• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hak-hak Kreditur dalam Hal Adanya Pengalihan Benda Jaminan oleh Pihak Debitur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perlindungan Hak-hak Kreditur dalam Hal Adanya Pengalihan Benda Jaminan oleh Pihak Debitur"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PERLINDUNGAN HAK-HAK KREDITUR DALAM HAL ADANYA PENGALIHAN BENDA JAMINAN OLEH PIHAK DEBITUR

Oleh:

Lidya Mahendra*, R.A Retno Murni**, Putu Gede Arya Sumertayasa*** Program Magister Kenotariatan Universitas Udayana

Email : mahendra_lidya@yahoo.com A B ST R A C T Th e d e v e l o p me n t o f e ra re q u i re s p e o p l e t o mo v e f o rwa rd . On e o f t h e m i s t he p ro g re ss i n t h e f i e l d o f b u si n e ss t h a t re q ui re s a d d i t i o n a l f u n d i n g f ro m t he B a nk . E x t e n si o n of c re d it b y t h e B a n k ge n e ra l l y wi l l b e a c c o mp a n ie d b y a d di t i o n a l c o l l a t e ra l i n t h e f o rm o f mo v a b l e o r i mmo v ab l e o b j e ct s. C o l l a te ra l wi t h mo v i n g o b j e c t s i s re f e rre d t o a s fi d u c i a ry c o l l a te ra l. A rt i cl e 2 3 p a ra g ra p h (2 ) o f t h e Fi d u c i a ry La w N o . 4 2 o f 1 9 9 9 st a t e s t h a t t h e Gi v e r o f Fi d u c i a ry ma y n o t a ssi g n , p l e d g e , o r le a se t o a n o t h e r p a rty o b je c t s in t o o b j ec t s t h at d o n ot c o n st i t u te Fi d u c i a ry i n v e nt o ry o b je c t s, e x ce p t wi t h t h e p rio r wri t t e n c o n se n t o f t h e B e n e fi c i a ry o f Fi d u c i a ry . I n f a c t, t he re a re d e b t o rs wh o t ra n sf e r t h e i r o b j ec t s o f c ol l a te ra l t h a t re su l t e d i n l o sse s t o t h e B a n k . B a se d o n t h e g ap b e t we e n t h e d a s S e i n a n d t h e d a s S o l e n , t h e n i t c a n b e f o rmu l a t e d p ro b l e ms o f h o w t h e p ro t e c ti o n o f t h e ri g h t s o f c re d i t o rs i n t h e c a se o f t he t ra n sf e r o f c o l l at e ra l o b j e c t s b y t he d e b t o rs t o a t h i rd p a rt y a n d wh a t l e g a l ac t i o n s c a n b e t ak e n by th e c re d i t o rs i n t h e ev e n t o f t h e o bj e ct s o f f i d u c i a ry c ol l a t e ra l a re t ra n sf e rre d t o a n y t h ird p a rt i e s b y t h e d e b t o rs a t t h e t i me o f e xe c u ti o n o f t h e f i d uc i a ry sec u ri t y o bj e ct . K e y w o rd s: Pro t e c t i o n o f C re d i t o r' s R i g h t s, Fi d u c i a ry , Tra n sf e r o f t h e C o l l a t e ra l Ob j e c t s. * M a h a si s wa p ro g ra m st u d i ma g i st e r k e n o t a ri a t an * * Pe mb i mb i n g I *** Pembimbing II PE NDAH UL U AN 1 . 1 L a t a r B e l ak a ng

Pembangunan ekonomi adalah bagian dari pembangunan nasional. Penggiatan dalam pembangunan ekonomi merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 guna mencapai masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dalam rangka mensejahterakan masyarakat serta memelihara dan meneruskan pembangunan yang berkesinambungan maka para pelaku pembangunan baik pemerintah maupun masyarakat, baik perseorangan maupun badan hukum memerlukan dana yang besar.

Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan, badan usaha (baik badan usaha swasta maupun milik negara), bahkan lembaga pemertintahan untuk

menyimpan dananya.1 Selain menghimpun dana, Bank juga memberikan bantuan bagi smua pihak yang membutuhkan dana dalam bentuk pemberian kredit.

Pengertian kredit menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pinjaman uang dengan pembayaran pengembalian secara mengangsur atau pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank atau badan lain.2 Pengajuan permohonan kredit tidak langsung diterima dan disetujui oleh bank karena pihak Bank harus melakukan analisis yang mendalam terhadap setiap permohonan kredit yang diterimanya terlebih dahulu. Setiap orang atau badan usaha yang mendapat fasilitas kredit dari Bank artinya telah mendapat kepercayaan dari bank, maka langkah selanjutnya pihak Bank dengan pemohon kredit akan mengadakan

1

Chatamarrasjid, 2011, HukumPerBankan Nasional Indonesia, Prenada Media Group, Jakarta, hal. 7.

2

Ibid, hal. 57

A c t a C o m i t a s ( 2 0 1 6 ) 2 : 2 6 7 – 2 8 0 I S S N : 2 5 0 2 - 8 9 6 0 I e - I S S N : 2 5 0 2 - 7 5 7 3

(2)

kesepakatan dalam bentuk perjanjian kredit atau pengakuan hutang. Bank akan memperoleh keyakinan sebelum memberikan kredit dengan terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap watak (character), kemampuan (capacity), modal (capital), jaminan (collateral), dan prospek usaha debitur (condition of economic) dari calon nasabah.

Perjanjian pemberian jaminan tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya perjanjian kredit sebagai perjanjian utamanya. Perjanjian pemberian jaminan ini merupakan perjanjian tambahan atau ikutan (accessoir) dari perjanjian utama atau perjanjian pokoknya, yaitu perjanjian kredit. Benda yang dijadikan jaminan oleh debitur ini dapat berupa benda bergerak maupun tidak bergerak. Salah satu lembaga jaminan yang sering digunakan adalah lembaga jaminan fidusia. Fidusia adalah penyerahan hak milik atas suatu benda sebagai jaminan akan tetapi debitur masih dapat menggunakan benda yang dijadikan jaminan tersebut.

Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia (selanjutnya disebut Undang-Undang Jaminan Fidusia)3 menyebutkan “Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam penguasaan pemilik benda”. Kata „kepercayaan‟ mempunyai arti debitur percaya bahwa penyerahan „hak milik‟ -nya tidak dimaksudkan untuk benar-benar menjadikan kreditur sebagai pemilik dari benda yang diserahkan oleh debitur dan apabila debitur sudah melunasi kewajiban perikatan pokoknya maka benda (objek) jaminannya akan kembali menjadi miliknya.

Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Jaminan Fidusia menyebutkan “Pembebanan Benda

3

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 168, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889)

dengan Jaminan Fidusia dibuat dengan akta notaris dalam bahasa Indonesia dan merupakan akta Jaminan Fidusia”, akan tetapi pembebanan jaminan fidusia dengan akta notariil saja tidaklah cukup karena tidak memberikan hak preference bagi penerima fidusia. Setelah jaminan fidusia dibuat dengan akta notariil maka selanjutnya akta notaris yang sudah dibuat tersebut harus didaftarkan, hal ini diatur dalam Pasal 11 Undang-Undang Jaminan Fidusia yang menyebutkan bahwa “benda yang dibebani dengan jaminan fidusia wajib didaftarkan”.

Pendaftaran fidusia memberikan dampak pada kedudukan kreditur apabila debitur wanprestasi. Kreditur menjadi mempunyai kedudukan yang diutamakan (droit de preference) dibandingkan dengan kreditur-kreditur lainnya untuk mengambil pelunasan piutangnya atas hasil eksekusi benda jaminan.

Prakteknya dijumpai juga suatu permasalahan dimana walaupun benda yang dijadikan objek jaminan fidusia sudah didaftarkan oleh kreditur ke Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia tetapi objek jaminannya ternyata sudah tidak ada sebelum debitur melunasi pinjaman kreditnya kepada Bank. Objek jaminan fidusia yang sudah tidak ada lagi akibat dialihkan oleh debitur maka sudah tentu akan merugikan kreditur. Dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-Undang Jaminan Fidusia (das sollen) menyebutkan “Pemberi Fidusia dilarang mengalihkan, menggadaikan, atau menyewakan kepada pihak lain benda yang menjadi objek Jaminan Fidusia yang tidak merupakan benda persediaan, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Penerima Fidusia”.

Pengalihan objek jaminan tanpa persetujuan dari kreditur masih sering dijumpai. Saat debitur kesulitan melunasi kreditnya (kredit macet) maka jaminan yang diserahkan oleh debitur yang akan diesksekusi oleh

(3)

kreditur. Prakteknya, pada saat dilakukan eksekusi oleh kreditur ternyata objek jaminan fidusianya sudah tidak ada ditangan debitur. 1.2 Rumusan Masalah

Sebagaimana disampaikan pada latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu:

a. Bagaimanakah perlindungan hak-hak kreditur dalam hal adanya adanya pengalihan benda jaminan oleh debitur kepada pihak ketiga?

b. Bagaimanakah upaya hukum yang dapat ditempuh kreditur dalam hal benda jaminan fidusia dialihkan pada pihak ketiga oleh debitur pada saat dilakukan eksekusi objek jaminan fidusia?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum 1.3.2 Tujuan Khusus 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis 1.4.2 Manfaat Praktis 1.5 Landasan Teoritis dan Konseptual

T eor i d a n k on sep ya n g d i g u n a kan d a l a m p en el i ti an in i an t ar a la in :

1. Konsep Sertipikat

Adrian Sutendi memberikan definisi mengenai sertipikat, yaitu:

Sertipikat adalah alat pembuktian yang kuat di dalam bukti kepemilikan, oleh karena itu sertipikat menjamin kepastian hukum mengenai orang yang menjadi pemegang hak milik atas tanah. Dengan adanya kepastian hukum tersebut maka dapat memberikan perlindungan kepada orang yang tercantum namanya dalam sertipikat terhadap gangguan pihak lain serta menghindari sengketa dengan pihak lain.4

2. Konsep Penyelesaian Sengketa

Penyelesaian sengketa dapat ditempuh dengan dua cara, yaitu secara litigasi ataupun

4

Adrian Sutendi, 2006, Kekuatan Hukum Berlakunya Sertipikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas Tanah, BP. Cipta Jaya, Jakarta, hal. 23.

non litigasi/Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS).

3. Teori Perjanjian

Pasal 1313 KUHPerdata menentukan: Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih. Tidak dilaksanakannya janji oleh satu pihak menyebabkan timbulnya wanprestasi.

Gr. Van der Burght menggunakan beberapa teori untuk menentukan timbulnya suatu kesepakatan, antara lain:5

a. Ajaran Kehendak (Wilsleer), dimana ajaran ini mengutarakan bahwa faktor yang menentukan terbentuk tidaknya suatu persetujuan adalah suara batin yang ada dalam kehendak subyektif para calon kontrakan;

b. Pandangan Normatif Van Dunne, dalam ajaran ini kehendak sedikit pun tidak memainkan peranan; apakah suatu persetujuan telah terbentuk pada hakikatnya tergantung pada suatu penafsiran normatif para pihak pada persetujuan ini tentang keadaan dan peristiwa yang dihadapi bersama; c. Ajaran kepercayaan (Vetrouwensleer),

ajaran ini mengandalkan kepercayaan yang dibangkitkan oleh pihak lawan, bahwa ia sepakat dan oleh karena itu telah memenuhi persyaratan tanda persetujuannya bagi terbentuknya suatu persetujuan.

4. Teori Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum menurut Wiryono Prodjodikoro, yaitu suatu upaya perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum mengenai hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh subyek hukum tersebut untuk melindungi hak dan kepentingan mereka.6 Scott J. Burnham mendasarkan dalam setiap

5

Johanes Ibrahim dan Lindawaty Sewu, 2004, Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modern. PT. Refika Aditama, Bandung. hal. 40.

6

Wiryono Prodjodikoro, 1986, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Bale Bandung, Bandung, (selanjutnya disebut Wiryono Prodjodikoro II), hal. 20.

(4)

penyusunan kontrak haruslah didasari dengan Prinsip 3P, yaitu:7

1. Predictable, yaitu memprediksi mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi yang ada kaitannya dengan kontrak yang akan disusun. 2. Provider, yaitu menyediakan atau

mengatur (siap-siap) mengenai kemungkinan yang akan terjadi. 3. Protect of law, yaitu perlindungan

hukum bagi para pihak.

5. Teori Validitas dan Efektivitas Hukum Efektivitas hukum berarti bahwa orang benar-benar berbuat sesuai dengan norma hukum sebagaimana mereka harus berbuat. Efektivitas hukum tidak dapat dilepaskan juga dari validitas hukum. Sedangkan validitas hukum berarti bahwa norma hukum itu mengikat dan orang harus mematuhi dan menerapkan norma-norma hukum.8

1.6 Metode Penelitian Jen i s p en el i t i an a da l ah yu r i d i s em p i r i s. Jen i s p en d ek a tan ya n g d i g u n a k an a da l ah p en d ek a t an an al i si s. Si fa t p en el i t i an a da l ah d esk r i p t i f. L ok a si p en el i t i a n d i t en t u k an seca r a p u rp o si v e sa mp l i n g d a n t ekn i k p en en t u an sa m p el d a la m p en el i t ian in i a d a l ah d en gan t ek n i k n o n p ro b a b i l it y sa mp l i n g, d an T ek n i k p en g u m p ul an d a t a a da l ah d en gan wa wa n ca r a l an g su n g. 7

Faizal Kurniawan, Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Kekayaan Minyak Gas Dan Bumi Sebagai Aset Negara Melalui Instrumen Kontrak, diakses tanggal 18 Februari 2014,

available from: URL:

http://ejournal.uwks.ac.id/myfiles/20130832191 5161512/6.pdf.

8

Hans Kelsen, 2007, Teori Hukum Dan Negara (Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum Deskriptif-Empirik), Terjemahan Drs. Somardi, BEE Media Indonesia, Jakarta, hal. 47.

II. T INJ AUA N UM UM T E NT ANG FIDU SIA

2 . 1 Pe ng e r t i a n J a mi na n

Pa sa l 2 a ya t 1 Su r a t Kep u t u san Di r ek si Ba n k I n d on esi a No. 2 3 / 6 9 / KE P/ DI R t a n g ga l 2 8 Febr u ar i 1 9 9 1 menentukan “jaminan adalah su a t u k e ya k i n a n ba n k a t a s k esa n g g u p an d ebi t u r u n t u k m el un a si kreditnya sesuai dengan perjanjian.” Jen i s - j en i s ja m in an kr ed i t d i ba g i m en ja d i d u a, ya i t u ja m i n an p er or an g an d a n ja min an k eben d a a n . Ad a p un p en g er t ian d ar i jen i s - jen i s ja m in an k r ed i t t er sebu t a n t ar a la in :

1. Jaminan perorangan (borgtocht)

Adalah jaminan seseorang dari pihak ketiga untuk menjamin kewajiban-kewajiban debitur kepada kreditur apabila debitur cidera janji (wanprestasi). Kedudukan kreditur dalam jaminan perseorangan ini tidak diberikan suatu privilege atau kedudukan istimewa diatas kedudukan kreditur lainnya (kreditur konkuren)

2. Jaminan kebendaan

Jaminan kebendaan adalah jaminan mutlak atas suatu benda tertentu yang menjadi objek jaminan dalam suatu hutang. Kedudukan kreditur dalam jaminan kebendaan ini bersifat privilege atau diistimewakan dalam pelunasannya (kreditur preferen). Menurut sifatnya jaminan kebendaan dibagi menjadi dua, yaitu jaminan dengan benda berwujud yang terdiri dari benda bergerak (terdiri dari lembaga jaminan gadai dan fidusia) dan tidak bergerak (yaitu lembaga jaminan hak tanggungan)

2 . 2 Pe ng e r t i a n Fi dusi a

Fi d u si a a d a lah sa l ah sat u l em ba g a ja m i n an kh u su s ya n g m an a obj ek

(5)

ja m i n an n ya a d a l ah ben d a ber g er a k sep er t i k en da r a an ber m ot or d an bi sa ju g a t a n ah ya n g t i d a k d i beba n i ol eh h a k t an g g un ga . Pa sa l 1 an g ka 1 Un d a n g - Un d an g Ja min an Fi d u si a Nom or 4 t ah un 1 9 9 9 m en en t u k an “fidusia adalah pengalihan hak k ep em i l i k a n su at u ben d a a ta s d a sar k ep er ca ya a n d en g an k et en t u an bah wa b en d a ya n g h a k k ep em i l i kan n ya d i a l ih k an t er sebu t t et a p d a l am penguasaan pemilik benda.”

Pen yerahan “hak kepemilikan” ini b er ar t i kr ed i t ur ben a r - ben ar m en ja d i p em i l i k d ar i ben d a ja m in an t er sebu t . Wa l a u p u n d em i ki an , a p a bi l a d ebi t u r wa n p r est a si ma k a kr ed i t ur d i lar an g u n t u k m en i km a t i a t a u m em i l i k i ben d a ja m i n an t er sebu t . Kr ed i t u r h an ya b er h a k u n t u k m en ju a l ben d a ja m in an t er sebu t se ol a h - ol a h i a seba g a i p em i l i k d ar i ben d a ja m in an t er sebu t . Fi d u si a wa ji b d i d a ft a r k an . Ap a bi l a p en er im a fi d u si a h an ya m em bu a t a k t a n ya sa ja ( a k t a n ot a r i s) d a n t i da k m en d a ft ar k an n ya m a k a ti d a k a k an a d a ar t in ya , k a r en a fi d u si a ya n g t i d a k d i da ft a r kan ma k a p em eg an n ya t i d a k m em i l i k i h a k k eben d a an t er h a d a p ba r an g ja m in an ya n g b er fu n g si seba g a i p el u n a san ut an g d e bi t u r .9 2 . 3 Subj e k Da n O bj e k J a mi na n Fi d usi a 2 . 3 . 1 Subj e k J a mi na n Fi d usi a Su b ye k d a r i ja m in an fi d u si a a d a l ah m er ek a ya n g m en g i ka t k an dir i d a l a m p er jan ji an in i, ya i t u p em ber i fi d u si a ( d e bi t u r ) d a n p en er i ma fi d u si a ( k r ed i t ur ) . Kr ed i t ur bu k a n p em il i k 9

Gatot Supramono, 2009, Perbankan Dan Masalah Kredit: Suatu Tinjauan Di Bidang Yuridis, PT Rineka Cipta, Jakarta, hal. 241.

ya n g se b en ar n ya d a r i o b jek ja m in an t er sebu t , t et a p i se ba g a i p em eg a n g ja m i n an ya n g m an a k ewen an g an se ba g a i p em i l i k ya n g d i p un ya i n ya h an ya t er ba t a s p a d a ja m in an i t u sen d i r i. I t u l ah m en g a p a k ewen a n g k r ed i t ur d i ka t a kan seba g a i p em i l i k ya n g t er ba t a s. Mesk i p u n k ewen a n g d e bi t u r t er ba t a s a kan t et a pi kr ed i t ur t et a p m em p un ya i k eu n t u n gan d en g an m en g g un a k an ja m in an fi d u si a , a n tar a l a in :10

a. Tidak perlu menyediakan tempat penyimpanan barang.

b. Tidak menanggung pemeliharaan barang. c. Tidak menanggung resiko kehilangan

barang.

d. Berhak menarik barang untuk kepentingan eksekusi. Pem ber i fi d u si a ( d e bi t u r ) da l am p a sa l 1 a n g k a 5 Un d an g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a a d a lah or an g p er se or an g an a ta u k or p or a si p em i l i k b en d a ya n g m en ja d i ob j ek ja m in an fi d u si a . I n i ber ar t i p em ber i fi d u si a t i d a k h ar u s d ebi t u r n ya sen d i r i t et a p i ju g a bi sa p i h a k l ain ya n g m er u pa k an p em i l i k d a r i o b jek ja m i n an ya n g m en yer a h kan ben d a m i l i kn ya u n t u k d i ja d i k a n seba g a i o bj ek ja m i n an .11 Pem ber i fi d u si a m em p un ya i k e wa ji ba n u n t u k m em el ih ar a ba r an g ja m in an , m i sa ln ya p a d a ba r an g d a gan g an ya n g d i ja d i k a n jam in an h ar u s d i ja g a a g ar si sa ba r an gn ya m el e bi h i n i la i kr ed i t ya n g m a sih t er si sa . Debi t u r d a p a t ju g a m en g a sur an si k an ob jek ja m i n an n ya , d i m an a bi a ya ya n g d i k el u a r kan un t u k i t u m en ja d i t an g g un g an d ar i d ebi t u r sen d i r i. 10

Gatot Supramono, Op. Cit. hal. 247.

11

(6)

2.3.2 Objek Jaminan Fidusia B en d a ya n g d a p a t di ja d i k an ob jek ja m i n an fi d u si a p a d a um u mn ya a d a l ah b en d a ber g er a k. Ba r an g ber g er a k ya n g d a p a t m en ja d i o bj ek ja m i n an fi d u si a a d a l ah sa ma d en g an o bj ek g a d a i . Ha n ya sa ja d a l a m g a d a i ben d an ya t i d a k da l am p en g ua sa an d ebi t u r . Ob j ek ja m i n an fi d u si a sel a in b en d a ber g er a k ju g a m el i p u t i ya n g t i d a k ber g er a k t et a p i r u an g lin g k u pn ya t er ba t a s, ya i t u h an ya p a d a ba n g un an ya n g t i d a k d i beba n i d en g an Ha k T an g g un g an . Obj ek ja m i n an fi d u si a d i a t ur d al a m Pa sal 1 an g ka 2 Un d an g -Un d a n g Ja min an Fi d u si a ya n g m en en t u kan : Ja m in an fi d u si a a d a l ah h a k ja m i n an at a s ben d a ber g er a k ba i k ya n g b er wu ju d m a u p u n ya n g t i d a k b er wu ju d d a n ben d a t i d a k ber g er a k k h u su sn ya ba n g u n an ya n g ti d a k d a p a t d i be ba n i h a k tan g g un g an se ba g a i m an a d im a k su d d a la m Un d a n g - Un d an g Nom or 4 T a h un 1 9 9 6 t en t an g h a k tan g g un g an ya n g t et a p d a l a m p en g ua sa an p em ber i fi d u si a , s e ba g a i a g u n an ba g i p el u n a san u t an g t er t en t u, ya n g m em ber i k a n k ed u d u k a n d i ut a ma k an k ep a d a p en er i ma fi d u si a t er h a d a p k r ed i t or la in n ya .

2 . 4 Asa s - Asa s Fi d usi a

T an Ka m el o d a l am An di Pr a ji tn o m en ya t a k a n t er d a pa t t i g a bel a s a sa s -a s-a s h u k u m j-a min -an fi d u si -a , -an t-ar -a l a in :12

1. Asas preferensi atau yang biasa disebut dengan droit de preference, yaitu asas yang memberikan hak istimewa atau diutamakan kepada kreditor dibandingkan kreditor lainnya dalam hal pelunasan utang debitur. Asas ini terdapat dalam

12

Andi Prajitno, 2011, Hukum Fidusia: Problematika Yuridis Pemberlakuan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999, Bayumedia Publishing, Malang, hal. 177.

pasal 1 angka 2 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

2. Asas droit de suite atau zaaksgevolg, yaitu asas yang menyatakan bahwa jaminan fidusia tetap mengikuti bendanya kemanapun benda tersebut berada. Dari asas ini dapat diketahui bahwa jaminan fidusia adalah hak kebendaan (zakelijkrecht) dan bukan hak perorangan (persoonlijkrecht) karena asas droit de suite ini tidak meliputi hak perorangan. Asas ini dapat terlihat dalam pasal 20 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

3. Asas accesoir, yaitu bahwa jaminan fidusia merupakan perjanjian tambahan atau ikutan, yang mana perjanjian pokoknya adalah perjanjian utang piutang (perjanjian kredit). Asas ini dapat dilihat dalam pasal 4 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

4. Asas kontinjen, yaitu asas bahwa jaminan fidusia dapat diberikan terhadap utang yang baru akan ada atau akan timbul dikemudian hari. Asas ini dapat dilihat dalam pasal 7 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

5. Asas bahwa jaminan fidusia dapat diberikan terhadap benda yang baru akan ada dikemudian hari. Inilah salah satu perbedaan jaminan fidusia dan hipotek, karena hipotek hanya dapat diletakkan terhadap benda yang sudah ada (pasal 1175 KUHPerdata). Realisasi asas ini dapat terlihat dalam pasal 9 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

6. Asas bahwa jaminan fidusia dapat dibebankan terhadap bangunan atau rumah diatas tanah milik orang lain. Jadi jaminan fidusia ini dapat juga meliputi benda tidak bergerak khususnya bangunan diatas tanah milik yang tidak dibebani dengan hak tanggungan. Asas ini dapat dilihat dalam

(7)

pasal 2 dan penjelasan pasal 3 huruf (a) Undang-Undang Jaminan Fidusia.

7. Asas spesialitas, yaitu asas yang menentukan bahwa subyek dan obyek yang menjadi jaminan harus tertera secara lengkap dan detail. Asas ini dapat dilihat dalam pasal 6 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

8. Asas publisitas, yaitu bahwa jaminan fidusia harus didaftarakan ke Kantor Pendaftaran Fidusia guna memberikan kepastian hukum terhadap jaminan fidusa tersebut. Asas ini dapat dilihat dalam pasal 11 jo. pasal 12 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

9. Asas bahwa pemberi jaminan adalah orang yang mempunyai kewenangan hukum terhadap objek jaminan. Sebenarnya mengenai pemberian jaminan oleh orang yang mempunyai kewenangan hukum atas objek jaminan tersebut belum diatur secara tegas dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia. Berbeda dengan Undang-Undang Hak Tanggungan yang sudah mengatur secara tegas, dapat terlihat dalam pasal 8 Undang-Undang Hak Tanggungan

10.Asas pelarangan bagi kreditur untuk memiliki benda yang dijadikan jaminan fidusia oleh debitur sekalipun hal ini diperjanjikan. Karena dalam jaminan fidusia hak yang diperoleh oleh kreditur adalah hak untuk menerima pembayaran, bukan memiliki. Asas ini dapat terlihat dalam pasal 1 angka 3 jo. pasal 33 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

11.Asas adanya pemberian hak prioritas bagi kreditur yang terlebih dahulu mendaftarkan jaminan fidusianya daripada kreditur lainnya. Asas ini terlihat dalam pasal 28 Undang-Undang Jaminan Fidusia.

12.Asas itikad baik dari pemberi fidusia. Itikad baik ini dilakukan dari mulai disepakatinya suatu perjanjian sampai dengan pelaksanaan perjanjian tersebut. 13.Asas kemudahan dalam mengeksekusi

objek jaminan jika debitur wanprestasi. Hal ini dapat terlihat dari adanya irah-irah “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” dalam sertipikat jaminan fidusia. III. PEMBAHASAN 3 . 1 H a k Da n K e wa j i ba n Pa r a Pi ha k Da l a m Pe r j a nj i a n J a mi na n Fi d usi a Per ja n ji a n kr ed i t d en g an ja m in an fi d u si a m en g a t ur m en g en a i h a k d an k e wa ji ba n an t ar a kr ed i t ur d an d ebi t u r . Ha k a d a l a h p em ber i a n k ek u a sa an k ep a d a n ya u n t u k ber t i n da k sesu a i d en g an k ep en t in gan n ya . Ha k d a n k e wa ji ba n a d a l ah sesu a t u ya n g sa l i n g b er k a i tan . Pel a k sa n a an k ewa ji ba n d ar i ses e or a n g t er sebu t k em u d i a n a k an m en i m bu l k an h a k . Ha k d a n k e wa ji ba n d a l am p er ja n ji an kr ed i t d en g an ja min an fi d u si a s et el a h ber l a k u n ya Un d a n g -Un d a n g Ja min an Fi d u si a Nom or 4 2 T ah un 1 9 9 9 seca r a u m um an tar a d e bi t u r ( p em ber i fi d u si a ) d a n k r ed i t ur ( p en er i ma fi d u si a ) , a d a lah seba g a i b er i k u t : Ha k d a n k ewa ji ba n p em ber i fi d u si a , an t ar a l ain : ( 1 ) Ber h a k m en g u a sa i ben d a ya n g d i ja d i k an obj ek ja m i n an , kar en a obj ek ja m in an t er sebu t m er u p a k an p en un jan g k el a n ju t an u sa h a d ar i p em ber i fi d u si a ( Pa sa l 1 a ya t ( 1 ) Un d an g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a ) . ( 2 ) Ap a bi l a o bj ek ja m i n an d i ek sek u si m a k a p em ber i fi d u si a b er h a k m en er im a si sa h a si l p en ju a l an ben d a ya n g m en ja d i obj ek

(8)

ja m i n an fi d u si a set el a h d i k ur an g i d en g an p em ba ya r an p el un a san ut an g u t an gn ya ( Pa sa l 3 4 a ya t ( 1 ) Un d a n g -Un d a n g Ja m in an Fi d u si a ) . ( 3 ) Se ba l i k n ya , p em b er i fi d u si a b er k e wa ji ba n un t u k m em el ih ar a d an m en ja g a k esel a m a t an d ar i ben d a ya n g d i ja d i k a n ob j ek ja m i n an fi d u si a . ( 4 ) Wa ji b u n t u k m em ber i k a n la p or an m en g en ai k ea d a an d a r i ben d a ya n g m en ja d i ob jek ja m i n an . ( 5 ) Ji k a ben d a ya n g m en ja d i o b j ek ja m in an d i ek sek u si , m a k a p em ber i fi d u si a wa ji b u n t u k m en yer a h k an ben d a t er sebu t ( Pa sa l 3 0 Un d an g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a ) . ( 6 ) Wa ji b m em ba ya r u t an g - u t an gn ya h in g g a lun a s, t er u t am a d a r i h a si l p en ju a lan ba r an g ja min an ya n g d i fi d u si a k a n , ji k a p em ber i fi d u si a wa n p r est a si ( Pa sa l 3 4 a ya t ( 2 ) Un d a n g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a ). Sed a n g k an Ha k d an k ewa ji ba n p en er i ma fi d u si a : ( 1 ) Ber h a k m en g a wa si ben d a ya n g m en ja d i obj ek ja m i n an fi d u si a se ba g a i p em i l i k a t a s ba r an g ja m in an t er sebu t . ( 2 ) Ber h a k m en ju a l ben d a ya n g m en ja d i ob j ek ja m i n an a ta s k ek u a sa a n n ya s en d ir i m el a l u i p el el a n g an u m um a p a bi l a p em b er i fi d u si a wa n pr est a si ( Pa sa l 1 5 a ya t ( 3 ) Un d a n g - Un d an g Ja min an Fi d u si a ) . ( 3 ) Ber h a k m en g a m bi l p el u n a san d ar i h a si l p en ju a l an bar an g ja m i n an t er sebu t ( Pa sa l 2 7 a ya t ( 1 ) d a n ( 2 ) Un d an g - Un d an g Ja min an Fi d u si a ) . ( 4 ) Sed a n g k an k e wa ji ba n n ya a d a l ah m em ber i k an k ek u a sa an k ep a d a p em b er i fi d u si a u n t u k m en g g un a k an b en d a ya n g m en ja d i ob j ek ja m in an fi d u si a ( Pa sa l 1 a n g k a ( 1 ) Un d an g -Un d a n g Jam in an Fi d u si a ) . ( 5 ) Wa ji b m en g em ba l i k an si sa a t a u k el e bi h an a t a s h a sil p en ju a l an ba r an g ya n g m en ja d i o bj ek ja m i n an fi d u si a ( Pa sa l 3 4 a ya t ( 1 ) Un d a n g - Un d an g Ja min an Fi d u si a ) .13 Pa sa l 2 3 a ya t ( 2 ) Un d an g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a m en en t u kan ba h wa

“pemberi fidusia dilarang

m en g a lih k an , m en g g a d ai k an , at a u m en ye wa k a n k ep a d a p i h a k l a in ben d a ya n g m en ja d i o b jek ja m in an fi d u si a ya n g t i d a k m er u p a k an ben d a p er sed i a a n , k ecu a l i d en g an p er set u ju a n t er t u l i s t er l ebi h d ah u l u dari penerima fidusia”. Apabila t er n ya t a d e bi t u r t et a p l al a i seh in g g a k r ed i t ur h ar u s m en g ek sek u si o bj ek ja m i n an ma k a d ebi t u r wa ji b m en yer a h kan ben d a ya n g m en ja d i o b jek ja m i n an t er sebu t u n t u k d a p a t d i ek sek u si . S et el a h o b jek ja m in an d i esk s ek u si d a n m en d a p at k an h a si l m a k a ji k a h a si l ek sek u si m el e bi h i n il a i p en ja min an wa ji b u n t u k d i k em ba l i k a n k e d ebi t u r . Beg i t u p u l a se ba l i k n ya , ji k a h a si l ek sek u si t i d a k cu k u p m a k a su d ah m er u pa k an k e wa ji ba n d ebi t u r un t u k t et a p b er t an g g un g ja wa b a t a s u t a n g ya n g b el u m t er ba ya r t er sebu t . Di a t ur n ya h a k d a n k ewa ji ba n a n t ar a p en er i m a d an p em ber i fi d u si a d a l a m Un d an g - Un d an g Ja min an Fi d u si a m a k a a k an m em ber i k an k ep a st i a n h u k u m ba g i p ar a p ih a k, sel a m a p a r a p ih a k m en ja lan k an k e wa ji ba n - k e wa ji ba n n ya s e ca r a b er t an g g un g ja wa b d a n d en g an i ti k a d ba i k s esu a i d en g an ya n g d i sep a k a t i b er sa m a ma k a h a k -h a k p ar a p ih a k p un a k an t er p en uh i. 13

Daeng Naja, 2005, Hukum Kredit Dan Bank Garansi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. 289.

(9)

3 . 2 K e nda l a - Ke nda l a Pe ng e k s e k usi a n O bj e k J a mi na n Fi dusi a Ser t i p i k a t ja m in an fi d u si a ya n g d i m i l i ki ol eh Ba n k sel a k u p en er im a fi d u si a d a p a t m em b er i k an p er l in d un g an h u k um ba g i Ba n k . Per l i n d un g an h u k um t er sebu t d a p a t b er u p a k em u d ah an ya n g d i ber i k an ba g i p em i l i k ya n g n a man ya t er ca n t u m d a l a m ser t i pi k a t un t u k m en g ek sek u si o b jek ja m i n an d a la m p el u n a san u t an g d e bi t u r bi l a man a d ebi t u r ti d a k sa n g g u p l a gi m el a k u k an k ewa ji ba n n ya ( wa n p r est a si ) . Seba l i k n ya , ji k a p en er i ma fi d u si a t i d a k m em i l i k i ser t i p i k a t ja m in an fi d u si a m a ka i a t i d a k d a pa t ser ta m e r t a m el a k u k an ek s ek u si t er h a da p ben d a ya n g m en ja d i o b jek ja m i n an fi d u si a t er sebu t d a n ji k a ek sek u si t er se bu t t et a p d i l a k u k an m a k a a k an m en ja d i p er bu a t an m el a wa n h u k u m ( PMH) . Pr a k t ekn ya , wa l a u p u n Ba n k m em i l i k i ser t i p i k at ja m in an fi d u si a t et a p i t i da k m u d ah un t u k m en g ek sek u si o bj ek ja m i n an fi d u si a t er sebu t . Men u r u t Josep Ad i , Kom i sa r i s Ba n k Per k r ed i t an Ra k ya t (BPR) “X” cabang Lawang terdapat b e ber a p a k en d a l a d a la m m el a k san a k an ek s ek u si o b jek ja m i n an fi d u si a ( p en ar i k an ob jek ja m i n an ), an tar a l a in : ( wa wa n ca r a d i la k san a k an pa d a t an g g a l 1 4 Mei 2 0 1 4 )

- Kendala dari debitur

1. Debitur dengan sengaja mengalihkan benda yang menjadi objek jaminan kepada pihak lain tanpa persetujuan dari kreditur. 2. Debitur tidak ada (menghilang) pada saat

eksekusi akan dilakukan.

3. Debitur main hakim sendiri. Pada waktu objek jaminan akan diesksekusi debitur

menggunakan kekerasan untuk mempertahankan barangnya.

- Kendala dari kreditur

Kesulitan dalam pengeksekusian objek jaminan fidusia tidak selalu berasal dari debitur. Kendala pengeksekusian ini juga dapat berasal dari kreditur, misalnya keterlambatan kreditur pada waktu mendaftakan sertipikat jaminan fidusia ke Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia. Keterlambatan ini biasanya khusus ditujukan bagi debitur yang mempunyai plafon kecil, apabila plafon kredit debitur kecil maka kreditur hanya akan membuatkan akta jaminan secara notariil saja tanpa didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia, dan apabila debitur mulai memperlihatkan gejala beritikad buruk barulah akta notariil tersebut didaftarkan ke Kantor Pendaftaran Jaminan Fidusia. Hal ini terjadi akibat tidak diaturnya jangka waktu pendaftaran dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia.

- Kendala dari pihak lain

1. Pihak yang menerima pengalihan objek jaminan dari debitur tidak mau menyerahkan objek jaminan karena merasa sudah membayar lunas kepada debitur. Walaupun surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) berada pada Bank. Pihak ketiga ini tetap tidak mau untuk menyerahkan benda jaminan tersebut.

2. Adanya lembaga perlindungan konsumen “gadungan” yang mana berada di pihak debitur sehingga kreditur akhirnya mengalah dan tidak jadi mengeksekusi objek jaminan. Akan tetapi lembaga perlindungan konsumen tersebut ternyata hanya merupakan mediator (pada hari itu saja/ dalam 1 hari) agar objek jaminan tidak diambil dan memberikan janji bahwa debitur akan mencicil kembali utangnya

(10)

kepada kreditur. Pada waktu debitur meminta bantuan lembaga perlindungan konsumen tersebut ia akan dikenakan biaya Rp. 600.000. Setelah beberapa saat ternyata debitur kembali tidak dapat membayar kreditnya sehingga objek jaminan kembali diesksekusi oleh kreditur. Pada saat pengeksekusian kedua ini lembaga perlindungan konsumen yang tadinya dibayar untuk melindungi ternyata sudah tidak bisa dicari dan dihubungi lagi. Bagi kreditur situasi semacam ini menjadi kendala karena pada akhirnya objek jaminan tetap dieskekusi hanya saja waktunya yang diundur sehingga berakibat pada pemborosan waktu, tenaga dan biaya. Hal seperti ini terjadi akibat dari kurangnya pengetahuan dari debitur yang dimanfaatkan oleh lembaga perlindungan konsumen “gadungan” tersebut.

3. Lambatnya tindakan dari aparat penegak hukum dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi sehingga terkesan bawa aparat penegak hukum kurang memberikan perlindungan terhadap kreditur.

3 . 3 Pe r l i ndung a n H a k - H a k Kr e di t ur Kon sep k ep em i l i k an ser t i p i k at m en ya t a k a n ba h wa ser t i p i k a t a d al ah a l a t p em bu k t i an ya n g k u a t d i d a l am bu k t i k ep em i l i k an , ol eh k ar en a i t u ser t i p i k a t m en ja m in k ep a st i an h u k um m en g en ai or an g ya n g m en ja d i p em eg a n g ser t i pi k a t t er sebu t . Den g an a d an ya k ep a st i a n h u k um t er sebu t m a k a d a p a t m em ber i k a n p er lin d un g an h u k u m k ep a d a or an g ya n g t er ca n t um n am an ya d a l a m ser t i pi k a t t er h a d a p g a n g g uan p ih a k la in ser t a m en gh in dar i sen g k et a d en g an pih a k l a in . Sep er t i ya n g su d a h d i jel a sk an d i a t a s, ba g i Ba n k ya n g m en d a ft ar k an o b jek ja m i n an fi d u si a a k an m en d a p at k an ser t i pi k a t ja min an fi d u si a . Di m a n a ser t i p i k a t in il ah ya n g a k an d i ja d i k an bu k t i k ep em i l i k an ol eh Ba n k ba h wa i a m er u pa k an p em il i k b en d a ja m in an ya n g d i ja m in k an ol eh d e bi t u r , wa l a u p un ben d a ja m in an t er sebu t b er a d a da l am p en g ua sa an d e bi t u r . Da l a m h a l obj ek ja m in an fi d u si a d i a l ih k an ol eh d ebi t u r seh i n g ga p a d a sa a t d i l a k u k an ek sek u si o b jek ja m in an t i d a k d it em u k an ma k a d ebi t u r h ar u s b er t an g g un g ja wa b a t a s h i lan gn ya o b jek ja m i n an t er sebu t . B er d a sar k an ser t i p i k a t ja m in an fi d u si a ya n g d i m i l i ki ol eh Ba n k sel a k u kr ed i t ur m a k a i a m em p un ya i h a k un t u k m en d a p at k an p en g em ba l i an a ta s o bj ek ja m i n an t er sebu t . De bi t u r h ar u s b er t an g g un g ja wa b u n t u k m el un a si seg a l a h u t an g -h u tan gn ya k ep a d a k r ed i t ur . Kr ed i t ur seba g a i p en e r i m a fi d u si a t i d a k i k u t ber t an g g un g ja wa b a t a s k el a l a i an ya n g d i l a k u kan ol eh d e bi t u r . Ha l in i di p er t eg a s d a l am Pa sa l 2 4 Un d a n g - Un d an g Ja min an Fi d u si a ya n g m en en t u kan ba h wa : “Penerima fidusia tidak menanggung k e wa ji ba n a ta s a k i ba t t in d a kan at a u k el a l a i an Pem ber i fi d u si a ba i k ya n g t i m bu l d ar i h u bu n g an k on tr a k t ua l at a u ya n g t im bu l d ar i p er bu a t an m el an g g ar h u k u m seh u bu n g an d en g an p en g g u n a an dan p en g a l ih an ben d a yang menjadi objek jaminan fidusia”.

B er d a sar k an k et en t u an - k et en t uan d i a t a s d a p at d i l ih a t a dan ya p er l in d un g an t er h a d a p h a k -h a k Kr ed i t ur ya i t u d en g an a dan ya t an g g un g ja wa b d a r i d ebi t u r un t u k m en g em ba l i k an ob j ek ja m i n an ya n g

(11)

d i a l ih k an d an p em ber i an d en d a d an p i d an a p en jar a ba g i d e bi t u r ya n g d en g an sen g a ja m en ga l ih k an obj ek ja m i n an t an p a p er set ju a n d ar i k r ed i t ur . 3 . 4 Ke t i da k se sua i a n Pa sa l 2 3 a y a t ( 2 ) Unda ng - U nda ng J a mi na n Fi d usi a De ng a n Pr a k t e k . Pen g a l ih an obj ek ja m i n an ol eh d e bi t u r k ep a d a p i h a k l a in ya n g m en g a k i ba t k an saa t ek sek u si o bj ek ja m i n an n ya t i d a k a d a la g i pa d a d ebi t u r d a p a t m en ga k i ba t k an k er u g ian p a d a Ba n k k a r en a ja m in an ya n g seh a r u sn ya m er u p a k an sar an a p en ja m in a k an d i k em ba l i k a n n ya u t a n g ol eh d ebi t u r su d a h t i d a k a da l a g i . Wa l a u p un su d ah d i l a k u k an p en d a ft ar an ja min an fi d u si a d a n kr ed i t ur t el ah m em p er ol eh ser t i p i k a t ja m in an fi d u si a ya n g m er u p a k an sar an a p er l in d un gan h u k um ba g i k r ed i t ur t et a p i t i da k m en ja m in ek s ek u si n ya d a p a t b er ja l a n sesu a i d en g an k et en t u an ya n g d i am an at k an Un d a n g - Un d an g Ja min an Fi d u si a m en g in g at ob jek ja m i n an n ya s en d ir i t i d a k a d a a k i ba t wa n p r est a si ya n g d i l a k u k an ol eh d ebi t u r . Pa sa l 2 3 a ya t ( 2 ) Un d an g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a m en ya t a k a n bah wa d e bi t u r d il ar an g m en ga l ih k an , m en g g a d ai k an a ta u p un m en ye wa k a n k ep a d a p i h a k la in ben d a ya n g m en ja d i o b jek ja m i n an fi d u si a ( ya n g ti d a k m er u p a k an ben d a p er sed i a a n ), k ecu a l i t el a h a d a p er set u ju a n t er t u l i s d ar i k r ed i t ur , a k an t et a p i da l am pr a k t ekn ya d e bi t u r m a sih a d a ya n g m en g a lih k an o b jek ja m i n an n ya s eh in g g a pa d a saa t ek s ek u si a k a n d i la k u k an sesu a i d en g an t a t a car a ya n g d i a t ur d al a m pa sa l 2 9 Un d a n g - Un d an g Fi d u si a m en ja d i su l i t d i l a k san a kan . La r an g an un t u k m en ga l ih kan o b jek ja m i n an sep er t i ya n g t er t u an g d a l a m Pa sa l 2 3 Un d an g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a t i da k l ah di l a k san a k an sesu a i d en g an a t ur an ya n g b er l a k u k a r en a m a sih ser in g di ju m p a i ka su s -k a su s d i m an a pih a k d ebi t u r m en g a lih k an obj ek ja m i n an n ya k ep a d a p i h a k l a in tan p a p er set u ju a n kr ed i t u r . Ka su s s ep er t i in i p er n ah t er ja d i ju g a d i PT . BP R Kr h i sn a Da r m a Pal a Ad i ya n g d u l u n ya b er n a ma PT . BP R Mi n i Da r ma Pa l a m el a wa n E d y K esu m a , ya n g t er da p a t da l am Pu t u san Pen g a d i l an Neg er i Den p a sar Nom or : 1 0 9 / Pi d . B/ 2 0 1 3 / PN. Dp s

3 . 5 K onse p Pe ny e l e sa i a n Se ng k e t a Pa sa l 1 3 3 8 a ya t 1 K UHPer d a t a yang menentukan “semua perjanjian ya n g d i bu a t sah ber l a k u seba g a i u n d an g - un dan g ba g i m er ek a ya n g membuatnya”. Pelanggaran terhadap i si p er ja n ji an i n i a k an m en ga k i ba t k an k er u g i an ba g i p ih a k ya n g t i d a k m el a n g gar i si p er jan ji an t er sebu t . Pi h a k ya n g m er a sa d ir u g i kan a k an m en un t u t di k em ba l i k an n ya h a k - h a kn ya ol eh p i h a k ya n g m el an g g ar . Pen g em ba l i a n h a k -h a k in i d a pa t d i t em p u h d en g an a lt er n at i f p en yel esa i a n sen g k et a d il u ar p en g a d i lan at a u ya n g bi a sa di sebu t d en g an A lt e rn a t i ve Di sp u t e R e so l ut i o n ( ADR ) a t a u d en gan m el al u i ja l ur p en g a d i lan . Da l a m p er ja n ji an kr ed i t d en gan ja m i n an fi d u si a , ba n k a kan m en a g ih p el u n a san d ar i d ebi t u r a t a s k r ed i t ya n g d i p in ja mn ya ji k a t er bu k t i ba h wa d e bi t u r m ul a i m en ga l am i tan d a - tan d a

(12)

k esu l i t a n d a la m m em ba ya r kr ed i tn ya sep er t i m en un g g a k an g sur an kr ed i tn ya a t a u t i da k m em ba ya r ci ci l a n kr ed i t sesu a i d en g a n ba t a s wa k t u ya n g d i sep a k a t i . Pen a g ih an in i d a pa t d i l a k u k an m el a l u i ja l ur p en g a d il an m a u p un d i l u ar p en ga d i l an . Ap a bi l a a l t er n a t i f p en yel e sa i a n sen g k et a ya n g d i g u n a k an ti d a k m en em u k an sol u si t er ba i k k a r en a d e bi t u r t i d a k k oop er a t i f m a k a p en yel esa i a n d a p a t d it em p u h m el al u i ja l u r p en ga d i lan . Pen yel esa i a n kr ed i t m el a l u i ja l u r l it i g a si in i d i la k u k an d en g an ca r a p en g a ju an g u g a t an ol eh k r ed i t ur k ep a d a d e bi t u r d a l am ben t u k p er m in ta an ek sek u si t er h a d a p obj ek ja m i n an m i li k d ebi t u r . Sel a n ju tn ya Pen g a d i l an Neg er i a kan m em ber i k an su r a t p an g g i lan at a u p er in g at an a g ar d e bi t u r m el un a si h u t an gn ya d a l a m ja n g k a wa k t u ya n g t el ah d i t en t u k an . Ji k a p er in ga t an d ar i Pen g a d i lan Neg er i t i d a k d i la k san a k an m a ka h a k im a k am m em er in t ah kan ju r u si ta un t u k m en g ek sek u si t er h a d a p ob j ek ja m in an fi d u si a m el a l u i p en ju a l a n l el an g ya n g d i l a k san a kan d en gan ba n t u an Kan t or Lel a n g Neg a r a . Ha si l d a r i l el an g ya n g d i l a k u k an ol eh Ka n t or Lel a n g Neg a r a a k an d i ber i k an k ep a d a Ba n k un t u k p el u n a san kr ed i t d ebi t u r set el a h d i k u r an g i bi a ya - bi a ya ya n g h ar u s d i ba ya r . Ji k a sa l a h sa t u p ih a k ya n g b er sen g k et a t i d a k t er i m a d en g an k ep u t u sa n Pen g a di l an Neg er i ma k a m er ek a d a p at m en g a ju k an u pa ya ba n d in g k e p en g a d i l an ya n g l ebi h t in g g i . 3 . 6 Upa y a H uk um K r e di t ur Da l a m M e ny e l e sa ik a n Pe r ma sa l a ha n De ng a n De bi t ur Da l a m h a l d ebi t u r wa n pr est a si d an Ba n k t el ah m en g g un a k an ber ba g a i m a ca m car a p en yel a m a t an kr ed i t t et a p i t et a p su d a h t i d a k d a pa t d i p er t ah an k an k em ba l i m a ka ja l an t er a kh ir ya n g d i t em p u h ol eh Ba n k a d a l ah m en g ek sek u si o b jek ja m in an d e bi t u r sesu a i ya n g su d a h d i sep a k a t i d a l a m p er jan ji an . E k sek u si o bj ek ja m i n an fi d u si a d a l a m pr a k t ekn ya d a p a t d i la k u k an d en gan ber ba g a i m a ca m car a, ya i t u :

1. Eksekusi langsung dengan titel eksekutorial

2. Pelelangan umum. 3. Penjualan dibawah tangan 4. Eksekusi melalui gugatan biasa

Pr a k t ekn ya ek sek u si fi d u si a d en g an p en ju a lan d i ba wa h tan g an d i r a sa l ebi h m en g un t un g kan k ar en a bi sa m en ca r i sen d ir i p em bel i ya n g m a u m em bel i ja m i n an d en g an h ar g a t er t in g g i ya n g m en g un t un g k an par a p i h a k . C a r a - ca r a ek s ek u si s ep er t i ya n g d i se bu t k a n d i at a s a k an d a pa t d i l a k san a kan a p a bi l a o b jek ja m in an m i l i k d ebi t u r a da p a da sa at a k an d i ek sek u si . Ken ya t a a n n ya ser i n g k al i t er d a p at k en d a la - k en d a la d a l am m en g ek sek u si o b jek ja m i n an , sal ah sa t u n ya a d a l ah obj ek ja m in an d i a l ih k an k ep a d a pih a k k et i g a ol eh d e bi t u r seh in g ga su l i t ba g i kr ed i t ur u n t u k m en g ek sek u si o b j ek ja m i n an . Di a l ih k an n ya o bj ek ja m i n an k ep a d a p i h a k k et i g a ol eh d ebi t u r d a pa t m el a l u i ju a l bel i , t u k ar m en u k ar , d i se wa k a n , a t a u d i g a da i k an .

(13)

Pen g a l ih an obj ek ja m i n an ol eh d e bi t u r t an pa p er set u ju a n k r ed i t ur m en ye ba bk a n k er u g ian ba g i k r ed i t u r . Un t u k m en yel esa i k a n p er m a sa lah an in i d e bi t u r a k an m en g g un a kan 2 ( d u a ) a l t er n a t i f p en yel e sa i a n ma sa l ah , ya i t u m el a l u i ja l ur p en g a di l an a ta u d il u ar p en g a d i lan . Keem p a t Ba n k ya n g d i t el i t i d al a m p en el i t i an in i seba g i a n b esa r m em i lih un t u k m en g g un a k an u p a ya a l t er n a t i f p en yel esa i a n sen g k et a ( APS) ya i t u n eg osi a si . Ji k a n eg o si a si i n i t i d a k ber h a si l ma k a p ih a k Ba n k a k an m en em p u h ja l ur p en g a d il an se ba g a i u p a ya t er a k h ir d a l am p en yel a sa i a n m a sa lah ya n g d ih a da p i . IV. PE NUT UP 4.1 SIMPULAN Pen g a l ih an obj ek ja m i n an ol eh d e bi t u r k ep a d a p ih a k k et i g a ya n g m en g a k i ba t k an k r ed i t ur m en ga l am i k esu l i t a n un t u k m en g ek sek u si o bj ek ja m i n an ma k a ber d a sar k an ser t i p i ka t ja m i n an fi d u si a ya n g d i m i l i k i ol eh k r ed i t ur m a ka i a h ar u s m en d a p at k an p er l in d un g an t er h a d a p h a k -h a kn ya . Per l i n d un g an h a k -h a k kr ed i t ur t er dir i d a r i p er l in d un gan h u k um t er h a d a p k ed u d u k a n k r ed i t ur ya n g m er u p a k an k r ed i t ur p re f e re n d an t an g g un g ja wa b d a r i d ebi t u r u n t u k p en g em ba l i an obj ek ja m i n an ya n g d i al ih k an .

Up a ya p en yel esa i a n m a sa lah d a l a m h a l p en g a lih an obj ek ja m in an ol eh d e bi t u r a d a l ah d en g an car a k ek el u a r g a an a t a u n eg osi a si ji k a m em an g a d a it i k a d ba i k d ar i d ebi t u r u n t u k m en yel esa i k a n p er m a sa lah an ya n g t er ja d i . T et a p i ji k a t i d a k d i t em u i a d an ya i t i k a d ba i k d a r i d ebi t u r ma k a k r ed i t ur a kan l an g sun g m en em p uh m el a l u i ja l ur p en ga d i lan k ar en a d e bi t u r d ian g g a p su d ah m el a k u k an t in d a k p i dan a p en g g el a pan t er h a d a p o b jek ja m i n an . 4.2 SARAN Ba n k h ar u s a k t i f d a l am m en g a wa si d ebi t u r - d ebi t u r ya n g m en g g un a k an ja min an fi d u si a k a r en a p en g u a sa an obj ek ja m i n an ber a d a pa d a d e bi t u r seh in g g a m u d ah ba g i d ebi t u r u n t u k m en ga l ih k an ob j ek ja m i n an n ya . Di sa m p in g p en g a wa san t er h a d a p d e bi t u r , Ban k ju g a h ar u s su n g g uh -su n g g uh m el a k san a k an pr in si p 5 C (c h a ra c t e r, c a p ac i ty , c a p i t a l, c o l l a t e ra l d an c o n d i t i o n o f ec o n o my) se b el u m m e m ber i k a n kr ed i t k ep a d a d e bi t u r . Ba n k ju g a h ar u s m en da ft a r kan p er ja n ji an kr ed i t d en g an ja min an fi d u si a n ya k a r en a d en g an d i l a k u k an n ya p en d a ft a r an a k an m em ber i k a n p er lin d un g an h uk u m ya n g m a k si m al ( m en ja d i k r ed i t ur p ref e re n) ba g i Ba n k ji k a t er ja d i m a sa l ah . Di sa m p in g p en d a ft ar an ob j ek ja m in an fi d u si a , Ba n k d a n d ebi t u r seba i k n ya m en yep a k a t i p en g a su r an sian o bj ek ja m i n an ya n g g u n an ya a d a l a h un t u k m er in g an kan be ba n d ar i d ebi t u r ji k a t er ja d i m a sa lah . T er a kh ir , a d al ah ja n g k a wa k t u san k si p i d an a d an d en d a ya n g t er d a pa t da l am Un d an g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a d i sa r an k an un t u k d i p er ber a t a g ar d a p at m em ber i k an e fek jer a ba g i d e bi t u r - d ebi t u r n a ka l ya n g m el an g g ar k et en t u an d a l am Un d a n g - Un d an g Ja m in an Fi d u si a.

(14)

Daftar Pustaka Buku:

Chatamarrasjid, 2011. HukumPerbankan Nasional Indonesia. Prenada Media Group. Jakarta.

Ibrahim, Johanes dan Lindawaty Sewu, 2004. Hukum Bisnis Dan Persepsi Manusia Modern. PT Refika Aditama. Bandung.

Kelsen, Hans, 2007. Teori Hukum Dan Negara (Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum Deskriptif-Empirik). Terjemahan Drs. Somardi. BEE Media Indonesia. Jakarta.

Naja, Daeng, 2005. Hukum Kredit Dan Bank Garansi. PT Citra Aditya Bakti. Bandung.

Prajitno, Andi, 2011. Hukum Fidusia: Problematika Yuridis Pemberlakuan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999. Bayumedia Publishing. Malang.

Pr od j od i k or o, Wi r jon o, 1 9 8 6 . A sa s - A sa s Hu k u m Pe rj a n j i a n. Ba l e Ba n d un g . Ba n d un g . Sutendi, Adrian, 2006. Kekuatan Hukum Berlakunya Sertifikat Sebagai Tanda Bukti Hak Atas Tanah. BP.

Cipta Jaya. Jakarta.

Supramono, Gatot, 2009. Perbankan Dan Masalah Kredit. PT Rineka Cipta. Jakarta. Peraturan Perundang-Undangan:

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Un d a n g - Un d an g No. 7 T ah un 1 9 9 8 T en tan g Per ba n kan Undang-Undang No. 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia Website:

Faizal Kurniawan, Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap Kekayaan Minyak Gas Dan Bumi Sebagai Aset Negara Melalui Instrumen Kontrak, diakses tanggal 18 Februari 2014, available from: URL:

http://ejournal.uwks.ac.id/myfiles/201308321915161512/6.pdf.

Referensi

Dokumen terkait

Perlindungan hukum yang dapat diberikan bagi pihak penerima jaminan fidusia atau kreditur sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Undang-Undang Jaminan Fidusia maka

Bahwa dalam rangka pengembangan wilayah berpotensi dan memperpendek rentang kendali pelaksanaan Pemerintahan, Pemerataan Pembangunan serta Meningkatkan Pelayanan Umum

Khusus untuk sistem pengangkatan (hoisting system) merupakan salah satu komponen peralatan pemboran, yang berfungsi untuk memberikan ruang kerja yang cukup untuk

Masih dalam penjelasannya dalam Undang-Undang Nomor 16 tahun 1985 yang dimaksud dengan rumah susun sederhana sewa yang juga disebut Rusunawa adalah bangunan

Hal ini berkaitan erat dengan isi naskah SPT yaitu berisi tentang kisah peperangan yang berarti dalam situasi buruk agar menjadi situasi yang lebih baik (Arif, wawancara 24

Pendapatan ini merupakan perkalian antara hasil produksi peternakan dengan harga jual, sedangkan biaya pakan adalah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi

Penelitian ini sudah dibuat dengan sungguh-sungguh untuk mengikuti kaidah- kaidah penelitian ilmiah sebagaimana telah diatur dalam buku pedoman yang

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) karena atas berkat dan rahmat-Nya dapat diselesaikannya skripsi yang berjudul “Faktor- Faktor