• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangkitan Permutation dengan Siklus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pembangkitan Permutation dengan Siklus"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

I

I

/

Dlselenqq

arakan

o

leh.

Ilmpunan

Matematika Indonesia

(IndoMS)

ekerjasama dengan

....•

-\f.'1.\"

~

-,

Jniversitas Sriwi

j

aya

.: ~

...

Jl;>~ .',_

'ogram Studi

Magister

Pendidikan Matematika,

.

;

••

7

L

-

d

~

'-.... 4t '"

P

.

...J __ __.

'-'

ogram

asc

a

sar)ana

e

..,

- ,__. _ •.. .~

.

--:

..:.'~

(2)

Kombinatorik

Onthef-coloring of the corona product ofK.with K",<orP,. Adiwijaya • AN.M. Salman, E. T. Baskoro, and D. Suprijanto

Struktur Titik Selfrepeat dan Nonselfrepeat Pada Digraf Hampir Moore Cahyono, H dan Y.M.Cholily

Masalah Diameter Dan Center pada Subgraf-Subgraf Bentukan Dari Hypercube

Emastuti, Haryanto, Widaningrum, Dan H. Sutedjo

On The Ramsey Numbers For Star Union Cycle VersusWheel On Seven Vertices I Wayan Sudarsana; Edy Tri Baskoro, Saladin Uttunggadewa, clan Hilda Assiyatun Pelabelan Berurutan Sisi Ajaib Total dari Suatu Graf

Kik.i Ariyanti Sugeng

The Total Vertex-Irregular Labellings ofThe Complete Binary and 3-ary Trees

N.N. Gaos. Nurdin. E.T. Baskoro. A.N.M. Salman

The Total Vertex-Irregular Labellings of The Olive and Its Copies Nurdin, E.T.Baskoro, A.N.M. Salman, N.N. Gaos

Earliest Start Tune Schedule Generation Algorithm forthe Job Shop Scheduling P-roblem

Opim Salim Sitompul

2-Eksponen Digraph Dwi-wama Asimetrik Memuat Sikel Primitif Saib Suwilo, Opim Salim dan Mardiningsih

Graf Grup Diagram Dari Semigrup [a,b.clab=ba.ac=ca,bc=cb]

Sri Gemawati Dan Abd. Ghafur BinAhmad

Pembangkitan Permutation dengan Siklus Sulistyo Puspitodjati dan Djati Kerami On Ph-supermagic labelings of

«Pn

T. K. Maryati, A. N.M.Salman, E. T.Baskoro, Irawati

Operasi Penyisipan Dan Reposisi Simpul dalam Menyelesaikan Masalah Desain Tata Letak Mesin dan Robot

YayaS.Kusumah clanMieke Yolanda

Statistika

Pengujian Hipotesis Rata-Rata Berurut untuk Membandingan Tingkat Kebocoran di Daerah Dinding Gingival Menggunakan Tiga ~acam Bahan Tambalan Sementara

Bemik Maskun

Analisa Survival Bayesian dalam Model Resiko yang Sebanding dengan Resiko Logistic yang Relative

Daeng Idris Muhyidin

Program Stulfi Mapistu poufU£i{an ?fatmratika

Program PQSCasaryana'Universitas Sriwijaga

211

215

221

22

9

233

23

9

2

45

2

53

. 261 267

275

281

28

7

2Y5

307 XII!
(3)

PEMBM GKIT

Al"l

PERMUTATION DENGAN SIKLUS

""

Sulistyo Puspitodjati Idan Djati Kerami2

IJmusan Siste:m lnforrnasi FILKOM Universitas Gunadarma E-mail: sulistyo@staff.gunadarma.acjd

2Jurusan.1arematika FMlPA Universitas Indonesia E-mail: djatikr@uLedu

Abstrak. Makalah ini membahas pembangkitan leng\c:ap objek kombinatorial pennutasi khususnya

pennutasi n dengan satu siklus dengan panjang n. Metode yang akan digunakan dalam pembangkitan

pennutasi dengan memperharikan siklus tersebut menggunakan pendekatan pohon pembangkit atau

metode ECO (enumerating combinatorial objects). Dalam metode ini setiap objek diperoleh dati objek yang lebih kecil dengan melakukan ekspansi lokal, Seringkali ekspansi lokal tersebut sangat teratur dan dapat dijelaskan dalamamran suksesi, Metode ECO ini telah ditunjukkan efektif untuk beberapa struktur kombinatorik. Efekrif dalam pembangkitan kombinatorik berarti: waktu untuk menghasilkan (running

rime) sebanding dengan banyaknya objek yang dihasilkan, yang merupakan syarat

penring

dalam

merancang algoritma pembangkitan obiek kombinatorial.

Kala kuncl: engbangkitan lengkap, permutasi dengan siklus, po/u)n pembangkit. metodeECo.

1. Pendahulean

Salah sani bidang utama dati kombinatorik adalah membangkitkan objek dati kelas tertenru untuk

parameter tertentu, baik secaralengkap (exhaustive generation) atau secara acak (random generation).

Maksud dari membangkitan secara lengkap tersebut adalah mencari cara atau metode atau algoritma

untuk mencacah (list. enumerate) semua objek dalam urutan tertentu tanpa pengulangan dan tidak

melewatkan satu objek pun. Algorinna-algoritma tersebut berguna pada banyak bidang seperti uji

perangkat keras maupun perangkat hmak, biokimia, biologi dan termodinamika ({Bet{J7), (Duc07)).. .,.

Pembangkitan lengkap sering juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah NP-complete, dan

menganalisa atau membukrikan suatu program. ([Vaj06]).

Salah satu pendekatan untuk membangkitkan objek kombinatorial adalah dengan yang disebut

pohon

pembangkit atau sering diidentikkan dengan nama metode ECO (enumerating combinatorial objects)

([Ban07]). Dalam metode ECO setiap objek diperoleh dati objek yang lebih kecil yang diekspansikan

dengan rumusan yang disebut aturan suksesi. Aturan suksesi ini dapatdirepresentasikan dalam suatu

pobon dan disebut pobon pembangkit ([Fer05]). Pobon pembangkit 1nitelah ditunjukkan efisien dalam

konteks pembangkitan kombinatorial, yaitu waktu untuk menghasilkan N objek berukuran n adalah O(l\.l).

Objek-objek yang telah ditunjukkan efisien dibangkitkan dengan pohon pembangkit tersebut adalah:

objek Catalan dalam [Ber07] dan (Fer05], untuk pennutasi pengbindaran pola umum (generelazid pattern

avoidance) dalam [Eli07], convex polyominoespan dalam {Lun03}, dan untuk: struktur Gray dalam

[Ber207]. Pobon pembangkit juga secara detail dibahas untuk beberapa objek dalam [Ban07] dan

[Wes96].

Selain itu, pohon pembangkit mempunyai pemanfaatan yang penting dalam kcmbinatorial, yaitu bijeksi

dan pembangkitan acak ({Duc07).

Karena itu makalah ini akan membahas pembangkitan perrnutasi siklUSMtiiggu.nalGm pendekatan pohon

pembangkit ataudikenaI juga sebagaimetode ECO

2. Permutasi

Perrnutasi adalah pemetaan dati suatu himpunan ke dirinya sendiri, Atau secara tbnMl:

Dejinisi I: Permutasi dati himpunan S=(n] ={1,2, ..,n} adalab bijeksi n:S ~ S.

Salah representasi dari pennutasi adalah dengan perkalian siklusnya. Siklus dari permutasi adalah himpunan bagian dari suatu himpunan yang elemen-elemeaava rnasuk dalam satu orbit. Atau siklus

lProgram Stwfi'M4f!i...ttLr(P,1Il411fiI~g.n :Mntematif,g.

<Program CPascasarjana Vniversitas Sriwijaya

(4)

It•• ,•••••••• 1•••••• 11., •••• 1 11.1 ••• 1111. XIV

I

[2008]

-

----

-

-

--

-

-

-

-

-

---

-

-

---

-

-

--dengan panjang 1dari suatupennutasi adalah urutan at. a2,... ,a, sedemikian sehingga ~ =n:(a;.\)untuki

=

2,3, ... ,I,dan

a,

=It{a/) atau ~(a;)

=

a; ([Rus03]dan [8On02]). Contoh,pennutasi 1tberikut:

(1

\1

2

3

4

2

4

5

-8

:>

7 8)

6

3

/

dapat diwakilioleh diagramberikut:

Permutasi tersebut mempuyai4siklus(1), (248 3), (~),and (6 7). (2483) adalah siklus dengan panjang

I= 4, karena n:4(2)= 2. Dengan perkalian siklus, 1tdapat dinyatakan sebagai 1t= (IX2483)(5)(67).

Karena siklus (8324) menyatakansiklus yang sama dengan(.2483),nuka seringdigunakan earnyang nnik

untuk menyatakan permutasi menggunakan notasi siklus, yang disebut sebagai norasi siklus kanonikal.

Cara ini adalah menuliselementerbesar pada setiapsiklus terlebih dahufu, kemudian mengurutkan setiap

siklus dari kecil ke besar berdasarkan elemen-elemen pertama pada siklus. Dengan demikian 1t =

(1)(2483)(5)(67) dalamnotasi siklus kanonikal adalahn=(1)(5)(76)(8324).

Banyaknya permutasi en] dengan m siklus adalah bilangan Stirling tanpa tanda jenis pertama c(n,m)

«(Rus03J,(B6n02J).Dimana

c(n,n)= 1,

c(n,l) =(n-l)! (1)

c(n,m)=(n-l).c(n-l.m) +c(n-l,m-l), 1 <m<n.

Makalab iniakan membabas permutasi dengan m siklus, khusus m= 1,yang selanjutnya akan disebut

sebagai permutasi ndengan sikius. Banyaknya permutasi n dengan siklus menurut formula (1) diatas

adalah (n-l)!. Sehingga banyaknya permutasi 4 dengan siklus adalah 3! =6,yajJft-{(4123), (4312),

(4132), (4213),(4231),(4321)}.

3.Pembapgkitan ObjeR. kombinatoriar dan Pohon Pembangkit

Sl\!<lh

S<\tu bi~ng

dl\!~

KQmbim

l

tc)fik

adalah pembangkitan obiekseca; Iengkap, Pembangkitan ini berarti membangkitkan (menghadirkan) semua anggota dari kelas kombinatorial tertentu secara efisien

yang sedemikian sehingga setiap anggota muneultepat seka:li.Salah satupeneekatan untukpembanzkitan

lengkap adalah dengan yang disebut pohon pembangkit, Pohon pembangkit adalah- pohon-yang

menggambarkan ke\uarga tertentu dariobjek kombinatorial; tiap simpul berhubungan dengan satu objek,

dan cabangnya mennjn simpul yang mengkudekan altematif yang dipilih dalam mengkonstruksikan

objek. Pehen pembangkit menjanjikatt kemputasi yang ccpat dalam mengenumerasi barisan objek.

..Metodepohon pembangkit ini disistematisasikan oleh Barcucci, Del lungo, Pergola, and Pinzani, dengan

nama sistem ECO (enumerating combinatorial objects) «(Ban07]).Da:lammetode ECO inisetiap objek

diperolehtiariobjek ynng lebihkecildcnganmclaknkanekspansi lokal. seringkati ekspansi lokal tersebnt

sangat teramr dandapat dijelaskan dalam aturansuksesi. Metode ECO ini telah ditunjukkan efektifuntuk

beberapa struktur kombinatorik, seperti: objek Catalan dalam [Ber07J dan [Fer05], untuk permutasi

penghindaran pola umum (generelazid pattern avoidance) dalam [Eli071,convex polyominoespan dalam

[LunG3], dan untuk struktur Graydalam [Ber207]. Namunpenelitian-penelitian tcrsebut belum memhahas

pembangkitarr permutasi siklus dengan,pohorr pembangkit atau metode ECO tersehnt. Snbhab berikut

akanmenjelaskan metode ECOsecara lebih rinei.

3".

r

Metode KCO,aturan suksesi, dan pohon pembangkit

Bagaimana m~tQ<JeECO b~k~rjadij~laskan dalam [B~r(H).

(O\lc07J.

dan

[B

anO

if.

sebagaimana berikut.

276

tpyo9~mSt.wf~agi.>ur1'~u!i~an.!Ma!e!M.~ili.!z

(5)

P ••••••••••• f•••••• N •••••• _ ••

'e.

_"

••

XIV [2008]

/

Operator ECO ,!

Misalkan 0adalah kelas objek kombinatorial dan p:

°~

N adalah parameter yang hingga pada 0,yaitu

parameter p sedemikian sebingga OD= {O EO: P(O) =n} dari objek berulcuran n adalah hingga. Misalkan " :

°

~2° adalah operator yang sedemikian sehingga 'll(On) k 20>+1, Operator "

menggambarkan bagaimana objek keeil mengaasilkan objek yang lebih besar.

Proposisi 2-1: Jika e memenuhi, untuk setiap n? 0,

l. untuk setiap 0' E Oa+hakan terdapat 0 E Onsedemikian sehingga O'E'II,dan

2. untuk setiap 0.0' EOn, akan menggambarkan'll(O) () '11(0')= 0kapanpun 0 ~0', maka famili

himpunan JO+I ={\"(0):0 E On} adalah partisi dati 00+1.

Operator "yang memenuhi kondisi ) dan 2 tersebut di atas, dikatakan sebagai operator ECO. Jadi

operator ECO membangkitkan semua objek 0 sedemikian sehingga setiap objek O'E 0a+1diperoleh

secara unik dari 0E On .Operator ECO yang sedang melakukan ekspansi lokal pada objek yag disebut

situs aktif dari objek. Operator ECO dapat digambarlam dengan pohon pembangkit, yaitu: pohon berakar

yang simpu-simpulnya berhubungan dengan objek 0, Akar yang ditempatkan pada level 0pada pohon,

adalah objek dengaa ulomm terkecil. m. Objek-objek dengan ukuran S3IllZ berada pada level yangsama

dan anak dari objek O.adalah yang dihasilkan dari 0 melalui ". Jib {IOnnnadalah urutan yang

ditentukan oleh banyaknya objek berukuran n,makal Jx) =~

I

On

I

x

!'

adalah fungsi pembangkitnya.

Aturan suksesi

Aturan suksesi

a

adalah sistem «a),

1')

,

mengandung aksioma (a)dan himpunan produksi atau aturan penulisan

Vdi

definisikan pada hirapunan label Mc N••:

dimana aEMadalah nilai tertentu dan e;adalah :fimgsiM~ M.

Salah satu sifat utama dari aturan suksesi adalah prinsip konsistensi, yaitu setiap label (k) harus

memproduksi tepat k elemen.. Aturan suksesi adalah sesuai dengan representasi pohon yang akarnya

berlabel aksioma (a),dan simpul berlabel (Ie)menghasilkan level seianjutnya kanak-anak yang mas

ing-masing berlabel (e/(k), "', e,jlc) (yang nanti akan menghasilkan masing-masing anak berlabel e/(k), •. "

e,jlc),dan seterusnya). Aturan suksesi menghasilkan urutan {f"},,dari bilangan bulat positif, dimana /..

adalah banyaknya simpul pada level kendari pohon pembangkit dan dinotasikan sebagai

1

0

M

=

1:.-1,,

-

1'.

Seringkali operator ~dikodelam dengan aturan suksesi

n,

yang berarti, objek dengan ukuran minimum

mempunyai aanak dan kobjek

0;,

.

.

.,

~,dihasilkan oleh objek 0 yang sedemikian sehingga

0

;

akaa menghasilkan anak elk) oleh e, yaitu

!

,,

(O;)

!=e;(k), l~ i~ k. Berarti terdapat isomorfuna antara

pohon pembangkit dari operator

£co

dan aturan suksesinya yang bersesuaian. Maka Ijx) =x'"lo(x),

ataufjx) =x., Jo(X) ketika m=0: 3.2, Contoh : Permutasi

Pohon pembangkit untuk permutasi (secara umum) dapat dibangun berdasarkan algoritma pembangkitan

permutasi Johnson =Trotter, Algoritma Johnson-Trotter memulai peimutasi dari yang terpendek, yaitu

[I],dan ini hanya mempunyai satu permutasi {I}.Kemudiaa untuk [21,elemen tambahan 2, ditaIiib3hkan

i..e permutasi 1dengan cara meletakkan 2pada sebelah kiri 1,atau ke sebelah kanan 1,sehingga diperoleh 12 dan 21.Dua elemen dari masing-masing pemrutasi ini mendefinisikan 3 posisi untuk elemen k.etiga 3

dengan meletakkan 3 pada paling lciri,tengah, dan paling kanan: 312, 132, 123, dan 321, 231, 213. Secara umum, terdapat N cara untuk mempeduas permutasi 31 32 ... 3n_! dengarr panjang N-l ke permutasi

dengan panjang N:

277

tProgramStudt9idgisurtPefl(tufik.gt! 9.tt1t~
(6)

\. P •••••••••••

t•••

••

,1••• 1 •••••••• IIt. XIV [2008] Nal a2... an·1 ll'lNa2 •••3,..1 a, a2N...au-I al a~ Nan_I a, a1 lI,,-lN 1 12~21

A\

ffi

231

213

i134

~~

42

1

3

2413 2

1

43

Gambar-l: Pohon pembangkit untuk permutasi

Melalui pohon pembangkit, pembangkitan permutasi dapat digambarkan sebagaimana tcrlihat pada gambar-l. Jika simpul dari pohon sebelah kiri pada gambar-l diberi label sesuai dengan banyaknya anak

cabang, maka diperoleh pobon sebelah kanan pada gambar-l. Dengan demikian pobon pembangkit untuk pennutasi dapat ditulis dalam aturan suksesi berikut:

4

3

12 312

13

2

123

~~

34

1

2

31

4

2

3

12

4

321

~

n

_

{

(l

)

(

k

)

H

(

k+l)

k

(3.) ,~

Berdasarkan aturan suksesi (3) maka fungsi pembangkit untuk aturan suksesi tersebut adalah

.fn

=

L

:1n

x

.

=1

+

Zx

+

2

.

3

x

2

+

23Ax3

+ '

" +

(n

+

l)!x·

w.o

4. Pohon Pembangkit untuk Permutasi dengan siklus

Untuk pembangkitan permutasi it: [n]~ In] dengan satu siklus panjang n, penulis mengikuti logika

pembangkitan permutasi Johnson -Trotter. Misa\kan S"cadalah himpunan semua anggota permutasi n

dengan siklus yang ditulis secara kanonik, dan

IS,

,_c

I

adalah banyaknya anggota S,,_c. Maka

S,,_c

=

{(ala2...a.)lal

=

n=1t(a.), ai

=

1t(ai-I),i

=

2,3,... ,n} (4)

Dengan demikian, 1t(n) adalah semua kemungkinan angota [n-I], kcmudian n:(a2) adalah semua anggota

[n-I] tanpa al. dan seterusnya, tt(a,...I)adalah anggota [n-I] tanpa ai, i=2, ... , n-2. Dengan kata lain

siklus-siklus anggota Sn,S adalah (na2...a.) dengan semua kemungkinan permutasi [11-1] untuk ~ ...a". Berarti

I

s.,

I

=(n-I)!

S;cdapat dibangun dari S("'/I edengan menambahkan n didepan semua anggota S'._I) csehingga diperoleh

sebanyak

I

S'n-l)_c

I

eIemen berupa (na2 .••a.) dengan a2=n- I. Anggota S"J yang lain-dibentuk dari setiap (na,...aH)yang ada dengan memindahkan posisi n-I ke posisi acberturut-turut untuk k=3, ... ,n..Dengan

demikian pohon pembangkit untuk permutasi ndengan siklus adalah sebagaimana pada gambar-2.

278

<ProgramStudt ?ttagister <Pl!luiitfW~ ~atik(l

(7)

•••••••••••• ' ••••• 111•••••• 1 •• , ••••••• X.9 f2002}

---

-

--

-

--

-

-

-(321 )

~

(1)

I

(21)

.

r:-

.

(312)

~

,I " (4321) (4231) (4213) (4312) (4132) (4123)

Gambar-2 Pohon Pembangkit untuk pennutasi 4 dengan siklus

Jika simpul dari pohon pembangkit gambar-2 diberi label sesuai dengan banyaknya anak cabang, maka pohon pembangkit untuk pennutasi n dengan siklus dapat ditulis dalam aturan suksesi berikut:

{O)

Q= (1) H (2) (k) H (k+l)k

(4)

Berdasarlcan aturan suksesi (4) maka fungsi pembangkit untuk aturan suksesi tersebut adalah

=

Lf.x.

=1+x+2

.

xl

+2.3x3 +... +n!x"

n~ .

5. Simpulan

Pohon pembangkit permutasi n dengan satu siklus panjang n pada makalah ini menunjukkan kekonsistensian dengan enumerasi tanpa pohon pembangkitan, yang menunjukkan bahwa pohon dapat digunakan untuk membangkitkan semua pennutasi n dengan siklus.

Langkah selanjutnya yang perlu dikembangkan dari basil pada makalah ini adalah analisa algoritma pembangkitan dengan pohon pembangkit ini untuk mengetahui apakah tahapan-pembangkitan cu....up..

efektif, Selain itu perlu diteliti lebih lanjut untuk melihat sifat-sifat yang dapat dihasilkan dari pohon ini,

seperti kode gray misalnya.

Penelitian ini merupakan langkah sangat awal dalam penelitian untuk menunuskan pohon pembangkit pennutasi untuk sembarang m siklus.

Acknowledgment

Terimakasih saya ucapkan pada Prof. Vajnovszki yang memberikan ide penelitian, dan tak Iupa pada Pimpinan Universitas Gunadarma yang memungkinkan makalah ini dihadirkanpada Konferensi Matematika Nasional XIV 2008 Palembang.

Daftar Pustaka

[1] [Ban07] C. Banderier, dkk, Generating Functions for Generating Trees, arXiv:math.CO/

_ 0702753vl, 25 Feb 2007

I

[2J and others,[Ber07] A. Bernini, IarXiv:math.CO/06.Fanti, E Grazzini,12 127v2, 1 Feb 2007,An exhaustive generation algorithm for Catalan obj._ .._ects_ . _

[j] [Ber207] A. Bernini. dkk, A general exhaustive generation algorithm for Graystructures, arXiv:

mathl0703262vl [math.eOl ,9 March 2007

[4] [B6n02] 'vi. BOna, A Walk through Combinatorics. An Introduction to Enumeration and Graph

Theory.New Jersey, War Scientific, 2002.

279

Cftngr •• Sttufi9Jl.tJAisfer(pnu['ufiftan ~M4tnnatik.a

(8)

ti

[5] [Duc07] E. Duchi, ECO method and Object Grammars: two methods for

t

ire

enumeration of

combinatorial objects. Dottorato di Ricerea in Ingegneria Informatica e deU'Automazione, XV

Ciclo, Universit_a Degli 8tudi di Firenze, htto:/Iwww.dsi.unifi-itIDRIIA/RaccoltaTesilDuchL diunduh:Mei,2007

[6] [Eli07] S. Elizalde, Generating Tree for Permutations Avoiding Generalized Patterns, arXiv: 0707.4633vl [math.CO] ,31 July 2007

[7] [Fer05] L. Ferrari and R. Pinzani, Catalan like numbers and succession rules, arXiv:math.CO/0507210vI, 11 July 2005.

[8] [Lun03] A.Del Longo, dkk.,"Enumeration ofconvex polyominoes using theECO method".

Discrete Malhemathics andTheoretical Computer ScienceAB(DMCS), 2003, 103-116.

[9] [Rus03] F.Ruskey, Combinatorial Generation,

http://www.lstworks.comlreflRuskevCombGen.pdf. 2003.

[10] [Vaj06] V.Vajnovszki, Generating Combinatorial Objects by ECOMethod, the Lyndon

Words Case.Lecture Notes.Jakarta,26January 2006.

[11] [Wes96] J.West, Generating Trees andForbidden Subsequences

htto:llciteseerx.ist.psu.edulshQwciting;jsessionid= 1CEE9AO113F2F48EF4334245C6A5~BED ?cid=1531l4.1996

280

lJ>roaram Studi 9rt.agisterfJ>m4ufi~n901.atemati~,g.

Referensi

Dokumen terkait

Gaya kepemimpinan situasional dapat digunakan sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki para karyawan serta lebih meningkatkan peran serta dari

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, adapun beberapa saran yang diberikan oleh peneliti yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pihak

1 Saya dapat menyelesaikan praktikum IPA yang sulit 2 Saya tidak memilih-milih tugas untuk dilakukan 3 Semua tugas dapat saya selesaikan dengan baik 4 Saya dapat

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan terhadap pelaksanaan pembelajaran Alquran dengan metode Wafa di SDIT Nurul Fikri Banjarmasin didapatkan lah data

Oleh karena itu, kelapa sawit mempunyai indikasi untuk dijadikan sebagai salah satu komoditi unggulan di Kawasan Agropolitan Sangsaka, dengan kawasan transmigrasi

Kompetensi linguistik tersebut memungkinkan peneliti dalam membuat penelitian intuitif apakah suatu kalimat di dalam bahasa Bali berterima (gramatikal) atau tidak. Sementara

Symphilid dikatakan sebagai hama tanaman jika keberadaannya di sekitar tanaman tidak didukung dengan kandungan bahan organik tanah yang tinggi, sehingga symphilid

12) Daftar Kriteria Penerimaan: uraian ketentuan2 dari setiap tahapan proses dan hasil pekerjaan sesuai dengan persyaratan (KAK, spesifikasi teknis, standar atau