• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : Identifikasi, Makroskopik, Jamur, Ulkus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : Identifikasi, Makroskopik, Jamur, Ulkus"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI Candida sp. PADA ULKUS DIABETIKUM DERAJAT III DAN IV WAGNER SECARA MAKROSKOPIK

Hikayat Hartika1; Pratiwi Apridamayanti2; Rafika Sari3

Intisari

Latar belakang. Ulkus kaki diabetik adalah salah satu komplikasi diabetes yang paling serius. Karena lingkungan hiperglikemik dan tertekannya sistem imun, pasien diabetes lebih rentan infeksi. Infeksi jamur pada pasien diabetes jika tidak diobati pada waktunya mengarah ke komplikasi fatal seperti amputasi kaki. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan Candida sp. berdasarkan makroskopik. Metode. Uji yang dilakukan yaitu uji makroskopik menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) dan diamati secara visual pertumbuhan jamur. Hasil. Uji makroskopik pada media yang pertama menunjukan pertumbuhan jamur berwarna putih hingga krem, berbentuk bulat seperti ragi, serta bertekstur kasar yang menandakan teridentifikasinya jamur Candida albicans dan pada media kedua menunjukkan pertumbuhan jamur berwarna kuning hingga krem, berbentuk bulat datar, serta bertekstur halus yang menandakan teridentifikasinya jamur Candida guilliermondii, pada media ketiga menunjukan pertumbuhan jamur berwarna putih hingga krem, berbentuk bulat menggelembung, serta bertekstur halus dan lembut yang menandakan teridentifikasinya jamur Candida kefyr dan pada media yang keempat menunjukan pertumbuhan jamur berwarna putih hingga krem, berbentuk bulat keriput, serta bertekstur halus yang menandakan teridentifikasinya jamur Candida parapsilosis. Kesimpulan. Berdasarkan warna,bentuk, dan tekstur dari uji makroskopik, bahwa terdapat empat spesies jamur yang teridentifikasi yaitu Candida albicans,Candida guilliermondii, Candida kefyr, dan Candida parapsilosis yang terdapat pada ulkus diabetikum derajat III dan IV Wagner.

Kata Kunci : Identifikasi, Makroskopik, Jamur , Ulkus

1) Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura Pontianak, Kalimantan Barat.

(2)

ABSTRACT

Diabetic foot ulcer is one of the most serious complications of diabetes. Because of the hyperglycemic environment and depressed immune system, diabetic patients are more susceptible to infection. Fungal infections in diabetic patients if not approved eventually lead to fatal complications such as foot amputation. The aim of this study is to identify differences in Candida sp. based on macroscopic. The method of this study was macroscopic test using Potato Dextrose Agar (PDA) medium and visually observed fungal growth. The result of this study is the first medium shows the growth fungal of white to cream, round like yeast, and coarse textured which indicates identification of Candida albicans

fungi, and in the second medium, the growth of fungi was yellow to cream, round flat, and smooth textured which indicated identification of Candida guilliermondii

fungi, and in the third medium, the growth of fungi was white to cream, round and bubble shape, and smooth and soft textured which indicated identification of

Candida kefyr, and in the fourth medium, the growth of fungi is white to cream, round and wrinkled, and smooth textured which indicated identification of

Candida parapsilosis. The conclusion of this study is based on color, shape, and texture from the macroscopic test that there are four identified fungal species, namely Candida albicans, Candida guilliermondii, Candida kefyr, and Candida parapsilosis which were present in third and fourth diabetic ulcer Wagner.

(3)

PENDAHULUAN

Ulkus diabetikum adalah keadaan ditemukannya infeksi, tukak dan atau

destruksi ke jaringan kulit yang paling dalam di kaki pada pasien Diabetes

Mellitus (DM) akibat abnormalitas saraf dan gangguan pembuluh darah arteri

perifer.1 Dibandingkan dengan individu yang sehat, orang dengan diabetes berada pada peningkatan risiko berkembangnya infeksi jamur dan cenderung menghadapi

komplikasi seperti infeksi bakteri, ulkus kaki, amputasi tungkai bawah. Karena

lingkungan hiperglikemik dan tertekannya sistem imun, pasien diabetes lebih

rentan infeksi. Infeksi jamur pada pasien diabetes jika tidak diobati pada

waktunya mengarah ke komplikasi fatal seperti amputasi kaki.2 Di Indonesia

angka kematian dan angka amputasi masih tinggi, masing-masing sebesar 16%

dan 25% (RSUPCM tahun 2003), sebanyak 14,3% akan meninggal setahun paska

amputasi, dan sebanyak 37% meninggal dalam tiga tahun paska amputasi.3 Infeksi

jamur ulkus kaki diabetik disebabkan oleh delapan spesies Candida (C.).4

Candida sp. dapat memproduksi toksin yang dapat mengganggu sistem imun. Bila infeksi ini tidak segera ditangani, dapat menurunkan imunitas penderita dan

menimbulkan komplikasi.5 Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui perbedaan

Candida sp. pada ulkus diabetikum derajat III dan IV Wagner berdasarkan makroskopik.

METODE PENELITIAN Alat dan Bahan

Alat yang digunakan yaitu autoklaf (All American), bunsen, cawan petri

(Iwaki pyrex), gelas beaker (Iwaki pyrex), jarum ose, inkubator (memmert), kaca

(4)

(Aqua), pemanasan listrik (hot plate), pinset, tabung reaksi dan tabung erlemeyer

(Iwaki pyrex). Bahan yang digunakan yaitu alumunium foil, aquades, isolat jamur

Candida sp., kloramfenikol 1%, kertas merang, larutan standar Mc Farland,

larutan Nacl 0,9%, plastik bening (wayang), Yeast Extract, Peptone, Agar, Potato

Dextrose Agar (PDA), glukosa, maltosa, sukrosa, laktosa, raffinosa, trehalosa. Jalannya Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Biologi Farmasi Badan

Pengelola Fakultas Farmasi Universitas Tanjungpura Pontianak selama bulan

November 2018 – Januari 2019.

1. Sterilisasi Alat dan Bahan

Sterilisasi dilakukan dengan cara alat yang ada lubang seperti gelas ukur,

tabung reaksi, dan erlemeyer ditutup dengan kapas yang dibungkus dengan kain

kasa hingga tertutup rapat. Alat-alat dibungkus menggunakan kertas merang dan

diikat. Kemudian masukkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 120oC dan

tekanan 15 psi(per square inchi) atau 2 atm. Sterilisasi bahan dilakukan dengan

cara ditutup kembali wadah yang digunakan ,dimasukkan ke autoklaf selama 15

menit pada suhu 120oC dan tekanan 15 psi(per square inchi) atau 2 atm.6

2. Pembuatan Media

Potato Dextrose Agar (PDA) merupakan media yang digunakan untuk

mengisolasi jamur. Media PDA mengandung kentang yang dapat mempercepat

sporulasi dan pigmentasi bagi jamur, selain kentang juga mengandung dekstrosa,

dan agar. Pembuatan media dilakukan dengan melarutkan PDA sebanyak

39gram/L aquades, selanjutnya ditambahkan kloramfenikol 1%. Campuran

(5)

hot plate dan magnetic stirrer . Media PDA yang telah dididihkan selanjutnya di

sterilkan.7

3. Peremajaan Jamur

Jamur diremajakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk pengujian.

Media yang digunakan yaitu media PDA. Peremajaan jamur dilakukan dengan

cara diambil 1 ose biakan jamur disebarkan pada media miring PDA miring yang

telah terinokulasi diinkubasi pada suhu 37oC selama 3-5 hari sekitar 36-72 jam.8

4. Uji Makroskopik

Uji makroskopik dilakukan menggunakan media Potato Dextrose Agar

(PDA) dan dilakukan dengan mengambil jamur dari hasil peremajaan, kemudian

ditanam pada media PDA di cawan petri dan diinkubasi selama 7 hari dengan

suhu 37oC. Penanaman dilakukan dengan dua cara yaitu dua media menggunakan

penggoresan langsung dan dua media dengan penanaman satu titik.

Analisis Data

Pada penelitian ini data yang diperoleh secara deskriptif yaitu berupa

pertumbuhan jamur Candida sp. pada media.

HASIL DAN PEMBAHASAN

(6)

Gambar 2. Hasil Uji Makroskopik Candida guilliermondii

Gambar 3. Hasil Uji Makroskopik Candida kefyr

Gambar 3. Hasil Uji Makroskopik Candida kefyr

Hasil uji perbedaan makroskopik dari Candida sp. dilihat dari

pertumbuhan jamur pada permukaan media yang telah ditanam jamur.

Berdasarkan gambar 1 dan gambar 2, perbedaan dari Candida sp. dalam

makroskopik terdapat pada warna, bentuk, serta teksturnya dimana Candida

albicans berwarna putih hingga krem, berbentuk bulat seperti ragi, serta bertekstur kasar, sedangkan Candida guilliermondii berwarna Kuning hingga krem,

berbentuk bulat datar, serta bertekstur halus. Perbedaan warna, bentuk, dan tekstur

(7)

Spesies Jamur Hasil Makroskopik

Warna Bentuk Tekstur

Candida albicans

Putih hingga krem Bulat seperti ragi Kasar

Candida guilliermondii

Kuning hingga krem

Bulat datar Halus

Candida kefyr Putih hingga krem Bulat menggelembung

Halus dan lembut Candida

parapilosis

Putih hingga krem Bulat keriput halus

Tabel 1. Perbedaan Morfologi Candida sp.

Berdasarkan tabel 1 serta pada gambar 3 dan 4 dapat dilihat bahwa

perbedaan Candida kefyr dan Candida parapsilosis terletak pada bentuk dan

tekstur dari kedua spesies tersebut, dimana pada Candida kefyr terlihat berbentuk

bulat dan menggelembung serta bertekstur halus dan lembut, sedangkan pada

Candida parapsilosis terlihat berbentuk bulat menggelembung dan bertekstur halus. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang

menyatakan bahwa Candida albicans berwarna putih hingga krem, berbentuk

bulat seperti ragi, serta bertekstur kasar.9 Sedangkan Candida guilliermondii

berwarna Kuning hingga krem, berbentuk bulat datar, serta bertekstur halus, dan

Candida kefyr berwarna putih hingga krem, berbentuk bulat dan menggelembung serta bertekstur halus.10 Sedangkan Candida parapsilosis berwarna putih hingga

krem, berbentuk bulat menggelembung dan bertekstur halus.11 Sehingga dapat

disimpulkan bahwa jamur yang teridentifikasi dari ulkus diabetikum derajat III

dan IV Wagner ini adalah Candida albicans, Candida guilliermondii, Candida

kefyr, dan Candida parapsilosis. KESIMPULAN

Jamur yang diidentifikasi terdapat empat spesies yaitu Candida albicans,

(8)

DAFTAR PUSTAKA

1. Roza R L, Rudy A, dan Zulkarnain E. Faktor Risiko Terjadinya Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes Mellitus yang Dirawat Jalan dan Inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(1): 243

2. Kalshetti V T,Rahul W, S.T. Bothikar, Vijay A, V.M. Bhate. Study Of Fungal Infections In Diabetic Foot Ulcer. Indian J Microbiol Res. 2017;4(1):87-89

3. Langi Y A. Penatalaksanaan Ulkus Kaki Diabetes Secara Terpadu. Jurnal Biomedik. 2011; 3(2): 96

4. Missoni E M, Smilja K, Milan V, Drago D.S, Mladen B, Verica V B.Candida Infection Of Diabetic Foot Ulcers. Diabetologia Croatica. 2005;34(1):32

5. Endah T, Triswaty W, dan Susantina. Hubungan antara Sifat dan

Metabolit Candida spp. dengan Patogenesis Kandidiasis. JKM. 2006;6(1): 53

6. Hendrawati T.Y, Utomo S. Optimasi Suhu dan Waktu Sterilisasi pada Kualitas Susu Segar di Kabupaten Boyolali. Jurnal Teknologi Universitas Muhammadiyyah Jakarta; 2017: 9(2): ISSN; 2085-1669.

7. Cowan S,T. Manual for The Identification of Medical Fungi. London: Cambridge University Press; 2004.

8. Cappucino, J.G. and Sherman, N. Microbiology: A Laboratory Manual.2nd Edition.The Benjamin Cummings Publishing Company.Rockland Community College.State University of New York; 2001.

9. Hamid ME, et al. Candida and Other Yeasts of Clinical Importance in Asser Region, Southern Saudi Arabia. Saudi Med J. 35(10). 2014

10.Mycology Laboratory. Micology Proficiency Testing Program. Wadsworth Center. New York State Department of Health. 2013

11.Silvia S, et al. Candida glabrata, Candida parapsilosis and Candida tropicalis: Biology, Epidemiology, Pathogenicity and Antifungal Resistance. Fems Microbiol Rev 36. 2012

Gambar

Gambar 1. Hasil Uji Makroskopik Candida albicans
Gambar 2. Hasil Uji Makroskopik Candida guilliermondii

Referensi

Dokumen terkait

Ini menjadi strategi tersendiri di mana untuk semua kegiatan sosial perusahaan akan berada dalam payung dan nama yang sama yaitu Bakrie Untuk Negeri.. Terakhir adalah

Kecelakaan kerja yang disebabkan dari kelalaian karyawan yang melanggar atau tidak mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan perusahaan, sebaiknya diberikan sanksi yang

Hasil uji aktivitas antijamur, menunjukkan ekstrak kasar kulit batang tanaman Ampupu mampu menekan pertumbuhan jamur F.moniliforme secara in vitro pada media PDA

Instalasi dan gudang peralatan radiasi ditempatkan pada lokasi yang jauh dari tempat yang rawan kebakaran, tempat ber- kumpul orang banyak. Karyawan medis/non

Ini menunjukkan bahawa selepas menggunakan intervensi, responden dapat menguasai lakaran asas selain dapat mengaplikasikan aspek susunan dalam sesebuah karya serta

This paper presents a study on the pattern of injuries suffered by university beach volleyball players during the Spanish Universities Championship that took place in Alicante

yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari separuh ibu hamil mengalami KEK,disarankan kepada bidn yang bertugas untuk lebih meningkatkan

o Dokter Anda akan mencari adanya kerutan atau perubahan pada kulit di sekitar kulit payudara, cairan tidak normal yang keluar dari puting, atau benjolan, yang bisa menjadi