TUJUAN, STRUKTUR , KONSEP ICK DAN KD DALAM PERENCANAAN PROSES PEMBELAJARAN
Rifani Sri Sunari (1501200)
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan
rifanisrisunari@gmail.com
ICK atau Indikator Capaian Kompetensi merupakan suatu pengembangan dari Kompetensi Dasar. Sebagaimana dijelaskan menurut Standar Proses pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 Tahun 2007, indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
The learners in this regard are expected to improve and to balance between the soft skills and hard skills that include aspects of competencies of attitudes (including: personal faith, morality, self-confident, and responsibility in interacting effectively with the social environment, the natural surroundings, as well as the world and its civilization), skills (including: a person having effective and creative thinking in the realm of the abstract and concrete domains), and knowledge (the ability to produce the persons mastering the knowledge, science, technology, arts, and culture that are based on humanity, national, state, and civilization).. (Prihantoro, 2014; 80)
Tujuan global ICK adalah tujuan pembelajaran yang masih bersifat umum, sedangkan untuk tujuan spesifik dari ICK adalah tujuan pembelajaran yang telah dispesifikkan agar mudah dalam pengukuran tingkat ketercapaian suatu KD.
Misalnya, dalam suatu pembelajaran KDnya adalah menyimak. Maka ICKnya adalah menceritakan ulang cerita yang telah disimak. Dari indikator tersebut, maka akan muncul suatu formula mengenai bagaimana bukti siswa dapat menyimak suatu cerita.
Kompetensi memiliki konsep yang dapat diklasifikasikan ke dalam 3 ranah yakni kognitif, afektif dan psikomotor. Melalui ranah ini, ICK dapat dispesifikasikan.
Contoh: KD suatu pembelajaran adalah “Mempraktikkan jurus silat abcd”
a. Dimensi kognitif : pengetahuan tentang: langkah-langkah a, b, c, dan d; rasional dari masing-masing langkah.
b. Dimensi afektif : senang berlatih jurus abcd c. Dimensi Psikomotor : praktik langkah a, b, c, dan d.
KD dan ICK memiliki struktur yang sama. Yaitu terbentuk oleh dua jenis kata/frasa yakni kata kerja dan kata benda.
Contoh:
a. KD : Mengapresiasi rukun iman
Mengapresiasi (kata kerja); Rukun iman (kata benda).
Mengakui/menerima/menyetujui (kata kerja); adanya ketidak-adilan (kata benda).
DAFTAR PUSTAKA
Permendiknas No.41 Tahun 2007