BAHAN AJAR
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN
UNTUK SMA KELAS XII
MENGEVALUASI PERANAN PERS DALAM MASYARAKAT DEMOKRATIS
Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peranan serta pekermbangan pers di Indonesia
Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam
masyarakat demokratis di Indonesia.
Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak
Pengertian Pers
Secara Etimologis, Kata pers (Belanda), Press (Inggris), atau Presse (Prancis), berasal dari bahasa Latin, pressare dari kata premere, yang berarti tekan atau cetak.
Definisi terminologisnya ialah Media massa cetak. Dalam bahasa Belanda ialah gedrukten, atau drukpers, dalam bahasa Inggrisnya printed media atau printing press atau press.
Pengertian Pers (lanjutan)
L. Taufik, Pers terbagi dua yaitu Pers dalam arti
sempit : surat kabar, koran, majalah, tabloid, dan bulletin-bulletin kantor berita. Jadi, pers terbatas
pada media tercetak. Pers dalam arti luas mencakup semua media massa, termasuk radio, televisi, film, dan internet.
Weiner, pengertian pers sebagai wartawan media
atau media cetak, publisitas, peliputan berita, mesin cetak, naik cetak.
Alex Sour, pengertian pers sebagai media cetak yang
Pengertian Pers (lanjutan)
Menurut Ilmu Komunikasi, pers memiliki arti :
1. Usaha percetakan atau penerbitan
2. Usaha pengumpulan dan penyiaran berita 3. Penyiaran berita melalui surat kabar, majalah, radio, dan televisi
4. Orang-orang yang bergerak dalam penyiaran berita
Pengertian Pers (lanjutan)
UU No. 40/1999 Pasal 1 (a), Pers adalah lembaga
sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media
Pengertian Pers (lanjutan)
Kesimpulan : Pers adalah segala usaha dari alat-alat
komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat akan hiburan, keinginan, peristiwa, dan berita yang terjadi dalam wujud
surat kabar, majalah, bulletin atau media cetak lain atau diusahakan melalui radio, televisi, film, dan
UU No. 40/1999 pasal 3 :
Pers nasional mempunyai fungsi sebagai
media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial
Pers dapat berfungsi sebagai lembaga
ekonomi
Pers berfungsi sebagai media Informasi (Information)
Memberikan berbagai informasi yang penting dan bermakna bagi masyarakat untuk kehidupannya
(berbagai bidang, aspek atau dimensi). Contoh
Informasi tentang kebijakan, program dan peraturan negara kepada masyarakat agar cepat diketahui. Pers
Pers berfungsi sebagai
media Pendidikan
(Education)
Pers berfungsi sebagai
media
Pendidikan
(
Education
)
Pers memuat atau menyajikan tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan sehingga masyarakat
bertambah pengetahuan dan wawasannya.
Tegasnya, pers mendidik masyarakat untuk lebih meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan
Pers berfungsi sebagai
media hiburan
(Recreation)
Pers berfungsi sebagai
media
hiburan
(Recreation)
Pers hendaknya dapat menyuguhkan berita yang menyegarkan, humor atau jenaka yang mengandung
daya imajinasi yang positif, karena ini merupakan kebutuhan dasar manusia (basic human needs).
Misalnya, isi koran atau majalah yang bersifat hiburan dapat berbentuk cerpen, cerbung, cerber,
Pers berfungsi sebagai media kontrol sosial (Social control)
Pers berfungsi sebagai media kontrol sosial (Social control)
Kontrol masyarakat terhadap jalannya roda
pemerintahan, istilah kontrol sosial terkandung makna
demokratic atau open management yang di dalamnya terdapat unsur-unsur :
Keikutsertaan rakyat dalam pemerintahan (social participation) Pertanggungjawaban pemerintah terhdp rakyat (social
responsibility)
Dukungan rakyat terhadap pemerintah (sosial support)
Pers berfungsi sebagai Lembaga Ekonomi
Pers berfungsi sebagai
Lembaga Ekonomi
Suatu perusahaan yang bergerak di bidang pers memiliki bahan
baku informasi yang diolah sehingga menghasilkan produk berita
yang diminati oleh masyarakat dengan nilai jual yang tinggi. Pers dapat memanfaatkan alam sekitarnya sebagai nilai jual, sehingga diperoleh keuntungan yang maksimal dari hasil produksinya.
Pers sebagai lembaga ekonomi menyediakan jasa sosialnya untuk
Hak-hak Pers
menurut UU No.40/1999 pasal 4 Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga
negara
Terhadap pers nasional tidak dikenakan penyensoran,
pembredelan, atau pelanggaran penyiaran.
Untuk menjamin kemerdekaan pers, pers nasional
mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyampaikan gagasan dan informasi.
Dalam mempertanggungjawabkan pemberitaan di
Kewajiban Pers
menurut UU No.40/1999 pasal 5 Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa
dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
Pers wajib melayani hak jawab
Peranan Pers
menurut UU No.40/1999 pasal 6Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
Menegakkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum, dan HAM, serta
menghormati kebhinnekaan
Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat dan benar
Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum
Pers berperan sebagai Agen Pembangunan (?)
Pers merupakan media atau sarana untuk
mensosialisasikan berbagai program pembangunan
Dengan sosialisasi tersebut akan menimbulkan
Asas dan misi Pers
Asas Pers : Kemerdekaan pers adalah
salah satu wujud kedaulatan rakayat yang berasaskan prinsif-prinsif
demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.
Misi Pers : Ikut mencerdaskan
Konsep Demokrasi
menurut Andi Mustari Pide (Pakar Negarawan)
Secara etimologis, kata demos berarti rakyat, dan
cratein atau kratos berarti kekuasaan. Jadi demokrasi artinya rakyat yang berkuasa (government of rule by the people).
Demokrasi dalam arti formal yaitu demokrasi
sebagai suatu sistem pemerintahan atau sistem
politik dengan kedaulatan rakyat dilaksnakan oleh para wakil rakyat dalam lembaga perwakilan
rakyat.
Demokrasi dalam arti material disebut sebagai
Masyarakat Demokratis (?)
Masyarakat yang ….
menyelesaikan konflik secara damai;
tidak menggunakan kekerasan atau paksaan; perubahan secara damai;
pergantian kekuasaan secara konstitusional; menghargai adanya keanekaragaman;
menegakkan keadilan;
Unsur Pokok Dalam Demokrasi
Partisifasi rakyat dalam pemerintahan
Negara dikatakan demokrasi (Miriam Budiardjo
Pemerintah atau eksekutif
Parlemen atau Badan Perwakilan Rakyat sebagai
badan legislatif
Badan-badan peradilan sebagai lembaga yudikatif Partai-partai Politik
Pemilihan Umum (Pemilu)
Pers atau media massa yang bebas dan bertanggung
Pilar Demokrasi (Mahfud MD)
Lembaga legislatif atau parlemen sebagai tempat wakil rakyat
Lembaga eksekutif sebagai penyelenggara pemerintahan negara dalam arti sempit
Lembaga Yudikatif sebagai tempat memberi
putusan hukum dan keadilan dalam pelaksanaan undang-undang
Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (1)
Menjaga agar UU yang telah dibuat oleh wakil rakyat dijalankan dengan baik oleh semua pihak
Melindungi Hak-hak asasi manusia dari tindakan kesewenangan oleh siapa pun
Melindungi kepentingan-kepentingan masyarakat Menjaga agar jalannya pemerintahan sesuai aturan Mewujudkan agar perencanaan negara sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat dan bangsa.
Tujuan dari pelaksanaan fungsi kontrol Pers (2)
Menjaga agar aparat pemerintah menjalan tugas dengan baik dan mengabdi kepada rakyat
Ikut mewujudkan administrasi negara sesuai dengan aturan
Melakukan koreksi agar pemerintah menempatkan pejabat sesuai dengan kualitas dan aspirasi rakyat
Membantu tegaknya rule of law (pemerintah berdasarkan hukum)
Mendukung pemerintahan dalam menjalankan open management
Perkembangan Pers di Indonesia (1)
Perkembangan Pers di Indonesia (1)
Pers Nasional adalah pers yang diusahakan oleh orang-orang Indonesia terutama orang-orang
pergerakan dan diperuntukkan bagi orang
Indonesia. Pers ini bertujuan memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia di masa penjajahan. Dari pers Nasional inilah yang selanjutnya berkembang
Perkembangan Pers di Indonesia (2)
Perkembangan Pers di Indonesia (2)
Pers Nasional atau Pers Indonesia dimulai sejak masa :
Pergerakan
Demokrasi Liberal
Demokrasi Terpimpin
Orde Baru
Perkembangan Pers di Indonesia (3)
Perkembangan Pers di Indonesia (3)
Pers Masa Pergerakan :
Masa bangsa Indonesia berada di bawah penjajahan
Belanda sampai saat masuknya Jepang.
Pers masa ini tidak dapat dipisahkan dari kebangkitan
nasional bangsa Indonesia melawan penjajahan (munculnya pergerakan modern Budi Utomo, 20 Mei 1908).
Pers saat ini berfungsi sebagai alat perjuangan. Pers
menyuarakan kepedihan, penderitaan, dan merupakan refleksi dari isi hati bangsa terjajah.
Pers mejadi pendorong bangsa Indonesia dalam perjuangan
Perkembangan Pers di Indonesia (4)Perkembangan Pers di Indonesia (4)
Contoh Harian yang terbit pada masa pergerakan :
Harian Sedio Tomo sebagai kelanjutan dari harian Budi Utomo
(Yogyakarta), Harian Darmo Kondo (Solo oleh Sudaryo Cokrosisworo), Harian Utusan Hindia (Surabaya, HOS. Cokroaminoto), Fadjar Asia (Jakarta, Haji Agus Salim),
Majalah mingguan Pikiran Rakyat (Bandung, Ir. Soekarno),
Majalah berkala Daulat Rakyat (Moh.Hatta dan Sutan Syahrir).
Catatan : karena sifat dan isi pergerakan adalah anti penjajahan
maka dapat tekanan dari pemerintahan Hindia Belanda, caranya dengan memberangus dan menutup usaha penerbitan pers
Perkembangan Pers di Indonesia (5)Perkembangan Pers di Indonesia (5)
Pers Masa Penjajahan Jepang :
Pada masa ini pers nasional mengalami kemunduran besar,
dibawah tekanan penderitaan dan pengekangan kebebasan lebih dari zaman Belanda karena dijadikan alat pemerintah Jepang dan pro Jepang.
Harian yang muncul saat itu : Asia Raya (Jakarta), Sinar Bary
(Semarang), Suara Asia (Surabaya), dan Tjahaya (Bandung).
Keuntungan yang didapat dari insan pers Indonesia yang bekerja
Perkembangan Pers di Indonesia (6)Perkembangan Pers di Indonesia (6)
Pers Masa Revolusi Fisik (1945-1949) :
Pers berperan sebagai alat mempertahankan kemerdekaan dan patriotisme nasional.
Saat ini pers ada dua : (1). Pers Nica (Belanda) yaitu pers yang diterbitkan dan diusahakan oleh tentara sekutu dan Belanda. (2). Pers Republik : pers yang dioterbitkan oleh orang Indonesia.
Pers Republik menyuarakan semangat mempertahankan kemerdekaan dan menentang usaha pendudukan sekutu. Sebaliknya Pers NICA berusaha mempengaruhi rakyat
Perkembangan Pers di Indonesia (7)
Perkembangan Pers di Indonesia (7)
Pers Masa Demokrasi Liberal (1950-1959) :
Pers berperan sebagai pranata sosial masyarakat demokrasi yang bebas sesuai dengan sistem
liberal yang diterapkan sesuai UUDS 1950.
Perkembangan Pers di Indonesia (8)Perkembangan Pers di Indonesia (8)
Pers Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1965) :
Dikeluarkannya dekrit Presiden (Ir. Soekarno), 5 Juli 1959 :
kembali ke UUD 1945 dan Manifesto Politik yang menterjemah-kan Pancasila sebagai Nasakom, menciptamenterjemah-kan dominasi PKI dan komunisme sebagai ideologi perjuangan.
Realitanya, prinsif demokrasi (atas dasar sila ke-4) telah terjadi penyimpangan, konsentrasi kekuasaan di tangan satu orang
(diktator otoriter).
Pers nasional saat itu menganut konsep pers otoriter yang merupakan terompet penguasa dan bertugas
mengagung-agungkan pribadi presiden dan mengindokrinasikan manifesto Politik (Manipol) serta menggerakkan aksi-aksi massa yang
Perkembangan Pers di Indonesia (9)Perkembangan Pers di Indonesia (9)
Pers Masa Orde Baru (1966-1998) :
Lahirnya UU No. 11/1966 tgl. 12 Desember 1966 tentang Pers. Pers sebagai pranata sosial yang melembaga di bawah ideologi Pancasila dan UUD 1945. Kemudian diubah dengan UU No. 21 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Pers. Dalam UU ini mengakui dan menjamin hak kebebasan pers WNI,
menghapus SIT, tetapi memberlakukan SIUPP.
Pers : media vital komunikasi pembangunan, orde baru yang mulanya bersikap terbuka dan mendukung pers, berbalik
Perkembangan Pers di Indonesia (10)Perkembangan Pers di Indonesia (10)
Pers Masa Reformasi (1998 sampai saat ini) :
Ditandai dengan keluarnya UU Nomor 40/1999 tentang Pers.
Pers Nasional kembali menikmati kebebasan pers sesuai alam reformasi, keterbukaan, dan demokrasi yang diperjuangkan rakayat Indonesia.
Pemerintah sangat mempermudah izin penerbitan
Kode Etik Jurnalistik
Kode : sistem pengaturan-pengaturan (system of rules).
Etik : norma perilaku.Perbuatan dikategorikan etis
apabila perbuatan tsb. Sesuai dengan aturan-aturan yang menuntun perilaku baik manusia, sebaliknya yang tidak etis apabila segala aturan tingkah laku yang ada dilanggar atau tidak diindahkan.
Jurnalistik : profesi dalam kegiatan tulis menulis berita atau kewartawanan.
Kode Etik Jurnalistik : sejumlah aturan dasar yang mengikat seluruh profesi kewartawanan dalam
Kode Etik Jurnalistik
Ada tiga faktor yang mempengaruhi pelaksanaannya menurut M. Alwi Dahlan, Ph.D
1. Etik Institusional yaitu sistem aturan, peraturan,
kebijaksanaan yang dikembangkan oleh institusi.
2. Etik Personal : sistem nilai dan moralitas perorangan
yang merupakan hati nurani wartawan, didasarkan pada keyakinan pribadi yang menimbang tindakan yang hendak dilakukan.
3. Etik Profesional : menentukan cara pemberian yang
Ciri dari suatu Kode Etik
Kode etik dibuat dan disusun oleh organisasi
profesi ybs. Sesuai dengan aturan organisasi dan bukan dari pihak luar.
Sanksi bagi yang melanggar kode etik bukan
pidana, melainkan bersifat moral atau mengikat secara moral pada anggota kelompok tersebut. Daya jangkau suatu kode etik hanya berlaku
Aturan main (rules of the game) Pers Nasional
Landasan Idiil : Falsapah Pancasila (Pembukaan UUD 1945)
Landasan Konstitusional : UUD 1945
Landasan Yuridis : UU Pers (UU No. 40/1999) Landasan Profesional : Kode Etik Jurnalistik
Kebebasan Pers (Kemerdekaan Pers)
Kebebasan Pers adalah kebebasan mengemukakan
pendapat, baik secara tulisan maupun lisan melalui pers, seperti harian, majalah, bulletin dan sebagainya. Kebebasan pers merupakan manifestasi dari freedom of speech (kebebasan berbicara)
Kebebasan pers diberbagai negara mempunyai
pengertian yang berbeda-beda tergantung pada :
filsafat negaranya, pola pertumbuhan politiknya, hakikat manusianya, masyarakat dan negaranya, hubungan
Ciri Kebebasan Pers Indonesia
Pers yang bebas dan bertanggung jawab Pers yang sehat
Pers sebagai penyebar informasi yang objektif
Pers sebagai penyalur aspirasi rakyat, meluaskan komunikasi dan partisifasi masyarakat
Prinsif pertanggungjawaban Pers Nasional (UU No. 40/1999 pasal 5)
Prinsif pertanggungjawaban Pers Nasional (UU No. 40/1999 pasal 5)
Pers nasional berkewajiban memberitakan peristiwa dan opini dengan menghormati norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah.
Pers wajib melayani hak jawab, yaitu hak seseorang atau sekelompok orang untuk memberikan tanggapan atau sanggahan terhadap pemberitaan berupa fakta yang merugikan nama baiknya.
Pers wajib melayani hak koreksi, yaitu hak setiap orang untuk mengkoreksi atau membertulkan kekeliruan
Menurut S. Tasrif, diakui dan dijaminnya
Kebebasan Pers dalam suatu negara bila
memenuhi tiga syarat sbb :
Tidak ada kewajiban menurut hukum untuk meminta surat
izin terbit bagi suatu penerbitan pers kepada pemerintah.
Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah
untuk melakukan penyensoran sebelumnya terhadap berita atau karangan yang akan dimuat dalam suatu penerbitan pers.
Tidak ada wewenang menurut hukum pada pemerintah
Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (1)Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (1)
1. Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan
pemerintah bersifat bebas, bahkan pers mempunyai fungsi mengawasi pemerintah.
2. Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban sosial)
: pers harus menerima dan memenuhi kewajiban
tertentu kepada masyarakat dan bertanggung jawab kepada masyarakat.
3. Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers melalui
Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (2)Teori Pers dalam hubungannya dengan Negara (2)
4. Teori media pembangunan (totalitarian) : pers harus
menerima pengawasan dari pemerintah dan menjalankan tugas pembangunan nasional.
5. Teori Media demokratik partisipan : tetap
menghendaki kebebasan pers, namun menentang adanya komersialisasi dan monopolitik pers oleh swasta sehingga perlu dikembangkan media
Bentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasasn Pers (1)
Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik jurnalistik. Contoh kesalahn penyebutan nama
tersangka dan kurang jelasnya suatu gambar atau peristiwa.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan kebebasasn Pers (2)
Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang
dimuat oleh pers kadang dapat menciptakan opini yang sebaliknya dari seseorang. Opini ini tercipta justru
menyesatkan karena tidak benar dan tidak berdasarkan fakta.
Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi : tulisan yang dimuat amat vulgar, dapat memicu keterlibatan pihak lain dan memancing emosi.
Penyakit Pers (syamsul Mu’arif)
Pornografi
Character assasination (pembunuhan karakter) Berita palsu
Provokasi dan iklan yang menyesatkan Wartawan yang tidak profesional (biasa
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam mengendalikan kebebasan pers ?… (1)
Agar kebebasan pers yang dimiliki tidak
disalahgunakan untuk kepentingan-kepentingan
yang tidak sejalan/sesuai dengan fungsi, peran dan tanggung jawab pers.
Agar masyarakat memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya untuk meningkatkan perolehan, pengelolaan serta pemanfaatan informasi untuk kehidupan sehari-hari.
Mengapa pemerintah harus berupaya dalam mengendalikan kebebasan pers ?… (2)
Agar insan pers dapat bertanggung jawab
untuk memberikan timbal balik yang positif kepada pemerintah, khususnya untuk
membantu terlaksananya program-program pemerintah
Mendorong terwujudnya masyarakat yang
demokratis, cerdas, partisifatif, dan
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers (1)
1. Membuat perangkat hukum atau aturan-aturan
dasar tentang kehidupan pers (UUNo. 40/1999);
2. Memberikan pembinaan kepada pers agar lebih
maju dan berkembang serta lebih
mengoptimalkan kinerja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;
3. Memprakarsai mekanisme dialog antara
kompenen pemerintah, pers, dan masyarakat
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengendalikan kebebasan pers (2)
4. Membantu pers dalam penerbitan buku-buku
tentang pers, sebagai bahan bacaan bagi kalangan pers, pejabat pemerintah serta masyarakat umum; 5. Menghormati pelaksanaan kode etik jurnalistik,
maupun pelaksanaan sanksi yang diberikan kepada pelanggarnya;
6. Bersama-sama dalam upaya memberantas pengayakit pers;
7. Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam usaha mengembangkan konsepsi, nilai-nilai dan
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media Massa (1) :
Menyulut konfliks dalam kehidupan masyarakat, karena pemberitaan pers yang tidak objektif
Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara
Terhambatnya pembangunan nasional karena pers merupakan salah satu pilar (the fourth
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media Massa (2) :
Munculnya sikap apriorisme atau selalu
berpandangan negatif (jelek) kepada pihak-pihak tertentu karena pemberitaan pers yang selalu menyudutkan (mendeskriditkan) pihak-pihak tertentu.
Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung selesai antara pihak-pihak tertentu, akhirnya akan berujung pada perbuatan-perbuatan
Hubungan yang bersifat mitra (partnership), interaktif positif dan dinamis (interaksi konstruktif)
antara pihak Pers (wartawan), masyarakat dan pemerintah
Pers (wartawan)
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers
atau media massa.
Pihak Wartawan :
Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian Dukungan nilai-nilai autentik
Kesedian untuk bertanggung jawab Memiliki kemandirian moral
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa.
Pihak Masyarakat :
Turut memberikan saran atau masukan kepada
pers tentang berbagai hal
Memberikan informasi atau keterangan kepada
pers yang sebenar-benarnya dan dapat dipertanggungjawabkan.
Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-baiknya
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan pers atau media massa.
Pihak Pemerintah :
Menegakkan hukum dan peraturan tentang
pers dengan setegas-tegasnya.
Tidak turut campur terlalu dalam karena akan
menggerogoti kebebasan pers itu sendiri.
Memberikan kesempatan kepada para investor
Berjiwa PancasilaBerjiwa Pancasila
Bersifat kesatriaBersifat kesatria
Berjuang untuk emansipasi bangsaBerjuang untuk
emansipasi bangsa Menjunjung tinggi HAM Menjunjung tinggi HAM Kepribadian
Wartawan IndonesiaWartawan IndonesiaKepribadian
Pengertian BeritaPengertian Berita
1. Dean M. Lele Spencer : berita merupakan suatu
kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagaian pembaca.
2. Eric C. Hepwood : berita adalaj laporan pertama dari
kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum.
3. Dja’far H. Assegaf : berita adalah laporan tentang fakta
atau ide yang terbaru dan dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan yang kemudian dapat menarik perhatian pembaca, karena luar biasa, karena penting, atau karena mencakup segi human interes seperti
Pengertian BeritaPengertian Berita
4. Willard C. Bleyer : berita adalah sesuatu yang terasa
(baru) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar.
5. Amak Syarifufudin : berita adalah suatu laporan
kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik massa media.
6. William S. Maulsby : berita adalah suatu penuturan
secara benar, tidak memihak dari fakta yang
Pengertian BeritaPengertian Berita
7. JB. Wahyudi : berita adalah laporan tentang
peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik sebagian khalayak, masih baru, dan dipublikasikan secara luar melalui media. Suatu peristiwa tidak akan menjadi berita bila tidak
dipublikasikan melalui media massa secara periodik.
8. Mitchel V. Charnley : berita adalah laporan tercepat
mengenai fakta atau opini yang mengandung hal-hal yang menarik minat, penting, atau kedua-duanya
Unsur-unsur BeritaUnsur-unsur Berita
1. Cepat : aktual atau ketapatan waktu
2. Nyata (faktual) : informasi tentang sebuah fakta
3. Penting : menyangkut kepentingan orang banyak
4. Menarik : mengundang orang untuk membaca
5. Fakta disusun menjadi laporan dan dipublikasikan
Metode (cara) atau teknik mencari Beritateknik mencari BeritaMetode (cara) atau
1. Sistem Beat (beat system) : seorang wartawan mencari berita dengan cara mendatangi sumber berita (tempat tertentu) secara teratur.
2. Sistem meneruskan (follow up system) :
Metode (cara) atau teknik mencari Beritateknik mencari BeritaMetode (cara) atau
3. Sistem penugasan (Assignment) : Penugasan oleh seorang pimpinan mencari berita di suatu
daerah (luar daerah) karena di anggap penting dengan konsekwensi dana.
Metode (cara) atau teknik mencari Beritateknik mencari BeritaMetode (cara) atau
5. Sistem menulis sendiri (inventing) : berdasarkan fakta dan data yang ada, wartawan menulis
sendiri berita yang akan diterbitkan dan
menanggung resiko apa yang ditulisnya. Sistem ini, diperlukan feeling atau naluri yang tinggi,
Hal penting cara mencari berita menurut
pedoman wartawan :
o Memiliki rasa ingin tahu o Tinggalkan kantor
o Bicara dengan banyak orang dari berbagai
latar belakang
o Baca koran Anda sendiri
o Jangan segan-segan meniru ide-ide dari surat
kabar lain
o Baca pernyataan-pernyataan resmi, miskipun
Hal penting cara mencari berita menurut
pedoman wartawan :
o Perhatiakan televisi dan dengarkan radio o Siapkan map peristiwa mendatang (catatan
jadwal/agenda acara yang bisa menjadi berita)
o Kunjungilah pasar dan pameran
o Berbicara dan berdiskusi dengan semua reporter o Gunakan waktu berkeliling kota, berbaur dengan
masyarakat dan jangan asingkan diri Anda.
o Sekali-kali pergilah menyendiri dan berpikir untuk
Manfaat Media Massa
Media CetakMedia Cetak
Media massaMedia massa
Media ElektroMedia Elektro
Fungsi khususFungsi khusus Fungsi KhususFungsi Khusus
Fungsi UmumFungsi Umum
surat kabar, tabloid,Majalah buletin/famflet surat kabar, tabloid,Majalah buletin/famflet TV, radio, film, internet, dll. TV, radio, film, internet, dll. Informasi, mendidik, menghibur dan kontrol sosial Informasi, mendidik, menghibur dan kontrol sosial
Konsep fakta, data dan informasi
Konsep fakta, data dan informasi
Fakta
: kenyataan atau peristiwa yang sebenarnya terjadi (potret dari peristiwa).Data
: gambaran fakta yang belum diubah,dimanifulasi (masih mentah dan belum diubah)
Hubungan fakta, data dan informasidata dan informasiHubungan fakta,
FAKTAFAKTA
Pengolahan Data Pengolahan Data
DATADATA INFORMASIINFORMASI
Otak (Utama) Manual
Mekanik Elektrik
Elektronik
Syarat berita yang layak dimuat medialayak dimuat mediaSyarat berita yang
Benar terjadi (ada fakta) Aktual (ketepatan waktu) Lengkap
Apa adanya (Objektif) Berimbang
Menarik
Akurat dan jelas Tersusun baik
Standar rumus penulisan beritapenulisan beritaStandar rumus
5W + 1H What = apa yang terjadi
Where = di mana hal itu terjadi
When = kapan peristiwa itu terjadi
Who = siapa yang terlibat/terlihat
Why = mengapa hal itu terjadi (LB)
Sifat Berita
Sifat Berita
Mengarahkan pembaca, pendengar (pemirsa) mengikuti alur penulis.
Memberi penerangan llustrasi dan contoh-contoh.
Sumber Berita
Sumber Berita
PERISTIWA
MANUSIA
Kumpulan dari berbagai berita
Observasi Wawancara
Jenis BeritaJenis Berita
Investigations news
Investigations news
Opinion newsOpinion news
Depth newsDepth news Straight newsStraight news
Interpretative news
Straight newsStraight news
Berita langsung
apa adanya, ditulis
secara singkat dan
lugas. Sebagian
besar halaman
Depth newsDepth news
Berita mendalam
dikembangkan
dengan
pendalaman
hal-hal yang ada di
bawah suatu
Investigations news
Investigations
news
Berita yang
dikembangkan
berdasarkan
Interpretative news
Interpretative
news
Berita yang
dikembangkan
dengan
pendapat atau
penilaian
Opinion newsOpinion news
Berita mengenai
pendapat seseorang
(para cendikiawan,
tokoh, ahli, atau
pejabat mengenai
suatu hal, peristiwa,
kondisi
poleksosbudhankam,
dll.
Bagian-bagian yang membentuk sebuah
berita
Bagian-bagian yang membentuk sebuah
berita
Judul Berita
Teras Berita Tempat
terjadinya berita (Date Line)
Judul Berita
Kepala berita (headline), gunanya
untuk memperkenalkan isi berita yang akan ditulis. Judul ini hendaknya
mencerminkan isi berita dan ditulis
Tempat terjadinya
berita (Date Line)
Ini merupakan keterangan sebagai petunjuk tentang tempat kejadian (nama kota) dan
Teras Berita
Biasanya dinamakan LEAD, yaitu alenia pertama dari
sebuah berita yang
merupakan inti terpenting dari keseluruhan isi berita
Tubuh Berita
Berisikan paparan masalah, penjelasan-penjelasan lebih lanjut dari teras berita,
Bentuk Berita
Teknis penulisan berita yang diawali dari
masalah kurang penting menuju yang
paling penting.
Berita yang masuk kategori singkat dan ditulis mulai dari hal
yang sangat penting.
Cara yang dapat ditempuh dalam menghadapi perusahaan pers yang merugikan masyarakat :
1. Mengikuti prosedur hak jawab dan hak koreksi
yang disediakan oleh undang-undang.
2. Melayangkan somasi, mengadu ke kepolisian
dan menuntut perusahan pers yang menyiarkan berita tidak benar tersebut ke pengadilan.
3. Mendatangi kantor redaksi perusahaan pers
Komunikasi
Media Tradisional Media Modern
Alat komunikasi yang memakai teknologi sederhana yang masih dipertahankan, seperti media bunyi (kentongan, beduk terompet dll), media
gerak/isyarat (asap api, kibaran bendera), Media lisan berupa seni (wayang, ludruk, ketoprak, dongeng
dan sebagainya)
Media komunikasi yang menggunakan perangkat teknologi modern, seperti radio, TV, handphone, video, internet, film, koran, majalah,
teater, sinetron dan lain-lain.
Proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti
Komunikasi
Media Tradisional Media Modern
Dimanfaatkan oleh manusia sebagai sarana berkomunikasi dengan orang lain atau masyarakat.
Membantu kehidupan masyarakat dalam rangka ikut
mencerdaskan, menegakkan keadilan dan memberantas kebatilan.
Mengetahui dan membeli suatu produk karena ada
iklan di media; tahu ada lowongan kerja di koran; mencari alamat teman melalui surat pembaca; dapat berkirim artikel, puisi, foto/gambar di media dan bila
Hal-hal lain yang perlu diketahui Hal-hal lain yang
perlu diketahui
UU No. 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
Berita eksklusif : berita yang jarang terjadi.
Menyunting berita : mengawinkan satu data dan data yang lainnya sehingga membentuk kalimat yang terangkai dan membuahkan berita.Orangnya disebut Editor atau redaktur. Dead Line : batas akhir wartawan mengirim berita.
Jurnalistik : IP yang mempelajari bagaimna cara/teknik mencari bahan berita hingga menyusunnya menjadi