PENGARUH REPUTASI PERUSAHAAN DAN KUALITAS WEBSITE
quality of website toward the level of trust in online transaction consumer. The samples were 113 consumers who purchase 2-4 times in the period of August 2011 until September 2012. In this study, sampling technique used incidental sampling. Data was analyzed by multiple linier regression and concluded: 1) there is no significant influence of corporate reputation on the level of trust in consumer online transaction with a significance value of 0.223 > 0.05 and t value of 1.225 < t table (1.982), 2) There is a significant influence of website quality on the level of trust in consumer online transaction with a significance value of 0.013 < 0.05 and t value in the variable quality of the website for 2.539 > t table (1,982), 3) There is a significant effect between corporate reputation and quality websites simultaneously or together on the level of trust in consumer online transaction with F count > F table (4.524 > 3.079) and a significance of 0.017 < 0.05. The corporate's reputation and the quality of website together give an effective contribution 7,2% toward the level of trust, while the remaining 92,8% are presumably influenced by other variables excluding variables in this study.Keywords : corporate reputation, quality of website, consumer confidence, online
transaction.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan kualitas
website terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online. Jumlah
sampel yang digunakan sebanyak 113 orang yang melakukan pembelian 2-4 kali dalam periode Agustus 2011 - September 2012. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah incidental sampling. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan diperoleh hasil yaitu : 1) tidak ada pengaruh signifikan antara reputasi perusahaan terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online dengan nilai signifikansi sebesar 0,223 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar 1,225 < t tabel (1,982) ; 2) Terdapat pengaruh signifikan antara kualitas website terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online dengan nilai signifikansi sebesar 0,013 < 0,05 dan nilai t hitung pada variabel kualitas website sebesar 2,539 > t tabel (1,982) ; 3) Terdapat pengaruh signifikan antara reputasi perusahaan dan kualitas website secara simultan atau bersama-sama pada tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara
online dengan F hitung > F tabel (4,524 > 3,079) dan signifikansi sebesar 0,017 < 0,05.
Reputasi perusahaan dan kualitas website secara simultan (bersama – sama) memberikan sumbangan sebesar 7,2% terhadap tingkat kepercayaan konsumen, sedangkan sisanya sebanyak 92,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk variabel dalam penelitian.
Latar Belakang
Internet merupakan media yang paling ekonomis untuk digunakan sebagai basis sistem
informasi. Hal ini menyebabkan internet menjadi media elektronik yang populer untuk menjalankan bisnis, yang kemudian dikenal dengan istilah electronic commerce atau
e-commerce (Dharma, 2006). Electric Commerce (e-Commerce) merupakan konsep baru yang
bisa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web atau yang biasa disebut sebagai internet (Shim et al, 2000) atau proses jual beli atau pertukaran informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban et al, 2000). Kotler (2000). juga mengatakan bahwa transaksi bisnis yang akan datang, diprediksi akan berpindah dari
market place (toko atau sebuah tempat) menuju ke market space (secara online) Hal ini
terbukti dengan munculnya situs-situs web yang menjual produk-produk secara online seperti
kaskus.com, tokobagus.com, dan lain-lain.
Salah satu bisnis online yang berbasis internet adalah Ongisnade store. Website ongisnade store merupakan perkembangan dari website ongisnade news, yang merupakan
website resmi yang terdaftar pada Arema Indonesia. Untuk kepentingan pengembangan
bisnis, Ongisnade resmi membuat satu domain baru yaitu Ongisnade store yang menjual produk-produk merchandise resmi bersertifikasi daari Arema Indonesia.
dan konsumen yang melakukan transaksi secara online. Kepercayaan (trust) menjadi katalisator bagi transaksi penjual dan pembeli yang membuat konsumen memiliki harapan besar untuk puas terhadap hubungan tukar-menukar tersebut (Pavlou, 2003).
Penelitian Jarvenpaa dan Tractinsky (1999) menemukan bahwa perceived reputation suatu situs belanja berpengaruh terhadap trust di e-commerce. Trust terhadap penjual bergantung pada keahlian, kemampuan untuk menyenangkan dan kesamaan penjual dengan konsumen (Jarvenpaa & Tractinsky 1999).
Pada konteks internet, fungsi penjual digantikan oleh website (Lohse & Spiller, 1998). Aaker dan Keller menyatakan bahwa reputasi perusahaan (corporate reputation) adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas yang dihubungkan dengan nama perusahaan. Ini berarti nama perusahaan memberi pengaruh positif pada respon pelanggan terhadap produk atau jasa (Sulistiarini, 2008). Selain reputasi perusahaan, kualitas atau mutu website dapat menjadi faktor lain yang dapat membangun kepercayaan konsumen online. Penelitian Zhang (2009) menemukan bahwa melakukan transaksi secara online termasuk cara yang mudah dan canggih, akan tetapi kepercayaan konsumen kepada perusahaan sangat rentan dan susah untuk didapatkan. Sehingga dalam penelitian ini menjelaskan bahwa kualitas sebuah web dapat meningkatkan kepercayaan konsumen yang melakukan transaksi secara online, karena konsumen yang bertransaksi secara online mengandalkan informasi yang di dapat dari
website yang menjual produk dan jasa tersebut (Zhang, 2009)
Penelitian ini hendak mengetahui tentang pengaruh reputasi perusahaan dan kualitas
website terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online dengan
melakukan studi kepada konsumen ongisnadestore.com.
Rumusan Masalah
2. Apakah ada pengaruh kualitas website terhadap kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online?
3. Apakah ada pengaruh reputasi perusahaan dan kualitas website secara simultan terhadap kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh reputasi perusahaan terhadap kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
2. Mengetahui pengaruh kualitas website terhadap kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
3. Mengetahui pengaruh reputasi perusahaan dan kualitas website secara simultan terhadap kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
Landasan Teori
A. Reputasi Perusahaan
Dalam Jatmiko (2011) disebutkan bahwa terdapat beberapa aspek dalam membentuk reputasi perusahaan, antara lain kemampuan finansial, mutu produk dan pelayanan, fokus pada pelanggan, keunggulan dan kepekaan sdm, reliability, inovasi, tanggung jawab lingkungan, tanggung jawab sosial, dan penegakan good corporate governance (gcg).
yang menerapkan GCG, dimana dalam hal ini terdapat tata kelola perusahaan baik dari pihak pemegang saham sampai kepada karyawannya.Adanya hal tersebut diatas menjelaskan bahwa Ongisnade merupakan perusahaan yang sudah memiliki reputasi bagi para konsumennya (dokumentasi Ongisnade).
Selain dari Jatmiko (2011), Spector (Rosidah, 2011) juga menjelaskan faktor-faktor yang dapat digunakan untuk mengukur reputasi sebuah perusahaan. Adapun keenam faktor utama yang digunakan dalam instrumen Spector, sebagai berikut. Dinamis, adapun sebuah perusahaan dikatakan dinamis adalah sebagai berikut: pelopor, menarik perhatian, aktif dan berorientasi pada tujuan. Kooperatif, adapun ciri-ciri perusahaan yang dapat bekerjasama dengan baik adalah sebagai berikut: ramah, disukai, membuat senang orang lain dan memiliki hubungan baik denganorang lain.
Bijaksana, ciri-ciri perusahaan yang berorientasi pada bisnis adalah sebagai berikut.: bijak, cerdas, persuasif, terorganisir dengan baik. Berkarakter, sebuah organisasi atau perusahaan yang baik, harus memiliki karakter yang baik pula seperti : etis, reputasi baik dan terhormat. Sukses, ciri yang dimiliki organisasi atau perusahaan sukses adalah kinerja keuangan yangbaik dan percaya diri. Mampu Menahan Diri, ciri-ciri organisasi atau perusahaan yang mampu menahan diri : ketat, menjaga rahasia dan berhati-hati.
B. Kualitas Website
WebQual adalah sebuah instrumen untuk melakukan penilaian terhadap kualitas situs
dari segi kegunaan, informasi dan layanan interaksi, terutama pada fasilitas e-commerce yang ditawarkan (www.webqual.uk, 2010).
Berikut ini dimensi-dimensi yang digunakan untuk mengukur kualitas dari sebuah
website berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Barnes dan Vidgen (2003), terdapat 3
pengguna. Kemudian kualitas informasi adalah mutu dari isi yang terdapat pada situs, pantas tidaknya informasi untuk tujuan pengguna seperti akurasi, format dan keterkaitannya. Dan dimensi terakhir kualitas interaksi pelayanan adalah mutu dari interaksi pelayanan yang dialami oleh pengguna ketika mereka menyelidiki kedalam site lebih dalam, yang terwujud dengan kepercayaan dan empati sebagai contoh isu dari keamanan transaksi dan informasi, pengantaran produk, personalisasi dan komunikasi dengan pemilik site.
C. Kepercayaan Konsumen
McKnight et al (2002a) menyatakan bahwa ada dua dimensi kepercayaan konsumen, yang pertama trusting belief (keyakinan terhadap orang lain) adalah sejauh mana seseorang percaya dan merasa yakin terhadap orang lain dalam suatu situasi. McKnight et al (2002a) menyatakan bahwa ada tiga elemen yang membangun trusting belief, yaitu benevolence,
integrity, competence. Kemudian dimensi kedua trusting intention (harapan pada pihak lain)
adalah suatu hal yang disengaja dimana seseorang siap bergantung pada orang lain dalam suatu situasi, ini terjadi secara pribadi dan mengarah langsung kepada orang lain. McKnight
et al (2002a) menyatakan bahwa ada dua elemen yang membangun trusting intention yaitu
willingness to depend dan subjective probability of depending.
D. Transaksi Online
Kerangka Berpikir
Gambar 1.Kerangka Berpikir Penelitian (Diolah oleh Peneliti)
Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh reputasi perusahaan terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
2. Ada pengaruh kualitas website terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
3. Ada pengaruh reputasi perusahaan dan kualitas website secara bersama-sama terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda yang pelaksanaannya dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) version 16 for windows. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 113 orang yang
melakukan pembelian 2-4 kali dalam periode Agustus 2011 - September 2012. Sampel ini diambil dengan menggunakan teknik sampling insidental (incidental sampling).
Stimulus (website dan nama perusahaan)
Persepsi Konsumen
Reputasi (perusahaan) Kualitas (website)
Perubahan Kognitif Konsumen
Alat Ukur
A. Reputasi Perusahaan
Pembuatan kuesioner untuk variabel reputasi perusahaan mengadopsi kuesioner milik Spector (Picton dan Broderick, 2001). Kuesioner milik Spector telah diadaptasi oleh Dedy (2011), Untuk penelitian ini, peneliti memodifikasi dari kuesioner yang sudah diadaptasi di Indonesia. Sesuai dengan konsep Spector (Picton & Broderick, 2001), respon jawaban akan menggunakan 5 poin skala Likert, dengan alternatif pilihan: 1 menunjukkan sangat tidak setuju (STS), 2 menunjukkan tidak setuju (TS), 3 menunjukkan cukup setuju (CS), 4 menunjukkan setuju (S), dan 5 menunjukkan sangat setuju (SS).
B. Kualitas Website
Pembuatan kuesioner untuk variabel kualitas website mengadaptasi instrument WebQual milik Barnes and Vidgen (2003). Pada variabel kualitas website ini, peneliti juga melihat hasil adaptasi yang sudah dilakukan di Indonesia. Hasil adaptasi tersebut yang telah dilakukan oleh Widianti (2011). Oleh karena itu dalam penelitian ini, peneliti memodifikasi kuesioner webqual dari hasil adaptasi yang telah dilakukan oleh Widianti (2011). Sesuai dengan konsep Barnes dan Vidgen (2003), respon jawaban akan menggunakan 5 poin skala Likert, dengan alternatif pilihan: 1 menunjukkan tidak setuju (TS), 2 menunjukkan kurang setuju (KS), 3 menunjukkan cukup setuju (CS), 4 menunjukkan setuju (S), dan 5 menunjukkan sangat setuju (SS).
C. Kepercayaan Konsumen
2006), respon jawaban akan menggunakan 5 poin skala Likert, dengan alternatif pilihan: 1 menunjukkan sangat tidak sesuai (STS), 2 menunjukkan tidak sesuai (TS), 3 menunjukkan cukup sesuai (CS), 4 menunjukkan sesuai (S), dan 5 menunjukkan sangat sesuai (SS).
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan validitas isi yaitu: salah satu cara sederhana untuk melihat apakah validitas isi telah terpenuhi adalah dengan melihat apakah butir-butir dalam skala telah ditulis sesuai dengan blueprintnya, yaitu telah sesuai dengan batasan kawasan ukur yang telah ditetapkan semula dan memeriksa apakah masing-masing butir telah sesuai dengan indikator perilaku yang diungkap. Ketiga skala ini dilakukan uji coba terhadap 50 konsumen Ongisnadestore, kemudian dilakukan analisis aitem dengan cara mengukur korelasi antara aitem dengan skor total. Analisis aitem ini berfungsi untuk menyeleksi aitem pada skala. Batasan yang digunakan untuk menyeleksi aitem adalah rix = 0,30 (Sarjono, 2011).
Uji reliabilitas dari ketiga skala dihitung menggunakan teknik uji reliabilitas Alpha
Cronbrach’s dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution)
version 16 for windows. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas (rxx’) yang angkanya berada dalam rentang nilai 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas atau semakin mendekati angka 1,00, maka semakin tinggi reliabilitas (Azwar, 2010).
Tabel 1
Rangkuman Hasil Validitas dan Reliabilitas
No. Skala Jumlah Aitem Alpha Cronbach
1. Reputasi Perusahaan 27 0,902
2. Kualitas Website 44 0,957
3. Kepercayaan Konsumen 35 0,927
Prosedur Penelitian
kemudian dioperasionalisasikan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan. Jumlah aitem pada awal penyusunan alat ukur adalah 34 untuk skala reputasi perusahaan, 44 untuk skala kualitas
website dan 52 untuk skala kepercayaan konsumen. Setelah dilakukan uji coba terhadap 50
konsumen Ongisnadestore, aitem yang dapat digunakan adalah 27 untuk skala reputasi perusahaan, 44 untuk skala kualitas website, dan 35 untuk skala kepercayaan konsumen. Skala yang sudah diuji coba ini kemudian digunakan untuk mengambil data yang dilakukan dengan menyebarkan ketiga skala pada 113 konsumen Ongisnadestore yang memenuhi kriteria untuk dijadikan subjek penelitian. Penyebaran skala reputasi perusahaan, kualitas
website dan skala kepercayaan konsumen dilakukan sendiri oleh peneliti secara individual.
Hasil Penelitian
Data penelitian yang diperoleh dari pengisian skala reputasi perusahaan, kualitas website dan skala kepercayaan konsumen diolah menggunakan bantuan program SPSS version 16 for
windows yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Deskripsi Statistik
Variabel Statistik Empirik
Reputasi Perusahaan Skor Minimum 38
Skor Maximum 81
Mean 53,02
Standar Deviasi 8,6
Kualitas Website Skor Minimum 60
Skor Maximum 119
Mean 84,67
Standar Deviasi 10,89
Kepercayaan Konsumen Skor Minimum 55
Skor Maximum 99
Mean 75,19
Standar Deviasi 10,06
kualitas website 60 dan nilai tertinggi sebesar 119, sedangkan untuk standar deviasi pada variabel kualitas website sebesar 10,89. Dan skor empirik untuk variabel kepercayaan konsumen, rata-rata (mean) sebesar 75,19 dengan nilai terendah kepercayaan konsumen 55 dan nilai tertinggi sebesar 99, sedangkan untuk standar deviasi pada variabel kepercayaan konsumen sebesar 10,06.
Berdasarkan deskripsi statistik, dapat dibuat suatu norma untuk pemberian makna atau interpretasi terhadap skor skala yang diperoleh.
Tabel 3
Norma Reputasi Perusahaan
Kategori Daerah Keputusan Jumlah Subyek Persentase (%)
Rendah X < 72 109 96,46
Sedang 72 ≤ X < 108 4 3,54
Tinggi 108 ≤ X 0 0
Total 113 100
Berdasarkan tabel 3 diatas menjelaskan bahwa subyek dengan jumlah sebanyak 109 memiliki skor umum terhadap variabel reputasi perusahaan kurang dari 72. Sedangkan sebanyak 4 subyek memiliki skor umum kurang dari 108 dan lebih dari 72, kemudian untuk skor kurang dari 108 tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa skor umum yang dimiliki subyek terhadap variabel reputasi perusahaan terdapat pada skor rendah.
Tabel 4
Norma Kualitas Website
Kategori Daerah Keputusan Jumlah Subyek Persentase (%)
Rendah X < 117 112 99,12
Sedang 117 ≤ X < 176 1 0,88
Tinggi 176 ≤ X 0 0
Total 113 100
Tabel 5
Norma Kepercayaan Konsumen
Kategori Daerah Keputusan Jumlah Subyek Persentase (%)
Rendah X < 93 107 94,70
Sedang 93 ≤ X < 140 6 5,30
Tinggi 140 ≤ X 0 0
Total 113 100
Berdasarkan tabel diatas menjelaskan bahwa subyek dengan jumlah sebanyak 107 memiliki skor umum terhadap variabel kepercayaan konsumen kurang dari 93. Sedangkan sebanyak 6 subyek memiliki skor umum kurang dari 140 dan lebih dari 93, kemudian untuk skor kurang dari 140 tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa skor umum yang dimiliki subyek terhadap variabel kepercayaan konsumen terdapat pada skor rendah.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang terdiri dari uji asumsi klasik (uji normalitas, uji heterokedasitas, uji multikolineritas, dan uji autokorelasi), uji linieritas, dan uji korelasi untuk mengetahui apakah data yang diperoleh termasuk dalam sebaran normal dan dapat digunakan untuk persamaan regresi pada penelitian ini. Berikut ini merupakan hasil dari uji-uji asumsi klasik.
Reputasi Perusahaan 0,924 0,361 Sebaran normal Kualitas Website 1,078 0,196 Sebaran normal Kepercayaan Konsumen 1,107 0,172 Sebaran normal Keterangan:
K-S : Nilai Kolmogorov-Smirnov
Ketiga data dikatakan memiliki sebaran normal karena memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, yaitu dengan nilai p = 0,361 pada variabel reputasi perusahaan, nilai p = 0,196 pada variabel kualitas wesite dan nilai p = 0,172 pada variabel kepercayaan konsumen.
Tabel 7
Hasil Uji Heterokedasitas
Variabel t-stat Nilai Sig. Kesimpulan
Dari hasil analisis regresi tersebut, dapat dilihat bahwa pada masing-masing variabel di atas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,560 untuk variabel Reputasi dan 0,051 untuk variabel Kualitas. Nilai signifikansi variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0,05, maka diputuskan terima H0 untuk masing-masing variabel tersebut dan disimpulkan bahwa asumsi homoskedastisitas terpenuhi (tidak terdapat heteroskedastisitas).
Tabel 8
Hasil Uji Multikolineritas
Variabel Independen Nilai Tolerance
(α) Nilai VIF Kesimpulan Reputasi Perusahaan 0,993 1,007 Non- Multikolinearitas
Kualitas Website 0,993 1,007 Non- Multikolinearitas Keterangan:
VIF : Nilai Variance Inflation Factor
Dari hasil tabel 20 diketahui bahwa kedua variabel independen memiliki α hitung (0,993 atau 99,3%) >α (0,10 atau 10%) dan VIF hitung (1,007) < VIF (10), maka hal tersebut berarti dalam model regresi ini tidak terjadi mulitkolinearitas antar variabel independennya.
Tabel 9
Daerah batasan autokorelasi
1,65 < DW < 2,35 Tidak terjadi autokorelasi 1,21 < DW 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 Tidak dapat disimpulkan
DW < 1,21 atau DW > 2,79 Terjadi autokorelasi Sumber : Trihendradi (2009)
Dari hasil pengujian diperoleh besarnya koefisien Durbin – Watson sebesar 1,957. Nilai ini berada pada daerah batasa autokorelasi antara 1,65 < DW < 2,35 yang berarti berada pada daerah pengujian bebas autokorelasi atau tidak terdapat autokorelasi.
Tabel 10 Hasil Uji Linieritas
F Signifikansi
Persepsi terhadap penyakit * Tingkat stres pada penderita diabetes mellitus tipe II
4,254 0,017
menunjukkan bahwa variabel reputasi perusahaan dan kualitas website memiliki hubungan yang linier dengan variabel kepercayaan konsumen pada konsumen Ongisnadestore.com.
Tabel 11 Hasil Uji Korelasi
Variabel Korelasi Signifikansi Keterangan
Reputasi Perusahaan *
Kepercayaan Konsumen 0,132 0,164 Signifikan
Kualitas Website*
Kepercayaan Konsumen 0,243 0,09 Signifikan
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi Pearson antara reputasi perusahaan dan kepercayaan konsumen sebesar 0,132 dengan nilai signifikansi 0,164. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan nilai koefisien korelasi tidak sama dengan 0 dan nilai signifikansi 0,164 > alpha (α = 0,05), berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara reputasi perusahaan dengan kepercayaan konsumen. sedangkan nilai koefisien korelasi Pearson antara kualitas website dan kepercayaan konsumen sebesar 0,243 dengan nilai signfikansi 0,09. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dengan nilai koefisien korelasi tidak sama dengan 0 dan nilai signifikansi 0,243 > alpha (α = 0,05), berarti Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara kualitas
website dengan kepercayaan konsumen.
Pengujian hipotesis menggunakan regresi linier berganda dengan pengujian secara parsial dan simultan kepada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilakukan karena uji asumsi terpenuhi dengan hasil yang dapat dilihat pada tabel 12 dan tabel 13.
Tabel 12
Hasil Uji Hipotesa secara Parsial
Variabel B t Signifikansi
Constant (a) 49,909 5,626 0,000
Reputasi Perusahaan 0,132 1,225 0223
Kualitas Website 0,216 2,539 0,013
Y’ = 49,909 + 0,132X1+ 0,216X2
Keterangan :
Y : kepercayaan konsumen
a : konstanta
X1 : reputasi perusahaan
X2 : kualitas website
Adapun interpretasi dari persamaan regresi linier berganda tersebut adalah : 1. Konstanta (a)
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa tanpa adanya pengaruh dari variabel X1 dan X2, variabel Y akan bernilai sebesar (+) 49,909.
2. Reputasi Perusahaan (X1) terhadap Kepercayaan Konsumen (Y)
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala tanggapan responden sebanyak 1 kali pada variabel reputasi perusahaan dan variabel yang lain dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali, maka akan terjadi peningkatan pada variabel kepercayaan konsumen sebesar 0,132.
3. Kualitas Website (X2) terhadap Kepercayaan Konsumen (Y)
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa apabila terdapat kenaikan skala tanggapan responden sebanyak 1 kali pada kualitas website dan variabel yang lain dianggap tetap atau tidak ada perubahan sama sekali, maka akan terjadi peningkatan pada variabel kepercayaan konsumen sebesar 0,216.
Tabel 13
Hasil Uji Hipotesa secara Simultan
Variabel Independen Multi
Korelasi Signifikansi R 2
Reputasi perusahaan dan Kualitas website * Kepercayaan
Konsumen
0,268 0,017 0,072
Keterangan:
Pada tabel 13 dapat dilihat bahwa besarnya korelasi antara reputasi perusahaan dan kualitas website secara simultan atau bersama-sama terhadap kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online sebesar 0,268 dengan nilai signifikansi 0,017 termasuk dalam kategori cukup (sedang). Selain itu besarnya kontribusi atau sumbangan efektif yang diberikan sebesar 0,72 atau 7,2% menunjukkan bahwa konsistensi variabel kepercayaan konsumen sebesar 7,2% dapat diprediksi oleh variabel reputasi perusahaan dan kualitas
website. Sedangkan 92,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk variabel dalam
penelitian.
Diskusi
A.Reputasi Perusahaan terhadap Kepercayaan Konsumen.
Berdasarkan pengujian hipotesa, hasil tersebut menyebutkan bahwa tidak sesuai dengan hipotesa penelitian yaitu ada pengaruh reputasi perusahaan terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,223 > 0,05 dan nilai t hitung sebesar 1,225 < t tabel (1,982). Dengan demikian Ho diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara reputasi perusahaan terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
Sehingga dalam hal proses transaksi online ini jarak tidak menjadi masalah dan reputasi perusahaan menjadi rendah.
bertransaksi secara online. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan kepercayaan konsumen adalah dengan cara melakukan peningkatan akan pelayanan karyawan terhadap konsumen, melebarkan jaringan konsumen, kualitas produk yang bermutu, memberikanpilihan produk yang cukup banyak, sehingga memudahkan konsumen dalam memilih berbagai macam produk, dan juga memberikan harga yang sesuai dengan kualitas produk.
B.Kualitas Website terhadap Kepercayaan Konsumen.
Uji hipotesa selanjutnya, hasil yang diperoleh sesuai dengan hipotesa penelitian yaitu ada pengaruh kualitas website terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara
online. Hal ini berdasarkan hasil pengujian hipotesa menunjukkan bahwa nilai signifikansi
dari variabel kualitas website sebesar 0,013 < 0,05 dan nilai t hitung pada variabel kualitas
websites sebesar 2,539 > t tabel (1,982). Dengan demikian Ho ditolak dan H1 diterima,
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang siginifikan antara variabel kualitas
website terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
Berdasarkan penelitian Barnes dan Vidgen (2003), muncul sebuah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas dari sebuah website yang biasa dikenal dengan Webqual. Instrumen tersebut menjelaskan tentang sebuah website dapat dikatakan berkualitas, adapun adapun 3 faktor yang digunakan sebagai alat pengukuran kualitas website yaitu kegunaan, kualitas informasi, dan kualitas interaksi pelayanan.
Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Tarigan (2008) menjelaskan bahwa usability quality DlH dimensi yang paling kuat dalam mempengaruhi tingkat kepercayaan pengguna dalam akses ke dalam sebuah situs website. Karena pada dasarnya
usability quality akan memberikan pengaruh positif bagi pengguna. Dalam penelitiannya juga
mengemukakan bahwa “user” tidak akan mengerti sebuah isi dari informasi yang ada pada suatu website, apabila user tidak mengerti bagaimana cara menggunakan dan mengakses website tersebut”. Sedangkan untuk dimensi yang memberikan sumbangan paling rendah atau dominasi paling rendah diantara dimensi lainnya yaitu dimensi kualitas informasi dengan nilai r = 0,406. Hal ini menunjukkan bahwa informasi dari situs website Ongisnadestore.com tidak memberikan informasi yang cukup bagi individu, sehingga individu tersebut merasa ragu atau tidak percaya dalam melakukan proses transaksi di situs Ongisnadestore.com.
Berdasarkan hasil analisa deskriptif nampak bahwa subyek penelitian (dalam hal ini konsumen) memiliki skor yang rendah pula untuk variabel kualitas website. Hal ini menjelaskan bahwa tidak semua konsumen yang melakukan transaksi di Ongisnadestore.com mengalami pengalaman yang baik dalam hal penggunaan website sehingga konsumen tidak melakukan transaksi lagi atau adakalanya konsumen juga tidak melihat lagi bahwa ada
onlineshop lain yang juga menjual merchandise seperti di Ongisnadestore.com. Namun
dalam mengoperasikan website dan menikmati pelayanan yang terbaik dari pihak ongisnade maka subyek atau konsumen akan tetap melakukan transaksi secara online.
C.Reputasi Perusahaan dan Kualitas Website terhadap Kepercayaan Konsumen.
Setelah diketahui pengaruh secara parsial pada variabel reputasi perusahaan dan kualitas
websiteterhadap tingkat kepercayaan konsumen, selanjutnya hasil yang diperoleh dari
pengujian hipotesa menunjukkan bahwa secara simultan (bersama – sama) reputasi perusahaan dan kualitas website berpengaruh signifikan pada variabel tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online. Dengan nilai F hitung > F tabel (4,524 > 3,079) dan signifikansi sebesar 0,017 < 0,05 berarti Ho ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh signifikan antara reputasi perusahaan dan kualitas website secara bersama-sama atau simultan terhadap tingkat kepercayaan konsumen dalam bertransaksi secara online.
Kategorisasi dari reputasi perusahaan tergolong dalam skor yang rendah, Hal ini dikarenakan kebanyakan konsumen yang melakukan transaksi online berdomisili di sekitar kota Malang saja, sehingga hal ini menyebabkan reputasi perusahaan tidak begitu diperhatikan dalam melakukan transaksi. Konsumen yang berdomisili di sekitar kota Malang lebih banyak melakukan transaksi daripada konsumen dengan domisili di luar kota Malang, hal ini terbukti dari sebanyak 90,2% konsumen berada pada kota di sekitar kota Malang dan 9,7% lainnya berada di luar kota Malang.
melakukan transaksi lagi atau adakalanya konsumen juga tidak melihat lagi bahwa ada
onlineshop lain yang juga menjual merchandise seperti di Ongisnadestore.com.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa secara simultan (bersama – sama) variabel reputasi perusahaan dan kualitas website memberikan sumbangan efektif sebesar 7,2% terhadap tingkat kepercayaan konsumen. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa konsistensi variabel kepercayaan konsumen sebesar 7,2% dapat diprediksi oleh variabel reputasi perusahaan dan kualitas website. Sedangkan 92,8% dipengaruhi variabel lain yang tidak termasuk variabel dalam penelitian.
Saran
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk memperbanyak jumlah subyek yang hendak diteliti, serta menambahkan karakteristik sampel yaitu dengan jumlah transaksi lebih dari 4 kali dan juga melihat dari sisi demografi konsumen tersebut, sehingga diperoleh subjek yang
representative dan lebih memperkaya data penelitian. Berkaitan dengan variabel reputasi
Daftar Pustaka
Armayanti, N. (2011). Gambaran Kepercayaan Konsumen terhadap Pembelian Melalui Media Internet. Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (Online). (www.google.com Diakses pada 26 April 2012).
Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bachman, R., Akbar, Z. (2006). Handbook of Trust Research. USA: Edward Elgar Publishing Inc.
Barnes & Vidgen. (2003). Measuring Web site quality improvements: a case study of the forum on strategic management knowledge exchange. Industrial Management & Data
Systems 103/5 [2003] 297-309.
Dharma, F. (2006). Pengaruh Structural Assurance dan Perceived Reputation terhadap Trust Pengguna Internet Di Sistem E-Commerce. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang 23-26 Agustus 2006, K-SISIN 01.
Indrajit, R. (2001). E-commerce, Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Jarvenpaa, S.L., & Tractinsky, N. (1999). Consumer trust in an Internet store: Across-cultural Validation. Journal of Computer-Mediated Communication, Dec. 1-35.
Jatmiko, I. (2011). Kajian Citra Perusahaan Melalui Kegiatan Corporate Social Responsibility pada Bank “X” Bogor. Skripsi Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Kotler, P., & Keller, K.L. (2000). Manajemen Pemasaran Edisi 9. Indonesia: Indeks. Kotler & Armstrong, G. (2001). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Lohse, G.L., & Spiller, P. (1998) . Electronic Shopping. Communications of the ACM, 41 Vol.7, 81-87.
Mcknight, D. H., V. Choudury., & C. J. Kacmar. (2002a). Developing And Validating Trust Measure for E-Commerce: An Integrative Typology. Informatin System Research. 13(3), 334-59.
Pavlou, P. A. (2003). Consumer Acceptance of Electronic Commerce: Integrating Trust and Risk with the Technology Acceptance Model. International Journal of Electronic
Commerce, Spring 101-134.
Picton & Broderick. (2001). Integrated Marketting Comuniccation. Principle and Practice.
International Thompson Publications.
Reichheld, F. F., & Schefter. P. (2000). E-Loyalty: Your Secret Weapon on the Web.
Harvard Business Review 105-113.
Rosidah, C. (2011). The Influence of Corporate Reputation and TrustTo Consumer Loyalty of ATM Users After Cybercrime Isues (Study at BCA Consumers in Surabaya). Jurnal
Rosseau et al. (1998). Not So Different After All: A Cross-Discipline View of trust. Academy
of Management Review. 23 (3), 393-404.
Sarjono, H & Winda J. (2011). SPSS vs LISREL Sebuah Pengantar, Aplikasi untuk Riset. Jakarta : Salemba Empat.
Shim, J. K, Qureshi, Anique A, Siegel, Joel G, Siegel, Roberts M. (2002). The International
Handbook of Electronic Commerce, Glenlake Publishing Company, Ltd,
Sulistiarini, E. (2008). Pengaruh Economic, Resource, dan Social Content Terhadap Kepercayaan, Kepuasan dan Komitmen Nasabah serta Terhadap Relationship Intention.
(Skripsi tidak diterbitkan). Surabaya: Universitas Airlangga..
Tarigan, J. (2008). User Satisfaction using WebQual Instrument : A Research on Stock Exchange of Thailand (SET). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.10 No. 1 : 34–47. Trihendradi, C. (2009). Step by step SPSS 16 : Analisis Data Statistik. Yogyakarta : Andi
Offset.
Turban, E., Lee, J., King, D., & Chung, H. M. (2000). Electronic commerce: A managerial
perspective. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall.
Zhang, X., dkk. (2009). A Model of the Relationship among Consumer Trust, Web Design and User Attributes. Journal of Organizational and End User Computing, 21(2), 44-66, April-June 2009
(www.ongisnade.co.id/redaksi/about-us/, diakses pada 2 Mei 2012)