• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Negara Iran terhadap Kebijakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Negara Iran terhadap Kebijakan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Negara Iran terhadap Kebijakan Kuota di

OPEC Mempengaruhi Harga Minyak Dunia

Oleh:

Genida Wahyu Oksaponingtyas (0911240009)

Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang

Abstraksi

Tulisan ini membahas mengenai pengaruh Iran sebagai president konferensi OPEC ke 159 dalam kebijakan kuota produksi yang mempengaruhi harga minyak dunia. Dalam tulisan ini akan mengkaji lebih dalam mengenai fenomena tersebut berdasarkan persepektif mercantilist/neo-mercantilist, yang akan dibagi dalam beberapa sub pembahasan yaitu; Neo-Mercantilist dalam OPEC, OPEC - IGO, Iran dalam Politik Ekonomi Global, Pengaruh Iran dalam Konferensi OPEC ke 159. Hipotesis dari tulisan ini adalah pada konferensi OPEC ke 159 akan sulit tercapai adanya kesepakatan yang berkaitan dengan kebijakan kuota produksi, dikarenakan adanya kepentingan ekonomi dan politik nasional negara Iran yang notabene merupakan presiden konferensi dalam konferensi OPEC tresebut. Simpulan dari tulisan ini adalah, hipotesis terbukti benar, bahwa adanya kepentingan ekonomi dan politik nasional negara Iran yang juga merupakan president konferensi pada konferensi OPEC ke 159 menyebabkan tidak adanya kesepakatan terkait kebijakan kuota produksi yang dicapai secara formal, sehingga mempengaruhi harga minyak dunia.

Keywords: OPEC, Iran, ekonomi politik, konferensi.

Pendahuluan

(2)

internasional. Selain itu, juga dipengaruhi oleh adanya krisis ekonomi global akhir-akhir ini yang membuat negara-negara di dunia meningkatkan industrialisasinya untuk recovery ekonomi, sehingga meningkatkan permintaan supply minyak di pasar internasional.

Adanya fenomena tersebut, tidak dapat dilepaskan dari organisasi negara-negara pengekspor minyak atau lebih dikenal dengan OPEC sebagai supplier minyak di pasar internasional. Organisasi OPEC memiliki pengaruh yang tidak hanya ekonomi yaitu pada fluktuasi harga minyak yang diakibatkan adanya pengaturan kuota oleh organisasi OPEC, tetapi juga politik yang terkait dengan pengaruh adanya pengaturan kuota minyak yang mempengaruhi harga minyak dunia mengakibatkan penyesuaian kebijakan di negara-negara lain.

Posisi strategis yang dimiliki OPEC tersebut, memberi pengaruh yang sama terhadap negara-negara anggotanya. Kebijakan yang dikeluarkan oleh OPEC merupakan hasil kesepakatan dari adanya konferensi OPEC, konferensi terbaru di tahun 2011 diadakan pada 8 Juni di Wina yang merupakan konferensi OPEC ke 159 dihadiri para anggota atau member organisasi ini, salah satu negara anggota dan juga founder organisasi OPEC adalah Iran.1 Pada konferensi tersebut Iran

menduduki posisi sebagai president konferensi, yang mana negara Iran merupakan salah satu anggota OPEC yang akan diuntungkan dengan adanya peningkatan harga akibat kebijakan kuota yang dikeluarkan oleh OPEC. Hal ini mendasari hipotesis awal bahwasannya dalam konferensi OPEC ke 159 akan sulit dicapai kata sepakat terkait dengan kebijakan peningkatan kuota produksi, dikarenakan adanya kepentingan politik dan ekonomi nasional negara Iran dalam konferensi OPEC ke 159 sebagai president konferensi. Untuk dapat menguraikan fenomena ini akan dibahas dalam sub-sub bagian pembahasan yaitu terdiri dari: Neo- mercantilist dalam OPEC, OPEC- IGO, Iran dalam politik ekonomi global dan pengaruh Iran dalam Konferensi OPEC ke 159.

1Anonim. 2011. Opening address to the 159th Meeting of the

(3)

Neo-Mercantilist dalam OPEC

OPEC sebagai Internasional Government Organization yang memiliki andil dalam pasar minyak internasional, yang mana OPEC men-supply permintaan pasar internasional akan komoditi minyak dunia. Adanya globalisasi mencipatkan interlelatedness dan interdependency yang menyebabkan samkin terbukanya pasar internasional. Fenomena tersebut melemahkan posisi negara dalam upaya independensi dan proteksi. Bagaimana OPEC dapat melindungi kepentingan proteksi dan independensi dari negara-negara anggotanya? Hal ini dapat dijawab dengan perspektif IPE mengenai neo mercantilist dalam OPEC.

Neo-Mercantilist merupakan salah satu perspektif dalam International Political Economy. Yang mana varian dari mercantilist. Neo mercantilist dapat didefinisikan sebagai kebijakan yang pada dasarnya merupakan kebijakan mercantilist namun lebih bersifat kontemporer yang diadopsi oleh negara dalam lingkungan ekonomi internasional.2

Di dalam organisasi OPEC terdapat statute yang mana berisi semua tata-aturan, hak dan kewajiban bagi member OPEC. Statuta ini dibuat oleh negara-negara founder OPEC yaitu Iran, Irak, Kuwait, Saudi Arabia, dan Venezuela di Baghdad, pada tahun 1960. Dalam pasal a artikel 2 statute OPEC yang menyatakan “Tujuan utama dari organisasi ini adalah adanya koordinasi dan penyatuan kebijakan mengenai minyak antar negara anggota dan menentukan cara terbaik untuk melindungi kepentingan organisasi, individual dan kolektif.3 Hal ini

menunjukkan bahwasanya kebijakan yang dikeluarkan oleh OPEC akan selalu syarat akan kepentingan negara anggota, utamanya ekonomi dalam pemasukan negara dari sector minyak

Seluruh member country memiliki kesepakatan untuk mengatur kuota produksi minyak yang didasarkan pada kemampuan produksi dan kepentingan kebutuhan minyak domestiknya.4 Hal ini didasarkan pada statute OPEC artikel 2

2 Bahllam. David &Vesset, Michael.2001.Introduction to IPE . New Jeersey, Upper Saddle River.

Page32

3 Public Relations & Information Department. 2008. OPEC statute, 2008. Vienna: OPEC

Secretariat

4Bambang Irawan.2008. Pengaruh Regulasi Produksi Minyak Organization Of The Petroleum

(4)

pasal b yang berbunyi “Organisasi dapat menggunakan cara-cara tertentu untuk memastikan kestabilan harga di pasar minyak internasional dengan tujuan untuk mengurangi dampak negatif dan fluktuasi yang tidak perlu”.5Sehingga kebijakan

akan kuota produksi bagi negara-negara OPEC merupakan bentuk upaya-upaya negara dalam melindungi sumber daya minyaknya dalam rangka self sufficient kebutuhan domestiknya, walaupun harus memenuhi permintaan supply minyak di pasar internasional.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwasannya statute OPEC yang merupakan kerangka dan landasan dasar organisasi OPEC. Dalam statute tersebut terdapat instrument-instrumen yang dapat digunakan atau diadopsi oleh negara anggotanya dan secara praktiknya dalam melindungi sumber daya dan kepentingan mereka akan sumber daya tersebut bagi kepentingan nasional masing-masing. Hal ini dapat dilihat adanya kebijakan kuota produksi dalam organisasi OPEC merupakan alat dari member country untuk melindungi kepentingannya yang mana dalam penentuannya kebijakan kuota melalui proses internal dalam organisasi OPEC yang bersifat politik dianatara negara-negara OPEC yang jumlahnya terbatas. Output dari kebijakan tersebut memiliki dampak ekonomi, yang mana kebijakan kuota mempengaruhi supply di pasar internasional yang secara langsung mempengaruhi pergerakan harga minyak di tingkat dunia. Hal tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi dunia yang bergantung terhadap kegiatan industri, yang mana sumber energy utama yang digunakan dalam industri adalah minyak.

OPEC- IGO

OPEC merupakan organisasi yang anggotanya adalah negara-negara supplier minyak di pasar internasional, yang mana terdiri dari 12 negara penghasil minyak yaitu Algeria, Angola, Ecuador, Iran, Irak, Kuwait, Libya, Nigeria, Qatar, Saudi Arabia, United Arab Emirates, Venezuela. Organisasi ini berdiri pada tahun 1960, dimana terdapat lima negara anggota yang juga negara pendiri organisasi antar pemerintah ini yaitu, Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi. Berdirinya organisasi

Harga Bahan Bakar Minyak .Skripsi. UNIKOM:Bandung

5 Public Relations & Information Department. 2008. OPEC statute, 2008. Vienna: OPEC

(5)

OPEC dilatarbelakangi oleh keputusan sepihak dari perusahaan minyak multinasional (The Seven Sisters) tahun 1959/1960 yang menguasai industri minyak dan menetapkan harga di pasar internasional. “The Tripoli-Teheran Agreement” antara OPEC dan perusahaan swasta tersebut pada tahun 1970 menjadikan organinasi OPEC memiliki peran secara penuh dalam menetapkan pasar minyak internasional.6

Tujuan dari organisasi OPEC ini adalah untuk mengkoordinasikan dan menyatukan kebijakan mengenai perminyakan antara negara anggota dan memastikan stabilitas pasar minyak untuk menjaga keamanan pasokan secara efisien dan teratur dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen, menjaga penghasilan tetap atau stabil untu produesn dan pengembalian yang adil pada modal untuk investasi pada industri perminyakan. Dalam upaya mencapai tujuan organisasi ini opec telah menerapkan beberapa strategi diantaranya adalah :

 Koordinasi dan unifikasi kebijakan perminyakan antar negara anggota;

 Menetapkan strategi yang tepat untuk melindungi kepentingan negara

anggota;

 Menerapkan cara-cara untuk menstabilkan harga minyak di pasar

internasional sehingga tidak terjadi fluktuasi harga;

 Menjamin income yang tetap bagi negara-negara produsen minyak;

 Menjamin suplai minyak bagi konsumen;

 Menjamin kembalinya modal investor di bidang minyak secara adil.7

Sebagai organisasi internasional OPEC memiliki struktur organisasi yang diatur dalam statute artikel 9 yang mana terdiri dari :

6Direktur Komoditi dan Standardisasi.2005

(6)

 Konferensi : Merupakan organ tertinggi dalam struktur organisasi OPEC yang bertemu 2 kali dalam setahun, keputusan ditetapkan melalui consensus, berfungsi merumuskan kebijakan umum organisasi dan mencari upaya pengimplemetasian kebijakan tersebut. Konferensi dipimpin oleh presiden dan wakilnya yang ditunjuk oleh anggota.

 Dewan Gubernur : Bertugas melaksanakan keputusan konferensi, memberikan rekomendasi & laporan kepada pertemuan Konferensi OPEC, membuat anggaran keuangan organisasi dan menyerahkannya kepada Sidang Konferensi setiap tahun;

 Sekretariat : Sebagai pelaksana eksekutif organisasi sesuai dengan statuta dan pengarahan dari Dewan Gubernur. Sekretaris Jenderal adalah wakil resmi dari organisasi yang dipilih untuk periode 3 tahun Sekjen bertanggung jawab kepada Dewan Gubernur dan mendapat bantuan dari para kepala Divisi dan Bagian.8

Sebagai organisasi yang memiliki peran secara dominan dalam menetapkan pasar internasional, di dukung dengan kemampuan yang dimiliki organisasi OPEC dalam menyediakan supply minyak untuk memenuhi kebutuhan di pasar internasional. Hal ini dapat dilihat pada diagram dibawah ini, organisasi ini memiliki cadangan minyak sebesar 79.60% atau 1064 bn barel dalam menopang kebutuhan minyak dunia.

(7)

Besarnya peran dan penguasaan terhadap pasar minyak dunia memberikan kekuataan bagi OPEC dalam merubah struktur ekonomi politik global atau disebut dengan structural power. Ketika OPEC menentukan kebijakan kuota produksi minyak akan mempengaruhi harga minyak dan pasokan minyak dalam pasar internasional, yang mana mempenagruhi kegiatan perekonomian atau industrialisasi negara-negara di dunia sehingga perubahan yang terjadi memaksa negara-negara tersebut untuk meregulasi kembali kebijakannya.

Iran dalam Politik Ekonomi Global

Iran merupakan negara yang terletak dikawsan teluk Persia, yang mana merupakan kawasan kaya akan minyak bumi. Berdasarkan data yang bersumber dari CIA-Factbook produksi minyak Iran terbesar keempat didunia sebesar 4.172 million bbl/day (2009) dan negara pengekspor minyak keempat yang mana jumlah ekspornya 2.4 million bbl/day (2010), Komoditi ekspor terbesar dari negara Iran sekitar 80% adalah minyak (petroleum)9. Di dalam organisasi OPEC Iran

men-share cadangan minyaknya 12.9% atau 137.01 billion barrels(OPEC Annual Statistical Bulletin, 2009). Hal ini membuat Iran menempati posisi 3 besar negara

(8)

OPEC yang men-share cadangan minyaknya paling banyak setelah Arab Saudi 24.9% dan Venezuela 19.8%. Negara Iran merupakan founder dari organisasi minyak OPEC yang saat ini memiliki peran dominan dalam pasar minyak dunia.

Berdasarkan penelitian Theodore W.Boll, 2006 menyatakan bahwa negara Iran memiliki kekayaan akan minyak dan gas alam yang melimpah untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negara bahkan memenuhi kebutuhan permintaan dari negara-negara Asia dan Eropa. Namun, negara Iran masih belum dapat optimal dalam mengelola sumber daya ini.10 Dalam penelitiannya Iran

memperoleh keuntungan yang tinggi dengan ikut mempengaruhi peningkatan harga minyak dengan berpartispasi dalam manipulasi kartel (OPEC) dari harga minyak internasional.11

Dalam beberapa dekade terakhir Iran mulai menunjukkan kemajuan pasca sanksi embargo AS, Iran justru tampil lebih percaya diri dan mandiri seperti yang telah dijelaskan sebelumnya produksi minyak Iran berkembang dengan pesat. Hal tresebut menunjukkan perkembangan pengelolaan sumber daya Iran. Negara Iran dalam kawasan teluk Persia merupakan salah satu dari tiga negara yang terletak dalam wilayah teluk Persia, dua negara lainnya adalah Arab Saudi dan Irak. Terdapat rivalitas diantara negara-negara tersebut untuk mendominasi kawasan tersebut yang notabene kaya minyak yang bernilai ekonomi tinggi.

Pasca invasi AS ke Irak, rivalitas lebih terlihat pada hubungan Arab Saudi dan Iran menurut Joris Van Duijne dan Paul Aarst terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan politik keduanya, yaitu: faktor regional dimana kedua negara ini berda pada kawasan regional yang sama yaitu kawasan teluk Persia yang kaya akan sumber daya minyak. Kawasan ini terdiri dari Iran, Saudi Arabia, Irak. Yang mana adanya upaya dari masing-masing negara untuk mendominasi kawasan ini. Faktor kedua adalah yang berhubungan ideologi terkait dengan aliran agama, ideologi yang bersifat konservatif atau radicalism yang dipegang oleh kedua negara yang mempengaruhi hubungan mereka. Kemudian faktor ketiga

10 Boll.Theodore W.2006. Iran’s Oil and Gas Wealth. JOINT ECONOMIC COMMITTEE.

RESEARCH REPORT #109-31

(9)

adalah lingkungan internasional yang mana pengaruh Amerika Serikat yang kuat dikawasan teluk Persia ini yang mana Arab Saudi merupakan sekutu di kawasan tersebut, sedangkan Iran merupakan musuh bagi Amerika dikawasan teluk Persia. Namun rivalitas hubungan politik ini nantinya akan mempengaruhi interaksi keduanya di lingkungan internasional dan kawasan negara teluk. 12

Kawasan teluk Persia selalu erat dengan upaya dan bentuk Amerika Serikat sebagai pihak intrusive dikawasan ini dengan menguasi Irak melalui invasi dan hubungan khusus yang terjalin dengan Arab Saudi sebagai sekutu terdekatnya di kawasan teluk Persia dan beberapa negara lain disekitarnya sebagai protector. Strategi Amerika dengan upaya menduduki negara-negara kaya minyak dengan tujuan menghegemoni minyak dunia untuk kepentingannya dan mengurangi ketergantungan terhadap kawasan teluk13.

Dalam upaya untuk mempertahankan kedaulatan ekonomi, politik dan sumber daya, dari tekanan politik dan ekonomi global serta sanksi embargo dari Amerika Serikat, negara Iran memperkuat kerjasama dengan negara-negara anti Amerika Serikat melalui hubungan kerjasama dalam berbagai bidang, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut membantu pengembangan ekonomi dan teknologi dari adanya sanksi dan embargo dunia. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Iran untuk dapat mengimbangi tekanan dari Amerika Serikat adalah melalui OPEC, yang mana organisasi tersebut memiliki pengaruh ekonomi dan politik dalam lingkup global. Pengaruh yang dapat dilakukan melalui organisasi OPEC adalah dengan mempengaruhi kebijakan dari organisasi tersebut sehingga menyebabkan tingginya harga minyak, yang mana hal tersebut akan memberikan pengaruh bagi negara Amerika Serikat yang memiliki kebutuhan dan kepentingan akan energi (minyak bumi) dalam memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi di negaranya.

Pengaruh Iran dalam Konferensi OPEC ke 159

12 Joris van Duijne and Paul Aarts.2008. Saudi-Iranian Ties: Stocktaking and Look into the Future.

SGIA Research Working Papers Series.

13 Thomas W.2008.The Global Political Economy of Oil and the New Nationalism.U.S.Fulbright

(10)

Dalam statute OPEC artikel 9 yang berbunyi “The Conference shall be the supreme authority of the Organization.”14 Konferensi merupakan otoritas teringgi

dari organisasi OPEC. Karena dalam konfrerensi dirumuskan kebijakan umum terkait isu yang terjadi di pasar dan lingkungan internasional yang mempengaruhi permintaan dan harga minyak serta pelaksanaan kebijakan tersebut oleh negara anggota OPEC. Untuk mencapai keputusan dalam suatu konferensi dalam organisasi OPEC dalam statute disebutkan bahwasanya keputusan tersebut harus berasal dari suara yang bulat atau consensus, hal ini dinyatakan pada pasal c artikel 11 yang berbunyi “Each Full Member Country shall have one vote. All decisions of the Conference, other than on procedural matters, shall require the unanimous agreement of all Full Members.”15

Pada tanggal 8 Juni 2011, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) mengadakan konferensi ke 159 di Wina, Austria. Dalam pernyataan press resmi yang di website OPEC dikatakan bahwasannya tidak ada kesepakatan yang disepakati terkait dengan keputusan mengenai production agreement. Pada Konferensi yang berlansung di Wina tersebut presiden konferensi dipegang oleh HE Mohammad Aliabadi yang juga merupakan Menteri perminyakan negara Iran.16 Momentum berlangsungnya konferensi OPEC yang ke

159 bertepatan dengan adanya krisis politik yang melanda negara-negara timur tengah dan negara-negara benua afrika bagian utara yang notabene merupakan negara-negara produsen minyak dunia. Hal ini tentunya memberikan tekanan terhadap perekonomian dunia yang baru saja dilanda krisis, sehingga banyak negara-negara terutama Barat menginginkan OPEC untuk meningkatkan produksinya sehingga diharapkan harga minyak stabil yang mana berimplikasi terhadap perbaikan ekonomi dunia pasca krisis ekonomi global.

Sebagaimana diberitakan oleh beberapa media kegagalan yang terjadi dalam konferensi tersebut tidak dapat dilepaskan dari adanya ketegangan sikap dan silang argumen dalam konferensi tersebut antara negara yang tidak

14 Public Relations & Information Department. 2008. OPEC statute, 2008. Vienna: OPEC

Secretariat

15 idem

(11)

menginginkan peningkatan kuota produksi minyak dengan negara yang menginginkan adanya peningkatan kuota produksi minyak. Dari beberapa sumber media masa online memberitakan bahwa dalam pertemuan tersebut terjadi perdebatan diantara Iran dan Arab Saudi dalam hal terkait peningkatan kuota produksi yang memiliki pengaruh pada harga minyak.17 Dalam berita terkait

pelaksanaan konferensi yang dimuat dalam bulletin organisasi OPEC presiden konferensi mengungkapkan bahwasannya dalam konferensi yang berlangsung terdapat pihak yang menginginkan untuk meningkatkan produksi, sementara disisis lain terdapat anggota yang merasa untuk lebih baik melihat dan mengamati kondisi pasar untuk kemudian mengambil keputusan, pada kesempatan tersebut presiden konferensi dan juga bertindak selaku Menteri Perminyakan negara Iran menegaskan bahwa hal yang terpenting dalam organisasi ini adalah untuk selalu memperhatikan kepentingan produsen dan konsumen ketika membuat keputusan dan mencoba dan mencari solusi untuk menjaga kondisi pasar yang stabil.18

Pengaruh Iran dalam Konferensi OPEC ke 159 dapat ditunjukkan melalui posisi yang dijabat oleh negara Iran sebagai presiden konferensi, yang mana merupakan peran kunci dalam konferensi tersebut. Posisi tersebut dapat digunakan Iran dalam mempengaruhi konferensi, yang mana memiliki nilai simbolis yang kuat atas posisi presiden konferensi. Iran yang sejak awal lebih memilih untuk mempertahankan kuota sebelumnya, yang mana tingginya permintaan meningkatkan harga minyak, hal tersebut memberikan keuntungan bagi Iran. Meningkatnya harga minyak berpengaruh positif pada peningkatan pemasukan ekspor minyak negara Iran. Hal itu, dapat menyeimbangkan neraca perdagangan Iran, akibat dari adanya embargo dan sanksi Amerika Serikat ataupun dari dunia internasional. Kepentingan nasional dari negara Iran, sejalan dengan kepentingan ataupun tujuan utama dari organisasi OPEC. Tujuan organisasi OPEC adalah melindungi kepentingan organisasi, individu maupun kolektif yang mana tetap memperhatikan fungsi dan misi organisasi dalam upaya

17 OPEC Gagal Bersepakat, Harga Minyak Naik. www.bisnis.com diakses pada 24 Juni 2011

(12)

memenuhi kebutuhan konsumen dan kepentingan produsen. Posisi Iran pada Konferensi OPEC ke 159 memberikan pengaruh dalam penolakan ataupun penangguhan terhadap isu peningkatan produksi, yang mana akan memberi dampak politik bagi negara anggota dalam konferensi. Hal tersebut, akan mempersulit dan memperkecil kemungkinan untuk adanya konsensus dengan suara bulat.

Bagi Iran organisasi OPEC memiliki peran yang strategis dalam melindungi kepentingannya dan memberikan posisi penting dalam politik dan ekonomi internasional, diantaranya adalah :

 Pengembangan industri minyak di Iran. Sebagaimana yang dimuat dalam bulletin OPEC bulan Mei 2011 bahwasannya, adanya kesempatan Iran untuk menduduki jabatan Presiden Konferensi OPEC memperbesar kesempatan Iran untuk memperkenalkan peluang investasi besar bagi perusahaan asing untuk dapat ikut mengelola dan meningkatkan produksi minyak yang lebih efekti dan efisien pada industri minyak di pada khususnya Iran dan umumnya pada negara OPEC.19

 OPEC sebagai organisasi yang memiliki peran dominan dalam pasar internasional dalam menentukan harga minyak di pasar internasional membuat Iran sebagai negara anggota dan juga salah satu founder state dapat mempengaruhi regulasi dan mampu menjadi nilai tawar terhadap posisi Iran di dalam lingkungan politik dan ekonomi Internasional yang mana berada dalam hegemoni Amerika yang merupakan musuh Iran.

Simpulan

OPEC sebagai organisasi internasional intergovernmental memiliki peran yang dominan dalam menetukan harga minyak di pasar internasional, dengan mempengaruhi pasokan minyak melalui kebijakan kuota yang ditentukan dalam konferensi, yang merupakan organ tertinggi dalam organisasi tersebut.

(13)

Kebijakan kuota produksi merupakan bentuk kontrol dan perlindungan yang dilakukan oleh negara. Adanya kebijakan tersebut dalam organisasi OPEC syarat akan esensi mercantilist/ neo mercantilist. Iran sebagai anggota dan founder OPEC mendapat kesempatan sebagai President Conference OPEC 159, yang mana memiliki kepentingan nasional untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dan meningkatan pemasukan negaranya, dengan menaikan harga minyak. Hal tersebut bertentangan dengan opsi meningkatkan kuota produksi, dengan demikian Iran memberi pengaruh melalui perannya sebagai president conference, yang merupakan peran kunci dalam konferensi tersebut. Sikap menentang yang ditunjukkan oleh Iran tersebut, mempersulit posisi negara-negara yang menginginkan adanya peningkatan produksi, sehingga konferensi tersebut tidak membuahkan konsensus secara formal.

Daftar Pustaka

(14)

Irawan, Bambang, 2008. Pengaruh Regulasi Produksi Minyak Organization Of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) Terhadap Kebijakan Pemerintah Indonesia Mengenai Kebijakan Harga Bahan Bakar Minyak .Skripsi. UNIKOM:Bandung

Boll.Theodore W, 2006. Iran’s Oil and Gas Wealth. JOINT ECONOMIC COMMITTEE. RESEARCH REPORT #109-31

Duijne, Joris van and Aarts, Paul, 2008. Saudi-Iranian Ties: Stocktaking and Look into the Future. SGIA Research Working Papers Series.

Direktur Komoditi dan Standardisasi.2005

OPEC Bulletin, May 2011

OPEC Bulletin, June 2011

OPEC Annual Statistical Bulletin,2009

Public Relations & Information Department. OPEC statute, 2008. Vienna: OPEC Secretariat

W,Thomas , 2008.The Global Political Economy of Oil and the New Nationalism.U.S.Fulbright Scholar, Venezuela

www.cia.gov diakses pada tanggal 25 Juni 2011

www.opeg.org diakses pada tanggal 25 Juni 2011

159th OPEC Conference ends in Vienna. www.opec.org diakese pada 24 Juni 2011

Referensi

Dokumen terkait

35 jurnal, buku, dan juga hasil penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya mengenai Pengelolaan kawasan pesisir melalui penanggulangan sampah laut untuk

Peningkatan APB disebab- kan oleh peningkatan persentase aktiva produktif bermasalah lebih be- sar dibandingkan dengan persentase peningkatan total aset produktif akibatnya

Kohesi leksikal berupa kata atau frase bebas yang mampu mempertahankan hubungan kohesif dengan kalimat mendahului atau yang mengikuti.Kohesi leksikal terdiri atas

Hasil pertimbangan Pengadilan Negeri Kisaran menyatakan bahwa terdakwa terbukti bersalah melakukan tindak pidana bersalah melakukan tindak pidana “secara bersama-sama

Dalam penelitian ini diperlukan metode untuk mengambil data mentah dari file musik menjadi suatu informasi atau pola input yang berarti, yakni dengan metode pemrosesan sinyal

Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I tersebut dapat diinterpretasikan bahwa (1) adanya tim ahli penyimpul pikiran dan penyimpul pendapat dengan tugas

konsistensi berarti keseuaian atau stabilitas ( uniformity or stability ). Konsistensi harus menjadi ciri dari seluruh segi penanaman disiplin. Hukuman diberikan bagi pelaku yang

Hedging contract forward merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan perusahaan untuk mengurangi kerugian akibat fluktuasi kurs valas, karena kontrak ini