• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA KEADILAN NE (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA KEADILAN NE (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA KEADILAN NEOLIBERALISME, SOSIALISME DAN ISLAM

Disusun sebagai tugas UAS matakuliah filsafat ekonomi islam

Dosen Pengampu : Dr. H. Zakiyuddin, M.Ag

Oleh

IIN SOFIYANI, S.Pd 12030160001

PROGRAM STUDI MAGISTER EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA KEADILAN NEOLIBERALISME, SOSIALISME DAN ISLAM

Oleh: Iin Sofiyani1

1Mahasiswa Sekolah Pascasarjana IAIN Salatiga, sofiyaniiin@gmail.com ABSTRAK

Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan 1) keadilan neoliberalisme, 2) keadilan

sosialisme, 3) keadilan islam,. Keadilan neoliberalisme hanya berpihak pada yang berkuasa dan yang kuat, yang lemah akan ditindas. Sehingga keadilan yang ada hanya berpihak pada mereka yang berkuasa dan memiliki modal banyak serta pemerintah tidak dapat ikut campur mengenai permasalahan di dalam negeri tersebut.

Pada sosialisme menyatakan bahwa 1. Semua alat produksi merupakan milik

masyarakat, baik merupakan milik negara (publik) ataupun merupakan milik bersama secara kolektif. 2. Tiap individu merupakan buruh yang akan membantu masyarakat menurut kecakapannya, dan akan mendapatkan ganti jasanya dalam produksi sesuai dengan

sumbangan produksinya, seperti slogan kaum sosialis. 7 3. Negara berkewajiban memberi pengayoman bagi seluruh masnyarakat

Islam memberikan solusi prinsip keadilan agar tidak terjadi kemiskinan yang terus meningkat dengan cara 1) pemerataan sumber daya alam dan lingkungan dalam rangka partisipatif, 2) redistribusi kekayaan dan pendapatan dalam rangka memastikan keamanan social, dan meningkatkan kpasitas dan otoritas bagi mereka yang kurang/ tidak beruntung, 3) peran Negara merupakan pelengkap bagi pasar yang etis dengan maksud untuk menjamin rasa keadilan dan tercapainya kesejahteraan publik

Keyword: keadilan, neoliberalisme, sosialisme, islam

PENDAHULUAN

Bagi umat manusia, prinsip keadilan merupakan salah satu prinsip yang sangat penting dalam pergaulannya dengan komunitas masyarakat atau negara. Bahkan boleh dikatakan tidak ada prinsip dasar yang sedemikian didambakan sepanjang sejarah umat manusia seperti prinsip keadilan. Prinsip keadilan dalam berbagai dimensinya merupakan citacita tertinggi umat manusia yang terkadang tidak mudah untuk direalisasikan.

Konsep keadilan mempunyai cakupan yang sangat luas, meliputi keadilan dalam berbagai hubungan, antara lain: hubungan individu dengan dirinya sendiri, individu dengan manusia dan masyarakatnya sendiri, individu dengan hakim dan para pihak yang berperkara serta hubungan-hubungan dengan berbagai pihak terkait lainnya. Menurut Nurcholish

Madjid, prinsip keadilan sebagai hukum kosmos atau bagian dari hukum alam, menjadi suatu prinsip yang sangat penting. Orang yang melanggar prinsip-prinsip keadilan, selain

melanggar, merusak dan merugikan tatanan hukum seluruh jagad raya, juga berarti menentang sunnah Allah SWT dalam meciptakan dan menegakkan keadilan1.

(3)

Di sisi lain, sebagai mana kita ketahui bahwa ternyata masih terdapat praktek ketidakadilan, baik ditataran pemerintahan, masyarakat dan disekitar kita. Ini terjadi baik karena kesengajaan atau tidak sengaja, hal ini menunjukkan rendahnya kesadaran manusia akan keadilan atau berbuat adil terhadap sesama manusia atau dengan sesama makhluk Hidup.

Dari latar belakang tersebut makalah ini akan memaparkan mengenai analisi perbandingan keadilan neoliberalisme, sosialisme, dan islam.

KEADILAN

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keadilan sosial didefinisikan sebagai sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, berpegang pada kebenaran.2 Kata adil (al-'adl) berasal dari bahasa Arab, dan dijumpai dalam al-Qur'an, sebanyak 28 tempat yang secara etimologi bermakna pertengahan.3. Pengertian adil, dalam budaya Indonesia, berasal dari ajaran Islam. Kata ini adalah serapan dari kata Arab ‘adl4

Secara etimologis, dalam Kamus Al-Munawwir, al’adl berarti perkara yang tengah-tengah5. Dengan demikian, adil berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan yang satu dengan yang lain (al-musâwah). Istilah lain dari al-‘adl adalah al-qist, al-misl (sama bagian atau semisal). Secara terminologis, adil berarti mempersamakan sesuatu dengan yang lain, baik dari segi nilai maupun dari segi ukuran, sehingga sesuatu itu menjadi tidak berat sebelah dan tidak berbeda satu sama lain. Adil juga berarti berpihak atau berpegang kepada kebenaran6. Menurut Ahmad Azhar Basyir, keadilan adalah meletakkan sesuatu pada tempat yang sebenarnya atau menempatkan sesuatu pada proporsinya yang tepat dan memberikan kepada seseorang sesuatu yang menjadi haknya7

Jadi keadilan adalah mempersamakan sesuatu dengan yang lain baik dari segi nilai atau ukuran sehingga sesuatu itu menjadi tidak berat sebelah dan memihak kepada keadilan. KEADILAN NEOLIBERALISME

Neoliberalisme menolak campur tangan negara dalam urusan ekonomi, karena mereka yang mengikuti paham ini menganggap campur tangan negara pada akhirnya akan

2 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, hlm. 8

3 Muhammad Fu'ad Abd al-Baqiy, Al-Mu'jam al-Mufahras li Alfaz Al-Qur'an alKarim, Dar al-Fikr, Beirut, 1981, hlm. 448 – 449

4 M.Dawam Rahardjo, Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan KonsepKonsep Kunci, Paramadina, Jakarta, 2002, hlm. 369.

5 Ahmad Warson Al-Munawwir, Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Pustaka Progressif, Yogyakarta, 1997, hlm. 906.

6 Abdual Aziz Dahlan, et. all, (editor), Ensiklopedi Hukum Islam, jilid 2, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 1997, hlm. 25

(4)

mendistorsi atau memutarbalikkan fakta pasar dan membuatnya tidak efisien dan tidak sesuai kenyataan. Karenanya, liberalisasi dan privatisasi menjadi ciri penting dalam kebijakan neoliberalisme pada tingkat domestic. 8

Neoliberalisme bertujuan mengembalikan kepercayaan pada kekuasaan pasar, dengan pembenaran mengacu pada kebebasan. Seperti pada contoh kasus upah pekerja, dalam pemahaman neoliberalisme pemerintah tidak berhak ikut campur dalam penentuan gaji pekerja atau dalam masalah-masalah tenaga kerja sepenuhnya ini urusan antara si pengusaha pemilik modal dan si pekerja. Pendorong utama kembalinya kekuatan kekuasaan pasar adalah privatisasi aktivitas-aktivitas ekonomi, terlebih pada usaha-usaha industri yang dimiliki atau dikelola pemerintah.9

Dari uraian diatasa dapat disimpulkan bahwa keadilan neoliberalisme hanya berpihak pada yang berkuasa dan yang kuat, yang lemah akan ditindas. Sehingga keadilan yang ada hanya berpihak pada mereka yang berkuasa dan memiliki modal banyak serta pemerintah tidak dapat ikut campur mengenai permasalahan di dalam negeri tersebut.

KEADILAN SOSIALISME

Mazhab sosialis ini berpendapat bahwa terjadinya kezaliman akibat adanya (hak) kepemilikan, sehingga hak kepemilikan harus dihapus, baik secara mutlak (sosialisme komunis) atau hanya penghapusan kepemilikan terhadap kekayaan produktif, yang biasa disebut kapital, seperti tanah, pabrik, lintasan kereta api, pertambangan, dan lainnya. Artinya, seseorang dilarang memiliki secara individu setiap barang yang mengahasilkan sesuatu. Tidak boleh memiliki rumah untuk disewakan, begitu juga dengan pabrik, tanah dan

sebagainya. Namun mereka memberikan kepemilikan kepada individu terkait dengan barang-barang konsumsi (consumer goods) seperti mobil untuk dipakai sendiri, tidak boleh

disewakan. Tanah boleh dimiliki jika hasil pertanian tersebut untuk dikonsumsi sendiri. Ini adalah doktrin sosialis kapitalis. Doktrin ini diterapkan di Rusia menurut konsep Karl Marx (1818-1883) dalam bukunya ‘Das Capital’ tahun 1848, yang diterapkan kemudian oleh Nikolai Lenin dan Joseph Stalin lalu Nikita Khrushchev. Mengenai kapitalis dan sosialisme ini, Nabhani mengatkan : “Sosialisme ini semuanya rusak, dan telah ditinggalkan Negara-negara penganutnya, Rusia telah runtuh, Jerman 6 Timur (sekarang Jerman) akan kembali menerapkan sistem kapitalis, meninggalkan sistem sosialis. Sistem ekonomi sosialis, termasuk di antarnya komunisme, mempunyai pandangan yang bertolak belakang dengan sistem ekonomi kapitalis”

8 Apridar, Ekonomi Internasional (Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam Aplikasinya), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h.20

(5)

Sosialisme sebagai falsafah hidup yang mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan individu, sama tuanya dengan aliran klasik bahkan lebih tua lagi. Tetapi kalau yang dimaksudkan sosialisme yang mendasarkan suatu doktrin ekonomi serta politik tertentu maka tidak lain yang dimaksudkan ialah sistem ekonomi sosialis. Seperti dikemukakan oleh Jakob Oser bahwa aliran ini adalah aliran yang menentang prinsip-prinsip ekonomi klasik yaitu: menolak ide laissef dan menolak adanya pernyataan bahwa akan terjadi kepentingan yang harmonis di antara kelas-kelas yang berbeda. Di samping itu aliran ini menjadi pembela dan pelopor tindakan-tindakan yang mengarah pada kepemilikan perusahaan yang bersifat publik untuk memperbaiki kondisi masnyarakat, pemilikan ini bisa diselenggarakan oleh pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah atau perusahaan yang bersifat koperativ.

Ujud tantangan yang ditunjukan pada kaum klasik, ternyata banyak sekali variasinya. Namun prinsip-prinsipnya hampir sama, yaitu : 1. Semua alat produksi merupakan milik masyarakat, baik merupakan milik negara (publik) ataupun merupakan milik bersama secara kolektif. 2. Tiap individu merupakan buruh yang akan membantu masyarakat menurut kecakapannya, dan akan mendapatkan ganti jasanya dalam produksi sesuai dengan

sumbangan produksinya, seperti slogan kaum sosialis. 7 3. Negara berkewajiban memberi pengayoman bagi seluruh masnyarakat

KEADILAN DALAM ISLAM

Menurut Juhaya S.Praja, dalam Islam perintah berlaku adil ditujukan kepada setiap orang tanpa pandang bulu. Perkataan yang benar harus disampaikan apa adanya walaupun perkataan itu akan merugikan kerabat sendiri. Keharusan berlaku adil pun harus dtegakkan dalam keluarga dan masyarakat muslim itu sendiri, bahkan kepada orang kafir pun umat islam diperintahkan berlaku adil. Untuk keadilan sosial harus ditegakkan tanpa membedakan karena kaya miskin, pejabat atau rakyat jelata, wanita atau pria, mereka harus diperlakukan sama dan mendapat kesempatan yang sama.14 Senada dengan itu, Sayyid Qutb menegaskan bahwa Islam tidak mengakui adanya perbedaan-perbedaan yang digantungkan kepada tingkatan dan kedudukan.10

Aspek keadilan dalam islam meliputi keadilan hukum, ekonomi, dan politik. Keadilan hukum dalam Islam tidak menyamakan hukuman di antara orang kuat dan orang lemah, tetapi memiliki persepsi lain yang belum pernah ada sebelumnya, dan tidak dapat disamakan dengan sistem hukum manapun sekarang ini, bahwa hukuman bisa menjadi lebih berat bila pelakunya orang besar, dan hukuman sesuai dengan tindakan pidana, maka haruslah hukuman

(6)

itu menjadi lebih berat sesuai dengan kelas pelaku tindak pidana tersebut. Keadilan dalam hukum Islam membawa suatu prinsip yang belum pernah dikenal sebelumnya. Sebagian negaranegara di dunia sekarang tidak memberikan hukuman terhadap tindakan pidana yang dilakukan seorang kepala negara, karena hukum itu tidak mengandaikan terjadinya tindakan pidana dari seorang kepala negara. Para pembuat undang-undang menganggap pribadi kepala negara sebagai orang yang dilindungi dan tidak dapat disentuh oleh hukum. 11

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keadilan sosial dalam aspek hukum ditandai dengan adanya persamaan semua orang dihadapan hukum, selain itu hukum ada di atas segalanya dan setiap orang dilindungi hak-haknya.

Konsep keadilan ekonomi ini mendapat perhatian penting bersama pelurusan akidah (tauhid), oleh Fazlur Rahman disebut sebagai elan dasar al-Quran. Hal itu dapat dilihat dari beberapa ayat al-Qur'an yang diturunkan dalam periode Mekah (Makkiyah) yang mencela sikap masyarakat jahiliah yang berlaku zalim dalam bidang ekonomi dengan berbagai bentuk dan manifestasi. 12 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa konsepsi keadilan ekonomi yang Islami mempunyai ciri khas dari konsep ekonomi yang lain, di antaranya: pertama, keadilan sosial Islami dilandasi prinsip keimanan yaitu, bahwa semua yang ada di alam semesta adalah milik Allah. (Q.S. 10/Yunus:55). Kedua, keadilan sosial dalam Islam pada moral, ketiga, secara filosofis, konsep keadilan sosial berlandaskan pada pandangannya mengenai sesuatu yang memaksimumkan kebahagiaan manusia. Dengan kata lain,

kebahagiaan adalah wujud apa saja yang membahagiakan manusia.

Akhir-akhir ini kemiskinan meningkat hal ini terjadi karena kekurang adilan dalam segala aspek. Islam memberikan solusi prinsip keadilan agar tidak terjadi kemiskinan yang terus meningkat dengan cara 1) pemerataan sumber daya alam dan lingkungan dalam rangka partisipatif, 2) redistribusi kekayaan dan pendapatan dalam rangka memastikan keamanan social, dan meningkatkan kpasitas dan otoritas bagi mereka yang kurang/ tidak beruntung, 3) peran Negara merupakan pelengkap bagi pasar yang etis dengan maksud untuk menjamin rasa keadilan dan tercapainya kesejahteraan publik13

PENUTUP

Keadilan neoliberalisme hanya berpihak pada yang berkuasa dan yang kuat, yang lemah akan ditindas. Sehingga keadilan yang ada hanya berpihak pada mereka yang berkuasa

11 Abdurrachman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial, hlm. 131 - 133

12 Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas tentang Transformasi Intelektual, Terj. Ahsin Mohammad, Pustaka, Bandung, 2000, hlm. 21

13 Zakiyudin Baidhawy.”Dsitributive principles of economic justice:an Islamic prespective.IJIMS VO.2

(7)

dan memiliki modal banyak serta pemerintah tidak dapat ikut campur mengenai permasalahan di dalam negeri tersebut.

Pada sosialisme menyatakan bahwa 1. Semua alat produksi merupakan milik

masyarakat, baik merupakan milik negara (publik) ataupun merupakan milik bersama secara kolektif. 2. Tiap individu merupakan buruh yang akan membantu masyarakat menurut kecakapannya, dan akan mendapatkan ganti jasanya dalam produksi sesuai dengan

sumbangan produksinya, seperti slogan kaum sosialis. 7 3. Negara berkewajiban memberi pengayoman bagi seluruh masnyarakat

Islam memberikan solusi prinsip keadilan agar tidak terjadi kemiskinan yang terus meningkat dengan cara 1) pemerataan sumber daya alam dan lingkungan dalam rangka partisipatif, 2) redistribusi kekayaan dan pendapatan dalam rangka memastikan keamanan social, dan meningkatkan kpasitas dan otoritas bagi mereka yang kurang/ tidak beruntung, 3) peran Negara merupakan pelengkap bagi pasar yang etis dengan maksud untuk menjamin rasa keadilan dan tercapainya kesejahteraan public

DAFTAR PUSTAKA

al-Baqiy, Fu'ad Abd Al-Mu'jam al-Mufahras li Alfaz Al-Qur'an alKarim, Dar al-Fikr, Beirut

Al-Munawwir, Ahmad Warson .1997. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Yogyakarta: Pustaka Progressif,

Aziz Dahlan, Abdual et. all, (editor).1997.Ensiklopedi Hukum Islam,.jilid 2,.Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, J

Basyir, Ahmad Azhar. 2000. Negara dan Pemerintahan dalam Islam. Yogyakarta:UII

Apridar.2009. Ekonomi Internasional (Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam Aplikasinya),

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Depdiknas.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka

Madjid, Nurcholis.2002. Pintu-pintu Menuju Tuhan, Cet. IV.Jakarta: Paramadina

Rahman.Fazlur. 200. Islam dan Modernitas tentang Transformasi Intelektual, Terj. Ahsin Mohammad,.Bandung:Pustaka

Rahardjo, M.Dawam.2002.Ensiklopedi Al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan KonsepKonsep Kunci, Paramadina, Jakarta.

Qadir, Abdurrachman .Zakat Dalam Dimensi Mahdah dan Sosial

Qutb, Sayyid “Keadilan Sosial dalam Islam”, dalam John J. Donohue dan John L. Esposito, Islam dan Pembaharuan, Terj. Machnun Husein, Jakarta : CV Rajawali

Referensi

Dokumen terkait

Pembuatan usulan perbaikan proses produksi halal daging ayam untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode lain dengan penggunaan data yang lebih kuantitatif. Usulan

Dana transfer yang terus mengalami peningkatan setiap tahun sementara jika dibandingkan dengan angka kemiskinan yang masih tinggi tentunya menyisakan beberapa

Besar dari margin pemasaran tidak lain dari semua biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan barang beserta keuntungan yang diterima oleh setiap mata rantai

Upaya Yang Dilakukan Oleh Penyidik Polres Kediri Kota Untuk Mengatasi Kendala Pemberian Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan Sebagai Pelaku Tindak Pidana Perjudian Adapun upaya

Dipergunakan untuk melihat laporan data PMTCT yang sudah di upload oleh masing – masing UPK. Untuk level Kabupaten, maka pada pilihan provinsi sudah otomatis akan terisi

Setiap kelas produk memiliki potensi untuk menarik pembeli yang tidak sadar akan produk tertentu atau menolaknya karena harga atau fitur tertentu.produsen dapat

Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa proses seleksi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang. dibuktikan dengan nilai konstanta variabel proses seleksi

Hasil percobaan menunjukkan bahwa walaupun allelopati ekstrak organ tanaman tomat cukup efektif menghambat perkecambahan benih kakao namun berpengaruh negatif