• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Cire

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI : Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Cire"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPEB : 447/UN.40.7.D1/LT/2014

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A

MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran

di SMK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Oleh:

DEBI RAHMAWATI NASTITI

1002188

(2)

2

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(3)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi

Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Debi Rahmawati Nastiti 1002188

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2014 Debi Rahmawati Nastiti Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

DEBI RAHMAWATI NASTITI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A

MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi

Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Kabupaten Cirebon

Tahun Ajaran 2013/2014)

Disetujui oleh:

Pembimbing

Drs. H. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd.

NIP195704011984031003

Mengetahui

Ketua Prodi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

Dr. Rasto, M.Pd

(5)

DEBI RAHMAWATI NASTITI

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A

MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI

(Stusi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi

Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Kabupaten Cirebon

Tahun Ajaran 2013/2014))

Skripsi ini telah diuji dan disahkan oleh:

Penguji 1

Dr. Janah Sojanah, M.Si.

NIP 195712191984032002

Penguji 2

Drs. Hendri Winata, M.Si.

NIP 196206171988031003

Penguji 3

Adman, S.Pd., M.Pd.

(6)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PADA STANDAR KOMPETENSI PROSEDUR ADMINISTRASI PERKANTORAN

(Studi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Cirebon

Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh:

Debi Rahmawati Nastiti 1002188

Skripsi ini dibimbing oleh:

Drs. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd.

Penelitian ini berlatarbelakang adanya masalah tentang masih rendahnya hasil belajar siswa pada Standar Kompetensi Prosedur Administrasi Perkantoran pada kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang Cirebon. Hal tersebut sebuah masalah yang harus menjadi perhatian dari guru, supaya menjadi evaluasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model cooperative learning teknik make a match dan model

cooperative learning teknik NHT.

Metode yang digunakan yaitu quasi experimental design jenis nonequivalent

control group design. Terdiri dari dua kelas yang secara sengaja dipilih, yaitu

kelas eksperimen yang menggunakan model cooperative learning teknik make a

match yaitu mencari pasangan kartu pertanyaan dan kartu jawaban yang benar dan

kelas kontrol yang menggunakan model cooperative learning teknik NHT yaitu siswa berdiskusi untuk menyelesaikan pertanyaan. Untuk pengumpulan data menggunakan pretest dan posttest berupa soal pilihan ganda dan lembar observasi.

(7)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

(8)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

MODEL APPLICATION COOPERATIVE LEARNING TECHNIQUES MAKE A MATCH TO IMPROVE STUDENT LEARNING RESULTS ON COMPETENCY

STANDARD PROCEDURE OFFICE ADMINISTRATION

(Quasi-Experimental Study of Class X Skill Development Office Administration at Vocational School Bina Warga Lemahabang Cirebon

Academic Year 2013/2014)

By:

Debi Rahmawati Nastiti 1002188

This undergraduate thesis is guided by: Drs. Ade Sobandi, M.Si., M.Pd.

This research background is problems about the less of students learning results in the Administrative Procedure Competency Standards in class X Office Administration in vocational school Bina Warga Lemahabang Cirebon. This is an issue that should be the concern of the teacher, to make an evaluation to achieve the learning objectives.

The purpose of this study is to reveal the distinction in student learning result using the model of a Cooperative Learning techniques Make a Match and model of Cooperative Learning techniques NHT.

The method of this study is quasi-experimental design types of nonequivalent control group design. It consists of two classes which are intentionally selected, the experimental class that uses the model of Cooperative Learning techniquesMake a Match that is looking for a pair of question cards and a correct answer cards and a control class that uses Cooperative Learning techniques NHT models by students discuss to solve the question. For data collection uses a pretest and posttest which are multiple choice questions and observation sheets.

(9)

[Type text]

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

UCAPAN TERIMA KASIH... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI...1

DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR LAMPIRAN ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Maksud dan Tujuan ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS Error!

Bookmark not defined.

(10)

[Type text]

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran

... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif ... Error! Bookmark not defined.

2.1.4 Teknik Pembelajaran Make A Match .. Error! Bookmark not defined.

2.1.5 Teknik Pembelajaran Number Head Together (NHT)Error! Bookmark not

defined.

2.1.6 Konsep Hasil Belajar ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Desain Penelitian Eksperimen... Error! Bookmark not defined.

3.2 Variabel dan Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.4.1 Tes ... Error! Bookmark not defined.

3.4.2 Lembar observasi ... Error! Bookmark not defined.

(11)

[Type text]

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.5.1 Uji Normalitas... Error! Bookmark not defined.

3.5.2 Uji Homogenitas ... Error! Bookmark not defined.

3.5.3 Uji Beda (Uji-t) ... Error! Bookmark not defined.

3.5.4 Perhitungan skor gain ternormalisasi .. Error! Bookmark not defined.

3.6 Prosedur Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Profil Sekolah ... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Visi dan Misi SMK Bina Warga Lemahabang CirebonError! Bookmark not

defined.

4.1.2 Struktur Organisasi ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Hasil Pengujian Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Uji Tingkat Kesukaran Instrumen... Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Uji Daya Pembeda Instrumen ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Deskripsi Proses Pembelajaran ... Error! Bookmark not defined.

4.3.1 Data Kelas Eksperimen ... Error! Bookmark not defined.

(12)

[Type text]

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4 Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.4.1 Hasil Pretest ... Error! Bookmark not defined.

4.4.2 Hasil Posttest... Error! Bookmark not defined.

4.4.3 Data Hasil Observasi... Error! Bookmark not defined.

4.4.4 Hasil Uji Normalitas ... Error! Bookmark not defined.

4.4.5 Hasil Uji Homogenitas... Error! Bookmark not defined.

4.4.6 Perhitungan N-Gain ... Error! Bookmark not defined.

4.4.7 Hasil Uji Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(13)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, sumber daya manusia dituntut untuk memiliki banyak keterampilan

dan kualitas diri yang baik agar mampu menyesuaikan dengan tuntutan

perkembangan global. Terlebih untuk lulusan SMK yang harus mempunyai daya

saing yang tinggi agar dapat bertahan dalam persaingan yang ketat. Hal tersebut

tentunya tidak terlepas dari masalah pembelajaran di sekolah yang harus mampu

menghasilkan siswa yang menguasai kompetensi yang telah dipelajari di sekolah.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”. Selain itu, dalam PERMENDIKNAS No. 23 Tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan (SKL) menyatakan bahwa “Pendidikan Menengah Kejuruan

yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri

(14)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai hal tersebut maka diperlukan suatu proses pembelajaran yang efektif di

(15)

3

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah merupakan kegiatan yang utama dalam proses pendidikan pada umumnya

dengan tujuan untuk peserta didik menuju pada keadaan yang lebih baik.

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dapat terlihat dari ketercapaian siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran. Menurut Ahmad Susanto (2013:5) “Hasil

belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang

menyangkut aspek kognitif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar”.

Setelah dilakukan penelitian awal di lapangan, diperoleh data hasil ulangan

harian siswa pada Standar Kompetensi Prosedur Administrasi seperti yang terlihat

pada tabel berikut:

Tabel 1.1

Rekapitulasi Nilai Ulangan Harian

Standar Kompetensi Prosedur Administrasi Tahun Pelajaran 2013/2014

No Kelas KKM

Sumber: Buku Daftar Nilai Siswa Standar Kompetensi Prosedur Administrasi SMK Bina Warga Lemahabang Cirebon

Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa nilai ulangan harian siswa Standar

Kompetensi Prosedur Administrasi masih banyak yang belum mencapai Kriteria

(16)

4

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal pada Standar Kompetensi Prosedur

Administrasi yaitu 75.

Hal tersebut diduga karena guru masih menggunakan model pembelajaran

konvensional dimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan

metode ceramah dan menuliskan materi di papan tulis. Di dalam proses

pembelajaran masih bersifat satu arah, karena hanya guru yang berperan sebagai

pembicara atau guru hanya menyampaikan informasi kepada siswa tanpa

melibatkan siswa dalam proses pembelajarannya.

Dilihat dari permasalahan tersebut maka perlu adanya solusi yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Karena hasil belajar siswa dapat mempengaruhi

mutu pembelajaran di sekolah.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Fokus kajian dalam penelitian ini yaitu masalah rendahnya hasil belajar

siswa. Aspek tersebut diduga sangat penting sebagai bahan evaluasi dalam

pembelajaran.

Menurut Slameto (2003:54-72) terdapat faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor

intern yaitu faktor jasmaniah diantanranya faktor kesehatan dan cacat tubuh,

faktor psikologis diantaranya intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,

kematangan, dan kesiapan, dan faktor kelelahan. Faktor eksternal yaitu faktor

(17)

5

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar

belakang kebudayaan, faktor sekolah yaitu metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin siswa, alat pengajaran,

waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar,

dan tugas rumah, dan faktor masyarakat diantaranya kegiatan siswa dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Salah

satu faktor yang dikaji dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran yang

digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.

Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini yaitu rendahnya

hasil belajar siswa. Keadaan seperti ini perlu secepatnya ditanggulangi agar hasil

belajar siswa dapat meningkat.

Berdasarkan pernyataan masalah, masalah dalam penelitian ini secara khusus

dapat dirumuskan dalam pertanyaan penelitian (research question) yaitu adakah

perbedaan tingkat hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran

Cooperative Learning teknik Make a Match dan penerapan teknik pembelajaran

Number Head Together (NHT) pada Standar Komptensi Prosedur Administrasi

pada kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga Lemahabang

Cirebon?

1.3 Maksud dan Tujuan

Penelitian ini memiliki dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

(18)

6

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melaksanakan kajian secara ilmiah mengenai penerapan model pembelajaran yang

digunakan oleh guru dalam mata pelajaran prosedur administrasi terhadap hasil

belajar yang diperoleh siswa.

Selain itu tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu dapat

mengetahui perbedaan tingkat hasil belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran Cooperative Learning teknik Make a Match dan penerapan Teknik

pembelajaran Number Head Together (NHT) pada Standar Komptensi Prosedur

Administrasi pada kelas X Administrasi Perkantoran di SMK Bina Warga

Lemahabang Cirebon.

1.4 Kegunaan Penelitian

Apabila tujuan dari penelitian yang dibicarakan di atas tercapai, maka

penelitian ini dapat memberikan dua kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan

kegunaan praktis. Kegunaan teortitis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran untuk menambah pengetahuan dalam ilmu

pendidikan mengenai model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan hasil balajar siswa.

Kegunaan secara praktis dari hasil penelitian ini yaitu untuk bahan

pertimbangan bagi guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran

yang efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, untuk menambah

pengetahuan penulis mengenai model pembelajaran yang efektif digunakan untuk

(19)

7

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak lainnya yang membutuhkan informasi dan data yang sesuai dari hasil

penelitian, khususnya tentang model pembelajaran yang efektif untuk

(20)

[Type text]

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian Eksperimen

Menurut Sugiyono (2012:107) “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

Bentuk desain eksperimen yang digunakan quasi experimental design dengan

bentuk nonequivalent control group design desain ini hampir sama dengan

pretest-postest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O3 O4

(Sugiyono, 2012:116)

Keterangan:

X : Digunakan perlakuan (treatment) dengan penerapan model

Cooperative learning dengan menggunakan teknik make a match

O1 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir (setelah perlakuan) pada kelompok eksperimen

O3 : Tes awal (sebelum perlakuan) pada kelompok kontrol

(21)

[Type text]

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk metode kuasi eksperimen, penulis menggunakan langkah-langkah

(22)

33

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1

Kerangka Eksperimen

Dari gambar di atas maka langkah-langkah melakukan metode kuasi

eksperimen adalah sebagai berikut:

1. Mengujikan soal pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan

bobot soal yang sama. Kelas Eksperime

Kelas Kontrol

Pretest

Uji Beda

Proses Pembelajara

Proses Pembelajara

Posttest

Gain

Uji Beda Gain

Uji

Gain

(23)

34

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kelas

eksperimen dan kelas kontrol, maka hasil pretest dari kelas eksperimen dan

kelas kontrol diuji beda dengan menggunakan uji-t.

3. Apabila hasil uji beda diantara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak

memiliki perbedaan yang signifikan, maka kedua kelas tersebut diterapkan

model pembelajaran yang berbeda pada masing-masing kelas. Akan tetapi,

apabila setelah diuji beda terdapat perbedaan yang signifikan maka

eksperimen tidak dapat dilanjutkan.

4. Setelah diberikan perlakuan (treatmment), kemudian kelas eksperimen dan

kelas kontrol diberikan soal posttest.

5. Hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan uji beda kembali

dengan menggunakan uji-t untuk mengetahui adanya perbedaan secara

signifikan atau tidak.

6. Langkah terakhir yaitu mengujikan proses pembelajaran dengan menghitung

skor gain dan uji beda pretest dan posttest.

3.2 Variabel dan Operasional Variabel

Menurut Kidder dalam Sugiyono (2009:3) menyatakan bahwa ‘Variabel

adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik

(24)

35

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut sugiyono (2009:3) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat

atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.

Sedangkan operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Nomor Soal

Model Pembelajaran

Make a Match

Soal pretest dan soal posttest Interval -

Hasil Belajar A. Ranah Cipta (Kognitif) Interval 1-20

1. Pengamatan Interval

a. Dapat menunjukkan Interval

b. Dapat membandingkan Interval

c. Dapat menghubungkan Interval

2. Ingatan Interval

a. Dapat menyebutkan Interval

b. Dapat menunjukkan kembali Interval

3. Pemahaman Interval

a. Dapat menjelaskan Interval

b. Dapat mendefinisikan dengan

lisan sendiri

Interval

4. Aplikasi/Penerapan Interval

a. Dapat memberikan contoh Interval

(25)

36

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator Skala Nomor Soal

tepat

5. Analisis (Pemeriksaan dan

pemilihan secara teliti)

B. Ranah rasa (Afektif) Interval

1. Penerimaan Interval

a. Menunjukkan sikap menerima Interval

b. Menunjukkan sikap menolak Interval

2. Sambutan Interval

a. Kesediaan

berpartisipasi/terlibat

Interval

b. Kesediaan memanfaatkan Interval

3. Apresiasi (Sikap menghargai) Interval

a. Menganggap penting dan

bermanfaat

4. Internalisasi (Pendalaman) Interval

a. Mengakui dan meyakini Interval

b. Mengingkari Interval

C. Ranah Karsa (Psikomotor) Interval

(26)

37

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Indikator Skala Nomor Soal

bertindak

2. Kecakapan mengkoordinasikan

gerak mata, tangan, kaki, dan

anggota tubuh lainnya.

Interval

3. Kecakapan ekspresi verbal dan

non-verbal

Interval

a. Kefasihan

melafalkan/mengucapkan

Interval

b. Kecakapan membuat mimik

dan gerak jasmani

Interval

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:80) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sedangkan, menurut Suharsimi Arikunto (2013:173) “populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”.

Maka dalam penelitian ini populasinya adalah Kelas X ADM 1 sebagai kelas

(27)

38

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.4.1 Tes

Dalam Suharsimi Arikunto (2013:266) “instrumen yang berupa tes ini dapat

digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi”.

Maka, dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen tes pada saat pretest

dan juga posttest dengan karakteristik yang sama antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

terhadap materi yang telah dipelajari.

Adapun langkah-langkah untuk menguji instrumen tes yaitu sebagai berikut:

1. Uji Validitas Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:211) “Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.

Setelah diisi oleh responden dan terkumpul kembali, selanjutnya peneliti

menentukan validitasnya berdasarkan formula tertentu, diantaranya koefisien

korelasi product moment dari Karl Pearson, yaitu:

= � ∑ − ∑ . ∑

√[� ∑ − ∑ ].[� ∑ − ∑ ]

(Sambas Ali Muhidin, 2010:26)

(28)

39

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Suharsimi Arikunto (2013:221) “Reliabilitas menunjukkan pada satu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.

Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen dalam

penelitian ini adalah koefisien Alfa (α) dari Cronbach, yaitu

= [ − ].[ −∑ ���� ]

(Sambas Ali Muhidin, 2010:31)

Di mana

Rumus varians � =∑

2∑ � 2

� �

r11 = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha

k = Banyaknya bulir soal

∑ � = Jumlah varians bulir

= Varians total

N = Jumlah responden

3. Tingkat Kesukaran Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2012:222) soal yang baik adalah:

(29)

40

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka untuk rumus untuk mencari P adalah:

� = ��

(Suharsimi Arikunto, 2012:223)

Di mana:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering

diklasifikasikan sebagai berikut:

Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar

Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang

Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah

4. Daya Pembeda Instrumen

Menurut Suharasimi Arikunto (2012:226) daya pembeda soal adalah:

kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks deskriminasi, disingkat D(d besar). Seperti halnya indeks kesukaran, indeks diskriminasi (daya pembeda) ini berkisar antara 0,00 sampai 1,00.

Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

(30)

41

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Suharsimi Arikunto, 2012:228)

Di mana:

J = jumlah peserta tes

JA = banyaknya peserta kelompok atas

JB = banyaknya peserta kelompok bawah

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar (ingat, P sebagai

indeks kesukaran)

PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Klasifikasi daya pembeda:

D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)

D : 0,21 – 0,40 : cukup (satistifactory)

D : 0,41 – 0,70 : baik (good)

D : 0,71 – 1,00 : baik sekali (excellent)

3.4.2 Lembar observasi

Lembar observasi yaitu alat untuk mengukur proses terjadinya suatu kegiatan

yang dapat diamati ataupun untuk mengukur keaktifan siswa baik dalam situasu

(31)

42

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertujuan untuk mengetahui pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan

Model Cooperative Learning teknik Make a Match yang dilaksanakan oleh guru

dan juga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

3.4.3 Metode Dokumentasi

Dalam Suharsimi Arikunto (2013:274) “metode dokumentasi, yaitu mencari

data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya”.

Tentunya dokumen-dokumen yang dipilih sesuai dengan tujuan dan juga fokus

masalah yang diteliti.

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Normalitas

Menurut Sambas Ali Muhidin (2010:92) “Pengujian normalitas adalah untuk

mengetahui apakah suatu distribusi data normal atau tidak. Dengan diketahuinya

suatu kelompok data distribusi normal maka estimasi yang kuat sangat mungkin

terjadi atau kesalahan mengestimasi dapat diperkecil/dihindari”.

Penelitian ini menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors, karena

pengujian Liliefors menggunakan perhitungan sederhana dan dapat digunakan

sekalipun dengan ukuran sampel kecil. Uji Liliefors digunakan untuk mengetahui

(32)

43

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Sambas Ali Muhidin (2010:93), proses pengujian Liliefors test dapat

mengikuti langkah-langkah berikut:

a. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada

beberapa data.

b. Periksa data, berapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi

harus ditulis)

c. Dari frekuensi susunan frekuensi kumulatifnya.

d. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi)

e. Hitung nilai z untuk mengetahui theoritical propertion pada tabel z

� = ��−�̅

f. Menghitung theoretical proportion.

g. Bandingkan empirical proportion dengan theoritical proportion,

kemudian carilah selisih terbesar titik observasinya.

h. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji, tolak H0 jika D > D(n,α)

3.5.2 Uji Homogenitas

Sambas Ali Muhidin (2010:96)

(33)

44

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan varians kelompoknya. Dengan demikian pengujian homogenitas varians ini mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.

Penelitian ini menggunakan pengujian homogenitas dengan uji Barlett,

karena untuk mengetahui kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki perbedaan

yang signifikan atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan, dan mempunyai

varians kelompoknya homogen atau tidak. Dalam Sambas Ali Muhidin (2010:97),

langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengujian homogenitas ini adalah:

a. Menentukan kelompok-kelompok data, dan menghitung varians untuk

tiap kelompok tersebut.

b. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses perhitungan,

dengan model tabel sebagai berikut:

Tabel 3.2

Model Tabel Uji Barlett

Sampel db = n-1 Si2 Log Si2 db. Log Si2 db. Si2

1

2

3

... ∑

(34)

45

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� = ∑ . �

d. Menghitung lag dari varians gabungan.

e. Menghitung nilai Barlett

� = ∑ . ��

f. Menentukan nilai dan titik kritis.

g. Membuat kesimpulan.

3.5.3 Uji Beda (Uji-t)

Uji beda digunakan untuk membandingkan sebelum dan sesudah perlakuan

atau untuk membandingkan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol agar dapat

mengetahui perbedaan yang signifikan. Maka rumus uji beda (uji-t) sebagai

berikut:

= ̅ − ̅

√ − � ++ − � +

(Sugiyono, 2013:197)

3.5.4 Perhitungan skor gain ternormalisasi

Perhitungan skor gain merupakan selisih dari skor pretest dan skor postest.

Dari pretes dan posttes,gain dihitung dengan menggunakan rumus:

(35)

46

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

� �� � � = � −

Meltzer dalam Hetty Patmawati (2011:73)

Nilai gain (g) yang diperoleh diinterpretasikan dengan klasifikasi pada tabel

berikut ini:

Tabel 3.3

Interprestasi Nilai Gain yang Dinormalisasi

Nilai (g) Klasifikasi

(g) ≥ 0,7 Tinggi

0,7 > (g) ≥0,3 Sedang

(g) < 0,3 Rendah

3.6 Prosedur Penelitian

Menurut Sukardi (2010:182-183), langkah penelitian eksperimen pada

prinsipnya sama dengan jenis penelitian lainnya. Yang secara eksplisit dapat

dilihat seperti berikut:

1. Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang hendak dipecahkan.

2. Mengidentifikasi permasalahan

3. Melakukan studi literatur dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel

4. Membuat rencana penelitian yang di dalamnya mencakup kegiatan:

a. Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan terjadinya kontaminasi proses eksperimen

b. Menentukan cara untuk mengontrol mereka c. Memilih desain riset yang tepat

(36)

47

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Membagi subjek ke dalam kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen

f. Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan

pilot study agar memperoleh instrumen yang memenuhi persyaratan

untuk mengambil data yang diperlukan

g. Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis 5. Melakukan eksperimen

6. Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen

7. Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah ditentukan

8. Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan 9. Membuat laporan penelitian eksperimen

Dari penjelasan di atas maka langkah-langkah penerapan model Cooperative

Learning teknikMake a Match pada kelas eksperimen dan penerapan model

pembelajaran Cooperative Learning teknik Number Head Together (NHT) pada

kelas kontrol sebagai berikut:

Tabel 3.4

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

b. Guru mempersiapkan materi

1. Tahap Persiapan

a. Guru membuat Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran

(37)

48

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model Cooperative

c. Guru menyiapkan soal-soal

untuk pretest dan posttest

b. Guru mempersiapkan materi

yang akan dibahas

c. Guru menyiapkan soal-soal

untuk pretest dan posttest

2. Pelaksanaan

a. Pendahuluan

1)Siswa dikondosikan untuk

berdo’a dan mengaji kemudian

diabsen kehadirannya.

2)Guru mengingatkan kepada

peserta didik materi pelajaran

yang lalu, kemudian

mengemukakan materi yang

akan dipelajari.

3)Guru menyatakan tujuan

pembelajaran

4)Guru menjelaskan

langkah-langkah pembelajaran Make a

2. Pelaksanaan

a. Pendahuluan

1) Siswa dikondosikan untuk

berdo’a dan mengaji

kemudian diabsen

kehadirannya.

2)Siswa diberi kesempatan

untuk menjelaskan materi

pelajaran yang lalu.

3)Siswa menyimak penjelasan

guru tentang tujuan

pembelajaran.

4)Guru menjelaskan

(38)

49

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model Cooperative

1) Guru menyampaikan materi

2) Guru membagi peserta didik

kedalam 2 kelompok

3) Guru memberikan kartu

pertanyaan pada kelompok

pertama dan kartu jawaban

pada kelompok kedua

4) Guru menyampaikan kepada

siswa bahwa mereka harus

kelompok pertama untuk

mencari pasangannya di

b. Kegiatan inti

1) Guru menjelaskan materi

pelajaran

2) Guru membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok

3) Guru memberi nomor kepada

masing-masing siswa dalam

kelompok

4) Guru memberikan tugas atau

pertanyaan pada

masing-masing kelompok untuk

mengerjakannya.

5) Setiap kelompok mulai

berdiskusi untuk menemukan

jawaban yang dianggap

paling tepat dan memastikan

semua anggota kelompok

(39)

50

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model Cooperative

kemudian mereka berkumpul

untuk berdiskusi.

6) Jika waktu sudah habis,

mereka harus diberitahu

bahwa waktu sudah habis.

Siswa yang belum

menemukan pasangan diminta

untuk berkumpul tersendiri.

7) Guru memanggil satu

pasangan untuk presentasi.

Pasangan lain dan siswa yang

tidak mendapat pasangan

(40)

51

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model Cooperative

8) Terakhir, guru memberikan

konfirmasi tentang kebenaran

dan kecocokan pertanyaan

dan jawaban dari pasangan

yang memberikan presentasi.

9) Guru memanggil pasangan

berikutnya, begitu seterusnya

sampai seluruh pasangan

melakukan presentasi.

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan mengenai

keseluruhan materi pelajaran

yang dibuat oleh siswa.

b. Siswa ditugaskan untuk

mengerjakan soal latihan dan

harus dikumpulkan di akhir

3. Kegiatan Penutup

a. Guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan mengenai

keseluruhan materi pelajaran

yang dibuat oleh siswa.

b. Siswa ditugaskan untuk

mengerjakan soal latihan dan

(41)

52

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Model Cooperative

LearningteknikMake a Match pada

kelas eksperimen

Model Cooperative

LearningteknikNHT pada kelas

kontrol

pertemuan.

c. Guru mengajak siswa untuk

berdo’a sebelum mengakhiri

pelajaran.

pertemuan.

c. Guru mengajak siswa untuk

berdo’a sebelum mengakhiri

(42)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen yang

menggunakan model cooperative teknik learning make a match dengan kelas

kontrol yang menggunakan model cooperative learning teknik number head

together pada Standar Kompetensi Prosedur Administrasi Perkantoran Program

Keahlian Administrasi Perkantoran Kelas X di SMK Bina Warga Lemahabang

Kabupaten Cirebon. Berdasarkan hasil analisis statistik memperlihatkan bahwa

setelah diberikan perlakuan (treatment), nilai rata-rata kelas eksperimen yang

menggunakan model cooperative teknik learning make a match tidak jauh

berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan model cooperative learning

teknik number head together.

1.2 Saran

Berdasarkan paparan kesimpulan di atas dan setelah dilakukan penelitian,

(43)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, guru dapat mencoba untuk

menerapkan model cooperative learning teknik make a match pada

standar kompetensi prosedur administrasi ataupun pada standar

(44)

83

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi semua siswa, khususnya bagi siswi SMK Bina Warga Lemahabang Kabupaten

Cirebon untuk tidak hanya belajar dan menerima materi yang disampaikan oleh guru.

Tetapi, harus mampu mencari dan menggali pengetahuan sendiri dari bahan ajar yang

(45)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual

(Inovatif) yang efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.

Arends, Richard I. Belajar untuk Mengajar. Diterjemahkan oleh Made Frida Yulia. 2013. Jakarta Salemba Humanika.

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta.

Astika, Nurlia dan Ngurah Ayu Nyoman M, Efektivitas Model Pembelajaran Koopratif Tipe Make a Match terhadap Hasil Belajar Siswa, JP2F, Vol. 3 No. 2, h. 115

Aunurrahman. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Eveline Siregar dan Hartini Nara. 2011. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardini, Isriani dan Dewi Puspita. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori,

Konsep, & Implementasi). Yogyakarta: Familia.

Heriawan, Adang, dkk. 2012. Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis

Model, Pendekatan, Strategi, Metode, dan Teknik Pembelajaran. Banten:

LP3G.

Huda, Miftahul. 2013. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model

Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran: Isu-Isu

Metodis dan Paradigmatis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasam Komunikasi

(46)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Isjoni. 2013. Cooperative learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama.

Lie, Anita. 2008. Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di

Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Grasindo.

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung: Karya Adhika Utama.

Patmawati, Hetty. (2011), Meningkatkan Pemahaman Matematik Peserta Didik Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match (Studi Eksperimen terhadap Peserta Didik Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Persis 80 Sindangkasih Tahun Ajaran 2010/2011), Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, Vol.7 No.1, h. 73.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Guru/Pendidikan dalam Implementasi

Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.

Rusman. 2013. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu

Perlu: Untuk Meningkatkan Profesionalisme Guru. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(47)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sugiyanto. 2010. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.

Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhanah, Elang, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Make A Match dalam Materi Hukum Bacaan Nun Mati Atau Tanwin dan Mim Mati Di Kelas VII H SMP Negeri 1 Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya Tahun Pelajaran 2011-2012, Saung Guru Vol. III No. 1 Tahun 2012

Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana.

Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep

Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Uno, Hamzah B. 2009. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar

Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B dan Nurdin Mohamad. 2012. Belajar dengan Pendekatan

(48)

Debi Rahmawati Nastiti, 2014

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HAS IL BELAJAR S IS WA PADA S TANDAR KOMPETENS I PROS EDUR ADMINIS TRAS I

: S tudi Kuasi Eksperimen Pada Kelas X Program Keahlian Administrasi Perkantoran di S MK Bina Warga Lemahabang Cirebon Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber Lain:

Departemen Pendidikan Nasional, (2003), Undang-Undang Sistem Pendidikan

Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,

Republik Indonesia.

Menteri Pendidikan Nasional, (2006), Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006, Jakarta: Menteri Pendidikan

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 3.1 Kerangka Eksperimen
Tabel 3.1
Tabel 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dalam prosedur dan fungsi, pemanggilan ke dirinya sendiri bisa berarti proses berulang yang tidak bisa diketahui kapan akan berakhir.. Contoh paling sederhana dari

Pemerintah Indonesia juga telah menyatakan komitmennya untuk memerangi segala bentuk kejahatan terorisme yang dituangkan ke dalam Peraturan Pemerintah Pengganti

Telah banyak perturan undang- undang yang dapat mencegah terjadinya kegiatan tersebut dari mulai UUD 1945, KUHP dan undang-undang lain akan tetapi masyarakat

Dan tujuan penelitian pengembangan ini adalah: (1) Mengembangkan materi dalam platform Course Networking sebagai media pembelajaran secara blended learning dalam

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Penggunaan Pendapatan Badan Layanan Umum Pusat

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang Pengembangan Kewirausahaan dan Kepeloporan Pemuda, serta Penyediaan Prasarana dan Sarana Kepemudaan (Lembaran Negara Republik

[r]

Berdasarkan hal tersebut, penulis berusaha untuk memberikan informasi bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan atau membangun suatu aplikasi animasi yang menarik dengan tampilan