• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data Produksi Benih 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Data Produksi Benih 2012"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Data Produksi Benih

Produksi benih di Unit Pelaksana Teknis Balai Benih Ikan (BBI) tahun 2005-2012 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Perkembangan Produksi BBI Tahun 2005-2012

No Tahun Produksi (Ekor) Nilai Produksi (Rp)

1 2005 2.750.000 25.000.000

Jumlah 19.039.349 275.407.400

Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi BBI Tahun 2005-2012

Produksi pada tahun 2009 mencapai 3.471.000 ekor dan mengalami penurunan

sampai tahun 2012. Hal ini disebabkan karena produksi benih yang dijual merupakan

benih dengan ukuran lebih besar dari pada benih yang dijual tahun 2009 dan

sebelumnya. Peningkatan ukuran benih membawa konsekuensi menurunnya jumlah

(2)

Gambar 2. Grafik Perkembangan Nilai Produksi BBI Tahun 2005-2012

Produksi benih pada tahun 2012 sebanyak 1.634.136 ekor atau senilai Rp

70.077.000,00. Produksi dan nilai benih per BBI pada tahun 2011 dan 2012 dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Perbandingan Produksi dan Nilai per BBI Tahun 2011 dan 2012

No BBI

(3)

Gambar

Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi BBI Tahun 2005-2012
Tabel 2. Perbandingan Produksi dan Nilai per BBI Tahun 2011 dan 2012
Gambar 4. Grafik Komparatif Nilai Produksi Benih Tahun 2011 dan 2012

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat lima indikator keaktifan beserta cirinya menurut Sudjana 2010, yaitu: 1 turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, misalnya siswa mendengarkan, memperhatikan,

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa evaluasi efektivitas pengendalian internal persediaan barang dagang pada lyly bakery lamongan sudah berjalan efektif, hal

Hasil menunjukkan bahwa variabel lingkungan sekolah yaitu 51,85, variabel karakter siswa yaitu 63,38, hubungan lingkungan sekolah dengan pembentukan karakter siswa terdapat

Meskipun hal ini sudah memenuhi salah satu prasyarat untuk mendaftar menjadi anggota ACPE, namun tentunya perlu adanya peningkatan akan tingkat pendidikan dari para SDM untuk dapat

Tujuan pengembangan benih melalui pola waralaba adalah: menyediakan benih unggul dan bermutu bagi masyarakat perkebunan dalam rangka meningkatkan produksi dan

1. Pelayanan konseling gizi dari calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan balita bermasalah.. Deteksi dini balita lahir stunting, melalui pengukuran tinggi badan

Berdasarkan tabel 3.1 dapat diketahui bahwa gaya kepemimpinan transformasional berada pada kategori baik dengan presentase sebesar 72,5%, tingkat kepuasan kerja berada pada

Muatan (Payload) berupa sensor pengindera gerak pada roket eksperimen merupakan hal yang sangat penting, karena dapat mengetahui gerakan roket sesuai dengan misi yang