Syarat terbentuknya Negara
Ada beberapa syarat minimal yang harus dipenuhi agar sesuatu dapat disebut sebagai negara.
Syarat tersebut berlaku secara umum dan merupakan unsur yang penting . syarat-syarat
tersebut digolongkan menjadi dua, yaitu unsur konstitutif dan unsur deklaratif. Unsur
konstitutif terbentuknya negara adalah unsur yang mutlak harus ada pada saat negara
didirikan. Unsur konstitutif ini meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat.
Adapun unsur deklaratif adalah unsur yang tidak mutlak ada pada saat negara berdiri, tetapi
unsur ini boleh dipenuhi atau menyusul dipenui setelah negara berdiri. Unsur deklaratif
adalah pengakuan dari negara lain.
Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht, suatu Negara harus memenuhi syarat-syarat :
a. Rakyat yang bersatu
b. Daerah atau wilayah
c. Pemerintahan yang berdaulat
d. Pengakuan dari negara lain
Menurut Konvensi Montevideo tahun 1933, yang merupakan Konvensi Hukum
Internasional, Negara harus mempunyai empat unsur konsititutif, yaitu :
a. Harus ada penghuni (rakyat, penduduk, warga Negara) atau bangsa (staatvolk).
b. Harus ada wilayah atau lingkungan kekuasaan.
c. Harus ada kekuasaan tertinggi (penguasa yang berdaulat) atau pemerintahan yang
berdaulat.
e. Adanya pengakuan dari Negara lain
1. Rakyat
Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu negara. Tanpa rakyat, mustahil
negara akan terbentuk. Leacock mengatakan bahwa, “Negara tidak akan berdiri tanpa adanya
sekelompok orang yang mendiami bumi ini.”. Hal ini menimbulkan pertanyaan, berapakah
jumlah penduduk untuk membentuk sebuah negara? Plato mengatakan bahwa untuk
membentuk sebuah negara, wilayah tersebut membutuhkan minimal 5040 penduduk.
Rakyat terdiri dari penduduk dan bukan penduduk.
a. Penduduk adalah semua orang yang bertujuan menetap dalam wilayah suatu negara
tertentu untuk jangka waktu yang lama.
b. Bukan Penduduk adalah orang yang mereka yang berada di dalam suatu wilayah
Negara hanya untuk sementara waktu (tidak menetap)
Penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan bukan warga negara.
a. Warga negara adalah mereka yang menurut hukum menjadi warga dari suatu negara,
b. Bukan warga negara adalah orang asing atau disebut juga warna negara asing (WNA).
2. Wilayah
Merupakan landasan material atau landasan fisik Negara. Secara umum dapat dibedakan
menjadi :
1. Wilayah Daratan
Batas wilayah suatu Negara dengan negara lain di darat , dapat berupa :
b. Batas Buatan
c. Batas Secara geografis
2. Wilayah Lautan
Negara yang tidak memiliki lautan disebut land locked. Sedangkan Negara yang memiliki
wilayah lautan dengan pulau-pulau disebut archipelagic state.
Untuk menentukan batas wilayah lautan tidak semudah menetapkan batas wilayah daratan
sebab batas wilayah lautan lebih banyak permasalahannya dan bermacam-macam
peraturannya. Dalam hukum internasional belum terbentuk adanya keseragaman ketentuan
mengenai lebar laut teritorial setiap negara dan kebanyakan negara menentukan
sendiri-sendiri batas laut teritorialnya, ada yang 3 mil (Indonesia sebelum Deklarasi Juanda), 12 mil
(seperti Saudi Arabia, RRC, Chile, dsb), 200 mil(El Savador), dan 600 mil (Brazilia)
Dewasa ini, yang dijadikan dasar hukum masalah wilayah kelautan suatu Negara adalah Hasil
Konferensi Hukum laut nternasional III tahun 1982 di Montigo Bay (Jamaika) yang
diselenggarakan oleh PBB, yaitu UNCLOS (United Nations Conference on The Law of the
Sea).
Batas Lautan :
a. Batas Laut Teritorial 12 mil dari bibir pantai ketika air surut
b. Batas Zona Bersebelahan 12 mil dari laut teritorial/24 mil dari bibir pantai
c. Batas Zona Ekonomi Ekslusif 200 mil dari pantai
d. Batas Landas Kontinen (LK) Pemerintah RI pada tanggal 17 Februari 1969, telah
mengeluarkan Deklarasi tentang “ Landas Kontinen” dengan kebiasaan praktik
Negara dan dibenarkan pula oleh Hukum Internasional bahwa suatu Negara pantai
kekayaan lainnya dalam dasar laut dan tanah di dalamnya di landas kontinen. Contoh
hasil perjanjian landasa kontinen :
i. Perjanjian RI – Malaysia tetang Penetapan garis Batas Landas Kontinen
Kedua Negara (di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan) ditandatangani 27
Oktober 1969 dan mulai berlaku 7 November 1969.
ii. Perjanjian RI – Thailand tentang Landas Kontinen Selat Malaka Bagian Utara
dan Laut Andaman,ditandatangani17 Desember 1971 dan mulai berlaku 7
April 1972.
iii. Persetujuan RI – Australia tentang Penetapan Atas Batas-Batas Dasar Laut
Tertentu di daerah Laut Timor dan laut Arafuru sebagai tambahan pada
persetujuan tanggal 18 Mei 1971, dan berlaku mulai 9 Oktober 1972.
e. Landas Benua
Landas benua lebih dari 200 Mil boleh menggandakan Eksplorasi-Eksploitasi asal
bagi keuntungan dengan masyarakat International
3. Wilayah Udara
Pasal 1 Konvensi Paris 1919 : Negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakan
eksplorasi dan eksploitasidii wilayah udaranya, misalnya untuk kepentingan radio, satelit, dan
penerbangan. Konvensi Chicago 1944 (Pasal 1) : Setiap Negara mempunyai kedaulatan yang
utuh dan ekslusif di ruang udara di atas wilayahnya UU RI No. 20 tahun 1982, batas wilayah
kedaulatan dirgantara yang termasuk orbit geo- stationer adalah setinggi35.671km.
Wilayah suatu Negara yang berada di luar wilayah Negara itu. Menurut Hukum Internasional,
yang mengacu pada hasil Reglemen dalam Kongres Wina(1815) dan Kongres Aachen (1818),
“ perwakilan diplomatik suatu Negara di Negara lain merupakan daerah ekstrateritorial”
Daerah Ekstrateritorial , mencakup :
(1) Daerah perwakilan diplomatik suatu Negara
(2) Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu Negara
3. Pemerintah Yang Berdaulat
Unsur konstitutif yang ketiga dari negara ialah pemerintah yang berdaulat. Pemerintah adalah
pemegang dan penentu kebijakan yang berkaitan dengan pembelaan negara. Pemerintah yang
berdaulat mempunyai kekuasaan ke dalam dan ke luar. Kekuasaan ke dalam berarti bahwa
kekuasaan pemerintah itu dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat dalam negara itu.
Kekuasaan ke luar berarti bahwa kekuasaan pemerintahan itu dihormati dan diakui oleh
negara-negara lain. Masalah kedaulatan merupakan masalah yang sangat penting dalam suatu
negara, karena kedaulatan merupakan sesuatu yang membedakan antara negara yang satu
dengan yang lain. Kedaulatan artinya kekuasaan tertinggi. Di negara diktaktor, kedaulatan
didasarkan atas kekuatan. Di negara-negara demokrasi kedaulatan didasarkan atas
persetujuan
4. Pengakuan Dari Negara lain
Pengakuan dari negara lain bukanlah merupakan unsur pembentuk negara, tetapi sifatnya
hanya menerangkan saja tentang adanya negara. Dengan kata lain pengakuan dari negara lain
hanya bersifat deklaratif saja. pengakuan dibagi menjadi dua, yaitu de facto dan de jure:
Diberikan jika suatu Negara baru sudah memenuhi unsur konstitutif dan juga telah
menunjukkan diri sebagai pemerintahan yang stabil. Pengakuan de facto adalah pengakuan
tentang kenyataan (fakta) adanya suatu Negara.
a. Pengakuan de facto bersifat sementara
Pengakuan yang diberikan oleh suatu Negara melihat bertahan tidaknya Negara
tersebut di masa depan. Jika Negara baru tersebut kemudian jatuh atau hancur, Negara
itu akan menarik kembali pengakuannya.
b. Pengakuan de facto bersifat tetap
Pengakuan dari Negara lain terhadap suatu Negara hanya bisa menimbulkan
hubungan di bidang ekonomi dan perdagangan (konsul). Sedangkan dalam hubungan
untuk tingkat Duta belum dapat dilaksanakan.
2. Pengakuan secara de jure
Pengakuan secara de jure adalah pengakuan secara resmi berdasarkan hukum oleh negara lain
dengan segala konsekuensinya.
a. Pengakuan de jure bersifat tetap
Pengakuan dari Negara lain berlaku untuk selama-lamanya setelah melihat adanya
jaminan bahwa pemerintahan Negara baru tersebut akan stabil dalam jangka waktu
yang cukup lama.
b. Pengakuan de jure secara penuh
Terjadinya hubungan antara Negara yang mengakui dan diakui meliputi hubungan
dagang, ekonomi, dan diplomatik. Negara yang mengakui berhak menempatkan
Studi Kasus
Hampir semua Negara yang ada di dunia saat ini adalah anggota PBB, kecuali dari 10 negara
yang bukan sebagai anggota, negara-negara ini belum secara mutlak diakui sebagai negara
karena belum dapat memenuhi seluruh syarat dan kewajiban secara utuh sebagai negara
berdaulat, mereka adalah adalah sebagai berikut :
1. Republik Abkhazia
Abkhazia (bahasa Abkhaz: А сны/Apsny, bahasa Georgia: ҧ აფხაზეთი/Apkhazeti, bahasa
Rusia: Абх зия/Abkhazia) adalah sebuah negara republik yang secara de facto merdeka, аа
seluas 8.600 km², terletak di Kaukasus. Georgia mengklaim Abkhazia sebagai wilayah
kedaulatannya. Kedaulatan republik ini tidak diakui secara internasional, kecuali Rusia yang
mengakuinya pada 26 Agustus 2008 bersamaan dengan pengakuan kedaulatan Ossetia
Selatan.Abkhazia terletak di pantai timur Laut Hitam, berbatasan dengan Federasi Rusia di
utara. Dengan Georgia, perbatasannya pada daerah Samegrelo-Zemo Svaneti di sebelah
timur.
2. Republik Kosovo
Kosovo (bahasa Albania: Kosova atau Kosovë, bahasa Serbia: Косово, alihaksara: Kosovo,
bahasa Turki: Kosova) adalah sebuah negara republik yang secara de facto merdeka, terletak
di sebelah tenggara Eropa. Sebelumnya, Kosovo adalah sebuah provinsi di Serbia di bawah
secara sepihak. Deklarasi ini ditentang oleh Serbia, namun didukung oleh negara-negara
Barat. Ibukota Kosovo berada di Priština. Kemerdekaan Kosovo telah diakui secara resmi
oleh berbagai negara, di antaranya Albania, Amerika Serikat, Britania Raya, Perancis, dan
Turki. Negara yang menolak kemerdekaan Kosovo antara lain Republik Rakyat Cina, Rusia,
dan Serbia. Pemerintah Indonesia sendiri bersikap hati-hati dalam mengakui kemerdekaan
Kosovo walaupun ada desakan dari beberapa kalangan agar Indonesia segera mengakui
kemerdekaan Kosovo.
3. Republik Nagorno-Karabakh
Nagorno-Karabakh (bahasa Azerbaijan: Dağlıq Qarabağ atau Yuxarı Qarabağ; bahasa Rusia:
Нагорный Карабах, Nagornyy Karabakh; bahasa Armenia: Լեռնային Ղարաբաղ,
Lernayin Gharabagh) adalah sebuah wilayah yang terletak di bagian selatan Kaukasus,
tepatnya 270 km sebelah barat Baku, ibu kota Azerbaijan. Wilayah ini dihuni oleh mayoritas
etnik Armenia, dan dikuasai oleh militer Armenia.
Penduduk etnik Armenia setempat memproklamasikan kemerdekaan Republik
Nagorno-Karabakh dari Azerbaijan pada 10 Desember 1991, namun kedaulatan republik tersebut tidak
diakui oleh dunia internasional dan wilayah tersebut secara de jure dianggap sebagai bagian
dari Azerbaijan. Pada 27 Juni 2006, Armenia dan Azerbaijan sepakat untuk mengizinkan
penduduk Nagorno-Karabakh untuk mengadakan referendum mengenai status wilayah
tersebut di masa depan.
Penduduk Armenia sering kali menyebut wilayah ini dengan nama Artsakh (bahasa Armenia:
). Արցախ
Republik Ossetia Selatan (bahasa Ossetia: Республикæ Хуссар Ирыстон, Respublikae
Xussar Iryston; bahasa Rusia: Республика Южная Осетия, Respublika Yuzhnaya Osetiya;
bahasa Georgia: სამხრეთი ოსეთია, Samkhreti Osetia) adalah sebuah negara republik
yang secara de facto merdeka, terletak di Kaukasus. Georgia mengklaim Ossetia Selatan
sebagai wilayah kedaulatannya. Kedaulatan republik ini tidak diakui secara internasional,
kecuali Rusia yang mengakuinya pada 26 Agustus 2008 bersamaan dengan pengakuan
kedaulatan Abkhazia.Georgia tidak mengakui status Ossetia Selatan sebagai suatu entitas
tersendiri; pemerintah Georgia menamakan republik ini dengan nama lamanya: Samachablo,
atau kini, wilayah Tskhinvali (berdasarkan ibu kota republik ini). Ossetia Selatan dahulunya
merupakan bagian dari wilayah Georgia yang bernama Shida Kartli.
5. Palestina
Palestina نيطسلف ةلود (bahasa Arab), Palestina (bahasa Suryani) adalah sebuah daerah di Timur
Tengah antara Laut Tengah dan Sungai Yordan. Status politiknya masih dalam perdebatan.
Sebagian besar negara di dunia termasuk negara negara anggota OKI, ASEAN, dan Gerakan
Non-Blok mengakui keberadaan baik negara Israel maupun negara Palestina.
6. Republik Demokratik Sahara Barat
Sahara Barat merupakan sebuah daerah di bagian barat laut Afrika yang belum merdeka. Di
sebelah timur laut, berbatasan dengan Aljazair dan selanjutnya di sebelah utara berbatasan
dengan Maroko dan dengan Mauritania di sebelah timur dan selatan. Kota terbesar dengan
jumlah penduduk terbanyak ialah Laayoune.
Apakah daerah ini merupakan bagian dari Maroko atau milik Republik Demokratik Arab
Sahrawi masih dipertentangkan. Saat ini Sahara Barat diduduki oleh Maroko, namun klaim
daerah ini.
Pada rencana perdamaian, sebuah pemerintahan masa depan Otoritas Sahara Barat diusulkan
untuk dibentuk.
Sahara Barat merupakan salah satu teritori yang paling jarang dihuni di dunia, bahkan
beberapa data mencatat tingkat kepadatannya sebagai yang paling rendah.
7. Republik Turki Siprus Utara
Republik Turki Siprus Utara (RTSU) (bahasa Turki: Kuzey Kıbrıs Türk Cumhuriyeti) adalah
sebuah negara republik yang secara de facto merdeka, terletak di bagian utara Siprus. Tidak
ada negara lain di dunia yang mengakui kedaulatannya kecuali Turki, yang menduduki
daerah itu pada tahun 1974. Lalu pada tahun 1975 negara ini diproklamasikan dengan
perubahan nama pada tahun 1983; nama tersebut masih digunakan hingga kini.
8. Republik Somaliland
Republik Somaliland (bahasa Somali: Soomaaliland) adalah bekas wilayah Britania Raya
yang terletak di bagian barat laut Somalia di Tanduk Afrika. Pada Mei 1991, klan-klan di
daerah utara memproklamasikan kemerdekaan Somaliland yang kini meliputi 5 dari 18
daerah administratif Somalia. Somaliland kira-kira terletak di antara Ethiopia, Djibouti dan
Teluk Aden, dengan wilayah seluas 137.600 km². Ibu kota Somaliland ialah Hargeisa.
Walaupun tidak diakui oleh kebanyakan negara, entitas ini masih tetap ada dengan bantuan
klan berkuasa yang sangat berpengaruh dan infrastruktur ekonomi bekas peninggalan
program kerjasama militer dengan Britania, Rusia dan Amerika Serikat.
9. Transnistria
Pridn'estrov'ye; bahasa Rumania: Transnistria), adalah sebuah entitas politik yang
memisahkan diri dari Moldova. Transnistria terletak di antara Moldova dan Ukraina di Eropa
Timur. Nama "Transnistria" terinspirasi dari letaknya di sebelah timur sungai Dniester
(Nistru).
10. Taiwan
"Taiwan" sering pula dipergunakan untuk merujuk kepada wilayah yang diperintah oleh
Republik Cina dan juga kepada Republik Cina itu sendiri, yang memerintah Pulau Taiwan,
Pulau Orchid, dan Pulau Hijau di Pasifik sebelah pantai Taiwan, Kepulauan Penghu di Selat
Taiwan, serta Kinmen dan Kepulauan Matsu sebelah pantai Fujian, Cina daratan. Kelompok
pulau Taiwan dan Penghu (tidak termasuk kotamadya pusat Taipei dan Kaohsiung) secara
resmi diperintah sebagai Provinsi Taiwan, akan tetapi dalam prakteknya hampir seluruh
kekuasaan pemerintahan dilakukan pada tingkat nasional dan lokal (kotamadya/kabupaten).
Taiwan saat ini juga diklaim oleh Republik Rakyat Cina (RRC) walaupun RRC tidak pernah
menguasai Taiwan atau satupun wilayah Republik Cina saat ini yang sering dirujuk sebagai
"Taiwan". RRC mendasarkan klaimnya dengan berpendapat bahwa RRC merupakan penerus
Republik Cina sejak 1949, dan Republik Cina telah memerintah Taiwan selama 4 tahun dari