• Tidak ada hasil yang ditemukan

Definisi Kristal dan Mineral p1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Definisi Kristal dan Mineral p1"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Definisi KristaL & Mineralogi

KRISTAL

Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion

penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya bisa berupa kristal tunggal, yang semua atom-atom dalam padatannya "terpasang" pada kisi atau struktur kristal yang sama, tapi, secara umum, kebanyakan kristal terbentuk secara simultan

sehingga menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya, kebanyakan logam yang kita temui sehari-hari merupakan polikristal.

Struktur kristal mana yang akan terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi ketika terjadi pemadatan, dan tekanan ambien. Proses terbentuknya struktur kristalin dikenal sebagai kristalisasi.

Meski proses pendinginan sering menghasilkan bahan kristalin, dalam keadaan tertentu cairannya bisa membeku dalam bentuk non-kristalin. Dalam banyak kasus, ini terjadi karena pendinginan yang terlalu cepat sehingga atom-atomnya tidak dapat mencapai lokasi kisinya. Suatu bahan non-kristalin biasa disebut bahan amorf atau seperti gelas. Terkadang bahan seperti ini juga disebut sebagai padatan amorf, meskipun ada perbedaan jelas antara padatan dan gelas. Proses pembentukan gelas tidak melepaskan kalor lebur jenis (Bahasa Inggris: latent heat of fusion). Karena alasan ini banyak ilmuwan yang menganggap bahan gelas sebagai cairan, bukan padatan. Topik ini kontroversial, silakan lihat gelas untuk pembahasan lebih lanjut.

Kristal insulin.

(2)

membentuk bagian-bagian kristalin, namun panjang molekul-molekulnya

biasanya mencegah pengkristalan menyeluruh. Gaya Van der Waals lemah juga dapat berperan dalam struktur kristal. Contohnya, jenis ikatan inilah yang menyatukan lapisan-lapisan berpola heksagonal pada grafit.

Kebanyakan material kristalin memiliki berbagai jenis cacat kristalografis. Jenis dan struktur cacat-cacat tersebut dapat berefek besar pada sifat-sifat material tersebut.

Galium, logam yang dengan mudah membentuk kristal tunggal berukuran besar Meskipun istilah "kristal" memiliki makna yang sudah ditentukan dalam ilmu material dan fisika zat padat, dalam kehidupan sehari-hari "kristal" merujuk pada benda padat yang menunjukkan bentuk geometri tertentu, dan kerap kali sedap di mata. Berbagai bentuk kristal tersebut dapat ditemukan di alam. Bentuk-bentuk kristal ini bergantung pada jenis ikatan molekuler antara atom-atom untuk menentukan strukturnya, dan juga keadaan terciptanya kristal tersebut. Bunga salju, intan, dan garam dapur adalah contoh-contoh kristal.

Beberapa material kristalin mungkin menunjukkan sifat-sifat elektrik khas, seperti efek feroelektrik atau efek piezoelektrik.

Kelakuan cahaya dalam kristal dijelaskan dalam optika kristal. Dalam struktur dielektrik periodik serangkaian sifat-sifat optis unik dapat ditemukan seperti yang dijelaskan dalam kristal fotonik.

PENGGOLONGAN Kristal logam

Kristal dengan kisi yang terdiri atas atom logam yang terikat melalui ikatan logam. Atom logam merupakan atom yang memiliki energi ionisasi kecil

sehingga elektron valensinya mudah lepas dan menyebabkan atom membentuk kation. Bila dua atom logam saling mendekat, maka akan terjadi tumpah tindih antara orbital-orbitalnya sehingga membentuk suatu orbital molekul. Semakin banyak atom logam yang saling berinteraksi, maka akan semakin banyak terjadi tumpang tindih orbital sehingga membentuk suatu orbital molekul baru.

Terjadinya tumpang tindih orbital yang berulang-ulang menyebabkan elektron-elektron pada kulit terluar setiap atom dipengaruhi oleh atom lain sehingga dapat bergerak bebas di dalam kisi.

Salah satu sifat kristal logam adalah dapat ditempa. Sifat ini diperoleh dari ikatan logam yang membentuknya. Dalam ikatan logam, terjadi interaksi antara

(3)

Kristal ionik

Kristal ionik terbentuk karena adanya gaya tarik antara ion bermuatan positif dan negatif. Umumnya, kristal ionik memiliki titik leleh tinggi dan hantaran listrik yang rendah. Contoh dari kristal ionik adalah NaCl. Kristal ionik tidak memiliki arah khusus seperti kristal kovalen sehingga pada kristal NaCl misalnya, ion natrium akan berinteraksi dengan semua ion klorida dengan intensitas interaksi yang beragam dan ion klorida akan berinteraksi dengan seluruh ion natriumnya. Kristal kovalen

Atomatom penyusun kristal kovalen secara berulang terikat melalui suatu ikatan kovalen membentuk suatu kristal dengan struktur yang mirip dengan polimer atau molekul raksasa. Contoh kristal kovalen adalah intan dan silikon dioksida (SiO2) atau kuarsa. Intan memiliki sifat kekerasan yang berasal dari

terbentuknya ikatan kovalen orbital atom karbon hibrida sp3.

Kristal molekular

Pada umumnya, kristal terbentuk dari sutau jenis ikatan kimia antara atom atau ion. Namun, pada kasus kristal molekular, kristal terbentuk tanpa bantuan ikatan, tetapi melalui interaksi lemah antara molekulnya. Salah satu contoh dari kristal molekular adalah kristal iodin.

Kristalografi adalah studi ilmiah kristal dan pembentukannya.

Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z. and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristaltunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam

keterulangan dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal tunggal yang disebut grain.

Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan

(4)

dari kisi kristal. Terdapat empat belas kisi Bravais dan untuk sistem kristalnya terdapat tujuh yang ditampilkan pada tabel 1. Keempatbelas kisi tersebut memiliki perbedaan dalam bentuk dan ukuran unit sel. Perbedaan tersebut dilambangkan dengan huruf a, b, c dan sudut diantara huruf tersebut

dilambangkan dengan α, β, γ, dimana α adalah sudut diantara b dan c, β adalah sudut diantara a dan c, dan γ adalah sudut diantara a dan b (Hammond, 2009).

Tabel 1. Sistem Kristal

No Sistem Kristal Sudut dan Panjang Sumbu 1 Kubik a = b = c; α = β = γ = 900

2 Tetragonal a = b ≠ c; α = β = γ = 900 3 Orthorombik a ≠ b ≠c; α = β = γ = 900 4 Trigonal a = b = c; α = β = γ ≠ 900 5 Hexagonal a = b ≠c; α = β = 900; γ = 1200 6 Monoklinik a ≠ b ≠c; α = γ = 900 ≠ β ≥ 1200 7 Triklinik a ≠ b ≠c; α ≠ β ≠ γ = 900

Kristal dapat terbentuk dari proses pengendapan. Endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari larutan dan terbentuklah kristal. Ukuran kristal yang terbentuk selama pengendapan tergantung pada dua faktor penting, yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Laju pembentukan inti dapat dinyatakan dengan jumlah inti yang terbentuk dalam satuan waktu. Jika laju pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal yang akan terbentuk tetapi dengan ukuran yang kecil. Sedangkan jika laju pertumbuhan kristal tinggi, maka akan didapatkan kristal dengan ukuran yang tinggi (Vogel, 1979).

Penggolongan

Suatu kristal dapat digolongkan berdasarkan susunan partikelnya dan dapat pula berdasarkan jenis partikel penyusunnya atau interaksi yang menggabungkan partikel tersebut.

(5)

Logam Ionik Molekular Kovalen

Kristal tunggal juga disebut sebagai monokristalin, yaitu suatu padatan kristal yang mempunyai kisi kristal yang susunannya teratur secara kontinyu dan kisi-kisi kristal yang membentuk bingkai tersebut tidak rusak atau tetap struktur-nya (Liu Z. and Stavrinadis, A, 2008). Menurut Milligan (1979), kristal tunggal adalah suatu padatan yang atom-atom dalam molekul-molekulnya diatur dalam

keterulangan dimana sebagian padatan kristal tersusun dari jutaan kristal

tunggal yang disebut grain. Dalam proses pembentukan struktur kristal tersebut, dalam ilmu kristalografi dijelaskan dengan dua jalan yaitu hcp (hexagonal close-packed) dimana kristal terbentuk dengan urutan atom ABABAB dan seterusnya serta urutan pembentukan kristal lainnya adalah ccp (cubic close-packed)

dimana urutan atom pembentuknya adalah ABCABC dan seterusnya (Hammond, 2009). Dalam identifikasi kristal tunggal tidak akan lepas dengan kisi Bravais karena dengan mengetahui system kristal atau kisi Bravais dapat diidentifikasi jenis dari kristal tunggal tersebut. Kisi Bravais merupakan system kristal atau bentuk dasar dari kisi kristal.

Struktur Kristal

Memahami struktur dari kristal sangat penting dalam mengkarakterisasi suatu material yang memiliki sifat teratur (ordered material). Banyak material baru yang dikembangkan memakai istilah dan definisi yang sering dipakai dalam kristalografi ketika mendiskripsikan sifat – sifatnya.Salah satu alat yang memakai konsep dasar kristalografi dalam mengkarakterisasi suatu bahan adalah XRD (X-ray diffraction).Sehingga untuk menginterpretasi hasil analisa dari alat tersebut memerlukan pengetahuan dasar mengenai kristalografi.

Definisi dari kristal adalah bahan yang terdiri dari unit terstruktur yang identik, tersusun dari satu atau lebih atom yang teratur dan berulang secara periodik dalam tiga dimensi. Keteraturan ini berlanjut sampai ratusan molekul. Bangunan terkecil dari kristal disebut basis kemudian susunan yang periodik dideskripsikan dengan latis.

Untuk mendeskripsikan sebuah kristal akan lebih mudah jika kita fokus pada latis bukan pada basisnya. Latis adalah susunan tiga dimensi dari titik (titik latis) yang identik dengan sekelilingnya.Sebuah unit sel adalah bagian terkecil dari

(6)

Variable pada unit sel ada enam buah yaitu panjang dari unit sel yang

direpresentasikan oleh tiga vektor (a, b, dan c) dan tiga independen sudut antara dua vektor (α, β, and γ), dimana:

α adalah sudut antara b dan c β adalah sudut antara c dan a γ adalah sudut antara a dan b

Ada tujuh buah unit sel yang mungkin untuk semua jenis kristal. Ketujuh unit sel disebut tujuh kristal sistem yang terdiri dari:

1. Triclinic system 2. Monoclinic system 3. Orthorhombic system 4. Tetragonal system 5. Cubic system 6. Hexagonal system 7. Rhombohedral system

Dalam beberapa sistem kristal diatas terdapat beberapa kemungkinan jenis latis yang dapat menghasilkan simetri yang tertinggi. Tipe latis tersebut adalah: P = primitive

I = body-centred F = face-centred C = base/side centred

Maka sistem kristal beserta latisnya menyusun empat belas cara yang berbeda untuk menyusun titik latis untuk membuat 3D latis. Keempat belas cara tersebut dikenal dengan Bravais lattices.

DEFINISI KRISTAL

(7)

Wikipedia : Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion

penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.

Snechal : Kristal merupakan padatan yang secara esensial mempunyai pola difraksi tertentu

Djauhari Noor : Kristal di definisikan sebagai mineral yang memiliki sifat dan bentuk tertentu dalam keadaan padatnya sebagai perwujudan dari susunan yang teratur di dalamnya

SISTEM KRISTAL

Dari beberapa definisi diatas dapat kita pahami bahwa kristal merupakan bahan padat yang secara kimia homogen dengan bentuk geometri tetap, sebagai gambaran dari susunan atom yang teratur, dibatasi oleh bidang banyak

( polyhedron ), jumlah dan kedudukan dari bidang-bidang kristalnya tertentu dan teratur.

Sistem kristal dibagi menjadi 7 kelompok yang didasarkan pada tiga hal yaitu : jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal yang satu dengan yang lain, parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu kristal.

ketujuh sistem tersebut adalah: Sistem Isometrik

Sistem Tetragonal Sistem Orthorombik Sistem Hexagonal Sistem Trigonal Sistem Monoklin Sistem Triklin

MINERAL

(8)

Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari

rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )

Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya.

Definisi mineral menurut beberapa ahli : L.G. Berry dan B. Mason, 1959

Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur.

D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972

Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977

Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan.

Sebagian besar mineral mineral ini terdapat dalm keadaan padat, akan tetapi dapat juga berada dalam keadaan setengah padat, gas, ataupun cair. Mineral mineral padat itu biasanya terdapat dalam bentuk bentuk kristal, yang agak setangkup, dan yang pada banyak sisinya dibatasi oleh bidang bidang datar. Bidang bidang geometric ini memberi bangunan yang tersendiri sifatnya pada mineral yang bersangkutan.Minyak bumi misalnya adalah mineral dalam bentuk cair, sedangkan gas bumi adalah mineral dalam bentuk gas.Sebagian dari

mineral dapat juga dilihat dalam bentuk amorf, artinya tidak mempunyai susunan dan bangunankristal sendiri.Pengenalan atau dterminasi mineral mineral dapat didasarkan atas bebagai sifat dari mineral mineral tersebut. . Mineral

adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologi. Benda padat homogen yang terbentuk dialam, inorganic/anorganik dan mempunyai struktur kristal padat, dengan komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat fisik

(9)

kristal padat. Jadi singkat kata Kristal itu bagian dari mineral-mineral Mineral dapat mempunyai komposisi kimia yang bervariasi. Variasi ini terjadi akibat proses subtitusi atom dari satu elemen ke elemen lainnya. Subtitusi ini dapat terjadi apabila kesetimbangan elektrik terjadi dalam struktur atom, dan jika elemen yang mengsubtitusi mempunyai jari-jari atom yang hampir sama. Lebih dari 3500 mineral adalah silikat (gabungan Si, O dan elemen lainnya). Seperti Feromagnessian silikat mengandung Fe dan Mg. Group mineral lainnya adalah karbonat, sulfida, sulfat, dan halida

Klasifikasi dan Mineral

Agar dapat diklasifikasikan sebagai mineral sejati, senyawa tersebut haruslah berupa padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu. Definisi sebelumnya tidak memasukkan senyawa seperti mineral yang berasal dari turunan senyawa organik. Bagaimanapun juga, The International Mineralogical Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material:

Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi.

Klasifikasi modern telah mengikutsertakan kelas organik kedalam daftar mineral, seperti skema klasifikasi yang diajukan oleh Dana dan Strunz.

Pengenalan Mineral

Mineral dapat dikenal dengan menguji sifat fisik umum yang dimilikinya. Sebagai

contoh, garam dapur halite (NaCl) dapat dengan mudah dirasakan. Komposisi kimia seringkali tidak cukup untuk menentukan jenis mineral, misalnya mineral grafit (graphite) dan intan (diamond) mempunyai satu komposisi yang sama yaitu

karbon (C). Mineral-mineral yang lain dapat terlihat dari sifat fisik seperti bentuk kristal, sifat belahan atau warna, atau dengan peralatan yang sederhana seperti pisau atau potongan gelas dengan mudah diuji kekerasannya.

(10)

potongan (hand specimen) dari mineral, atau batuan dimana dia terdapat, dengan

menggunakan lensa pembesar (hand lens/loupe), dan mengujinya dengan alat lain, seperti pisau, kawat baja, potongan gelas atau porselen dan cairan asam (misalnya HCL). Mineral juga dipelajari lebih lanjut sifat fisik dan sifat optiknya dalam bentuk preparat sayatan tipis (thin section) dengan ketebalan 0,03 mm, dibawah mikroskop polarisasi.

Sifat-sifat Mineral

Bentuk Kistal dan Perawakan (Crystal Habit)

Suatu kristal dibatasi permukaan (sisi kristal) yang mencerminkan struktur dalam

dari mineral. Bentuk kristal merupakan kumpulan dari sisi-sisi yang membentuk permukaan luar kristal. Sifat simetri kristal adalah hubungan geometri antara

sisi-sisinya, yang merupakan karakteristik dari tiap mineral. Satu mineral yang sama selalu menunjukkan hubungan menyudut dari sisi-sisi kristal yang disebut

sebagai sudut antar sisi (constancy of interfacial angels), yang merupakan dasar dari

sifat simetri. Bentuk kristal ditentukan berdasarkan sifat-sifat simetrinya yaitu, bidang simetri dan sumbu simetri.

Dikenal tujuh bentuk kristal yaitu ; Kubus (Cubic), Tetragonal,

Ortorombik (Orthorombic), Monoklin (Monoclonic), Triklin (Triclinic), Hexagonal dan Trigonal.

4. Dikenal tujuh bentuk kristal yaitu ; Kubus (Cubic), Tetragonal,

(11)

dan Trigonal.

Warna dan Gores (Streak)

Warna dari mineral adalah warna yang terlihat di permukaan yang bersih dan sinar yang cukup. Suatu mineral dapat berwarna terang, transparan (tidak berwarna atau memperlihatkan warna yang berangsur atau berubah).Warna sangat berariasi, umumnya karena perbedaan kompisisi kimia atau pengotoran pada mineral.

Gores (streak) adalah warna dari serbuk mineral. Terlihat bila mineral digoreskan pada lempeng kasar porselen meninggalkan warna goresan. Untuk mineral-mineral logam gores dapat dipakai sebagai petunjuk.

Kilap (Luster)

Kilap adalah kenampakan hasil pantulan cahaya pada permukaan mineral. Ini akan tergantung pada kwalitas fisik permukaan (kehalusan dan trasparansi).

Beberapa istilah kilap mineral

Metallic (logam)

Seperti logam terpoles >> digunakan untuk pemerian mineral bijih Dull (tanah)

buram seperti tanah Vitrous (kaca)

seperti pecahan kaca

(12)

Silky (sutera)

seperti serat benang, sejajar permukaan. Pearly (mutiara)

seperti mutiara

Belahan (Cleavage)

Belahan adalah kecenderungan dari beberapa kristal mineral untuk pecah melalui

bidang lemah yang terdapat pada struktur kristalnya. Arah belahan ini umumnya sejajar dengan satu sisi-sisi kristal. Kesempurnaan belahan diperikan dalam istilah

sempurna, baik, cukup atau buruk.

Sifat pecah adakalanya tidak berhubungan dengan struktur kristal, atau mineral tersebut pecah tidak melalui bidang belahannya, yang disebut sebagai rekahan (fracture). Beberapa sifat rekahan karakteristik, misalnya pada kwarsa

membentuk

lengkungan permukaan yang kosentris (conchoidal fracture). Beberapa istilah lain

adalah, serabut (fibrous) pada asbes, hackly, even (halus), uneven (kasar), earhty,

pada mineral yang lunak misalnya kaolinit.

Kekerasan (Hardness)

(13)

Gores

Kristal / mineral yang mempunyai kekerasan < 7 jika digosokkan pada

lempengan porselin yang kasar biasanya meninggalkan di tempat penggosokan tersebut suatu garis yang karakteristik dan seringkali berwarna lain dari mineral itu sendiri.

Pirit yang warnanya kuning emas meninggalkan garis hitam.

Hematit (Fe2O3) yang berkilap kelogam-logaman atau memberi garis merah darah

Fluisvat memberikan garis putih (mineral yang berwarna terang tetapi memberi garis putih)

Belahan

Belahan adalah kecenderungan batu permata untuk membelah ke arah tertentu menyusur permukaan bidang rata, lebih spesifik lagi ia menunjukkan ke arah mana ikatan-ikatan di antara atom relative lemah dan biasanya reta-retak menunjukan arah belah.

Belahan ialah sifat untuk menjadi belah menurut bidang yang agak sama licinnya

belahan baik sekali baik

sedang buruk

tidak ada belahan sama sekali Warna

Warna dapat dilihat ketika terjadi beberapa proses pemindahan panjang

gelombang, beberapa menyerap panjang gelombang spesifik dari spektrum yang dapat dilihat. Spektrum yang dapat dilihat terdiri dari warna merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan violet.

(14)

biasanya terlihat berwarna cerah, tetapi juga ada mineral yang berwarna tetap seperti air (berkristal) dan dinamakan Idhiochromatic

Di sini warna merupakan sifat pembawaan disebabkan karena ada sesuatu zat dalam permata sebagai biang warna (pigment agent) yang merupakan mineral-mineral yaitu : belerang warnanya kuning; malakit warnanya hijau; azurite warnanya biru; pirit warnanya kuning; magatit warnanya hitam; augit warnanya hijau; gutit warnanya kuning hingga coklat; hematite warnanya merah dsbnya. Ada juga mineral yang mempunyai warna bermacam-macam dan diistilahkan allokhromatik, hal ini disebabkan kehadiran zat warna (pigmen), terkurungnya sesuatu benda (inclusion) atau kehadiran zat campuran (Impurities). Impurities adalah unsur-unsur yang antara lain terdiri dari Ti, V, Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, dan biasanya tidak hadir dalam campuran murni, unsur-unsur yang terkonsentrasi dalam batu permata rendah.

Aneka warna batu permata ini sangat mempersona manusia sehingga manusia memberi gelar “mulia” pada batu-batu itu, contoh intan yang hanya terdiri dari satu unsur mineral yakni zat arang merupakan benda yang padat yang bersisi delapan karena adanya zat campuran yang berbeda akan menyebabkan warna yang berbeda : tidak berwarna, kuning, kuning muda, agak kebiru-biruan, merah, biru agak hijau, merah jambu, merah muda, agak kuning coklat, hitam yang dinamakan carbonado, hijau daun.

Banyak mineral hanya memperlihatkam warna yang terang pada bagian-bagian yang tipis sekali. Mineral yang lebih besar dan tebal selalu memberi kesan yang hitam, tanda demikian antara lain diperlihatkan oleh banyak mineral.

Warna hijau muda; jika warna tersebut makin tua berarti makin bertambah Kadar Fe di dalam molekulnya.

Berat Jenis (BD)

Untuk mengetahui mineral yang belum diketahui BD-nya dipakai alat yang disebut cairan berat :

Pertama : Bromoform (ChBr) Kedua : Joodmethylin (Ch2 J2)

Ketiga : Cclerici yaitu larutan Thallium malonat formiat Mineral dengan BD < 2,68 mineral ringan

kwarsa: 2,57 albit: 2,62 oligoklas: 2,64

(15)

Labradorit: 2,70 Anortit: 2,76

Augit hornblende: 3,20 Maskotit: 2,90

Biotitit: 3,00 Korundum: 3,20 Turmalin

Mineral dengan BD 3,3 – 4 mineral amat berat olifin

starolit

granat / garnet

Mineral dengan BD > 4 dan kekerasan = 7 Zirkon

BD = 2,65 Mineral tergolong dalam fraksi enteng dan bias rangkapnya tergolong rendah yaitu terdiri dari

Kuarsa kristalen; bergkristal (tidak berwarna); amathis atau kecubung opal = sebetulnya gel asam kersik

chalsedon; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen); k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop.

agat; jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop

Oniks, jenis kristalnya jenis kripto (kwarsa kripto kristalen) = k = 7; struktur kristalnya baru tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop

jaspis besi kersik

opal tanggung (half opal) = sifat membelah tidak ada pecahannya berupa kerang.

BD = 2,9 – 3,3

(16)

kadang – kadang kehijau-hijauan, hijau tua, coklat, hitam, kadang-kadang tembus pandang (transparan), tembus cahaya (Translucent) atau opal; bidang belah berpotongan dengan sudut 550 dan 1250 ; K = 5 – 6; apabila dipanaskan mengeluarkan air yang menunjukkan bahwa ia terbentuk dalam suasana hidro (perhatikan adanya gugusan OH) atau dikenal sebagai AMFIBOL.

BD = 3,3 – 3,6

Epidot ( H2 M4 “M6”’ Si6O26, M”); dari batu-batuan endapan atau sedimen yang lebih tua; k = 6,5; Hijau- hijau kekuning-kuningan, terdapat jenis yang berwarna merah; belahan baik; mengristal monoklin, prisma; bias cahaya dan bias rangkap kuat.

BD = 3,5 – 5,3

Granat/Garnet (M3” M2”’ SiO3O12); dari batuan sedimen tua; kristal reguler; bias cahaya keras, tidak berbias rangkap (Isotrop); K = 7; belahan baik; warna merah, merah coklat, kuning dan hijau jarang, tidak berwarna sama sekali.

BD = 4

Korundum (Al2O3) tersusun sangat padat; tak berwarna –bermacam-macam warna; K = 9; Oktahedron/Hexagonal; Bias tinggi; Bias rangkapnya rendah. (3,9 – 4,1)

Spinel (M” = Mg, Zr, Fe; M”’ = Cr, Al, Mn); hijau tua; K = 7,5 – 8; Biasnya tinggi, Mengkristal secara reguler; bersifat isotrop dalam optiknya; belahannya

seringkali buruk BD = 4,2

Ortit termasuk golongan Epidot hanya dalam persenyawaannya berbeda disebabkan kadar Ce yang tinggi; K= 5,6; merah coklat, coklat merah tua – kuning atau coklat kuning; kristal gemuk seperti prisma;

Turmalin {H9Al3(B.OH)2Si4O19}; K= 7; Heksagonal, belahan buruk, Bias sedang; Pleokroisnya sangat kuat; jernis seperti air, Coklat biru sampai hitam, turmalin biru agak jarang diketemukan.

Tiap-tiap batu permata yang sudah dikenal berat jenisnya dapat diketahui nilai keras batu, dari berat batu dapatlah dihitung karat dari permata tersebut. Karat adalah satuan berat yang setimbang dengan seperlima gram. Satuan ini disebut karat metrik.

(17)

Kegunaan mineral

Manfaat mineral untuk tubuh sangat banyak.Berbagai jenis mineral yang ada memiliki fungsi masing-masing yang sangat penting untuk tubuh kita.Sebagian besar mineral membantu untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan air dalam tubuh, serta menjaga kesehatan tulang.

Beberapa manfaat mineral diantaranya adalah :

· Boron : Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan, menjaga kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri otot.

· Kalsium : Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga

kesehatan gigi, berperan dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar, penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.

· Tembaga : Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung. · Yodium : Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan, hingga kanker.

· Besi : Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme tubuh, membantu mengatasi anemia, dan menjaga fungsi otak.

· Magnesium : Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram, diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa kehamilan.

· Mangan : Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan, epilepsi, menjaga fungsi otal dan alat reproduksi.

· Fosfor : Menjaga kesehatan tulang, fungsi otak, perawatan gigi, metabolisme tubuh dan fungsi seksual.

· Kalium : Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram, gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh.

(18)

· Zinc : Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan postrate, membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi, perawatan mata dan rambut.

Berbagai manfaat mineral tersebut tentunya bisa Anda dapatkan dari makanan sehari-hari yang Anda makan, seperti sayuran dan buah-buahan.

Berikut ini beberapa manfaat air mineral yang jarang Anda ketahui: Menjaga keseimbangan tubuh

Sebagian besar tubuh manusia tersusun dari air. Fungsi air ini adalah untuk proses pencernaan, penyerapan sari makanan, sirkulasi darah dalam tubuh, transportasi nutrisi, dan mempertahankan suhu tubuh. Tubuh manusia

mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang keluar dan masuk dalam tubuh.Rasa haus merupakan mekanisme yang normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.

Meningkatkan Energi

Kegiatan seharian pasti membuat tubuh kelelahan, hal ini bisa disebabkan oleh dehidrasi. Minum satu atau dua gelas air mineral dapat membantu menjaga kesegaran di tengah aktivitas.

Memperlancar sistem pencernaan

Mengkonsumsi air mineral dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan, sehingga kita akan terhindar dari masalah-masalah

pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Mineral yang terkandung pada air mineral seperti klorida dan bikarbonat sangat penting dalam membantu

pencernaan serta menyeimbangkan keadaan asam lambung dan usus.Karena itu, air mineral membantu dalam optimasi manfaat yang diperoleh oleh tubuh melalui makanan dengan pencernaan yang efektif sehingga nutrisi makanan dapat diekstrasi dengan benar.

Membantu detoksifikasi tubuh

Racun yang mengendap pada bagian pencernaan, khususnya limpa, hati dan ginjal bisa dibuang dan dihilangkan dengan mengkonsumsi air mineral secara teratur dalam jumlah yang tepat. Dengan memberikan cairan yang cukup pada ginjal dan hati, maka organ tersebut akan dapat bekerja lebih optimal.

Kesehatan kulit

(19)

mengangkat kotoran serta meningkatkan sirkulasi dan aliran darah, sehingga kulit menjadi lebih segar dan cerah sepanjang hari.

Mineral

Mineral atau galian adalah sebatian semula jadi yang dibentuk menerusi proses geologi. Perkataan "mineral" merangkumi bukan hanya komposisi kimia sesuatu bahan tetapi juga struktur mineral.Komposisi mineral berbeza daripada unsur tulen dan garam mudah kepada silikat yang amat kompleks dengan beribu-ribu bentuk yang diketahui (sebatian organik biasanya tidak dikira).Kajian ke atas mineral ini dikenali sebagai mineralogy

Takrifan dan pengelasan mineral

Untuk mengklasifikasikan sesuatu itu sebagai mineral yang sebenar, sesuatu bahan itu mesti berada dalam bentuk pepejal dan mempunyai struktur

kekristalan.Ia juga mesti juga bukan dari bahan organik,terjadi secara

semulajadi,dan mempunyai komposisi kimia yang tersendiri.Komposisi kimia mungkin berbeza-beza dengan mineral-mineral lain.Seperti contoh plagioclase dan feldspar, ia membentuk satu siri berterusan daripada kaya-natrium albite (NaAlSi3O8) hingga kaya-kalsium anorthite (CaAl2Si2O8) dengan empat

komposisi pertengahan yang dikenali di tengah-tengah. Bahan-bahan semacam mineral yang tidak mengikut definisi mineral kadangkala diklasifikasikan sebagai mineraloid.Bahan-bahan semulajadu yang wujud adalah bukan mineral.Mineral industri adalah satu bentuk komersial dan merujuk peada bahan-bahan komersil yang bernilai (lihat juga bahagian mineral dan batuan di bawah).

Struktur hablur ialah susunan ruang geometri atom yang teratur di dalam struktur dalaman mineral.Terdapat 14 susunan kekisi hablur atom yang asas dalam tiga dimensi yang tergolong dalam enam buah sistem hablur.Semua struktur hablur yang kini diketahui tergolong dalam salah satu daripada 14 susunan tersebut.Struktur hablur ini berdasarkan susunan atom atau ion

dalaman yang tetap dan biasanya dapat dilihat dalam bentuk mineral.Walaupun jika butiran mineral adalah terlalu kecil untuk dilihat atau terlalu tak sekata, struktur hablur masih dapat ditentukan melalui analisis Sinar-X dan/atau mikroskopi optik.

(20)

periklas (diperbuat daripada magnesium dan oksigen) semuanya berkongsi struktur hablur kiub yang sama.

Struktur hablur amat mempengaruhi sifat-sifat fizik sesuatu mineral.

Umpamanya, walaupun intan dan grafit mempunyai kandungan yang sama (kedua-dua ini ialah karbon tulen), grafit adalah amat lembut, manakala intan ialah mineral yang paling keras antara semua mineral yang diketahui.

Terdapat melebihi 4,000 mineral yang diketahui pada masa ini, menurut

Persatuan Mineralogi Antarabangsa yang bertanggungjawab terhadap kelulusan dan penamaan spesies-spesies mineral baru yang terdapat di alam semula jadi.

Mineral dan batuan

Mineral ialah pepejal inorganik yang wujud secara semula jadi, dan mempunyai kandungan kimia serta struktur hablur yang tetap.Batuan ialah agregat satu atau lebih mineral.(Batuan boleh merangkumi sisa-sisa organik.)Mineral-mineral yang terkandung di dalam sesuatu batuan amat berbeza. Sesetengah mineral, seperti kuarza, mika, atau feldspar adalah mineral yang umum, manakala yang lain hanya boleh didapati di satu atau dua lokasi di seluruh dunia. Melebihi setengah daripada spesies-spesies mineral yang diketahui amat jarang didapati dan hanya terdapat di dalam sebilangan kecil sampel.Sebaliknya, banyak mineral yang diketahui hanya terdapat di dalam satu atau dua butiran yang kecil.

Mineral dan batuan yang bernilai dari segi komersil dirujuk sebagai mineral industri.

Sifat fisik mineral

Pengelasan mineral berbeza-beza antara yang mudah sehingga yang amat sukar.Sesuatu mineral boleh ditentukan melalui beberapa sifat fizik, dengan sesetengah mineral dapat dikenal pasti secara penuh tanpa kekaburan. Dalam kes-kes yang lain, mineral hanya boleh dikelaskan melalui analisis belauan sinar-X; bagaimanapun, kaedah-kaedah ini amat mahal, menelan banyak masa, dan kekadangnya juga boleh merosakkan sampel.

Sifat-sifat fisik yang biasa digunakan adalah seperti yang berikut:

Struktur dan tabii hablur : Sila lihat perbincangan struktur hablur di atas. Sesuatu mineral boleh menunjukkan tabii atau bentuk hablur yang baik, atau ia boleh berbentuk besar, berbutir, atau padat, dengan hablur-hablur yang hanya boleh dilihat melalui mikroskop.

(21)

Kilau menunjukkan cara bagaimana permukaan sesuatu mineral bertindak balas dengan cahaya dan boleh berbeza-berbeza antara suram hingga kekaca:

Bak logam: kebolehpantulan tinggi seperti logam, misalnya galena

Sublogam: kebolehpantulannya kurang daripada kebolehpantulan logam, misalnya magnetit

Kekaca: kilau kaca pecah, misalnya kuarza

Bak mutiara: cahaya yang amat lembut yang ditunjukkan oleh sebilangan silikat lapisan, misalnya [talkum]]

Bak sutera: cahaya lembut yang ditunjukkan oleh bahan-bahan berserat, misalnya gipsum

Suram/bak tanah: ditunjukkan oleh mineral-mineral hablur yang halus, misalnya hematit jenis karang ginjal.

Warna menunjukkan wajah mineral-mineral lut cahaya dalam cahaya terpantul atau cahaya terhantar (iaitu wajahnya pada mata kasar).

Corek merujuk kepada warna serbuk yang ditinggalkan oleh sesuatu mineral selepas ia digosok pada keping corek porselin yang tak gerlis.

Belahan menghuraikan bagaimana sesuatu mineral boleh pecah dengan cara-cara yang berlainan. Untuk keratan yang nipis, belahan boleh dilihat sebagai garisan-garisan selari yang halus melintasi sesuatu mineral.

Fraktur menghuraikan bagaimana sesuatu mineral boleh pecah bertentangan dengan satah-satah belahan semula jadinya, misalnya fraktur konkoid ialah fraktur licin, dengan rabung-rabung sepusat yang serupa jenisnya dengan kaca. Graviti tentu mengaitkan jisim mineral dengan jisim air yang sama isi padunya, iaitu ketumpatannya. Walaupun kebanyakan mineral, termasuk semua mineral yang membentuk batuan, mempunyai graviti tentu antara 2.5 - 3.5, sebilangan kecilnya jelas lebih atau kurang padat, umpamanya banyak mineral sulfida mempunyai graviti tentu yang tinggi, berbanding dengan mineral-mineral yang biasa membentuk batuan.

(22)

MINERALOGI • Mineralogi

Merupakan cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai mineral, antara lain sifat-sifat fisik, sifat kimia, keterdapatannya, cara terjadinya dan keguanaannya. • BATAS-BATASAN MINERAL

• Suatu Bahan Alam

Bahan terbentuk secara alamiah bukan dibuat oleh manusia.

• Mempunyai sifat fisik & kimia tetap

Sifat fisik : warna, kekerasan, belahan, perwakan, pecahan

Sifat kimia : nyata api terhadap api oksidasi/api reduksi, pengarangan • • Berupa unsur tunggal atau persenyawaan yg tetap

Unsur tunggal : Diamond (c), Native silver (Ag) dll

Unsur senyawa : Barit (BaSO4), Magnetite (Fe3O4), Zircon(ZrSiO4) Unsur senyawa kimia komplek :

- Epistolite – (NaCa) (CbTiMgFeMn) SiO4(OH) - Polymignyte – (CaFeYZrTh) (CbTiTa) O4 • • Anorganik

Mineral bukan hasil dari suatu kehidupan.

(23)

• Homogen

Mineral tidak dapat diuraikan menjadi senyawa lain yang lebih sederhana oleh proses

fisika.

• • Berupa padat, cair dan gas. Zat Padat : Kwarsa SiO2, Barite BaSO4 Zat Cair : Air raksa HgS, Air H2O

Gas : H2S, CO2, CH4

Mineralogi merupakan salah satu cabang dari geologi. Ilmu yang mempelajari mineral-mineral yang berupa unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang terdapat di alam dan merupakan pembentuk bagian-bagian padat dari alam semesta. Cabang-cabang mineralogi antara lain:

Kristalografi Mineralogi Fisik Mineralogi kimiawi Mineralogi optic Komposisi Mineral

Untuk menentukan komposisi mineral pada batuan beku, cukup dengan mempergunakan indeks warna dari batuan kristal. Atas dasar warna mineral sebagai penyusun batuan beku dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: n • Mineral felsik, yaitu mineral yang berwarna terang, terutama terdiri dari mineral kwarsa, feldspar, feldspatoid dan muskovit.

n • Mineral mafik, yaitu mineral yang berwarna gelap, terutama biotit, piroksen, amphibol dan olivin.

Mineral utama

n The rock-forming minerals are the minerals that most common minerals in the Earth’s crust.

n They are : olivine, pyroxene, amphibole, mica, the clay minerals, feldspar, quartz, calcite, and dolomite.

(24)

Mineral asesoris

n Minerals that are common but usually are found only in small amounts. n Examples: Chlorite, garnet, hematite, limonite, magnetite, and pyrite are common accessory minerals.

Mineral Silikat

Silika merupakan penyusun utama kerak bumi (Holmes 1964). Kombinasi silika dengan unsur yang lain membentuk mineral golongan silikat. Mineral golongan silikat dikelompokkan berdasarkan perbandingan unsur silikon dan oksigen. Mineral silikat terbagi dua jenis, yaitu mineral silikat primer dan mineral silikat sekunder (Loughnan 1969). Mineral silikat primer adalah mineral silikat yang terbentuk dari hasil pembekuan magma, contohnya grup mineral piroksin, sedangkan mineral silikat sekunder terbentuk dari hasil pelapukan batuan atau dari hasil ubahan mineral primer, contohnya grup mineral liat (clay) Menurut Loughnan (1969), dalam struktur silikat, oksigen merupakan anion yang paling penting. Ikatan antara kation dan oksigen meningkat sesuai dengan jarak (radius) kation – oksigen, semakin kecil jarak radius kation dan oksigen maka ikatan mineralnya akan semakin kuat.

Batuan silikat bisa dikelompokan menjadi dua kelompok berdasarkan dominasi mineral penyusunnya, yaitu batuan mafic dan felsic. Kelompok batuanmafic, batuan silikat lebih mudah untuk kita kenali berdasarkan dari warnanya yang kelam, hal ini disebabkan dominasi oleh mineral ferro-magnesian silikat yang mengandung banyak kation basa seperti Mg, Ca, serta unsur hara mikro Mn, Fe, Cu, dan Zn dengan sedikit K (< 1 % K2O). Kelompok batuan felsic (yang

umumnya berwarna cerah) didominasi oleh mineral kaya silika (kwarsa

dan/feldspar) mengandung sedikit hingga cukup banyak unsur K (4 – 20 % K2O, Priyono, 2004).

Sebagian besar mineral-mineral silikat proses terbentuk terjadi ketika cairan magma mulai mendingin. Pada proses pendinginan ini dapat terjadi dekat permukaan bumi atau bahkan jauh di bawah permukaan bukit dimana tekanan dan temperatur lingkungannya sangat tinggi. Lingkungan pengkristalan dan komposisi kimia dari magma sangat mempengaruhi macam mineral yang

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati pengaruh penambahan larutan alcohol dan nikotin pada pembuluh arteri atau vena sirip ekor benih ikan mas terhadap laju

Pokok perlu dijaga dari perosak dan penyakit dengan cara samada cara manual ( mengambil dan membuang perosak / penyakit ), cara biologi (menggunakan musuh semula jadi / predator)

 Dressing bedah yang kotor, swab dan limbah lain yang terkontaminasi dari ruang pengobatan hendaknya ditampung dalam bak penampungan limbah medis yang mudah dijangkau

Menunda trakeostomi pada pasien COVID–19 dapat mengurangi risiko pada tenaga medis, namun perlu dipertimbangkan durasi yang lama dari intubasi translaring, ventilasi

Praktek pendidikan yang telah dijalankan oleh TK Futuhiyah selama kurang lebih 6 tahun ini, mampu mewujudkan metode sentra dan calistung tanpa meninggalkan prinsip

16. yüzyılın ikinci yansında Osmanlı toplumsal kuruluşu.. enflasyon, dış ticaret, savaş teknolojisinde değişiklikler gibi bir dizi gelişmenin etkisi altında

Pada saat kita melakukan Paper Trading, tidak ada emosi yang terlibat, karena kita tidak merasakan rasa sakit pada waktu analisis kita salah dan mengalami kerugian, dan

Analisis Pencapaian Indikator Nilai Akip Kecamatan Mandalajati Capaian kinerja nyata indikator Nilai Akip Kecamatan Mandalajati adalah sebesar 37,74 dari target sebesar