• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah ayat al quran tentang etika ekon (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "makalah ayat al quran tentang etika ekon (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AYAT EKONOMI TENTANG ETIKA EKONOMI

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah Ayat Ekonomi Dosen Pengampu : Ali Amin Isfandiar, M.Ag.

Oleh : Fathiyah Adilah NIM. 2013114262

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

AYAT EKONOMI TENTANG ETIKA EKONOMI QS. AL-BAQARAH (2) : 188

A. Bunyi Ayat

    



           

B. Terjemahan

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil, dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”

(QS. Al-Baqarah[2]:188)

C. Tafsir Ayat

Dalam menguraikan ayat tersebut, penulis menggunakan tafsir

Al-Maraghi dan Al-Mishbah. Pada kalimat “Dan janganlah kamu memakan

harta sesamamu”. Kata “memakan” dalam ayat tersebut meliputi pengertian

(3)

kuat, maka akan mengakibatkan perolehan harta tidak seimbang, perolehan harta tidak seimbang adalah bathil. 1

Dikatakan harta sesamamu adalah menyatakan adanya kesatuan umat, mengingatkan bahwa menghormati harta orang lain berarti menghormati harta sendiri.2

Kemudian kata للطلابنليابل secara harfiah berarti “dengan jalan bathil” maksudnya adalah setiap perbuatan yang tidak dibenarkan dan tidak disyariatkan Allah SWT, baik dalam hal mendapatkannya atau membelanjakannya. Kata “bathil” adalah kata yang sudah dikenal maknanya oleh manusia dengan segala seginya, termasuk ke dalamnya ialah3:

1. Riba, karena ia memakan harta orang lain tanpa ada tukaran dan imbalan dari pelakunya.

2. Segala bentuk suap yang diberikan kepada penguasa.

3. Orang mampu yang berusaha mengambil sedekah. Bagi seorang muslim tidak dihalalkan menerima sedekah, selama ia tidak terpaksa.

4. Upah jampi-jampi ramalan, azimat, atau harta perolehan dari sumpah palsu.

5. Dan kejahatan lainnya, seperti penipuan, pencurian, korupsi dan lain sebagainya.

Kemudian kata lain yang menjadi kata kunci dalam ayat tersebut ialah

ملاككنحكليا ىلنإل اهنبل اولكديتكون yang berarti “dan (janganlah) kamu membawa (urusan)

harta itu kepada hakim” maksudnya adalah janganlah kamu memberikan

hartamu kepada hakim-hakim sebagai suap.4

Penggunaan kata yang serupa dengan kata “tudlu” juga ditemukan dalam surat Yusuf ayat 19

   

 

1 M.Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah “Pesan, Kesan & Keserasian Al-Quran”, (Tangerang : Lentera Hati, 2002) Volume 1, hlm.414

2 Syekh Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tarjamah Tafsir Al-Maroghi, (Yogyakarta : Sumber Ilmu, 1986) Juz 2, hlm. 103

3 Ibid..

(4)

“kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, Maka Dia menurunkan timbanya...”

Dalam surat Al-Baqarah ayat 188 ini kata “tudlu” diibaratkan dengan perbuatan menurunkan timba ke dalam sumur untuk memperoleh air. Timba yang turun tidak terlihat oleh orang lain. Dalam arti penyogok menurunkan keinginannya kepada yang berwenang memutuskan sesuatu, tetapi secara sembunyi-sembunyi dengan tujuan mengambil sesuatu secara tidak sah.5

Pengertian ini juga sangat koheren dengan konteks sebab turunnya ayat tersebut. Ayat ini turun berkenaan dengan laporan dari Said bin Jubair, Said berkata: “Suatu ketika, Qais bin Abas bersengketa tanah dengan Abdan bin Asywa al-Hadhrami. Lalu Qais hendak bersumpah di hadapan hakim untuk menguatkan pengakuannya atas kepemilikan tanah yang diperebutkan. Maka mengenai dirinya turunlah surah Al-Baqarah ayat 188 tersebut.” (HR. Ibnu Abi Hatim)6

Dan pada kalimat للاونميأن نيمكل اققيرلفن اولكككأيتنلل نومكلنعيتن ميتكنأنون ملثيإلليابل سلانكنلا yang artinya “supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain

itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui”. Maksud

kutipan ayat tersebut supaya kamu dapat mengambil sebagian harta orang lain secara bathil adalah haram, sebab putusan hakim tidak dapat merubah kebenaran yang sesungguhnya dan tidak pula halal bagi yang dimenangkan.7

D. Korelasi Ayat dengan Fenomena Ekonomi Kontemporer

Ayat tersebut memiliki korelasi yang kuat terhadap tindak pidana

risywah (korupsi). Harta seharusnya memiliki fungsi sosial, sehingga

sebagian harta yang dimiliki si A seharusnya dimiliki pula oleh si B, baik melalui zakat atau sedekah. Pengembangan harta tidak dapat terjadi kecuali dengan interaksi antara manusia dengan manusia lain dalam bentuk pertukaran dan bantu membantu.8 Secara khusus ayat ini menjelaskan tentang larangan memperoleh harta dari hasil risywah.

5 M.Quraish Shihab, Loc.cit

6 Departemen Agama RI, Al-Hidayah Al-Qur’an Tafsir per Kata Tajwid Kode Angka (Tangerang: Kalim, 2011), hlm. 30

7 Syekh Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Loc.cit.

(5)

Secara etimologis kata Risywah berasal dari bahasa Arab yang berarti upah, hadiah, komisi atau suap. Adapun secara terminologis risywah adalah sesuatu yang diberikan dalam rangka mewujudkan kemaslahatan atau sesuatu yang diberikan dalam rangka membenarkan yang bathil atau menyalahkan yang benar.9

Mengeluarkan harta (dalam bentuk uang atau lainnya) untuk diberikan kepada hakim sebagai uang suap, agar hakim berpihak kepadanya atau memenangkan perkaranya di pengadilan merupakan perbuatan yang termasuk dosa besar. Salah satu upaya untuk memperoleh harta dengan cara yang bathil adalah membawa urusan harta ke pengadilan namun dengan maksud merampas hak orang lain. Hal ini merupakan risywah, yang akhirnya akan menimbulkan bukti-bukti serta argumentasi palsu untuk memengaruhi putusan pengadilan. Karena itu, dengan tegas Allah melarang membawa urusan harta benda kepada hakim bila niat yang mendorongnya adalah bathil. Dalam masalah ini Rasulullah berusaha keras melarangnya:

:

يشلتنريمكلياون يشلاركنلا منلكنسنون هلييلنعن هكللا ىلكنصن هللكنلا لكوسكرن ننعنلن لناقن ،وررميعن نلبي هللكنلا دلبيعن نيعن

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr, ia berkata : “Rasulullah SAW telah melaknat

penyuap dan penerima suapan.” (HR. Abu Dawud, dan At-Tirmizi)10

Perbuatan risywah akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan hakim dalam membuat keputusan terhadap perkara yang sedang ditanganinya. Seorang hakim seharusnya melakukan proses peradilan dan hukum dengan pertimbangan yang benar dan adil. Dia tidak boleh menerima segala macam bentuk risywah sebesar apapun nilainya. Namun seorang hakim yang imannya lemah tentu akan menerima suap yang diberikan kepadanya, kemudian membuat keputusan yang sesuai dengan keinginan orang yang menyuapnya walaupun harus merampas hak orang lain.11

Dalam kasus penyuapan, terdapat tiga unsur utama yaitu pemberi suap

(al-rasyi), penerima suap (al-murtasyi), dan barang atau nilai yang

9 Dr. Muhammad Nurul Irfan, Tindak Pidana Korupsi di Indonesia dalam Perspektif Fikih Jinayah (Jakarta : Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, 2009), hlm.106

10 A. Hassan,Tarjamah Bulughul Maram (Bandung : CV Diponegoro, 1993) cet.16 hlm.425

(6)

diserahterimakan dalam kasus suap. Hukum perbuatan risywah telah disepakati para ulama adalah haram.12

Di Indonesia jumlah pelaku kejahatan korupsi dan suap sudah sangat banyak, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh ACCH (Anti-Corruption

Clearing House) jumlah kasus penyuapan yang terjadi sejak tahun

2004-2015 adalah 189 orang, sedangkan data pelaku korupsi berdasarkan jabatan menunjukan terdapat 10 hakim yang terjerat kasus korupsi.13 Kondisi ini sangat memprihatinkan keadaan ekonomi bangsa Indonesia. Dana yang seharusnya untuk kepentingan rakyat, telah jatuh ke tangan orang-orang yang tidak bertanggungjawab, orang-orang yang egois yang hanya mementingkan kepuasan pribadi. Dan akibatnya fasilitas ataupun hak masyarakat tidak terlihat realisasinya. Sehingga, keadaan ekonomi Indonesia terus menurun. Seharusnya pihak-pihak yang menduduki jabatan tersebut dapat mengemban amanah dengan baik. Sehingga masyarakat tidak lagi kehilangan haknya.

Mengapa KKN terjadi di Indonesia? Karena mereka tidak memahami adanya etika ekonomi. Etika ekonomi adalah prilaku ekonomi yang mempunyai norma-norma dalam ekonomi baik secara pribadi, insitusi serta dalam mengambil keputusan dibidang ekonomi, agar dapat terwujudnya ekonomi yang jujur, dapat melahirkan persaingan yang sehat dan dapat mendorong terbentuknya kerja sama untuk membantu perekonomian yang lebih maju. Dalam kegiatan ekonomi, selain bertujuan untuk mendapat profit, kita juga harus memperhatikan dari aspek hukum, etika maupun moral. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Apabila prinsip etika ekonomi tertanam dengan baik, maka akan terciptalah14 :

1. Lahirnya persaingan sehat 2. Keadilan

3. Kerjasama 4. Kejujuran

12 Dr. Muhammad Nurul Irfan, Op.cit, hlm.118

13 http://acch.kpk.go.id/

(7)

Dengan terciptanya hal-hal tersebut, maka kita dapat terhindar dari praktek- praktek korupsi, gratifikasi, kick back, nepotisme, dan lain-lain. Untuk memperbaiki kebiasaan korupsi yang telah mendarah daging di negeri Indonesia ini, jelas kita membutuhkan kejujuran dari semua pihak dan aparat pemerintah. Hal ini menuntut di satu pihak, masyarakat perlu bertindak jujur dalam memenuhi kewajibannya mencapai tujuan kesejahteraan sosial. Dan di lain pihak, aparat pemerintah sendiri menjamin tidak bertindak korup, termasuk menerima “hadiah”. Apalagi suap terselubung, menerima uang secara tidak sah karena kontrak jabatan atau pekerjaan, semuanya harus dihilangkan. 15

E. Kesimpulan

Allah telah melarang kita memakan harta secara bathil, baik itu dari segi cara mendapatkannya ataupun membelanjakannya, karena kita harus menghormati harta orang lain. Contoh harta yang bathil seperti riba, korupsi, suap, harta curian, upah jampi-jampi, penipuan, dan lain-lain. Dan dalam surat Al-Baqarah Ayat 188 ini, Allah telah menegaskan bahwa kita dilarang membawa urusan harta kepada hakim (suap) dengan tujuan agar perkara kita dibebaskan ataupun bekerjasama untuk memperoleh harta masyarakat yang bukan haknya, perbuatan ini merupakan dosa besar, dan haram hukumnya.

Keadaan ini sangat mengkhawatirkan bangsa Indonesia yang termasuk negara korup, mengapa? Karena pihak-pihak yang bersangkutan tidak mengetahui dan mengamalkan etika ekonomi. Sehingga mereka telah menyalahgunakan jabatannya demi kebahagiaan duniawi. Apabila etika ekonomi ini diterapkan, maka akan timbul persaingan yang sehat, keadilan, kerjasama, kejujuran, dan hal ini dapat memajukan perekonomian dunia.

(8)

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

M.Quraish Shihab, Tafsir Mishbah “Pesan, Kesan & Keserasian

Al-Quran” Volume 1,Tangerang : Lentera Hati, 2002.

Syekh Ahmad Musthafa Al-Maraghi, Tarjamah Tafsir Al-Maroghi Juz 2,

Yogyakarta : Sumber Ilmu, 1986.

Departemen Agama RI, Al-Hidayah Al-Qur’an Tafsir per Kata Tajwid

Kode Angka, Tangerang : Kalim, 2011.

Dr. Muhammad Nurul Irfan, Tindak Pidana Korupsi di Indonesia dalam

Perspektif Fikih Jinayah , Jakarta : Badan Litbang dan Diklat

Departemen Agama RI, 2009.

A.Hassan, Tarjamah Bulughul Maram, Bandung : CV Diponegoro, 1993. Hakim Muda Harahap, M.Ag, Ayat-Ayat Korupsi, Yogyakarta : Gama

Media, 2009.

Dr.M.Umer Chapra, dkk. Etika Ekonomi Politik, Elemen-elemen Strategis

Pembangunan Masyarakat Islam, Surabaya : Risalah Gusti, 1997.

B. Internet

http://acch.kpk.go.id/

Referensi

Dokumen terkait

Dari fenomena yang ada maka dapat diketahui bagaimana seorang anak dapat menirukan adegan yang ada di dalam tayangan televis baik itu secara verbal maupun nonverbal (tingkah

Fungsi main ini umumnya ditulis dalam bentuk int main ( ) yang berarti bahwa nilai kembali dari fungsi adalah integer, atau void main ( ) yang berarti fungsi tersebut tidak

Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah content analysis, atau menganalisa apakah motivasi yang diberikan oleh kepala sekolah baik motivasi secara internal maupun

Tabanan sangatlah efektif, hal ini dabatlah dibuktikan usaha dan upaya kantor Dinas Pekerjaan Umum melakukan upaya baik prepentif maupun represif. Upaya Prepenif yaitu

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai respon guru pembimbing dalam penguatan verbal terhadap peserta didik dalam layanan informasi termasuk kategori cukup baik

Demam tinggi, anoreksia dan sering muntah menyebabkan pasien dehidrasi dan haus. Pada pasien ini perlu diberi banyak minum, yaitu 1,5 sampai 2 liter dalam 24 jam. Dapat diberikan

Jika peserta berada dalam kondisi tidak sehat pada saat atau sesudah lomba dan/atau menerima perhatian medis dari petugas medis resmi lomba, maka peserta tersebut