5
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1.
Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai penerapan Zachman Framework pada organisasi pernah dilakukan sebelumnya dengan judul “Pemanfaatan Enterprise Architecture Planning untuk Perencanaan Stra tegis Sistem Informasi” yang membahas tentang Pencapaian tujuan suatu enterprise menghadapi berbagai tantangan serta perubahan yang memerlukan strategi untuk langkah-langkah efektif dan pemanfaatan sumber daya yang efisien. Salah satu strategi yang penting dan semakin banyak digunakan adalah pemanfaatan dan peningkatan dukungan sistem informasi bagi enterprise. Penerapan strategi ini mengembankan misi pada sistem informasi yang pemenuhannya memerlukan keterpaduan arah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang selaras dengan strategi bisnis enterprise. Hasil pemodelan arsitektur data dengan menggunakan pendekatan Zachman Framework dapat arsitektur data, arsitektur aplikasi, arsitektur teknologi, dan arah rencana implementasinya bagi enterprise. Rencana implementasi berupa urutan pengembangan aplikasi dan migrasi / akuisisi landasan teknologi dielaborasikan menurut aspek bisnis sebagai pendorong utama, aspek organisasional untuk penentuan peran bagi sumber daya pelaku implementasi, aspek lingkungan sistem informasi dan teknologi informasi untuk menjembatani kondisi sistem-sistem saat ini dan yang akan diwujudkan, serta aspek pengembangan aplikasi yang mempertautkan satu tahap pengembangan dengan tahap pengembangan lainnya. [1]. Penelitian lainnya dengan judul
6
disusun dengan menggunakan Zachman Framework dengan metode Pereira dan Sousa dipetakan dalam bentuk tabel framework perancangan strategis sistem informasi Disnakertrans Provinsi Jawa Barat [2]. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan terkait Framework Zachman, maka akan dilakukan penelitian yang membahas tentang Enterprise Architecture Perencanaan Strategis Sistem Informasi menggunakan Framework Zachman pada Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan strategis Sistem Informasi serta memberikan struktur dasar organisasi yang mendukung akses, manajemen dan sistem informasi, guna untuk memaksimalkan hasil dari investasi pada bidang system informasi pada Perpustakaan Universitas Kristen Satya Wacana. Penyusunan rencana strategis SI di organisasi dilakukan mulai dari tahap konseptual sampai dengan tahapan desain detailnya sesuai dengan prinsip Zachman Framework.
2.2.
Framework Zachman
Perencanaan strategis SI merupakan proses identifikasi portofolio aplikasi berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya [3]. Perencanaan strategis SI mempelajari pengaruh SI terhadap kinerja bisnis dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain itu, perencanaan strategis SI juga menjelaskan berbagai tools, teknik, dan kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI dengan strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi yang inovatif. Beberapa karakteristik dari perencanaan strategis SI antara lain adalah adanya misi utama: keunggulan strategis atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisis top down.
7
untuk mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi. Semua orang dapat menggunakan sistem informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem adalah berbeda. Berbagai jenis definisi arsitektur SI menurut beberapa pakar, antara lain: (1) Pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam suatu organisasi [4]. (2) Bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih [5]. (3) Desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik [6]. Tujuan adanya arsitektur SI, yaitu antara lain: (1) Sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau menjadi cetak biru (blue print) untuk arahan di masa mendatang. (2) Agar bagian teknologi informasi memenuhi kebutuhan bisnis strategis organisasi.
8
Gambar 2.1 Matriks Zachman Framework [8]
Untuk melakukan penjabaran sebuah konsep melalui penggunaan Zachma n Framework tidak membutuhkan urutan yang pasti pada masing-masing sel yang ada di dalam matriks, dengan kata lain tidak ada kolom atau baris yang menjadi prioritas dimana urutan yang dapat ditentukan sesuai dengan perspektif dari bebagai bagian yang terlibat dalam pengembangan sebuah EA. Urutan baris pada Zachman Framework menggambarkan tingkatan mulai dari tingkatan kontekstual sampai tingkatan operasional. Baris pertama, mengenai sasaran dan lingkup (Objectives/Scope) menurut perspektif perencana (Planner). Baris pertama pada Zachman Framework ini sering disebut dengan arsitektur kontekstual. Pada arsitektur ini didefinisikan model bisnis fungsional secara global dan berbagai requirement eksternal organisasi [8].
9
(Conceptual) penerima atau pemakai produk atau jasa akhir dari Enterprise, (3) Designer (Logical) perancang pertama antara apa yang diinginkan (pemilik) dan apa yang akan dicapai secara teknis dan fisik, (4) Builder (Phisical) pengawas atau pengantar produk atau jasa akhir, (5) Detailed Representation (Out Of Context) bertanggung jawab membangun dan merakit bagian-bagian dari produk atau jasa akhir, (6) Funcitioning enterprise, merupakan fungsi-fungsi Enterprise yang memanfaatkan produk atau jasa akhir [9]. Kolom pada dimensi berikutnya juga menggabarkan enam pertanyaan komunikasi yang harus dijawab berdasarkan perspektif baris, sisi kolom tediri dari: (1) What (Data) menunjukan data yang dibutuhkan dan dimanipulasi oleh sistem, (2) How (Function) mejelaskan fungsi-fungsi apa saja yang terlibat dan bagaimana prosesnya, (3) Where (Network) menunjukan dimana lokasi bisnis tersebut diselenggarakan, (4) Who (People) siapa saja di dalam organisasi yang terlibat, (5) When (Time) menggambarkan waktu dari suatu aktifitas bisnis, (6) Why (Motiva tion) menunjukan motivasi dan batasan yang menentukan motivasi bisnis tersebut [10].
Zachman menyebutkan beberapa kelebihan dari framework-nya, yaitu: 1. Meningkatkan komunikasi para profesional dengan komunitas SI;
2. Memahami alasan dan risiko-risiko dari tidak mengembangkannya penyajian arsitektural siapapun;
3. Menyediakan berbagai variasi alat (tools) atau metodologi yang luas dalam menghubungkan seseorang dengan yang lain;
4. Mengembangkan pendekatan yang baik (meliputi tools dan metodologi) untuk menghasilkan setiap penyajian arsitektural, seperti halnya pemikiran ulang proses pengembangan aplikasi.
10
Tabel 2.1 Sudut Pandang Pihak yang Terlibat dalam Pembagunan SI [10]
No Sudut Pandang (Baris) Terhadap (Kolom)
1 Pihak yang melakukan bisnis di bidang industri tertentu
What – menunjukan data yang
dibutuhkan dan dimanipulasi oleh
system
2 Pihak yang menjalankan bisnis tersebut
Who – menunjukan siapa saja di
dalam organisasi tersebut yang
terlibat
5
Pembuat Sistem
When – menunjukan waktu dari
suatu aktifitas bisnis
6
Sistem itu sendiri
Why – menunjukan motivasi dan
batasan yang menentukan
perilaku bisnis tersebut