• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Magnet Berbasis Bafe12o19 – Sio2 Dan Karakterisasinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Magnet Berbasis Bafe12o19 – Sio2 Dan Karakterisasinya"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN MAGNET BERBASIS BaFe12O19 - SiO2 DAN KARAKTERISASINYA

ABSTRAK

Pembuatan dan karakterisasi magnet telah berhasil dilakukan dengan mencampurkan serbuk bahan magnet BaFe12O19 dan serbuk SiO2. Variasi komposisi BaFe12O19 : SiO2 terdiri dari 100:0, 80:20, 70:30, 60:40 dan 50:50 dalam % berat. Pencampuran dilakukan dengan metode dry milling menggunakan Planetary Ballmill (PBM) selama 48 jam. Serbuk hasil pencampuran dicetak secara anisotropi pada tekanan 35 kgf/cm2sehingga menghasilkan pelet dengan diameter 12 mm dan tebal 3-5 mm. Pelet tersebut kemudian dibakar (sinter) pada suhu 600 °C, 650 °C, 700 °C, 750 °C, 800 °C dan ditahan pada masing-masing suhu tersebut selama 2 jam sehingga diperoleh sampel uji. Karakterisasi sampel uji meliputi analisa sifat fisis, struktur mikro dan pengukuran sifat magnet (histerisis). Hasil identifikasi pola XRD menunjukkan bahwa fasa yang terbentuk terdiri dari BaFe12O19, SiO2 dan Fe3O4. Morfologi permukaan yang diamati

dengan SEM menunjukkan bahwa ukuran butir < 1 μm. Berdasarkan hasil pengukuran dengan permagraph, diketahui bahwa sifat magnetik yang terbaik diperoleh pada komposisi 80:20 dengan suhu sintering 800 oC di mana nilai koersifitas (Hc), remanensi (Br)dan energi produk maksimum (BHmaks)

berturut-turut 1,656 kOe, 0,81 kG dan 0,414 MGOe.

(2)

MANUFACTURE OF BaFe12O19 - SiO2BASED MAGNETAND CHARACTERIZATION

ABSTRACT

Preparation and characterization of magnetic have been successfully carried out by mixing the magnetic material BaFe12O19 powder and SiO2 powder. The Ba

Fe12O19/SiO2 ratios used were 100:0, 80:20, 70:30, 60:40 and 50:50 by weight

percent. Mixing is done with a dry milling method using Planetary Ballmill (PBM) for 48 hours. Powder blending results was printed on anisotropy pressure 35 kgf/cm2 to produce pellets with a diameter with of 20 mm and 5 mm thickness.of 12 mm and 3-5 mm thickness. The pellets are then burned (sintered) at a temperature of 600 °C, 650 °C, 700 °C, 750 °C, 800 °C and held at each of these temperatures for 2 hours in order to obtain test samples. Characterization of the test sample includes the analysis of physical properties, microstructure and measurement of the magnetic properties (hysteresis). The XRD pattern identification results showed that the phase is formed consisting of BaFe12O19,

SiO2 and Fe3O4. The surface morphology were measured by SEM showed that the

grain size ˂ 1 μm. Based on the results of measurements with permagraph, it is known that the best magnetic properties are obtained on the composition of 80:20 with sintering temperature of 800 °C where the coercivity value (Hc), remanence

(Br) and maximum energy product (BHmaks) respectively 1.656 kOe, 0.81 kG and

0.414 MGOe.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

memiliki gaya postmodern ini memiliki pengaruh terhadap sekitarnya, yaitu bangunan ini menjadi bangunan yang unik dan bisa menjadi landmark pada daerah setempat dan juga dari

peserta didik dalam satu Rombongan Belqiar aan .lumlah Rombongan Belajar pada Sekolah pada PPDB kelas 1 (satu) sD atau bentuk lain yang sederqiat,. kelas 7 (tqiuh) SMP

Maka prasarana dalam gedung museum atau prasarana ruann luar museum harus memperhatikan unsure-unsur estetika, meseum secara keseluruhan, baik gedung, halaman (taman), maupun

doktrinal. Spesifikasi penelitian dalam penulisan hukum ini adalah bersifat deskriptif analitis. Jenis datanya berupa data primer dan sekunder, yang terdiri atas bahan hukum primer,

Sebagaimana yang diketahui bahwa Ilmu Hukum mengenal dua jenis penelitian, yaitu penelitian hukum normatif dan penelitian hukum empiris. Menurut Peter Mahmud Marzuki, 53

[r]

Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa 2,3-dibromo propanol menggunakan bahan awal gliserol hasil isolasi produk samping biodiesel untuk