• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan Magnet Barium Heksaferit (BaFe12O19) dengan Metode Metalurgi Serbuk dan Karakterisasinya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembuatan Magnet Barium Heksaferit (BaFe12O19) dengan Metode Metalurgi Serbuk dan Karakterisasinya"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN MAGNET BARIUM HEKSAFERIT (BAFE

12

O

19

)

DENGAN METODE METALURGI SERBUK DAN

KARAKTERISASINYA

ABSTRAK

Pembuatan magnet permanen Barium Hexaferite dengan bahan baku BaCO3

(murni) dan Fe2O3 (murni dan mill scale) dilakukan dengan metode metalurgi

serbuk dengan memvariasi suhu sintering: 1150oC, 1200oC, 1250oC dan 1300oC dengan waktu penahanan selama 1 jam. Karakterisasi meliputi: sifat fisis (densitas, susut bakar dan porositas), sifat magnet (fluks density dan VSM) serta analisa XRD. Dari analisa XRD fasa yang terbentuk untuk kedua jenis sampel adalah BaFe12O19

sebagai fasa dominan. Dari kurva histerisis dengan bahan baku Fe2O3 murni dan

Fe2O3 mill scale pada pengujian VSM dapat diketahui nilai induksi remanen (σr)

17.80-20.78 emu/g, koersivitas (Hc) 118.4-158.6 kOe dan magnet saturasi (σs)

38.45-45.16 emu/g. Dari karakterisasi sifat magnet, nilai fluks magnetic terbesar yaitu 381.1 G pada suhu 1150oC pada pencetakan isotropi dengan bahan murni. Dari hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai densitas cenderung naik dan nilai porositas cenderung turun. Kondisi optimum dicapai pada cetak isotropi dengan bahan murni pada suhu sintering 1300oC. Pengaruh variasi suhu sintering cenderung menaikkan nilai densitas dan menurunkan porositas dan sifat magnetnya.

Kata kunci: Magnet Permanen, Barium Hexaferit, Sintering, Powder Metalurgi Serbuk

(2)

FABRICATION OF Ba-Hexa Ferrite (BaFe

12

O

19

) MAGNETS BY

POWDER METALLURGY AND THE CHARACTERISTIC

ABSTRACT

Manufacture of permanent magnet materials Barium Hexaferrite with raw materials BaCO3 (pure) and Fe2O3 (pure and mill scale) via metelurgi method

powder reaction by varying of the sintering temperature: 1150oC, 1200oC, 1250oC and 1300oC with holding time for 1 hour and print isotropy and anisotropy. The characterization include: physical properties (density, fuel and shrinkage porosity), magnetism (flux density and VSM) and XRD analysis. XRD analysis of the phase that is formed for both types of samples is BaFe12O19 as dominant phase. From the

hysteresis curve with the raw material of pure Fe2O3 and Fe2O3 mill scale on testing the VSM can know the value of remanent induction (σr) 17.80-20.78

emu/g, coercivity (Hc) 118.4-158.6 kOe and magnetic saturation (σs) 38.45-45.16

emu/g , Characterization of the nature magnetic, the biggest value of the magnetic flux is 381.1 G at a temperature of 1150oC in printing isotropy with pure ingredients. From the measurement results has showed that the density tends to rise and porosity values tend to fall. The optimum condition is achieved on pure ingredients with isotropy print on sintering temperature 1300oC. The variations effect of the sintering temperature tend to increased the density and decreased the porosity and magnetic properties.

Keywords: Permanent Magnet, Barium Hexaferit, Sintering, Powder Metallurgy Powder

Referensi

Dokumen terkait

doktrinal. Spesifikasi penelitian dalam penulisan hukum ini adalah bersifat deskriptif analitis. Jenis datanya berupa data primer dan sekunder, yang terdiri atas bahan hukum primer,

[r]

Oleh karena itu, pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa 2,3-dibromo propanol menggunakan bahan awal gliserol hasil isolasi produk samping biodiesel untuk

87 Dalam hal kedudukan hukum terhadap motif songket , motif songket dalam undang-undang hak cipta nomor 28 tahun 2014 dalam pasal 40 huruf j menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

[r]

dimana karyawan tidak masuk bekerja dengan tanpa alasan, biaya temporer ini.. dikeluarkan perusahaan dengan menempatkan karyawan lain pada

masa kerja anestesi lokal pada kasus pencabutan gigi molar 1 atau molar

Adapaun hasil yang diharapkan dari CSR program green economic batik ini yaitu masyarakat menjadi terampil dalam memanfaatkan sumber daya alam sebagai bahan alami