1
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tumbuhan rotan memiliki batang beruas yang bagian tengahnya berisi dan tidak berongga seperti bambu. Rotan termasuk dalam suku Palmae, sebutan lain untuk rotan yang tumbuh merambat ini adalah suku pinang-pinangan atau Arecaceae. Rotan muda memiliki daun dan duri yang berwarna hijau sedangkan rotan tua warna durinya berubah menjadi hitam atau kuning kehitam-hitaman dan sebagian batangnya sudah tidak dibalut oleh pelepah daun (Jasni, 2012; Sinambela, 2011).
2
diminati selain karena dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit di antaranya kencing manis dan malaria, juga memiliki khasiat sebagai pembangkit nafsu makan disaat berbuka puasa ataupun sahur (Harrist, 2014; Wulan, 2011).
Zat gizi yang harus dikandung dalam makanan ada enam macam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin, garam mineral, dan air. Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino, yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Mutu protein ditentukan oleh jenis dan proporsi asam amino yang dikandungnya. Protein komplet atau protein dengan nilai biologi tinggi atau bermutu tinggi adalah protein yang mengandung semua jenis asam amino essensial dalam proporsi yang sesuai untuk keperluan pertumbuhan (Rukmana, 2007; Almatsier, 2004).
Protein merupakan suatu zat makanan yang amat penting bagi tubuh, karena zat ini berfungsi sebagai pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh, mengatur keseimbangan air, memelihara netralitas tubuh dan sebagai sumber energi. Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat, karena menghasilkan 4 kkal/g protein (Almatsier, 2004).
3
mudah pelaksanaannya dibandingkan dengan metode yang lain seperti metode lowry, biuret, spektrofotometer UV, turbidimetri atau kekeruhan, pengecatan, dan penentuan protein dengan titrasi formol (Sudarmadji, dkk., 1989).
Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kandungan protein yang terdapat pada pakkat karena belum ada penelitian sebelumnya yang menjelaskan tentang kadar protein yang terdapat dalam pakkat. Berdasarkan hal di atas, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui kandungan protein yang terdapat pada pakkat dan untuk mengetahui perubahan kadar protein total dan Non Protein Nitrogen (NPN) dalam pakkat segar, bakar dan rebus.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. berapakah kadar protein total pada pakkat (segar, bakar dan rebus) ? b. berapakan kadar NPN pada pakkat (segar, bakar dan rebus) ?
c. bagaimanakah perubahan kadar protein total dan NPN pada pakkat (segar, bakar dan rebus) ?
1.3Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:
4
b. kadar NPN pada pakkat segar lebih besar daripada kadar non protein nitrogen pada pakkat bakar dan rebus.
c. kadar protein total dan NPN mengalami perubahan pada pakkat yang segar, bakar dan rebus.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. untuk mengetahui kadar protein total pada pakkat (segar, bakar, dan rebus). b. untuk mengetahui kadar NPN pada pakkat (segar, bakar, dan rebus).
c. untuk mengetahui perubahan kadar protein total dan NPN pada pakkat yang segar, bakar dan rebus.
1.5Manfaat Penelitian