ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BURUH PKWT DITINJAU DARI HUKUM KETENAGAKERJAAN
(Studi Kasus di PTPN II Kebun Tanjung Jati, Kabupaten Langkat)
Johannes Derral Sihombing *) Suryaningsih **)
Agusmidah ***)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Pasal 34 ayat 2 mengamanatkan bahwa negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Jaminan sosial inilah yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan terhadap pekerja terutama pekerja kontrak.
Perjanjian kerja yang dibuat antara pekerja/buruh menghasilkan hubungan kerja. Hubungan kerja adalah hubungan antara pekerja dengan pengusaha yang terjadi setelah adanya perjanjian kerja. Secara normatif pengertian hubungan kerja adalah hubungan antara pengusaha dengan pekerja berdasarkan perjanjian kerja yang mempunyai unsur pekerjaan, upah dan perintah. Dengan demikian jelaslah bahwa hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dengan pekerja. Substansi perjanjian kerja yang dibuat tidak boleh bertentangan dengan perjanjian perburuhan atau Kesepakatan Kerja Bersama (KKB)/Perjajian Kerja Bersama (PKB).
Kebijakan dasar dalam Hukum Ketenagakerjaan adalah untuk melindungi pihak yang lemah, dalam hal ini adalah pekerja atau buruh dari kesewenang-wenangan majikan atau pengusaha yang dapat timbul dalam hubungan kerja dengan tujuan memberikan perlindungan hokum dan mewujudkan keadilan sosial. Mengenai azas pemberlakuan ketentuan ketenagakerjaan terhadap semua pekerja, dimana disebutkan bahwa semua ketentuan ketenagakerjaan berlaku terhadap semua pekerja tanpa membedakan statusnya.
Perlindungan hukum bagi buruh PKWT di PTPN II Kebun Tanjung Jati menjadi pokok pembahasan. Perlindungan hukum yang diberikan oleh PTPN II kepada buruh tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama PTPN II 2014-2015. Dalam perjanjian tersebut memuat pengaturan hak dan kewajiban buruh, perlindungan sosial, upah dan akibat hukum ketika terjadi pelanggaran terhadap perjanjian kerja.
Kata Kunci : Buruh PKWT, PTPN II Kebun Tanjung Jati
*) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **) Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ***) Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara