• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Pengaruh Variasi Jumlah dan Jarak Antar Disk Pada Rancang Bangun Turbin Testa dengan Kapasitas Air Konstan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengujian Pengaruh Variasi Jumlah dan Jarak Antar Disk Pada Rancang Bangun Turbin Testa dengan Kapasitas Air Konstan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Umum Turbin Tesla

Turbin Tesla merupakan salah satu turbin yang memanfaatkan energi

fluida dan viskositas fluida untuk menggerakkan turbin. Konsep turbin Tesla

ditemukan pertama kali oleh Nikola Tesla. Nikola Tesla lahir pada tanggal 9 Juli

1856 di Smitjan, Kroasia.

Turbin Tesla pertama kali dibuat pada tahun 1906 oleh Julius C. Czito,

menggunakan 8 buah piringan yang berdiameter 15,2 cm dengan berat kurang dari

4,5 kg dapat membangkitkan daya sebesar 30 Hp dengan putaran maksimum

mencapai 35.000 rpm. Pada tahun 1910 Czito dan Tesla membuat model yang

lebih besar dengan piringan berdiameter 30,5 cm. Putarannya hanya

mencapai10.000 rpm dan menghasilkan daya sebesar 100 Hp. Lalu pada tahun

1911 mereka membuat model dengan diameter piringan sebesar 24,8 cm,

putarannya berkurang menjadi 9.000 rpm, tetapi daya yang dihasilkan malah

semakin besar yakni sebesar 110 Hp.

Dengan kesuksesan tersebut, Tesla berhasil membuat unit ganda yang

lebih besar dan dicoba untuk diterapkan menggunakan uap sebagai penggeraknya,

dengan diameter piringan sebesar 45,7 cm. Selama masa percobaan Turbin Tesla

tersebut mampu mencapai putaran 9.000 rpm dan menghasilkan daya sebesar

(2)

Gambar 2.1 . Turbin Tesla yang Pertama Dibuat.

(Sumbe

Pada tahun 2006 Turbin Tesla telah dikembangkan oleh Allan Park yang

berkebangsaan Amerika menggunakan udara bertekanan yang menggunakan

piringan disk berjumlah 11 keping dengan celah sebesar 0,05 inchi mampu

mencapai putaran 15.000 rpm dengan torsi rendah.

Gambar 2.2. Turbin Tesla Menggunakan Udara Bertekanan.

(Sumber

Tenaga penggerak Turbin Tesla selama ini hanya menggunakan fluida gas

dan udara bertekanan. Belum ada penelitian yang mengembangkan Turbin Tesla

(3)

atau udara karena massa jenis air adalah 1.000 kali dari massa jenis udara. Selain

itu sumber daya air sangat potensial dan lebih banyak digunakan oleh masyarakat.

2.2 Hukum Mekanika Fluida

2.2.1 Sifat Fluida Air

Fluida merupakan suatu zat yang mempunyai kemampuan berubah

secara kontinyu apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap

tegangan geser sekecil apapun. Dalam keadaan diam atau dalam keadaan

seimbang, fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya, oleh

sebab itu fluida mudah berubah bentuk tanpa terjadi pemisahan massa.

Fluida dibagi atas dua jenis yaitu, gas yang tidak mempunyai permukaan

bebas, dan massanya selalu berkembang mengisi seluruh volume ruangan, serta

dapat dimampatkan. Sedangkan cairan mempunyai permukaan bebas, dan

massanya akan mengisi ruangan sesuai dengan volumenya, serta tidak

termampatkan.

A. Massa Jenis

Density atau massa jenis adalah suatu ukuran dari konsentrasi massa dan

dinyatakan dalam bentuk massa tiap satuan volume. Massa jenis dapat

dinyatakan dalam dua bentuk yaitu :

1. Massa jenis (ρ

)

Perbandingan jumlah massa dengan jumlah volume. Dapat dirumuskan

dalam persamaan berikut :

………..(1)

(4)

x 106 N/m2 dan temperature T = 288,15 K untuk air adalah 1000 kg/m3.

2. Berat spesifik

Berat spesifik adalah nilai densitas massa dikalikan dengan gravitasi,

dapat dirumuskan dengan persamaan :

……….(2)

Dimensi dari berat spesifik ini adalah ML-3T-2 dimana nilai air adalah

9,81 x 103N/m3.

B. Viskositas

Viskositas merupakan ukuran kekentalan suatu fluida. Makin besar

viskositas suatu fluida maka makin sulit fluida mengalir dan makin sulit suatu

benda bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair dihasilkan oleh gaya

kohesi antara molekul zat cair. Viskositas tergantung pada temperatur, untuk

cairan semakin tinggi temperatur maka semakin rendah viskositas cairan tersebut.

Viskositas kinematik (ϑ) adalah ratio dari viskositas terhadap massa jenis (ρ) :

…………...…………(3)

Viskositas kinematik juga merupakan ukuran tahanan dalam dari aliran

zat cair oleh bobotnya sendiri dengan satuan CentiStoke (cSt). Satu cSt sama

dengan 0,01stoke atau dalam satuan Sistem Internaional (SI) dinyatakan dalam 1

mm2/s.

Viskositas dinamik (µ) adalah perbandingan tegangan geser dengan laju

perubahannya, besarnya nilai viskositas dinamik air pada temperatur standar

(5)

………(4)

Viskositas dinamik juga merupakan ukuran tahanan dalam aliran zat cair

oleh gaya dari luas dengan satuan CentiPoise (cP). Satu CentiPoise sama dengan

0,01 poise atau dalam satuan Sistem Internasional (SI) dinyatakan sebagai 1 milli

Pascal-sec (mPa-s).

2.2.2 Aliran Fluida

Bilangan Reynolds adalah bilang tidak berdimensi yang menyatakan

perbandingan gaya-gaya inersia terhadap viskositas. Rumus bilangan Reynolds

umumnya diberikan sebagai berikut:

…………...…………(5)

Aliran fluida air terbagi akibat perbedaan kecepatan, debit dan massa

(6)

1. Aliran laminar

Aliran laminar adalah aliran dimana tidak terjadinya percampuran antara

satu lapisan aliran dengan lapisan yang lain pada suatu fluida saat fluida tersebut

dialirkan, oleh karena itu kecepatan aliran ini lambat sehingga kerugian

berbanding lurus dengan kecepatan rata-rata.

Gambar 2.3. Aliran laminar

(Sumber :

2. Aliran Turbulent

Sedangkan aliran turbulent adalah aliran dimana lapisan-lapisan batas

aliran telah bercampur saat fluida tersebut mengalir. Kecepatan aliran ini lebih

tinggi dari aliran laminar karena kerugian yang ditimbulkan sebanding dengan

kuadrat kecepatan.

Gambar 2.4. Aliran Turbulen

(Sumber :

(7)

3. Aliran Transisi

Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran

turbulen. Hasil perhitungan berdasarkan eksperimen didapatkan ketentuan bahwa

untuk bilangan Reynold diasumsikan bahwa :

-0 > Re≤ 2300, aliran disebut laminar

-2300 >Re≤ 4000, aliran disebut transisi antara laminar dan aliran

turbulen

-Re > 4000, aliran turbulen.

2.2.3 Persamaan Aliran Fluida

Debit merupakan besaran yang menyatakan volume fluida yang

mengalir melalui suatu penampang dengan ukuran tertentu per satuan waktu.

�=� . �………..(6)

Dimana :

Q = Debitaliran air (m3/s)

� = Kecepatan (m/s)

A = Luas penampang (m2)

Massa fluida yang bergerak tidak berubah ketika mengalir. Fakta ini

membawa pada hubungan kuantitatif penting yang disebut persamaan kontinuitas.

(8)

(Sumber :

Volume fluida yang mengalir selang rentang waktu pada luasan A1 akan

memiliki jumlah luasan yang sama dengan volume yang mengalir pada A2.

Dengan demikian :

�1�1�1 =�2�2�2 ………...(7)

Karena massa jenis flluida sama maka persamaan bisa ditulis:

�1�1 =�2�2 ………..(8)

2.2.4 Head Turbin

Head turbin dapat juga disebut sebagai tinggi jatuh air dan sering dinotasikan

sebagai H. Head turbin dapat ditentukan berdasarkan persamaan Bernoulli. Menurut

persamaan Bernoulli besar energi aliran adalah :

………...…………(9)

Dimana :

W = Energi Aliran (Nm)

m = Massa (kg)

z = Selisih ketinggian (m)

(tinggi air atas – tinggi air bawah)

h = Ketinggian(m)

p =Tekanan (Pa)

(9)

Jika pada aliran tersebut m = 1 kg, maka energi spesifiknya :

( ) …….………(10)

Bila energi spesifik tersebut dibagi dengan gravitasi maka ketinggian :

(m) …………...…………(11)

Dimana :

z Adalah ketinggian dari suatu tempat yang dipakai sebagai

standar

Dinamakan Tinggi Tekan

Dinamakan Tinggi Kecepatan

Gambar 2.6. Diagram Bernoulli Untuk Turbin Air

(10)

Hal ini sesuai dengan Bunyi Persamaan Bernoulli :

“ Pada tiap saat dan tiap posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa

tanpa gesekan yang tidak bergerak, akan mempunyai jumlah energi ketinggian

tempat, tekanan dan kecepatan yang sama besarnya.”

Persamaan momentum untuk pipa yang dialiri fluida, dimana sifat fluida

konstan sebagai berikut :

…...………….….(12)

Saat head loses akibat gesekan tidak diperhitungkan, maka persamaan

momentum akan berubah menjadi persamaan Bernoulli. Persamaan ini ditemukan

pada aliran fluida yang tidak mengalami gesekan.

………...…………(13)

Persamaan momentum untuk titik 1 dan 3, diperoleh :

……...…...……(14)

Persamaan momentum untuk titik 2 dan 3, diperoleh :

(11)

Untuk kondisi-kondisi instalasi turbin air di atas dimana :

 Untuk waduk (reservoir titik 1) kecpatan V1 ≈ 0.

 (pressure grade adalah nol).

Maka,

……...………...(16)

Head losses yang terjadi pada saluran pipa:

1. Mayor Loses yang terjadi akibat gesekan aliran dalam satuan pipa

………...………(17)

2. Minor Loses yang terjadi akibat adanya perlengkapan (equipment)

pipa, seperti belokan (elbow), valve, saringan dan peralatan

lainnya.

………(18)

2.3 Turbin Tesla

2.3.1 Sejarah Turbin Tesla

Konsep Tesla dibuat pertama kali oleh Nikola Tesla. Nikola Tesla

lahirpada tanggal 9 Juli 1856, di Smitjan, Kroasia. Tesla merupakan ilmuan

jenius,hampir semua penemuan elektrik berasal dari penemuannya, seperti halnya

(12)

Gambar 2.7. Nikola Tesla.

(Sumber :

Awalnya Tesla merupakan generator listrik. Tesla dibuat sebagai

pembangkit listrik, seperti halnya altenator atau generator. Pada tahun 1909,

Nikola Tesla memanfaatkan dari konsep tersebut diaplikasikan dengan system

kerja sama dengan turbin, dengan memanfaatkan steam atau uap untuk

menggerakkan Turbin Tesla. Saat itu hasil percobaannya menghasilkan daya

200HP (149,2kW), dan mencapai 16.000 rpm.

Gambar 2.8. Pengaplikasian Tesla pada Turbin Uap.

(13)

Pada pemanfaatannya Turbin Tesla dengan menggunakan fluida berupa

uap panas dapat mencapai efisiensi hingga 95 %.

2.3.2 Bagian-Bagian Turbin Tesla

Gambar 2.9. Bagian-bagian dari Tubin Tesla.

Adapun bagian-bagian dari turbin Tesla adalah sebagai berikut :

1. Piringan (Disk) turbin

Piringan (Disk) turbin pada turbin Tesla merupakan piringan bulat yang

disusun bertumpuk pada satu sumbu. Pada satu disk terdapat lubang tempat

keluarnya fluida saat turbin beroperasi. Jumlah dan bentuknya lubang

bermacam-macam sesuai keinginan atau kebutuhan sehingga jika fluidanya berupa air

keluarannya menjadi teratur. Kendala yang dihadapi dalam pembuatan disk turbin

Tesla adalah bagaimana membuat blade yang benar-benar bulat dan presisi serta

bahannya yang tidak dapat ditentukan jenisnya, hal inilah yang menyebabkan

(14)

Gambar 2.10. Piringan(Disk) turbin.

2. Celah (Space)

Celah (space) merupakan jarak antar disk dari turbin. Pada turbin tesla

biasanya besar celah dibuat sekecil mungkin sehingga susunan disk dibuat serapat

mungkin. Celah ini merupakan tempat lajunya air sehingga disk dan poros turbin

berputar.

(15)

3. Poros

Poros turbin tesla merupakan inti dari rangkaian turbin tesla yang tersusun

dari berberapa disk dan celah, ukurannya disesuaikan pada pusat disk dan celah.

Kekuatan poros turbin harus lebih besar dari beratnya jumlah disk dan celah

sehingga pemakaiannya dapat bertahan lama.

Gambar 2.12. Poros. 4. Nosel

Nosel merupakan tempat keluarnya fluida berupa cair maupun uap atau

gas dari pompa atau kompresor. Pada turbin tesla nosel biasanya terdapat pada

casing yang merupakan inlet atau tempat masuknya fluida ke turbin.

(16)

5. Rumah turbin (Casing)

Rumah turbin tesla selain sebagai tempat nosel terpasang, juga berfungsi

menangkap dan membelokkan percikan aliran air sehingga baik dsik maupun

pancaran tidak terganggu. Ruangan pada rumah turbin dan disk diusahakan dibuat

agak sekecil mungkin supaya percikan aliran air tadi dapat mengalir secara

teratur.

Gambar 2.14. Rumah turbin (Casing).

2.3.3 Cara Kerja Turbin Tesla

Turbin Tesla dapat disebut juga dengan turbin bladeness karena pada

turbin Tesla menggunakan piringan yang polos tidak seperti turbin pada

umumnya, yang menggunakan sudu pada turbin agar fluida memberikan tekanan

pada sudu hingga memutarkan rotor. Tetapi turbin Tesla memanfaatkan efek dari

(17)

memanfaatkan efek boundary layer yaitu efek lapisan batas interaksi antara media

fluida terhadap blade atau piringan.

Gambar 2.15. Viskositas Fluida pada Dua Plat.

(sumber :

Fluida bertekanan masuk pada tiap piringan, kemudian akibat adanya

tekanan adhesi dan viskositas pada fluida terhadap permukaan piringan membuat

laju fluida terhambat sehingga memberi gaya pada tiap piringan, dan piringan

berputar. Piringan tersusun secara paralel dengan pembatas dari piringan tersebut

(18)

Gambar 2.16. Laju Aliran Fluida yang Bekerja pada Turbin.

(Sumber :

Media fluida akan melewati piringan blade Tesla membentuk lingkaran

spiral menuju pusat piringan blade Tesla dan kemudian akan keluar pada lubang

exhaust yang terletak di bawah box turbin.

Kecepatan putar dan daya yang dihasilkan pada turbin berdasarkan dari

masukan input, diameter piringan blade Tesla dan jarak antar piringan blade

Tesla. Untuk input-an fluida dapat diatur sesuai yang di inginkan, namun untuk

diameter piringan dan jarak antar piringan harus sesuai untuk menghasilkan

output yang optimum. Jarak antar piringan tergantung media fluida yang akan

digunakan.

2.3.4 Keunggulan Turbin Tesla

Salah satu keunggulan dari tesla dibandingkan dengan turbin yang lain

yaitu dapat digunakan dengan media fluida cair ataupun dengan media fluida

udara karena dengan bentuk blade yang tipis seperti piringan compact disk, dapat

(19)

blade. Tetapi dalam pengembangannya sebagai bentuk prototype-nya turbin Tesla

menggunakan gas sebagai medianya. Dengan gas sebagai media lebih praktis dan

mudah, karena udara cocok untuk percobaan prototype yang sederhana dan kecil

dan tidak membutuhkan tempat keluaran dari turbin berbeda jika menggunakan

media cair yang membutuhkan tempat keluaran.

Gambar 2.17. Perbandingan Efisiensi. (Sumber:

Perkembangan tesla pada zamannya mempunyai tingkatan efisiensi yang

tinggi dari pada turbin yang lain yaitu sekitar 60% hingga 95 %, namun dalam

turbin Tesla efisiensi yang dihasilkan tidak selalu mencapai 60%. Hal ini

(20)

dihasilkan kecil. Sebaliknya dengan input yang lebih besar dan generator yang

besar maka efisiensi yang dihasilkan pun menjadi besar.

2.4 Dasar Pemilihan Turbin

2.4.1 Perhitungan Turbin

A. Kecepatan air keluar nosel

………...………...(19)

B. Debit aliran air

………...……….(20)

C. Kecepatan anguler disk turbin

………....…………...……….(21)

Dimana :

= Kecepatan anguler disk turbin (rad/detik)

(21)

n = Putaran poros turbin (rpm)

D. Kecepatan tangensial disk turbin

………...………...….(22)

atau

………...…………...(23)

Dimana :

u = Kecepatan tangensial disk turbin (m/detik)

D = Diameter disk turbin (m)

n = Putaran poros turbin (rpm)

ω = Kecepatan anguler disk turbin (rad/detik)

(22)

Dimana :

Pa = Daya air (W)

= Massa jenis air = 1000 kg/m3

g = Percepatan gravitasi bumi = 9,81 m/detik2

= Headturbin (m)

Q = Debit aliran(m3/detik)

b. Daya poros turbin

………...…………...………..(26)

Dimana :

PT = Daya poros turbin (W)

T = Torsi turbin (N/m)

= Kecepatan anguler disk turbin (rad/detik)

(23)

2.4.2 Karakteristik Grafik Turbin

Adapun karateristik grafik turbin dibagi dalam 2 jenis yaitu :

1. Karakteristik Grafik Turbin Untuk Head Tetap

a. Grafik Debit vs Efisiensi Maksimal (Q vs ɳ)

Grafik 2.1. Debit vs Efisiensi (Q vs ɳ)

Pada grafik 2.1 ini dijelaskan bahwa pada nilai efisiensi maksimal

(24)

b. Grafik Daya vs Efisiensi (P vs ɳ)

Grafik 2.2 Daya Air vs Efisiensi (P vs ɳ)

Pada grafik 2.19 dijelaskan bahwa semakin tinggi efisiensi semakin

tinggi juga daya yang dihasilkan.

2. Karakteristis Grafik Turbin Untuk Variasi Bukaan Katup

a. Grafik Kecepatan Turbin vs Daya Turbin (rpm vs P)

Grafik 2.3. Kecepatan Turbin vs Daya Turbin (rpm vs P)

Pada grafik 2.20 dijelaskan bahwa daya turbin akan semakin naik jika

(25)

tertinggi.

b. Grafik Kecepatan Turbin vs Efisiensi (rpm vs ɳ)

Grafik 2.4. Kecepatan Turbin vs Efisiensi (rpm vs ɳ)

Pada grafik 2.4 dijelaskan bahwa nilai efisiensi turbin akan semakin

naik jika rpm juga naik. Dan variasi bukaan katub penuh menjadi daya tertinggi dan

Gambar

Gambar 2.2. Turbin Tesla Menggunakan Udara Bertekanan.
Gambar 2.4. Aliran Turbulen
Gambar 2.5. Laju Aliran Massa
Gambar 2.6. Diagram Bernoulli Untuk Turbin Air
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka menyelesaikan tugas matakuliah Teknologi Konstruksi 2 (PBGN 629), maka kami mohon dengan hormat mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik

Prof. dr. Budi R. Hadibroto, SpOG(K)‐Komisi Monitoring Kinerja Lulusan PPDS ObGin .

Dalam rangka menyelesaikan studi pada Program Studi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, kami mohon dengan

Sebagaimana diketahui bersama, hasil ujian nasional tanggal 6 fuli 2013 di fakarta, dari 84 peserta uiian, dinyatakan 60 peserta lulus ujian tulis dan lisan, dan

Untuk itu kami mengharap bantuannya agar mahasiswa tersebut dapat diberi bahan penelitian berupa Fly Ash (abu terbang batu bara), agregat kasar, dan agregat halus.. Demikian

Titan Teknik Indonesia dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak suatu pesanan khusus dengan menggunakan analisis akuntansi diferensial yaitu dengan membandingkan

[r]

Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui besarnya harga jual yang ditetapkan berdasarkan harga pokok produk menurut perusahaan dan menurut full costing. Sehingga dapat diketahui