• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modal Sosial Masyarakat Perkotaan (studi deskriptif Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Modal Sosial Masyarakat Perkotaan (studi deskriptif Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Masalah

Modernisasi telah membawa arus perubahan besar terhadap cara pandang manusia ke arah yang lebih rasional. Perubahan arus yang begitu kencang yang ditandai dengan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menciptakan sarana sosialisasi manusia sebagai bagian dari sistem kemasyarakatan semakin beragam dan lebih terkesan instan.Sistem politik Indonesia yang menggunakan demokrasi sebagai rule dalam pelaksanaan kebijakan semakin menciptakan model-model baru cara mengungkapkan pendapat. Jika ditelaah lebih lanjut, model-model sosialisasi instan juga cenderung ada bahkan sebelum era media sosial muncul kepermukaan menjadi gaya hidup baru masyarakat moderen.

(2)

Interaksi sosial adalah syarat utama bagi terjadinya aktifitas sosial dan hadirnya kenyataan sosial, kenyataan sosial didasarkan pada motivasi individu dan tindakan-tindakan sosialnya. Ketika berinteraksi seorang individu atau kelompok sosial sebenarnya tengah berusaha atau belajar bagaimana memahami tindakan sosial seorang individu atau kelompok sosial lain, perilaku sosial adalah hal yang dilakukan seorang individu atau kelompok sosial di dalam interaksi dan dalam situasi tertentu. Interaksi sosial akan berjalan dengan tertib dan teratur dan anggota masyarakat bisa berfungsi secara normal, yang diperlukan bukan hanya kemampuan untuk bertindak sesuai dengan konteks sosialnya, tetapi juga memerlukan kemampuan untuk menilai secara objektif perilaku pribadinya dipandang dari sudut sosial masyarakatnya (Narwoko, 2004:21).

Pertumbuhan kota yang cenderung cepat mengakibatkan kota tidak mampu menyediakan sarana dan prasarana yang layak dan memadai bagi kehidupan masyarakat, seperti sarana kesehatan, penerangan, terutama perumahan. Ketidakmampuan pemerintah menyediakan sarana perumahan yang memadai ini menimbulkan adanya pemukiman–pemukiman kumuh (Slum Are ) dan juga menimbulkan adanya gagasan untuk mendirikan rumah susun (flat) dan Komplek Perumahan (Gated Community), yang di usahakan untuk meningkatkan derajat kehidupan masyarakat

(3)

memiliki ciri asosial dimana proses berkumpulnya bukan diawali oleh orientasi dan tujuan yang sama melainkan murni karena memenuhi kebutuhan primer manusia yaitu papan (perumahan).

Perkembangan komplek perumahan kian pesat, hampir di seluruh sudut kota Medan komplek perumahan mulai bermunculan. Kebutuhan masyarakat terhadap tempat tinggal yang nyaman, tanpa mau repot memikirkan proses pembangunannya dimanfaatkan pengembang sebagai ceruk usaha yang potensial. Berbagai jenis kluster perumahan pun berdiri, baik di kota maupun kawasan pinggiran. Komplek Perumahan adalah suatu bangunan perumahan yang dikelilingi oleh tembok di mana manusia tinggal didalamnya dan melangsungkan kehidupannya. Di samping itu, rumah juga merupakan tempat di mana berlangsung proses sosialisasi pada saat seorang individu diperkenalkan kepada norma dan adat kebiasaan yang berlaku di dalam suatu masyarakat, juga tempat individu untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya. Maka tidak mengherankan apabila masalah perumahan menjadi masalah yang sangat penting bagi setiap individu.

(4)

Komplek perumahan yang umumnya dihuni masyarakat dari beragam latar belakang memaksa penghuninya untuk tetap menjaga jarak. Mereka tidak saling kenal sebelumnya sehingga belum saling percaya. Mereka sukar bertamu atau menerima tamu kecuali untuk keperluan tertentu. Desain perumahan yang minim membuat hubungan yang terbangun antar pemilik rumah hanya hubungan lahiriah karena mereka tinggal di tempat yang sama. Hubungan yang terjalin hanya konsekuensi logis dari persinggungan yang tidak disengaja. Sedangkan tradisi tegur sapa, senda gurau dan kerjasama tidak terbentuk karena mereka merasa mandiri secara ekonomi. Pandangan seperti ini sering dianggap terjadi di komplek perumahan.

Sikap permisif bisa saja akan terbangun di komplek perumahan, tentunya ini akan punya dampak besar terhadap rapuhnya struktur sosial masyarakat. Kerekatan sosial yang sejak ratusan tahun menjadi ciri khas bangsa Indonesia akan terkikis oleh proses sosial seperti ini. Masing-masing pemilik rumah tenggelam dalam keasyikan mengurus keperluan pribadi tanpa peduli urusan warga lain.

(5)

Komplek Citra Wisata Medan yang merupakan salahsatu komplek perumahan mewah di kota Medan menyadari fenomena masyarakat perkotaan yang tinggal di perumahan adalah hal yang harus menjadi proritas untuk disikapi.

Berdiri pada tahun 1998, Komplek Citra Wisata Medan dengan berbagai upayanya tetap berusaha menciptakan wadah sosialisasi bagi masyarakat di dalamnya. Salahsatu yang ada di Komplek Citra Wisata adalah lembaga Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan ( IKMCW).

Berawal dari manyoritas masyarakat muslim komplek yang merasa kesulitan untuk mensosialisasikan acara-acara yang berkaitan dengan ritus-ritus keagamaan seperti khitan, pernikahan dan lain sebagainya, pihak komplek berusaha untuk memenuhi kebutuhan sosial masyarakat tersebut mengingat juga areal komplek yang mencapai luas 13 hektar ini menyulitkan masyarakat untuk melakukan sosialisasi secara langsung terhap para tetangga.

Pada tahun 2000 IKMCW resmi terbentuk dan menjadi organisasi masyarakat yang masif. Hal ini dibuktikan dengan adanya struktur organisasi yang jelas yang mutlak sepenuhnya dipegang oleh masyarakat komplek Citra Wisata. Dari yang sebelumnya hanya berisi kegiatan seperti pengajian dan arisan, organisasi ini juga mulai mengembangkan koprasi dan bisnis bersama. Pada perjalannya IKMCW berkembang pesat dan hampir mencakup 80% masyarakat muslim yang ada di area komplek Citra Wisata.

(6)

dilakukan secara langsung (bertatap muka) dianggap oleh pihak komplek (manajemen) lebih efektif membangun trust (kepercayaan) dalam diri setiap individu penghuni komplek dengan yang lainnya.

Guna menyikapi berbagai realita masyarakat perkotaan yang ada, terkusus masyarakat penghuni komplek perumahan, penulis tertarik mengadakan suatu kajian dengan melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Modal sosial masyarakat Perkotaan” (Studi Deskriptif Lembaga Lokal dan Jaringan Ketetanggaan pada Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan).

1.2.Perumusan Masalah

Berbagai masalah yang ditimbulkan oleh arus moderenisasi mulai dari kemajuan teknologi yang memaksa manusia melakukan sosialisasi secara instan dan orientasi masyarakat perumahan yang menciptakan masyarakat cenderung asosial. Maka dengan uraian pada latar belakang masalah diatas, yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana proses terbentuknya Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan (IKMCW) sehingga dapat menjadi sebuah organisasi masif masyarakat perkotaan ?

(7)

1.3.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dibuat untuk mengungapkan keinginan peneliti dalam suatu penelitian (bunguin,2007:77). Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. Dapat memberikan gambaran bagaimana proses terbentuknya organisasi masyarakat Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan sebagai organisasi yang ada di tengah masyarakat perkotaan.

2. Dapat memberikan gambaran bagaimana modal sosial dapat terbentuk di tipe masyarakat perkotaan kususnya komplek perumahan Citra Wisata.

3. Untuk mengetahui efektifitas organisasi masyarakat perkotaan dalam membangun modal sosial dalam tubuh masyarakatnya, khususnya pada lembaga Ikatan Keluarga Muslim Citra Wisata Medan.

1.4. Manfaat Penelitian

(8)

perkembangan ilmu pengetaahuan sosial. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini.

a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pemhaman, serta sumbangan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa sosiologi maupun masyarakat luas dalam meningkatkan wawasan serta cakrawala berfikir. Yang nantinya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang sosiologi perkotaan.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan Virtual Machine, diharapkan setting IP Address, Subnet Mask, Gateway dan Router pada Virtual Machine tidak mengganggu/memiliki efek terhadap jaringan yang

Telah dilakukan penelitian tentang formulasi sediaan sediaan sabun mandi padat ekstrak etanol daun afrika ( Vernonia amygdalina Dell). Tujuan dari penelitian ini

Penelitian ini berjudul Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kota Pangkalpinang.. Pengambilan

Dengan perkembangan fungsi komputer tersebut, penulis mencoba mengangkat masalah ini, yaitu membuat suatu aplikasi Travelling Salesman yang mengumpamakan seorang pegawai dari

langsung karakteristik pemimpin terhadap kinerja melalui motivasi kerja menunjukkan bahwa karakte- ristik pemimpin tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja

[r]

He hyödynsivät Jonesin mallia (1991) tuloksenjärjeste- lyn mittaamisessa. Yrityksessä on vähemmän harkinnanvaraisia eriä, jos hallituksen ja tar- kastusvaliokunnan jäsenillä

Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Kasus pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di BEI pada tahun