• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Karyawan Mengenai Bahaya Di Tempat Kerja Departemen Pk Crushing Plant Bagian Produksi Pt. Mna Kuala Tanjung Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengetahuan, Sikap, Dan Tindakan Karyawan Mengenai Bahaya Di Tempat Kerja Departemen Pk Crushing Plant Bagian Produksi Pt. Mna Kuala Tanjung Tahun 2017"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Di zaman yang serba modern ini, hampir semua pekerjaan manusia telah dibantu oleh alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, contohnya mesin. Dengan bantuan mesin produktivitas akan semakin meningkat, disamping kualitas yang semakin baik dan standar. Di saat sebuah perusahaan baik besar maupun perusahaan kecil tidak lagi membutuhkan tenaga kerja yang banyak karena hadirnya mesin tadi. Mesin dapat membuat keuntungan yang cukup besar bagi penggunanya, namun juga membuat kerugian karena mesin itu sewaktu-waktu dapat rusak, meledak atau terbakar. Rusaknya mesin atau meledak ataupun terbakar disebut dengan kecelakaan kerja. Akibat kecelakaan kerja pihak perusahaan akan mengalami kerugian besar. Kecelakaan bukan hanya disebabkan oleh alat-alat kerja tetapi juga disebabkan oleh kecenderungan pekerja untuk celaka (accident proneness)(Anizar, 2009).

(2)

pada hampir semua jenis pekerjaan, mulai dari pekerjaan di perkantoran sampai pekerjaan mengoperasikan mesin yang sangat komplek, misalnya mengoperasikan pesawat terbang (Winarsunu, 2008).

Bahaya merupakan sifat yang melekat (inherent)dan menjadi bagian dari suatu zat, sistem, kondisi atau peralatan. Api misalnya, secara alamiah mengandung sifat panas yang bila mengenai benda atau tubuh manusia dapat menimbulkan kerusakan atau cedera. Demikian juga dengan energi listrik. Aliran listrik mengandung bahaya jika mengenai tubuh, karena tubuh manusia berfungsi sebagai konduktor/dapat mengalirkan energi listrik. Pemahaman mengenai bahaya ini sangat penting, karena sering salah paham. Bahaya sering diartikan sebagai faktor kondisi fisik, faktor organisasional, kurang pelatihan atau cara kerja yang tidak aman (Ramli, 2010).

Salah satu penelitian yang memusatkan diri pada keterlibatan tipe-tipe human errorterhadap terjadinya kecelakaan kerja dilakukan oleh Lawrence pada tahun 1974 (Miner, 1992). Penelitian dilakukan pada pekerja yang bekerja dipertambangan emas di bawah tanah, hasilnya mengindikasikan bahwa tipe kesalahan yang paling dominan yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja adalah kegagalan pekerja dalam mempersepsi peringatan terhadap bahaya dan underestimations of hazards(Winarsunu, 2008).

(3)

mengenal bahaya yang berada di dalam situasi yang cepat berkembang. Seseorang membutuhkan keterampilan di dalam membuat pertimbangan dan membuat keputusan tindakan yang benar sehingga menjadi selamat.

Salah satu pendekatan dalam pengendalian bahaya adalah konsep energi dan bahaya yang dikembangkan sekitar tahun 1960an. Konsep tersebut dapat membantu melakukan identifikasi berbagai jenis bahaya, khususnya bahaya-bahaya kimia atau fisis serta memberikan arah yang tepat untuk mencegah dan mengendalikannya, contoh energi pada suatu mesin gerinda dari mesin gerinda terkandung berbagai macam energi seperti energi mekanis, fisis, dan listrik. Energi mekanis dapat berasal dari putaran roda gerinda menimbulkan energi mekanik yang mampu mementalkan partikel halus sehingga menimbulkan energi kinetis. Sumber tenaga yang digunakan mengandung energi listrik yang jika bocor dapat menimbulkan cedera. Putaran mesin gerinda juga mengeluarkan suara dan getaran yang keras. Disamping itu putaran dan gesekan dengan benda kerja menimbulkan energi panas dan percikan bunga api. Semua bentuk enegri yang timbul atau dikeluarkan oleh mesin gerinda ini memiliki peluang menimbulkan cedera atau kerusakan. Ramli (2010)

(4)

terhadap bahaya yang ada disekitarnya. Sikap terhadap keselamatan kerja adalah intesnsi tingkah laku karyawan terhadap keselamatan kerja (Winarsunu, 2008).

Lingkungan kerja sering sangat tidak membantu untuk upaya mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. Suhu, kelembaban, dan ventilasi udara di tempat kerja menyebabkan suhu efektif berada di luar zona yang biasa untuk memfasilitasi kemudahan dan kenyamanan kerja bahkan merupakan tekanan panas sebagai beban tambahan yang berat bagi pekerja dalam melaksananakan pekerjaannya. Selain itu, sebagai daerah tropis, heat stress(tekanan panas) disana-sini melebihi indeks I (satu). Pencahayaan dan penerangan yang demikian penting untuk kemudahan melakukan pekerjaan sering diabaikan, dengan akibat kelelahan luar biasa pada mata dan konsekuensinya sangat menurunkan efisiensi kerja serta terjadinya banyak kesalahan dalam melakukan pekerjaan. Intensitas kebisingan jauh melebihi 85 dB(A) sehingga bukan saja mengganggu produktivitas tapi juga berada pada taraf membahayakan bagi alat pendengaran pekerja. Lingkungan kerja sering penuh oleh debu, uap, gas dan lainnya yang disatu pihak sangat mengganggu produktivitas kerja dan mengurangi mutu hasil kerja, serta juga dipihak lain luar biasa berpengaruh sangat negatif bagi kesehatan dan menyebabkan sakitnya tenaga kerja (Suma’mur, 2009).

(5)

Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013, 1 pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja. Tahun sebelumnya (2012) ILO mencatatat angka kematian dikarenakan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun. Di Indonesia sendiri, terdapat kasus kecelakaan yang setiap harinya dialami para buruh dari setiap 100 ribu tenaga kerja dan 30% di antaranya terjadi di sektor konstruksi.

Jumlah kasus kecelakaan akibat kerja tahun 2011-2014 yang paling tinggi pada 2013 yaitu 35.917 kasus kecelakaan kerja (Tahun 2011 = 9.891; Tahun 2012 = 21.735; Tahun 2014 = 24.910). Provinsi dengan jumlah kasus kecelakaan akibat kerja tertinggi pada tahun 2011 adalah Provinsi Banten, Kalimantan Tengah dan Jawa Timur; Tahun 2012 adalah Provinsi Jambi, Maluku dan Sulawesi Tengah; Tahun 2013 adalah Provinsi Aceh, Sulawesi Utara dan Jambi; tahun 2014 adalah Provinsi Sulawesi Selatan, Riau dan Bali (Depnaker, 2014).

(6)

Palm Kernel Plant adalah unit pengolahan inti sawit yang ada di PT. Multimas Nabati Asahan dengan hasil minyak Palm Kernel Oil. Inti minyak sawit adalah sebuah minyak nabati yang diambil dari inti atau biji dari buah kelapa sawit. Inti minyak sawit diterima di unloading ramp kemudian dibawa oleh conpeyordan disalurankan ke silo palm kerneluntuk melakukan pembersihan inti kelapa sawit agar tidak terkontaminasi dengan material lain, seperti metal.

Selanjutnya inti kelapa sawit disalurkan oleh conveyormenuju mesin press pertama untuk dilakukan pengepressan , hasil dari proses press pertama disebut Palm Kernel Oil dan sisa dari pengepressan pertama disebut cake kemudian dipress kembali pada mesin press kedua untuk mendapatkan minyak yang masih terkandung didalamnya. Setelah minyak keluar dari mesin press kedua akan disalurkan oleh conveyor menuju bak oil pit dan disalurkan kembali ke bak vibratingyang bertujuan untuk penampungan sementara minyak kasar dan tempat mengendapkan ampas minyak kasar.

(7)

karyawan bekerja tidak sesuai SOP dan satu kasus kecelakaan terpeleset yang diakibatkan dari tumpahan minyak saat proses produksi sedang berlangsung. Hal ini terjadi karena karyawan bekerja tidak sesuai dengan SOP yang ada, adanya bahaya yang ditimbulkan oleh mesin yang ada di PK Crushing Plant, tidak adanya rambu-rambu keselamatan di area mesin yang sedang diperbaiki dan karyawan yang tidak menggunakan alat pelindung diri seperti helm, penutup telinga, safety shoes, sarung tangan, masker debu saat bekerja. Mesin yang digunakan menimbulkan bahaya karena menimbulkan kebisingan saat produksi dimana data yang didapat dari perusahaan intensitas kebisingan adalah 91,6 dB, suhu panas yang meningkat hingga 30-34oC ini juga ditimbulkan oleh mesin press saat produksi, adanya debu yang ditimbulkan saat mesin press berproduksi, lantai yang licin ditimbulkan tumbahan minyak dari hasil proses produksi sedang berlangsung, kondisi lingkungannya juga tidak aman, dikarenakan pencahayaan yang ada di area Palm Kernel Crushing Plant sangat kurang dimana data intensitas pencahayaan di Departement Palm Kernel Crushing Plant bagian produksi adalah 100 Lux, dan semuanya itu merupakan bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Departemen Palm Kernel Crushing Plant memiliki tiga shift kerja dimana setiap shift memiliki waktu kerja 8 jam/hari.

(8)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimana Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Karyawan Mengenai Bahaya di Tempat Kerja Departemen PK Crushing Plant Bagian Produksi di PT. MNA Kuala Tanjung tahun 2017?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan karyawan mengenai bahaya di tempat kerja Departemen PK Crushing Plant Bagian Produksi di PT. MNA Kuala Tanjung tahun 2017.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sarana untuk menambah wawasan peneliti tentang pengetahuan, sikap dan tindakan karyawan mengenai bahaya di tempat kerja Departemen PK Crushing Plant Bagian Produksi di PT. MNA Kuala Tanjung.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bahan masukan kepada perusahaan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan karyawan mengenai bahaya di tempat kerja Departemen PK Crushing Plant Bagian Produksi di PT. MNA Kuala Tanjung.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasar pada hadis Rasulullah tersebut terlihat bahwa seorang perempuan yang hendak menikah disyaratkan harus memakai wali, berarti tanpa wali maka nikah itu batal

c.4.2 Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris ditolak RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban sebagai anggota

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibut oleh peneliti dapat diketahui bagaimana pengaruh dari setiap variabel independen yaitu leverage, profitabilitas,

Papa, Mama, Mbak Ruth, dan Mas Nathan di Bojonegoro, yang tidak pernah berhenti untuk terus mendukung penulis (baik dalam bentuk moril maupun materiil) di dalam

JUDUL : PERUBAHAN GAYA HIDUP CEGAH KANKER. MEDIA :

Pada AREST diisikan Write API Key agar dapat menulis ke dalam channel (disensor untuk kepentingan privasi) kemudian nomor field yang dituju (dalam pengujian ini

Dave Weckl Play Along Drum Book.. Manhattan: Manhatan

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 45 lokasi yang sangat sesuai untuk dijadikan TPA Sampah di wilayah Kabupaten Sumedang, dengan luasan