• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Manajemen Housekeeping dalam Membantu Meningkatkan Occupancy di Hotel Ambhara Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Peranan Manajemen Housekeeping dalam Membantu Meningkatkan Occupancy di Hotel Ambhara Jakarta"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

KERTAS KARYA

OLEH

DONNY FRIZT SITOMPUL

092204019

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

PERANAN MANAJEMEN HOUSEKEEPING DALAM MEMBANTU

MENINGKATKAN OCCUPANCY di HOTEL AMBHARA JAKARTA

OLEH

DONNY FRIZT SITOMPUL

092204019

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca,

Drs. Naimuddin Deli Putra

(3)

Judul Kertas Karya : PERANAN MANAJEMEN

HOUSEKEEPING DALAM MEMBANTU

MENINGKATKAN OCCUPANCY di

HOTEL AMBHARA JAKARTA

Oleh

: DONNY FRIZT SITOMPUL

NIM

: 092204019

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A.

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

(4)

ABSTRAKSI

“PERANAN MANAJEMEN HOUSEKEEPING DALAM

MEMBANTU MENINGKATKAN OCCUPANCY di HOTEL

AMBHARA JAKARTA”

Housekeeping ialah suatu departemen yang terdapat dalam suatu hotel yang

bertugas untuk menjaga kebersihan seluruh area hotel baik front office maupun back

office, housekeeping juga harus mampu menciptakan keamanan dan kenyaman bagi

setiap tamu yang datang. Peranan manajemen dalam housekeeping untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas kerja housekeeping, manajemen housekeeping hotel ambhara Jakarta mempunyai strategi dalam menjaga kualitas pelayanan dengan cara : melaksanakan training, mengadakan briefing. Lokasi Hotel Ambhara yang berada dipusat kota sehingga mayoritas tamu yang datang bertujuan untuk bekerja dan berbisnis. Manajemen housekeeping membantu meningkatkan occupancy dengan cara : tetap menjaga standard pelayanan hotel, memberikan perubahan desain untuk menarik perhatian tamu.

(5)

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan berkat dan karunia-Nya kepada penulis akhirnya kertas karya ini dapat

selesai. Kerta karya ini merupakan salah satu syarat akademis untuk mendapatkan

gelar Diploma D-III Pariwisata Perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa kertas karya ini masih banyak kekurangan yang

disebabkan masih minimnya pengetahuan penulis serta kurangya diktat dan

buku-buku tentang perhotelan yang menjadi acuan penulis. Tidak ada yang sempurna di

dunia ini, demikian juga penulis yang membuat kertas karya ini tidak luput dari

kekhilafan dan kesalahan. Berdasarkan pemikiran tersebut berdasarkan kerendahan

hati, penulis mengharapkan kritik dan saran ke arah perbaikan yang diperlukan dari

pembaca guna kesempurnaan kertas karya ini.

Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis telah banyak menerima

bantuan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh sebab itu sudah

selayaknya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara.

2. Arwina Sufika, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi D-III Pariwisata

(6)

3. Bapak Drs. Naimuddin Deli Putra, selaku dosen pembimbing yang dengan

susah payah mendidik dan membimbing serta meluangkan waktu untuk

penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

4. Bapak Mukhtar, S.Sos, S.Par, selaku dosen pembaca yang dengan susah

payah mendidik dan membimbing serta meluangkan waktu untuk penulis

dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Bapak Muadi Suratmo, selaku Koordiantor Praktek Bidang Perhotelan,

yang telah membantu penulis untuk melaksanakan praktek di Hotel

Ambhara Jakarta.

6. Seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa buat Ayah saya “Rianto Anis Sitompul” dan Ibu saya “Maria

Nuzhafni” yang tercinta, yang telah banyak membantu penulis dari segi

doa, moril dan materi dari awal perkuliahan sampai selesainya kertas

karya ini.

8. Saudara-saudara penulis, Afrianz Prasetya Immanuel Sitompul, Rizky

Kevin Toman Sitompul selaku abang kandung, dan Rachel Rini Revanya

Sitompul adik saya, yang telah banyak membantu dan mendukung penulis

dari segi doa, moril dan materi selama penulis menyelesaikan kertas karya

ini.

9. Pimpinan dan seluruh karyawan di Hotel Ambhara Jakarta, yang telah

(7)

11.Kepada para sahabat penulis, Bayu Suwardi, Abdul Haris, Dwi Prawira

Ananda, Edo Bastian, Arya kemal yang telah membantu penulis

menyelesaikan Kertas Karya ini.

12.Teman-teman Pariwisata Hotel angkatan tahun 2009, Grace Debora,

Veronika, Muammar Fauzi, serta yang tidak tersebut namanya, atas doa,

dukungan, informasi dan semua bantuan yang telah diberikan dalam

proses penyusunan kertas karya ini.

Akhir kata penulis mengaharapkan semoga kertas karya ini bermanfaat bagi

kita semua, khususnya bagi penulis dan para pembaca.

Medan Januari 2012

Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ……… i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……… v

BAB I : PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ……… 1

1.2 Batasan Masalah ……… 2

1.3 Tujuan Penelitian ……… 3

1.4 Metode Penelitian ……… 3

1.5 Sistematika Penulisan ……… 4

BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG HOUSEKEEPING DEPARTMENT 2.1 Gambaran Umum Housekeeping Department ……… 6

2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan di Departemen Housekeeping ……… 7

2.2.1 Struktur Organisasi Housekeeping ……… 7

2.2.2 Deskripsi Pekerjaan di Housekeeping ……… 8

2.3 Tanggung Jawab Departemen Housekeeping ……… 16

2.4 Peranan manajemen dalam operasional Housekeeping pada occupancy Hotel ………. 18

2.4.1 Peranan Dari Sisi Manajemen Hotel ………. 18

2.4.2 Peranan Dari Sisi Operasional ………. 21

(9)

3.2 Klasifikasi Penggolongan Hotel ……… 24

3.3 Fasilitas Yang Dimiliki ……… 25

3.4 Struktur Organisasi Hotel ……… 29

BAB IV : PERANAN MANAJEMEN HOUSEKEEPING DALAM MEMBANTU MENINGKATKAN OCCUPANCY di HOTEL AMBHARA JAKARTA

4.1 Peranan Manajemen Housekeeping di Hotel Ambhara Jakarta ……. 30

4.2 Teknik Manajemen HousekeepingDepartment dalam Membantu

Occupancy di Hotel Ambhara Jakarta ………. 32

4.3 Peranan Manajemen Housekeeping dalam Meningkatkan Occupancy

Di Hotel Ambhara Jakarta ……… 33

4.4 Keberadaan Tamu Hotel Ambhara Jakarta ……… 34

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………. 36

5.2 Saran ……….…….... 37

(10)

ABSTRAKSI

“PERANAN MANAJEMEN HOUSEKEEPING DALAM

MEMBANTU MENINGKATKAN OCCUPANCY di HOTEL

AMBHARA JAKARTA”

Housekeeping ialah suatu departemen yang terdapat dalam suatu hotel yang

bertugas untuk menjaga kebersihan seluruh area hotel baik front office maupun back

office, housekeeping juga harus mampu menciptakan keamanan dan kenyaman bagi

setiap tamu yang datang. Peranan manajemen dalam housekeeping untuk menciptakan efisiensi dan efektivitas kerja housekeeping, manajemen housekeeping hotel ambhara Jakarta mempunyai strategi dalam menjaga kualitas pelayanan dengan cara : melaksanakan training, mengadakan briefing. Lokasi Hotel Ambhara yang berada dipusat kota sehingga mayoritas tamu yang datang bertujuan untuk bekerja dan berbisnis. Manajemen housekeeping membantu meningkatkan occupancy dengan cara : tetap menjaga standard pelayanan hotel, memberikan perubahan desain untuk menarik perhatian tamu.

(11)

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Pengertian hotel adalah suatu usaha komersil yang bergerak di bidang jasa,

yang menyediakan akomodasi kamar, restoran, dan fasilitas pendukung

lainnya. Menurut Keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No.

KM 94/HK. 103/MPP-87 tentang ketentuan usaha dan penggolongan hotel

dikemukakan bahwa :

“Hotel merupakan salah satu jenis usaha akomodasi yang mempergunakan

sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan

penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya lagi umum, yang

dikelola secara komersial serta memenuhi ketetapan yang ditetapkan

pemerintah”.

Salah satu bagian dari hotel yang memerankan bagian yang sangat penting

adalah Housekeeping Department. Tujuan utama departemen Housekeeping

ialah pemberdayaan semua sumber dan unsur yang tersedia untuk mendukung

visi dan misi hotel dalam menyajikan produk pelayanan akomodasi kepada

para tamu. Hasil pengelolaan departemen housekeeping yang baik, yaitu

berupa kebersihan, penampilan fasilitas dan produk hotel tentu akan dapat

menarik tamu untuk menginap kembali di hotel.

Kegiatan menjaga atau memelihara kebersihan seluruh area hotel berlangsung

(12)

2

departemen housekeeping untuk senantiasa bekerja keras, ulet dan disiplin

supaya konsistensi dan kerja tetap terjaga dari waktu ke waktu. Dalam tahap

ini manajemen housekeeping harus bisa mengatur agar dapat mewujudkan

sasaran housekeeping.

Housekeeping hotel memainkan peran yang sangat vital bagi penyelenggaraan

hotel. Peran tersebut tidak terbatas pada saat tamu menginap di kamar saja

namun mencakup semua aspek pemeliharaan kebersihan hotel seperti asset

hotel yang paling visible yakni bangunan dan seluruh fasilitasnya.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan pembahasan terhadap

hal-hal yang berkaitan dengan peranan housekeeping dalam membantu

meningkatkan occupancy hotel.

Untuk itu, penulis menyajikan kertas karya berjudul :

“PERANAN

MANAJEMEN HOUSEKEEPING DALAM MEMBANTU

MENINGKATKAN OCCUPANCY

di

HOTEL AMBHARA

JAKARTA”.

1.2 Batasan Masalah

Sesuai dengan kemampuan dan pengalaman Praktek Kerja Lapangan

yang telah dilaksanakan sebelumnya, maka pembatasan masalah dalam kertas

karya ini adalah :

1. Bagaimana peranan manajemen housekeeping di Hotel Ambhara

(13)

2. Bagaimana manajemen dalam membantu meningkatkan occupancy

di Hotel Ambhara Jakarta.

3. Bagaimana peran manajemen dalam cara meningkatkan occupancy

di Hotel Ambhara Jakarta.

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penulisan kertas karya tentulah mempunyai tujuan tertentu yaitu :

1. Untuk mengetahui dan meneliti sejauh mana sumber daya manusia yang

sudah digunakan dalam meningkatkan efesiensi dan kinerja karyawan di

hotel tersebut.

2. Menjalankan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan Praktek

Kerja Lapangan di hotel dan membandingkan dengan teori yang sudah

diperoleh terlebih dahulu selama mengikuti perkuliahan.

3. Mempertanggung jawabkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dapat

meningkatkan pengetahuan dalam industri perhotelan.

1.4 Metode Penelitian

Dalam menyusun dan menyelesaikan kertas karya ini, diperlukan data-data

dan informasi yang akurat, agar dapat dipertanggung jawabkan dan

dipertahankan kebenarannya pada semua pihak, Objek penelitian penulis

fokuskan ke dalam housekeeping yaitu menyangkut peranan manajemen

housekeeping dalam peningkatan occupancy. Penulis menggunakan dua

(14)

4

1. Penelitian Kepustakaan ( Library Search )

Yaitu penelitian dimana data-data yang diperoleh berasal dari buku,

majalah, Koran, dan sumber pustaka lainnya yang berhubungan erat

dengan kertas karya ini.

2. Penelitian Lapangan ( Field Research )

Yaitu penelitian dimana data-data yang diperoleh langsung dari lapangan,

melalui :

Observasi ( Praktek Kerja Lapangan )

Merupakan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan dengan ikut

serta dalam operasional hotel khususnya housekeeping sehingga penulis

dapat mengetahui dengan jelas penerapan mutu pelayanan pada hotel

tersebut.

1.5 Sistem Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis membagi pokok-pokok

pembahasan kedalam lima bab yang saling berhubungan yang memudahkan

pembaca mengikuti dan memahami uraian kertas karya ini.

Adapun pokok-pokok pembahasan tersebut sebagai berikut:

BAB I

:

Pada bab ini penulis menguraikan pendahuluan yang meliputi tentang Alasan Pemilihan Judul, Batasan Masalah, Tujuan

Penulisan, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan

(15)

housekeeping di hotel ambhara, tugas dan tanggung jawab

masing-masing staff, hubungan housekeeping dengan

departemen lain, serta peranan manajemen dalam operasional

housekeeping baik dari sisi manajemen maupun sisi

operasional beserta upaya – upaya yang dilakukan untuk

meningkatkan occupancy.

BAB III : Pada bab ini penulis menjelaskan tentang tinjauan umun tentang Hotel Ambhara Jakarta yang meliputi sejarah

berdirinya hotel, lokasi hotel, serta fasilitas-fasilitas yang

dimiliki dan struktur organisasi.

BAB IV

:

Pada bab ini penulis menguraikan peranan manajemen

housekeeping di hotel tersebut, teknik departemen

housekeeping dalam meningkatkan occupancy hotel,

kelancaran manajemen dalam operasional housekeeping, serta

upaya yang dilakukan manajemen dalam meningkatkan

occupancy.

BAB V

:

Kesimpulan dan saran, bab ini berisikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan uraian-uraian pada

bab sebelumnya dan pengamatan waktu Praktek Kerja

Lapangan serta berisi saran-saran yang dapat penulis berikan

untuk meningkatkan mutu terutama di departemen

(16)

BAB II

URAIAN TEORITIS MENGENAI HOUSEKEEPING

DEPARTMENT

2.1 Gambaran Umum Housekeeping Department

Housekeeping atau tata graha ialah salah satu bagian yang ada di dalam hotel

yang menangani hal – hal berkaitan dengan keindahan, kerapian, kelengkapan, dan

kesehatan seluruh kamar, juga area – area umum lainnya, agar seluruh tamu maupun

karyawan dapat merasa nyaman dan aman berada di dalam hotel.

Menurut Bagyono ( 2006 : 1 ) dalam bukunya Manajemen Housekeeping,

menyatakan “Housekeeping department merupakan suatu bagian paling penting dari

suatu hotel yang berfungsi menjaga atau memelihara kebersihan seluruh area hotel

yang berlangsung secara terus menerus dan tanpa henti. Dalam hubungan kerja

bagian housekeeping, sangat membutuhkan kerja sama dan interaksi saling

menguntungkan dengan department lain yang ada di hotel seperti front office, food &

beverage, engineering, human resources dan lain sebagainya.”

2.2 Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan di Housekeeping Department

Agus Sulastiyono ( 1999 : 122 ) berpendapat, “Struktur organisasi adalah

(17)

susunan orang – orang dengan jabatannya masing – masing dalam setiap bagian yang

mempunyai kesepakatan bersama secara formal untuk melaksanakan kegiatan –

kegiatan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dimana orang – orang tersebut

berada.” Sehingga struktur organisasi sangat penting agar masing – masing jabatan

diberi kepada orang yang ahli pada bidang tersebut sehingga dapat tercapainya tujuan

organisasi tersebut dengan baik.

2.2.1 Struktur Organisasi Housekeeping

Berikut gambar struktur organisasi housekeeping menurut Agung

Sulastiyono ( 1999 : 123 ) :

Executive Housekeeper

Room SPV Public Area SPV

Linen SPV Laundry SPV

Wash Attd Linenkeeper

Houseman/mai d

(18)

8

2.2.2 Deskripsi Pekerjaan di Housekeeping

Berdasarkan pendapat Agung Sulastiyono ( 1999 : 123 – 125 ). Setiap bagian

jabatan dari housekeeping memiliki tugas dan tanggung jawabnya untuk setiap

section atau bagiannya, ini dapat kita uraikan di mulai dari :

1. Room Supervisor

Room section mempunyai tanggung jawab untuk menjaga dan kebersihan,

kerapihan, kelengkapan kamar – kamar tamu.

Adapun Tugas Room supervisor menurut Sri Yayuk Perwani ( 2006 :

17 ) ialah :

a. Melihat dan mengawasi kembali kamar tamu yang di bersihkan

oleh room attendant dan melihat apabila ada kekurangan atau

kelebihan dari pemberian guest supllies yang dilakukan oleh room

attendant untuk segera diberitahukan kepada room attendant yang

bertugas pada section tersebut.

b. Room supervisor juga harus menelepon kamar tamu yang menolak

pelayanan pembersihan kamar yang di tawarkan oleh room

attendant ini berguna agar room attendant dapat mengetahui kapan

dapat membersihkannya, floor supervisor juga harus menawarkan

handuk bersih dan sabun kepada tamu yang bersangkutan.

Berpedoman pada uraian tugas di atas, dapat kita ambil kesimpulan

bahwa seorang room supervisor sangat berperan penting dalam hal

(19)

untuk mengatasi kendala – kendala yang mungkin terjadi saat

bertugas.

Room supervisor membawahi roomboy / maid, supervisor juga harus

tahu tugas – tugas apa saja yang di berikan ke room attendant. Adapun

tugas roomboy / maid yang diberikan ialah :

- Roomboy / maid harus memiliki trolleynya yang berisi

guest supplies dan peralatan serta kelengkapan yang di

perlukan dalam membersihkan kamar tamu, perlu di

perhatikan bahwa trolley tidak boleh melebihi kapasitas

ataupun kurang dari kapasitas karena dapat

mengakibatkan barang yang ditata dan di stok di trolley

akan cepat kotor, berminyak,selama proses pembersihan.

Stok kurang dapat menjadikan pemborosan waktu karena

harus kembali ke pantry untuk mengambil barang yang

masih kurang.

- Roomboy / maid juga wajib wajib menempatkan roomboy

/ maid hand caddy di bagian paling atas. Dengan cara ini

petugas tidak harus membawa seluruh trolley ke kamar.

- Roomboy / maid juga wajib mengikuti aturan

membersihkan kamar yang sistematis agar hasilnya

memuaskan, menghemat waktu serta tidak perlu

(20)

10

logis dari masuk ruang tamu hingga seleksi checking dan

leaving. Tujuh langkah utama dalam pembersihan adalah

masuk ke kamar tamu, memulai tugas – tugas, making the

bed, dusting, pembersihan kamar mandi, vacuuming,

pengecekan akhir.

Setelah membaca uraian tugas dari roomboy/maid tersebut dapat kita

simpulkan bahwa seorang roomboy/maid harus mampu menyiapkan guest

supplies sesuai dengan yang dibutuhkan, tidak kurang dan tidak lebih dan

juga harus mampu mempertahankan standar kebersihan kamar yang sudah

ditetapkan oleh manajemen.

2. Public Area Supervisor

Dalam buku Manajemen Penyelengaraan Hotel, Sony Waposo (1999 :

124) berpendapat “Public area adalah bagian yang mempunyai tanggung

jawab menjaga dan memelihara kebersihan, kerapihan, kelengkapan

kebutuhan ruangan umum”.

Beberapa tugas public area supervisor menurut Rumekso ( 2001 :

111) menyatakan :

a. Menjaga kerapihan, kebersihan, dan kelengkapan sarana maupun

kondisi lingkungan public area.

b. Menjaga pemeliharaan atau perawatan dan kelengkapan kerja.

(21)

Dari uraian tugas tersebut dapat kita simpulkan bahwa seorang public

area supervisor, harus mengecek setiap public area untuk memantau

maupun menjaga kerapihan, kebersihan serta kelengkapan sarana

sehingga apabila ada kekurangan dapat segera dikordinasikan kepada

houseman/maid yang bertugas.

Public area supervisor juga seperti room supervisor, mempunyai

bawahan yang bertugas menjalankan pekerjaan yang sudah ditetapkan

oleh public area supervisor bawahannya ini disebut houseman/maid.

Adapun beberapa tugas houseman/maid ialah sebagai berikut :

- Menjaga kebersihan dan kerapihan di pintu masuk utama

dan lobby, hal ini sangat penting karena ini adalah bagian

pertama yang akan diperhatikan oleh tamu yang dating ke

hotel tersebut. Frekuensi pembersihan pintu masuk utama

juga sangat bergantung pada cuaca. Jika musim hujan

maka akan menyebabkan pintu masuk harus dibersihkan

lebih sering dari biasanya.

- Area front desk, houseman/maid yang mendapat tugas di

section ini harus melakukan pembersihan yang teliti

karena umumnya front desk penuh dengan ornament dan

berbentuk rumit.

- Houseman/maid juga bertugas menjaga kebersihan

koridor selain membersihkan karpet dan lantai. Petugas

(22)

12

sekitar pintu kamar tamu. Perkakas penerangan juga

harus dilap dan lampu yang sudah padam harus diganti.

Ventilasi udara dan sprinklers juga harus dilap secara

teliti.

- Lift (elevator), pembersihan area lift meliputi sisi – sisi di

dekat lantai dimana tanda lecet, goresan – goresan, dan

sobekan – sobekan terjadi. Hand railings dan pengontrol

lift juga harus digosok untuk menghilangkan bekas jari.

- Toilet untuk tamu, toilet umum harus dibersihkan paling

tidak dua kali sehari, pagi dan sore. Pembersihan yang

lebih sering akan berguna untuk menjaga kelayakan

sanitasi dan tingkat keamaanan.

Tugas houseman/maid ini sangat penting, karena public area ialah

tempat dimana para tamu banyak melihat, sehingga para

houseman/maid harus mampu bekerja maksimal guna mewujudkan

citra baik hotel kepada tamu yang memasuki hotel.

3. Linen Supervisor

Agus Sulastiyono ( 1999 : 124 ) berpendapat bahwa “Linen adalah

bagian yang bertanggung jawab atas penyimpanan, penyediaan, kelengkapan,

kebersihan, dan kerapihan seluruh jenis – jenis linen yang dibutuhkan untuk

(23)

Adapun Tugas dan tanggung jawab linen supervisor menurut

Rumekso ( 2001 : 15 ) dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Menjadwalkan pekerjaan yang terorganisir., mengatur jadwal kerja

yang sesuai agar tercipta efektifitas pada pekerjaan dan lebih

teratur.

2. Mengadakan inventori, seorang linen supervisor harus mengecek

dan mengadakan penambahan inventori bila terjadi kekurangan

pada linen.

3. Memimpin kerja linenkeeper, yaitu memberikan job description

untuk dilakukan oleh linenkeeper

Seorang linen supervisor harus mampu menjadwalkan pekerjaan yang

terorganisir, harus mengecek inventori yang ada sehingga tidak terjadi

kehabisan barang maupun stock dan juga harus mencatat setiap linen

yang keluar maupun masuk sehingga tidak terjadi kelebihan atau

kekurangan barang.

Adapun tugas dan tanggung jawab linenkeeper meliputi :

- Menyiapkan linen di linen trolley untuk masing – masing

floor berdasarkan jumlah kamar yang isi dan disesuaikan

dengan fasilitas masing – masing kamar.

- Mencatat semua linen yang dikeluarkan dari linen room di

dalam buku khusus untuk tiap jenis linen serta jumlahnya

(24)

14

- Menyimpan linen lama yang sudah tidak digunakan di

tempat khusus.

- Membuat laporan linen yang hilang, yang dibeli oleh tamu

dan yang diberikan kepada tamu sebagai souvenir sehingga

linen supervisor dapat menggunakannya dalam laporan

penyusutan barang dan kebutuhan akan pengadaan barang

baru.

Dari uraian tugas tersebut, dapat disimpulkan linenkeeper harus tetliti

dalam menyiapkan linen di trolley untuk masing – masing floor

sehingga tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan, linenkeeper juga

harus mengecek setiap linen agar dapat mengetahui linen yang hilang

maupun rusak untuk dilaporkan kepada supervisor agar diadakan

permintaan pembelian barang.

4. Laundry Supervisor

Agustinus Darsono ( 2011 : 125 ) berpendapat “Laundry ialah salah

satu bagian di hotel yang bertanggung jawab atas pencucian, baik pencucian

pakaian tamu, seragam karyawan maupun linen – linen hotel .”

Adapun beberapa tugas yang dilakukan oleh laundry supervisor

menurut Sri Yayuk Perwani ( 2006 : 73 ) ialah :

1. Membuat jadwal kerja yang teratur agar terciptanya efesiensi dan

(25)

2. Memfile setiap cucian yang masuk baik dari tamu yang meminta

maupun dari hotel itu sendiri.

3. Mengadakan inventori untuk mengetahui bila terjadi kehabisan

atau kekurangan barang yang diperlukan laundry section sehingga

dapat mengadakan pembelian / pengadaan barang.

4. Memimpin kerja laundry attendant, sehingga sesuai dengan job

description yang sudah diberikan.

Laundry supervisor wajib menyatat setiap cucian yang masuk baik

dari hotel maupun tamu yang meminta, juga mengadakan inventori

untuk mengetahui barang yang diperlukan sehingga dapat mengadakan

pembelian.

Laundry attendant, ialah jabatan yang di kepalai oleh seorang laundry

supervisor yang melakukan pekerjaan sesuai dengan standard

operasioanal prosedur yang sudah ditetapkan. Menurut Agustinus

Darsono ( 2011 : 23 ) menguraikan beberapa tugas laundry attendant,

yaitu :

a. Mencuci segala linen supplies yang digunakan oleh

housekeeping departemen (room section) antara lain sheets,

pillow case, blanket, bed skirt, bed pad, bed cover, curtain,

(26)

16

b. Mencuci Linen supplies yang digunakan F&B department,

seperti table cloth, napkin, place mat, apron, table skirting,

green velvet, glass towel, dan kitchen towel.

c. Mencuci uniform milik seluruh karyawan hotel.

d. Menerima cucian baik dari tamu yang menginap maupun

tamu yang menginap di hotel lain.

Dari uraian tersebut penulis menyimpulkan laundry attendant harus

menyortir setiap cucian yang masuk, baik itu dari dalam hotel maupun

dari tamu yang menginap di hotel tersebut.

2.3 Tanggung Jawab Departemen Housekeeping

Menurut Rumekso ( 2006 : 77 ), “Tanggung jawab departemen housekeeping

cukup vital, departemen housekeeping harus memberikan pelayanan kepada para

tamu, terutama yang menyangkut pelayanan kenyamanan dan kebersihan ruang

hotel.” Adapun beberapa tanggung jawabnya menurut Bagyono ( 2008 : 96 ) dapat

dilihat sebagi berikut :

- Comfortable (Kenyamanan), Mengatur keadaan kamar serta fasilitas yang

ada harus dapat memberikan rasa nyaman dan betah tinggal di kamar.

Contohnya : housekeeping harus dapat mengatur kamar sedemikian menarik

dan bagus sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman kepada tamu yang menginap.

- Safe (Rasa aman), Housekeeping harus bisa memberikan rasa aman,

memberikan keselamatan kepada tamu baik itu untuk tamu itu sendiri maupun

(27)

Contohnya : housekeeping harus mampu menjaga kepercayaan tamu, dengan

cara tidak mengambil barang – barang milik tamu, sehingga tamu tersebut merasa

aman untuk tinggal di hotel tersebut.

- Attractive (Daya tarik), Housekeeping harus mampu mengatur keadaan

kamar dengan dekorasi sederhana tetapi menarik

Dapat kita ambil contoh, housekeeping mampu mengatur susunan dekorasi

kamar yang menarik, sehingga dapat menciptakan kesan yang sangat menarik dan

baik pada saat tamu pertama melihat kamar tersebut.

- Make A Good and Friendly Atmosphere, Housekeeping harus mampu

memberikan suasana yang baik dan bersifat kekeluargaan. Menyambut setiap tamu

yang datang dengan ramah dan kekeluargaan, biarkan tamu merasa santai sehingga

tamu merasa seperti di rumah sendiri.

Contohnya, terhadap tamu yang kita bisa menyapa tamu tersebut dengan

bertanya hal – hal atu kesan – kesan terhadap hotel dengan ramah sehingga

menciptakan suasana yang santai.

- Hospitality (Ramah Tamah), Petugas housekeeping harus bersifat sopan

santun dan ramah tamah, baik kepada tamu maupun kepada sesama karyawan dan

atasan.

- Responsibility (Tanggung Jawab), Dalam pelaksanaan tugas setiap harinya,

petugas housekeeping harus mampu melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung

(28)

18

- Coorperation (Kerjasama), Dalam pelaksanaan tugas harus bisa terjalin

kerjasama yang baik antara departemen yang satu dengan departemen yang lainnya

sehingga tugas yang akan dikerjakan berjalan dengan lancar dan sinkronisasi tujuan

perusahaan dapat dicapai dengan semaksimal mungkin.

Dari uraian – uraian tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa

Departemen Housekeeping harus bisa memberikan rasa kenyamanan, rasa keamanan,

mengatur daya tarik kamar dan menciptakan suasana yang ramah dan bersahabat

sehingga tamu yang dating ke hotel tersebut tidak merasa takut maupun asing dengan

suasana hoteltersebut.

2.4 Peranan Manajemen dalam Operasional Housekeeping pada

Occupancy Hotel.

“Manajemen ialah suatu perencanaan yang dibuat untuk menciptakan suasana

kerja yang efektif dan efesien sehingga tidak terjadi kesalahan dalam menetapkan

karyawan sesuai dengan kemampuannya.” ( Bagyono ; 2006 : 20 )

Manajemen juga berperan dalam housekeeping guna menciptakan efektifitas dan

efisensi kerja. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :

2.4.1 Peranan dari sisi Manajemen Hotel.

1. Membuat perencanaan dalam bidang yang menyangkut housekeeping,

(29)

- General cleaning, contohnya dengan melakukan general cleaning

dengan terjadwal seperti sebulan sekali.

- Decoration, maembuat dekorasi yang menarik sehingga tamu dapat

penasaran dan merasa tertarik untuk tinggal di hotel tersebut.

2. Mengadakan evaluasi hasil kerja dan mencari metode-metode baru

mengenai sistem kerja maupun alat-alat yang lebih efisien untuk

mendapatkan hasil kerja yang maksimal.

3. Mengawasi dan membuat perencanaan mengenai penambahan asset,

gardening termasuk budgetnya yang disesuaikan dengan room occupancy

dan pengendaliannya.

4. Mengandakan kontrol dalam segi penghematan tanpa mengurangi standar

Hotel. Contohnya, manajemen mencari barang yang akan digunakan

sesuai standard tapi dengan harga yang lebih murah.

5. Mengadakan pengawasan agar dapat berjalan lancar antara rencana kerja

yang telah tersusun dengan pelaksanaannya serta mengurangi

hambatan-hambatan yang ditimbulkannya.

6. Menampung, menelaah dan bertindak sebaik-baiknya terhadap semua

complaint dari tamu.

7. Mengadakan pendidikan dan memberikan petunjuk-petunjuk yang dalam

usaha menggunakan metode-metode kerja yang benar serta menciptakan

suasana kerja yang nyaman di lingkungan departemen housekeeping.

8. Mengadakan pertemuan atau meeting rutin dengan menelaah hasil kerja

(30)

20

9. Membantu kelancaran operasional dari berbagai kegiatan yang ada

kaitannya dengan department housekeeping.

10. Melakukan penilaian penampilan kerja bawahan langsung, dan

memonitor hasil penilaian yang dilakukan bawahan langsung.

11. Memonitor masalah produktivitas kerja dan membuat perencanaan

pengembangan personal di departemen .

12. Menciptakan dan membina suasana kerja yang sehat, contohnya,

manajemen membangun suasana yang sehat sehingga semua karywan

dapat bekerja sama dengan baik.

13. Menghadiri rapat manajemen.

Dari uraian – uraian tersebut penulis menyimpulkan, peranan dalam sisi

manajemen ialah sangat penting, untuk memberikan pelatihan secara rutin kepada

karyawan agar tetap berkompeten, menciptakan suasana kerja yang baik dan teratur,

serta menetapkan standar yang akan digunakan oleh hotel tersebut sehingga dapat

mempertahankan kualitas hotel tersebut.

Manajemen juga memiliki peranan dari sisi operasional, yaitu peranan dalam

menciptakan cara kerja dan penempatan karyawan sehingga dapat terciptanya hasil

yang maksimal.

Agustinus Darsono ( 2011 : 55 ) dalam bukunya Housekeeping Hotel, Peranan

(31)

2.4.2 Peranan Dari Sisi Operasional.

1. Mengkoordinir bidang kerja seluruh staf housekeeping. Disini manajemen

harus mampu mengkoordinir kerja seluruh staff sehingga staff yang sudah

ditempatkan di bagiannya dapat melakukan tugasnya dengan baik dan

sesuai dengan jobdescriptionnya.

2. Menyediakan barang-barang (alat-alat) kebutuhan untuk seluruh

keperluan housekeeping dan merawatnya.Contohnya, manajemen

mengadakan pengadaan barang yang dibutuhkan oleh housekeeping lalu

manajemen harus mengawasi dalam perawatan setiap barang yang sudah

dibeli

3. Mengadakan inspeksi di semua tempat di lingkungan hotel dan juga

melakukan on the spot checking.

4. Mengontrol semua barang yang dikirim untuk housekeeping sesuai

standard yang ada.Contoh, apabila ada barang yang dikirim itu semua

harus sesuai dengan standard yang sudah ditetapkan manajemen sehingga

manajemen wajib mengecek barang tersebut sesuai standard apa tidak.

5. Secara periodik mengadakan analisa tentang pemakaian barang-barang

kebutuhan di departemen houskeeping.

Dalam bidang operasional, penulis menyimpulkan peranan manajemen juga

sangat penting untuk mengkoordinir petugas untuk bekerja sesuai bidangnya,

(32)

22

hotel agar dapat memastikan bahwa tugas yang diberikan kepada karyawan dilakukan

dengan baik dan benar.

2.4.3 Upaya – Upaya Untuk Meningkatkan Occupancy.

Manajemen juga berperan dalam upaya peningkatan occupancy hotel.

Menurut Agus Sulastiyono ( 1999 : 270 ), upaya – upaya yang dilakukan manajemen

ini dapat dilihat sebagai berikut :

- Manajemen harus mampu memuaskan kebutuhan, keinginan dan tujuan –

tujuan tamu dengan cara menghilangkan atau memperkecil kesenjangan

antara apa yang didapatkan oleh tamu dengan apa yang sebenarnya

dikehendaki tamu.

- Mengembangkan program – program komunikasi untuk menginformasikan

kepada calon konsumen tentang pelayanan dan meningkatkan

penggunaannya.

- Manajemen harus melakukan dekorasi yang menarik secara berkala ataupun

mempertahankan keuinikan dari hotel tersebut sehingga tamu merasa tertarik

dan ingin dating lagi.

- Manajemen melakukan hubungan dengan tamu ataupun masyarakat untuk

meningkatkan hubungan baik antara pihak hotel dengan tamu sehingga

tamu merasa nyaman dan ingin kembali lagi.

- Manajemen melakukan program khusus seperti membuat promosi dalam

(33)

Dari uraian – uraian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa upaya

manajemen dalam melakukan penigkatan occupancy dapat dilakukan dengan

berbagai tidak hanya dalam satu bidang saja tetapi mencakup keseluruhan. Dan

manajemen harus mengetahui selera masyarakat sehingga dapat membuat program –

(34)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL AMBHARA JAKARTA

3.1 Sejarah Singkat Berdirinya Hotel

Ambhara Hotel Jakarta didirikan pada tanggal 15 Desember 1994 dengan

klasifikasi hotel berbintang 3. Pada tanggal 4 Juni 1997 PARSPOSTEL

memberikan pernyataan bahwa Hotel Ambhara diberi predikat bintang 4 sampai

dengan saat ini.

Hotel milik PT. Ambhara Taruna ini juga sebagai anggota dari A. Latief

Corporation, dibangun diatas tanah seluas 5.252m2 dengan luas bangunan

3.500m2.

Perusahaan ini juga patuh terhadap peraturan yang ada, maksudnya hamper sama

dengan perusahaan – perusahaan lainnya dengan tidak menjalankan suatu usaha

yang bertentangan dan melanggar ketertiban umum. Usaha yang lebih giat terus

ditingkatkan dalam segi service maupun pemasaran, salah satunya dalam segi

pemasaran adalah menjaga kestabilan harga kamar, peningkatan dalam segi

lingkungan hotel, meningkatkan prestasi karyawan/karyawati.

3.2 Klasifikasi Penggolongan Hotel

Ditinjau dari Sistem Penerapan Harga Kamar ( Type of Plan ), Hotel Ambhara

menggunakan sistem Continental Plan, yaitu harga kamar sudah termasuk

(35)

Size ( Ukuran ), Ukuran besar kecilnya hotel, dapat diklasifikasikan

bahwa hotel Ambhara termasuk pada Above Average Hotel, hotel yang

mengoperasikan 100-300 kamar.

Type of Guest, klasifikasi hotel berdasar tipe tamu hotel memiliki tamu

dominan Businessman.

Berdasarkan Length of Stay Guest, hotel dapat diklasifikasikan

kedalam : Semi Residential Hotel, lamanya tamu yang menginap tidak terlalu

lama dan tidak terlalu singkat.

Location, berdasarkan lokasi hotel, hotel dapat diklasifikasikan

menjadi : City Hotel, hotel yang berlokasi di pusat kota.

Berdasarkan Length of Operation Period, hotel digolonggkan ke

Unseasonal Hotel, hotel yang beroperasi sepanjang musim.

3.3 Fasilitas – fasilitas yang ada di Hotel Ambhara Jakarta

Hotel Ambhara Jakarta sebagai hotel berbintang 4 (****), memiliki fasilitas –

fasilitas yang cukup lengkap. Fasilitas – fasilitas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Rooms

Memiliki 216 kamar dengan perincisn sebagai berikut :

1. Standart Room : 85 kamar (dengan harga Rp. 955.000,-nett)

2. Superior Room : 72 kamar (dengan harga Rp.1.350.000,-nett)

3. Executive Room : 8 kamar (dengan harga Rp.1.855.000,-nett)

(36)

26

Dilengkapi dengan fasilitas antara lain : Kamar mandi dengan bath

tub, Air conditioner, TV, Sofa, Meja, Mini Bar, Inhouse Movie.

2. Dining dan Entertainment

1. Drug Store

Terletak di lantai dasar. Tempat ini menyediakan berbagai macam

kebutuhan tamu.

2. Meeting and Function Room

Terletak di lantai 1,2, dan 3. Tempat ini digunakan berbagai macam

pertemuan.

Lantai 1 : A. Board Room I

B. Board Room II

C. Board Room III

D. Board Room IV

E. Angkasa Room

F. Rajawali I

G. Rajawali II

H. Nuri Room

Lantai II : A. Parkit Room

B. Dirgantara Room I

C. Dirgantara Room II

(37)

3. Body Life Fitness Center

Terletak di lantai 4 buka setiap hari pukul 06.00 am – 09.00 pm. Tempat ini

menyediakan berbagai macam alat olahraga dan kebugaran yang dapat

dioperasikan sendiri atau dengan instruktur.

4. Swimming Pool

Kolam renang yang terdapat di lantai 4 yang hanya dapat di gunakan oleh

tamu yang menginap atau check in di hotel tersebut.

5. Pelangi Café

Restoran yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman khas

Hotel Ambhara.

Terletak di lantai dasar buka setiap hari dengan jadwal sebagai berikut:

1. Breakfast buka pukul : 06.00 am – 10.00 am

2. Lunch Buffet buka pukul : 11.00 am – 03.00 pm

3. Dinner Buffet buka pukul : 06.00 pm – 11.00 pm

6. Seruni Lobby Lounge

Berada di lantai dasar dan buka setiap hari pukul 07.00 am – 11.00 pm

menyediakan minuman seperti coffee, tea, juice, dan makanan ringan.

7. Café de France

Buka setiap hari pukul 07.00 am – 10.00 pm, dengan menyediakan sandwich,

cake, bread, dan menerima pesanan untuk ulang tahun, pernikahan, meeting,

(38)

28

8. D’ Baron

Menyajikan minuman – minuman yang beralkohol dan non alcohol dan

makanan ringan atau minuman bar. Terletak dilantai dasar dan buka setiap

hari dengan jadwal sebagai berikut:

1. Senin – Jumat : 11.30 am – 01.00 am

2. Sabtu – minggu : 04.00 pm – 12.00 am

9. D’ Terrace

Buka setiap hari Senin sampai Jumat pukul 06.00 am – 10.00 am yang

menyediakan berbagai minuman.

10.Dapua Rampah

Restoran yang berada dilantai dasar ini, menyediakan berbagai macam

(39)

3.4. Struktur Organisai Hotel Ambhara Jakarta

General Manager

Asst. General Manager

(40)

BAB IV

PERNANAN MANAJEMEN HOUSEKEEPING DALAM

MEMBANTU MENINGKATKAN OCCUPANCY di HOTEL

AMBHARA JAKARTA

4.1 Peranan Manajemen Housekeeping di Hotel Ambhara Jakarta.

Menurut Head Department of Housekeeping hotel Ambhara Jakarta, peranan

manajemen housekeepingHotel Ambhara Jakarta dapat dilihat sebagai berikut:

1. Head Department of Housekeeping dalam hal kebersihan dan keteraturan

public area, terutama lobby, toilet, taman, serta public area lainnya setiap

saat memonitoring para pegawai yang melakukan tugas di Department of

Housekeeping hotel Ambhara Jakarta, karena ini akan dapat mempengaruhi

penilaian tamu terhadap hotel pada saat pertama masuk, hal ini dilakukan

dengan cara, Department of Housekeeping hotel Ambhara Jakarta wajib

membersihkan dan mengcheck setiap public area sekitar 1 jam sekali

sehingga kebersihan setiap public area dapat terjaga dengan baik.

2.Department of Housekeeping hotel Ambhara Jakarta juga harus bertanggung

jawab menjaga kebersihan dan kerapian bagian back office, seperti bagian,

ruang makan karyawan, ruang ganti pakaian karyawan, ruang kantor dan

sebagainya. Pihak manajemen Housekeeping melakukan permbersihan area

ruang kantor karyawan saat sebelum pergantian shift, bagian lain seperti

ruang makan karyawan serta ruang ganti karyawan dilakukan pembersihan

(41)

3.Department of Housekeeping hotel Ambhara Jakarta mengatur dan menjaga

kerapihan mulai dari bahan – bahan yang terbuat dari kain, seperti table

cloth, sprei, sarung bantal, korden, sehingga tidak terdapat kotoran maupun

ketidak rapihan di bahan – bahan tersebut, sehingga tidak membuat tamu

merasa tidak nyaman.saat berada di hotel Ambhara Jakarta.

4.Manajemen Department of Housekeeping hotel Ambhara Jakarta mampu

mengadakan briefing dan menciptakan suasana kerja yang baik diantara

karyawan housekeeping department, suasana kerja yang baik. Suasana yang

baik diciptakan dengan memberikan kenyamanan dan rasa persaudaraan

terhadap setiap karyawan housekeeping jadi jika seorang karyawan memiliki

masalah dapat diselesaikan dengan baik dan tidak mengganggu suasana

kerja.

5.Department of Housekeeping hotel Ambhara Jakarta untuk kelancaran

operasional juga dapat dilihat dari terjadwalnya pembersihan kamar hotel,

melakukan pembersihan yang sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan

hotel, kelancaran operasional sudah ditetapkan pihak manajemen dalam job

description yang harus diisi setiap hari sebelum pergantian shift, sehingga

shift selanjutnya mengetahui area mana yang sudah dibersihkan.

6., Department of Housekeeping hotel Ambhara Jakarta harus bekerja sama

dengan baik sehingga tidak terjadi perselisihan serta pekerjaan yang tidak

(42)

32

4.2 Teknik Manajemen Housekeeping dalam Membantu Occupancy di Hotel Ambhara Jakarta.

Berikut ini merupakan cara yang digunakan manajemen Housekeeping Hotel

Ambhara Jakarta kepada Housekeeping dalam usaha membantu occupancy :

1. Manajemen Housekeeping wajib menjaga kebersihan dan kerapihan

daerah sekitar lingkungan hotel, ini dilakukan guna menciptakan

kondisi lingkungan yang bersih dan enak dipandang sehingga dapat

menarik perhatian tamu yang akan menginap dan memberikan

pandangan pertama yang baik bagi tamu yang datang.

2. Manajemen Housekeeping wajib memperhatikan public area,

fasilitas hotel, seperti lobby, koridor, toilet, restoran, fitness center,

meeting dan function room dengan baik, sehingga apabila ada

terjadi ketidakrapihan dapat segera diperbaiki. Housekeeping juga

harus rutin membersihkannya, karena area ini adalah area yang

selalu dilalui atau digunakan oleh tamu yang datang.

3. Manejemn Housekeeping juga wajib menjaga kebersihan setiap

kamar yang ada di hotel, housekeeping juga harus mampu membuat

keadaan dikamar tersebut kelihatan menarik bagi tamu yang akan

menginap. Sehingga tidak menimbulkan rasa bosan untuk menginap

di hotel tersebut.

(43)

karyawan dari hotel tersebut, dan wajib mengecek secara rutin ke

ruangan tersebut agar bila terdapat kotoran dapat segera langsung

dibersihkan.

5. Manjemen Housekeeping harus mampu memberikan keamanan bagi

setiap tamu yang datang sehingga tamu dapat dengan tenang

menginap ataupun datang ke hotel serta menimbulkan rasa percaya

terhadap hotel.

6. Manajemen Housekeeping juga dituntut mampu memberikan

kenyamanan bagi setiap tamu yang datang, hal ini berguna

menciptakan suasana yang baik, sehingga setiap tamu yang datang

tidak merasa takut maupun canggung.

4.3 Peranan Manajemen Housekeeping dalam Meningkatkan Occupancy di Hotel Ambhara Jakarta.

Setiap pelayanan yang dilakukan department housekeeping hotel Ambhara

Jakarta, mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan kepada tamu.

Peranan yang dilakukan pihak manajemen housekeeping dalam membantu

meningkatkan occupancy dapat kita lihat sebagai berikut :

1. Meningkatkan kebersihan di public area hotel, terutama dari bagian luar

hotel seperti lobby utama, tempat parker, toilet, koridor, taman yang

terawat, rapi, bersih sehingga dapat menarik perhatian tamu yang akan

(44)

34

perawatan taman secara berkala sehingga taman tampak bersih, rapi, indah

dan memberi kenyamanan bagi tamu yang datang.

2. Meningkatkan keramahan karyawan housekeeping, sehingga para

karyawan pada department ini tidak hanya sekedar bekerja tapi juga harus

menunjukkan sikap yang ramah terhadap setiap tamu yang dating, sehingga

tamu merasa nyaman dan betah di hotel.

3. Selalu menjaga dan meningkatkan kualitas karyawan housekeeping

department, ini dilakukan dengan melakukan pelatihan secara berkala,

sehingga karyawan memiliki standart kerja yang sudah ditetapkan pihak

manajemen hotel, juga menjaga kualitas pelayanan yang diberikan

housekeeping department sehingga tidak terjadi penurunan kualitas

karyawan.

4. Menjaga kebersihan serta kerapihan outlet – outlet yang ada di hotel

seperti, kolam renang, fitness center, business center, toilet, restoran serta

semua yang termasuk public area, hal ini penting untuk menimbulkan rasa

nyaman kepada tamu yang datang, Sehingga setiap tamu yang datang

merasa nyaman.

4.4 Keberadaan Tamu Hotel Ambhara Jakarta.

Letak hotel yang berada di ibukota Negara dan dekat dengan pusat kota, maka

mayoritas tamu yang datang di Hotel Ambhara Jakarta merupakan para karyawan

(45)

Tamu yang datang ke Hotel Ambhara Jakarta merupakan pangsa pasar kelas

menengah ke atas. Hal ini dapat ditinjau berdasarkan harga hotel tersebut.

Berdasarkan survey yang telah penulis lakukan terhadap 20 orang tamu yang

menginap, maka terdata 70% tamu yang datang dengan alasan berbisnis, alas an

mereka memilih hotel ini karena hotel terletak ditempat yang dekat dengan pusat

perkantoran dan memiliki akses yang mudah kemana saja sehingga memudahkan

untuk tamu berpergian baik untuk urusan pekerjaan maupun hanya sekedar mencari

hiburan. 30% lainnya tamu yang datang dengan tujuan berlibur biasanya tamu yang

datang dengan tujuan berlibur lebih banyak yang membawa keluarga, hal ini dapat

disimpulkan karena pada survey yang dilakukan, tamu yang terdata bertujuan berlibur

semua bersama keluarga. Hal ini terjadi karena selain hotel tersebut dekat dengan

pusat bisnis, hotel tersebut juga dekat dengan pusat hiburan maupun perbelanjaan di

(46)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan bab – bab yang telah penulis uraikan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa manajemen housekeeping ialah bagian penting yang ada

di dalam hotel, yang berfungsi menjaga atau memelihara kebersihan seluruh area

hotel yang berlangsung secara terus menerus.

Hotel Ambhara Jakarta mempunyai juga mempunyai fasilitas – fasilitas yang

baik seperti fitness center, restoran, terutama meeting room karena, hotel Ambhara

Jakarta merupakan hotel bisnis.

Manajemen Housekeeping hotel Ambhara juga sangat berperan dalam

meningkatkan occupancy hotel dengan cara, melaksanakan pelatihan secara berkala

bagi setiap karyawan, mengadakan briefing terhadap karyawan, setiap karyawan

harus memiliki sifat ramah terhadap setiap tamu, dan juga harus menjaga keamanan,

kenyamanan, kebersihan setiap area hotel baik front office maupun back office.

Dalam kegiatan operasional hotel, housekeeping department merupakan bagian yang

sangat penting karena area yang menjadi cakupan memberikan kesan pertama

(47)

5.2 Saran

Saran – saran yang dapat diberikan penulis dari semua data yang ada

adalah :

1. Melakukan beberapa perubahan desain secara berkala di area hotel

sehingga menarik bagi perhatian bagi tamu yang berkunjung.

2. Karyawan housekeeping tidak hanya mampu menjaga kebersihan serta

memberikan kenyamanan dan keamanan tapi juga harus sigap menangani

keluhan tamu.

3. Melihat perkembangan hotel berbintang yang bertaraf internasional,

seharusnya pihak manajemen dapat menambah fasilitas yang ada agar

(48)

DAFTAR PUSTAKA

Rumekso, SE. (2001). Housekeeping Hotel, Andi Offset, Yogyakarta.

Bagyono. (2006). Manajemen Housekeeping, Andi Offset, Bandung

Perwani, Yayuk Sri. (2006). Teori dan Petunjuk Praktek Housekeeping, PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sulastiyono, Agus. (1999). Manajemen Penyelenggaraan Hotel. Alfabeta, Bandung.

Darsono, Agustinus (2011). Housekeeping Hotel. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Bagyono. (2008). Housekeeping Hotel Problem Solving and Terminologi. Alfabeta, Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Melalui analisa dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab terdahulu, dan berkaitan dengan masih ada kekurangan dan kelemahan dari kegiatan operasional bagian kamar tamu

Di dalam pelaksanaan manajemen operasional hotel khususnya di bidang housekeeping, yang bertugas memberikan pelayanan terbaik bagi tamu merupakan aspek yang sangat penting

karyawan dapat terpelihara dengan baik, di dalam suasana disiplin yang tinggi.. Taufik Hidayat : Peranan Pekerjaan Housekeeping Department Di Best Western Hotel Asean

PENDAYAGUNAAN CATATAN SEJARAH KUNJUNGAN TAMU DALAM UPAYA MEMBANTU MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN REPEATER GUEST DI HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN KERTAS KARYA.. Dikerjakan

Guest Relations Officer merupakan salah satu divisi dari hotel yang bertugas?. menjaga hubungan tamu dan pihak hotel supaya berjalan dengan

brown sugar diletakkan di dalam kamar tamu hotel, sebaiknya bagian housekeeping juga mengecek ulang agar tidak terjadi masalah dengan tamu karena menyiapkan

Tinggi rendahnya occupancy hotel di kabupaten Badung sangat dipengaruhi oleh situasi pandemi covid-19, dan banyak orang yang mengurangi aktifitas langsung, sehingga

Supervisor, Asst Housekeeper dan juga senior Hosuekeeping mereka membenarkan bahwa : Melalui kebersihan kamar dapat memberikan kepuasan pada tamu yang menginap