• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pendayagunaan Catatan Sejarah Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAYAGUNAAN CATATAN SEJARAH KUNJUNGAN TAMU DALAM UPAYA MEMBANTU MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN REPEATER GUEST DI HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN KERTAS KARYA

Dikerjakan O

L E H

FITRI DWINANDA SARI NASUTION NIM. 062204037

Pembimbing,

HASRUN TANJUNG, SE

Kertas Karya ini Diajukan Kepada Panitia Penilai

Program Pendidikan Non Gelar Fakultas Sastra USU Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SASTRA

PROGRAM PENDIDIKAN NON GELAR DALAM PROGRAM STUDI PARIWISATA BIDANG KEAHLIAN PERHOTELAN MEDAN

(2)

Disetujui Oleh :

PROGRAM STUDI PARIWISATA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PROGRAM STUDI PARIWISATA FAKULTAS SASTRA

KETUA

Drs. Ridwan Azhar M. Hum. NIP 131124058

(3)

PENGESAHAN

Diterima Oleh:

Panitia Penilai Program Pendidikan Non Gelar Sastra dan Budaya Fakultas Sastra USU Medan

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Diploma III Dalam Program Studi Pariwisata

Pada: Tanggal: Hari:

PROGRAM STUDI DIPLOMA SASTRA DAN BUDAYA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DEKAN

Drs. Syaifuddin, MA., Ph. D. NIP. 132098531

PANITIA PENILAI

NO NAMA TANDA TANGAN

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Penulisan kertas karya ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan guna

memenuhi syarat yang diperlukan dalam menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III

Jurusan Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera

Medan. Adapun judul dari kertas karya ini adalah “Pendayagunaan Catatan Sejarah

Kunjungan Tamu Dalam Upaya Membantu Meningkatkan Jumlah Kunjungan

Repeater Guest di Hotel Danau Toba International Medan“.

Dalam penyusunan kertas karya ini, penulis mendapatkan banyak dukungan dan

sumbangan pikiran yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak.

Untuk itulah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar – besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Syaifuddin, MA., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Sastra USU Medan.

2. Bapak Drs. Ridwan Azhar M.Hum, selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas

Sastra, USU Medan dan dosen pembaca yang telah memberikan bantuan dan saran

kepada penulis.

3. Bapak Mukhtar Majid, S. Sos., S. Par., MA, selaku sekretaris Program Studi

Pariwisata Fakultas Sastra USU Medan.

4. Bapak Hasrun Tanjung, SE selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dan

membimbing penulis dalam penulisan kertas karya ini.

(5)

6. Seluruh staff pengajar Program Studi Pariwisata Perhotelan Universitas Sumatera

Utara

7. Muara Nasution dan Syahrida Lubis S. Pd. kedua orang tua, terima kasih untuk doa,

semangat dan dukungan yang telah diberikan

8. Kakak tersayang Elia Novira Nasution S. Pd. Adik – adikku Arif, Abdi, Aulia, buat

Ujing, Bou, Nenek dan seluruh keluarga, terima kasih atas dukungannya.

9. Syamsul Bahri Gultom dan keluarga yang telah mengisi hari – hari penulis, terima

kasih atas doa dan motivasinya selama ini.

10.Teman – teman Maya, Yunda, Fiska, Yuda, Qnoy, Gya, Haris, Akbar, Trian, Ryan,

Ojie, Cindie, Wulan, Frengki, Fauzar serta seluruh teman- teman stambuk 2006

perhotelan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis tidak dapat membalas budi dan bantuan yang telah diberikan selain doa

semoga Allah SWT memberikan karunia yang sepadan.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan kertas karya ini masih

terdapat banyak kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun.

Akhirnya penulis berharap kertas karya ini bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Medan, 10 Februari 2009

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. i

DAFTAR ISI……….…... iii

ABSTRAKSI……… v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……….…. 1

1.2 Batasan Permasalahan………….……….…… 4

1.3 Tujuan Penulisan………...……….. 4

1.4 Metode Penelitian………... 5

1.5 Sistematika Penulisan……....………... 6

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Catatan Sejarah Kunjungan Tamu ………. 8

2.2 Pengertian Pemasaran ……… 12

2.3 Konsep Pemasaran ………. 14

2.4Riset Pemasaran dan Sistem Informasi Pemasaran ……… 14

BAB III TINJAUAN UMUM HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN 3.1 Sejarah Berdirinya……….. 22

3.2 Klasifikasi Hotel………... 24

3.3 Fasilitas yang Dimiliki……… 26

(7)

BAB IV PENDAYAGUNAAN GUEST HISTORY DALAM UPAYA

MEMBANTU MENINGKATKAN JUMLAH REPEATER GUEST DI

HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN

4.1 Sejarah Kunjungan Tamu (guest history)……….. 35

4.2 Menyusun dan Melengkapi Catatan Sejarah Kunjungan

Tamu………..……… 36

4.3 Hubungan antara Pengguna Catatan Sejarah Kunjungan Tamu

dengan Pemasaran………. 38

4.4 Usaha Manajemen Hotel Danau Toba International Medan untuk

Mempertahankan dan Meningkatkan Jumlah Kujungan Repeater

Guest………..……… 39

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan………... 42

5.2Saran ……...……… 43

DAFTAR PUSTAKA

(8)

ABSTRAKSI

Kepariwisataan merupakan salah satu sumber pendapatan devisa negara yang bukan hanya dapat meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia tetapi juga dapat memberikan lapangan pekerjaan. Perkembangan pariwisata tidaklah terlepas dari peran serta bidang perhotelan yang mana keduanya haruslah saling berdampingan.

Hotel Danau Toba International Medan merupakan salah satu hotel berbintang 4 () di Medan yang banyak dikunjungi oleh tamu, baik tamu bisnis, wisata dan lainnya. Hotel Danau Toba memiliki banyak fasilitas yang dapat diikmati oleh tamu hotel maupun tamu dari luar hotel.

Untuk membuat tamu betah menginap dan datang kembali adalah menciptakan situasi yang aman, bersih, menarik, menyenangkan dan memuaskan kepada tamu. Selain itu untuk membantu meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest, pihak hotel juga perlu memperhatikan pemasarannya yang tidak terlepas dari pendayagunaan guest history. Dengan adanya guest history dalam upaya membantu meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest maka akan dapat memudahkan pemasaran.

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Sejak dicanangkannya “Visit Indonesian Year 1991” pertumbuhan sektor

pariwisata di Indonesia sangatlah besar, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan yang datang ke Indonesia dan perolehan devisa yang cukup bagi

negara.

Hal ini menunjukkan bahwa sektor pariwisata dapat menjadi tulang punggung

ekonomi Indonesia sesuai dengan harapan pemerintah seperti yang tertuang dalam

GBHN 1993 / 1998 bab IV tentang pariwisata dalam Pelita VI

Pembangunan kepariwisataan diharapkan kepada peningkatan pariwisata menjadi

sektor andalan yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi termasuk kegiatan

sektor lain yang terkait sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat,

pendapatan daerah dan pendapatan negara serta penerimaan devisa meninggat

melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi

kepariwisataan nasional

(Tanya jawab lengkap GBHN 1993 / 1998)

Melihat kenyataan tersebut, pemerintah beserta swasta terus memperbaiki dan

menambah sarana dan prasarana penunjang kegiatan pariwisata yang salah satu

diantaranya adalah hotel.

Hotel sebagai bentuk usaha komersial memiliki beberapa departmen yang

menunjang operasionalnya. Salah satu diantaranya adalah pemasaran yang merupakan

(10)

Kegiatan pemasaran bertitik tolak dari usaha untuk menemukenali kebutuhan dan

keinginan tamu. Kegiatan ini dimulai sebelum aktivitas-aktivitas dijalankan dan hasilnya

dapat dilihat di kemudian hari.

Faktor yang menunjang dalam usaha perhotelan adalah tamu yang sedang tinggal

di hotel dan juga tamu yang pernah tinggal di hotel pada masa lalu.

Catatan sejarah kunjungan tamu merupakan hal yang sangat berguna sebagai

patokan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

tamu. Catatan tersebut dapat memberikan informasi tertentu untuk setiap tamu baik yang

sedang ataupun pernah tinggal di hotel. Catatan sejarah kunjungan tamu ini berisi tentang

hal-hal yang disukai, kebiasaan, keluhan, hobi, hari ulang tahun atau ulang tahun

pernikahan, permintaan khusus dan lain sebagainya.

Ada beberapa alasan tamu untuk datang kembali ke hotel yang pernah

dikunjunginya antara lain adalah pelayanan yang memuaskan, fasilitas hotel dan

dikenalinya keinginan tamu oleh karyawan dari sejarah kunjungan tamu.

Pada laporan akhir ini hanya akan diulas kembalinya tamu dalam hubungannya dengan

pelayanan yang memuaskan dan bila tamu yang pernah tinggal di hotel datang kembali.

Dengan adanya catatan sejarah kunjungan tamu tersebut diharapkan akan dapat lebih

memenuhi harapan dan keinginan tamu sehingga tamu merasa puas.

Pada Hotel Danau Toba Internasional Medan yang berada di Jl. Imam Bonjol No.

17 yang mempunyai 258 kamar dan tergolong hotel berbintang empat, pencatatan sejarah

kunjungan tamu yang dilaksanakan sejak bulan Februari 1979 sedang digalakkan

penggunaanya dan efektif didayagunakan pada bulan Maret 1979. Sejarah kunjungan

(11)

langsung bertatap muka dengan tamu seperti petugas penerima tamu, waiter, roomboy /

maid, petugas informasi ataupun melalui media seperti reservation staff, dan operator.

Catatan ini merupakan media informasi dari pegawai untuk kegiatan pemasaran. Dapat

dikatakan bahwa semua kegiatan yang berhubungan dengan tamu adalah untuk tujuan

pemasaran.

Catatan-catatan ini kemudian dimasukkan pada komputer untuk diproses agar

menjadikannya lebih bermanfaat. Dan bila tamu tersebut datang kembali, catatan tersebut

akan dicetak untuk kemudian didistribusikan ke departemen yang berhubungan dengan

catatan tersebut. Dengan hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah repeater guest

cukup potensial.

Pencatatan sejarah kunjungan tamu yang dilakukan pada kunjungan pertama akan

ditetapkan pada kunjungan pertama, kedua dan seterusnya.

Pada kunjungan pertama dan kedua, pegawai hotel mulai memberikan pelayanan

kepada repeater guest sesuai dengan kebutuhan dan keinginan tamu serta menghindari

hal yang tidak disukai atau hal yang pernah dikeluhkan sesuai dengan catatan sejarah

tamu. Hal ini diharapkan agar tamu merasa puas dengan pelayanan yang diberikan

dengan dikenalinya kebutuhan dan keinginan tamu sesuai dengan catatan sejarah

kunjungan tamu oleh karyawan.

Hasil pendayagunaan catatan sejarah kunjungan tamu dapat terlihat mulai dari

jumlah kunjungan repeater guest dimu;ai pada kunjungan kedua, ketiga,keempat dan

(12)

1.2. Batasan Permasalahan

Bertitik tolak pada data tersebut di atas, maka pokok permasalahan pada penulisan

ini adalah bagaimana upaya manajemen Hotel Danau Toba Internasional Medan untuk

mempertahankan serta meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest.

Dalam tulisan ini hanya akan dibahas tentang pendayagunaan tentang pencatatan

sejarah kunjungan tamu dalam hubungannya dengan mempertahankan dan meningkatkan

jumlah kunjungan repeater guest melalui pengenalan keinginan dan kebutuhan tamu.

1.3. Tujuan Penulisan

1. Memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan program Diploma III dalam

program Studi Pariwisata bidang keahlian Perhotelan di Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai suatu masukan kepada manajemen Hotel Danau Toba International

Medan berkenaan dengan pendayagunaan catatan sejarah kunjungan tamu dalam

hubungannya dengan peningkatan kunjungan repeater guest.

3. Untuk mengetahui masalah yang terjadi yang berhubungan dengan

pendayagunaan catatan sejarah kunjungan tamu.

4. Menemukan cara yang tepat dalam pendayagunaan catatan sejarah kunjungan

tamu.

(13)

1. Obyek Penelitian dan Lokasi Penelitian

a. Obyek Penelitian

Adalah catatan sejarah kunjungan tamu dalam hubungannya dengan

peningkatan kunjungan repeater guest.

b. Lokasi Penelitian

Penelitian untuk tugas akhir ini dilaksanakan di Hotel Danau Toba

Internasional Medan yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol No. 17,

Medan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah

1. Observasi

Metode ini dilaksanakan dengan jalan terjun langsung ke obyek

penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan data-data mengenai jumlah

kunjungan repeater guest, data sejarah kunjungan tamu

2. Wawancara Berstruktur

Metode ini dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan yang

berstruktur yang telah disiapkan sebelumnya oleh penulis. Diantaranya

adalah menanyakan tentang sejarah hotel, penggunaan catatan sejarah

kunjungan tamu pada operasional.

(14)

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan teori dan referensi tertulis

yang relevan dengan pokok bahasan.

4. Studi Dokumen

Teknik pengumpulan data dengan mempelajari dokumen dari

hotel yang sesuai dengak pokok bahasan.

1.5. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini, penulis membagi pokok- pokok pembahasan ke

dalam lima bab yang saling berhubungan dan saling mendukung antara bab yang satu

dengan bab yang lainnya. Adapun pokok – pokok pembahasan tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

Bab I: Merupakan bab pendahuluan di mana di dalamnya dikemukakan latar

belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan,

dan sistematika penulisan.

Bab II: Dalam bab ini dibahas tentang Guest History pada sebuah hotel yang

menguraikan pengertian guest history, pengisian guest history, fungsi

guest history, pengertian pemasaran, konsep pemasaran, riset pemasaran

dan system informasi pemasaran.

Bab III: Bab ini membahas tentang tinjauan umum tentang Hotel Danau Toba

International Medan, menguraikan tentang sejarah berdirinya hotel,

klasifikasi hotel, fasilitas yang dimiliki, department kantor depan Hotel

(15)

Bab IV: Dalam bab ini penulis membahas sejarah kunjungan tamu (guest history),

menyusun dan melengkapi guest history, hubungan antara pengguna guest

history dengan pemasaran, usaha manajemen HDTI untuk

mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest.

Bab V: Merupakan bab terakhir, penulis mencoba menarik beberapa kesimpulan

(16)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1. Catatan Sejarah Kunjungan Tamu

Faktor yang menunjang dalam usaha perhotelan adalah tamu yang sedang tinggal

di hotel dan tamu yang pernah tinggal di hotel. Oleh karenanya untuk memberikan

pelayanan yang memuaskan kepada tamu, banyak hotel mengunakan catatan sejarah

kunjungan tamu.

Pada operasional hotel, tamu yang baru datang (check in) diharuskan mengisi

registrasion card untuk dicatat data-datanya. Data tersebut akan secara langsung menjadi

catatan sejarah kunjungan tamu setelah tamu tersebut meninggalkan hotel (check out).

Pada hotel yang jumlah kamarnya sedikit, catatan sejarah kunjungan tamu

biasanya berbentuk card, sedangkan untuk hotel yang jumlah kamarnya banyak

cenderung untuk menyimpan data-data tersebut ke dalam file computer.

1. Pengertian Catatan Sejarah Kunjungan Tamu

A Guest History is a reference card index listing name, address, data of

annual arrivals, room rates and avariety of other information depending on

the particular facilities of the hotel. (Dukas, Peter, 1979 : 113)

Terjemahannya : Guest History adalah kartu index sebagai petunjuk yang

memuat daftar nama, alamat, tanggal kedatangan rutin, harga kamar dan

(17)

Sedangkan meurut David Hertzon (1978 ; 46) pengertian Guest history /

catatan sejarah kunjungan tamu adalah sebagai berikut :

A card which gives sufficient data on guests

Terjemahannya :

Kartu yang memberikan data tentang tamu.

Dari kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa catatan sejarah

kunjungan tamu adalah kartu yang berisi tentang informasi mengenai tamu

yang pernah dan yang sedang tinggal di hotel.

Pada hotel yang menggunakan komputer sebagai penyimpanan datanya,

biasanya terdapat formulir yang disebut guest history form. Formulir ini

kemudian diisi dengan data- data yang akan dimasukkan sebagai catatan

sejarah kunjungan tamu sebelum di-input pada komputer.

Tujuan diadakannya pencatatan sejarah kunjungan tamu adalah untuk

mendapatkan informasi yang cepat dan terperinci tentang tamu. Informasi itu

dapat berupa identitas tamu, kesukaan, cara pembayaran, frekuensi kunjungan,

tanggal rutin kedatangan, haraga kamar, anniversary date dan lain sebagainya.

Informasi tersebut dapat digunakan untuk mempromosikan special weekends,

second activities dan acara khusus yang lain kepada tamu yang pernah tinggal

pada masa-masa sebelumnya. Hal ini akan menunjang Marketing Information

System, karena akan membantu pihak hotel untuk mengembangkan hubungan

(18)

Tujuan guest history yang terpenting adalah dengan informasi yang

didapat, pihak hotel dapat memberikan pelayanan kepada tamu sesuai dengan

yang diharapkan dan menghindari hal-hal yang tidak disukai tamu.

Untuk perkembangan jangka panjang, dalam kaitannya dengan

peningkatan pengetahuan karyawan dan manajemen hotel tentang

konsumennya akan sangat membantu untuk meningkatkan jumlah kunjungan

tamu ke hotel tersebut.

2. Pengisian Sejarah Kunjungan Tamu

Data-data tamu pada catatan sejarah kunjungan tamu diperoleh dari

registration card yang diisi oleh tamu pada saat pertama kali tiba di hotel,

juga dari catatan karyawan mengenai informasi tentang tamu selama

menginap di hotel.

Date of Arrival, sangat berguna bagi pihak hotel untuk mengetahui pattern

arrival date tamu tersebut sehingga bisa ditawarkan agar datang kembali ke

hotel pada tanggal rutin kedatangannya.

Pengisian alamat lengkap tamu adalah hal yang terpenting, karena alamat

tersebut dibutuhkan untuk mengirimkan surat penawaran atau jenis surat

lainnya. Pengiriman dengan menggunakan alamat kantor akan lebih efektif,

oleh karenanya prlu juga dicatat business address. Summer and winter

addresses merupakan pilihan lain untuk menambah kesempatan dalam

(19)

Anniversary date seperti ulang tahun perkawinan perlu dicatat agar pihak

hotel dapat mengirimkan kartu ucapan selamat serta menawarkan kepada tamu

untuk merayakan acara khususnya di hotel.

Dengan mengetahui tempat wisata yang menarik bagi tamu, dan hobi para

tamu pihak hotel dapat menawarkan lenis-jenis pelayanan lain dengan tujuan

agar tamu tertarik untuk mengunjunginya dan menginap kembali di hotel.

Dari pengeluaran rata-rata tamu selama menginap di hotel, juga bias

digunakan sebagai sumber informasi. Tamu yang mempunyai pengeluaran

rata-rata tinggi merupakan sasaran utama bagi hotel untuk menawarkan

paket-paket khususnya untuk datang kembali ke hotel.

Permintaan khusus atau pelayanan tambahan perlu dicatat untuk bisa

digunakan sebagai pedoman bagi karyawan dalam memberikan pelayanan

kepada tamu pada kunjungan berikutnya.

Keluhan yang disampaikan oleh tamu harus dicatat dan diberi perhatian

khusus. Pada saat tamu meninggalkan hotel, hal-hal yang pernah dikeluhkan

akan selalu diingatnya. Dengan pencatatan ini maka situasi yang hampir sama

dikemudian hari dapat dihindari. Kolom keterangan berguna untuk tambahan

informasi tentang tamu. Semua informasi tersebut di atas sangat membantu

untuk mencapai repeat business. (Peter Dukas, 1987 ; 28).

(20)

Catatan sejarah kunjungan tamu ini digunakan sebagai alat pembantu

informasi utama mengenai identitas tamu yang pernah dan sedang menginap

di hotel. Ada juga beberapa kegunaan lain diantaranya :

a. Sebagai informasi utama tentang identitas tamu, hobi, hal-hal yang disukai

dan yang tidak disukai tamu, hari bersejarah, serta hal lain yang

berhubungan dengan fasilitas hotel.

b. Untuk dapat tetap mengadakan hubungan korespondensi dengan alamat

yang actual.

c. Digunakan sebagai alat untuk menentukan promosi.

d. Memberikan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan oleh tamu dan

menghindari hal-hal yang tidak disukai oleh tamu.

e. Meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest (David Hertzon, 1978 ;

50)

2.2. Pengertian Pemasaran

William J. Stanton yang dikutip oleh Prof. Dr. Winardi, S.E. (1989 ; 2),

mengemukakan pengertian pemasaran sebagai berikut :

Pemasaran merupakan sebuah sistem total aktifitas- aktifitas bisnis yang didesain untuk

merencanakan, menetapkan, serta mendistribusikan produk-produk serta jasa-jasa yang

memuaskan kebutuhan kepada pelanggan yang ada dan pelanggan-pelanggan yang

potensial.

Sedangkan menurut Philip Kottler (1992 ; 2) pengertian pemasaran adalah sebagai

(21)

Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan melalui proses pertukaran.

Dari proses di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa hal yang terpenting

adalah faktor kepuasan konsumen. Jadi faktor kepuasan konsumen adalah konsep yang

paling mendasar di dalam pemasaran. Tanpa adanya kepuasan, proses pemasaran akan

segera berakhir. Hal ini disebabkan karena kegiatan pemasaran tidak hanya untuk

kepentingan jangka pendek tetapi untuk jangka panjang.

Drs. Radiosunu (1983 ; 9) mengemukakan bahwa di dalam melaksanakan

kegiatan pemasaran, suatu pemasaran selalu didasari oleh konsep-konsep marketing,

diantaranya adalah konsep produk dan konsep pemasaran.

Pada awalnya sebagian besar perusahaan masih menganut konsep produk. Hal ini

dikarenakan perusahaan mempunyai pedoman bahwa perusahaan akan mendapatkan

konsumen yang banyak, jika produknya menawarkan harga yang murah, mutu yang baiok

dan mudah dijangkau oleh konsumen.

Setelah konsep tersebut mengalami perkembangan perusahaan tidak hanya

berpedoman pada konsep produk melainkan melalui berpedoman pada konsep

pemasaran. Di dalam konsep pemasaran, suatu perusahaan tidak hanya menciptakan

produk dengan mutu yang bagus saja tetapi berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen. Konsep pemasaran mengharapkan keuntungan dan kepuasan

konsumen yang telah menikmati produk dari perusahaan tersebut.

Dari hal-hal yang dikemukakan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

(22)

konsep pemasaran memusatkan kepada kepuasan konsumen dengan tidak mengabaikan

fungsi penjualan.

2.3. Konsep Pemasaran

Menurut Drs. Radiosunu (1983 ; 11) mengemukakan bahwa konsep pemasaran

menunjukkan kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan

keinginan konsumen atau pasar secara lebih efisien dan efektif daripada yang diberikan

oleh pesaing.

Konsep ini merupakan orientasi kebutuhan dan keinginan yang didukung oleh

usaha pemasaran terpadu yang diarahkan untuk menghasilkan kepuasan konsumen.

2.4. Riset Pemasaran dan Sistem Informasi Pemasaran

Untuk memahami konsumen dan pesaing setiap pemasar memerlukan riset

pemasaran.

Walter B. Wentz yang dikutip oleh Drs. Basu Swastha (1981;290),

mendefinisikan riset pemasaran sebagai berikut:

Pengumpulan dan penganalisaan informasi untuk membantu manajemen dan

mengambil keputusan di bidang pemasaran.

Riset pemasaran (marketing research) mempunyai kaitan yang erat dengan sistem

informasi. Informasi dapat diperoleh melalui riset pemasaran dan penggunaannya sangat

luas. Berikut ini akan diulas tentang kegunaan, sumber dan konsep dari sistem informasi

pemasaran menurut Dr. McDermott (June 1978;178)

(23)

Pada dasarnya, manajemen menggunakan informasi riset pemasaran untuk

semua jenis keputusan di bidang pemasaran. Di bawah ini akan dibahas tentang

kegunaan informasi dalam beberapa hal

a. Mengidentifikasikan sasaran konsumen

Sasaran konsumen dikelompokkan sebagai individu-individu yang

mempunyai tenaga beli serta keinginan akan suatu barang atau jasa. Proses

penelitian pemasaran akan berguna dalam memberikan pengetahuan tentang

kedua faktor tersebut. Hotel misalnya, mengumpulkan informasi tentang daya

beli, keinginan dan kebiasaan dari berbagai macam segmen tamu. Informasi

tersebut dapat dipakai sebagai alat untuk merencanakan sasaran konsumennya.

b. Perencanaan Barang

Informasi pemasaran sangat penting dalam bidang perencanaan barang

atau jasa. Adanya perubahan kesukaan konsumen dan penawaran barang atau jasa

baru dari pesaing dapat berakibat pada laba serta market share perusahaan. Agar

perusahaan dapat selalu mengikuti perkembangan pasarnya, maka barang atau

jasa yang ditawarkan harus diperbaiki sesuai dengan kebutuhannya. Sebelum

mengadakan perubahan barang atau jasa, informasi harus dikumpulkan melalui

riset pemasaran.

c. Penentuan Harga

Riset Pemasaran berguna pula dalam penyediaan informasi guna

(24)

perusahaan, harga yang ditawarkan oleh perusahaan, harag pesaing, dan

sebagainya. Dengan riset penjualan dapatlah diketahui, misalnya penjualan

perusahaan cenderung meningkat pada bulan-bulan tertentu (liburan sekolah).

Pada waktu perusahaan akan mengubah atau menentukan harga produknya secara

keseluruhan, maka pengaman tersebut dapat dipakai sebagai pertimbangan.

d. Saluran Distribusi

Manajemen perlu mengumpulkan informasi tentang struktur dan

pelaksanaan saluran distribusinya. Informasi tersebut antara lain menyangkut

penjualan dan saluran distribusi. Misalnya konsumen tidak banyak membuat

pemesanan kamar langsung pada perusahaan, tetapi lebih banyak memesan pada

biro perjalanan wisata. Dari informasi tersebut dapatlah disimpulkan bahwa

penyaluran secara luas pada konsumen lebih efektif bilamana digunakan biro

perjalanan wisata.

e. Promosi

Perusahaan memerlukan banyak informasi di bidang promosi. Informasi

tersebut diperoleh dari tenaga penjualan seperti data variabel tentang penjualan

mereka, jumlah kunjungan yang dilakukan dan sebagainya. Ini dapat diartikan

sebagai penilaian hasil kerja perusahaan beserta tenaga penjualannya. Lagi pula,

informasi tersebut berfungsi sebagai bahan untuk menentukan strategi pemasaran.

Jika penjualan di daerah tertentu menurun, misalnya perusahaan dapat

mengadakan perubahan-perubahan kegiatan pemasaran di daerah tersebut.

Biaya periklanan juga sangat memerlukan informasi penelitian seperti

(25)

kewajaran dalam mempengaruhi konsumen. Tentu saja manajemen harus

mengadakan pertimbangan-pertimbangan dalam mengambil keputusan.

2. Menentukan Sumber Informasi

Merumuskan jenis informasi yang dibutuhkan dan cara yang paling efisien

untuk mengumpulkan informasi itu merupakan langkah riset pemsaran yang tak kalah

penting. Sumber informasi pada umumnya :

a. Data primer

Data primer adalah materi informasi yang diperoleh peneliti secara

langsung di tenpat yang menjadi objek penelitian. Data ini bisa dikumpulkan

dalam tiga cara yaitu observasi, eksperimen dan survai.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari

sumber-sumber lain, misalnya dari surat kabar, majalah, lembaga pemerintah atau

biro perjalanan yang telah tersedia di suatu tempat, yang telah dikumpulkan untuk

maksud-maksud lain. Penggunaan data sekunder memberian titik awal riset

dengan biaya rendah serta cepat diperoleh, karena sudah disediakan oleh individu

atau lembaga lain. Namun demikain, data yang diperlukan mungkin tidak tersedia,

sudah usang, tidak tepat, tidak lengkap atau tidak bisa dipercaya.

3. Konsep Sistem Informasi Pemasaran

Dalam abad ke-19, kebanyakan perusahaan masih kecil dan mengenal

(26)

menemui, mengamati konsumen, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada

mereka.

Dalam abad ini, telah berkembang tiga kecenderungan sehingga memerlukan

informasi pemasaran yang lebih banyak dan lebih baik.

a. Dari pemasaran lokal, nasional ke pemasaran internasional

Karena perusahaan memperluas daerah pemasarannya, maka para manajer

tidak lagi mengenal langsung semua konsumennya. Untuk itu perlu

dikembangkan cara-cara lain untuk mengumpulkan informasi.

b. Dari kebutuhan peneliti ke keinginan pembeli

Karena pendapatan pembeli naik, maka mereka menjadi selektif dalam

memilih barang atau jasa. Para penjual menyadari bahwa mereka sulit

meramalkan tanggapan konsumen terhadap cirri-ciri, gaya dan atribut-atribut lain

yang berbeda. Oleh karena itu mereka berpaling ke riset pemasaran.

c. Dari persaingan harga ke persaingan bukan harga

Karena pemasar meningkatkan penggunaan alat-alat pemasaran bukan

harga, misalnya merk, pembedaan produk, iklan dan promosi penjualan, mereka

membutuhkan informasi mengenai bagaimana pasar menanggapi alat-alat

pemasarannya tadi.

Untuk mengatasi masalah kurangnya informasi pemasaran dan

mendapatkan yang berguna dan tepat, banyak perusahaan yang mengembangkan

sistem informasi pemasaran (MIS ; Marketing Information System).

(27)

Conrad Berenson yang dikutip oleh Prof. Dr. Winardi SE (1985;154)

berpendapat bahwa sistem- sistem informasi pemasaran adalah:

Suatu struktur yang berinteraksi, yang terdiri dari manusia, peralatan,

metode-metode dan perangkat pengawasan, yang didesain untuk menciptakan suatu arus

informasi yang dapat membantu membentuk suatu landasan terpercaya untuk

pengambilan keputusan-keputusan manajemen dalam bidang pemasaran.

Defenisi yang hampir sama dikemukakan oleh seorang pakar dalam bidang

ilmu pemasaran dan manajemen pemasaran, yaitu Phillip Kotler (1992;54).

Sistem informasi pemasaran adalah struktur informasi yang terus menerus dari

orang, perlengkapan, menganalisis dan prosedur untuk mengumpulkan, memilih,

menganalisis, mengevaluasi dan mendistribusi informasi yang relevan, tepat waktu

dan cermat yang akan digunakan oleh para pengambil keputusan pemasaran untuk

meningkatkan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pemasaran.

Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi

pemasaran yang biasanya disingkat SIP, merupakan sebuah kompleks orang-orang

peralatan dan prosedur-prosedur yang berorientasi pada masa yang akan datang. SIP

bekerja secara kontinudan berinteraksi, didesain untuk mencapai dan memproses arus

informasi yang dapat membantu pengambilan keputusan dalam kerangka program

pemasaran menyeluruh sebuah perusahaan.

Sistem informasi pemasaran merupakan metode-metode yang didesain khusus

agar pihak manajemen dapat memperoleh arus mantap informasi yang diperlukannya

secara teratur dalam bentuk informasi yang tepat, untuk orang-orang yang tepat dan

(28)

5. Mengembangkan Informasi

Informasi yang diperlukan dalam produsen dalam memasarkan produknya,

dapat dicapai dari catatan intern perusahaan, intelijens pemasaran dan riset

pemasaran. Kemudian sistem analisis informasi, memproses informasi tersebut untuk

lebih bermanfaat bagi produsen.

Informasi dari sumber-sumber intern dapat dicapai lebih cepat dan tidak perlu

biaya banyak, dibandingkan dari informasi sumber lainnya. Tetapi sering pula timbul

aneka macam masalah. Hal ini disebabkan karena informasi tersebut dikumpulkan

untuk tujuan lain, maka kemungkinan informasi yang didapat kurang lengkap dan

kurang tepat untuk pengambilan langkah selanjutnya dalam pemasaran.

6. Keuntungan yang dapat dicapai dari sistem informasi pemasaran

Sebuah sistem informasi pemasaran dapat memberikan keuntungan sebagai berikut;

a. Dapat memberikan lebih banyak informasi dalam batas waktu yang ditetapkan

oleh perusahaan. Oleh karenanya, hasil prestasi yang dicapai lebih baik.

b. Memanfaatkan informasi yang tercecer dan tersebar dan dikumpulkan menjadi

suatu yang berarti.

c. Memanfaatkan konsep pemasaran secara lebih lengkap.

d. Memberikan informasi secara lebih selektif

e. Memungkinkan diketahuinya hal-hal yang sedang digemari secara lebih cepat.

f. Dapat memberikan pengawasan lebih baik atas rencana pemasaran perusahaan.

(29)

BAB III

TINJAUAN UMUM HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN

3.1Sejarah Berdirinya

Ide untuk mendirikan suatu perusahaan dan menjalankan usaha perhotelan lahir

sebagai akibat dari Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan RI dan Menteri

Perhubungan RI No. 101 bulan September 1968, yaitu keputusan tentang pemberian

fasilitas sebesar-besarnya kepada pengusaha-pengusaha yang berminat untuk berusaha di

bidang perhotelan, sebagai upaya untuk mendorong kemajuan pariwisata Indonesia. Oleh

karena itu T. D. Pardede mengambil keputusan untuk mendirikan usaha perhotelan

sebahgai tambahan bidang-bidang usahanya yang telah ada, antara lain:

1. Perikanan, perkebunan, ekspor, yang tergabung dalam group Surya Sakti

2. Pendidikan, kesehatan, kerohanian yang tergabung dalam group Foundation

3. Pertekstilan yang tergabung dalam group pertekstilan

4. Perbankan, asuransi yang tergabung daalm group perbankan.

Keseluruhan bidang yang disebut di atas tergabung dalam T. D. Pardede Holding

Company. Secara berturut-turut didirikan beberapa hotel yang semuanya tergabung

dalam suatu group dengan nama Pardede Internasional Hotel Group (PIHG), yaitu

unit-unitnya terdiri dari:

1. Hotel Danau Toba dan Copa Cobana Club

2. Mini Hotel Danau Toba International

3. Pardede International Hotel

(30)

5. Hotel Danau Toba International – Parapat

6. Hotel Danau Toba International – Medan

7. Hotel Danau Toba International – Tebing Tinggi

8. Jhonny International Hotel – Jakarta

Hotel Danau Toba International Medan dibuka secara resmi dibuka untuk umum

pada tanggal 10 Juni 1972, dengan General Manager pertama Stanley Allinson dari

London. Hotel ini beroperasi dengan 200 kamar di Jl. Imam Bonjol No. 17 Medan. Pada

mulanya pendirian Hotel Danau toba International Medan ini mengakibatkan turunnya

tingkat hunian kamar dari unit- unit yang tergabung dalam Pardede International Hotel

Group yang telah berdiri sebelumnya. Pada akhir tahun 1972 Hotel Danau Toba

International Medan ini hanya mempunyai occupancy rate sebesar 25%, Break Event

Point jauh dari jangkauan. Masa itu adalah masa yang paling sulit untuk mengoperasikan

hotel bila ditinjau dari motif profit. Oleh karena itu, pada tanggal 1 April 1973 diadakan

kontrak manajemen antara PT. Aeropacific Hotel Coorperation dengan General Manager

R.E Scelling denagan ketentuan bahwa dibaeah pimpinan manajemen PT. Aeropacific

Hotel Cooperation harus dapat dicapai Occupancy Rate rata-rata 50% sampai akhir tahun

1973. ternyata target tersebut tidak dapat dicapai sehingga kontrak tersebut diakhiri

dengan general manager tetap R.E Scelling yang bersedia memperpanjang kontrak

kerjanya.

Sampai saat ini, disamping perbaikan mutu operasional juga ditingkatkan service

agar dapat menarik perhatian dan menyanagkan tamu-tamu yang menginap di hotel ini

(31)

3.2Klasifikasi Hotel

Hotel Danau Toba International Medan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Harga Jual Kamar (Plan System)

Hotel Danau Toba International Medan menganut sistem “European

Plan” yaitu harga kamar yang dibayar tidak termasuk makan dan minum (room

only).

Yang diperuntukkan bagi tamu-tamu individual dan tamu-tamu dari

travel agent yang vouchernya hanya berlaku untuk kamar saja. Sedangkan untuk

tamu-tamu dari perusahaan penerbangan seperti GIA, Merpati pihal hotel

menggunakan “Bermuda Plan”. Dimana mereka menjual kamar sudah termasuk

didalamnya sarapan pagi dalam bentuk “American Breakfast”.

Khusus untuk kamar-kamar executive keatas, harga kamar yang

ditawarkan sudah termasuk sarapan pagi dalam bentuk Continental Breakfast.

Dan untuk tamu-tamu group yang berjumlah lebuh dari 10 (sepuluh) pax, pihak

hotel memberiharga khusus sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

2. Berdasarkan Jumlah Kamar (Number of Rooms)

Hotel Danau Toba International Medan digolongkan kedalam “Large

Hotel” karena memiliki jumlah kamar sebanyak 258 kamar, yang dibagi sesuai

jenisnya.

(32)

Hotel Danau Toba International Medan digolongkan kedalam “Transien

Hotel”, karena tamu yang menginap rata-rata 1 sampai 2 hari saja. Tetapi disini

juga terdapat tamu yang menginap atau tinggal untuk waktu yang cukup lama.

4. Berdasarkan Jenis Tamu (Type of Patronage)

Kebanyakan tamu-tamu yang menginap di hotel ini adalah kalangan

bussinesman, oleh karena itu hotel ini termasuk kedalam “Business Hotel”.

Walaupun pada waktu-waktu tertentu juga terdapat tamu-tamu group yang

berasal dari dalam dan luar negeri, baik wisatawan, keluarga, dan sebagainya.

5. Berdasarkan Lokasi (Location)

Hotel ini tergolong kedalam kategori “City Hotel”, karena terletak di

pusat kota Medan, dekat dengan pusat perbelanjaan, kantor-kantor, Bandar udara

Polonia dan tempat-tempat yang erat hubungannya dengan masyarakat

sehari-hari. Sebab hotel ini terletak di tengah kota Medan, yaitu di jalan Imam Bonjol

No. 17 Medan. Kondisi lokasi seperti ini memungkinkan tamu-tamu yang

menginap untuk mencapai lokasi yang ingin dituju dengan mudah, ataupun

mengadakan pertemuan bisnis dengan secara langsung lebih cepat.

6. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (Under the GovernmentRegulation)

Berdasarkan ketetapan yang telah diberikan pemerintah, Hotel Danau

Toba International Medan adalah hotel yang berklasifikasi bintang 4 ()

hal ini dapat dilihat dari piagam pemerintah yang ditempatkan di kantor depan

hotel.

(33)

Hotel Danau Toba International Medan memiliki fasilitas yang cukup lengkap sesuai

dengan fasilitas hotel berbintang empat. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh

Hotel Danau Toba International Medan adalah sebagai berikut:

A. Room (kamar)

Hotel Danau Toba International Medan memiliki 271 kamar yang terdiri dari

beberapa tipe yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, yaitu: AC (Air

Conditioner), bathroom dengan shower, lantai yang dilapisi dengan karpet, TV

berwarna, Video, mini bar dan IDD telepon sistem. Kesemua harga kamar tersebut

sudah termasuk 10% service dan 11% government tax (pajak pemerintah).

B. Restaurant, Bar, dan Outlet Lainnya

Hotel Danau Toba International Medan mempunyai beberapa outlet sebagai

tempat penjualan makanan dan minumann dimana outlet tersebut terdiri dari

restoran, bar, dan sejenis lainnya:

a. The Café Terrace

Menyajikan makanan Indonesia, Eropa serta Oriental untuk breakfast,

lunch dan dinner. The Café Terrace ini buka 24 jam dan sistem penyajiannya

dilaksanakan dengan buffet/prasmanan, yaitu tersedianya beberapa jenis

makanan yang dapat dipilih oleh tamu sesuai dengan seleranya dan penyediaan

makanan ini juga yang Ala Carte Menu dan Set Group untuk tamu Group.

(34)

makan di restoran sehingga dengan mengadakan buffet ini menambah daya tarik

agar tamu makan di tempat ini, juga memudahkan penyajiannya, dan service.

Karena harga kamar banyak yang sudah termasuk breakfast (Breakfast inclusive)

dan juga untuk menghindari tamu akan breakfast di kamar. Dan yang tidak kalah

pentingnya untuk memudahkan perhitungan (mencharge) makanan tamu. Untuk

lunch dan dinner dapat diadakan Buffet jika ada pemesanan dari tamu group.

b. Osaka Japanese Restaurant

Restorant ini menyediakan berbagai makanan khas Jepang seperti

Tempura, Teppanyaki, Shabu-shabu, dan lain-lain. Tamu-tamu dilayani dengan

baik oleh waitress yang memakai pakaian Jepang (kimono). Tamu yang datang

ke restoran ini dapat memilih sendiri tempat duduknya, baik duduk bersila

ataupun duduk di kursi. Tamu juga dapat meminta beberapa jenis makanan yang

dapat dimasak di depan tamu. Restoram ini dibuka dari pukul 11.00 – 15.00

WIB untuk lunch, sedangkan untuk dinner pukul 18.00 – 23.00 WIB.

c. Sundanese / Javanese Restaurant

Restoran ini menyediakan makanan dan minuman khas Sunda atau Jawa.

Nama lain dari restoran ini adalah “Riung Lembur” yang berasal dari bahasa

Jawa. Restoran ini dibuka mulai pukul 11.00-23.00 WIB. Bangunan restoran

berbentuk pondok-pondok yang terbuat dari bambu serta perlengkapan makan

yang juga terbuat dari bambu seperti dari keranjang nasi, tempat lauk pauk,

tetapi piring makanan terbuat dari tanah liat. Tamu-tamu dilayani oleh waiter /

waitress yang mengenakan pakaian tradisional seperti kebaya dan blangkon yang

(35)

d. The Tavern

The Tavern ini adalah tempat hiburan (pub) yang menyediakan makanan,

khususnya dari daging yang dipanggang. Hiburan yang terdapat di tavern ini

biasanya berasal dari Negara Philipina.

e. Piano Lounge

Piano Lounge adalah tempat untuk menikmati hiburan dengan suasana

romantis di malam hari. Tamu-tamu dihibur dengan penyanyi / artis dan pianis

dari luar negeri dengan membawakan lagu-lagu berirama jazz dan sentimen.

Pada Piano Lounge ini juga menjual makanan dan minuman ringan (snack)

seperti emping, kacang goreng, kerupuk, dan lain-lain.

f. T.D Pardede Lounge (Lobby Bar)

Lobby bar ini menyediakan minuman beralkohol dan non alcohol.

Tamu-tamu dapat menikmati minuman sambil menikmati siaran televisi. Lobby bar ini

juga menyediakan minuman Compliment berupa orange juice bagi tamu-tamu

group.

g. Music Lounge

Music Lounge ini adalah tempat yang unik dengan gaya Inggris. Di

dalam Music Lounge ini tersedia bar yang menyediakan minuman beralkohol.

Suasananya sangat cocok digunakan sebagai tempat bersantai bagi para tamu

diiringi dengan pertunjukan band dari luar negeri.

h. Room Service

Room Service ini adalah bagian yang bertugas untuk melayani

(36)

tamu. Room Service ini beroperasi selama 24 jam. Tamu dapat memesan

makanan sesuai dengan menu yang terdapat di “Room Service Menu” yang

disediakan di setiap kamar.

i. Fasilitas Meeting / Convention

Hotel Danau Toba International Medan memiliki tiga ruang function

yang dapat disewakan untuk bisnis, konferensi, maupun party. Ketiga function

room tersebut adalah:

3.4Convention Hall

Ruangan ini banyak digunakan untuk kegiatan wedding party,

business party, cocktail party, dan berbagai jenis pertemuan. Ruangan ini

berkapasitas 2000 orang.

3.5Deli Room

Ruangan ini dalam jenis penggunaannya sama dengan Convention

hall perbedaannya hanya pada performance saja. Ruangan ini berkapasitas

hingga 1000 orang.

3.6Royal Room

Ruangan ini dipakai untuk kegiatan konferensi, seminar, eksebisi atau

trade luncheon. Berkapasitas mulai dari 50-400 orang. Royal room ini terdiri

dari:

Royal Room I

Royal Room II

Royal Room III

(37)

Royal Room V

Ruangan tersebut dapat ditata sedemikian rupa sesuai dengan jenis

kegiatan dan permintaan tamu, seperti Theatre Style, U Shape, dan Table

Buffet. Kesemua ruangan tersebut dilengkapi dengan peralatan audio visual,

slideproyektor serta peralatan sound system.

3.7Health and Fitness Centre

Health and Fitness Centre adalah gedung olah raga sebagai fasilitas

yang disediakan hotel untuk melekukan kegiatan olah raga seperti bola

basket, tennis lapangan, squash court, mandi uap yang dilakukan untuk

meningkatkan kebugaran dan kesehatan tamu. Gedung olah raga ini

dilengkapi dengan alat-alat olahraga yang modern. Untuk olah raga renang

Hotel DanauToba International Medan diberi nama “ Hermina Lagoon

Swimming Pool

3.8Danau Toba Executive Residence

Berupa apartemen yang disewakan bagi para tamu yang akan

menginap dalam waktu lama seperti 1 bulan ke atas. Tetapi pada saat ini,

apartemen ini juga disewakan bagi tamu-tamu yang menginap hanya 1

malam. Hal ini dilakukan untuk mencegah tingkat occupancy yang rendah

yang akan mengakibatkan kerugian pada pihak manajemen hotel. Apartemen

ini terdiri dari 41 kamar yang dilengkapi dengan peralatan yang serba

mewah, alat-alat masak yang lengkap, dan juga taman tempat anak-anak

(38)

memiliki fasilitas yang mewah. Misalnya: sofa, ruang makan, ruang tidur,

kamar mandi, ruang tamu, televisi, peralatan makan, dan peralatan memasak.

3.9Other Facilities

Adapun fasilitas- fasilitas lain adalah Billyard Centre, Shopping

Archade, dan Charte Bank, Beauty and Barber Shop, Star Message, Cake

Shop, Mutiara Tour and Travel service, Malaysia Airlines (MAS), Laundry,

Karaoke, Pool Bar, Parking Area, Dangdut Internasional, Tobasa, dan Rock

Café.

3.4. Departement Kantor Depan Hotel Danau Toba International Medan

Department kantor depan hotel adalah suatu departemen yang tugasnya langsung

berhubungan dengan tamu sehingga kesan yang ditimbulkan oleh petugas kantor depan

hotel sangat penting bagi tamu. Penamaan kantor depan sangat tepat karena ditinjau dari

segi lokasi kantor memang terletak di depan dan terlihat jelas oleh tamu untuk

memudahkan tamu berhubungan dengan dihak hotel. Kantor depan dikatakan sebagai

pusat kegiatan dari pada mulai sebelum kedatangan tamu, tamu tiba di hotel, tamu tinggal

di hotel dan tamu meninggalkan hotel akan berhubungan dengan kantor depan hotel.

Ruang Lingkup Kegiatan Kantor Depan

1. Reservation Section

Kegiatan bagian reservation ini adalah menerima pemesanan kamar yang datang ke

(39)

Cara pemesanan kamar yang tidak langsung dapat dilakukan melalui telepon, surat

telex, faximile, telegram, dan pemesanan langsung ke hotel untuk memesan kamar atau

istilahnya inpersm/go show.

2. Reception Section

Reception Section adalah bagian penerimaan yang tugas utamanya adalah menerima

tamu-tamu yang dating melalui reservation dan yang datang tanpa reservation (walk in

guest).

3. Mail and Information section

Fungsi utama dari bagian ini adalah memberikan pelayanan informasi baik kepada

tamu-tamu yang menginap maupun orang-orang luar yang ingin berhubungan dengan

hotel.

4. Uniformed Service

Bagian ini bertanggung jawab atas pelayanan barang- barang bawaan tamu dan

penitipan barang- barang tamu dan juga mengantarkan tamu ka kantor.

5. Telephone Operator

Melayani hubungan telepon keluar maupun ke dalam, menangani wake up call,

menangani penayangan siaran televisi, video, radio, dan musik ke kamar- kamar tamu

serta ruangan- ruangan lainnya.

6. Front Office Cashier

Secara administratif petugas bagian ini bertanggung jawab kepada bagian

accounting, tetapi karena kegiatannya berada di kantor depan maka secara operasional

(40)

semua data-data transaksi selama tamu menginap di hotel dan menerima pembayaran

tamu- tamu yang akan meninggalkan hotel.

7. Guest Relations

Guest Relation adalah bagian yang memberikan pelayanan- pelayanan tamu penting

di hotel.

8. Bellboy

Bertanggung jawab untuk mengantarkan tamu ke dalam kamar yang telah

ditentukan.

9. Doorman

Bertanggung jawab dalam menyambut tamu di pintu depan lobby hotel dan

(41)

BAB IV

PENDAYAGUNAAN GUEST HISTORY DALAM UPAYA MEMBANTU

MENINGKATKAN JUMLAH REPEATER GUEST DI HOTEL DANAU TOBA

INTERNATIONAL MEDAN

4.1. Sejarah Kunjungan Tamu (Guest History)

Di dalam operasionalnya, Hotel Danau Toba International Medan sudah

melaksanakan pencatatan sejarah kunjungan tamu sejak lama, namun penerapannya

baru diberlakukan bulan Februari 1979 dan catatan- catatan tersebut efektif

didayagunakan pada bulan Maret 1979.

Catatan sejarah kunjungan tamu adalah data- data yang berisi tentang

informasi mengenai tamu yang pernah ataupun sedang menginap di hotel.

Data- data berikut ini adalah hal- hal yang dapat dimasukkan ke dalam catatan

sejarah kunjungan tamu.

a. Identifikasi tamu yang berupa nama, alamat, cara pembayaran, harga kamar,

jumlah pengeluaran tamu dan lain- lain

b. Hal- hal yang disukai dan yang tidak disukai seperti tamu lebih suka tinggal di

kamar tertentu atau dengan pemandangan tertentu. Atau juga tamu lebih suka

pada jenis minuman tertentu.

c. Anniversary date misalnya hari ulang tahun atau ulang tahun perkawinan.

d. Keluhan yang pernah disampaikan, dengan tujuan keluhan yang sama tidak terjadi

(42)

e. Hadiah yang pernah diberikan. Apabila tamu pernah menginap di hotel

sebelumnya dan tercatat sebagai tamu khusus (VIP, Honeymooner, Long Staying

Guest) dan pernah diberi hadiah, maka jenis hadiah yang pernah diberikan

tersebut akan dicatat sehingga bila tamu tersebut datang kembali, tidak akan

terjadi pemberian jenis hadiah yang sama.

f. Hobi

g. Permintaan khusus seperti bila tamu meminta disediakan setrika di kamar,

tamabahan bantal dan lain-lain.

h. Kebiasaan tamu misalnya kebiasaan tamu di restoran untuk memesan jenis

makanan atau minuman serta tempat tertentu.

Tujuan dari pencatatan sejarah kunjungan tamu adalah untuk

menemukenali keinginan tamu sehingga karyawan hotel dapat memberikan pelayanan

yang sesuai dengan keinginan tamu dengan hal ini diharapkan agar tamu merasa puas

dan akan datang kembali ke hotel.

4.2. Menyusun dan Melengkapi Catatan Sejarah Kunjungan Tamu

Pada saat tamu baru tiba di hotel, petugas Kantor Depan akan meminta tamu

untuk mengisi registration card, dalam hal ini petugas akan meminta data tamu yang

akurat, terutama mengenai alamat tetapnya. Data- data tersebut kemudian akan

dimasukkan pada data komputer yang akan banyak berguna dalam menunjang

(43)

Ketika tamu menyelesaikan pembayaran rekeningnya dan meninggalkan

hotel, semua data tamu yang telah tersimpan pada komputer akan secara langsung

menjadi catatan sejarah kunjungan tamu.

Data tersebut belum menjadi informasi sampai ada orang yang berkeinginan

untuk mengetahui sesuatu dan kemudian data tersebut dimanfaatkan guna

mendapatkan informasi.

Bila mereka datang kembali, informasi yang berupa catatan sejarah kunjungan

tamu tersebut akan dicetak dan kemudian didistribusikan ke semua departemen yang

berhubungan dengan catatan sejarah kunjungan tamu tersebut untuk ditindaklanjuti.

Seperti misalnya bila tamu suka kamar yang di-groundfloor dan non smoking, maka

petugas Kantor Depan akan mencarikan kamar yang sesuai dengan permintaannya.

Atau bila tamu menyukai jenis minuman tertentu maka waitress akan menawarkan

minuman tersebut ketika tamu tersebut datang ke restoran. Hal ini akan menunjukkan

bahwa karyawan di hotel memberikan perhatian kepada tamu. Hal ini sangat berguna

bagi manajemen Hotel Danau Toba International Medan untuk memperoleh informasi

yang diperlukannya secara teratur dalam bentuk informasi yang tepat, untuk orang

yang tepat dan pada waktu yang tepat.

4.3.Hubungan antara Pengguna Catatan Sejarah Kunjungan Tamu dengan

(44)

Catatan sejarah kunjungan tamu yang memberikan informasi mengenai tamu,

akan sangat berguna bagi manajemen untuk lebih dapat mengetahui kebutuhan dan

keinginan tamu, sehingga dapat mempersiapkannya lebih awal dalam usaha untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Dengan hal ini diharapkan agar tamu

akan datang kembali ke hotel.

Salah satu tujuan dari pemasaran adalah untuk mempertahankan dan

meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest.

Dari catatan sejarah kunjungan tamu, selain mendapatkan informasi tentang

kebutuhan dan keinginan juga akan didapatkan informasi tentang pengeluaran

rata-rata tamu, hobi, tanggal bersejarah tamu dan pattern arrival date. Hal ini sangat

berguna untuk tujuan pemasaran jangka panjang, meskipun belum sepenuhnya

digunakan untuk tujuan pemasaran. Maksudnya di sini adalah pihak manajemen hotel

Danau Toba International Medan belum melakukan tindak lanjut (seperti direct

mailing atau pengiriman surat penawaran secara langsung kepada tamu untuk

menginap kembali di hotel) terdapat informasi yang diperoleh dari catatan sejarah

kunjungan tamu.

Yang menjadi hambatan adalah alamat yang diberikan tamu pada saat

mendaftar kurang lengkap dan akurat. Oleh karenanya sejak didayagunakannya

petugas Kantor Depan mulai meminta tamu untuk mengisi alamat yang lengkap dan

akurat. Hal tersebut di atas menjadi suatu halangan bagi manajemen untuk melakukan

(45)

4.4. Usaha Manajemen Hotel Danau Toba International Medan untuk

Mempertahankan dan Meningkatkan Jumlah Kunjungan RepeaterGuest

Dengan didayagunakan pencatatan sejarah kunjungan tamu di Hotel Danau

Toba International Medan, data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah

kunjungan repeater guest. Oleh karenanya pihak manajemen memberikan perhatian

terhadap hal ini. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mempertahankan dan

meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest, antara lain:

a. Membentuk IMAC (Integrated Marketing and Communication) tem untuk tujuan

pendayagunaan catatan sejarah kunjungan tamu.

Maksud IMAC adalah semua bentuk marketing adalah komunikasi dan

semua bentuk komunikasi adalah tujuan marketing. Catatan sejarah kunjungan

tamu yang merupakan sarana untuk kegiatan marketing adalah suatu bentuk

komunikasi yang berisi segala informasi mengenai tamu. Catatan sejarah

kunjungan tamu yang didapat dari komunikasi antara tamu dengan karyawan ini

kemudian disampaikan kepada pihak manajemen, dengan didapatnya informasi

mengenai tamu tersebut pada kunjungan sebelumnya maka bisa dikenali

kebutuhan dan keinginan mereka. Dan pada kunjungan berikutnya akan

diusahakan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan keinginan mereka

sehingga mereka akan merasa diperhatikandan diharapkan dapat memberikan

kepuasan dengan dikenalinya kebutuhan dan keinginan mereka sehingga

diharapkan akan datang kembali.

Semua karyawan yang berkomunikasi dengan tamu baik secara langsung

(46)

disukai, keluhan permintaan khusus, hobi, atau hal-hal lain yang berhubungan

dengan tamu ke dalam catatan sejarah kunjungan tamu. Data yang diperoleh dari

formulir tersebut kemudian akan dimasukkan pada data komputer.

Dalam upaya pendayagunaan guest history ini pada setiap departemen

yang berhubungan langsung dengan tamu disediakan catatan sejarah kunjungan

tamu sebagai alat manual sebelum dimasukkan data tersebut pada komputer. Dan

di setiap seksinya dipilih salah seorang koordinator. Adapun tugasnya adalah

memasukkan data dari catatan sejarah kunjungan tamu pada komputer sesuai

sesuai dengan seksi tempatnya bertugas.

Untuk mengontrol dan mengkoordinir, diadakan pertemuan bagi para

kordinator meskipun belum secara berkala. Di dalam pertemuan tersebut akan

diingatkan untuk lebih rajin dalam memasukkan data catatan sejarah kunjungan

tamu pada data computer dan membahas hal-hal baru dalam pelaksanaannya serta

membahas apabila ada masalah tertentu yang bersangkutan dengan catatan sejarah

kunjungan tamu.

b. Menganjurkan kepada karyawan Kantor Depan untuk meminta tamu menulis

alamat tamu yang akurat pada saat tamu melaksanakan pendaftaran. Hal ini

bertujuan agar manajemen hotel dapat melaksanakan pemasaran dengan

mengirimkan surat penawaran pada perayaan hari ulang tahun atau ulang tahun

perkawinan, pada pattern arrival datenya ataupun menawarkan paket khusus

hotel kepada tamu pada alamat akurat mereka.

c. Membuat poster-poster untuk tujuan marketingyang memberikan dorongan

(47)

yang mendukung pendayagunaan catatan sejarah kunjungan tamu tersebut

berbunyi “ lebih sulit untuk mempertahankan tamu yang sudah ada daripada

menarik tamu baru”

d. Menerapkan hasil pencatatan catatan sejarah kunjungan tamu sehingga tamu

merasa dikenali keinginan-keinginan dan diharapkan mendapatkan kepuasan dari

(48)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dilakukan penulis, dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Jumlah kunjungan repeater guest yang datang ke Hotel Danau Toba International

Medan cukup banyak sehingga pihak manajemen berusaha untuk

mempertahankan dan meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest tersebut.

2. Pendayagunaan pencatatan sejarah kunjungan tamu efektif mulai diterapkan sejak

bulan Maret 1979. untuk menunjang hal tersebut, telah dibentuk IMAC

(Intergrated Marketing and Communication) team yang bertugas untuk

mengkoordinasi pencatatan dan memasukkan data pada data komputer. Untuk

berkoordinasi, koordinator tersebut mengadakan pertemuan meskipun belum

secara berkala.

3. Hasil pencatatan sudah diterapkan sejak pendayagunaan tersebut dilaksanakan.

Hal ini betujuan untuk menungkatkan dan memberikan pelayanan yang sesuai

dengan kebutuhan dan keinginan tamu, sehingga diharapkan agar tamu merasa

puas dan akan datang kembali ke hotel.

4. Informasi yang didapat dari catatan sejarah kunjungan tamu selama ini belum

digunakan untuk tujuan pemasaran. Hal ini disebabkan karena alamat yang

diberikan tamu sebelum diterapkan pendayagunaan catatan sejarah kunjungan

(49)

direct mailing kepada tamu. Umtuk mengatasi hal tersebut, sejak pendayagunaan

catatan sejarah kunjungan tamu diterapkan, petugas kantor depan meminta tamu

untuk menulis alamat yang akurat pada saat mendaftar.

5.2.Saran

Dari hasil penelitian tentang pendayagunaan catatan sejarah kunjungan tamu

dalam usaha untuk meningkatkan jumlah kunjungan repeater guest di Hotel Danau

Toba International Medan ini penulis memberikan beberapa saran yang dapat

dijadikan suatu bahan pertimbangan oleh manajemen hotel untuk meningkatkan

jumlah kunjungan repeater guest.

Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Hendaknya pengisisan formulir pemesanan kamar oleh karyawan reservation

dicatat dengan lengkap dan jelas sehingga dapat memberikan informasi mengenai

data tamu yang akan menginap di hotel.

2. Pertemuan koordinator IMAC sebaiknya diadakan secara berkala.

3. Sebaiknya manajemen hotel mulai mengadakan direct mailing kepada tamu sesuai

dengan catatan sejarah kunjungan tamu seperti menawarkan seasonal activities

sesuai dengan hobi tamu tersebut, merayakan anniversary date di hotel atau

berkunjung kembali ke hotel sesuai dengan pattern arrival date.

4. Mempertahankan dan meningkatkan usaha yang telah dilaksanakan oleh

manajemen Hotel Danau Toba International Medan dalam meningkatkan jumlah

(50)

5. Akan lebih baik jika diadakan evaluasi tentang hasil pendayagunaan catatan

(51)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Fitri Dwinanda Sari Nasution

Tempat / Tanggal Lahir : Tebing Tinggi / 13 Juni 1988

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jl. Karya Wisata Komplek Citra Wisata Blok 5 No.

12A Medan

No. Telp / Hp : 081265010113

Motto : Tidak akan pernah menyerah untuk mendapatkan sesuatu

yang di impikan

PENDIDIKAN FORMAL

1. 1994 – 2000, lulusan SD Inpres 105434 Pabatu

2. 2000 – 2003, lulusan SLTP Negeri 10 Tebing Tinggi

3. 2003 – 2006, lulusan SMK Sandhy Putra-2 Medan

(52)

DAFTAR PUSTAKA

Dukas, Peter, 1979, Hotel Front Office Management and Operation, WM. C. Brown

Company Publisher, Iowa, USA

Haszonics, Joseph J., 1978, Front Office Operation, The Bobbs Meriil

Company Indina

Hertzon, David, 1978, Hotel Motel Marketing, The Bobbs Meriil Company

Indiana.

Kotler, Philip, 1992, Marketing, Jilid I, Erlangga, Jakarta.

Radiosunu Drs., 1983, Manajemen Pemasaran, suatu Pendekatan Analisis, Dosen

Fakultas Eonomi UGM.

Swastha DH., Drs, Basu, 1979, Azas-azas Marketing, Liberty Yogyakarta.

Winardi, Prof. Dr. S.E., 1989, Aspek-Aspek Bauran Pemasaran, Mandar Maju

Bandung.

Winardi, Prof. Dr. S.E., 1992, Aspek-Aspek Manajemen Pemasaran, Mandar Maju

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Tata Kerja pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bertujuan untuk disiplin kerja, pembagian tugas dan tanggung jawab dalam bekerja,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak kegiatan penambangan galian C yang terdiri dari variabel terbukanya lapangan kerja berpengaruh positif terhadap kesejahteraan

Pada parameter pertumbuhan tanaman yang selanjutnya yaitu diameter batang, tanaman yang menunjukkan pertumbuhan terbaik adalah tanaman dengan kombinasi arang kompos bioaktif 1 kg

78 informasi penting yang harus di posting terkadang hanya 5 menit kita sudah. memposting informasi tersebut tapi normalnya yah

Tabel yang lebih dari 2 (dua) halaman atau harus dilipat, ditempatkan pada.. halaman

On both ranches, the overall percentage of positive broodfish was around 35% when the program was initiated. After a few years of broodstock culling, the prevalence figures

Pancasila dan Kewarganegaraan dalam proses pembelajaran ... 3) Dapat digunakan sebagai masukan bagi guru Pendidikan Pancasila dan. Kewarganegaraan mengenai alternatif kegiatan

Luas dan dalamnya luka disertai dengan banyaknya jaringan yang luka merup[akan faktor yang paling riskan dalam penyembuhan luka, karena jika jaringan luka yang hilang sangat