ABSTRAK
M. AlfahriYudha1 SuriaNingsih**
Agusmidah***
Fenomena pemberian tunjangan hari raya (THR) di Indonesia merupakan suatu bentuk pemberian kehormatan kepada pekerja/buruh yang merayakan hari raya keagamaan. Dengan meninjau permasalahan yang dibahas di skripsi ini yaitu Bagaimana Tinjauan Umum Menurut Peraturan Perundang – Undangan yang Mengatur Pembayaran Tunjangan Hari Raya di Rumah Sakit Kisaran, Bagaimana Mekanisme Pemberian Tunjangan Hari Raya Kepada Pekerja di Rumah Sakit Kisaran, Bagaimana Sanksi Terhadap Keterlambatan Pembayaran THR di Terapkan di Rumah Sakit Kisaran
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian adalah metode yuridis normatif, yaitu penelitian hokum mengenai norma – norma serta ketentuan – ketentuan hukum yang telah ada atau telah berlaku baik secara tertulis maupun tidak tertulis dan metode yuridis empiris yaitup enelitianhukum mengenai berlakunya ketengtuan hokum telah ada. Sedang sifat penelitian ini adalah deskriptif, yaitu dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia, keadaan ataupun gejala – gejala lainnya serta didukung dengan metode pengumpulan data yaitu menggunakan metode penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian kepustakaan (Field Research).
Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut, pertama prosedur pemberian tunjangan hari raya (THR) kepada pekerja/buruh Dalam pemberian tunjangan hari raya (THR) oleh Rumah Sakit Umum Kisaran harus menyesuaikan dengan kemampuan perusahaan serta prestasi karyawan. Besar kecilnya tunjangan hari raya akan mempengaruhi kinerja karyawan untuk bekerja lebih bersemangat sehingga karyawan mempunyai produktivitas yang tinggi. Kedua, Fakta Hukum Pelanggaran Hak dalam PemberianTunjanganHari Raya di Rumah Sakit Umum Kisaran adalah Pelaksanaan pembayaran Tunjangan Hari Raya oleh pihak rumah sakit kepada pekerjanya yang tidak selamanya berjalan sesuai dengan yang diatur oleh peraturan yang ada. Pihak rumah sakit terkadang melanggar ketentuan-ketentuan dalam pada Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.6 Tahun 2016. Ketiga,Upaya hukum dalam rangka pemenuhan pembayaran tunjangan hariraya memalui pengadilan hubungan industrial apabila terjadi persoalan hukum di kemudian hari dapat meminta ganti rugi baik memalui lembaga di luar pengadilan (Non Litigasi) dan lembaga pengadilan (Litigasi).
1
Mahasiswa Fakultas Hukum USU
**Dosen Pembimbing I, StafPengajar di Fakultas Hukum USU ***Dosen Pembimbing II, StafPengajar di Fakultas Hukum USU