• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Periklanan Terhadap Keberhasilan UKM pada Jajanan Malam Kawasan Setia Budi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Periklanan Terhadap Keberhasilan UKM pada Jajanan Malam Kawasan Setia Budi Medan"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewirausahaan

2.1.1. Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan

caramengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan

carabaru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,

memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk

memberikan kepuasan kepada konsumen (Suryana,2003 : 13).

(Machfoedz, 2005 : 9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah

pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk

mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih menjadi

pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan memiliki rasa

percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi tantangan pada

saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai permasalahan, seorang

wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang yang

menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu yang

baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut tentunya

(2)

kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai kesempatan,

dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam menggerakkan

manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan proyek dengan baik

(Ranto, 2007 : 21).

2.2.Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

2.2.1. Pengertian Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

Geraksektor UKM sangat vital untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan

lapanganpekerjaan. Kriteria Usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil

danMenengah telah di atur dalam payung hukum berdasarkan Undang –

UndangNomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

adabeberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan pengertian dan

kriteriaUMKM. Pengertian – pengertian UMKM tersebut adalah:

1. Usaha Mikro

Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik

orangperorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteriaUsaha

Mikro sebagai mana dalam undang – undang ini.

2. Usaha Kecil

Kriteria Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri,yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang

bukanmerupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

(3)

dariusaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecilsebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang ini.

3. Usaha Menengah

Kriteria Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau

menjadi bagian baik secara langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau

usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam undang – undang ini.

Menurut UU No. 9/1995 tentang Usaha Kecil yang dimaksud denganusaha

kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhikriteria

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikansebagaimana diatur

dalam undang-undang ini.Usaha kecil yang dimaksud di sinimeliputi usaha kecil

informal. Adapun usaha kecilinformal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar,

belum tercatat, dan belumberbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri

rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan

pemulung.

UKM Menurut Undang – Undang No. 9 RI Tahun 1995 adalah sebagai

berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua RatusJuta

(4)

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar

Rupiah).

3. Milik Warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang

tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan

Usaha Menengah atau Usaha Besar

5. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau

badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha

Menurut (Anoraga, 2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha

harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana

usaha. Rencana bisnis berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam

perjalanannya menuju pembangunan bisnis yang sukses.Suatu rencana usaha

biasanya disusun berdasarkan fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi

pemasaran, produksi, keuangan dan fungsi sumber daya manusia.

Pengetahuan kewirausahaan menjadi faktor yang mempengaruhi kesuksesan

wirausaha dalammengelola usahanya.Pengetahuan ini dapat diperoleh secara

langsung maupun tidak langsung.Banyak pula usaha kecil yang cukup sukses ketika

masih dikelola pendirinya.Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi wirausaha untuk

mampu menularkan pengetahuan kewirausahaan ke dalam manajemen operasional

kegiatan usahanya.Pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman penyebab kegagalan

(5)

berguna sekali sebagai bahan pelajaran yang dapat membantu untuk menentukan

pilihan dan cara – cara mengurusnya (Meredith, 2003: 243)

Kelemahan yang sering kita jumpai pada usaha kecil yang gagal adalah

keorganisasian,administrasi,danpromosi.Kelemahankeorganisasian pada umumnya

berupa tidak jelasnya struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang yang tidak

jelas, status karyawan, serta sistem penggajian yang tidak beres.Selain itu,

kepemimpinan seseorang diri mempunyai kelemahan yang dapat menghancurkan

usaha, terutama jika pimpinan sakit dalam jangka waktu yang cukup lama atau

bahkan meninggal dunia secara mendadak, sementara persiapan kader belum

dilakukan.

Kelemahan dibidang promosi pada umumnya berupa ketidakserasian antara

program penawaran jasa dan pelayanan konsumen akan kebutuhannya terhadap jasa.

Kelemahan ini juga disebabkan karena kurangnya pengamatan pasar, sehingga tidak

tahu posisi pasarnya, cara menghadapi saingan, serta cara mempromosikan hasil

usahanya. Kelemahanlain yang sering muncul adalah perluasan atau pengembangan

usaha yang dilakukan secara emosional tanpa didukung oleh data dan fakta yang

aktual.

2.4. Pengetahuan Kewirausahaan

2.4.1. Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar,

kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.Inti dari kewirausahaan

(6)

pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang.Banyak orang,

baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki

kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2).

Pengetahuan Kewirausahaan adalah segala sesuatu yang perlu diketahui

mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi, baik yang

diperoleh secara langsung maupun tidak langsung.Pengetahuan Langsung diperoleh

melalui suatu proses untuk mendapatkan pemahaman, pengetahuan serta pengalaman

dalam menjalankan kegiatan bisnis nya. Pengetahuan kewirausaan proses yang harus

dilalui seorang wirausaha atau (entrepreneur) dengan memadukan atau

mengombinasikan peluang, sumber daya serta organisasi tempat entrepreneur

melakukan kegiatan bisnis nya atau organisasi bisnis yang dimiliki nya. (Arafah2010

: 20).

Menurut (Suryana, 2008: 4) wirausaha harus memiliki beberapa pengetahuan, yakni :

1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan

usaha yang ada.

2. Pengetahuan tentang peran dari tanggung jawab.

3. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

(Suryana,2008: 7) menyatakan bahwa penelitian saat ini memberikan

perhatian terhadap pengetahuan kewirausahaan, karena didasarkan

padakeyakinanbahwapengetahuandanaksesuntuk pengetahuan kewirausahaan

(7)

Pengetahuan langsung yang diperoleh dari entrepreneur proses tersebut

menuntut seorang wirausaha memiliki pengalaman yang cukup luas mengenai seluk

beluk usaha yang berdasarkan pengalaman sendirimenjadi pengetahuan sendiri baik

berdasarkan usia, atau lamanya seseorang tersebut menjalankan usaha tersebut.

Seorang wirausaha bisa belajar dari kesuksesan maupun kegagalan orang lain

dalam menjalankan usaha. Dari pengalaman orang lain tersebut kita bisa belajar

mengenai prilaku wirausaha yang sebenarnya, baik prilaku wirausaha secara individu

dalam pekerjaan, dan dalam menghadapi resiko. Perilaku wirausaha secara individu,

antara lain :

1. Teguh pendiriannya

2. Selalu yakin dengan apa yang dia kerjakan dan lakukan

3.Berprilaku professional dalam arti punya tanggung jawab, komitmen

tinggi,disiplin, berusaha tetap konsisten pada pendiriannya, serta jujur dan terbuka

4. Optimis dalam segala prilaku yang dia lakukan

5. Berprilaku positif dalam mendengar serta mengnanggapi suatu saran atau cercaan

6. Tidak gegabah dan penuh dengan rencana dalam setiap tindakan(fisioner)

7. Selalu berorientasi ‘pasti ada jalan keluarnya’ sehingga dia berpikir kreatif dan

inovatif untuk menemukan solusinya (Hendro 2011 : 166 )

Dari uraian diatas dpt disimpulkan bahwa Seorang wirausaha harus bisa

memperoleh pengetahuan lain yang diperoleh secara tidak langsung. Pengetahuan

tidak langsung bisa diperoleh dari sumber-sumber referensi seperti buku, majalah,

(8)

berkenaan dengan usaha yang dijalankan. Pengalaman orang lainyang juga

berkecimpung didunia usaha bisa menjadi sumber pengetahuan tidak langsung bagi

seorang wirausaha.

2.5 Periklanan

2.5.1 Pengertian Periklanan

Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak

digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Menurut (Lee &

Johnson,2007:3) Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang

sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak

target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct

mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum”.

Pengertian periklanan menurut (Fandy Tjiptono, 2005:226) mengatakan bahwaIklan

adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang

keungulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga

menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk

melakukan pembelian”.

Menurut (Kotler, 2008 : 243).Periklanan adalah semua bentuk terbayar dari

presentasi nonpribadidan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor

tertentu.Kegiatan-kegiatan periklanan memang bisa menelan biaya yang

sangatmahal, namun selama itu didasarkan pada tujuan dan perhitungan yang serba

jelassemuanya bisa dibenarkan.Yang penting, semua kegiatan itu tetap efektif

(9)

menjaminkeuntungan perusahaan.sebuah periklanan baru bisa dikatakan baik

jikasemuanya terencana dan terselenggara sedemikian rupa sehingga dapat

mencapaihasil-hasil yang diharapkan.

2.5.2 Pengertian Iklan

Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk

pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada

sebagian atau seluruh masyarakat (Kasali, 2007:11).

Secara sederhana iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang

ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media (Kasali ,2007:9). Sedangkan

menurut (Kotler & Keller, 2007:244) Iklan adalah segala bentuk presentasi

nonpribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus

dibayar.

Menurut (Boyd,2000:65) iklan (advertising) bentuk persentasi dan promosi

gagasan, barang dan jasa non pribadi yang dibayar oleh sponsor tertentu.Periklanan

adalah komunikasi komersil dannon personal tentang sebuah organisasi dan produk -

produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat

massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung),

reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Dalam komunitas global baru,

pesan-pesan periklanan dapat ditransmisikan melalui media baru, khususnya internet(

Lee&Johnson, 2004:3).

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa iklan adalah semua

(10)

atau memberikan informasi tentang keungulan dan keuntungan suatu produk yang

dibiayai pihak sponsor tertentu.

2.5.2.1. Jenis Iklan

Menurut Fandy Tjiptono (2005:227) iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan

berbagai aspek, di antaranya dari aspek isi pesan, tujuan, dan pemilik iklan.

1. Dari aspek isi pesan

a. Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang dan jasa)

suatu perusahaan. Ada dua jenis iklan yang termasuk kategori ini, yaitu :

i. Direct-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain sedemikian rupa untuk

mendorong tanggapan segera dari khalayak atau pemirsa

ii. Indirect-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain untuk menumbuhkan

permintaan dalam jangka panjang.

b. Institutional advertising, yaitu iklan yang didesain untuk memberi informasi

tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta image positif

bagi organisasi. Institutional advertising terbagi atas:

i. Patronage advertising, yakni iklan yang menginformasikan usaha bisnis pemilik

iklan.

ii. Iklan layanan masyarakat (public service advertising), yakni iklan yang

menunjukan bahwa pemilik iklan adalah warga yang baik, karena memiliki

kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.

(11)

a. Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya

menciptakan permintaan awal (primary demand).

b. Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang berupaya

mengembangkan pilihan pada merek tertentu.

c. Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek

produk tertentu di benak khalayak.

3. Dari aspek pemilik iklan

Ada dua jenis iklan berdasarkan aspek pemilik iklan, yaitu :

a. Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama para anggota saluran

distribusi, misalnya di antara para produsen, pedagang grosir, agen, dan pengecer.

b. Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa perusahaan

sejenis.

Sedangkan menurut (Dharmasita, 2008:370) periklanan dapat dibedakan ke dalam

dua golongan. Jenis periklanan tersebut adalah :

1. Pull Demand Advertising

Pull demand advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada pembeli

akhir agar permintaan produk bersangkutan meningkat. Biasanya produsen

menyarankan kepada para konsumen untuk membeli produknya ke penjual terdekat.

Pull demand advertising juga disebut consumer advertising.

(12)

Push demand advertising adalah periklanan yang ditujukan kepada para

penyalur. Maksudnya agar para penyalur bersedia meningkatkan permintaan produk

bersangkutan dengan menjualkan sebanyak-banyaknya ke pembeli/pengecer.Barang

yang diiklankan biasanya berupa barang industri. Push demand advertising juga

disebut trade advertising.

2.5.2.2 Tujuan Iklan

Menurut (Kasali, 2007:45), mengatakan bahwa tujuan iklan adalah :

1. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi.

Tujuan memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yakni pengiklan

(klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling

berkomunikasi. Tujuan juga membantu koordinasi bagi setiap kelompok kerja,

seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter, spesialis radio, pembeli media, dan

spesialis riset.

2. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan.

Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya harus

dipilih.Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan selera eksekutif (atau

istrinya), mereka semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan mana yang

lebih cocok.

(13)

Tujuan juga digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap hasil suatu

kampanye periklanan.Oleh karena itu timbul kebutuhan untuk mengaitkan beberapa

ukuran seperti pangsa pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye

periklanan.

Adapun tujuan dari periklanan sebagai pelaksanaan yang beragam dari alat

komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi lainnya, menurut

(Shimp, 2000:261) adalah sebagai berikut:

1. Informing (memberikan informasi), periklanan membuat konsumen sadar akan

merek-merek baru, mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta

memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif

2. Persuading (mempersuasi), iklan yang efektif akan mampu membujuk konsumen

untuk mencoba produk dan jasa yang diiklankan.

3. Remainding (mengingatkan), iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar

dalam ingatan para konssumen.

4. Adding Value (memberikan nilai tambah), periklanan memberikan nilai tambah

dengan cara penyempurnaan kualitas dan inovasi pada merek dengan mempengaruhi

persepsi konsumen.

5. Assisting (mendampingi), peranan periklanan adalah sebagai pendamping yang

menfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.

2.5.2.3 Sifat Iklan

Suatu iklan menurut (Fandy Tjiptono, 2005:226-227) mempunyai sifat –

(14)

a. Public Presentation ,Iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang

sama tentang produk yang diiklankan.

b. Persuasiveness ,Pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk memantapkan

penerimaan informasi.

c. Amplifed Expresiveness , Iklan mampu mendramatisasi perusahaan dan produknya

melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan

khalayak.

d.Impersonality ,Iklan tidak bersifat memaksa khalayak untuk memperhatikan dan

menanggapinya, karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).

Menurut (Kotler dan Keller, 2007:229) Iklan mempunyai sifat-sifat, sebagai berikut :

1. Daya sebar

Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali.Iklan juga

memungkinkan para pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari

berbagai pesaing.Iklan berskala besar menyatakan sesuatu yang positif tentang

ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjualan tersebut.

2. Daya ekpresi yang besar

Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan

produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.

3. Impersonalitas

Pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan.Iklan

(15)

2.5.2.4 Fungsi-Fungsi Iklan

Definisi hanya memberikan sebuah bahasa umum untuk

mengembangkanpemahaman tentang periklanan.Efek periklanan pada sebuah

organisasi bisa jadidramatik dan juga perlu di eksplorasi. Berikut fungsi-fungsi dari

periklananmenurut (Lee &Johnson, 2004 :10):

1. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “informasi”, yangmengomunikasikan

informasi produk, ciri-ciri, dan lokasipenjualannya, yang memberitahu konsumen

tentang produk - produkbaru.

2. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “persuasif”, yang mencoba membujuk para

konsumen untuk membeli merek-merek tertentuatau mengubah sikap mereka

terhadap produk atau perusahaan tersebut.

3. Periklanan menjalankan sebuah fungsi “pengingat”, yang

terusmenerusmengingatkan para konsumen tentang sebuah produksehingga mereka

akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpamempedulikan merek pesaingnya.

2.6.Keberhasilan dalam Usaha

Menurut (Suyanto ,2010 : 179) Keberhasilan usaha kecil di pengaruhi oleh

berbagai faktor. Kinerja usaha perusahaan merupakan salah satu tujuan dari setiap

pengusaha.Kinerja usaha kecil dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam

Pencapaian makud atau tujuan yang diharapkan. Sebagai ukuran keberhasilan usaha

suatu perusahaan dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti: Kinerja keuangan dan

(16)

Menurut (Ranto ,2007 : 20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik

dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta

menjadikaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga

menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bias

membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak

berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya

ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baikmaka nilai

berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besaryang dimulai

dengan bergelimang fasilitas.

Pada pengukuran kesuksesan bisnis dapat berbeda antara satu usaha dengan

yang lain atau antara satu pemilik dengan pemilik usaha yang lainnya. Namun,

kesuksesan suatu usaha dapat dilihat dari data subjektif ataupun objektif atas

berbagai aspek, misalnya pertumbuhan penjualan, pangsa pasar yang dimiliki, dan

tingkat keuntungan yang dicapai Dawes (dalam Indarti, 2004).

(Erliah, 2007) menyatakan bahwa “Suatu usaha dikatakan berhasil di dalam

usahanya apabila setelah jangka waktu tertentuusahatersebutmengalamipeningkatan

baik dalam permodalan, skalausaha, hasil atau laba, jenis usaha ataupengelolaan” .

Menurut (Suryana, 2010:66), untuk menjadi wirausaha yang sukses,

seseorang harus memiliki ide atau visi yang jelas serta kemauan dam keberanian

untuk menghadapi resiko.Agar usaha tersebut berhasil, selain bekerja keras

(17)

distributor, selain itu yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari

keberhasilan suatuperusahaan adalah laba.

2.7.Penelitian Terdahulu No Penelitian( tahun

penelitian)

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Alat Analisis Hasil Penelitian

1. Mikro dan Kecil (Studi Pada Usaha Kerajinan Ingka di Desa Bulian, Kec. Kubutambahan)

1. Faktor Modal

Kerjaberpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. Faktor keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha.

3. Faktor Lokasi usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha. 4. Faktor

Kemampuan/Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

2. Marom, Shaike, Robert N. Lussier

(2014)

A Business Success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel

Independen:

1. Faktor Modal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. Faktor keuangan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha.

3. Faktor perencanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan

usaha.

4. Faktor tenaga

(18)

positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

5. Faktor umur pemilik berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

3. Indriyatni, Lies (2013)

Analisis Faktor- Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil (Studi

Kasus Pada Usaha Kecil Di Semarang Barat)

1. Faktor Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. Faktor

Kemampuan/Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 3. Faktor Lokasi Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha Pengepul Sampah di Kota Yogyakarta

Independen:

1. Faktor motivasi kerja berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pengepul sampah di Kota Yogyakarta.

2. Faktor pengalaman usaha berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pengepul sampah di Kota Yogyakarta.

3. Faktor tingkat

pendidikan berpengaruh terhadap

(19)

5. Yudha Rizki Abdillah

(2010)

Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan terhadap

Keputusan Pembelian Pada Mobil Toyota Avanza Studi Kasus Pada PT. Tunas Auto Graha Palembang

1. Faktor Periklanan Berpengaruh Positif terhadap Keputusan Pembelian

2. Faktor Promosi Penjualan Berpengaruh Positif terhdap Keputusan Pembelian Kecil di Daerah Pulogadung

3. Faktor kemandirian pengusaha berpengaruh positif terhadap kinerja pengusaha Usaha Pakaian (Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jln. Ujung Sidikalang)

1. Faktor Pengetahuan Kewirausahaan Berpengaruh Positif terhadap Keberhasilan Usaha

2. Faktor Strategi

Pemasaran Berpengaruh Positif terhadap

Keberhasilan Usaha

2.8. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variable

yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang

telahdideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga

(20)

hubunganvariabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis

Sugiyono (2010:60).

Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil

apabilatidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Inti dari

kewirausahaanadalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

melaluipemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang.Banyak

orang,baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena

memilikikemampuan kreatif dan inovatif.

Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk

pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada

sebagian atau seluruh masyarakat (Kasali, 2007:11).Secara sederhana iklan adalah

pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu

media.

Menurut Ranto (2007 : 20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik

dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi

kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan

nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk,

mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak

berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu

usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baikmaka nilai berusahanya

jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besaryang dimulai dengan

(21)

diteliti antara lain Pengetahuan kewirahusahaan (X1) dan Periklanan (X2) sebagai

variabel bebas, Keberhasilan Usaha (Y) sebagai variabel terikat.

Dengan adanya pengetahuan kewirausahaan dan periklanan pelaku usaha

dapat menangani serta mengatur usaha agar lebih berkembang dengan menggunakan

sarana iklan untuk memberikan informasi terkait usaha yang dijalankan agar usaha

yang dijalani akan menuai keberhasilan. Keberhasilan usaha tidaklah dilihat dari

seberapa banyak mendapat keuntungan , tetapi juga bisa dilihat dari pengetahuan

wirausahanya terhadap usaha yang dijalan kan dan iklan yang dilakukan

wirausahanya.

Sumber : Suryana (2010) , Kasali (2007), Ranto (2007) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.9. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis

penelitian ini adalah:“Pengatuhan kewirausahaan dan Periklanan berpengaruh Keberhasilan Usaha

(Y) Pengetahuan

Kewirausahaan (X1)

(22)

positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada UKM jajanan malam

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung akan melaksanakan prakualifikasi untuk paket pekerjaan jasa

Diberitahukan bahwa berdasarkan hasil evaluasi pelelangan, Kelompok Kerja 3 Unit Layanan Pengadaan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai telah menetapkan

Panitia Pengadaan Barang/Jasa pada Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung akan melaksanakan prakualifikasi untuk paket pekerjaan jasa

Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan Daerah Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan Pelelangan Bersama Pengadaan\Pencetakan SPT Tahunan Beserta

31.Hal nyata yang sebaiknya kita lakukan untuk menjaga kebersihan dan keindahan daerah tempat tinggal kita contohnya .... 32.Jika daerah tempat tinggal kita kotor dan lembab, akan

[r]

Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan alat, setelah alat hidup sensor akan membaca tekanan udara yang dihembuskan oleh seseorang dan sinyal output dari sensor yang

HASIL MONITORING PROGRES PENYELESAIAN RTRW KABUPATEN DI PROVINSI JAWA TIMUR STATUS 22Maret 2013 [2].. HASIL MONITORING PROGRES PENYELESAIAN RTRW KABUPATEN DI PROVINSI JAWA