i
ABSTRAK
Industrialisasi mempengaruhi keberlangsungan proses sosial pada masyarakat perkebunan yang dalam sejarahnya menganut pola kebudayaan sistem feodalisme. Industrialisasi mempengaruhi masyarakat. Perkebunan sehingga membentuk karakter masyarakat perkebunan yang lain, dimana adanya tekanan struktural yang tetap terjaga, tekanan struktural merupakan budaya masyarakat perkebunan yang tetap dilestarikan agar pimpinan perusahaan perkebunan tetap berwibawa dihadapan buruh. Sedangkan pola sistem kerja feodalisme dikemas dalam sebuah industri perkebunan yang melegalkan kepedihan pekerjanya demi suatu keuntungan (profit).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan pola interaksi pimpinan dan bawahan dalam masyarakat perkebunan yang bersifat feodalilistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan, ditemukan bahwa feodalisme tuan kebun di dalam penelitian yang dimaksud adalah suatu paham yang menganut orientasi pelayanan yang berlebihan bagi yang berkuasa, ingin selalu dilayani, disegani dan dihormati, menjunjung tinggi hierarki serta adanya pihak yang menindas dan ditindas. Adapun bentuk lain dari pola sistem feodalisme perkebunan yang masih diterapkan adalah dimana atasan masih memiliki kuasa terhadap wewenang dan peranan penting dalam menjalankan produksi perkebunan dimana dalam pengambilan keputusan hanya kalangan karyawan pimpinan dan stafnya yang dilibatkan dan jika pun ada keluhan dan saran dari bawahan biasanya itu akan bersifat angin lalu yang tidak ditanggapi dengan dingin oleh kalangan petinggi di perkebunan.
Kata Kunci : “Tuan Kebun”, Interaksi Kerja, Feodalisme