• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritma C4.5 Untuk Perekrutan Karyawan Berbasis Android (Studi Kasus : Blackberry Service Center Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Implementasi Algoritma C4.5 Untuk Perekrutan Karyawan Berbasis Android (Studi Kasus : Blackberry Service Center Medan)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau dikenal Decision Support System(DSS)

adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan

pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada

situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorangpun

tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Kadir, 2003).

2.1.1 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Adapun yang menjadi karakteristik SPK (Kadir, 2003) :

1. Menawarkan keluwesan, kemudahan beradaptasi, dan tanggapan yang cepat.

2. Memungkinkan pemakai memulai dan mengendalikan masukan dan keluaran.

3. Dapat dioperasikan dengan sedikit atau tanpa bantuan pemrogram profesional.

4. Menyediakan dukungan untuk keputusan dan permasalahan yang solusinya tak

dapat ditentukan di depan.

5. Menggunakan analisis data dan perangkat pemodelan yang canggih.

2.1.2 Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Kusrini (2009), aplikasi SPK bisa terdiri dari beberapa subsistem, yaitu :

1. Subsistem manajemen data

Subsistem ini memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk

suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen

(2)

2. Subsistem manajemen model

Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik,

ilmu manajemen, atau model kuantitatif lain yang memberikan kapabilitas

analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.

3. Subsistem antarmuka pengguna

Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung

keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang

dipertimbangkan dari sistem.

4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan

Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung

sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional.

2.1.3 Pandangan Pengguna Sistem Pendukung Keputusan

Pandangan pengguna SPK adalah salah satu yang mempengaruhi motivasi

penggunaan SPK. Hubungan antara pandangan pengguna SPK dan motivasi

penggunaan SPK diharapkan haruslah positif. Karena itu, motivasi untuk

menggunakan SPK diharapkakn meningkat ketika SPK dirasakan menjadi lebih

efektif ataupun efisien, atau lebih mudah penggunaannya. (Jao, 2010). Adapun yang

menjadi pandangan pengguna tersebut adalah :

1. Keefektifan

Pengguna mungkin memposisikan keefektifan dan penggunaan lebih sedikit

usaha untuk mencapai target mereka ketika sadar akan keuntungan dari

meningkatkan hasil keputusan. Akibatnya, pertimbangan pengguna terhadap

hasil keputusan akan menuju kepada peningkatan penggunaan SPK.

2. Efisiensi

Sebuah SPK dikatakan efisien jika dapat membantu pengguna dalam membuat

keputusan dalam waktu yang singkat.

3. Usaha

Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan SPK meningkat ketika

sebuah SPK mengurangi usaha yang digunakan untuk mengimplementasi

strategi yang membutuhkan usaha penuh, dan ketika penggunaan SPK

(3)

2.2 Android

Android merupakan sebuah sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang

mencakup sistem operasi, middleware, dan aplikasi. Untuk mengembangkan Android,

dibentuk OHA (Open Handset Aliance), konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras

(Hardware), peranti lunak (Software), dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC,

Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada tanggal 5 November 2007,

Android dirilis pertama kali. Android bersama OHA menyatakan mendukung

pengembangan open source pada perangkat mobile.

Sekitar bulan September 2007, Google mengenalkan Nexus One, salah satu

jenis smartphone yang menggunakan Android sebagai sistem operasinya yang

diproduksi oleh HTC Corp. dan tersedia di pasaran pada tanggal 5 Januari 2008. Sejak

saat itu, Android berkembang pesat dan bersaing dengan Apple dalam sistem operasi

untuk PC Tablet. Terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang

mendapat dukungan penuh dari Google atau GMS (Google Mail Services), dan kedua

adalah yang benar-benar bebas distribusinya, tanpa dukungan langsung Google, atau

dikenal sebagai OHD (Open Handset Distribution). Hingga 14 Oktober 2013, Android

sudah merilis 31 versi mulai dari versi Beta yang belum memakai versi angka sampai

Kitkat versi 4.4. Semakin versi tinggi, fiturnya semakin canggih dan banyak.

2.3 Algoritma C4.5

Algoritma C4.5 adalah perluasan dari algoritma ID3 yang diciptakan Quinlan untuk

menghasilkan decision tree. Algoritma ini menggunakan konsep information gain atau

entropy reduction untuk memilih optimal split. C4.5 secara rekursif memeriksa setiap

decision node, memilih optimal split, sampai tak ada lagi kemungkinan melakukan

split (Larose & Larose, 2014).

Algoritma C4.5 adalah salah satu metode untuk membuat decision tree

berdasarkan data training yang telah disediakan (Adyatama, 2013). Teknik

pengklasifikasian C4.5 menggunakan entropy dan information gain untuk perluasan

pohon(tree) (Florence & Savithri, 2013). Secara umum proses algoritma C4.5 untuk

membangun pohon keputusan adalah sebagai berikut (Kusrini, 2009) :

1. Pilih atribut sebagai akar

2. Buat cabang untuk masing-masing nilai

(4)

4. Ulangi proses untuk masing-masing cabang sampai semua kasus selesai.

Untuk memilih atribut sebagai akar, didasarkan pada nilai gain tertinggi dari

atribut-atribut yang ada. Untuk menghitung gain digunakan rumus :

��� �, � = � � � � − ∑��� × � � � ��

�=

Keterangan :

S : Himpunan Kasus

A : Atribut

n : Jumlah Partisi Atribut A

Si : Jumlah Kasus pada Partisi ke-i

S : Jumlah Kasus dalam S

� � � � = ∑ − � × � � �

�=

Keterangan :

S : Himpunan Kasus

A : Fitur

N : Jumlah partisi S

pi : Proporsi dari Si terhadap S

Contoh kasus yang terjadi adalah untuk menyelesaikan kasus pertandingan tenis akan

dilakukan atau tidak, berdasarkan keadaan cuaca, suhu, kelembapan, dan angin seperti

(5)

Tabel 2.1 Data Set Kasus Penentuan Pelaksanaan Pertandingan

No Cuaca Suhu Kelembapan Berangin Main

1 Cerah Panas Tinggi Salah Tidak

2 Cerah Panas Tinggi Benar Tidak

3 Berawan Panas Tinggi Salah Ya

4 Hujan Sejuk Tinggi Salah Ya

5 Hujan Dingin Normal Salah Ya

6 Hujan Dingin Normal Benar Ya

7 Berawan Dingin Normal Benar Ya

8 Cerah Sejuk Tinggi Salah Tidak

9 Cerah Dingin Normal Salah Ya

10 Hujan Sejuk Normal Salah Ya

11 Cerah Sejuk Normal Benar Ya

12 Berawan Sejuk Tinggi Benar Ya

13 Berawan Panas Normal Salah Ya

14 Hujan Sejuk Tinggi Benar Tidak

Kemudian hitung entropy dengan rumus :

� � � � = ∑ − � × � � �

�=

Maka didapat :

� � � � = − ( ) × � � ( ) + − ( ) × � � ( ) = ,

Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Entropy pada Data Set

Total Kasus Sum(Ya) Sum(Tidak) Entropy Total

(6)

Setelah mendapatkan entropy dari keseluruhan kasus pada Tabel 2.2, lakukan analisis

pada setiap atribut dan nilai-nilainya dan hitung entropynya.

Hitung gain setiap atribut dengan rumus :

��� �, � = � � � � − ∑��� × � � � ��

�=

��� � ��� = , − (( ) × + ( ) × , + ( ) × , )

��� � ��� = ,

Kemudian, hitung gain masing-masing atribut suhu, kelembapan, dan berangin. Hasil

perhitungan dari masing-masing atribut terlihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Analisis Atribut, Nilai, Banyaknya Kejadian Nilai, Entropy dan Gain

No-(Tidak) Entropy Gain

(7)

Pada Gambar 2.1 di bawah dapat dilihat kelembapan sebagai node akar karena

kelembapan adalah atribut dengan nilai gain paling tinggi. Berdasarkan pembentukan

pohon keputusan, node 1.1 akan dianalisis lebih lanjut.

Gambar 2.1 Pohon Keputusan Node 1 (root node)

Untuk mempermudah, tabel awal difilter dengan mengambil data yang memiliki

kelembapan = tinggi sehingga didapat data pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Data dengan Kelembapan = Tinggi

No Cuaca Suhu Kelembapan Berangin Main

1 Cerah Panas Tinggi Salah Tidak

2 Cerah Panas Tinggi Benar Tidak

3 Berawan Panas Tinggi Salah Ya

4 Hujan Sejuk Tinggi Salah Ya

5 Cerah Sejuk Tinggi Salah Tidak

6 Berawan Sejuk Tinggi Benar Ya

7 Hujan Sejuk Tinggi Benar Tidak

Lalu data di Tabel 2.4 dianalisis dan dihitung lagi nilai entropy atribut Kelembapan

Tinggi seperti terlihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Hasil Perhitungan Entropy Atribut Kelembapan Tinggi Kelembapan

Tinggi Sum (Ya) Sum (Tidak) Entropy

7 3 4 0,985228136

1 Kelembapan

1.1 ?

Ya

(8)

Lakukan lagi analisis terhadap atribut yang tersisa dan hitung nilai entropynya

masing-masing. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 2.6.Setelah itu, tentukan pilih

atribut yang memiliki gain tertinggi untuk dibuatkan node berikutnya (node 1.1)

Tabel 2.6 Analisis Atribut untuk Node 1.1

No-(Tidak) Entropy Gain

1.1 Cuaca Berawan 2 2 0 0

adalah Berawan dan Cerah. Maka akan didapat pohon keputusan seperti pada Gambar

2.2.

(9)

Untuk menganalisis node 1.1.2, lakukan lagi langkah yang sama seperti sebelumnya.

Hasilnya ditampilkan pada Tabel 2.7, Tabel 2.8, Tabel 2.9 dan terbentuklah pohon

keputusan seperti pada Gambar 2.3.

Tabel 2.7 Hasil Analisis Node 1.1.2

No Cuaca Suhu Kelembapan Berangin Main

1. Hujan Sejuk Tinggi Salah Ya

2. Hujan Sejuk Tinggi Benar Tidak

Tabel 2.8 Hasil Perhitungan Entropy Atribut Kelembapan Tinggi dan Hujan Kelembapan

Tinggi dan Hujan Sum (Ya) Sum (Tidak) Entropy

2 1 1 1

Tabel 2.9 Analisis Atribut untuk Node 1.1.2

No-de Atribut Nilai

Sum (Nilai)

Sum (Ya)

Sum

(Tidak) Entropy Gain

1.1.2 Suhu Dingin 0 0 0 0

Panas 0 0 0 0

Sejuk 2 1 1 1

0

Berangin Salah 1 1 0 0

Benar 1 0 1 0

(10)

Gambar 2.3 Pohon Keputusan Akhir

Dari Gambar 2.3 didapat pola keputusan (rules), yaitu :

IF Kelembapan = Normal THEN Main = Ya

IF Kelembapan = Tinggi ^ Cuaca = Berawan THEN Main = Ya

IF Kelembapan = Tinggi ^ Cuaca = Cerah THEN Main = Tidak

IF Kelembapan = Tinggi ^ Cuaca = Hujan ^ Berangin = Salah THEN Main = Ya

IF Kelembapan = Tinggi ^ Cuaca = Hujan ^ Berangin = Benar THEN Main = Tidak 1

Kelembapan

1.1 Cuaca

1.1.2 Berangin

Ya

Tidak Ya

Tidak Ya

Tinggi Normal

Berawan

Hujan Cerah

Gambar

Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Entropy pada Data Set
Tabel 2.3 Analisis Atribut, Nilai, Banyaknya Kejadian Nilai, Entropy dan Gain
Tabel 2.5 Hasil Perhitungan Entropy Atribut Kelembapan Tinggi
Gambar 2.2 Pohon Keputusan Analisis Node 1.1
+3

Referensi

Dokumen terkait

Adapun jenis hak atas tanah yang dimiliki oleh warga Negera Indonesia, adalah hak milik yang peraturannya diatur dalam Pasal 20 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang

Perlindungan hukum yang dituangkan dalam perjanjian kerja sama pembiayaan adalah bahwa pihak perusahaan modal ventura mewajibkan kepada perusahaan kecil untuk

Peneliti diharapkan memiliki peran yang aktif dalam menggali sedalam-dalamnya berkenaan dengan kegiatan tersebut kepada informan sehingga didapatkan lah jawaban

The purpose of this research is to examine the influence of capital adequacy ratio, non performing loan, operational income operational cost, loan to deposit ratio, net

Informan Kalau itu sebenarnya kenapa, karena strategi marketnya udah benar kenapa kita masuk pasar LCGC intinya sih secara keseluruhan dulu itu logo Nissan sama dengan logo

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menguasai, mempersiapkan dan

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan berkah, rahmat, kesehatan, serta nikmatnya kepada penulis sehingga Laporan Tugas Akhir Kuliah

Berdasarkan pada hasil dan keterbatasan penelitian, maka saran yang dapat diberikan pada penelitian selanjutnya adalah Bagi penelitian selanjutnya diharapkan