• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perlindungan Hukum Terhadap Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online yang Mengalami Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi, komunikasi, dan informasi pada masa ini

mendorong masyarakat untuk berkembang, baik dalam sisi sosial maupun non

sosial. Terkhusus pada jasa transportasi. Pada saat ini masyarakat dipenuhi oleh

mobilitas yang tinggi sehingga mereka membutuhkan jasa transportasi yang cepat,

aman dan nyaman. Kebutuhan akan sarana transportasi terus meningkat seiring

dengan semakin banyaknya kebutuhan pengiriman barang dan perpindahan

manusia itu sendiri.1

Faktor keamanan, kenyamanan, dan kecepatan yang harus dicapai ke

tempat tujuan menjadi salah satu permasalahan yang harus dapat diatasi guna

efisiensi dan penghematan biaya transportasi tersebut. Sebagai negara kepulauan Transportasi merupakan bidang kegiatan yang sangat penting dalam

kehidupan masyarakat. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang

terdiri dari ribuan pulau kecil dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar

laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui

darat, perairan, dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

1

(2)

dan negara yang sedang berkembang dalam menjalin hubungan dengan luar

negeri, maka sangat dibutuhkan jasa dan alat transportasi untuk menghubungkan

pulau yang satu dengan pulau yang lain dan negara lain, kondisi dan keadaan

seperti itulah yang mengakibatkan jasa dan alat transportasi menjadi sangat

penting.2

2

R.Soekardono, Hukum Dagang Indonesia Jilid II Hukum Pengangkutan Darat, (Jakarta: Rajawali Press, 1981), hal. 4.

Pada umumnya sebagian besar masyarakat sangat tergantung dengan

angkutan umum bagi pemenuhan kebutuhan mobilitasnya, karena sebagian besar

masyarakat tingkat ekonominya masih tergolong lemah atau sebagian besar tidak

memiliki kendaraan pribadi. Peluang inilah yang dilihat pelaku usaha untuk

menyediakan jasa pengangkutan bagi warga yang tidak memiliki kendaraan atau

warga yang memerlukan efisiensi waktu dengan menaiki kendaraan umum.

Maka dari situlah para pengusaha jasa transportasi mulai berpikir

mengembangkan jasa transportasi sesuai dengan keinginan masyarakat dan sesuai

dengan perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi yaitu dengan

menciptakan Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online (JTBAO), JTBAO yang

mulai ramai digunakan ini dinilai sebagai solusi untuk lebih cepat mencapai

tempat tujuan. Masyarakat pun dipermudah dengan adanya jasa transportasionline

ini. Seperti membeli makanan, mengirimkan barang dengan cepat, bahkan

memesan layanan kecantikan, pijat, dan bersih-bersih pun bisa langsung dari

smartphone. Tentunya dengan pilihan harga yang bervariasi dan kompetitif,

(3)

Selain murah, faktor lain yang membuat masyarakat tertarik menggunakan

transportasi online adalah kemudahan aksesnya. Cukup dengan mengunduh

aplikasi di telepon pintar, masyarakat bisa memesan transportasi berbasis

aplikasionline tersebut. Tidak repot, praktis. Kemudahan inilah yang selalu

disanjung-sanjungkan oleh masyarakat, terutama kelas menengah yang jumlahnya

semakin besar di Indonesia. Dengan segala keunggulan tersebut, maka tidak heran

jika pengguna transportasi online semakin banyak. Memang belum ada data resmi

yang merilis jumlah pengguna transportasi online di Indonesia. Gojek misalnya,

meski tak membuka data jumlah pengguna sebenarnya, Chief Executive Officer

(CEO) Gojek, Nadiem Makarim mengaku sejak peluncuran aplikasi mobile Gojek

pada Januari 2015, order yang diterima perusahaannya telah melonjak sepuluh

kali lipat dari biasanya.

Kehadiran Jasa Angkutan Berbasis Aplikasi Online ini tidak diiringi

dengan regulasi hukum yang jelas, sehingga pada akhirnya Pemerintah melalui

Kementrian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi mengeluarkan aturan untuk

layanan transportasi berbasis aplikasi dalam Peraturan Menteri (Permen)

Perhubungan No 32 tahun 2016 tentang Penyelenggaraaan Angkutan Orang

Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek seperti taksi, angkutan

sewa, carter, pariwisata dan lainnya.3

Mengingat penting dan strategisnya peran lalu-lintas dan angkutan jalan

yang menguasai hajat hidup orang banyak serta sangat penting bagi seluruh

masyarakat, maka pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana

3

(4)

pengangkutan perlu di tata dan dikembangkan dalam sistem terpadu dan

kepentingan masyarakat umum sebagai pengguna jasa transportasi perlu

mendapatkan prioritas dan pelayanan yang optimal baik dari pemerintah maupun

penyedia jasa transportasi.4

Selain itu perlindungan hukum atas hak-hak masyarakat sebagai konsumen

transportasi juga harus mendapatkan kepastian Apakah ada pertanggungjawaban

dari supir atau perusahaan yang menaungi jasa transportasi ini dan apabila mereka

lepas tangan dan tidak menanggung jawabinya, apakah yang harus dilakukan oleh

konsumen jasa transportasi berbasis aplikasi online ini agar haknya sebagai

konsumen yang dilindungi oleh hukum terpenuhi. Dan kita lihat dari segi Dibalik kemudahan dan kenyaman dalam penggunaan Jasa Transportasi

Aplikasi Berbasis Aplikasi Online ini tentu masih banyak kelemahan-kelemahan

yang timbul yaitu ketika terjadi kecelakaan terhadap pengguna jasa transportasi

ini misalnya tabrakan dengan kendaraan lain, terjatuh dari kendaraan akibat

kelalaian si supir dan lain sebagainya.

Setiap kecelakaan transportasi darat selalu menimbulkan kerugian bagi

penumpang baik moril maupun materil yang tentu saja melahirkan permasalahan

hukum yang berkepanjangan, khususnya berkenaan dengan tanggung jawab

hukum perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis aplikasionline atau

pengangkut (carrier) terhadap penumpang dan pemilik barang baik sebagai para

pihak dalamperjanjian pengangkutan maupun sebagai konsumen dalam hal terjadi

kecelakaan transportasi.

4

(5)

perlindungan konsumen berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999

bagaimanakah pengguna jasa transportasi ini dapat memenuhi haknya apabila

pada saat menggunakan jasa tersebut mengalami kecelakaan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi

beberapa hal yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan skripsi ini, yaitu:

1. Bagaimana pengaturan jasa transportasi berbasis aplikasi online di

Indonesia?

2. Bagaimana bentuk perlindungan konsumen untuk jasa transportasi

berbasis aplikasi online di Indonesia?

3. Bagaimana perlindungan hukum terhadap pengguna jasa transportasi

berbasis aplikasi online yang mengalami kecelakaan berdasarkan

undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen?

C. Tujuan Penulisan

Tulisan ini dibuat sebagai tugas akhir dan merupakan sebuah karya ilmiah

yang bermanfaat bagi semua kalangan baik civitas akademika, pemerintah,

masyarakat maupun para pihak yang terlibat langsung dalam setiap pelaksanaan

fitur keamanan dan keselamatan pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi

online. Selain itu tujuan penelitian ini untuk mengembangkan pengetahuan hukum

khususnya hukum transportasi dan hukum perlindungan konsumen. Sesuai

(6)

1. Untuk mengetahui pengaturan dalam pembentukan perusahaan jasa

transportasi berbasis aplikasi online.

2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban konsumen dalam perlindungan

konsumen di Indonesia pada saat menggunakan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

3. Untuk mengetahui perlindungan hukum bagi pengguna jasa transportasi

berbasios aplikasi online yang mengalami kecelakaan berdasarkan

undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

D. Manfaat Penulisan

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara

teoritis kepada disiplin ilmu hukum yang diterapkan oleh aparat penegak hukum

maupun praktis kepada para praktisi hukum.

1. Manfaat yang bersifat teoretis adalah diharapkan hasil penulisan skripsi ini

dapat menyumbangkan pemikiran bidang hukum yang akan mengembangkan

disiplin ilmu hukum khususnya pengetahuan ilmu hukum transportasi

berbasis aplikasi online dan hukum perlindungan konsumen.

2. Manfaat yang bersifat praktis adalah bahwa hasil penulisan skripsi ini

nantinya diharapkan memberikan jalan keluar yang akurat terhadap

permasalahan yang diteliti dan disamping itu peneltian ini dapat

(7)

ada.5

1) Pemerintah sebagai pembuat regulasi dan peraturan perundang-undangan,

agar lebih meningkatkan standart keamanan alat transportasi darat melalui

peraturan-peraturan yang dilahirkan demi meningkatkan kualitas

pelayanan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa transportasi

berbasis aplikasi online.

Penulisan skripsi ini diharapkan juga agar dapat menjadi bahan masukan

bagi masyarakat, aparat penegak hukum dan para pihak yangberperan serta

yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan perannya dalam

memberikan keamanan dan keselamatan bagi pengguna jasa transportasi

berbasis aplikasionline.Manfaat yang bersifat praktis juga ditujukan kepada:

2) Pelaku usaha transportasi berbasis aplikasi online sebagai pelaksana

kegiatan usaha jasa transportasi berbasis aplikasionline, agar lebih

meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi

online dalam hal memberikan keamanan dan keselamatan bagi pengguna

jasa transportasi online.

3) Aparat penegak hukum sebagai pelaksana aturan hukum, agar lebih

melindungi hak-hak penumpang yang mengalami kecelakaan transportasi

berbasis aplikasi online, dengan memberikan putusan-putusan hukum yang

berkaitan dengan asuransi sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

5

(8)

4) Masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi

online yang bermanfaat sebagai pedoman dalam menggunakan jasa

transportasi berbasis aplikasi onlinedan juga untuk lebih

meningkatkan pelayanan transportasi berbasisonlinemelalui saran

dan kritik yang disampaikan oleh masyarakat.

E. Keaslian Penulisan

Penulisan skripsi yang berjudul “Perlindungan Hukum Terhadap

Pengguna Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online Yang Mengalami

Kecelakaan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang

Perlindungan Konsumen” adalah hasil pemikiran sendiri. Namun mungkin ada

satu skripsi yang hampir sama dengan skripsi ini namun memiliki objek penelitian

dan sumber penelitian yang berbeda yaitu skripsi yang berjudul “Aspek

Perlindungan Hukum Pengguna Jasa (Penumpang) Transportasi Online Berbasis

Aplikasi Di Tinjau Menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Studi Pada Dinas Perhubungan Kota Medan)

skripsi dari saudari Ivana Sarah Sidabutar. Dengan sudut pandang penelitian yang

berbeda yaitu terletak pada Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen dan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang

Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Oleh karena itu, keaslian penulisan ini dapat

terjamin, atau dengan kata lain bukanlah merupakan suatu tindakan plagiat dari

penulisan karya ilmiah orang lain. Apabila di kemudian hari, ternyata terdapat

(9)

skripsi sebelum skripsi ini dibuat, maka hal tersebut dapat diminta

pertanggungjawaban di kemudian hari.

F. Tinjauan Pustaka

1. Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum adalah segala upaya pemenuhan hak dan pemberian

bantuan untuk memberikan rasa aman kepada saksi dan/atau korban, perlindungan

hukum korban kejahatan sebagai bagian dari perlindungan masyarakat, dapat

diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti melalui pemberian restitusi,

kompensasi, pelayanan medis, dan bantuan hukum.6

bentuk perangkat baik yang bersifat preventif maupun yang bersifat represif, baik

yang lisan maupun yang tertulis. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa

perlindungan hukum sebagai suatu gambaran tersendiri dari fungsi hukum itu

sendiri, yang memiliki konsep bahwa hukum memberikan suatu keadilan,

ketertiban, kepastian, kemanfaatan dan kedamaian.

Pengertian di atas mengundang beberapa ahli untuk mengungkapkan

pendapatnya mengenai pengertian dar7

1. Menurut Satjipto Raharjo mendefinisikan Perlindungan Hukum adalah

memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang

lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka

dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.

6

Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta : Ui Press, 1984), hal 133.

7

(10)

2. Menurut Philipus M. Hadjon berpendapat bahwa Perlindungan Hukum

adal

hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh subyek hukum berdasarkan

ketentuan hukum dari kesewenangan.

3. Menurut CST Kansil Perlindungan Hukum adalah berbagai upaya hukum

yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa

aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai

ancaman dari pihak manapun.

4. Menurut Philipus M. Hadj

kumpulan peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu hal dari

hal lainnya. Berkaitan dengan konsumen, berarti hukum memberikan

perlindungan terhadap hak-hak pelanggan dari sesuatu yang

mengakibatkan tidak terpenuhinya hak-hak tersebut.

2. Perlindungan Konsumen

Menurut Pasal 1 Angka 1 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan

Konsumen:8

8Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Bab I, Pasal 1 Angka 1.

“Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen”. Perlindungan konsumen berbicara mengenai jaminan atau kepastian tentang terpenuhinga hak-hak konsumen. Perlindungan konsumen mencakup 2 aspek yaitu:

1. Perlindungan terhadap kemungkinan diserahkan kepada konsumen barang atau jasa yang tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati atau melanggar ketentuan undang-undang.

(11)

3. Jasa Transportasi Online

Jasa transportasi online sebenarnya merupakan jasa transportasi yang

berbasis aplikasi telepon pintar dimana pelanggan memesan jasa lewat sistem

aplikasi di telepon pintar. Dalam aplikasi sudah dapat diketahui jarak, lama

pemesanan, harga, nama orang yang menjemput, serta perusahaan pengelolannya.

Seluruh identitas pengendara sudah diketahui secara pasti karena

perusahaan pengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih dahulu sebelum

melakukan kerjasama kemitraan.

Terdapat beberapa hal yang bisa diketahui oleh pelanggan saat memesan

jasa transportasi online ini yaitu:

• Identitas Pelanggan

• Mudah menemukan tukang ojek

• Tidak perlu tawar menawar

• Bisa menemukan pengendara yang tahu lokasi tujuan

• Mengetahui harga secara pasti sebelum berangkat.

• Foto pengendara

Sedangkan dari sisi pengendara atau rider yang selama ini harus

menawarkan jasa ke pelanggan yang lewat kini tidak perlu lagi menawarkan

jasanya.

Yang perlu dilakukan oleh seorang pengendara adalah memutuskan

menerima atau tidak menerima tawaran dari perusahan pengelola.

Tidak adalah proses tawar-menawar, tidak adalah proses menanyakan

tujuan, serta tidak ada lagi ketidakpastian harga. Semuanya sudah ditentukan

lewah telepon pintar hanya dengan sekali klik di di telepon pintar.

Dari pihak driver atau pengendara, terdapat beberapa kelebihan yang bisa

(12)

1. Tidak perlu menawarkan jasanya ke setiap orang yang lewat.

2. Tidak perlu nongkrong dipangkalan

3. Pulang ke rumah berarti tidak ada order

4. Tidak perlu berhadapan dengan pelanggan yang tawar berlebihan.

5. Mengetahui tujuan pelanggan sebelum berangkat.

4. Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan merupakan tindakan tidak direncanakan dan tidak terkendali,

ketika aksi dan reaksi objek, bahan, atau radiasi menyebabkan cedera atau

kemungkinan cedera (Heinrich, 1980). Menurut D.A. Colling (1990) yang dikutip

oleh Bhaswata (2009) kecelakaan dapat diartikan sebagai tiap kejadian yang tidak

direncanakan dan terkontrol yang dapat disebabkan oleh manusia, situasi, faktor

lingkungan, ataupun kombinasi-kombinasi dari hal-hal tersebut yang mengganggu

proses kerja dan dapat menimbulkan cedera ataupun tidak, kesakitan, kematian,

kerusakaan property ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya.9

Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas

dan Angkutan Jalan, mengungkapkan kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa

di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja yang melibatkan kendaraan dengan

atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau

kerugian harta benda. Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian pada lalu lintas jalan

yang sedikitnya melibatkan satu kendaraan yang menyebabkan cedera atau

kerusakan atau kerugian pada pemiliknya (korban).10

9

Makalah analisis kecelakaan kerja pada kasus kecelakaan

KASUS_KECELAKAANdiakses pada tanggal 10 April 2017

10

(13)

G. Metode Penelitian

1. Jenis Dan Sifat Penelitian

Penelitian dalam pelaksanaannya diperlukan dan ditentukan alat-alatnya,

jangka waktu, cara-cara yang dapat ditempuh apabila mendapat kesulitan dalam

proses penelitian. Penelitian harus dilakukan secara metodologis, sistematis, dan

konsisten. Metodologis yang dimaksud berarti sesuai dengan metode atau cara

tertentu, sistematis adalah berdasarkan pada suatu sistem, dan konsisten berarti

tidak adanya hal yang bertentangan dengan suatu kerangka pemikiran tertentu.11 Penelitian ini merupakan penelitian hukum, maka metode yang digunakan

adalah metode penelitian hukum yang bertujuan untuk mencari pemecahan atas

isu hukum serta permasalahan yang timbul didalamnya, sehingga hasil yang

dicapai kemudian adalah memberikan preskripsi mengenai apa yang seyogyanya

atas isu yang diajukan. Penelitian hukum merupakan proses untuk menemukan

aturan hukum, prinsip-prinsip hukum, maupun doktrin-doktrin hukum guna

menjawab isu hukum yang dihadapi.12

Dari sudut tujuannya, penelitian hukum ini memaparkan mengenai sejauh

mana tanggung jawab pelaku usaha yang bergerak di bidang jasa transportasi

berbasis aplikasionline serta ganti rugi terhadap pengguna jasa transportasionline

yang mengalami kerugian karena perbuatan atau tindakan pelaku usaha. Adapun

sifat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

11

Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif, ( Jakarta : Raja Grafindo Persada), 2001, hal. 42.

12

(14)

dengan menguraikan permasalahan secara sistematis dan kompeherensif. Tujuan

penelitian deskriptif analitis adalah menggambarkan secara tepat, sifat individu,

suatu gejala, keadaan atau kelompok tertentu.13

Dalam penelitian hukum data yang dipergunakan adalah data sekunder

yang diperoleh dari penelitian kepustakaan (library research) yang bertujuan

untuk mendapatkan konsep-konsep, teori-teori dan informasi-informasi

sertapemikiran konseptual, baik berupa peraturan perundang-undangan dan

karyailmiah lainnya. 2. Sumber Data

14

a. Bahan hukum primer yaitu dokumen peraturan yang mengikat dan ditetapkan

oleh pihak yang berwenang, dimana dalam penelitian ini yang digunakan

diantaranya Undang-Undang Dasar 1945, Kitab Undang-Undang Hukum

Perdata, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan

Konsumen, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan

Terbatas, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan

Angkutan Jalan, Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 32 Tahun

2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor

Umum Tidak dalam Trayekserta peraturan-peraturan lain.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terdiri

dari:

b. Bahan hukum sekunder yaitu semua dokumen yang merupakan bacaan yang

relevan seperti buku-buku, seminar-seminar, jurnal hukum, majalah, koran

13

Koentjorodiningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta : Gramedia Pustaka), 1997, hal. 42.

14

(15)

hukum, karya tulis ilmiah dan beberapa sumber dari internet yang berkaitan

dengan materi yang diteliti.

c. Bahan hukum tersier yaitu semua dokumen yang berisi tentang

konsep-konsep dan keterangan keterangan yang mendukung bahan hukum primer dan

bahan hukum sekunder, seperti kamus berbagai bahasa, kamus-kamus hukum,

ensklopedia dan sebagainya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan bahan hukum adalah serangkaian usaha untuk

memperoleh data dengan jalan membaca, menelaah, mengklarifikasi,

mengidentifikasi, dan dilakukan pemahaman terhadap bahan-bahan hukum yang

berupa peraturan perundang-undangan serta buku-buku literatur yang ada

relevansinya dengan permasalahan penelitian. Hasil dari kegiatan tersebut

kemudian dibuat ringkasan secara sistematis sebagai inti sari hasil pengkajian

studi dokumen. Tujuan dari teknik dokumentasi ini adalah untuk mencari

konsepsi, teori, pendapat, penemuan yang berhubungan dengan permasalahan.15

15

Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2010, hal. 25.

4. Analisis Data

Pengolahan, analisis dan konstruksi data penelitian hukum dapat dilakukan

dengan cara melakukan analisis terhadap kaidah hukum dan kemudian konstruksi

dilakukan dengan cara memasukkan pasal-pasal ke dalam kategori-kategori atas

dasar pengertian-pengertian dari sistem hukum tersebut. Data yang telah

(16)

a. Mengumpulkan bahan hukum, berupa inventarisasi peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan penelitian yang dikaji.

b. Memilah-milah bahan hukum yang sudah dikumpulkan dan selanjutnya

melakukan sistematisasi bahan hukum sesuai dengan permasalahan yang

dikaji di dalam penelitian.

c. Menganalisis bahan hukum dengan membaca dan menafsirkannya untuk

menemukan kaiedah, asas dan konsep yang terkandung dalam bahan

hukum.

d. Menemukan hubungan konsep, asas dan kaidah tersebut dengan

menggunakan teori sebagai pisau analisis.16

membaca, menafsirkan dan membandingkan hubungan-hubungan konsep, asas

dan kaidah yang terkait sehingga memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan

tujuan penulisan yang dirumuskan.

Penarikan kesimpulan untuk menjawab permasalahan dilakukan dengan

menggunakan logika berfikir deduktif. Metode deduktif dilakukan dengan

17

Dalam bab ini yang akan dibahas mengenai latar

belakang,rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat

H. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan menguraikan pembahasan masalah skripsi ini,

maka penyusunannya dilakukan secara sistematis. Skripsi ini terbagi dalam lima

bab, yang gambarannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

16

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), 2006, hal. 225.

17

(17)

penulisan,keaslian penulisan, sistematika penulisan, dan

metodepenulisanberdasarkan undang- undang lalu lintas

dan angkutan jalan.

BAB II PENGATURAN JASA TRANSPORTASI BERBASIS

APLIKASI ONLINE

Dalam bab ini yang akan dibahas mengenai pengertian dan

sejarah jasa transportasi berbasis aplikasi online, regulasi

pembentukan jasa transportasi berbasis aplikasi online,

mekanisme dalam menjalankan jasa transportasi berbasis

aplikasi online dan pengawasan jasa transportasi berbasis

aplikasi online.

BAB III HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN DALAM

PENGATURAN PERLINDUNGAN KONSUMEN DI

INDONESA

Dalam bab ini yang akan dibahas mengenai pengertian

perlindungan konsumen, badan pelaksana dan badan

pengawas perlindungan konsumen, hak dan kewajiban

konsumen dalam pengaturan perlindungan konsumen, dan

tanggung jawab hukum terhadap kecelakaan lalu lintas.

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA

JASA TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI ONLINE

(18)

UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999

TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

Dalam bab ini yang akan dibahas adalah mengenai

tanggung jawb perusahaan terhadap pengguna jasa

transportasi berbasis aplikasi online yang mengalam

kecelakaan bersadarkan undang-undang nomor 8 tahun

1999 tentang perlindungan konsumen dan asuransi terhadap

pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi online yang

mengalami kecelakaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini adalah penutup yang didalamnya terdiri dari

kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan uraian

singkat. yang disusun secara sistematis, singkat dan padat

yang ditujukan untuk menyimpulkan jawaban terhadap

permasalahan yang telah dianalis secara mendalam pada

Bab II, Bab III dan Bab IV. Selanjutnya berdasarkan

kesimpulan yang sudah ditarik, maka akan diberikan saran

dalam bentuk preskripsi-preskripsi (saran-saran) yang

didasarkan pada argumentasi-argumentasi baru yang telah

diuraikan dalam pembahasan agar dapat digunakan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian didapati nilai koefisien kompensasi yang positif dan menunjukkan jika kompensasi ditingkatkan atau dilakukan dengan tepat maka akan dapat meningkatkan

FAKULTAS MIPA – JURUSAN

FAKULTAS MIPA – JURUSAN

“ Pengaruh adanya sertifikasi guru terhadap guru jelas-jelas ada khususnya guru SD, yang sebelumnya pendapatannya pas-pas an, sekarang cukup Sebab TPP yang

Kata baku adalah kata standar yang sesuai dengan kaidah pemakaian bahasa yang benar atau kata yang penulisannya sesuai dengan EYD.. Penulisan kata baku yang benar

Pada saat percobaan ketika telapak tangan diberi rangsang panas dan dingin di titik yang sama maka akan terasa kedua-duanya ataupun adanya sensasi bingung itu bisa dikarenakan

merupakan Sistem operasi berbasis Debian yang dapat bebas dioptimalkan untuk perangkat keras Raspberry Pi , yang dirilis pada bulan Juli 2012.. Gambar 2.2 Diagram blok arsitektur

API Location menghasilkan informasi lokasi secara fisik yang dapat digunakan untuk landmark yang dapat disimpan.. JSR 179 membutuhkan Connected Device Configuration (CDC) atau