BAB II
JASA TRANSPORTASI BERBASIS APLIKASI ONLINE
A. Pengertian dan Sejarah Jasa Transpotasi Berbasis Aplikasi Online di Indonesia
Transportasi merupakan salah satu sarana perhubungan yang sangat penting dalam segala hal aktivitas manusia. Semakin berkembang sarana
transportasi semakin mudah terjalin hubungan antar manusia. Sejak jaman-jaman purba mobilitas masyarakat manusia telah terjadi. Perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain telah terjadi. Mobilitas penduduk ini diikuti juga oleh
mobilitas barang yang dibawa oleh mereka. Oleh karena itu sarana transportasi sejak masa lampau telah dibutuhkan oleh manusia. Pada masa sekarang dimana
mobilitas manusia dan barang sangat tinggi, dan terjadi bukan hanya didalam satu wilayah tetapi juga antar pulau dan bahkan antar Negara, maka sarana transportasi sangat memegang peranan yang penting.
Sejarah transportasi dimulai sejak roda ditemukan sekitar 3500 tahun yang lalu, transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke
tempat yang lain yang digerakan oleh manusia. Transportasi sangatlah penting untuk kehidupan semua sosial manusia. Bentuk paling sederhana dari transportasi secara teoritis adalah semua hal dipengaruhi penggunaan oleh manusia. Memasuki
Perkembangan transportasi disetiap negara di dunia tentulah berbeda-beda,
mengikuti kemajuan teknologi di negara masing-masing.18
Keberadaan transportasi dapat membantu roda pergerakan perekonomian suatu daerah, baik tingkat nasional maupun lokal. Kegunaan transportasi berperan
vital dalam membantu penyaluran barang dan jasa jika dilihat dari era modernisasi saat ini, dimana segala sesuatu hal harus cepat dan juga tepat sasaran. Apalagi
pada saat ini masyarakat modern sudah mengenal alat komunikasi yang sangat maju dan canggih seperti telepon pintar atau smartphone yang pada saat ini sangat mendukung segala aspek kehidupan. Apalagi ssetelah dikenal internet yaitu
jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan sistem global
Transmission Control Protocol / Internet Protocol Suite (TCP/IP)19
Pada saat ini, masyarakat Indonesia sangatlah kecewa pada masalah transportasi yang sangat padat dan tidak karuan. Tingginya tingkat kemacetan dan
polusi udara menjadi alasan utama masyarakat enggan keluar rumah atau kantor. Padahal di sisi lain, mereka harus gesit untuk memenuhi kebutuhan, misalnya
untuk makan, mengirim barang, atau membeli barang tertentu. Akibatnya, mereka . Dengan
adanya jaringan internet ini tentunya komunikasi semakin mudah dan cepat. Sehingga memudahkan berjalannya kehidupan masyarakat.
Beberapa tahun terakhir, Indonesia mengalami transformasi dalam hal
transportasi. Perkembangan teknologi yang semakin modern telah merambah dunia transportasi di Indonesia. Hal ini terlihat dari bermunculannya model transportasi berbasis online pada kota-kota besar di Indonesia.
18
Moda Transportasi atau sejarah tranportasi di Dunia Dan Indonesia wikibooks.org/wiki/Moda_Transportasi/Sejarah_transportasi diakses pada tanggal 3 Maret 2017.
19
mencari cara praktis untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan tanpa
haruskeluar rumah atau kantor, salah satunya dengan menggunakan jasa transportasi online.
Jasa transportasi berbasis online ini disebut juga dengan aplikasi
ridesharing yang kemunculannya di Indonesia mulai marak pada tahun 2014.
Pada awal kemunculannya dimulai oleh aplikasi Uber yang mengusung UberTaxi
sebagai bisnis layanan transportasi berbasis aplikasi online. Kemudian diikuti dengan kemunculan Gojek, GrabBike, GrabTaxi, dan aplikasi berbasis online lainnya.
Terkait fenomena aplikasi berbasis online, dapat ketahui sebelum kemunculan dan maraknya aplikasi seperti Gojek, GrabBike, GrabTaxi, maupun
aplikasi lainnya, kita telah mengenal terlebih dahulu Uber. Perusahaan aplikasi berbasis online ini dilahirkan oleh Garret Camp dan Travis kalanick di kota San Fransisco, Amerika Serikat sekitar pada tahun 2009. Di San Fransisco pun yang
beroperasi tidak hanya Uber tetapi ada pesaing terbesarnya yaitu, Lyft dan SideCar. Di lain negara seperti halnya di Asia, aplikasi trasnportasi berbasis online pun sudah ada seperti EasyTaxi serta Ola di India.20
Fenomena jasa transportasi berbasis aplikasionline sebenarnya merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan transportasi yang mudah di dapatkan,
nyaman, cepat, dan murah. Banyak faktor yang membuat aplikasi berbasis online ini dibutuhkan oleh banyak masyarakat khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta. Di Jakarta dari sisi kebutuhan masyarakat, transportasi online sudah
20
Pengaturan Jasa Transportasi Online
menjadi sebuah moda alternatif yang diinginkan masyarakat setelah sebelumnya
masyarakat harus menggunakan moda transportasi konvensional yang menuai beberapa masalah seperti minimnya keamanan dan kenyamanan ketika menggunakan bis umum yang seringkali sudah tidak layak beroperasi maupun
faktor-faktor lainnya.
Selain itu, saat ini teknologi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam aspek global karena dunia semakin cepat berubah kearah modernisasi berbagai aspek, oleh karena itu setiap negara harus mampu bersaing dengan pemanfaatan teknologi serta mengaplikasikannya di dalam aktivitas. Berkaitan
dengan hal ini, jasa transportasi berbasis aplikasionline merupakan tuntutan persaingan yang mengharuskan peran teknologi di dalam mempermudah mobilitas
masyarakat.21
Beberapa contoh perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasionline di Indonesia yaitu :22
a) Go-Jek
Pada prinsipnya, aplikasi Go-Jek bekerja dengan mempertemukan permintaan
angkutan ojek dari penumpang dengan jasa tukang ojek yang beroperasi di sekitar wilayah penumpang tersebut. Cukup dengan mengunduh aplikasinya dari Google Play Store, maka kita bisa memesan jasa layanan tersebut. Tarif
angkutannya disesuaikan dengan jarak tempuh yang akan dicapai. Selain jasa angkutan penumpang, ada juga layanan antar barang (kurir) dan belanja.
21
Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar Grafika), 2016, hal. 27.
22
b) Grabbike
Hampir mirip dengan Go Jek, hanya saja layanan Grabbike belum memiliki layanan antar barang atau belanja. Saat ini, Grabbike telah beroperasi di 3 kota di kawasan Asia Tenggara yang mengalami persoalan kemacetan, seperti
Ho Chi Min City dan Hanoi di Vietnam, serta di Jakarta. c) Grabtaxi
Grabtaxi merupakan aplikasi pemesanan taksi dengan induk perusahaan dari Malaysia. Dengan aplikasi ini, masyarakat bisa memesan taksi untuk keperluan antar jemput dengan tariff standar yang ditetapkan sesuai argo.
Layanan antar jemput bisa lebih cepat karena pemesanan dilakukan melalui aplikasi yang sudah diunduh di smartphone.
d) Uber
Uber adalah perusahaan jaringan transportasi dari Amerika yang menggunakan aplikasi di smartphone untuk pemesanan mobil. Bedanya,
armada mobil yang digunakan bukan transportasi public plat kuning, melainkan mobil pribadi bernomor polisi hitam dengan logo khusus Uber. Jika menggunakan jasa ini tidak bisa membayar tunai, tapi secara online atau
kartu kredit. Tarif yang ditetapkan adalah Rp 30 ribu sebagai tarif minimal dan selanjutnya dikenakan tarif perjalanan berdasar waktu dan jarak yang
Adapun tujuan dan manfaat lahirnya jasa transportasi berbasis aplikasi
onlineadalah sebagai berikut: 23
a. Praktis dan mudah digunakan, layanan jasa transportasi berbasis aplikasi onlineinicukup menggunakan telepon pintar yang sudah menggunakan
internet dan aplikasi jasa transportasi online yang ada didalamnya, kita dapat melakukan pemesanan layanan jasa transportasi.
b. Transparan, dengan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini juga memungkinkan pelanggan mengetahui dengan pasti setiap informasi jasa transportasi online secara detail seperti nama driver,nomor kendaraan, posisi
kendaraan yang akan dipakai, waktu perjalanan, lisensi pengendara dan lain sebagainya.
c. Lebih terpercaya, maksudnya disini lebih terpercaya adalah para pengemudi atau driver sudah terdaftar didalam perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini berupa identitas lengkap dan perlengkapan berkendara
yang sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga dapat meminimalisir resiko kerugian terhadap pengguna jasa transportasi ini.
d. Adanya asuransi kecelakaan bagi pengguna dan pengemudi, salah satu perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi online yaitu GO-JEK telah melakukan kerjasama dengan perusahaan asuransi Allianz dalam memberikan
perlindungan asuransi kecelakaan bagai para pengguna jasa transportasi GO-JEK.
23
Asuransi kesehatan yang ditawarkan dalam program ini telah didesain dan
disesuaikan dengan kebutuhan mitra driver GO-JEK dengan manfaat yang lengkap dan premi yang terjangkau. Manfaat yang diberikan adalah manfaat rawat inap dan juga manfaat rawat jalan.
Manfaat rawat inap akan memberikan pertanggungan biaya kamar rumah sakit, kunjungan konsultasi dokter umum maupun dokter spesialis, pembedahan
dan manfaat rawat inap lainnya sesuai syarat dan ketentuan dalam polis asuransi. Sementara untuk manfaat rawat jalan akan menanggung biaya konsultasi dokter, obat-obatan, tes diagnostik, fisioterapi dan juga imunisasi dasar.
Mitra GoJek juga bisa menikmati pembayaran cashless di rumah sakit rekanan Allianz. Untuk bisa menikmati program ini, driver tinggal mendaftar di
aplikasi mobile untuk pengendara dan melakukan pengisian data pribadi.
Adapun asuransi yang diberikan kepada para pengguna jasa transportasi ini berupa:24
1. Santunan kematian dan cacat tetap akibat kecelakaan hingga Rp.10.000.000,- 2. Penggantian biasanya Pengobatan akibat kecelakaan hingga Rp.5000.000,
Adapun syarat dan ketentuan klaim asuransi adalah sebagai berikut: 25 1. Pemesanan harus dibuat melalui apliaksi untuk memastikan layanan yang
dipesan sesuai dengan yang terdaftar di sistem perusahaan
2. Penerima santunan memiliki kartu identitas yang sah 3. Bersedia menyerahkan:
24
Gojek Menggunakan Asuransi Allianz diakses dari
a) Kwitansi asli dari dokter/rumah sakit yang asli
b) Fotocopy asli pemeriksaan medis (x-ray, laboratorium, dan lain-lain) c) Resume medis pasien
Tentunya perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi lainnya akan
mengikuti jejak GO-JEK tersebut demi menarik simpati dari pengguna jasa tersebut.
B. Sumber Hukum Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online
Seiring dengan semakin berkembangnya smartphone (telepon pintar) yang
memiliki fitur teknologi aplikasi untuk menghubungkan pengguna smartphone ke internet, mendorong perkembangan teknologi aplikasi hingga akhirnya saat ini
dimanfaatkan sebagai media bisnis. Teknologi aplikasi merupakan hasil kreativitas para pelaku usaha yang melihat adanya peluang bisnis dalam wilayah di antara pembeli dan penjual jasa. Wilayah itulah yang dikembangkan para
pelaku usaha untuk berbisnis dengan menciptakan teknologi aplikasi yang digunakan untuk menghubungkan antara masyarakat pengguna dan pelaku usaha.
Perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi berbasis aplikasi
onlinesebelumnya diatur dalam Surat Pemberitahuan Nomor:
UM.3012/1/21/Phb/2015 tanggal 9 November 2015 yang dikeluarkan oleh
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bapak Ignasius Jonan.26
26
Andika Wijaya, Aspek Hukum Bisnis Transportasi Jalan Online, (Jakarta: Sinar Grafika), 2016, hal. 4.
Namun Surat Pemberitahuan tersebut menuai pro maupun pro kontra yang mengakibatkan
online dan transportasi konvensional. Maka dari itu untuk menengahi konflik di
kalangan masyarakat terkait kehadiran taksi online, pemerintah melalui Menteri Perhubungan dan Komisi V DPR RI akhirnya resmi menerbitkan aturan regulasi terbaru mengenai transportasi umum, yakni melalui Peraturan Menteri
Perhubungan (Permenhub) No. 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraaan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek
seperti taksi, angkutan sewa, carter, pariwisata, dan termasuk didalamnya layanan taksi online. 27
27
Permenhub No. 32 Tahun 2016 mulai berlaku pada tanggal 1 oktober 2016 berikut 4 poin pentingnya https://www.kaskus.co.id/thread/57eb8a8a582b2e82048b4567/permenhub-no-32-tahun-2016-resmi-berlaku-oktober-2016-berikut-4-poin-pentingnya/diakses pada tanggal 11 Maret 2017.
Dalam permenhub tersebut juga mengatur perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi online wajib memiliki ijin yang dikenakan
Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan perusahaan jasa tersebut harus berbadan hukum Indonesia.
Teknologi aplikasi yang digunakan untuk memesan barang dan jasa menggunakan sistem dan jaringan elektronik untuk menghubungkan konsumen. Akses ke pasar yang secara mudah dan cepat, menjadi nilai jual dari teknologi
aplikasi. Karenanya, penggunaan teknologi juga tidak lepas dari unsur-unsur seperti penggunaan uang elektronik, penyimpanan data elektronik, dan unsur-unsur lain yang merupakan bagian dari perdagangan elektronik atau e-commerce.
Saat ini bermunculan berbagai perusahaan jasa berbasis teknologi aplikasi yang berfungsi untuk mempertemukan masyarakat sebagai pembeli dan penjual
Pasal 1 Angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan mendefinisikan hubungan kerja sebagai hubungan antara pengusaha dengan pekerja/buruh berdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsure pekerjaan, upah, dan perintah. Dari pengertian itu terlihat tiga unsur
hubungan kerja, yaitu:28
1. Pekerjaan, unsur ini terpenuhi jika pekerja hanya melaksanakan pekerjaan
yang sudah diberikan perusahaan. Dalam praktiknya, driver go-jek atau
grabtaxi tidak menerima perintah kerja dari perusahaan, melainkan dari
pelangganojek dan dikerjakan secara pribadi seperti halnya tukang ojek pada
umumnya.
2. Upah, unsur ini terpenuhi jika pekerja menerima kompensasi berupa uang
tertentu yang besar jumlahnya tetap dalam periode tertentu, bukan berdasarkan komisi atau bagi hasil. Driver tidak mendapatkan gaji dari perusahaan, justru para driver harus membagi 20 (dua puluh) persen
pendapatannya ke perusahaan.
Berkaitan dengan izin, perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi online tidak memiliki izin usaha dibidang transportasi, melainkan mengantongi
surat izin usaha perdagangan. Hal ini disebabkan, karena dalam praktiknya, skema jual beli yang terjadi melalui teknologi aplikasi terbagi menjadi dua jalur, yakni:29
28
Pasal 1 angka 15 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 29
1. Transaksi langsung, yakni konsumen langsung memesan barang dan jasa
kepada pelaku usaha penyedia melalui teknologi aplikasi, lalu barang dan jasa disediakan langsung dari penyedia.
2. Transaksi melalui penghubung, yakni konsumen memesan barang dan jasa
kepada pelaku usaha yang menyediakan jasa penghubung, kemudian pelaku usaha tersebut melakukan pemesanan kepada pelaku usaha penyedia yang
cocok dengan pesanan konsumen. Selanjutnya, penyedia barang dan jasa yang akan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen yang melakukan pemesanan di awal. Sebagai contohnya, pemesanan makanan dengan cara
delivery menggunakan jasa transportasi berbasis aplikasi online ini hanya
dengan menggunakan smartphone dan pemesanan via internet maka makanan
yang kita pesan akan diantar ketujuan tentu dengan biaya yang telah disepakati.
Dari kedua jalur tersebut, jasa transportasi berbasis aplikasionline
termasuk ke dalam jalur transaksi melalui penghubung. Hampir semua badan usaha yang menyediakan jasa penghubung antara konsumen dan pelaku usaha
penyedia barang dan jasa melalui teknologi aplikasi memiliki status sebagai badan hukum perseroan terbatas. Izin dan persyaratan yang dimiliknya adalah surat izin usaha perdagangan dan tanda daftar perusahaan.30
C. Mekanisme Menjalankan Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online Jasa transportasi berbasis aplikasi online ini memiliki 3 bagian penting yaitu:
a. Penyedia Aplikasi ( Penyelengara Sistem Elektronik )
Menurut pasal 1 Ayat 6 Undang-undang informasi dan transaksi elektronik bahwa penyelenggaraan sistem elektronik adalah pemamfaatan sistem elektronik
oleh penyelenggara negara, orang, badan usaha, dan/atau masyarakat.31
Penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online selaku penyelenggara
sistem elektronik memiliki tanggung jawab yang diatur dalam pasal 15 UU ITE, yang berbunyi:
Penyedia aplikasi jasa transportasi berbasis aplikasi online merupakan penyelenggara sistem elektronik sebagai penghubung driver kendaraan dengan para pengguna jasa, yang
merupakan bagian inti dari lahirnya jasa transportasi berbasis aplikasi online ini, sebagai penyedia aplikasi memiliki peranan kunci dalam keberhasilan dalam
sistem jasa transportasi berbasis aplikasi online, dikarenakan penyedia layanan aplikasi merupakan pernhubung antara supply and demand (permintaan dan penawaran) yakni penyedia aplikasi atau perusahaan aplikasi, driver, dan
pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi online.
32
1) Setiap penyelenggara sistem elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinyasistem elektronik sebagaimana mestinya.
2) Penyelenggara sistem elektronik bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan sistem elektroniknya.
31
Republik Indonesia, Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 1 ayat 6.
32
3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, dan/atau kelalaian pihak pengguna sistem elektronik.
Memperhatikan uraian sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online bertanggung jawab
terhadap kesalahan yang diakibatkan oleh perusahaan sehingga merugikan pengguna jasa. Selain itu penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online ini
harus mematuhi persyaratan minimum dalam mengelola usahanya sebagaimana yang diatur dalam pasal 16 UU ITE, yakni:33
1) Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap
penyelenggara sistem elektronik wajib mengoperasikan sistem elektronik yang memiliki persyaratan minimum sebagai berikut:
a. dapat menampilkan kembali informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan;
b. dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan dan keteraksesan informasi elektronik dan penyelengara sistem elektronik
tersebut;
c. dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk yang ditemukan dalam penyelengaraan sistem elektronik tersebut;
d. dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan
dengan penyelengara sistem elektronik tersebut; dan
33
e. memliliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kejelasan, dan
kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk.
2) Ketentuan lebih lanjut tentang penyelenggara sistem elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat(1) diatur dengan peraturan pemerintah.
Penyedia jasa transportasi berbasis aplikasi online ini adalah penghubung antara driver dengan pengguna jasa melalui telepon pintar yang telah memiliki
aplikasi jasa transportasi tersebut.
Perusahaan penyedia aplikasi juga diwajibkan memberi akses monitoring pelayanan, data seluruh perusahaan angkutan umum yang bekerja sama, data
seluruh kendaraan dan pengemudi, dan alamat kantornya sendiri.
Sedangkan perusahaan aplikasi yang menyediakan jasa angkutan orang
menggunakan kendaraan bermotor diwajibkan mengikuti ketentuan pengusahaan angkutan umum yang dimuat dalam Pasal 21, 22, dan 23 Permen No 32 tahun 2016tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor
Umum Tidak Dalam Trayek.. Ketentuan tersebut antara lain meminta perusahaan aplikasi mendirikan badan hukum Indonesia.34
34
Jasa Transportasi Onlline, http://www.indotelko.com/kanal?c=bid&it=indonesia-aturan-transportasi-onlinediakses pada tanggal 27 desember 2016.
Syaratnya antara lain mesti memiliki minimal lima kendaraan atas nama
perusahaan, lulus uji berkala, memiliki pool dan bengkel, serta pengemudi harus memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
2) Pengendara (driver)
Kedudukan pengendara ( driver ) adalah perseorangan yang berdiri sendiri selaku pemilik kendaraan atau penanggung jawab terhadap kendaraan yang
digunakan.
Drivermemanfaatkan aplikasi yang telah disediakan perusahaan penyedia
aplikasi onlineuntuk mendapatkan pesanan ( pesanan yang diterima akan
tercantum alamat yang dituju, nama, nomor handphone dan foto pengguna layanan). Setelah driver mendapatkan semua data-data pengguna jasa dalam
aplikasi yang dapat dilihat dari telepon pintar si driver, maka pengendara akan menuju tempat dimana pemesan jasa transportasi tersebut berada. Drivermemiliki kewajiban dalam memberikan pelayanan berupa keamanan, keselamatan dan
kenyamanan.35
35
Transportasi Online Wajib Sediakan Sarana Keamanan,
Mengingat keselamatan lalu lintas jalan melibatkan banyak instansi dan banyak pemangku kepentingan (stakeholder), maka untuk itu diperlukan suatu
kordinasi seluruh stakeholder, sehingga penanganannya dapat dilaksanakan secara terpadu , efektif, efesien dan tepat sasaran, sebagaimana diamanatkan dalam pasal
203 ayat (1), UU LLAJ yang berbunyi:
Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan.
Pasal 204 ayat (1) yang berbunyi
Perusahaan transportasi umum wajib membuat, melaksanakan dan menyempurnakan sistem manajemen keselamatan.
Pasal 138 ayat (1) yang berbunyi
Transportasi umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman dan terjangkau.
Pasal 141 ayat (1) yang berbunyi
Perusahaan transportasi umum wajib memenuhi standar pelayanan minimal yang meliputi : keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan.
Pasal-pasal tersebut diamanahkan oleh UU LLAJ diatas dimaksudkan
untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja serta penerapan tata kelola keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, harus dipatuhi driveruntuk menjamin keselamatan pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi online tersebut dimulai
dari saat menjemput pengguna layanan sampai pada saat mengantarkan pengguna jasa tersebut sampai tujuan.
3. Pengguna Jasa atau Transportasi (konsumen)
Pengguna layanan jasa transportasi berbasis aplikasi onlineadalah masyarakat yang umumnya membutuhkan pelayanan transportasi yang cepat,
aman, nyaman dan murah.
Pengguna jasa transportasi berbasis aplikasi online ini harus mengunduh
dan menginstal lebih dahulu aplikasi jasa transportasi didalam telepon pintar yang dimilikinya yang tentunya sudah terhubung dengan jaringan internet serta melakukan pendaftaran layanan berupa mengisi data diri yang nantinya akan
diterima dan diproses oleh server perusahaan jasa transportasi online tersebut.36
D. Pengawasan Terhadap Jasa Transportasi Berbasis Aplikasi Online
Muchsan berpendapat bahwa pengawasan adalah kegiatan untuk menilai suatu pelaksanaan tugas secara de facto, sedangkan tujuan pengawasan hanya terbatas pada pencocokkan apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai
dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebelumnya (dalam hal ini berwujud suatu rencana/plan).Bagir Manan memandang control sebagai sebuah fungsi
sekaligus hak, sehingga lazim disebut sebagai fungsi kontrol atau pengendalian. 37Dalam pelaksanaan tugas pengawasan tahapan-tahapan pada
fungsi manajemen memiliki keterkaitan satu sama lain. Keterpaduan fungsi-fungsi
tersebut, memerlukan adanya koordinasi dari fungsi-fungsi tersebut dan tuntutan profesi atas kualitas hasil pengawasan menghendaki juga adanya sistem dan
program pengendalian mutu dari proses pelaksanaan tugas pengawasan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengawasan adalah kesadaran yang tertuju pada peristiwa atau fakta tertentu sebagai metode dalam
penelitian.38Sementara itu, dari segi hukum administrasi negara, pengawasan dimaknai sebagai“proses kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan,
dilaksanakan, atau diselenggarakan itu dengan apa yang dikehendaki, direncanakan, atau diperintahkan”. Sujamto berpendapat bahwa pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilaikenyataan yang
37
Bagir Manan, Peningkatan Fungsi Kontrol Masyarakat Terhadap Lembaga
Legislatif,Eksekutif, Yudikatif, makalah yang disajikan pada seminar, 2000, hlm. 1-2. 38
sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas dan kegiatan, apakah sesuai dengan yang
semestinya atau tidak. Inti tentang pengawasan yaitu bahwa:39
a) Pengawasan merupakan proses kegiatan pengamatan terhadap seluruhkegiatan organisasi;
b) Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi akan dinilaiapakah berjalan sesuai dengan rencana atau tidak;
c) Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada berbagaitingkatan manajemen di dalam suatu organisasi;
d) Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan berlanjut sehingga gerak organisasi dapat diarahkan kepada pencapaian tujuan secara efektif danefisien;
e) Melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alatevaluatif terhadap kegiatan-kegiatan yang diawasi.
Pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai dan apabila terjadi penyimpangan
dimana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk dilakukan perbaikan.
Adapun badan-badan atau instansi terkait yang mengawasi jasa transportasi berbasis aplikasi online sebagai berikut:
1. Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Undang-undangNomor. 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha (UU Antimonopoli) merupakan salah satu
produk undang-undang yang dilahirkan atas desakan dari International Monetary Fund (IMF) sebagai salah satu syarat agar pemerintah Indonesia dapat
memperoleh bantuan dari IMF guna mengatasi krisis ekonomi yang melanda
Indonesia. Tujuan adanya undang-undang ini adalah untuk memangkas praktek
39
monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat yang terjadi di Indonesia pada
zaman pemerintahan Orde Baru, dimana praktek monopoli dan/atau persaingan usaha tidak sehat tersebut banyak terjadi akibat kebijakan pemerintah yang kerap kali menguntungkan pelaku usaha tertentu saja.
Sebenarnya Indonesia telah memiliki Rancangan Undang-Undang (RUU) Antimonopoli yang disusun oleh pelaku usaha dengan para ekonom Indonesia
pada akhir tahun 80-an, yang apabila disahkan dapat digunakan sebagai landasan hukum penghapusan praktek-praktek monopoli dan persaingan usaha yang sehat yang terjadi pada waktu itu. Namun sayangnya, karena adanya tekanan dari
penguasa, RUU Antimonopoli tersebut tidak pernah dibahas oleh pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menjadi Undang-Undang.40
a. Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efesiensi ekonomi
nasional sebagai satu salah satu upaya untuk meningatkan kesejahteraan rakyat.
Pembentukan Komisis Pengawas Persaingan Usaha ini tidak terlepas dari tujuan dibuatnya UU No. 5 tahun 1999 yaitu:
b. Mewujudkan iklim usaha kondusif melalui pengaturan persaingan usaha yang sehat sehingga menjamin adanya kepastian berusaha yang sama bagi pelaku usaha besar, pelaku usaha menengah dan pelaku usaha kecil.
c. Mencegah praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang ditimbulkan pelaku usaha
40
d. Terciptanya efektifitas dan efesiensi dalam kegiatan usaha41
Adapun wewenang KPPU berdasarkan Undang-undang No. 5 tahun 1999 adalah: 42
a. Menerima laporan dari masyarakat dan atau pelaku usaha tentang dugaan terjadinya praktek monopoli dan atau persiangan usaha tidak sehat
b. Melakukan penelitian tentang dugaan adanya kegiatan usaha dan atau tindakan pelalu usaha yang dapat mengakibat terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
c. Melakukan penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap kasus dugaan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang dilaporkan oleh masyarakat atau pelaku usaha atau yang ditemukan oleh kppu sebagai hasil penelitiannya
d. Menyimpulkan hasil penyelidikan dan atau pemeriksaan tentang ada atau tidaknya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
e. Memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan perlanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini
f. Memanggil dan menghadirkan saksi, saksi ahli dan setiap orang yang dianggap mengetahui pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini g. Meminta bantuan penyidik untuk menghadirkan pelaku usaha, saksi, saksi
ahli atau setiap orang yang tidak berseida memenuhi panggilan KPPU h. Meminta keterangan dari instansi pemerintah dalam kaitannya dengan
penyelidikan dan atau pemeriksaan terhadap pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini
i. Mendapatkan, ,meneliti dan atau menilai surat dan atau menilai surat, dokumen, atau alat bukti lain guna penyelidikan atau pemeriksaan
j. Memutuskan dan menetapkan ada atau tidak adanya kerugian dipihak pelaku usaha lain atau masyarakat
k. Memberitahukan putusan KPPU kepada pelaku usaha yang diduga melakukan praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat
l. Menjatuhan sanksi berupa tindakan administratif kepada pelaku usaha yang melanggar ketentuan undang-undang ini.
Beberapa pihak berpendapat bahwa KPPU memiliki wewenang yang
tumpang tindih karena berdindak sebagai investigator (investigate function), penyidik, pemeriksa, penuntut (prosecuting function), pemutus (adjucication function), maupun fungsi konsultatif (consulative function). Namun demikian ,
41
Pasal 3 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha (UU Antimonopoli).
42
sementara kalangan setidaknya juga berpendapat bahwa meskipun penegak
hukum yang tepat untuk menyelesaikan masalah persaingan usaha karena peran multi fungsi serta keahlian yang dimilikinya akan mampu mempercepat proses penanganan perkara43
Undang-undang No. 5 tahun 1999 memberikan jaminan kepastian hukum untuk lebih mendorong percepatan pembangunan ekonomi dalam upaya
meingkatkan kesejahteraan umum, serta implimentasi dari semangat jiwa UUD 1945. Dengan kata lain, bahwa undang-undang ini lembaganya menjamin pelaku usaha transportasi online menjalankan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi
ekonomi, dengan memperhatikan keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dan kepentingan umum 44
43
Komisi Pengawas Persaingan Usaha , http//:www.KPPU.go.iddiakses pada tanggal 28 Desember 2016.
44
Pasal 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha (UU Antimonopoli).
2. Peran Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan
Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) adalah suatu instansi yang
dibentuk pemerintah yang berfungsi untuk mengawasi dan mengatur masalah transportasi khususnya angkutan jalan. Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun
2009 dibentuknya DLLAJ mengingat bahwa lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan umum sebagaimana
Lalu lintas dan angkutan jalan sebagai bagian dari sistem transportasi
nasional harus dikembangkan potensi dan perannya untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas dan angkutan jalan dalam rangka mendukung pembangunan ekonomi dan pengembangan
wilayah.
DLLAJ merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
Perhubungan yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
a) Tugas dan Fungsi DLLAJ
Perkembangan lingkungan strategis nasional dan internasional menuntut penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan yang sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, otonomi daerah, serta akuntabilitas penyelenggaraan negara sehingga menimbulkan suatu tugas untuk DLLAJ yang diantaranya yaitu;
1) Perumusan kebijakan teknis dibidang lalu lintas dan angkutan jalan; 2) Penyelenggaraan urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang
lalu lintas dan angkutan jalan;
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan lalu lintas dan angkutan jalan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kepala BidangLalu Lintas dan Angkutan Jalan menyelenggarakan fungsi, diantaranya:45
45
1) Merencanakan kegiatan dan program dibidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
2) Penyiapan bahan pengendalian dan pengawasan manajemen Lalu Lintas dan rekayasa Lalu Lintas dan bimbingan keselamatan dan ketertiban Lalu Lintas;
3) Penyiapan penyusunan dan penetapan jaringan transportasi Jalan;
4) Penyiapan pemberian perijinan, pelayanan dan pengendalian kelebihan muatan dan tertib pemanfaatan jalan;
5) Penyiapan dan koordinasi dengan bidang-bidang dan instansi terkait dalam rangka transportasi lokal;
6) Pembinaan Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tugas;
7) Mengkoordinasikan dan menyiapkan rencana pengoperasian prasarana transportasi jalan;
8) Penyiapan dan koordinasi dengan bidang-bidang dan instansi terkait dalam rangka penyusunan transportasi lokal;
9) Menyelenggarakan administrasi di lingkungan bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
b)Kewenangan DLLAJ
Kewenangan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) diantaranya
adalah sebagai berikut :
1) Perumusan kebijakan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
2) Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan kabupaten; Pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan selain untuk kepentingan lalu lintas di jalan kabupaten;
3) Penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam satu kabupaten;
4) Pemberian rekomendasi izin trayek angkutan perdesaan/angkutan kota;
5) Penyusunan dan penetapan jaringan lintas angkutan barang pada jaringan jalan kabupaten;
6) Pemberian rekomendasi izin operasi angkutan taksi, angkutan sewa, angkutan pariwisata dan angkutan barang;
7) Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan kabupaten;
8) Penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalu lintas di jalan kabupaten;
11)Pelaksanaan penyidikan pelanggaran : peraturan daerah bidang LLAJ, pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan, pelanggaran ketentuan pengujian berkala, dan perizinan angkutan umum;
12)Pemberian rekomendasi izin trayek angkutan kota yang wilayah pelayanannya dalam satu wilayah kabupaten;
13)Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan komunikasi sosial dan pengembangan kemitraan media.
3. Kementerian Perhubungan dan Direktorat Perhubungan
Masyarakat Indonesia niscayaterbiasa dengan berbagai alat transportasi. Indonesia terdiri dari pulau-pulau pada akhirnya membuat berbagai moda
transportasi bukan lagi menjadi hal asing. Kementerian Perhubungan pada akhirnya diciptakan sebagai forum pemerintah mengurusi permasalahan tersebut. Nama Kementerian Perhubungan akan mendadak terkenal ketika musim mudik
tiba.
Lalu lintas dan berbagai hal yang berhubungan dengannya menjadi salah
satu permasalahan tersendiri bagi Indonesia. Permasalahan itu semakin sulit ketika mengingat jumlah rakyat Indonesia sangat besar. Mereka adalah masyarakat harus diakomodir segala kebutuhannya, termasuk kebutuhan dalam
bertransportasi. Hal itulah kemudian yang menjadi salah satu latar belakang terbentuknyaKementerian Perhubungan.
Kementerian Perhubungan Indonesia semakin berkembang sinkron dengan kebutuhan. Pada masa Kabinet Pembangunan IV berlangsung dari 19 Maret 1983 hingga Maret 1988, Kementerian Perhubungan atau Departemen Perhubungan
jenis alat transportasi. Yaitu, Direktorat Perhubungan Darat, Direktorat
Perhubungan Laut, Direktorat Perhubungan Udara.
Pembagian direktorat dalam forum milik pemerintah ini ditujukan untuk mempermudah kinerja. Kementerian Perhubungan pun menjadi sebuah forum
membawahkan beberapa direktorat. Direktorat itu sendiri kemudian membawahkan beberapa kanwil yang tersebar di provinsi-provinsi ada di
Indonesia.
a. Tugas Pokok Kementerian Perhubungan
Sebagai salah satu lembaga milik negara Indonesia, hakikatnya tugas
pokok yang dimiliki baik Kementerian-kementerian lain adalah membantu pemimpin negara dalam hal ini presiden. Sebagai orang yang bertanggung jawab
atas segala hal, presiden tetap membutuhkan bantuan agar kegiatan bermasyarakat dapat berjalan dengan baik.
Selain membantu presiden untuk menjalankan roda pemerintahan,
Kementerian Perhubungan memiliki tugas yang lebih spesifik. Tugas tersebut tentu saja berkenaan dengan perihal transportasi dan permasalahannya. Berikut ini
adalah beberapa tugas dari Kementerian Perhubungan:46
1) Kementerian Perhubungan memiliki tugas untuk merumuskan berbagai kebijakan nasional. Kebijakan nasional tersebut memiliki kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang perhubungan.
2) Sebagai pelaksana urusan pemerintahan dalam bidang perhubungan.
3) Sebagai badan yang mengelola milik atau kekayaan negara atau inventaris negara dibidang perhubungan.
4) Sebagai badan yang mengawasi dan melaksanakan tugas yang berkenaan dengan bidang perhubungan.
46
Tugas Pokok Kementerian Perhubungan,
-
5) Sebagai badan yang melaporkan hasil, evaluasi, saran dibidang perhubungan kemudian mempertanggungjawabkannya kepada presiden.
Tugas-tugas yang dimiliki oleh Kementerian Perhubungan tersebut
memiliki satu tujuan yang biasa dikenal dengan istilah visi. Visi dari Kementerian Perhubungan yaitu terwujudnya penyelenggaraan pelayanan transportasi yang
handal, memiliki daya saing dengan alat-alat transportasi yang datang dari luar, serta memberikan nilai tambah pada setiap pelayanannya
Kementerian Perhubungan mengatur dan mengawasi semua jasa
transportasi baik darat, laut maupun udara. Terlebih lebih mengatur dan mengawasi jasa transportasi berbasis aplikasi online.
Pemerintah melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi mengeluarkan aturan untuk layanan transportasi berbasis aplikasi online dalam Peraturan Menteri (Permen) Perhubungan No 32 tahun 2016 tentang
Penyelenggaraaan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek seperti taksi, angkutan sewa, carter, pariwisata dan lainnya.47
47
Sosialisai Pengaturan Angkutan Umum Berbasis Aplikasi Online,
Sehingga pada akhir jasa transportasi berbasis aplikasi online ini dapat
beroperasi sambil menunggu keluarnya peraturan baru yang lebih baru dan lebih mengikat.