• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAP.COM - LUMUT BRYOPHYTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TAP.COM - LUMUT BRYOPHYTA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Lumut/ Bry ophy ta

1. Ciri-ciri dan sifat lumut

Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di

permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal tidak

semuanya benar. Kalau kita cermati, mereka semua masih berupa talus jadi belum memiliki

kormus yang jelas. Semua lumut merupakan tumbuhan autotrop fotosintetik, tak berpembuluh,

tetapi sudah memiliki batang dan daun yang jelas dapat diamati meskipun akarnya masih

berupa rizoid. M aka lumut dianggap sebagai peralihan antara tumbuhan thallus ke tumbuhan

berkormus, karena memiliki ciri thallus berupa rizoid dan kormus yang telah menampakkan

adanya bagian batang dan daun. Bryophyta tidak memiliki jaringan yang diperkuat oleh lignin,

oleh karenanya memiliki profil yang rendah, tingginya hanya 1–2 cm dan yang paling besar

tingginya tidak lebih dari 20 cm.

Lumut merupakan organisme multi seluler eukariotik yang menunjukkan peralihan ciri

thalus ke kormus yang telah beradaptasi dengan kehidupan darat, sehingga dimasukkan ke

dalam Kingdom Plantae. Lumut dapat dengan mudah dijumpai di tempat yang lembap atau

basah, seperti menempel pada pohon dan di permukaan batu bata. Di kutub, lumut merupakan

penyusun ekosistem tundra (padang lumut). Lumut yang hidup di permukaan batu bata

berbentuk seperti beludru yang berwarna hijau. Ada juga yang berupa lembaran menempel

pada tebing atau dinding sumur. Lumut yang hidup di pohon, tubuhnya menjulur panjang,

menggantung. Lumut kering yang dijual sebagai media tanaman disebut moss. Lumut

mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Dalam daur hidupnya, lumut mengalami dua

fase kehidupan, yaitu fase gametofit (haploid) dan fase sporofit (diploid). Alat perkembangbiakan jantan berupa antheridium dan alat perkembangbiakan betina berupa

arkegonium.

(2)

2. Susunan T umbuhan Lumut

Daur Hidup Lumut

Dalam daur hidup lumut, misalnya lumut daun, generasi gametofit (haploid) merupakan

generasi yang dominan. Generasi sporofitnya lebih kecil dan hidup lebih pendek. Generasi

sporofit (diploid) menghasilkan spora haploid melalui pembelahan meiosis dalam suatu struktur

yang disebut sporangium. Spora yang kecil, apabila menyebar dan menemukan tempat yang

sesuai akan berkembang menjadi tumbuhan gametofit yang baru. sporangium

sporofit (menghasilkan spora)

gametofit (menghasilkan gamet)

seta

stolon rizoid

(3)

Umumnya lumut daun berumah dua (dioesious) yang berarti satu individu hanya

memiliki satu jenis kelamin. Jika arkegonium telah masak, sel telur siap untuk dibuahi, dan

seluruh sel di dalam arkegonium melebur menjadi semacam lendir. Sel dinding yang terdapat di

ujung akan terlepas dan bagian atas arkegonium akan menjadi corong. Begitu juga dinding

anteridium akan pecah sehingga spermatozoid dapat keluar. Spermatozoid dapat menuju ke sel

telur jika ada air dan baru terjadi pembuahan pada musim hujan. Arkegonium menghasilkan

suatu zat (gula atau protein) untuk menarik spermatozoid agar bergerak menuju ke sel telur.

Gerak spermatozoid ini disebut kemotaksis. Pembuahan menghasilkan zigot yang diselubungi

oleh arkegonium yang akan tumbuh dan berkembang menjadi sporogo-nium yang merupakan

sporofit.

Di dalam kotak spora terjadi pembentukan spora melalui pembelahan meiosis sehingga

dihasilkan spora yang haploid. Kotak spora berbentuk periuk dengan suatu cincin yang

melingkar sepanjang tepi atasnya, disebut operkulum. Di bawah operkulum terdapat dua baris

gigi peristom yang jika keadaan lembap akan menutup sehingga spora tidak dapat keluar. Jika

kadar air rendah kaliptra (tudung kotak spora) dan operkulum terlepas, gigi peristom membuka

(menghadap ke luar) dan spora keluar.

Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi protonema. Dari

protonema tumbuh tunas-tunas yang menjadi tumbuhan lumut. T umbuhan lumut merupakan

(4)

gametofit yang berumur panjang, sedangkan sporogonium merupakan sporofit yang berumur

pendek.

2 Penggolongan dan peranan lumut

Lumut yang hidup di berbagai tempat di bumi dapat digolongkan atas:

a. Lumut daun

Lumut ini dapat dengan mudah ditemukan di tempat yang basah atau lembap, menempel

pada permukaan batu bata, tembok dan tempat -tempat terbuka. T ubuhnya berukuran kecil,

berbatang semu tegak dan lembaran daunnya tersusun spiral. Pada pangkal batang terdapat

rizoid yang bercabang dan bersepta berfungsi sebagai akar. Letak antheridium dan

archegonium terpisah. Sekalipun lumut daun berukuran kecil, tetapi dampak kolektifnya pada

bumi sangat besar. M isalnya, lumut gambut (Sphagnum sp.) menutup paling tidak 30%

permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. T imbunan

gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik.

M ekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer

bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca. Contoh golongan lumut daun adalah

Polytrichum sp. yang berbentuk seperti beludru dan sering ditemukan menempel pada

permukaan batu bata basah.

Contoh lumut daun

b. Lumut hati

Lumut hati berbentuk lembaran (talus), rizoidnya tidak bercabang terdapat di bawah

tangkai atau lembarannya. Letak antheridium dan archegonium terpisah. Pada umumnya lumut

(5)

Contoh lumut ini antara lain Ricciocarpus sp. dan M archantia sp.

1) Ricciocarpus sp.

Hidup terapung di atas air, tubuh berupa lembaran. Daur hidupnya terdapat dalam generasi

sporofit yang menghasilkan spora dan generasi gametofit yang menghasilkan gamet.

2) M archantiapolymorpha

T ubuh berbentuk lembaran (thalus), tumbuh menempel di atas permukaan tanah, batu, pohon

atau tebing yang basah. Di bagian bawah terdapat rizoid yang digunakan untuk menempel dan

mengisap air dan mineral, tidak berbatang dan berdaun. Reproduksi vegetatif dengan

membentuk gemma atau kuncup. Sementara itu, reproduksi generatif dengan membentuk

gamet. Organ pembentuk gamet jantan (antheridium) dan organ pembentuk gamet betina

(archegonium)

terpisah pada lembaran berbeda. Lumut ini dapat digunakan sebagai obat hepatitis (radang

hati).

c. Lumut tanduk

Lumut tanduk sering dijumpai hidup di tepi danau, sungai atau di sepanjang selokan. Lumut ini

juga mengalami pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi

sporofitnya membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk.

Contohnya Anthoceros sp.

Lumut tanduk

Peranan Lumut bagi Kehidupan M anusia

Jika dibandingkan dengan alga, lumut lebih sedikit manfaatnya bagi manusia. Lumut

disebut sebagai tumbuhan pioner karena rizoidnya dapat menembus permukaan batuan. Proses

(6)

dapat mencegah erosi. Lumut yang mati akan hancur dan menjadi penambah zat organik dalam

tanah. Kelak tanah tersebut akan subur dan cocok untuk pertumbuhan tanaman lain yang lebih

besar. Lumut yang tumbuh di daerah tundra, yaitu Sphagnum sp. merupakan makanan rusa

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan metode yang dilakukan untuk penelitian ini adalah: (1) mempelajari teori dari beberapa buku yang diperoleh; (2) observasi, yaitu mengkaji kasus yang telah ada mengevaluasi

Hasil penerapan fasilitas kerja ergonomis didapatkan bahwa terjadi penurunan tingkat keluhan rasa sakit yang dialami oleh operator, penilaian level tindakan postur kerja dengan

Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupan politik dan pemerintah sering terjadi penyimpangan yang dilakukan Presiden dan juga MPRS yang bertentangan dengan.. pancasila dan

17 Scholarship Disbursement Register 18 Stationary Stock and Issue Register 19 Stock Register of Govt.D. Average of

*pabila pada saat konsolidasi laporan keuangan (metode ekuitas) terdapat selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian perusahaan pengakuisisi atas nilai &ajar aset

Sampel tiap variasi dalam penelitian ini adalah 8 benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm untuk pengujian tekan dan 2 benda uji balok ukuran 15x15x60 cm untuk

Oleh karena itu diperlukan penelitian yang mempelajari pengaruh pupuk hayati berbasis mikrob pelarut fosfat dan fungi mikoriza arbuskula terhadap aktivitas mikrob terutama

Berdasarkan uraian di atas, komparasi hasil demagnetisasi menggunakan metode tegangan DC variatif –frekuensi konstan terhadap nilai arus inrush pada inti transformator