NOMOR 6 1 TAHUN 1 9 9 0 TENTANG
PERJALANAN DINAS PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan ket ent uan Pasal 6 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1980 dipandang perlu unt uk mengat ur lebih lanj ut ket ent uan mengenai perj alanan dinas bagi Pimpinan dan Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia;
Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1969 t ent ang Susunan dan Kedudukan Maj elis Permusyawarat an Rakyat , Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Tahun 1969 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2915) sebagaimana t elah beberapa kali diubah dan dit ambah, t erakhir dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 1985 (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3282);
3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1980 t ent ang Hak Keuangan/ Administ rat if Pimpinan dan Anggot a Lembaga Tert inggi/ Tinggi Negara sert a Bekas Pimpinan Lembaga Tert inggi/ Tinggi Negara dan Bekas Anggot a Lembaga Tinggi Negara (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3182);
MEMUTUSKAN :
▸ Baca selengkapnya: wewenang pimpinan klinik
(2)BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan:
1. DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar 1945.
2. Pimpinan DPR adalah Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang t erdiri dari Ket ua dan Wakil Ket ua.
3. Perj alanan Dinas adalah perj alanan dinas Pimpinan dan Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia unt uk kepent ingan negara, dalam hubungan pelaksanaan t ugas dan wewenang sebagaimana dit et apkan dalam perat uran perundang-undangan, baik yang dilakukan dalam wilayah Republik Indonesia maupun di luar bat as wilayah Republik Indonesia.
4. Keluarga adalah ist eri/ suami, anak yang sah dan orang t ua dari anggot a DPR.
5. Badan Musyawarah adalah badan yang dibent uk oleh DPR dan merupakan alat kelengkapan DPR yang bersif at t et ap.
BAB II
JENIS PERJALANAN DINAS
Pasal 2
b. Perj alanan dinas luar negeri.
Pasal 3
(1) Perj alanan dinas dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a t erdiri dari :
a. Perj alanan Dinas Pimpinan, yait u perj alanan dinas bagi Pimpinan DPR dalam rangka pelaksanaan t ugasnya;
b. Perj alanan Dinas Komisi, yait u perj alanan dinas bagi Anggot a DPR dalam bent uk t im Komisi at au secara perorangan dalam rangka melaksanakan t ugas Komisi yang bersangkut an;
c. Perj alanan Dinas Tim, yait u perj alanan dinas bagi Anggot a DPR dalam bent uk t im yang anggot a-anggot anya t erdiri dari beberapa Komisi di bawah pimpinan salah seorang Pimpinan DPR at as kepuput usan Badan Musyawarah unt uk melakukan peninj auan t erhadap perist iwa yang mempunyai ruang lingkup nasional;
d. Perj alanan Dinas Pelant ikan, yait u perj alanan dinas pelant ikan ant ar wakt u bagi Calon Anggot a DPR, yang keanggot aannya t elah dit et apkan dengan Keput usan Presiden, unt uk pergi dari t empat t inggalnya ke Jakart a dalam rangka pengambilan sumpahnya;
e. Perj alanan Dinas Pindah, yait u perj alanan pindah bagi Anggot a DPR besert a keluarganya yang sah, dari t empat t inggalnya ke Jakart a;
f . Perj alanan Dinas Pemulangan, yait u perj alanan pindah:
ke t empat kedudukan/ t empat t inggalnya besert a keluarganya;
2) bagi Anggot a DPR yang t elah berakhir masa bakt inya unt uk kembali ke t empat kedudukan/ t empat t inggalnya besert a keluarganya;
3) bagi keluarga Anggot a DPR yang meninggal dunia unt uk kembali ke t empat kedudukan/ t empat t inggal at au t empat hendak menet ap;
g. Perj alanan Dinas Duka Waf at , yait u perj alanan dinas bagi Anggot a DPR apabila anggot a keluarganya at au orang t uanya meninggal dunia, unt uk pulang ke t empat kediaman dan/ at au t empat pemakaman almarhum/ almarhumah;
h. Perj alanan Dinas Mengant ar Jenazah, yait u perj alanan dinas bagi keluarga dan Anggot a DPR dalam rangka mengant ar j enazah Anggot a DPR yang meninggal dunia ket empat kediaman dan/ at au pemakaman.
i. Apabila almarhum/ almarhumah t idak mempunyai ist eri suami anak maka perj alanan dinas t ersebut dapat dilakukan oleh sebanyak-banyaknya t iga orang anggot a kerabat nya;
j . Perj alanan Dinas lain yang dit et apkan berdasarkan perat uran perundang-undangan.
(2) Perj alanan Dinas luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b t erdiri dari :
b. Perj alanan Dinas Teknis, yait u perj alanan dinas ke luar negeri yang dilakukan oleh Anggot a DPR yang merupakan delegasi dalam rangka menghadiri sidang-sidang Asean Int er
Parliament ary Organizat ion (AIPO), Int er Parliament ary Union (IPU), Perserikat an Bangsa-Bangsa, dan melakukan st udi perbandingan.
BAB III
BIAYA PERJALANAN DINAS
Pasal 4
(1) Biaya unt uk perj alanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dihit ung dan dit et apkan sesuai dengan ket ent uan perhit ungan wakt u, volume dan t arif t ert inggi yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil dengan memperhat ikan kekhususan Perj alanan Dinas Pimpinan dan Anggot a DPR.
(2) Biaya perj alanan dinas dalam negeri t erdiri dari:
a. Biaya angkut an pulang-pergi unt uk perj alanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c sert a huruf g dengan h;
b. Uang harian unt uk perj alanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf a sampai dengan h;
c. Biaya angkut an sekali j alan unt uk perj alanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, e, dan f ;
barang unt uk perj alanan dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e dan f ;
(3) Biaya perj alanan dinas luar negeri t erdiri dari :
a. Biaya angkut an pulang-pergi;
b. Uang harian;
c. Uang represent asi unt uk Ket ua Delegasi.
(4) Biaya pemet ian dan pengangkut an j enazah, apabila anggot a DPR meninggal dunia.
BAB IV
TATA CARA PELAKSANAAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN PERJALANAN DINAS
Pasal 5
(1) Pimpinan dan Anggot a DPR yang akan melakukan perj alanan dinas harus mendapat Surat Perint ah Perj alanan Dinas (SPPD) dari Pimpinan DPR at au pej abat yang dit unj uk.
(2) Pimpinan DPR at au pej abat yang dit unj uk hanya dapat menerbit kan Surat Perint ah Perj alanan Dinas apabila dananya t ersedia dalam anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
Pasal 6
Dalam menyampaikan pert anggungj awaban perj alanan dinas Pimpinan dan Anggot a DPR dilampirkan :
b. Kuit ansi/ t anda bukt i penerimaan biaya perj alanan dinas at as nama yang bersangkut an.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Dengan berlakunya Perat uran Pemerint ah ini, maka segala ket ent uan mengenai perj alanan dinas bagi Pimpinan dan Anggot a DPR yang bert ent angan dengan Perat uran Pemerint ah ini dinyat akan t idak berlaku lagi.
Pasal 8
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku pada t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 26 Desember 1990
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
SOEHARTO
Diundangkan di Jakart a
Pada t anggal 26 Desember 1990
MENTERI/ SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA
t t d
PENJELASAN ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 1 TAHUN 1 9 9 0
TENTANG
PERJALANAN DINAS PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
UMUM
Dalam melaksanakan t ugas dan wewenangnya Pimpinan dan Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mempunyai hak, kewaj iban, dan wewenang unt uk melakukan perj alanan dinas. Perj alanan dinas t ersebut dapat dilakukan baik di dalam wilayah Republik Indonesia maupun di luar bat as wilayah Republik Indonesia.
Dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 1980 t ent ang Hak Keuangan/ Administ rat if Pimpinan dan Anggot a Lembaga Tert inggi/ Tinggi Negara sert a Bekas Pimpinan Lembaga Tert inggi/ Tinggi Negara dan Bekas Anggot a Lembaga Tinggi Negara diat ur biaya perj alanan dinas Pimpinan dan Anggot a Lembaga Tert inggi/ Tinggi Negara sebagaimana t ercant um dalam Pasal 6. Unt uk pelaksanaan ket ent uan t ersebut bagi Pimpinan dan Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia diperlukan pengat uran lebih lanj ut .
Berhubung dengan it u perlu dit et apkan Perat uran Pemerint ah sebagai perat uran pelaksanaan Pasal 6 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1980 t ersebut , khusus unt uk Pimpinan dan Anggot a Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
pert anggungj awaban. Penyederhanaan penyebut an j enis perj alanan dinas Pimpinan dan Anggot a DPR yang dilakukan dalam Perat uran Pemerint ah ini t idak dimaksudkan unt uk menghilangkan j enis-j enis perj alanan dinas DPR yang sudah ada.
PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
angka 1
Apabila t idak dinyat akan lain maka dalam pengert ian DPR t ermasuk pula Pimpinan DPR.
angka 2
Cukup j elas
angka 3
Cukup j elas
angka 4
Yang dimaksud orang t ua adalah orang t ua dan mert ua Anggot a DPR.
angka 5
Cukup j elas
Pasal 2
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Pasal 3
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Dalam pengert ian Perj alanan Dinas Komisi ini dit ampung j enis perj alanan dinas DPR yang selama ini t elah ada berdasarkan Pasal 3 ayat (3), Pasal 3 ayat (4) dan Pasal 3 ayat (9) Perat uran Pemerint ah Nomor 209 Tahun 1961.
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Huruf e
Cukup j elas
Huruf f
Cukup j elas
Huruf g
Jumlah pengant ar j enazah dari keluarga t erdiri ist eri/ suami dan anak-anaknya sert a anggot a DPR sebanyak-banyaknya 3 orang.
Huruf h
Cukup j elas
Huruf i
Cukup j elas
Ayat (2)
Huruf a
menggalang, membina, mengolah dan mengembangkan hubungan persahabat an dan kerj asama ant ara DPR dengan Parlemen Negara lain baik secara bilat eral maupun secara mult ilat eral.
Huruf b
Cukup j elas
Pasal 4
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan
- wakt u = hari;
- volume = kubikasi (dalam hal perj alanan pindah);
- t arif = cukup j elas
Ayat (2)
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Ayat (3)
Huruf a dan b
perj alanan dinas yang dibayarkan kepada Pimpinan/ Anggot a DPR yang bersangkut an, dikurangi dengan biaya yang dit anggung oleh negara/ badan yang mengundang.
Huruf c
Cukup j elas
Ayat (4)
Cukup j elas
Pasal 5
Ayat (1)
Bent uk dan isi f ormulir Surat Perint ah Perj alanan Dinas (SPPD) diat ur t ersendiri.
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 6
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Pasal 7
Cukup j elas
Pasal 8