• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Efek Repelan Nabati Ekstrak Air Biji Jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Efek Repelan Nabati Ekstrak Air Biji Jengkol (Archidendron jiringa (Jack) I.C.Nielsen) terhadap Tikus Putih Jantan Galur Wistar"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dalam beberapa kasus keracunan pestisida, petani dan para pekerja pertanian terpapar pestisida pada proses mencampur dan menyemprotkan pestisida. Selain itu masyarakat di sekitar lokasi pertanian sangat beresiko terpapar pestisida. Menurut WHO yang dikutip oleh LESKOFI (Lembaga Studi dan Konsultasi Farmakologi) (2009), paling tidak ditemukan 20.000 orang meninggal karena keracunan pestisida dan sekitar 5.000-10.000 mengalami dampak yang sangat berbahaya seperti kanker, cacat, mandul, dan hepatitis setiap tahunnya (Fikri, dkk., 2012).

Menurut Kalsoven (1950) dalam bukunya yang berjudul: “De Plagen Van

de Cultuur Gewassen in Indonesie” tikus termaksuk binatang pengerat (Rodentie)

dalam keluarga Muridae. Kerusakan yang disebabkan hama tikus terhadap

tanaman padi, karena kebiasaan tikus menjadikan batang padi yang masih muda

sebagai makanan yang mengandung hormon untuk pertumbuhan tubuh tikus,

disamping memakan bulir-bulir padi yang masih muda (Kartasapoetra, 1993).

Untuk mengurangi resiko keracunan dan cemaran pestisidasintetiktersebut

maka salah satu alternatifnya adalah meningkatkan penyediaan dan penggunaan

pestisida ramah lingkungan, baik berupa pestisida nabati maupun hayati.Indonesia

memiliki kekayaan alam yang berlimpah berupa sumber tanaman berkhasiat

peptisida nabati.Pestisida nabati ini dapat berfungsi sebagai penolak (repelan),

penarik (antraktan), antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuk

lainnya.Secara umum pepstisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang

(2)

2

bahan dasarnya dari tumbuhan yang relatif mudah dibuat dengan kemampuan dan

pengetahuan secara konvensional. Karena terbuat dari bahan alami atau nabati,

maka jenis pepstisida ini mudah terurai (bio-degradable) di alam, sehingga tidak

mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan,

karena residu (sisa-sisa zat) mudah hilang (Syakir, 2011).

Repelan nabati adalah suatu zat yang berasal dari tumbuhan yang dapat

menolak kehadiran hama melalui baunya yang menyengat pada suatu area agar

tidak berdampak negatif bagi manusia (Ivakdalm, 2014).

Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati adalah

biji jengkol yang berfungsi sebagai repelan (pengusir hama). Kulit buah/buah

jengkol dapat mengusir tikus dengan cara ditebarkan di areal persawahan atau

perkebunan sekaligus dapat menekan serangan walang sangit dan kulit buah/buah

dapat juga berfungsi sebagai pengusir lintah (Asmaliyah, 2010).

Asam jengkolat atau jengkolic acid merupakan senyawa sejenis asam

amino non-protein yang mengandung unsur sulfur. Adanya unsur sulfur ini

menyebabkan asam jengkolat dapat menghasilkan bau yang kurang sedap, yang dapat dipergunakan sebagai repelan, berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian

keefektifan biji jengkol sebagai repelan nabati.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah pada penelitian

ini adalah:

a. apakah ekstrak air biji jengkol berpengaruh dalam menghalau tikus?

b. berapakah nilai konsentrasi efektif ekstrak air biji jengkol sebagai repelan

nabati terhadap tikus?

(3)

3 1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka hipotesis pada penelitian ini

diduga:

a. ekstrak air biji jengkol berpengaruh dalam menghalau tikus.

b. diduga dengan melakukan uji penentuan konsentrasiefektif ekstrak air biji

jengkol dapat ditentukan sebagai repelan nabati.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui:

a. pengaruh ekstrak air biji jengkol dalam menghalau tikus.

b. konsentrasi efektif ekstrak air biji jengkol yang tepat sebagai repelan nabati.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat memberikan informasi efek

toksik repelan nabati dari ekstrak air biji jengkol terhadap tikus serta batasan

keamanan repelan nabati dari ekstrak air biji jengkol.

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Pada penelitian ini, ekstrak air biji jengkol diuji terhadap tikus putih jantan

galur wistar dengan melihat pengaruh dari jumlah pakan yang dikomsumsi dan

jumlah kematian tikus serta mengetahui konsentrasi efektif sebagai repelan nabati

terhadap tikus (Gambar 1.1).

(4)

4

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian Biji

Ekstrak air biji jengkol dengan nabati ekstrak air biji jengkol yang tepat

Gambar

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak etanol biji jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) dosis 600 mg/kg bb tidak memiliki perbedaan yang nyata atau menunjukkan efek penurunan kadar glukosa darah yang

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh pemberian ekstrak etanol biji jengkol terhadap kadar LDL darah tikus putih (Rattus novergicus) jantan galur Sprague

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji jengkol (Pithecellobium lobatum Benth.) terhadap kadar trigliserida tikus

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol biji jengkol ( Pithecellobium lobatum Benth.) terhadap kadar HDL dalam darah tikus

Tujuan: Mengetahui pengaruh ekstrak etanol 96% biji jengkol (Pithecellobium jiringa) pada gambaran histopatologi dan berat gaster tikus putih (Rattus norvegicus)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% biji jengkol (Pithecollobium lobatum) terhadap gambaran histopatologi jaringan ginjal,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol 96 % biji jengkol ( Pithecellobium lobatum

Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut : Infusa biji jengkol 10% dan 25% dapat menurunkan kadar glukosa darah mencit yang telah dibuat