Dwi Nurul Indryasma Fathonah
201514500031 Dwi Nurul Indryasma
PENDIDIKAN
INDONESIA MASA
DEPAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
Dosen : Zaenal Abidin, M. Pd
PENGANTAR PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Pendidikan secara umum adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya
untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara
efektif dan efisien.
Pendidikan masa depan adalah
pendidikan harapan bangsa negara dan umat.
Pendidikan secara umum adalah suatu proses dimana suatu bangsa mempersiapkan generasi mudanya
untuk menjalankan kehidupan dan untuk memenuhi tujuan hidup secara
efektif dan efisien.
Pendidikan masa depan adalah
UNESCO sebagai lembaga yang mengurusi masalah pendidikan di bawah naungan PBB telah merumuskan empat pilar pendidikan dalam rangka pelaksanaan pendidikan untuk masa sekarang dan masa depan UNESCO sebagai lembaga yang mengurusi masalah pendidikan di bawah naungan PBB telah merumuskan empat pilar pendidikan dalam rangka pelaksanaan pendidikan untuk masa sekarang dan masa depan
Learning to Know (Belajar untuk
mengetahui)
Learning to Do ( Belajar untuk melakukan
sesuatu) dalam hal ini kita
dituntut untuk terampil dalam melakukan
sesuatu
Learning to Be (Belajar untuk menjadi
seseorang)
Learning to Live Together (Belajar untuk menjalani kehidupan
bersama)
Learning to Know
(Belajar untuk mengetahui)
Learning to Do
( Belajar untuk melakukan
sesuatu) dalam hal ini kita
dituntut untuk terampil dalam melakukan
sesuatu
Learning to Be
(Belajar untuk menjadi
seseorang)
Learning to Live
Together (Belajar untuk menjalani kehidupan
Hal - hal yang harus diperhatikan demi tercapainya pendidikan
dambaan di masa depan
• Sekolah dan guru sebagai ujung tombak
• LPTK sebagai tempat pengolahan para pelaku pendidikan
Sekolah dan guru adalah primadona dalam menata pendidikan masa depan.
Guru yang profesional memiliki :
Esensial Knowledge Life Skill
Teaching Skill Panggilan Jiwa
Komitmen Idealisme Passion (Jati diri)
Sekolah dan guru adalah primadona dalam menata pendidikan masa depan.
Guru yang profesional memiliki : Esensial Knowledge
Life Skill
Teaching Skill Panggilan Jiwa
Sekolah dan guru diharapkan
kreatifitasnya. Daya kreatifitas mereka akan merubah produktifitas yang
inovatif.
Sekolah dituntut berkreatifitas dan berinovasi dibidang manajemen dan administrasi sekolah. Sedangkan guru dituntut kemampuan berinovasi
Kesiapan
Keterampilan
Penguasaan perkembangan
IPTEK
Penguasaan terhadap kondisi
peserta didik
Dukungan lingkungan
Kesadaran dan pemahaman
akan jati diri (Passion)
Berita terakhir (Kompas, Selasa 17
Desember 2013) mengatakan bahwa rekruting Guru/Pendidik tidak cukup hanya lulusan LPTK tetapi nanti pada
tahun 2016, lulusan harus mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru), selama 6 bulan untuk guru PAUD dan SD, dan 12 bulan
Mekanisme Penyaringan
Lulusan LPTK
• Lulusan LPTK Dites ketat, lalu ditugasi
mengajar di Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM 3T) selama satu tahun. Lalu
memperoleh beasiswa masuk PPG berasrama (1 tahun)
• Lulusan SMA dari daerah 3T, melanjutkan ke
S1. Lewat Tes di terima di PPG. Ini disebut program terintegrasi
• Untuk guru SMK LPTK diharuskan bekerjasama
Landasan Hukum Pendidikan di
Indonesia
• UUD RI 1945
• UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang
SISDIKNAS
• UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang
Guru dan Dosen
• UU RI Tentang Perlindungan Hak
Anak
• Sejumlah Peraturan Pemerintah
dan
Secara mental dapat dikatakan bahwa cita-cita pendidikan
Indonesia sejak NKRI berdiri tegak adalah membentuk
warga negara yang
berkepribadian luhur dan berkarakter
Secara mental dapat dikatakan bahwa cita-cita pendidikan
Indonesia sejak NKRI berdiri tegak adalah membentuk
warga negara yang
Pendidikan Indonesia Orde
Lama
Orde Lama merumuskan
sebuah komitmen bahwa
pendidikan ditujukan kepada
usaha mencerdaskan
kehidupan bangsa serta
Pemerintah Orde Baru
Pemerintah Orde Baru
menekankan bahwa nasional
adalah tulang punggung
pembangunan. Bahwa
pendidikan adalah usaha
melahirkan manusia
Pemerintah Orde
Reformasi
Saat ini DEPDIKNAS dalam kabinet I Indonesia bersatu merumuskan rencana strategis, bahwa dalam
waktu 20 tahun dari sekarang
pendidikan akan menjadikan bangsa Indonesia “cerdas dan kompetitif”,
yakni siap dan mampu bersaing secara global
Saat ini DEPDIKNAS dalam kabinet I Indonesia bersatu merumuskan rencana strategis, bahwa dalam
waktu 20 tahun dari sekarang
pendidikan akan menjadikan bangsa Indonesia “cerdas dan kompetitif”,
Jika pembangunan berarti
perubahan kearah yang lebih
baik, maka tekanan peran
pendidikan di orde manapun
tetap ditempatkan sebagai
kunci utama keberhasilan
pembangunan bangsa.
Karena hanya pendidikan
yang mampu mencetak SDM
berkualitas pada masanya.
Jika pembangunan berarti
perubahan kearah yang lebih
baik, maka tekanan peran
pendidikan di orde manapun
tetap ditempatkan sebagai
kunci utama keberhasilan
pembangunan bangsa.
Karena hanya pendidikan
Ciri - ciri SDM yang berkualitas
• Sehat • IMTAQ
• Melek IPTEK
• Melek Budaya Nasional • Terampil
• Mandiri • Kreatif
• Beretos Kerja
SDM yang berkualitas akan
mampu berpartisipasi aktif di
pasar kerja, mengelola SDA
sekaligus memakmurkan umat.
Jika demikian halnya maka
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003
tentang SISDIKNAS, Bab II : Dasar
Fungsi dan Tujuan, Mengatakan bahwa “Pendidikan Nasional Berdasarkan
Pancasila dan UUD RI Tahun 1945” Fungsi pendidikan adalah
mengembangkan kemampuan bangsa dan membentuk watak dan
10 Pilar yang harus dimiliki oleh
Bangsa yang beradab
• Cinta TUHAN dan alam semesta beserta
isinya
• Tanggung jawab, disiplin dan mandiri • Jujur dan rendah hati
• Hormat dan segan
• Kasih sayang, peduli dan kerja sama
• Percaya diri, kreatif, kerja keras, kerja
cerdas, dan pantang menyerah (Sabar)
• Adil dan mampu memimpin
• Toleransi, cinta damai dan persatuan • Cerdas (IQ, EQ, SQ)
• Rela merubah diri dan mampu merubah
Bangsa yang berwatak dan beradab adalah bangsa yang cerdas. Tujuan
Pendidikan Nasional Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Cerdas tidak saja pandai (smart) tetapi juga mampu mengendalikan diri dan
suka/cinta berbuat baik (Knowing the
good, and act the good).
Bangsa yang berwatak dan beradab adalah bangsa yang cerdas. Tujuan
Pendidikan Nasional Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
Cerdas tidak saja pandai (smart) tetapi juga mampu mengendalikan diri dan
suka/cinta berbuat baik (Knowing the
Ciri-ciri Bangsa yang
Cerdas
Beriman pada Tuhan Yang Maha Esa Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa Berakhlak Mulia
Sehat Berilmu Cakap Kreatif Mandiri Demokratis
Tanggung Jawab
Beriman pada Tuhan Yang Maha Esa Bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa Berakhlak Mulia
Sehat Berilmu Cakap Kreatif Mandiri Demokratis
UURI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS meneyebutkan bahwa : “Pendidikan berbasis masyarakat
adalah penyelenggaraan pendidikan berdasar kekhasan agama, sosial,
budaya, aspirasi, dan potensi
Pendidikan di Indonesia untuk masa depan selain
mengedepankan aspek
intelektualitas juga menekankan aspek kesadaran moral sebagai penyeimbang tatkala seorang peserta didik berinteraksi