• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Ilmu Kalam AQIDAH AKHLAK kelas 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Ilmu Kalam AQIDAH AKHLAK kelas 1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ilmu kalam merupakan objek kajian berupa ilmu pengetahuan dalam agama Islam yang dikaji dengan menggunakan dasar berfikir berupa logika dan dasar kepercayaan-kepercayaaan pribadi atau suatu golongan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan akan eksistensi atau keberadaan Tuhan, bagaimana Tuhan, seperti apa wujudnya dan pertanyaan-pertanyaan sejenis lainnya yang berhubungan dengan Tuhan.

Pembahasan di atas terlihat merupakan dasar-dasar dari pembahasan ilmu kalam itu sendiri dan bagaimana peranannya atau korelasinya dengan kurikulum pendidikan agama Islam. Dengan begitu diharapkan kita mampu meenguasai dasar pembahasan tentang ilmu kalam dan korelasinya dengan kurikulum pendidikan Islam.

(2)

kelompok pro-kontra yang berjuang pada kebencian, permusuhan dan bahkan peperangan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sebab-sebab penamaan ilmu kalam ? 2. Bagaimana pengertian ilmu kalam ?

3. Bagaimana sejarah ilmu kalam ?

4. Bagaimana perkembangan ilmu kalam ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui sebab-sebab penamaan ilmu kalam 2. Mengetahui pengertian ilmu kalam

3. Mengetahui sejarah ilmu kalam

(3)

BAB II PEMBAHASAN

A. PENAMAAN ILMU KALAM

1. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Kalam

Ilmu Kalam dinamakan dengan Ilmu Kalam, yaitu dikarenakan dua alasan yaitu sebagai berikut :

a) Dalam membahas masalah-masalah ketuhanan tidak lepas dari pada dalil-dalil akal yang sesuai dengan logika, dimana penampilannya melalui perkataan (Kalam) yang jitu dan tepat. Ahli-ahli ilmu kalam adalah orang-orang yang ahli dalam berbicara, ahli dalam mengemukakan argumentasi dalam persoalan yang dibahasnya.

b) Persoalan yang terpenting dan ramai dibicarakan serta diperbincangkan pada masa-masa pertama Islam, terutama diawal pertumbuhan ilmu Kalam ialah Firman Allah (kalam Allah), yaitu Al Qur’an. Apakah kalam Allah itu Qadim atau Hadist.

2. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Tauhid

Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud Allah, soal-soal yang wajib, Mustahil, dan Jaiz bagi Allah dan Rasul-Nya, serta mengupas dalil-dalil yang mungkin sesuai dengan akal, guna membuktikan adanya zat yang mewujudkan, kemudian juga mengupas dalil-dalil Sam’iyat guna mempercayai sesuatu dengan yakin. oleh karena itu ilmu kalam dinamai pula dengan ilmu Tauhid sebab ilmu ini membahas keesaan Allah. Baik dhatnya sifatnya serta Afalnya. 3. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Ushuluddin

(4)

Jadi perkataan Ushuluddin menurut loghatnya berarti pokok atau dasar-dasar agama. “Ilmu Ushuluddin adalah ilmu yang membahas padanya tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil qath’I dan dalil-dalil akal fikiran”. Alasan dinamai dengan ilmu Ushuluddin yaitu karena ilmu ini membahas tentang prinsip-prinsip agama Islam.

4. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Aqoid

Aqaid artinya simpulan – buhul, yakni kepercayaan yang tersimpul dalam hati. Aqaid adalah jama’ dari aqidah. M. Hasby As Sidiqi menjelaskan dalam bukunya tentang maudhu’ tauhid, dia mengatakan bahwa maudhu’tauhid adalah pokok pembicaraan ilmu tauhid yaitu aqidah yang diterangkan dalil-dalilnya. Syekh Thahir Al Jazairy menerangkan: “Aqidah Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh orang-orang Islam, artinya mereka menetapkan atas kebenarannya”.

Jadi, ini dinamakan dengan ilmu Aqaid disebabkan ilmu ini berbicara tentang kepercayaan Islam.

5. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Ma’rifah

Ilmu kalam disebut dengan ilmu Ma’rifah karena ilmu ini membahas terhadap hal-hal yang berkenaan dengan sifat-sifat-Nya yang wajib, mustahil, dan jaiz bagi-sifat-sifat-Nya.sedangkan Ma’rifah artinya adalah pengenalan atau mengenal.

6. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Teologi Islam Penulis-penulis barat banyak menggunakan sebutan theology Islam, tentang ilmu Kalam, baik dari segi loghat maupun istilah. Theology terdiri dari dua kata yaitu “theos” yang berarti Tuhan dan “logos” yang berarti ilmu. Oleh karena itu theology bermakna ilmu tentang tuhan atau ilmu tentang ketuhanan.

(5)

dengan discourse or reason concerning God (diskusi atau pemikiran tentang Tuhan). Dengan mengutip kata-kata William Reese lebih jauh mengatakan, “Theology to be a discipline resting truth and independent of both philosophy and science”. (Teologi merupakan disiplin ilmu yang berbicara tentang kebenaran wahyu serta independent filsafat dan ilmu pengetahuan). Sementara itu, Gove menyatakan bahwa teologi adalah penjelasan tentang keimanan, perbuatan, dan pengalaman agama secara rasional.

7. Sebab Penamaan Ilmu Kalam Dinamakan Ilmu Fiqhul Akbar Abu Hanifah menyebut ilmu ini dengan Fiqhul Akbar. Menurut persepsi beliau, hukum Islam yang dikenal dengan istilah Fiqh terbagi atas dua bagian, pertama Fiqh al-Akbar, membahas keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu Tauhid. Kedua, Fiqh Al-Asghar, membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah muamalah, bukan pokok-pokok agama, tetapi hanya cabang saja. Oleh karena itu abu hanifah cs menamakan ilmu kalam dengan nama Fiqh Al-Akbar. Yang artinya membahas dan mengkaji keyakinan atau pokok-pokok agama atau ilmu Tauhid.

B. PENGERTIAN, DASAR-DASAR DAN SEJARAH ILMU KALAM 1. Pengertian Ilmu Kalam

Ilmu kalam biasa disebut dengan beberapa nama, antara lain:ilmu ushuluddin, ilmu tauhid, fiqh Al-Akbar, dan teologi Islam. Disebut ilmu ushuluddin karena karena ilmu ini membahas pokok-pokok agama. Disebut ilmu tauhid karena ilmu ini membahas ke-Esaan Allah SWT.

(6)

mendefisinikannya dengan discourse or reason concerning God(diskursus atau pemikiran tentang Tuhan).

Sementara itu Musthafa Abdul Raziq berkomentar, “ilmu ini (ilmu kalam) yang berkaitan dengan akidah imani ini sesungguhnya dibangun di atas argumentasi-argumentasi rasional. Atau, ilmu yang berkaitan dengan akidah Islami ini bertolak atas bantuan nalar ”. sementara itu Al-Farabi mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut : “ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang membahas Dzat dan sifat Allah beserta eksistensi semua yang mungkin, mulai yang berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan doktrin Islam. Stressing akhirnya adalah memproduksi ilmu ketuhanan secara filosofis”

Ibnu Khaldun mendefinisikan ilmu kalam sebagai berikut: “ilmu kalam adalah disiplin ilmu yang mengandung berbagai aargumentasi tentang akidah imani yang diperkuat dalil-dalil rasional”.

Adapun ilmu ini dinamakan ilmu Kalam, disebabkan :

a) Persoalan yang terpenting yang menjadi pembicaraan pada abad-abad permulaan hijriah ialah apakah Kalam Allah (Al-qur’an) itu qadim atau hadits.

b) Dasar ilmu Kalam ialah dalil-dalil fikiran dan pengaruh dalil fikiran ini tampak jelas dalam pembicaraan para mutakallimin. Mereka jarang mempergunakan dalil naqli (Al-Qur’an dan hadits), kecuali sesudah menetapkan benarnya pokok persoalan terlebih dahulu berdasarkan dalil-dalil fikiran.

(7)

aqliyah ; dari permasalahan masalah sifat-sifat kalam bagi Allah.

2. Dasar-dasar dan ruang lingkup ilmu kalam a. Al-quran

Sebagai dasar dan sumber ilmu kalam, Al-quran banyak menyinggung hal yang berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya adalah:

Artinya: “Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakan (3) dan tidak ada sesuatu yang sama denganDia (4)”

b. Hadis

Hadis Nabi SAW pun banyak membicarakan masalah-masalah yang dibahas ilmu kalam yang dipahami sebagian ulama sebagai prediksi Nabi mengenai kemunculan berbagai golongan dalam ilmu kalam, diantaranya adalah: “hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. ia mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, “orang-orang Yahudi akan terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh golongan.

c. Pemikiran manusia

Pemikiran manusia dalam hal ini, baik berupa pemikiran umat Islam sendiri atau pemikiran yang berasal dari luar umat Islam. Sebelum filsafat Yunani masuk dan berkembang di dunia Islam, umat Islam sendiri telah menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-quran, terutama yang belum jelas maksudnya (al-mutasyabihat)1.

Seperti halnya filosof muslim yaitu Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Al-Razi atau yang di kenal dengan

(8)

Al-Razi yang mendukung penggunaan akal dalam memahami kalam Ilahi, ia berkeyakinan bahwa akal manusia kuat untuk mengetahui yang baik serta apa yang buruk, untuk tahu kepada Tuhan, dan untuk mengatur hidup manusia di dunia2.

d. Insting

Secara instingtif, manusia selalu ingin bertuhan, oleh karena itu kepercayaaan adanya Tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama. William L. Reese mengatakan bahwa ilmu yang berhubungan dengan ketuhanan ini yang dikenal dengan istilah theologia, telah berkembang sejak lama dan muncul dari mitos. Selanjutnya teologi itu berkembang menjadi teologi alam dan teologi wahyu3.

Sebelum membahas mengenai ruang lingkup ilmu kalam kita harus mengetahui ajaran dasar agama yang tidak boleh diperselisihkan seperti:

1. Allah maha Esa

2. Muhammad adalah Rasul 3. Al-Quran adalah wahyu 4. Hari akhirat itu pasti 5. Surga dan neraka itu ada.

Selanjutnya yang menjadi tema besar ajaran ilmu kalam (ruang lingkup), seperti:

1. Allah mempunyai sifat di luar dzat atau tidak 2. Diutusnya Rasul wajib atau tidak

3. Al-quran Qadim atau baharu

2 Harun Nasution, Falsafat dan Mistisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1999, h. 18

(9)

4. Surga dan neraka itu jasmani atau rohani

5. Melihat Tuhan di akhirat, dengan jasmani atau rohani 6. Dan lain-lain4.

3. Sejarah Timbulnya Ilmu alam

Menurut Harun Nasution, kemunculan persoalan kalam dipicu oleh persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Utsman bin affan yang berbuntut pada penolakan Muawwiyah atas kekhalifahan Ali bin abi Thalib. Ketegangan tersebut mengkristal menjadi perang Siffin yang berakhir dengan keputusan tahkim (arbitrase). Sikap Ali menerima tipu muslihat Amr bin Al ash, utusan dari pihak Muawwiyah dalam tahkim. Kelompok yang awalnya berada dengan Ali menolak keputusan tahkim tersebut mereka menganggap Ali telah berbuat salah atas keputusan tersebut sehingga mereka meninggalkan barisannya, kelompok ini dikenal dengan nama khawarij, yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri.

Diluar pasukan yang membelot Ali, adapula yang sebagian besar tetap mendukung Ali. Mereka inilah yang kemudian memunculkan kelompok Syiah.

Harun lebih jauh melihat bahwa persoalan kalam yang pertama muncul adalah persoalan siapa yang kafir dan siapa yang bukan kafir5.

Sementara itu menurut Dr. M. Yunan yusuf masalah ilmu kalam ini timbul berawal dari masalah politik yaitu ketika Utsman bin Affan wafat terbunuh dalam suatu pemberontakan . sebagai gantinya Ali dicalonkan sebagai khalifah namun pencalonan Ali ini banyak mendapat pertentangan dari para

4 M. Yunan Yusuf, Diktat Ilmu Kalam, Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 2001, h. 8-9.

(10)

pemuka sahabat di Mekkah. Tantangan kedua datang dari Muawwiyah, gubernur Damaskus salah seorang keluarga dekat Utsman bin Affan. Ia pun tidak mau pengangkatan Ali sebagai khalifah. Muawwiyah menuntut untuk menghukum para pembunuh Utsman bin Affan.

B. SEBAB-SEBAB MUNCULNYA ILMU KALAM

Pada zaman Abbasiyah, telah banyak berlaku pembahasan di dalam perkara-perkara akidah termasuk perkara-perkara yang tidak wujud pada zaman Nabi s.a.w. atau zaman para sahabatnya. Berlaku pembahasan tersebut dengan memberi penumpuan agar ia menjadi satu ilmu baru yang diberi nama Ilmu Kalam. Ilmu ini muncul dan berkembang atas sebab-sebab internal dan eksternal.

1. Sebab-sebab internal

Berikut ini adalah sebab-sebab internal yang menjadi puncak munculnya ilmu Kalam:

1) Al-Quran di dalam ajarannya kepada tauhid menceritakan aliran-aliran penting dan agama-agama yang bertebaran pada zaman Nabi s.a.w., lalu al-Quran menolak perkataan-perkataan mereka. Secara tabi'i, para ulama telah mengikuti cara al-Quran di dalam menolak mereka yang bertentangan, di mana apabila penentang memperbaharui cara, maka kaum muslimin juga memperbaharui cara menolaknya.

(11)

sehingga menyebabkan perselisihan pendapat di kalangan mereka.

3) Perselisihan di dalam masalah politik menjadi sebab di dalam perselisihan mereka mengenai soal-soal keagamaan. Jadilah partai-partai politik tersebut sebagai satu aliran keagamaan yang mempunyai pandangannya sendiri. Partai (kelompok) Imam Ali r.a. membentuk golongan Syiah, dan manakala mereka yang tidak setuju dengan Tahkim dari kalangan Syiah telah membentuk kelompok Khawarij. Dan mereka yang membenci perselisihan yang berlaku di kalangan umat Islam telah membentuk golongan Murji'ah.

2. Sebab-sebab ekternal

Berikut ini adalah sebab-sebab eksternal yang menjadi puncak munculnya ilmu Kalam:

1) Banyaknya orang yang memeluk agama Islam setelah penaklukan beberapa negeri adalah terdiri dari penganut agama lain seperti yahudi, Nasrani, Ateis dan lain-lain. Kadangkala mereka menzahirkan pemikiran-pemikiran agama lama mereka bersalutkan pakaian agama mereka yang baru (Islam).

(12)

mereka dapat mempertahankan Islam dengan senjata yang telah digunakan oleh pihak yang menyerang.

3) Ahli-ahli Kalam memerlukan falsafah dan mantiq (ilmu logik), hingga memaksa mereka untuk mempelajarinya supaya dapat menolak kebatilan-kebatilan (keraguan-keraguan) yang ada di dalam ilmu tersebut.

3. Kemunculan aliran-aliran Islam

Masalah khilafah (pemerintahan) adalah masalah yang menyebabkan telah terjadi perselisihan yang kuat antara kaum muslimin. Kesan dari perselisihan ini ialah, terbentuknya beberapa kelompok besar di dalam Islam, yaitu:

1) Syiah: Mereka ialah orang-orang yang berpendapat bahwa yang lebih berhak terhadap pemerintahan selepas kewafatan Rasulullah s.a.w. ialah saiyidina Ali r.a.

2) Khawarij: Yaitu mereka yang tidak menyetujui majlis Tahkim. Mereka keluar dari kelompok saiyidina Ali.

3) Murji'ah: Yaitu mereka yang membenci perselisihan dan menjauhi dua kelompok di atas.

Setelah kaum muslimin selesai membuka negeri-negeri, lalu ramai dari kalangan penganut agama lain yang memeluk Islam. Mereka ini menzahirkan pemikiran-pemikiran baru yang diambil dari agama lama mereka tetapi diberi rupa bentuk Islam.

(13)

Kemudian bangkitlah sekelompok orang yang ikhlas memberi penjelasan mengenai akidah-akidah kaum muslimin berdasarkan jalan yang ditempuh oleh al-Quran. Antara yang masyhur di kalangan mereka ialah Hasan al-Basri.

Dan sebahagian dari kesan perselisihan antara Hasan al-Basri dengan muridnya Washil bin Atho' ialah lahirnya satu kelompok baru yang dikenali dengan Muktazilah. Perselisihan tersebut ialah mengenai hukum orang beriman yang mengerjakan dosa besar, kemudian mati sebelum sempat bertaubat.

Pada akhir kurun ketiga dan awal kurun keempat, lahirlah imam Abu Mansur al-Maturidi yang berusaha menolak golongan yang berakidah batil. Mereka membentuk aliran al-Maturidiah. Kemudian muncul pula Abul Hasan al-Asy'ari yang telah mengumumkan keluar dari kelompok Mu'tazilah dan menjelaskan asas-asas pegangan barunya yang bersesuaian dengan para ulama dari kalangan fuqahak dan ahli hadis. Dia dan pengikutnya dikenal sebagai aliran Asya'riah. Dan dari dua kelompok ini, terbentuklah kelompok Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Dan kesimpulannya, kita dapat melihat bahawa kemunculan kelompok-kelompok di dalam Islam adalah kembali kepada dua perkara:

1) Perselisihan mengenai pemerintahan

2) Perselisihan di dalam masalah usul atau asas agama.

(14)

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu Kalam adalah suatu ilmu yang membahas tentang akidah dengan dalil-dalil aqliyah (rasional ilmiah) dan sebagai tameng terhadap segala tantangan dari para penentang dan sejarah dalam pendeklarasian ilmu kalam tidak luput dari sejarah perpecahan prinsip teologi umat islam yang masih ketika itu dipicu persoalan politik dan kedangkalan ukhuwah dalam prilaku perebutan singgasana kekuasaan dan ilmu kalam tidak lepas dari ilmu tauhid , ilmu tauhid adalah salah satu cabang ilmu study keislaman yang lebih memfokuskan pada pembahasan wujud allah dengan segala sifat nya serta tentang para rasul nya , sifat – sifat dan segala perbuatannya dengan berbagai pendekatan.

B. SARAN

Setelah kami menulis makalah yang singkat ini dengan judul “Latar Belakang Penamaan Ilmu Kalam, Ilmu Tauhid, Ilmu

Ushuluddin, Ilmu Aqaid, Ilmu Ma’rifah, Theology Islam Dan Fiqhul akbar” kami menyarankan bagi para pembaca yang budiman baik teman teman ataupun siapa saja yang berkenan membaca

makalah kami agar sebagai berikut :

1. Memahami betapa muliyanya ilmu kalam yang ditandai dengan beragam nama yang dimilikinya;

2. Memahami betapa pentingnya ilmu kalam yang ditandai dengan beragam nama yang dimilikinya yang berasal dari berbagai pilosop- pilosop dan para pemikir terdahulu;

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Razak dan Rosihon Anwar, Ilmu Kalam untuk UIN, STAIN, PTAIS, Bandung: Pustaka Setia,2009, h. 13-21.

Harun Nasution, Falsafat dan Mistisme dalam Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1999, h. 18.

M. Yunan Yusuf, Diktat Ilmu Kalam, Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 2001, h. 8-9.

M. Yunan Yusuf, Alam Pikiran Islam Pemikiran Kalam, Jakarta: Perkasa, 1990, h. 3-6.

Muarif Hasan Ambary, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Aksara-Van-Hoeve Jaz 2 , 2003

Cet. 9

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Sumber diolah melalui hasil wawancara dengan Paul L Padang, Staff Ahli bidang Kebijakan Perencanaan dan Humas Politik Pemerintahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Dinas daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang terdapat di setiap daerah contohnya ialah dinas Pendapatan daerah, sedangkan lembaga teknis daerah merupakan unsur

 Merespon dengan mengulang apa yang diucapkan guru atau didengar dari kaset/CD dengan pengucapan bahasa Inggris yang benar.. Tes lisan Merespon dengan mengulang

menunjukkan dengan penambahan serat ijuk terjadi peningka­ tan nilai kekakuan campuran beton aspal.. Grafik hubungan kadar

Pekerjaan yang dilakukan Praktikan selama Praktik Kerja Lapangan adalah mendata LPB dari cabang yang telah dikirim ke pusat, memasukkan anggaran bulanan dari LPA cabang

ciri-ciri kenakalan siswa seperti diatas penulis mendapatkan jawaban sebagai berikut : “Di SMP PGRI 2 Selagai Lingga tidak ditemukan kenakalan seperti

4 Seandainya boleh memilih, saya lebih suka menggunakan sistem informasi ini dalam melakukan pekerjaan saya... PERCEIVED USEFULNESS

^ Masuk saja bu! Pintunya suka tidak dikunci, anaknya juga ada di dalam.. ANTbLOGI CERPEN: BUKAN TANAH JAWARA LAGI. sepi, nampak seorang anak di sudiit kamar sedang berdiam