• Tidak ada hasil yang ditemukan

DASAR DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DASAR DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Di dalam kehidupan sehari-hari, setiap individu pasti akan menenukan suatu permasalahan. Baik permasalahan mengenai lihiriah maupun bathiniahnya. Tidak sedikit individu yang menganggap bahwa permasalahan yang dihadapinya sangat berat sehingga ia tidak mampu mengatasi permasalahannya sendiri. Atau menyelesaikan permasalahannya dengan cara yang tidak wajar. Untuk itulah, dalam keadaan tersebut diperlukan bimbingan dan konseling islam.

Bimbingan dan konseling islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.

(2)

DASAR DAN TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Islami

Bimbingan dan konseling merupakan alih bahasa dari istilah inggris guidance dan counseling. Dalam kamus bahasa Inggris guidance dikaitkan dengan kata asal guide, yang diartikan sebagai berikut menunjukkan jalan (Showing the way), memimpin (leading). menuntun (conducting), memberikan petunjuk (giving instruction), mengatur (regulating), mengarahkan (governing), memberikan nasehat (giving advice). Dalam kamus bahasa Inggris, counseling dikaitkan dengan kata counsel, yang diartikan sebagai nasehat (to abtain counsel), anjuran (to give counsel), pembicaraan (to take counsel).

Bimbingan dan konseling islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT, atau dengan kata lain bimbingan dan konseling Islam ditujukan kepada seseorang yang mengalami kesulitan, baik kesulitan lahiriah maupun batiniah yang menyangkut kehidupannya di masa kini dan masa datang agar tercapai kemampuan untuk memahami dirinya, kemampuan untuk mengarahkan dan merealisasikan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya dengan tetap berpegang pada nilai-nilai Islam.

Dengan kata lain, bimbingan dan konseling islami sebagai suatu proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah SWT yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah SWT, sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.1

B. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Islam

Menurut Lahmuddin, secara umum tujuan bimbingan dan konseling islam tidak banyak berbeda dengan tujuan bimbingan dan konseling (versi barat), yaitu sama-sama memberikan bimbingan kepada klien serta mengeluarkan klien dari permasalahan, dan perbedaannya terletak pada tujuan akhir. Dimana tujuan akhir yang dicapai melalui

1 Thoha Musnamar, Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami, (Yogyakarta : UII

(3)

bimbingan dan konseling umum (versi barat) adalah untuk mendapatkan kebahagiaan duniawi semata, sedangkan tujuan akhir bimbingan dan konseling islami adalah untuk mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dengan demikian, secara umum bimbingan dan konseling islami bertujuan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mendapatkan keselarasan dan kebahagiaan hidup dunia dan ahirat.2

Secara khusus bimbingan dan konseling islam bertujuan untuk membantu klien agar dapat :

 Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.

 Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing-masing.

 Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugrah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta dan mampu meresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut.

 Memiliki rasa tanggung jawab, yang diwujudkan dalam bentuk komitmen terhadap tugas atau kewajibannya.

 Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah) baik bersifat internal (dalam diri sendiri) maupun dengan orang lain.

 Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif

 Membantu individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang baik atau yang telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik, sehingga tidak akan menjadi sumber masalah bagi dirinya dan orang lain.

Selain itu, menurut Anwar Sutoyo tujuan bimbingan konseling islam ialah:

a. Menyadarkan individu bahwa Allah SWT adalah penolong utama dalam segala kesulitan.

2 Syukur Kholil, Bimbingan Konseling Dalam Perspektif Islam, (Medan: Citapustaka Media Perintis,

(4)

b. Menyadarkan individu bahwa manusia tidak ada yang bebas dari masalah, oleh sebab itu manusia wajib berikhtiar dan berdo’a agar dapat menghadapi masalahnya secara wajar dan agar dapat memecahkan masalahnya sesuai tuntunan Allah.

c. Menyadarkan individu bahwa akal dan budi serta seluruh yang dianugrahkan Allah itu harus difungsikan sesuai ajaran islam.

d. Meningkatkan kesejahteraan hidup lahir batin, serta kebahagiaan dunia dan akhirat berdasarkan ajaran islam.

Bimbingan konseling islam sifatnya hanya merupakan bantuan saja, sedangkan tanggung jawab dan penyelesaian masalah terletak pada diri individu yang bersangkutan.3

C. Landasan Bimbingan Konseling Islam

Landasan (dasar pijak) utama bimbingan dan konseling Islami adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya sumber dari segala sumber pedoman hidup umat Islami, dalam arti mencakup seluruh aspek kehidupan, Sabda Nabi SAW : “Aku tinggalkan sesuatu bagi kalian semua, yang jika kalian selalu berpegang teguh kepadanya niscaya selama-lamanya tidak akan pernah salah langkah, sesuatu itu yakni Kitabullah dan Sunnah Rasul”.

Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya adalah landasan ideal dan konseptual bimbingan konseling Islam. Dari kedua dasar tersebut gagasan, tujuan dan konsep-konsep bimbingan konseling Islam bersumber. Segala usaha atau perbuatan yang dilakukan manusia selalu membutuhkan adanya dasar sebagai pijakan untuk melangkah pada suatu tujuan, yakni agar orang tersebut berjalan baik dan terarah. Begitu juga dalam melaksanakan bimbingan Islam didasarkan pada petunjuk Al-Qur’an dan Hadits, baik yang mengenai ajaran memerintah atau memberi isyarat agar memberi bimbingan dan petunjuk.

1) Dasar Bimbingan Islam

Dasar yang memberi isyarat pada manusia untuk memberi petunjuk atau bimbingan kepada orang lain dapat dilihat dalam surat al-Baqarah ayat 2 yang berbunyi :

         

(5)

Artinya: “Kitab al-Qur’an ini tidak ada keraguan kepadanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.(QS. al-Baqarah:2)

2) Dasar Konseling Islam

Dasar yang memberi isyarat kepada manusia untuk memberi nasehat (Konseling) kepada orang lain. Firman Allah QS. al-Ashr :

          

     

Artinya: “Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya mentaati kesabaran.(QS. al-Ashr:1-3)

Jadi landasan utama bimbingan dan konseling Islami adalah al-Qur’an dan Sunnah. Al-Qur’an dapat menjadi sumber bimbingan dan konseling Islami, nasehat, dan obat bagi manusia.4 Firman Allah surat al-Isra’ ayat 82:

           

  

“Dan kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”

D. Asas-asas Bimbingan dan Konseling Islami

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan seharusnya ada suatu asas atau dasar yang melandasi dilakukannya kegiatan tersebut, dengan kata lain ada asas-asas yang dijadikan dasar pertimbangan kegiatan itu. Begitu juga dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling islami. Hellen (2005) berpendapat bahwa asas-asas bimbingan dan konseling islami terdiri dari lima belas asas yaitu sebagai berikut:

1) Asas-asas kebahagiaan dunia dan akhirat

(6)

Bimbingan dan konseling islami mempunyai tujuan akhir untuk membantu klien, mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Kebahagiaan duniawi, bagi seorang muslim hanya kebahagiaan yang bersifat sementara, kebahagiaan akhiratlah yang menjadi tujuan utama, sebab kebahagiaan akhirat merupakan kebahagiaan yang abadi.

Kebahagiaan akhirat akan tercapai bagi semua manusia, jika dalam kehidupan dunianya juga “mengingat Allah”. Oleh karena itulah maka islam mengajarkan hidup dalam keseimbangan, keselarasan dan keserasian antara kehidupan keduniaan dan keakhiratan. “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al-Qashas: 77).

2) Asas fitrah

Manusia menurut islam, dilahirkan dalam atau dengan membawa fitrah, yaitu berbagai kemampuan potensial bawaan dan kecendrungan sebagai muslim atau beragama islam. Bimbingan dan konseling membantu klien untuk mengenal dan memahami fitrahnya itu, atau mengenal kembali fitrahnya tersebut manakala prnah tersesat, serta menghayatinya sehingga dengan demikian akan membantu mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan diakhirat karena bertingkah laku sesuai dengan fitrahnya itu. Sebagaimana firman Allah swt:

                         

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (Q.S. Ar-rum: 30 ).

(7)

Bimbingan dan konseling islami diselenggarakan semata-mata karena Allah. Konsekuensi dari asas ini berarti pembimbing melakukan tugasnya dengan penuh keikhlasan, tanpa pamrih, sementara yang dibimbing pun menerima atau meminta bimbingan dan atau konseling dengan ikhlas dan rela, karena semua pihak merasa bahwa semua yang dilakukan adalah karena dan untuk pengabdian kepada Allah semata, sesuai dengan fungsi dan tugasnya sebagai makhluk Allah yang harus senantiasa mengabdi kepada-Nya.

         

“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-An’am: 162)

4) Asas bimbingan seumur hidup

Manusia hidup betapapun tidak akan ada yang sempurna dan selalu bahagia, dalam kehidupannya mungkin saja manusia akan menjumpai berbagai kesulitan dan kesusahan. Oleh karena itulah maka bimbingan dan konseling islami diperlukan selama hayat masih dikandung badan.

Kesepanjanghayatan bimbingan dan konseling ini, selain dilihat dari kenyataan hidup manusia, dapat pula dilihat dari sudut pendidikan. Seperti telah diketahui bimbingan dan konseling merupakan bagian dari pendidikan. Pendidikan sendiri berasaskan pendidikan seumur hidup, karena belajar menurut islam wajib dilakukan oleh semua orang tanpa membedakan usia.

5) Asas kesatuan jasmaniah dan rohaniah

Bimbingan dan konseling islami memperlakukan kliennya sebagai makhluk jasmaniah-rohaniah, tidak memandangnya sebagai makhluk biologis semata, atau makhluk rohaniah semata. Bimbingan dan konseling islami membantu individu untuk hidup dalam keseimbangan jasmaniah dan rohaniah tersebut.

6) Asas keseimbangan rohaniah

(8)

Klien diajak untuk mengetahui apa yang perlu diketahuinya, kemudian memikirkan apa-apa yang perlu difikirkannya, sehingga memperoleh keyakinan, tidak menerima begitu saja, tetapi tidak juga menolak begitu saja. Kemudian diajak memahami apa yang perlu dipahami dan dihayatinya setelah berdasarkan pemikiran dan analisis yang jernih diperoleh keyakinan tersebut.

Klien diajak untuk menginternalisasikan norma dengan mempergunakan semua kemampuan rohaniah potensialnya tersebut, bukan cuma mengikuti hawa nafsu (perasaan dangkal, kehendak) semata.

7) Asas kemaujudan hidup

Bimbingan dan konseling islami, berlangsung pada citra manusia menurut islam, memandang seseorang individu merupakan suatu maujud (eksestensi) tersendiri. Individu mempunyai hak, mempunyai perbedaan individu dari yang lainnya, dan mempunyai kemerdekaan.

8) Asas sosialitas manusia

Manusia merupakan makhluk social. Hal ini di akui dan diperhatikan dalam Bimbingan dan konseling Islami. Pergaulan, cinta kasih, rasa aman, penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain, rasa memiliki dan dimiliki, merupakan aspek-aspek yang diperhatikan dalam Bimbingan dan konseling Islami. Dalam bimbingan dan konseling Islami, sosialitas manusia diakui dengan memperhatikan hak individu dalam batas tanggung jawab sosial.

9) Asas kekhalifahan manusia

(9)

                           

“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, Maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.”(Q.S. Fatir: 39 ).

10) Asas keselarasan dan keadilan

Islam menghendaki keharmonisan, keselarasan, keseimbangan, keserasian dengan segala segi. Dengan kata lain, islam menghendaki manusia berlaku adil terhadap hak dirinya sendiri, hak orang lain, “hak” alam semesta (hewan, tumbuhan dan lain-lain) dan juga hak Allah swt. Oleh karena itu harus ada keseimbangan dan keharmonisan antar semuanya.

11) Asas pembinaan akhlaqul-karimah

Manusia menurut pandangan islam, memiliki sifat-sifat yang baik, sekaligus mempunyai sifat-sifat lemah. Sifat-sifat yang baik merupakan sikap yang dikembangkan oleh bimbingan dan konseling islami. Bimbingan dan konseling islami membantu klien memelihara, mengembangkan, menyempurnakan sifat-sifat yang baik tersebut. Sejalan dengan tugas dan fungsi rasulullah diutus oleh allah Swt.5

Untuk itulah, dari sisi tujuan asas ini, klien diharapkan sampai pada tahap memiliki akhlak mulia, sedangkan dari sisi proses, berlangsungnya hubungan antara konselor dan klien didasarkan atas norma-norma yang berlaku dan dihormati.6

12) Asas kasih sayang

Setiap manusia memerlukan cinta, kasih saying dan rasa saying dari orang lain. Rasa kasih sayang ini dapat mengalahkan dan menundukkan banyak hal. Bimbingan dan konseling Islami dilakukan dengan berlandasan kasih sayang, sebab dengan kasih saying pemberian bimbingan dan konseling akan menyentuh hati dan tujuan akan cepat tercapai.

5 http://werdayani.blogspot.com/2009/12/asas-asas-bimbingan-konseling-islami.html

6 Saiful Akhyar, Konseling Islami dan Kesehatan Mental, (Medan: Citapustaka Media Perintis, 2011),

(10)

13) Asas saling menghargai dan menghormati

Dalam bimbingan dan konseling kedudukan konselor dan klien pada dasarnya sama atau sederajat, perbedaannya hanya terletak pada fungsi saja yakni konselor memberikan bantuan sedangkan klien menerima bantuan. Hubungan yang terjalin antara konselor dan klien merupakan hubunga

n yang saling menghormti sesuai dengan kedudukan masing-masing sebagai makhluk Allah. Konselor dipandang diberi kehormatan oleh klien karena dirinya dianggap mampu memberikan bantuan mengatasi kesulitannya atau untuk tidak mengalami masalah, sementara klien diberi kehormatan dan dihargai oleh konselor dengan cara yang bersangkutan bersedia membantu atau membimbingnya. Prinsip saling menghargai ini seperti yang di ajarkan Tuhan dalam kasus yang relative sederhana sebagai berikut :

                

“Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu.” (Q.S. An-Nisa : 86).

14) Asas musyawarah

Bimbingan dan konseling Islami dilakukan dengan asas musyawarah artinya antara pembimbing dengan yang di bimbing terjadi dialog yang baik, satu sama lain tidak mendiktekan, tidak ada rasa tertekan dan terbuka dalam berpendapat.

15) Asas keahlian

Bimbingan dan konseling islami dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki kemampuan keahlian dibidang tersebut, baik keahlian dalam metodologi dan teknik-teknik bimbingan dan konseling, maupun dalam bidang yang menjadi permasalahan bimbingan dan konseling.7

Untuk itulah, sebagai petugas bimbingan dan kosneling islami, konselor sendiri haruslah sudah mencapai taraf kematangan pribadi, spiritualitas dan keilmuan pada tingkat

(11)

yang dikehendaki. Sebagai pribadi, ia memiliki sifat-sifat yang dituntut agar ia bisa menjalankan tugas-tugas profesionalnya, seperti terampil mengempati dan menerima, tetapi tidak hanyut dalam perasaan klien dan ia memiliki akhlak yang terpuji menurut islam.8

8 Saiful Akhyar, Konseling Islami dan Kesehatan Mental, (Medan: Citapustaka Media Perintis, 2011),

(12)

KESIMPULAN

Bimbingan dan konseling islam adalah suatu usaha pemberian bantuan kepada individu yang mengalami kesulitan rohaniah baik mental dan spiritual agar yang bersangkutan mampu mengatasinya dengan kemampuan yang ada pada dirinya sendiri melalui dorongan dari kekuatan iman dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Secara umum bimbingan dan konseling islami bertujuan untuk membantu individu mewujudkan dirinya sebagai manusia seutuhnya agar mendapatkan keselarasan dan kebahagiaan hidup dunia dan ahirat. Secara khusus bimbingan dan konseling islam bertujuan untuk membantu klien agar dapat memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya, Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya.

Landasan (dasar pijak) utama bimbingan dan konseling Islami adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya sumber dari segala sumber pedoman hidup umat Islam, dalam arti mencakup seluruh aspek kehidupan.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Musnamar, Thoha. 1992. Dasar-Dasar Konseptual Bimbingan dan Konseling Islami.

Yogyakarta : UII Press.

Kholil, Syukur. 2009. Bimbingan Konseling Dalam Perspektif Islam. Medan: Citapustaka

Media Perintis

Akhyar, Saiful. 2011. Konseling Islami dan Kesehatan Mental. Medan: Citapustaka Media

Perintis

http://asrofulkhadafi.wordpress.com/2012/06/29/pendekatan-islami-dalam-proses-konseling/

Referensi

Dokumen terkait

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah adekuasi hemodialisis yang diukur menggunakan rumus Ureum Reduction Rate (URR). Dukungan keluarga yang diukur dengan

Hasil perancangan ini adalah furniture outdoor yang mampu memberikan fasilitas untuk anak usia 4-8 tahun agar fokus belajar motorik halus (membaca, menulis, menggambar dan

Amplas Kota Medan dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan dan kelulusan hidup terbaik pada juvenil ikan kerapu sunu ( Plectropomus Leopardus) dihasilkan pada pendederan pemberian

Dengan mengetahui intelegensinya,seseorang dapat dikategorikan sebagai orang yang pandai atau cerdas (jenius), sedang, atau bodoh (idiot)Jadi selain faktor

Perilaku prososial merupakan bagian kehidupan sehari-hari mencakup kategori yang lebih luas meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan adalah direncanakan untuk

52 Ibid., h.. kategori media standar maupun non standar. Sebagaiman kita ketahui bahwa sekarang ini kita telah berada pada dimensi kemajuan teknologiyang sangat dan

Hasil penelitian tersebut menunjukkan efektivitas dari larutan ekstrak etanol kulit biji kakao 0,1% yang digunakan sebagai larutan kumur dalam intervensi pada