Fauziah Setiowati Sukamto (1504626) Pendidikan Akuntansi/FPEB fauziahsukamto03@gmail.com
Menurut teori Psikologi Daya, belajar merupakan upaya melatih berbagai kemampuan yang dimiliki oleh manusia seperti mengamati, menganggapi, mengingat, menghayal, merasakan, dan berpikir. Dengan melakukan latihan yang bersifat mengulang, berbagai kemampuan tersebut akan berkembang. Seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya-daya yang dilatih secara berulang-ulang akan menjadi sempurna. Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori Koneksionisme, tokohnya yang terkenal adalah Thorndike dengan teorinya yang terkenal pula yaitu “law of exercise” bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar timbulnya respon yang benar. Sedangkan menurut Psikologi Connditioning, belajar adalah membentuk suatu kebiasaan dan stimulus yang dapat berupa stimulus sebenarnya maupun stimulus penyerta (Dimyati dan Mudjiono, 2006:46).
Ketiga teori di atas menekankan pentingnya prinsip pengulangan dalam pembelajaran walaupun dengan tujuan yang berbeda. Teori yang pertama menekankan pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa, sedangkan teori yang kedua dan ketiga menekankan pengulangan untuk membentuk respons yang benar dan membentuk kebiasaan. Hubungan stimulus dan respons akan bertambah erat jika sering dipakai dan akan berkurang bahkan hilang sama sekali jika jarang atau tidak pernah digunakan. Oleh karena itu, perlu banyak latihan, pengulangan, dan pembiasaan.
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richard.I. 1998. Learning to Teach. Fourth Edition. Boston: Mc Graw Hill Cole, Peter G. Chan, and Lorna K.S. 1994. Teaching Principles and Practice. 2nd . New
York: Prentice Hall.