• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI KULIAH INVESTASI DAN PASAR MODAL (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI KULIAH INVESTASI DAN PASAR MODAL (2)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“BURSA BERJANGKA”

INVESTASI DAN PASAR MODAL

Disusun Oleh :

I Ketut Dwi Putra Widhiantara

(A1C01405 )

I Made Arya Suputra

(A1C014054)

Muhammad

Aria

Ramawanda

U.

(A1C014078)

Ni Putu Setia Devi Astini

(A1C014089)

(2)

2015

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bursa Berjangka

Bursa berjangka adalah tempat/fasilitas memperjual belikan kontrak atas sejumlah komoditi atau instrumen keuangan dengan harga tertentu yang penyerahan barangnya disepakati akan dilakukan pada saat yang akan datang. Kontrak adalah mengikat pada saat terjadinya kesepakatan antara pembeli dan penjual. Tidak ada pasar sekunder untuk kontrak dalam perdagangan berjangka. Semua kontrak adalah kontrak primer dan setiap kontrak (dengan subjek kontrak tertentu) yang terjadi (dibuka) harus didaftarkan pada otoritas bursa setempat, jadi kontrak diciptakan di bursa.

B. Sejarah bursa berjangka

Walaupun praktek perdagangan berjangka telah berlangsung sejak zaman dahulu kala pada masa Yunani kuno ataupun Fenisia namun sejarah perdagangan berjangka modern dimulai pada awal abad ke 18 di ChicagoAmerika. Chicago yang terletak dekat danauGreat Lakes, adalah merupakan suatu pusat transportasi, distribusi dan perdagangan hasil pertanian oleh karena letak Chicago yang berdekatan dengan pusat pertanian dan peternakan dari wilayah barat Amerika Midwest

Melimpahnya panenan dan kekurangan sediaan senantiasa mengakibatkan fluktuasi harga di pasaran. Hal inilah yang mendorong terbentuknya suatu pasar yang memungkinkan para pedagang komoditas biji-bijian (grain), pengguna bahan baku (seperti pabrik, dll), perusahaan yang bergerak di bidang agro bisnis ( misalnya untuk keperluan ekspor) untuk melakukan suatu transaksi "masa mendatang" atau "pembayaran di depan" atau yang dikenal dengan istilah kontrak serah (forward contract) untuk melindungi mereka terhadap risiko perubahan harga yang merugikan dan memungkinkan dilakukannya lindung nilai (hedge). Kontrak serah inilah yang kelak berkembang menjadi kontrak berjangka (futures contract).

(3)

seorang pembeli kontrak serah jagung yang telah berjanji untuk membeli jagung pada suatu waktu yang disepakati dimasa mendatang namun pada saat waktu penyerahan tiba ternyata harga jagung lebih rendah dari harga kontrak serah maka si pembeli mengingkari kontrak tersebut,demikian pula sebaliknya. Pasar kontrak serah sangat tidak likuid dan dibutuhkan suatu bursa (dimana dimungkinkan terjadinya transaksi antar lawan transaksi yang tidak perlu tahu lawannya) untuk mempermudah transaksi antara pembeli atau penjual dari suatu komoditi.

Pada tahun 1848 , Chicago Board of Trade (CBOT), dibentuklah sebuah bursa berjangka yang pertama di dunia. Perdagangan masih dalam bentuk kontrak serah dan pada tanggal 13 Maret 1851 dibuatlah kontrak serah yang pertama untuk komoditi jagung. Pada tahun 1865 diperkenalkan standarisasi kontrak serah.

Chicago Produce Exchange didirikan pada tahun 1874, yang kemudian pada tahun

1898 dirubah namanya menjadi Chicago Mercantile Exchange (CME). Pada tahun 1972

dibentuklah sebuah divisi dari CME yang diberi nama "Pasar Moneter Internasional" (International Monetary Market -IMM), dengan tujuan untuk menawarkan kontrak serah

dalam bentuk valuta asing yaitu : pound sterling, dollar Kanada, mark Jerman, yen Jepang,

peso Meksiko, and frank Swiss.

Pada tahun 1881 di wilayah Midwestern Amerika, sebuah pasar regional dibentuk yaitu di kota Minneapolis, di negara bagian Minnesota dan pada tahun 1883 diperkenalkanlah perdagangan berjangka untuk pertama kalinya dan sejak saat itu terus menerus diperdagangkan hingga hari ini dan Minneapolis Grain Exchange (MGEX) adalah merupakan satu-satunya pasar opsi dan perdagangan berjangka bagi gandum jenis hard red spring.[1]

Pada tahun 1970 an dikembangkan kontrak berjangka keuangan dimana dapat diperdagangkan nilai masa depan dari suku bunga. Pada tahun 1981 diperkenalkan kontrak

Eurodollar ( khususnya kontrak Eurodollar berjangka 90 hari) yang memiliki pengaruh besar terhadap pengembangan pasar swap suku bunga.

(4)

dengan jumlah transaksi perdagangan harian pada bulan Mei 2007 mencapai 1,754,442 atau 143,864,215 transaksi pertahunnya.[2]

Pada tahun 2006, New York Stock Exchange bersama-sama dengan London Exchanges "Euronext" melaksanakan perdagangan berjangka secara elektronik untuk membentuk suatu bursa perdagangan berjangka dan opsi lintas benua yang pertama.

Di Indonesia, sejarah bursa berjangka diawali pada tahun 1991 dimana pemerintah menganjurkan agar para pelaku pasar berbagi asosiasi komoditi memperdagangkan komoditi secara berjangka, akan tetapi hanya 3 asosiasi yang bersedia memperdagangkan komoditinya di bursa. Ketiga asosiasi itu adalah Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), AIMNI, dan gabungan Asosiasi Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (GAPKI).

Pada tahun 1992 diputuskan oleh pemerintah agar pihak swasta yang mendirikan bursa. Selanjutnya dibentuk tim yang terdiri dari utusan Federasi Asosiasi Minyak Nabati Indonesia (FAMNI) yakni gabungan dari AIMNI dan GABPKI serta AEKI, yang kemudian di angkat/diresmikan dengan Surat Keputusan Menteri Perdagangan. Pemerintah mengumpulkan dana guna membiayai konsultan dari Australia dan malaysia serta mendanai studi kelayakan, rencana usaha dan rancangan tata tertib bursa. Disamping itu, pemerintah juga mengusahakan adanya UU perdagangan berjangka di Indonesia. Tim yang ditunjuk oleh memperindag untuk mempersiapkan pendirian bursa di tolak oleh DPR RI dan hal itu menjadi alasan untuk penundaan diterbitkannya undang-undang tentang bursa berjangka.

Ketika badai krisis moneter melanda Indonesia pertengahan tahun 1997, Indonesia akhirnya memiliki UU No. 32 Tahun 1997. Krisis ekonomi itu memuncak hingga tahun 1998 dan hampir tidak ada kegiatan itu memuncak hingga tahun 1998 dan hampir tidak ada kegiatan tentang pembentukkan bursa yang diadakan selama itu.

Pada 27 Januari 1999 gerakan pendirian bursa dimulai lagi. AEKI dan FAMNI bekerja dengan sangat cepat, melakukan rekrutmen calon pendiri yang dilakukan oleh anggota masing-masing asosiasi dan unsur dari luar asosiasi.

(5)

Jakarta disingkat BBJ resmi mendapatkan izin dari BAPPEBTI. Melalui perjuangan yang panjang selama bertahun-tahun, BBJ resmi berdiri sebagai bursa berjangka pertama di Indonesia, dan melakukan perdagangan perdananya pada 15 Desember 2000. Komoditas yang diperdagangkan pertama kali di BBJ adalah dua komoditi yaitu kopi robusta dan olein.

(6)

Kelebihan pasar barang berjangka adalah sebagai berikut:

1. Harga pasar barang berjangka dapat berguna sebagai referensi pihak yang membutuhkan.

2. Jika harga naik, petani dapat memproteksi pendapatnya dengan cara menjual hasil panennya dengan komoditi sebelum panen.

3. Bila industri memperoleh bahan baku dengan harga stabil, konsumen dapat menikmati harga barang yang stabil.

4. Perbankan dapat menyalurkan kreditnya dengan rasa aman karena adanya anggapan bahwa transaksi yang dilindungi kontrak berjangka (dalam bursa barang berjangka) lebih aman.

5. Muncul lapangan kerja baru seperti pialang, penasehat berjangka, akuntan, penasehat hukum dan lain-lain.

Kelemahan pasar barang berjangka adalah:

Ada kemungkinan terjadi barang yang diperjualbelikan tidak sesuai antara contoh dengan kenyataan.

Manfaat Perdagangan Berjangka Komoditi

Ada 2 manfaat utama dari perdagangan berjangka komoditi, yaitu sebagai sarana pengelolaan resiko (risk management) melalui kegiatan lindung-nilai atau “hedging” dan sarana pembentukan harga (price discovery).

Pada dasarnya harga komoditi primer sering berfluktuasi karena ketergantungannya pada faktor-faktor yang sulit dikuasai seperti kelainan musim, bencana alam, dan lain-lain. Dengan kegiatan lindung-nilai menggunakan Kontrak Berjangka, mereka dapat mengurangi sekecil mungkin dampak (resiko) yang diakibatkan gejolak harga tersebut. Dengan memanfaatkan Kontrak Berjangka, produsen komoditi dapat menjual komoditi yang baru akan mereka panen beberapa bulan kemudian pada harga yang telah dipastikan atau “dikunci” sekarang (sebelum panen). Dengan demikian mereka dapat memperoleh jaminan harga sehingga tidak terpengaruh oleh kenaikan/penurunan harga jual di pasar tunai. Manfaat yang sama juga dapat diperoleh pihak lain seperti eksportir yang harus

melakukan pembelian komoditi di masa yang akan datang, pada saat harus memenuhi kontraknya dengan pembeli di luar negeri, atau pengolah yang harus melakukan pembelian komoditi secara berkesinambungan.

Manfaat kedua adalah sebagai sarana pembentukan harga yang transparan dan wajar, yang mencerminkan kondisi pasokan dan permintaan yang sebenarnya dari komoditi yang

(7)

Harga yang terjadi di Bursa umumnya dijadikan sebagai harga acuan (reference price) oleh dunia usaha, termasuk petani dan produsen/pengusaha kecil, untuk melakukan transaksi di pasar fisik.

Komoditi dan Kontrak yang Diperdagangkan di Bursa Berjangka

Komoditi yang menjadi subjek Kontrak Berjangka yang diperdagangkan di Bursa adalah komoditi pertanian, kehutanan, pertambangan, industri hulu, serta jasa. Setiap komoditi yang kontraknya diperdagangkan di Bursa, spesifikasinya ditetapkan secara jelas, yang menyangkut jumlah, kualitas dan waktu penyerahan, sehingga para pemakai/pengguna Bursa dengan mudah dapat melakukan transaksinya. Dengan demikian akan terwujud pasar yang aktif dan likuid. Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1999, Keputusan Presiden RI Nomor 37 Tahun 2000, dan Keputusan Presiden RI Nomor 119 Tahun 2001 Tentang Komoditi yang Dapat Dijadikan Subyek Kontrak

Berjangka, maka komoditi yang dapat dijadikan subyek kontrak berjangka adalah kopi, minyak kelapa sawit, plywood, karet, kakao, lada, gula pasir, kacang tanah, kedelai, cengkeh, udang, ikan, bahan bakar minyak, gas alam, tenaga listrik, emas, batubara, timah, pulp dan kertas, benang, semen dan pupuk.

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bappebti Nomor 55/BAPPETI/KP/I/2005 Tentang Sistem Perdagangan Alternatif, kontrak derivatif yang diperdagangkan adalah kontrak derivatif antar mata uang asing (foreign cross currency) dan indeks.

1.6 Pihak-Pihak dalam Perdagangan Berjangka

Perdagangan berjangka melibatkan beberapa pihak terkait antara lain Menteri Perdagangan, Bappebti, Bursa Berjangka, Lembaga Kliring dan Penjaminan Berjangka, Pialang Berjangka dan Wakil Pialang Berjangka, Pedagang Berjangka, Penasihat Berjangka dan Wakil Penasihat Berjangka, Sentra Dana Berjangka, Pengelola Sentra Dana Berjangka dan Wakil Pengelola Sentra Dana Berjangka, Bank Penitipan, dan Nasabah. Khusus untuk perdagangan berjangka di luar negeri melibatkan Bursa Berjangka di Luar Negeri dan Badan Pengawas Berjangka Luar Negeri.

Lebih jelasnya pihak-pihak dalam perdagangan berjangka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Menteri Perdagangan

Menteri Perdagangan adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang perdagangan. 2. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)

Bappebti merupakan badan yang melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan Perdagangan Berjangka Komoditi. Bappepti ini bertanggung jawab kepada Menteri Perdagangan.

3. Bursa Berjangka

Bursa Berjangka adalah badan usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan / atau sarana untuk kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka dan Opsi atas Kontrak Berjangka. Bursa Berjangka di Indonesia adalah Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange).

(8)

Bursa Berjangka Luar Negeri adalah Bursa Berjangka yang daftarnya ditetapkan oleh Bappebti. Bursa Berjangka ini antara lain: Chicago Board of Trade, Chicago Mercantile Exchange, New York Board of Trade, Malaysia Derivatives Exchange, Hongkong Exchange and Clearing Limited, Singapore Exchange, Tokyo Grain Exchange, Tokyo Commodity Exchange, Osaka Mercantile Exchange dan Korean Stock Exchange.

5. Lembaga Kliring Berjangka

Lembaga Kliring Berjangka adalah badang usaha yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan / atau sarana untuk pelaksanaan kliring dan penjaminan transaksi di Bursa Berjangka.

6. Pialang Berjangka

Pialang Berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka atas amanat Nasabah dengan menarik sejumlah uang dan / atau surat berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin transaksi Kontrak Berjangka.

7. Pialang Berjangka Anggota Kliring Tertentu

Pialang Berjangka Anggota Kliring Tertentu adalah perusahaan yang dapat menawarkan dan / atau menyalurkan amanat Nasabah untuk transaksi kontrak berjangka ke bursa luar negeri. Saat ini telah diberikan persetujuan kepada 3 perusahaan Pialang Berjangka, yaitu PT. Pacific 2000 Futures, PT. Asia Kapitalindo Komoditi Berjangka, dan PT. Jalatama Artha Berjangka.

8. Pedagang Berjangka

Pedagang Berjangka adalah Anggota Bursa Berjangka yang hanya berhak melakukan transaksi Kontrak Berjangka di Bursa Berjangka untuk diri sendiri atau kelompok usahanya.

9. Penasihat Berjangka

Penasihat Berjangka adalah Pihak yang memberikan nasihat kepada pihak lain mengenai jual beli Komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka dengan menerima imbalan.

10. Sentra Dana Berjangka

Sentra Dana Berjangka adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana secara kolektif dari masyarakat untuk diinvestasikan dalam Kontrak Berjangka.

11. Pengelola Sentra Dana Berjangka

Pengelola Sentra Dana Berjangka adalah pihak yang melakukan usaha yang berkaitan dengan penghimpunan dan pengelolaan dana dari peserta Sentra Dana Berjangka untuk diinvestasikan dalam Kontrak Berjangka.

12. Bank Penitipan

Bank Penitipan adalah bank tempat menyimpan rekening terpisah milik Nasabah (segregated account).

13. Nasabah

Nasabah adalah pihak yang melakukan transaksi Kontrak Berjangka melalui rekening yang dikelola oleh Pialang Berjangka.

Pengguna Kontrak Berjangka

(9)

alat untuk melindungi dirinya dari resiko fluktuasi harga. Pasar berjangka menjanjikan kestabilan pendapatan bagi produsen karena harga komoditinya dapat diprediksi dan di”kunci” dengan baik. Di samping “hedger”, yaitu yang menggunakan Kontrak Berjangka untuk mengurangi resiko, dipihak sebaliknya ada yang disebut “investor/specular” yaitu mereka yang ingin mencari keuntungan dari adanya fluktuasi harga. Investor atau spekulator biasanya membeli Kontrak Berjangka pada saat harga rendah dan menjualnya pada saat harga naik, atau sebaliknya menjual Kontrak Berjangka pada saat harga diperkirakan akan mengalami penurunan dan membelinya kembali pada saat harga rendah.

A. Perbedaan Bursa Berjangka dan Bursa Saham

Kontrak perdagangan berjangka tidak diterbitkan sebagaimana dalam penerbitan saham tetapi "terbentuk" sewaktu ada pihak pembeli (disebut dengan istilah long) dan ada pihak pembeli (yang disebut short) Pihak pembeli dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan. Kalau bukan untuk menutup posisi long sebelumnya, pasti pihak penjual akan menjadi short. Short dan long selalu berpasangan, dimana ada pihak yang memiliki posisi long, pasti ada pihak yang short. di Bursa saham, jumlah efek yang terdaftaradalah terbatas. Penjual, kecuali emiten, tidak dapat menciptakan saham itu, karena di pasar modal penjual harus memiliki atau meminjam efek, sebelum boleh menjualnya. Sedangkan pada bursa berjangka, pihak pembeli dan penjual kontrak menciptakan kontrak baru setiap kali mereka mencapai kesepakatan. Kalau bukan untuk menutup posisi long sebelumnya, pasti pihak penjual akan menjadi short. Short dan long selalu berpasangan, dimana ada pihak yang memiliki posisi long, pasti ada pihak yang short.

Di pasar berjangka, investor mungkin merealisasi rugi atau laba, baik waktu membeli maupun menjual, bila transaksi pembelian ataupun penjualan itu ditutup posisinya. Baik pembeli maupun penjual mungkin tidak merealisasikan rugi atau laba kalau pembelian atau penjualan itu terus membuka posisinya. Sedangkan pada pasar modal, penjual tidak boleh short. Investor di pasar modal hanya akan mungkin merealisasi rugi atau laba pada waktu menjual saham yang dimilikinya. Kemungkinan laba hanya ada pada penjual, sedangkan pembeli hanya akan merealisasikan rugi atau labanya pada waktu menjual.

(10)

kewajiban membayar senilai 100% dari transaksi, sedangkan dalam perdagangan berjangka yang diperdagangkan adalah kontrak/janji atau kesepakatan untuk menyerahkan atau menerima suatu barang tertentu di kemudian hari. Sebagai penjual atau pembeli dalam pasar berjangka wajib menyerahkan sejumlah dana hanya sekitar 5 – 10% dari nilai komoditi yang ditransaksikan sebagai itikad baik (good faith) yang disebut margin.

B. Kliring Derivatif

Atas setiap kontrak yang terdaftar dan merupakan suatu kontrak terbuka, Lembaga Kliring akan melakukan perhitungan keuntungan dan kerugian atas kontrak tersebut berdasarkan harga penyelesaian yang ditetapkan oleh Bursa.

Biasanya ada suatu badan yang bertanggung jawab untuk mengkliringkan dan menjamin penyelesaian transaksi kontrak berjangka / derivatif / Spot dan kontrak serah secara teratur, wajar, dan efisien sehingga mampu memelihara integritas pasar.

Sewaktu bursa derivatif seperti CBOE dan LIFEE bertanggung jawab atas penyediaan suatu sarana untuk menciptakan efisiensi, transparansi, dan ketertiban, penyelesaian transaksi dilakukan oleh Clearing Corporation (perusahaan kliring) atau yang biasa disebut dengan Clearing Houses .

Contoh lain di Indonesia, P.T. Bursa Berjangka Jakarta selaku penyelenggara dan penanggung jawab bursa perdagangan berjangka, namun kliring dan penyelesaian transaksi dilakukan oleh P.T Kliring Berjangka Indonesia

C. Penyelesaian Transaksi

Atas transaksi berjangka yang dilakukan maka ada 4 cara yang biasanya dilakukan untuk menyelesaiakan transaksi yang dilakukan untuk menutup posisi, yaitu:

1. Penyelesaian transaksi secara likuidasi.

2. Penyelesaian transaksi secara tukar menukar fisik berjangka.

(11)

4. Penyelesaian transaksi secara tunai.

D. Penjamin Transaksi Berjangka

Kontrak derivatif adalah suatu kontrak yang memiliki tingkat gejolak harga yang amat tinggi, kadang-kadang lebih bergejolak daripada aset acuannya (underlying asset) dan ini dapat menjadikan salah satu pihak menderita kerugian yang sangat besar sehingga tidak mampu menyelesaikan transaksi. Pada suatu kondisi perdagangan yang aman maka para pihak yang melakukan transaksi memerlukan suatu kepastian bahwa lawan transaksinya pasti akan memenuhi kewajibannya dalam keadaan pasar yang bagaimanapun juga tanpa terkecuali. Kebutuhan ini dapat menjadikan suatu pengaturan yang rumit dalam prosedur transaksi seperti taksasi

kredit, penetapan batasan transaksi, dan lain-lain pengaturan untuk masing-masing pelaku transaksi, dan ini akan menjadikan perdagangan berjangka kehilangan daya tariknya.

Untuk menghindari hal tersebut diatas maka lembaga kliring akan melakukan fungsi novasi atau subtitusi untuk transaksi kontrak berjangka/derivatif yang didaftarkan oleh anggota kliring pembeli dan penjual, dimana lembaga kliring akan menjamin hak dan kewajiban pembeli untuk setiap anggota lliring penjual dan akan menjamin hak dan kewajiban penjual terhadap setiap anggota kliring pembeli.

Lembaga kliring dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga penjamin dan pengelolaan risiko menerapkan beberapa cara dalam mengelola risiko yang dihadapinya, yaitu:

 Pembinaan dan pengawasan kondisi keuangan anggota kliring.

 Pemungutan dan pengelolaan margin

 Penyesuaian harga harian

(12)

 Dana kliring.

(13)

E. Margin pada Transaksi Berjangka

a. Margin yang dipungut oleh lembaga kliring

Lembaga kliring dalam melaksanakan perannya sebagai lembaga yang melaksanakan kliring serta penjaminan atas transaksi anggota berjangka akan mengenakan 2 macam margin yaitu :

 Margin awal atau biasa disebut initial margin atau juga margin deposit yaitu adalah dana yang khusus dicadangkan untuk menutup

Kerugian-kerugian yang mungkin timbul karena transaksi perdagangan margin selama berlakunya kontrak transaksi perdagangan margin.

 Margin Mark-To-Market Dimana pada setiap akhir hari perdagangan lembaga

kliring akan menilai ulang setiap posisi terbuka yang ada dengan menyesuaikannya terhadap harga penyelesaian yang terjadi pada akhir hari perdagangan tersebut (proses "mark to market"), dan sebagai akibat dari proses penilaian ulang tersebut maka akan timbul kelebihan dan kekurangan margin yang disebut variation margin dan lembaga kliring secara otomatis akan mendebet rekening dari anggota kliring yang mengalami kekurangan margin dan mengkredit rekening anggota kliring yang mengalami kelebihan margin.

b. Margin yang dipungut oleh pialang perdagangan berjangka

Margin yang dipungut oleh pialang perdagangan berjangka ini disebut "Margin nasabah" yaitu suatu dana yang berada pada pialang sebagai jaminan atas kontrak terbuka dimana dana / jaminan tersebut harus lebih besar daripada margin awal yang disetorkan oleh pialang anggota kliring pada lembaga kliring.

F. Lembaga Yang Mengatur Transaksi Perdagangan Berjangka

(14)

organizations" atau SRO. Regulator perdagangan berjangka yang mengatur perdagangan berjangka di beberapa negara antara lain :

 Di Australia, peran ini dilaksanakan oleh Australian Securities and Investments Commission (ASIC)

 Di China oleh China Securities Regulatory Commission (CSRC)

 Di Hong Kong,oleh Securities and Futures Commission (SFC)

 Di India, oleh Securities and Exchange Board of India (SEBI)

 Di Singapore oleh Monetary Authority of Singapore (MAS)

 Di Inggris, oleh Financial Services Authority (FSA)

 Di Amerika, oleh Commodity Futures Trading Commission (CFTC)

 Di Indonesia, oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi

(BAPPEBTI).

 Di Perancis, oleh French Commission des Operations de Bourse (COB)

 Di Jerman, oleh Bundesaufsichtsamt Fur der Wertpapierhandel (BAWE)

 Di Irlandia, oleh Central Bank of Ireland (CBI)

 Di Italia, oleh Commissione Nazionale per le Societa e la Borsa (CONSOB)

 Di Belanda, oleh Securities Board of Netherlands (STE)

 Di Quebec, oleh Commission des Valeurs Mobilieres du Quebec (CVMQ)

 Di Afrika Selatan, oleh Financial Services Board of South Africa (FSB)

(15)
(16)

Daftar Pustaka

http://ardra.biz/ekonomi/forex-online-margin-trading/bursa-berjangka-lembaga-kliring-pialang-berjangka/

https://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_berjangka

http://jizig.blogspot.co.id/2012/05/sejarah­bursa­berjangka­di­indonesia.html

http://klikharry.com/2012/11/06/pasar­barang­berjangka­bursa­komoditi/

Referensi

Dokumen terkait

Para Pihak wajib menerapkan langkah-langkah yang dianggap perlu, termasuk, jika dipandang tepat, perundang-undangan nasional, untuk menjamin bahwa kejahatan-kejahatan yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa putaran poros maksimal yang dihasilkan oleh turbin angin vertikal darrieus tipe-H yang diteliti berada pada sudut pitch 45° dan

Tesis ini disusun berdasarkan hasil penelitian penulis yang berjudul “AnalisisPencapaian Kinerja Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL-TBPP) di Kabupaten

Ak]vitas  Jurnal  menuju  Internasional

Permasalahan yang terjadi pada saat pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan setiap tahun diSekolah Tinggi Manajemen Dan Ilmu Komputer Musi Rawas

Kasih sayang adalah perasaan halus dan belas kasihan di dalam hati yang membawa kepada berbuat amalan utama, memberi maaf dan berlaku baik. Kasih sayang merupakan sifat

 IV adalah IV awal sebelum dilakukan pengacakan dan telah diset sebelumnya pada sisi penerima dan pengirim. IV ini digunakan untuk menghasilkan IV’.  IV’

Proses ini akan dilalui oleh setiap individu, oleh karena itu menurut Bazerman (2002) terdapat enam proses yang dapat membuat suatu keputusan, yaitu (a) mendefinisikan masalah