• Tidak ada hasil yang ditemukan

04 Paradigma Penelitian Kualitatif pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "04 Paradigma Penelitian Kualitatif pdf"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

RMK METODE

PENELITIAN

PERTEMUAN V

K E L A S A S T A R

U N I V E R I S T A S H A S A N U D D I N

2 0 1 5

(2)

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF

A. Perbedaan Metode Kualitatif dan Kuantitatif

1. Definisi Riset Kualitatif

Riset kualitatif adalah riset yang didesain untuk mengetahui bagaimana dan

mengapa suatu fenomenda terjadi. Hal ini berbeda dengan riset kuantitatif yang

didesain untuk mengetahui apa dan seberapa sering suatu fenomena terjadi.

Teknik kualitatif digunakan baik pada tahapan pengumpulan maupun analisis data. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi fokus group, interviu mendalam, studi kasus, etnografi, grounded thoery, action research, and observation. Teknik yang digunakan dalam analisis data meliputi analisis atas material tertulis atau audio yang merupakan ungkapan personal partisipan, observasi atas tingkah laku, studi atas artefak-artefak, dan penelusuran bukti dari lingkungan fisik.

2. Perbedaan Metode Kualitatif dan Kuantitatif

Riset kuantitatif adalah riset yang mencoba untuk menjawab pertanyaan berapa banyak, berapa sering, kapan, dan siapa. Meskipun survai bukan hanya digunakan dalam metode kuantitatif, tetapi survai dianggap sebagai metode pengumpulan data yang dominan dalam riset kuantitatif. Perbedaan metode kuantitatif dan kualitatif diikhtisarkan pada tabel berikut.

Variabel

Pembeda Kualitatif Kuantitatif

Fokus Riset Memahami dan

menginterpretasikan

 Mendeskripsikan, memahami, dan memprediksi

Keterlibatan

Periset 

Tinggi (Periset adalah partisipan atau katalis)

 Terbatas (Dikendalikan untuk mencegah bias)

Tujuan Riset Pemahaman mendalam;

penyusunan teori

 Medeskripsikan atau

memprediksi; menyusun dan menguji teori

Desain Sampel Nonprobabilitas  Probabilitias

Ukuran Sampel Kecil  Besar

Desain Riset Mungkin utuk berkembang atau

disesuaikan selama riset

Seringkali menggunakan berbagai metode sacara simultan atau pun berurutan

Tidak mementingkan konsistensi

Melibatkan pendekatan longitudinal

 Ditentukan sebalum pelaksanaan riset

 Mengunakan satu metode atau metode campuran

 Mementingkan konsistensi

 Melibatkan pendekatan seksi silang maupun longitudinal

Persiapan Partisipan

Pada umumnya diperlukan persiapan

 Tidak diperlukan persiapan dalam rangka menghindari bias Jenis Data dan

Persiapan 

Deskripsi verbal atau visual

Dinyatakan dalam bentuk verbal

 Deskripsi verbal

 Dinyatakan dalam bentuk numerik

Analisis Data Analisis oleh manusia setelah pengkodean oleh komputer; biasanya bukan numerik

(3)

Memaksa periset untuk melihat kerangka konseptual dari fenomena yang diamati sehingga tidak begitu kentara perbedaan fakta dan opini

Analisis selalu dilaksanakan selama riset berlangsung

 Analisis dapat dilaksanakan selama riset

 Membedakan secara jelas antara fakta dan pendapat

Wawasan dan

Arti 

Pemahaman yang lebih mendalam

Keterlibatan periset dalam proses pengumpulan data

memungkinkan terbentuknya wawasan baru untuk diuji selama riset

 Terbatas pada kesempatan untuk memeriksa responden dan kalitas data yang telah dikumpulkan

 Wawasan menyesuaikan dengan

data yang telah dikumpulkan

Keterlibatan

Sponsor Riset 

Dapat berpartisipasi dengan melakukan observasi realtima atau dengan interviu

 Jarang melaksanakan kontak langsung maupun tidak langsung dengan partisipan

Keamanan data Aman karena terdapat

pembatasan akses dengan ukuran sampel yang lebih kecil

 Perkembangan riset seringkali diketahui oleh kompetitor

B. Fitur-fitur Riset Kualitatif

1. Mempelajari makna kehidupan manusia dalam kondisi realistis sebagaimana

adanya

Dalam penelitian kualitatif, partisipan akan dapan melaksanakan peran kesehariannya atau mengekspresikan diri mereka melalui buku harian, jurnal, tulisan, atau bahkan foto yang kesemuanya itu tentu independen dari riset yang dilaksanakan. Interaksi sosial akan terjadi apa adanya tanpa mendapatkan banyak campur tangan berupa prosedur-prosedur riset tertentu. Partisipan akan mengungkapkan apa yang mereka ingin katakan, apa adanya, tidak dibatasi oleh, misalnya respon-respon yang telah disediakan dalam sebuah kuisioner. Partisipan akan bebas dari batasan-batasan yang ada dalam laboratorium atau rekayasa lainnya. Mereka juga tidak akan direpresentasikan dengan rata-rata tertentu yang mana ukuran rata-rata tersebut memang secara akurat menjelaskan fakta dalam keseluruhan populasi, tetapi tidak mampu menginformasikan fakta tiap partisipan.

2. Merepresentasikan sudut pandang dan perspektif partisipan yang terlibat dalam

studi

Metode kualitatif akan mampu merepresentasikan sudut pandang dan perspektif original dari para partisipan. Dengan demikian hasil dari riset kualitatif merupakan sudut padan dang perspektif yang realistis dari para partisipan, bukan nilai-nilai, prekonsepsi, ataupun makna-makna yang disediakan periset.

3. Mencakup kondisi kontekstual di mana manusia hidup

(4)

dengan kondisi buatan dalam eksperimen yang setiap variabelnya dikontrol secara ketat. Hal ini serupa pula dengan survai. Survai memiliki keterbatasan

adanya pembatasan kebebasan menjawab dari para partisipan. Di samping

itu, survai juga memiliki keterbatasan dalam jumlah pertanyaan yang disampaikan yang biasanya sudah default sehingga tidak fleksibel.

4. Berkontribusi dalam memberikan wawasan terhadap konsep yang telah ada

atau yang sedang berkembang yang bermanfaat dalam menjelaskan perilaku sosial manusia

Kualitatif riset dapat memberikan gagasan untuk pengembangan konsep-konsep baru. Konsep tersebut dapat membantu untuk menjelaskan proses-proses sosial tertentu yang dapat digunakan untuk menyusun teori baru (metode induktif).

5. Berusaha menggunakan berbagai sumber bukti daripada sekadar menggunakan

satu sumber bukti

Sebagai konsekuensi dari metode kulaitatif yang ingin memperlajari kondisi realistis dari para partisipan, metode kualitatif akan menggunakan berbagai sumber sumber bukti daripada sekadar satu sumber bukti. Bukti-bukti tersebut antara lain dapat berupa interviu, observasi, atau bahkan inspeksi.

Kelima fitur tersebut berkonsekuesi pada praktik pelaksanaan riset kualitatif sebagai berikut:

1. Penggunaan desain riset yang fleksibel yang mengakomodasi peningkatan

validitas studi, pemilihan sampel, dan berfokus pada generalisasi.

2. Pengumpulan data-data yang tepat digunakan untuk memperoleh gambaran

tentang kondisi kontekstual dan perspektif partisipan, misalnya: pemeriksaan buku harian, jurnal-jurnal, tulisan-tulisan, foto, dan artefak-artefak lain yang terkait dengan kehidupan para partisipan.

3. Analisis data nonnumerik, yang meliputi pilihan penggunaan berbagai jenis

software terkomputerisasi.

4. Interpretasi dan temuan dari studi kualitatif kadangkala dapat bertentangan

dengan generalisasi konvensional dan stereotipe sosial.

C. Keberagaman Riset Kualitatif

Luasnya cakupan riset kualitatif menyebabkan adanya keberagaman orientasi dan piliah metodologis. Keberagaman tersebut menawarkan sebuah kesempatan untuk melakukan modifikasi-modifikasi dalam riset kualitatif. Hal-hal yang berkontribusi dalam keberagaman tersebut adalah

1. Keberagaman interpretasi atas satu peristiwa yang sama

(5)

2. Potensi keunikan dari fenomena-fenomena tertentu

Fenomena yang dialami manusia dapat dipandang sebagai persitiwa yang unik maupun peristiwa yang memiliki beberapa item yang relevan untuk diterapkan dalam peristiwa lainnya. Dengan adanya hal tersebut maka akan semakin memperkaya ruang lingkup studi kualitatif. Studi kualitatif dapat dilakukan terhadap kasus-kasus yang benar-benar unik atau pun terhadap kasus-kasus yang memiliki relevansi. Kombinasi keduanya akan semakin memperkaya keragaman studi kualitatif.

3. Keberagaman metodologi yang tersedia dalam riset kualitatif

Hal ketiga yang berkontribusi terhadap keberagaman riset kualitatif adalah keberagaman metodologi yang tersedia. Secara ringkas, metodologi-meodologi tersebut beserta contoh riset yang relevan diikhtisarkan dalam tabel berikut.

Metodologi Deskripsi Singkat Riset Relevan

Action research Menekankan pada peran periset untuk

melakukan aksi tertentu atau melakukan sebuah kolaborasi yang aktif dengan partisipan

Lewin (1946); Small (1995);Greenwood & Levin (1998); Reason & Riley (2009)

Case study Melakukan studi terhadap fenomena

tertentu dalam konteks realistisnya

Platt (1992); Yin

(2009); Yin (in press)

Ethnography Melibatkan studi lapangan dengan durasi

yang cukup untuk mengetahui norma-norma keseharian partisipan, ritual-ritual, dan rutinitas detail

Powdermaker (1966); Geertz (1973); Wolcott (1999);Anderson-Levitt (2006) Ethnomethodology Mencoba memahami bagaimana partisipan

belajar dan mengetahui ritual sosial,

manner, serta simbol-simbol dalam

kehidapan dan budaya sehari-hari

Garfinkel (1967);

Cicourel (1971);

Holstein & Gubrium (2005)

Feminist research Menggunakan perspektif menghindari

adalanya pengaruh-pengaruh dari metode lain atau hal lain yang terkait

Fine (1992); Olesen (2005); Hesse-Biber & Leavy (2007)

Grounded theory Berasumsi bahwa kejadian

peristiwa-peristiwa alami akan paling baik dianalisis dengan menciptakan bottom-up konsep.

Glaser & Strauss

(1967); Charmaz

(2005); Corbin & Strauss (2007)

Life history Mengumpulkan dan menarasikan cerita

kehidupan seseorang, menggambarkan titik balik dan peristiwa-peristiwa penting

Lewis (1961, 1965);

Langness (1965);

Bertaux (1981) Narrative inquiry Membangun penerjamahan narative dari

kondisi-kondisi realistis

Riessman (1993,

2008); Chase (2005); Connelly & Clandinin (2006); Murray (2009)

Participant-observer study

Melaksanakan studi lapangan berdasarkan kondisi realisitis yang disetting oleh periset

Becker (1958);

Spradley (1980);

Tedlock (1991) Phenomenological

study

Mempelajari peristiwa kehidupan manusia segera setelah sebuah fenomena terjadi atau dialami.

Husserl (1970); Schutz (1970); Van Manen

(1990); Moustakas

(6)

D. Membangun Kepercayaan dan Kredibilitas pada Riset Kualitatif

1. Transparansi

Cara pertama untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas pada riset kualitatif adalah dengan melaksanakan riset secara terbuka, yaitu dapat diakses oleh publik. Artinya, periset harus mendeskripsikan dan mendokumentasikan seluruh prosedur yang dilaksanakan sehingga dapat direviu dan dipahami oleh pihak lain. Di samping itu, data-data tersebut sebaiknya tersedia untuk diinspeksi. Ide dasarnya adalah bahwa masyarakat seharusnya dapat memeriksa hasil kerja periset beserta bukti-bukti yang digunakan untuk menyatakan temuan dan mengambil kesimpulan.

2. Penerapan Metode

Cara kedua untuk membangun kepercayaan dan kredibilitas pada riset kualitatif adalah dengan melaksanakan riset tersebut secara metodis. Hal tersebut berarti bahwa riset dilaksanakan dengan mengikuti beberapa prosedur riset secara runtut dan meminimalisasi kecerobohan. Tentu saja dalam prosedur tersebut harus disediakan ruang untuk melakukan penyesuaian dalam hal terjadi peristiwa-peristiwa yang tidak terantisipasi. Di samping itu, metodis berarti pula menghindari bias yang tidak dapat dijelaskan maupun distorsi yang material dalam pelaksanaan riset.

3. Penyadaran pada Bukti

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bubuk rimpang temu putih terhadap berat badan, organ, dan kadar lipid darah pada mencit yang mengalami

Kertas karya ini membahas tentang pola-pola, struktur, persamaan serta perbedaan bentuk past tense dalam bahasa Inggris maupun bahasa Arab dengan menggunakan

Tegal Selatan Pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Tegal akan melaksanakan Seleksi Sederhana dengan Pascakualifikasi untuk paket pekerjaan jasa konsultansi sebagai berikut :4.

Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok melalui teknik modeling and role playing efektif untuk meningkatkan self leadership peserta didik

“ Dikarenakan saya disini sebagai guru PAI dan juga kebetulan mengajar dibeberapa kelas siswa yang mengikuti ekstrakulikuler Tapak Suci, jadi saya dapat menilai bagaimana

Mengingat muatan norma dan nilai yuridis yang dikandung di dalam pembukaan UUD 1945 tersebut maka (a) pembukaan UUD 1945 mengandung nilai- nilai fundamental sebagai asas

Sehubungan komputer memiliki sebuah server pada jalur 2 yang memiliki protokol SSH dan dapat mengakses internet maka komputer tersebut dapat mengakses internet

Temuan tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kazmi dkk (2013) yang menyatakan bahwa dukungan sosial suami dengan depresi paska melahirkan memiliki