• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS Disusun untuk memenuhi salah satu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS Disusun untuk memenuhi salah satu"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PLH

Ketua : Shelmi Rizki O

Anggota : 1. Seli Santika

2. Sidik Permana

3. Yani Oktafiani

4.Alwi Muhamad S

5. Fikri Amri

6. Tasya Artamevia F

KELAS: IX- i

SMPN 1 CIPATAT

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya

yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang Gempa bumi.

Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan

Lingkungan Hidup.

Tak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah memberikan dorongan, motivasi, bimbingan, arahan dan saran yang

telah diberikan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk

maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para

pembaca.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami

miliki sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk

memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini.

Cipatat,03 September 2015

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar ………. ……… i

Daftar Isi ………ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan Penulisan

BAB 2 PEMBAHASAN (Definisi)

A.Tanda-Tanda Terjadinya Bencana Kebakaran Hutan

B.Penyebab Terjadinya Bencana Kebakaran Hutan

C.Akibat Terjadinya Bencana Kebakaran Hutan

D.Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan

E.Kesimpulan

F.Penutup

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Hutan merupakan sistem penggunaan lahan yang tertutup dan tidak ada campur tangan manusia, masuknya kepentingan manusia secara terbatas seperti pengambilan hasil hutan untuk subsistem tidak mengganggu hutan dan fungsi hutan. Tekanan penduduk dan tekanan ekonomi yang semakin besar, mengakibatkan pengambilan hasil hutan semakin intensif (penebangan kayu). Penebangan hutan juga dilakukan untuk kepentingan yang lain, misalnya untuk mengubah menjadi ladang pertanian atau perkebunan. Akibat dari gangguan-gangguan hutan tersebut akan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi hutan. Perubahan-perubahan tersebut lebih menekankan kearah fungsi ekonomi dengan mengabaikan fungsi sosial atau fungsi ekologis.

Konsep pengelolaan hutan secara bijaksana, harus mengembalikan fungsi hutan secara menyeluruh (fungsi

ekologis, fungsi sosial dan fungsi ekonomi) dengan lebih menekankan kepada peran pemerintah, peran masyarakat dan peran swasta. Langkah- langkah yang sinergi dari ke tiga komponen (pemerintah, masyarakat dan swasta) akan mewujudkan fungsi hutan secara menyeluruh yang menciptakan pengamanan dan pelestarian hutan.

Perkembangan pembangunan kehutanan pada masa lalu, telah mengubah banyak wajah hutan Indonesia. Kebakaran hutan, penebangan liar, perladangan berpindah, dan penurunan keragaman hayati adalah cerita yang melekat pada hutan Indonesia. Fenomena-fenomena tersebut telah mempengaruhi cerita bangsa dalam kehidupan masyarakat Internasional. Kerusakan yang terjadi terhadap salah satu ekosistem dapat menimbulkan dampak lanjutan bagi aliran antar ekosistem maupun ekosistem lain di sekitarnya. Khusus bagi komunitas bakau/mangrove dan lamun, gangguan yang parah akibat kegiatan manusia berarti kerusakan dan musnahnya ekosistem. Kerusakan hutan dipicu oleh kebutuhan manusia yang semakin banyak dan berkembang, sehingga terjadi hal-hal yang dapat merusak hutan Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Dapatkah anda menjelaskan tentang pengertian hutan ?

2. Kenapa hutan di Indonesia menjadi gundul?

3. Apa yang mengakibatkan kerusakan hutan ?

4. Bagaimanakah cara kita menanggulangi masalah kerusakan hutan ?

C. Tujuan

Penulisan Makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca pada umumnya dan sebagai bahan pembelajaran serta pengajaran bagi penulis pada khusunya yang berkaitan dengan pendidikan mengenai lingkungan hidup.

(5)

BAB 2

PEMBAHASAN (Definisi)

Kebakaran Hutan merupakan suatu faktor lingkungan dari api yang memberikan pengaruh terhadap hutan, menimbulkan dampak negatif maupun positif. Kebakaran Hutan yang terjadi adalah akibat ulah manusia maupun faktor alam. Penyebab Kebakaran Hutan yang terbanyak karena tindakan dan kelalaian manusia. Ada yang menyebutkan hampir 90% Kebakaran Hutan disebabkan oleh manusia sedangkan hanya 10% yang disebabkan oleh alam.

Pengertian dan definisi lain yang diberikan untuk Kebakaran Hutan adalah suatu keadaan dimana hutan dilanda api sehingga berakibat timbulnya kerugian ekosistem dan terancamnya kelestarian lingkungan. Upaya pencegahan

Kebakaran Hutan merupakan suatu usaha Perlindungan Hutan agar kebakaran hutan yang berdampak negatif tidak meluas.

Menurut Kamus Kehutanan, Departemen Kehutanan Republik Indonesia. Kebakaran Hutan (Wild Fire Free Burning, Forest Fire) didefinisikan sebagai :

1. Kebakaran yang tidak disebabkan oleh unsur kesengajaan yang mengakibatkan kerugian. Kebakaran terjadi karena faktor-faktor:

o alam (misalnya musim kemarau yang terlalu lama)

o manusia (misalnya karena kelalaian manusia membuat api di tengah-tengah hutan di musim kemarau atau di hutan-hutan yang mudah terbakar.

2. Bentuk Kerusakan Hutan yang disebabkan oleh api di dalam areal hutan negara.

Istilah Kebakaran hutan di dalam Ensiklopedia Kehutanan Indonesia disebut juga Api Hutan. Selanjutnya dijelaskan bahwa Kebakaran Hutan atau Api Hutan adalah Api Liar yang terjadi di dalam hutan, yang membakar sebagian atau seluruh komponen hutan. Dikenal ada 3 macam kebakaran hutan, Jenis-jenis kebakaran hutan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Api Permukaan atau Kebakaran Permukaan yaitu kebakaran yang terjadi pada lantai hutan dan membakar seresah, kayu-kayu kering dan tanaman bawah. Sifat api permukaan cepat merambat, nyalanya besar dan panas, namun cepat padam. Dalam kenyataannya semua tipe kebakaran berasal dari api permukaan.

2. Api Tajuk atau Kebakaran Tajuk yaitu kebakaran yang membakar seluruh tajuk tanaman pokok terutama pada jenis-jenis hutan yang daunnya mudah terbakar. Apabila tajuk hutan cukup rapat, maka api yang terjadi cepat merambat dari satu tajuk ke tajuk yang lain. Hal ini tidak terjadi apabila tajuk-tajuk pohon penyusun tidak saling bersentuhan.

3. Api Tanah adalah api yang membakar lapisan organik yang dibawah lantai hutan. Oleh karena sedikit udara dan bahan organik ini, kebakaran yang terjadi tidak ditandai dengan adanya nyala api. Penyebaran api juga sangat lambat, bahan api tertahan dalam waktu yang lama pada suatu tempat.

A. Tanda-tanda Terjadinya Kebakaran Hutan

(6)

 Kelembapan udara rendah

 Kekeringan akibat musim kemarau yang panjang.  Peralihan musim menuju ke kemarau.

 Meningkatnya migrasi satwa keluar habitatnya.

B. PENYEBAB TERJADINYA KEBAKARAN HUTAN

 Faktor alam misalnya karena suhu pada musim kemarau yang sangat panas, sambaran petir, atau karena aktivitas vulkanik dari gunung berapi (aliran lahar ataupun awan panas)

 Kecerobohan manusia, contohnya adalah membuang puntung rokok sembarangan atau lupa untuk mematikan api ketika melakukan perkemahan.

 Pembukaan lahan baru atau membersihkan lahan pertanian dengan membakarnya, dan tindakan vandalisme.

 Ground fire/ kebakaran yang terjadi di dalam tanah, biasanya terhadu di daerah yang memiliki tanah gambut sehingga dapat menyulut terjadinya api terutama di musim kemarau dengan suhu yang panas.

C.AKIBAT DARI KEBAKARAN HUTAN

 Dapat menyebabkan tersebarnya emisi gas CO2ke atmosfer.

 Menyebabkan musnah nya satwa dan tumbuhan yang hidup di dalam hutan.  Menyebabkan kegundulan hutan.

 Banjir menerjang yang dikarenakan kegundulan hutan.  Kekeringan mengancam karena berkurangnya sumber air.

 Berkurangnya hingga musnah nya bahan baku untuk industri yang menggunakan kayu atau bahan lainnya yang terdapat di hutan sehingga pengusaha harus menutup usahanya.

 Meningkatnya penderita infeksi saluran nafas dan kanker paru-paru terutama untuk yang berusia lanjut dan anak-anak.

 Api yang menjalar dapat memusnahkan benda sekitarnya misalnya rumah.

 Asap yang timbul dapat mengganggu kehidupan sehari-hari misalnya mempengaruhi jarak pandang ketika berkendara

D. PENANGGULANGAN KEBAKARAN HUTAN

 Memuat peta tentang daerah yang rawan terjadinya kebakaran.

 Memantau keadaan dan tanda-tanda kebakaran.

 Memberikan penyuluhan tentang pentingnya hutan.

 Melarang pembukaan lahan dengan membakar hutan.

(7)

E.KESIMPULAN

Upaya pencegahan kebakaran hutan merupakan upaya yang kompleks, terdiri dari upaya teknis untuk mencegah dan mengantisipasi kebakaran hutan serta penyuluhan kepada masyarakat. Dalam menghadapi maslaah kebakaran hutan, upaya pencegahan kebakaran sangat penting artinya, disamping penerapan sanksi kepada yang bersalah melakukan kegiatan yang menimbulkan kebakaran hutan. Semua kegiatan dalam rangka mencegah kebakaran hutan perlu dilakukan secara terus menerus karena kemungkinan terjadinya kebakaran selalu ada.

Penyuluhan diharapkan dapat berperan terutama dalam mengubah perilaku kelompok-kelompok masyarakat melalui usaha peningkatan pengetahuan dan kesadaran mereka agar dapat menggunakan api secar bijaksana dan berhati-hati, mematuhi perundang-undangan dan peraturan berlaku, serta dapat berperan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan. Disadari bahwa untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat memang memerlukan waktu yang panjang, tetapi usaha harus dimulai dari sekarang.

F. PENUTUP

Sekian makalah tentang bencana kebakaran hutan yang telah kami susun. Semoga bermanfaat dan

mohon maaf bila ada kekurangan atupun kesalahan dari makalah ini.

G.DAFTAR PUSTAKA

http://dzibril.blogspot.co.id/2012/04/makalah-plh.html

http://trishadennis.blogspot.co.id/2012/10/kebakaran-hutan.html

http://pengertian-definisi.blogspot.co.id/2012/04/pengertian-dan-definisi-kebakaran-hutan.htm

Referensi

Dokumen terkait

Latasir adalah lapis penutup permukaan jalan yang terdiri atas agregat halus atau pasir atau campuran keduanya dan aspal keras yang dicampur, dihamparkan dan dipadatkan dalam

Gesang kawula, Gusti, lumados mring Paduka Saben kula makarti, Paduka kang makarya... Rapat Koordinasi Pengurus

Cagar Alam Gunung Celering, sekitar 50% dari luas total kawasan yang terganggu oleh aktivi- tas masyarakat dapat diubah fungsinya dengan cara direstorasi dan diperkaya dengan

Dalam kerangka konsep diatas dapat dilihat bahwa dari karakteristik penderita Diabetes Mellitus (umur, jenis kelamin, suku, berat badan, pekerjaan, pendidikan,

Maknanya adalah; hanya milik Allah q apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi agar Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat buruk dengan melakukan

Penelitian ini sangat menarik untuk diteliti mengingat bahwa Pulau Dewata Bali merupakan tempat wisata yang banyak dikunjungi turis mancanegara, terdapat berbagai

Pada tahun 2003, berdasarkan hasil analisis daerah rawan DBD dilihat dari faktor lokasi kejadian dan faktor kesehatan lingkungan, kecamatan Cibeunying Kidul dan kecamatan

Kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. Pertama, rata-rata komponen dari urutan tidak memenuhi sampai memenuhi adalah komponen indikator soal, kunci/kriteria, rumus