SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB
POTENSI BISNIS DI KOTA BANDUNG
Hadi Muhammad
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia
Jln. Dipati Ukur No.112 Bandung 40132 adhie.weezer@yahoo.com
ABSTRAK
Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian perdagangan adalah suatu
institusi pemerintahan yang mempunyai tugas melaksanakan pemerintahan,
seperti mengelola data bisnis di kota Bandung, dengan adanya Dinas Koperasi,
UKM dan Perindustrian perdagangan para investor da pat menentukan lokasi
yang baik untuk berbisnis, supaya lebih efektif dan efisien dalam pencarian
potensi bisnis maka diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu dalam
menentukan potensi bisnis.
Dengan sistem informasi geografis (SIG) berbasis web maka informasi
yang dihasilkan menjadi lebih informatif dan memudahkan dalam memperoleh
data spasial dan data non spasial serta dilengkapi dengan metode Analitic
Hierarcy Process (AHP) sebagai sistem untuk menentukan potensi bisnis.
Berdasarkan hasil pengujian secara fungsional (alpha) dan betha
diharapkan aplikasi ini dapat membantu memudahkan dalam memperoleh
informasi secara cepat tentang persebaran lokasi - lokasi potensi bisnis serta
dalam menentukan potensi bisnis dapat dilakukan dengan lebih optimal.
Kata Kunci
: Sistem Informasi Geografis, Peta, Potensi, Metode AHP
1.
PENDAHULUAN
1.1 Identifikasi Masalah
Bagaimana cara membangun ”Bagaimana membangun suatu sistem informasi geografis berbasis Web yang mampu memberikan informasi tentang daerah yang masih berpotensi untuk dimulainya suatu bisnis dan
bisnis yang cocok untuk daerah tersebut”.
Objek penelitian dilakukan di Dinas Koperasi, UKM, dan PERINDAG Kota Bandung
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi geografis berbasis web Potensi bisnis di kota Bandung. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.Membantu masyarakat yang ingin memulai usaha atau para investor yang ingin mengembangkan usaha.
2.Menyediakan data dan informasi berbasis web agar sebaran potensi bisnis di kecamatan wilayah kota bandung bisa di kenali oleh masyarakat luas atau investor pengembang.
3.Memudahkan dalam memperoleh informasi data spasial dan data non spasial secara cepat tentang persebaran lokasi - lokasi potensi bisnis yang dilengkapi dengan peta spasial pendukung seperti jalan, batas kecamatan, pompa bensin dan tempat wisata pada peta.
4.Dengan penggambaran melalui peta digital diharapkan informasi yang didapatkan lebih terintegrasi antara data spasial dengan data non spasial.
bisnis tersebut menjadi lebih cepat karena sudah didukung oleh sistem yang terintegrasi.
1.4 Manfaat
Manfaat yang didapat dalam pembangunan sistem informasi geografis ini antara lain :
1.Dapat membantu memudahkan mencari lokasi-lokasi berpotensi bisnis .
2.Dapat mempercepat proses pencarian informasi potensi bisnis.
3.Dapat mengenalkan potensi yang ada kepada masyarakat luas.
4.Dapat memudahkan pembacaan peta dari sebaran potensi yang ada.
2.
MODEL, ANALISA, DESAIN,
DAN IMPLEMENTASI
2.1 Model
1.Tahap pengumpulan data a. Studi Kepustakaan. b. Observasi.
c. Wawancara.
2. Tahap pembuatan perangkat lunak. a. Requirements analysis and definition b. System and software design
c. Implementation and unit testing d. Integration and system testing e. Operation and maintenance
2.2 Analisis Masalah
Kota Bandung memiliki 26 kecamatan, jenis bisnis yang paling menonjol sebagai potensi dari Kota Bandung itu sendiri adalah bisnis distro, fo, supermarket dan hotel. Namun sayangnya pengolahan dan pengembangan potensi ini kurang terkoordinir sehingga pertumbuhannya menjadi lambat. Hal ini dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan informasi-informasi mengenai potensi bisnis apa yang cocok untuk dikembangkan dan berada di daerah manakah potensi bisnis itu berada. Karena kekurangan informasi ini lah sehingga pihak pengembang atau investor sulit untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bisnis. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem yang dapat memberikan informasi letak lokasi-lokasi berpotensi bisnis dalam bentuk peta digital disertai data-data atributnya agar mudah dicerna dan
memudahkan untuk mendapatkan informasi geografis secara cepat dan terintegrasi dari objek potensi tersebut, karena selama ini baik masyarakat maupun perangkat pemerintah dalam pencarian lokasi dan data-data potensi masih dilakukan secara manual melalui peta kertas biasa yang sulit didapatkan meskipun ada pada instansi pemerintah namun peta tersebut tidak up to date dan kurang memberikan gambaran yang memuaskan, dan akhirnya harus mencari dan observasi langsung ke tempat yang dituju dan itu sangat membutuhkan biaya yang cukup besar.
2.3 Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
2.4 Diagram Alir Manajemen Basis
Data Web SIG-
Gambar 1. Pembuatan data Spasial
DATA SPASIAL PETA BANDUNG
DIGITASI PETA
BASIS DATA SPASIAL REGISTRASI
Gambar 2. Pembuatan data Non Spasial.
Gambar 3. Diagram perencanaan
pembuatan database
2.5 Diagram Alir Pembangunan
Web SIG-
Gambar 4. Diagram alir pengolahan data spasial.
Gambar 5. Diagram alir pengolahan data non spasial.
BASIS DATA NON SPASIAL MASUKAN DATA
DATA TEKS DAN ANGKA (STATISTIK)
ANAL ISIS SISTE
SIG SISTE
M MAN AJEM EN BASIS
BASIS DATA
NON
BASIS DATA SPASI
Input Registrasi
Peta Mulai
Peta bandung lengkap Dalam format .JPEG
Registrasi Peta
Lakukan digitasi sesuai peta dasar
Disimpan dalam Basis Data
MapInfo
Basis data Spasial (vektor)
Mulai
Pilih layer spasial hasil digitasi yang akan diinputkan data atributnya
Input Data atribut
Disimpan dalam Basis
Data MapInfo
Gambar 5. Diagram alir proses konversi data.
2.6 Desain
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Admin Mengelola Project Memiliki Layer Kecamatan Jalan Terdiri atas Kriteria Sarana_potensi mengelola Terdiri atas Pengunjung Mengelola Memiliki username password 1 1 1 N 1 1 N N N 1 N Id_pengunjung Nama_pengunjung nama width latmax height scale transfactor adminpassword title Id_project isprojected lonmin lonmax latmin Id_layer shape namefield Id_jalan geometry xmin xmax ymin ymax Nama_jalan Nama_kecamatan Jumlah_pendatang Kepadatan_penduduk Id_kecamatan xmin xmax ymin ymax Id_layer populasi Income_perkapita luas 1 Nama_kriteria Id_kriteria Id_kecamatan Id_jalan Id_sarana No_alamat longitude latitude N 1 Terdiri atas N 1 Terdiri atas N 1 1 Id_layer Id_layer Id_layer Id_kategori Terdiri atas 1 N Id_kecamatan 1 Memiliki Id_kriteria Id_project Komentar Id_pengunjung username komentar di isi N 1 nilai_kriteria Nama_sarana kategori Nama_kategori Id_kategori Memiliki banyak_kategori Terdiri atas 1 N Id_kriteria Terdiri atas 1 1 Id_komentar N 1
Gambar 6. ERD (Entity Relationship Diagram)
2. Relasi tabel
Admin PKusername password kriteria PKid_kriteria id_kategori nama_kriteria nilai_kriteria Project PKid_project title isprojected lonmin lonmax latmin latmax width height scale transfactor admin password Layer PKlayer_id shape nama_field id_project Pengunjung PKid_pengunjung nama_pengunjung sarana_potensi PKid_sarana id_kriteria id_jalan id_kecamatan id_kategori nama_sarana no_alamat longitude latitude id_layer jalan PKid_jalan id_layer id_kecamatan geometry xmin xmax ymin ymax nama_jalan kecamatan PKid_kecamatan id_layer geometry xmin xmax ymin ymax populasi income perkapita luas jumlah_pendatang nama_kecamatan kepadatan penduduk komentar PKid_komentar id_pengunjung username Komentar kategori PKid_kategori nama_kategori banyak kategori
Gambar 7. Relasi table
3. Diagram Konteks
SIG Potensi Bisnis di kota Bandung Admin
Pengunjung Username, password
Request data kriteria Request data sarana potensi Request data jalan Request data kecamatan
Info login Respon data kriteria Respon data sarana potensi Respon data jalan Respon data kecamatan
Cari Data kriteria Cari data sarana potensi Data penilaian kriteria Data buku tamu
Info data jalan Info data kecamatan Info kriteria Info sarana potensi Info potensi bisnis Info data buku tamu Peta digital
Gambar 8. Diagram konteks
4. DFD (Data Flow Diagram)
1.0 Login Admin 2.0 Pengolahan Data kriteria 8.0 Tampil Data Spasial 5.0 Pengolahan Data jalan 6.0 Pengolahan Data kecamatan 7.0 Pengolahan Buku Tamu Username, password Info login Request Data kriteria
Respon Data kriteria
Respon
data jalan Request
Data jalan Respon Data Kecamatan Request Data kecamatan Login valid Login valid Pengunjung Data kecamatan Data jalan Data Sarana potensi Info data kriteria Data jalan Cari data kriteria Info data kecamatan Data tamu Info data tamu Peta digital Tb_admin Username password Tb_kriteria Data kriteria Tb_jalan data jalan Tb_kecamatan Data kecamatan Tb_project Data project Tb_layer Data layer Tb_tamu Data tamu 9.0 Menentukan potensi bisnis Data penilaian kriteria Info Potensi Bisnis, Info kriteria, Info sarana potensi Data kriteria Login valid 3.0 Pengolahan Data sarana potensi Request Data sarana potensi Respon Data sarana potensi
Login valid
Tb_sarana_potensi Data sarana potensi
Cari data sarana potensi Info sarana potensi
Data Sarana potensi
4.0 Pengolahan Data kategori Request Data kategori
Respon Data kategori
Login valid
Tb_kategori Data kategori Data kategori
Gambar 9. DFD level 1
5. Menu web admin
webSIG
Home Profil Distro &
clothing FO Supermarket Hotel Guest
book
Potensi bisnis
Potensi bisnis dan perhitungan AHP
Restoran
Gambar 10. Arsitektur menu web admin.
Basis data Spasial dan non
spasial
SIG Potensi bisnis di Kota
Bandung Translate ke format ESRI shape (.shp)
Tampilkan dalam basis web
6. Menu web pengunjung
webSIG
Kecamatan Jalan Sarana_potensi kategori kriteria Buku_tamu Admin
view tambah edit hapus Ganti password
Logout
Gambar 11. Arsitektur menu web
pengunjung.
2.8 Implementasi
Perangkat lunak yang digunakan pada sistem komputer dalam membangun Website SIG identifikasi potensi wilayah ini adalah sebagai berikut:
1. Sistem Operasi Windows XP Profesional SP 2.
2. Macromedia Dreamweaver 8 untuk penulisan kode program.
3. Map Info Profesional 10.0. 4. Arc View 3.0.
5. Ekstensi Opensvgmapserver101 6. Internet Explorer sebagai browser 7. Wampserver untuk local internet dan
penyimpanan database
8. SVG Viewer sebagai plugin untuk membaca data geometri.
1. Tampilan peta dasar yang akan diregistrasi
Gambar 7. Peta dasar
2. Tampilan peta hasil registrasi dan digitasi
Gambar 8. Peta hasil registrasi dan digitasi
3. Database SIG hasil konversi dari .TAB ke format ESRI (.shp)
4. Database SIG hasil konversi dari format ESRI ke format mysql.
Gambar 10. Database SIG mysql
5. Tampilan halaman utama pengunjung
Gambar 11. Halaman index pengunjung.
6. Tampilan halaman potensi
Gambar 12. Halaman Potensi
7. Tampilan info objek peta
Gambar 14. Halaman info peta
8. Tampilan menu admin
3.
HASIL DAN DISKUSI
3.1 Fasilitas SIG Potensi Wilayah
Sistem informasi yang dibangun mempunyai kemampuan sebagai berikut :
a. Menghasilkan peta sebaran lokasi komoditas pertanian, peternakan dan industri disertai objek pendukung lainnya seperti jalan, batas kecamatan dan letak pasar tradisional yang mempengaruhi kegiatan distribusi komoditas potensi. b. Menghasilkan peta klasifikasi komoditas
pertanian, peternakan, dan industri beserta data atribut dari objek potensi yang ada pada peta tersebut dan dapat diakses secara langsung dari peta tersebut.
c. Menghasilkan peta jangkauan distribusi komoditas tersebut.
d. Menghasilkan peta wilayah yang belum memiliki potensi.
e.
Dapat melakukan analisis dari gabungan berbagai data untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil analisis secara geografis.
3.2 Perangkat Lunak
WebSIG ini akan berjalan normal pada spesifikasi software sebagai berikut :
a. Sistem Operasi Windows
b. Internet Eksplorer with SVG ViewerIE
c. Atau Mozilla Firefox with SVG ViewerFirefox
SVG (Scalable Vector Graphics) merupakan sebuah format standar dokumen yang disediakan untuk membuat content grafis berdasarkan vektor melalui web. Dengan konsep vektor ini, tampilan yang dihasilkan dapat diatur sekalanya dan diproses dengan komputasi grafis sehingga jika dilakukan proses pembesaran(zoom) hasilnya tetap bagus.
3.3 Cara Kerja SIG
SIG menghubungkan sekumpulan unsur-unsur peta dengan atribut-atributnya di dalam satuan yang dikenal sebagai “layers”. Contoh layers misalnya sungai, bangunan, jalan, laut, batas-batas administrasi, hutan dan lain-lain. Kumpulan dari layers ini
membentuk basis data SIG. Dengan demikian, perancangan basisdata merupakan hal yang penting dalam SIG untuk menentukan efektifitas dan efisiensi proses-proses masukan, pengelolaan, dan keluaran SIG.
Gambar 16. Cara Kerja SIG
4.
KESIMPILAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Sistem yang dibangun dapat memberikan gambaran sebaran potensi wilayah di Kabupaten Garut dengan berbasis web sehingga potensi wilayah Garut bisa diketahui oleh masyarakat luas dan selain itu kita bisa mengetahui wilayah mana yang dominan memiliki potensi dan wilayah mana yang tidak.
2. Dengan adanya sistem informasi geografis ini maka informasi sebaran potensi dapat diperoleh dengan cepat dan mampu menghasilkan output dalam bentuk peta digital.
3. Pada sistem ini database dari setiap objek peta dapat diperbaharui oleh admin sesuai dengan kebutuhan dan data real agar data menjadi lebih up to date dan cukup membantu bagi masyarakat ataupun investor yang ingin mengembangkan potensi serta cukup membantu dalam perencanaan kegiatan dan pendistribusian hasil komoditas potensi.
4.2 Saran
1. Penambahan entitas atau tabel lain yang mendukung selain dari entitas yang tersedia dalam sistem ini akan menjadikan sistem lebih berdaya guna. 2. Karena keterbatasan tools yang dimiliki
oleh saya dalam membangun sistem informasi geografis ini, diharapkan untuk kedepannya dalam hal registrasi peta dilakukan lebih dari empat titik acuan, serta menggunakan alat seperti GPS untuk mengetahui titik tersebut dengan terjun langsung ke lapangan agar nilai error dari keakuratan kordinat bisa lebih di minimalisir.
3. Dalam pengolahan data spasial diharapkan bisa lebih ditingkatkan dimana admin bisa langsung memanipulasi data spasial tidak hanya data point saja.
5.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Andri Heryandi, S.T. Aplikasi Database Berbasis Web.pdf, Diktat Aplikasi Teknologi Online.
[2]. Hakim, Lukmanul (2008), Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Lokomedia, Yogyakarta.
[3]. Heryanto, Imam, Raharjo,Budi (2008), Memahami Konsep SQL dan PL/SQL di Oracle,Informatika, Bandung.
[4]. Riyanto, Indelarko, Prilnali (2006), Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Dekstop dan Web, Yogyakarta.
[5]. Jogiyanto, H. M., Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Jakarta, 1989.
[6]. Prahasta, E., 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. CV. Informatika, Bandung.