• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJA"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

MATEMATIKA KELAS X DAN XI DI SMAN 3 PONOROGO

UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR BAHASA INDONESIA PADA SEMESTER GENAP KELAS XI

Disusun Oleh :

1. ALFAIS FAUZI (27)

2. SHAGITA RAMAYANA (16)

3. SRI LATIFAH (21)

4. TAFTA GILANG P. (05)

SMA NEGERI 3 PONOROGO

Jalan Laksamana Yos. Sudarso III/1 Telepon (0352) 481525 JAWA TIMUR

2015

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN

(2)

UNTUK MEMENUHI TUGAS AKHIR BAHASA INDONESIA PADA SEMESTER GENAP KELAS XI

Disusun Oleh :

5. ALFAIS FAUZI (27)

6. SHAGITA RAMAYANA (16)

7. SRI LATIFAH (21)

8. TAFTA GILANG P. (05)

SMA NEGERI 3 PONOROGO

Jalan Laksamana Yos. Sudarso III/1 Telepon (0352) 481525 JAWA TIMUR

2015

LEMBAR PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DAN XI DI SMAN 3 PONOROGO” disusun oleh Alfais Fauzi Dermawan, Shagita Ramayana, Sri Latifah, dan Tafta Gilang Pratama telah diteliti, disetujui, dan disahkan pada :

(3)

tanggal :

Pembimbing

SRI WAHYUNI, S.Pd. NIP 19700113 199512 2 002

ABSTRAKSI

MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DAN XI DI SMAN 3 PONOROGO

Oleh : Alfais Fauzi Dermawan, Shagita Ramayana, Sri Latifah, dan Tafta Gilang Pratama.

Kata Kunci : Minat, Matematika

(4)

Matematika adalah mata pelajaran dasar yang sudah diajarkan kepada siswa mulai pendidikan awal sampai pendidikan akhir. Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting dan menjadi induk dari mata pelajaran yang lain. Namun kenyataannya, saat ini banyak siswa yang kurang mencintai

pendidikan terutama pelajaran matematika. Di SMAN 3 Ponorogo,siswa-siswinya kurang berminat terhadap mata pelajaran Matematika. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rasa minat siswa terhadap pelajaran matematika, yaitu guru, keluarga, materi pelajaran, saran belajar dan kemampuan siswa.

Namun, setelah melakukan penelitian diperoleh hasil bahwa tingkat keminatan siswa pada mata pelajaran Matematika sebanyak 65 siswa dengan persentase 40,625% dari jumlah sampel 160 siswa kelas X dan XI SMAN 3 Ponorogo. Penyebab dari suka dan tidak menyukainya siswa terhadap mata pelajaran Matematika adalah guru dan materi yang dipilih oleh 70 siswa kelas X dan XI SMAN 3 Ponorogo dengan persentase 43,75% dari jumlah sampel. Harapan terhadap guru untuk meningkatkan minat atau rasa suka siswa terhadap mata pelajaran Matematika adalah agar guru selalu menciptakan suasana senang dalam pembelajarannya di dalam kelas.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan judul “MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DAN XI DI SMAN 3 PONOROGO” tanpa halangan apapun. Karya tulis ini dibuat dalam rangka untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.

(5)

1. Ibu Sri Wahyuni, S.Pd, yang telah bersedia memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesainya karya tulis ini.

2. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan sehingga terselesainya karya tulis ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalamkarya tulis ini. Untuk itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan karya tulis ini.

Ponorogo, April 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i LEMBAR PENGESAHAN ... ii ABSTRAKSI ...

iii

KATA PENGANTAR...

iv

(6)

v

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Masalah ... 5

1.6 Definisi Istilah ... 5

1.7 Hipotesis ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 6

(7)

2.2 Pengertian Matematika ... 8

2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Minat Siswa Terhadap Matematika ...

12

BAB III METODE PENELITIAN ...

17

3.1 Jenis Penelitian ...

17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...

17

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...

17

3.4 Metode Pengumpulan Data ...

18

3.5 Teknik Pengumpulan Data ...

18

3.6 Desain Penelitian ...

18

(8)

20

4.1 Hasil ...

20

4.2 Pembahasan ...

29

BAB V PENUTUP ...

33

5.1 Kesimpulan ...

33

5.2 Saran ...

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel.1 ... 21

Tabel.2 ... 22

Tabel.3 ... 23

Tabel.4 ... 24

Tabel.5 ... 25

Tabel.6 ... 26

Tabel.7 ... 27

(10)

Tabel.9 ... 29

DAFTAR DIAGRAM

Diagram.1 ... 21

Diagram.2 ... 22

(11)

Diagram.4 ... 24

Diagram.5 ... 25

Diagram.6 ... 26

Diagram.7 ... 27

Diagram.8 ... 28

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hakikat pembangunan nasional adalah membangun manusia seutuhnya dan membangun masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Hal ini dapat diartikan bahwa pembangunan bukan berarti segi fisik saja, melainkan juga membangun mental dan spiritual.

Pembangunan dalam rangka era tinggal landas ini, memerlukan manusia yang berkualitas. Sebagaimana digambarkan dalam GBHN 1988, manusia yang berkualitas adalah manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, berkepribadian, disiplin, mau bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, mempunyai rasa kebangsaan dan rasa kesetiaan sosial, percaya pada diri sendiri, bersikap inovatif, dan produktif serta kreatif.

http://wwwmeawmoon.blogspot.com/2011/05/minat-siswa-terhadap-matematika.html diakses tanggal 7 April 2015.

(13)

dikenalkan dengan pelajaran-pelajaran yang sesuai dengan kurikulim yang dijalankan di sekolah. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan untuk dasar segala bentuk kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari adalah Matematika.

Matematika adalah mata pelajaran dasar yang sudah diajarkan kepada siswa mulai pendidikan awal sampai pendidikan akhir. Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting dan menjadi induk dari mata pelajaran yang lain. Namun kenyataannya, saat ini banyak siswa yang kurang mencintai pendidikan terutama pelajaran matematika. Kebanyakan siswa sekolah jenuh terhadap pelajaran matematika disebabkan belum ada sesuatu hal yang mampu membangkitkan minat para siswa-siswi sekolah untuk menyukai mata pelajaran matematika bahkan untuk sekedar membaca dan membolak-balik buku matematika siswa-siswi cenderung malas. Sampai saat ini matematika masih dianggap mata pelajaran yang sulit, membosankan, bahkan menakutkan.

Matematika masih dipandang sebagai salah satu bidang studi yang sulit dan anggapan bahwa matematika tidak disenangi atau bahkan paling dibenci, masih saja melekat pada kebanyakan siswa yang

(14)

dimengerti, tetapi kebanyakan dari siswa selalu menanggap Matematika itu ialah sebagai momok yang sangat menakutkan.

Para psikolog pendidikan menyebutkan bahwa prestasi belajar sangat erat hubungannya dengan peristiwa atau proses belajar. Hal ini berarti partisipasi siswa merupakan suatu dimensi yang penting bagi kehidupan lembaga dalam mempengaruhi hasil belajar secara kognitif, afektif maupun motorik, yang berarti bila proses belajar mengajar berjalan dengan baik yaitu jika siswa atau peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik dan tekun. Untuk itu perlu diusahakan peningkatan kualitas proses belajar mengajar yang baik, meliputi komponen siswa, materi pelajaran, dan sebagainya.

http://wwwmeawmoon.blogspot.com/2011/05/minat-siswa-terhadap-matematika.html diakses tanggal 7 April 2015.

SMAN 3 Ponorogo merupakan salah satu sekolah formal yang favorit di Ponorogo . Tentu di SMAN 3 Ponorogo juga diajarkan mata pelajaran Matematika. Setiap minggu Matematika diajarkan dengan waktu 4 jam pelajaran. Namun, seperti di sekolah lainnya, tidak semua siswa SMAN 3 Ponorogo berminat dan menyukai pelajaran Matematika. Banyak siswa yang menganggap Matematika menjadi pelajaran horor. Meskipun demikian masih ada juga siswa yang menyukai Matematika.

(15)

TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DAN XI DI SMAN 3 PONOROGO.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

a. Bagaimana tingkat minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika di SMAN 3 Ponorogo?

b. Apa penyebab kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran Matematika di SMAN 3 Ponorogo?

c. Bagaimana cara untuk meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran Matematika di SMAN 3 Ponorogo?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

a. Mengetahui tingkat keminatan siswa pada mata pelajaran Matematika. b. Mengetahui penyebab kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran

Matematika.

c. Mengetahui cara untuk meningkatkan minat siswa saat mengikuti mata pelajaran Matematika.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Dapat membantu mengatasi kurang minatnya siswa pada mata pelajaran Matematika.

(16)

c. Dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan peneliti dibidang penelitian.

d. Memberi motivasi bagi peneliti untuk melakukan penelitian lain agar menghasilkan karya yang lebih baik dan bermanfaat.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut :

a. Sampel untuk penelitian ini terbatas hanya pada siswa kelas X dan XI SMAN 3 Ponorogo yang berjumlah 160 siswa dari populasi 320 siswa b. Penelitian ini hanya terbatas pada penelitian minat belajar siswa pada

mata pelajaran Matematika.

1.6 Definisi Istilah

a. Minat : Kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu b. Matematika : Pengetahuan tentang penalaran logika dan

berhubungan dengan bilangan 1.7 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah maka dalam penelitian ini dapat diambil hipotesis bahwa siswa SMAN 3 Ponorogo kurang berminat terhadap mata pelajaran Matematika.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI

(17)

“Minat adalah suatu keadaan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikan lebih lanjut.”(Walgito,1981:38). Dalam belajar diperlukan suatu pemusatan perhatian agar apa yang dipelajari dapat dipahami. Sehingga siswa dapat melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat dilakukan. Terjadilah suatu perubahan kelakuan. Perubahan kelakuan ini meliputi, seluruh pribadi siswa baik kognitif, psikomotor maupun efektif.

“Minat adalah kecenderungan yang agak menetap untuk merasa tertarik pada bidang-bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu.”(Winkel,1983:38).

“Minat adalah suatu rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh.”(Suryabrata,2002:68)

Minat seseorang terhadap suatu objek akan lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan

kebutuhan seseorang yang bersangkutan (Sardiman, 1990: 76). Menurut Tampubolon (1991: 41) mengatakan bahwa minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada motivasi.

Sedangkan menurut Djali (2008: 121) bahwa minat pada dasarnya

(18)

pekerjaan tersebut dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2003: 100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap sesuatu objek. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (2003: 180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Menurut Kartini Kartono (1996: 12) ninat

(19)

objek akan lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa Minat merupakan kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan rasa senang atau ketertarikan pada objek tertentu disertai dengan adanya pemusatan perhatian kepada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas objek tertentu, sehingga mengakibatkan seseorang

memiliki keinginan untuk terlibat secara langsung dalam suatu objek atau aktivitas tertentu, karena dirasakan bermakana bagi dirinya dan ada harapan yang di tuju. 10 Dari pendapat para ahli di atas peneliti

mengambil kesimpulan bahwa timbulnya minat seseorang itu disebabkan oleh beberapa faktor penting yaitu fsakttor intern dan ekstern. Adapun faktor intern terdiri dari perhatian, tertarik, dan aktifitas, sedangkan faktor ekstern terdiri dari keluarga, sekolah, dan lingkungan.

http://eprints.uny.ac.id/7637/3/BAB%202%20-%2008601247038.pdf diakses tanggal 21 April 2015. 2.2 Pengertian Matematika

Matematika (dari bahasa

Yunani: μαθηματικά - mathēmatiká) adalah studi besaran, struktur, ruang, dan perubahan. Para matematikawan mencari

(20)

aksioma-aksioma dan definisi-definisi yang bersesuaian.

http://id.wikipedia.org/wiki/Matematika diakses tanggal 7 April 2015

Matematika merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa. Untuk itu diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran (Dimyati, 1994:15).

“Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logika dan berhubungan dengan bilangan” (Soedjadi, 2000:11). Pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasinya merupakan cabang dari matematika, bahkan tidak jarang merupakan titik tolak suatu pengembangan struktur dalam matematika. Dengan demikian tidaklah salah bahwa berhitung itu sangat penting dan mendasar dalam matematika.

“Matematika merupakan ilmu menghitung dengan menggunakan bilangan-bilangan; ilmu hitung modern; ilmu berhitung dengan cara lama.” (Badudu,1994:875)

(21)

kebenaran sebelumnya sudah diterima sehingga keterkaitan antara konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.”

Kurikulum 2006:“Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang, dan diskrit. Untuk mengusai dan menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.”

Johnson dan Rising (1972):“Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.”

Yansen Marpaung: “Matematika adalah ilmu yang dalam perkembangannya penggunaanya menganut metode deduksi.”

(22)

Suwarsono: “Matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas yaitu; objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ketat.”

James dan james (1976) :“Matematika adalah ilmu tentang logika

mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis, dan geometri.”

Susilo:“Matematika bukanlah bukanlah sekedar kumpulan angka, simbol, dan rumus yang tidak ada kaitannya dengan dunia nyata. Justru sebaliknya, matematika tumbuh dan berakar dari dunia nyata.”

Suherman (2003):“Matematika adalah disiplin ilmu tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.”

Abdurrahman (2002) :“Matematika adalah bahasa simbiolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan berfikir.”

Andi Hakim Nasution:“Matematika adalah ilmu struktur, urutan (order), dan hubungan yang meliputi dasar-dasar perhitungan, pengukuran, dan penggambaran bentuk objek.”

(23)

2.3 Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi Rasa Minat terhadap Pelajaran Matematika

Kebanyakan siswa tidak menyukai mata pelajaran Matematika karenan beberapa faktor. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi rasa minat siswa terhadap pelajaran matematika : a. Guru

Faktor Guru dalam hal ini sangatlah penting, karena seorang guru harus dapat menciptakan suasana yang

menyenangkan dalam menyajikan materi. Hal ini dimaksudkan agar dapat menimbulkan semangat pada siswa untuk mempelajari suatu materi yang diberikan. Namun sebaliknya , jika seorang guru tidak dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan , maka akan menimbulkan rasa kejenuhan pada diri siswa yang dapat berakibat pada menurunnya minat siswa terhadap pelajaran

matematika.

Selain dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, seorang guru harus dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik sehingga mempermudah siswa dalam memahami pelajaran. Namun sebaliknya, jika seorang guru tidak dapat menyajikan pelajaran dengan baik maka akan mempersulit siswa untuk

(24)

ini diperlukan seorang guru yang profesional agar dapat menyampaikan materi pelajaran dengan baik.

Semua siswa yang mengisi angket mengatakan bahwa mereka menyukai guru yang mengajar. Namun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 29 siswa responden yang mengatakan menyukai matematika karena faktor guru adalah sebanyak 10 orang, sedangkan 19 orang lainnya menyatakan faktor lain, yaitu seperti materi tidak banyak hafalan, merasa tertantang, dapat memecahkan soal, dan materi menarik.

b. Keluarga

Selain faktor guru, faktor keluarga juga dapat

mempengaruhi minat siswa terhadap pelajaran matematika. Karena dorongan dari orang tua dapat membangkitkan siswa untuk lebih semangat dalam belajar. Namun apabila seorang siswa tidak mendapatkan dukungan dari orang tua mereka, maka akan menimbulkan rendahnya minat siswa terhadap suatu pelajaran.

c. Materi Pelajaran

(25)

rasa bosan dan rasa kejenuhan dalam mempelajari materi. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa hal, yaitu sebagai berikut : 1. Siswa Merasa Tertantang Dengan Materi Yang Dipelajarinya.

Memiliki rasa tertantang dalam mempelajari materi matematika akan membuat siswa ingin lebih mengetahui lebih jauh materi yang telah dipelajarinya. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dari 29 responden yang menyatakan merasa tertantang mempelajari matematika yaitu 2 orang. 2. Siswa Dapat Memecahkan Soal Matematika

Keberhasilan siswa dalam memecahkan soal matematika dapat memacu siswa untuk ingin lebih mengetahui pelajaran matematika tersebut. Namun apabila siswa tidak berhasil memecahkan suatu soal, maka akan timbul rasa jenuh dan bosan bahkan menyerah untuk menyelesaikan soal, sehingga mereka menggunakan cara lain yaitu dengan mengharapkan teman yang lebih mengetahui. Hasil dari penelitian menunjukkan dari 29 responden yang menyukai matematika karena dapat

memecahkan soal yaitu sebanyak 6 orang siswa. 3. Materi Tidak Banyak Hafalan

(26)

pelajaran matematika dapat memacu pikiran serta logika mereka. Selain itu, mereka juga beranggapan bahwa

matematika adalah pelajaran yang sangat menarik. Hasil dari penelitian menunjukan dari 29 siswa yang mengatakan pelajaran matematika tidak banyak menghafal yaitu sebanyak 5 orang.

4. Materi Menarik

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa siswa dapat menyukai pelajaran matematika karena mereka menganggap pelajaran tersebut menarik dan dapat memacu pikiran. Dan mereka juga

beranggapan bahwa pelajaran matematika berguna untuk masa depan mereka. Dari 29 siswa yang mengatakan hal demikian adalah 6 orang siswa. Hal ini membuktikan bahwa rasa tertarik terhadap suatu pelajaran dapat berpengaruh pada minat siswa. d. Sarana Belajar

Sarana belajar juga dapat berpengaruh dalam

(27)

suatu pelajaran. Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran matematika adalah kebanyakan guru tidak mengawali pembelajaran dengan mengambil benda di sekitar sebagai media pembelajaran. Akibatnya proses pembelajaran di kelas kurang bermakna. (Agus Budi Hartono.2007.

http://p4tkmatematika.com ) e. Kemampuan Siswa

Kemampuan seorang siswa juga dapat berpengaruh dalam pengembangan minat siswa terhadap pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena apabila siswa tidak memiliki kemampuan yang baik dalam menerima materi yang telah diberikan, maka akan berakibat munculnya rasa kurang tertarik siswa untuk mempelajari materi. Rasa kurang tertarik ini disebabkan karena siswa merasa kesulitan dalam menerima materi.

(28)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian dengan judul “MINAT BELAJAR SISWA

TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DAN XI DI SMAN 3 PONOROGO” merupakan penelitian yang bersifat noneksperimental.

Perolehan data/informasi dalam Karya Tulis ini dilakukan dengan melakukan penyebaran angket, serta penelusuran informasi melalui internet.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul “MINAT BELAJAR SISWA

TERHADAP MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X DAN XI DI SMAN 3 PONOROGO” berlokasi di SMAN 3 Ponorogo Jalan Laks. Yos Sudarso III/I Ponorogo pada 31 Maret 2015.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas X dan XI SMAN 3 Ponorogo sebanyak 5 kelas. Sedangkan sampel yang

(29)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian melakukan penelitian ini dengan metode pengumpulan data berupa angket yang didukung oleh hasil dari informasi internet.

3.5 Teknik Analisa Data

Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap :

a. Tahap pertama peneliti melakukan persiapan berupa pencarian data, merancang pembuatan angket, dan pembagian angket yang diisi oleh siswa kelas X dan XI SMAN 3 Ponorogo.

b. Tahap kedua mengidentifikasi hasil jawaban dari angket dan menulis hasilnya, serta dilakukan pengolahan data ke dalam bentuk tabel yang selanjutnya pendeskripsian.

c. Tahap terakhir peneliti mengambil kesimpulan dari paparan yang telah dibuat.

3.6 Desain Penelitian

Dalam penelitian ini mengacu pada tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan informasi (data), dan tahap pengolahan informasi (data). Deskripsi masing-masing tahap adalah sebagai berikut :

(30)

Dalam tahap ini peneliti melakukan persiapan dengan mencari tema yang akan dibahas,menentukan populasi dan sampel, dan merencanakan rancangan penelitian berupa pencarian data, merancang pembuatan angket, pembagian angket yang diisi oleh responden.

3.6.2 Tahap Pengumpulan Informasi (Data)

Dalam tahap ini, peneliti mengumpulkan informasi dari internet dan melakukan pengumpulan data dari hasil penyebaran angket terhadap responden yang telah ditentukan.

3.6.3 Tahap Pengolahan Informasi (Data)

Dalam tahap ini, peneliti memasukkan hasil dari data-data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dan angket ke dalam tabel yang akan diberi pembahasan secara lengkap. Adapun daftar pertanyaan yang digunakan dalam angket terlampir pada lampiran.

(31)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1

Hasil

Tabel.1 Peminat Mata Pelajaran Matematika

No Jawaban Jumlah Persentase

1. Ya 65 40,625%

2. Tidak 55 34,375%

(32)

Diagram.1

40.63%

34.38% 25.00%

Peminat Mata Pelajaran Matematika

(33)

Tabel.2 Alasan

Tabel.2 Menyukai dan Tidak Menyukai Matematika

Diagram.2

No Jawaban Jumlah Persentase

1. Guru 22 13,75%

2. Materi 68 42,50%

(34)

13.75%

42.50% 43.75%

Alasan Menyukai dan Tidak Menyukai Matematika

Guru Materi Keduanya

(35)

Tabel.3 Waktu Mulai Suka dan Tidak Suka Mata Pelajaran Matematika

Diagram.3

Waktu Mulai Suka dan Tidak Suka Mata Pelajaran Matematika

SD SMP SMA

No Jawaban Jumlah Persentase

1. SD 89 55,625%

2. SMP 39 24,375%

(36)

Tabel.4 Nilai yang Sering Diperoleh untuk Mata Pelajaran Matematika

No Jawaban Jumlah Persentase

1. <KKM (<75) 52 32,50%

2. Mencapai KKM (75) 53 33,125%

(37)

32.50%

33.13% 34.38%

Nilai yang Sering Diperoleh untuk Mata Pelajaran Matematika

<KKM (<75) Mencapai KKM (75) >KKM (>75)

(38)

Tabel.5 Tingkat Kepentingan Mata Pelajaran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

Diagram.5

No Jawaban Jumlah Persentase

1. Ya 125 78,125%

2. Tidak 9 5,625%

(39)

78.13% 5.63%

16.25%

Tingkat Kepentingan Mata Pelajaran Matematika dalam Kehidupan Sehari-hari

(40)

Tabel.6 Perasaan Siswa Saat Mengikuti Jam Pelajaran Matematika

Diagram.6

No Jawaban Jumlah Persentase

1. Senang 55 34,375%

2. Mengantuk 36 22,50%

3. Gelisah 6 3,75%

4. Pusing 31 19,375%

5. Takut 9 5,625%

(41)

34.38%

22.50% 3.75%

19.38%

5.63% 14.38%

Perasaan Siswa Saat Mengikuti Jam Pelajaran Matematika

Senang Mengantuk Gelisah Pusing Takut Lain-lain

(42)

Diagram.7

67.50% 6.88%

25.63%

Keinginan Mendapatkan Nilai Baik Pada Mata Pelajaran Matematika

Ya Tidak Kadang-Kadang

No Jawaban Jumlah Persentase

1. Ya 108 65,50%

2. Tidak 11 6,875%

(43)

Tabel.8 Manfaat yang Diperoleh dari Pembelajarana Matematika di Sekolah

No Jawaban Jumlah Persentase

1. Dapat melatih nalar dalam menghadapi

masalah sehari-hari

42 25,25%

2. Dapat mencari solusi dari sebuah

permasalahan

30 18,75%

3. Dapat menyusun strategi-strategi dalam

menghadapi sebuah permasalahan

36 22,50%

4. Mampu mengoperasikan bilangan

(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan

pembagian

(44)

14.00%

10.00%

12.00% 64.00%

Manfaat yang Diperoleh dari Pembelajarana Matematika di Sekolah

Dapat melatih nalar dalam menghadapi masalah sehari-hari

Dapat mencari solusi dari sebuah per-gan, perkalian, dan pembagian

Diagram.8

(45)

Diagram.9 N

o

Jawaban Jumlah Persentase

1. Guru selalu memberikan motivasi 34 21,25% 2. Guru selalu menciptakan suasana

senang

64 40,00%

3. Penyampaian materi tidak monoton 44 27,50%

(46)

10.18% 19.16%

13.17% 57.49%

Usaha Untuk Menambah Minat Siswa dalam Mempelajari Matematika

Guru selalu memberikan mo-tivasi

(47)

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil perolehan data angket, maka dapat dibahas sebagai berikut :

Peminatan siswa terhadap mapel Matematika merupakan langkah awal untuk memulai kesenangan siswa terhadap mapel Matematika. Dalam penyebaran angket, dapat diperoleh hasil pilihan dalam menyukai mapel Matematika. Dalam penyebaran angket dapat diperoleh hasil pilihan dalam menyukai mapel mapel Matematika 40,625% sampel memilih Ya, sebanyak 34,375% sampel memilih tidak, dan 25% dari sampel memilih Biasa. Maka dapat diambil kesimpulan dalam memilih daftar pertanyan ini yang paling banyak yakni menyukai mapel Matematika adalah 40,625%.

Sementara itu, alasan siswa menyukai dan tidak menyukai mata pelajaran Matematika adalah 13,75% karena guru mata pelajaran matematika, 42,5% karena materi yang disampaikan, dan 43,75% dari sampel memilih keduannya. Dari semua ini diperoleh hasil 43,75% memilih keduannya yaitu guru maupun materi.

(48)

pemilihan daftar pertanyaan ini yang paling banyak yakni sejak SD tidak menyukai mata pelajaran Matematika adalah 55,625%.

Selanjutnya, terdapat hasil dari pemilihan responden dari yaitu nilai yang sering diperoleh pada mata pelajaran Matematika. 32,5% sampel memilih kurang dari KKM (<KKM), 33,125% sampel memilih mencapai KKM (75), dan 34,75% sampel memilih lebih dari KKM (>KKM). Maka dapat diambil kesimpulan dalam pemilihan daftar pertanyaan ini paling banyak yakni lebih dari KKM adalah 43,375%.

Sementara itu, terdapat hasil dari pemilihan responden yaitu, pendapat penting tidaknya mata pelajaran Matematika. 78,125% sampel memilih Ya, 5,625% sampel memilih Tidak, dan 16,25% sampel memilih Biasa. Jadi dapat disimpulkan dari pemilihan responden tentang penting tidaknya mata pelajaran Matematika yang paling banyak yakni Ya adalah 78,125%.

Selanjutnya, terdapat hasil dari pemilihan responden yaitu perasaan saat mata pelajaran Matematika. 34,375% sampel memilih senang, 22,5% sampel memilih mengantuk, 3,75% sampel memilih gelisah, 19,375% sampel memilih pusing, 5,5625% sampel memilih takut, 14,375% sampel memilih lain lain. Jadi dapat disimpulkan dari pemilihan responden tentang perasaan mata pelajaran Matematika yang paling banyak yakni senang adalah 34,375%.

Hasil survei pada angket selanjutnya tentang motivasi

(49)

menyukainya adalah 67,5% memilih Ya, 6,875% memilih tidak dan 25,625% memilih kadang kadang. jadi kesimpulannya banyak siswa yang ingin memperoleh nilai baik walaupun tidak menyukai pelajaran

Matematika yaitu 67,5%.

Mmengenai manfaat yang diperoleh disetiap mata pelajaran Matematika di sekolah. 26,25% sampel berpendapat bahwa Matematika dapat melatih nalar dalam menghadapi masalah sehari hari. 18,75%

sampel berpendapat dapat mencari solusi dari sebuah permasalahan, 22,5% sampel berpendapat dapat menyusun strategi dalam menghadapi sebuah permasalahan, 32,5% sampel berpendapat mampu mengoprasikan bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Jadi

kesimpulannya siswa mampu mengoprasikan bilangan (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) memperoleh pemilihan terbanyak yaitu 52 atau 32,5%.

(50)

Dapat dilihat dari hasil dan pembahasan angket, siswa SMAN 3 Ponorogo kelas X dan XI lebih dominan menyukai mata pelajaran Matematika dengan alasan juga menyukai guru dan materinya.

Kebanyakan siswa menganggap Matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting. Mereka mengikuti jam pelajaran Matematika dengan rasa senang karena mereka menginginkan nilai yang baik. Dari

pembelajaran Matematika di sekolah mereka mendapatkan manfaat berupa mampu mengoperasikan bilangan-bilangan, serta mereka juga

(51)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Tingkat keminatan siswa pada mata pelajaran Matematika sebanyak 65 siswa dengan persentase 40,625% dari jumlah sampel 160 siswa kelas X dan XI SMAN 3 Ponorogo.

b. Penyebab dari kurang minatnya siswa terhadap mata pelajaran

Matematika adalah guru dan materi yang dipilih oleh 70 siswa kelas X dan XI SMAN 3 Ponorogo dengan persentase 43,75% dari jumlah sampel.

c. Harapan terhadap guru untuk meningkatkan minat atau rasa suka siswa terhadap mata pelajaran Matematika adalah agar guru selalu menciptakan suasana senang dalam pembelajarannya di dalam kelas (40% ), penyampaian materi tidak monoton 27,50%, selalu

memberikan motivasi (21,25%), dan yang terakhir lain-lain (11,25%). 5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut :

(52)

b. Penulis berharap dengan adanya karya tulis ini, guru mata pelajaran mengerti bagaimana latar belakang siswa yang menyukai dan tidak menyukai Matematika.

DAFTAR PUSTAKA

(53)

http://id.wikipedia.org/wiki/matematika diakses tanggal 7 April 2015

http://wwwmeawmoon.blogspot.com/2011/05/minat-siswa-terhadap-matematika.html diakses tanggal 7 April 2015.

http://eprints.uny.ac.id/7637/3/BAB%202%20-%2008601247038.pdf diakses tanggal 21 April 2015.

http://www.rumusmatematikadasar.com/2014/09/pengertian-matematika-menurut-pendapat-ahli-dan-kurikulum.html diakses tanggal 2 April 2015

Referensi

Dokumen terkait

Di tahun 2009, seiring dengan semakin intensifnya pendampingan dari Petugas Puskesmas, Pertanian, PAUD dan Dikdas, KB, KUA, PUSKESWAN dll yang tergabung dalam Tim

Dari sisi pemakaian alat dan obat kontrasepsi peserta KB Aktif di tingkat provinsi dapat dilihat pada dan tabel 19. PESERTA KB AKTIF PER MIX KONTRASEPSI SAMPAI DENGAN

Hasil analisis deskriptif dari 117 orang siswa, untuk siswa laki-laki dari 65 responden yang mempunyai kecenderungan gaya belajar visual sebanyak 37 orang siswa dengan

Ketika Bapak/Ibu ke Puskesmas, apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang pelayanan promotif dan preventif seperti penyuluhan kesehatan dan pelayanan pencegahan penyakit.. Apakah

a.  bersin sering  pada pagi hari. Gatal dihidung dan diikuti dengan keluar cairan encer  bening dari hidung yang  banyak dan tidak berhenti.. Motion Sickness Simetidin 200

Bahwa di samping mempelajari bentuk – bentuk dasar yaitu suatu bidang pada situasi permukaan, juga mempelajari kombinasi antara satu bentuk kristal dengan bentuk kristal

Operasional pengumpulan dan pengangkutan sampah mulai dari sumber sampah hingga ke lokasi pemerosesan akhir atau ke lokasi pembuangan akhir, dapat dilakukan dengan

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa transaksi online merupakan suatu proses yang mengakses secara langsung database yang bersangkutan dan pada saat