• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Kesukaan Konsumen Terhadap Teh Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Berdasarkan Letak Daun Pada Pohon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nilai Kesukaan Konsumen Terhadap Teh Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) Berdasarkan Letak Daun Pada Pohon"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gaharu merupakan salah satu produk Hasil Hutan Non Kayu yang bernilai tinggi dan diekspor ke mancanegara. Gaharu adalah gumpalan resin wangi disebabkan oleh adanya serangan infeksi jamur penyakit yang membantu pembentukan gaharu yang dihasilkan oleh jenis-jenis pohon penghasil gaharu dari keluarga Thymeleaceae. Ada lebih dari 26 jenis pohon penghasil gaharu dari genera Aquilaria, Gyrinops, Aetoxylon, Wikstroemia (Bizzy et al, 2011).

Produk gaharu sudah dikenal sudah dikenal sejak abad ke 3 digunakan sebagai bahan ritual keagamaan di China (incense), bahan pengikat parfum, industri kosmetik, aromatheraphy, dan obat untuk kesehatan manusia. Produk hilir yang sekarang sedang berkembang adalah sabun, shampoo dan teh gaharu (Tujarman, 2000). Pucuk daun gaharu berpotensi untuk diolah menjadi minuman teh mengingat pohon gaharu dapat tumbuh dengan baik di daerah tropis. Pucuk daun gaharu ini diambil dari pohon gaharu.

Beberapa jenis pohon Gaharu dan penyebarannya di Indonesia adalah: Aquilaria malaccensis (Sumatra dan Kalimantan), Aquilaria beccariana (Sumatra dan Kalimantan), Aquilaria microcarpa (Sumatra dan Kalimantan), Aquilaria filaria (Irian dan Maluku), Aquilaria cumingiana (Sulawesi), Aquilaria tomntosa (Irian), Grynops audate dan Grynops podocarpus (Irian), Grynops versteegii (Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Irian), Wikstoemia androsaemifolia (Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi) (Bizzy et al, 2011).

(2)

dihasilkan. Mutu teh yang berasal dari tanaman teh (Camelia sinensis) sangat dipengaruhi oleh letak daun pada tanaman. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh letak daun pada tanaman gaharu terhadap karakteristik nilai kesukaan konsumen pada teh daun gaharu yang dihasilkan.

Tujuan Penelitian

Teh pada umumnya memiliki perbedaan rasa, aroma serta warna berdasarkan letak daun pada batang. Oleh karena itu maka penelitian ini akan dicobakan untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap teh gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) berdasarkan letak daun pada batang.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah

1. Mendapatkan informasi mengenai tingkat kesukaan masyarakat terhadap teh gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) berdasarkan letak daun pada batang.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA

Teh

Teh sebagai bahan minuman dibuat dari pucuk muda daun teh yang telah mengalami proses pengolahan seperti pelayuan, oksidasi enzimatis, penggilingan dan pengeringan. Manfaat yang telah dihasilkan dari minuman teh adalah rasa segar, dapat memulihkan kesehatan badan dan terbukti tidak menimbulkan dampak negatif. Khasiat yang dimiliki oleh minuman teh tersebut berasal dari kandungan senyawa kimia yang tedapat dalam daun teh. Senyawa kimia yang terkandung dalam daun teh terdiri dari empat kelompok besar yaitu golongan fenol, bukan fenol, aromatis dan enzim. Keempat kelompok senyawa kimia tersebut bersama-sama mendukung terjadinya sifat-sifat baik pada seduhan daun teh, apabila pengendaliannya selama pengolahan dapat dilakukan dengan tepat. Komposisi susunan kimia dalam daun teh sangat bervariasi bergantung pada beberapa faktor yaitu jenis klon, variasi musim dan kondisi tanah, perlakuan kultur teknis, umur daun dan banyaknya sinar matahari yang diterima (Towaha, 2013).

(4)

proses fermentasi itu) harus dikompensasi dengan wangi-wangian dari bahan bahan non teh (Radiana, 1985).

Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.)

Gaharu merupakan produk kehutanan yang memiliki nilai ekonomi sangat tinggi. Gaharu sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu dan diperdagangkan ke Timur Tengah oleh para pedagang Cina dan Indo-Cina. Gaharu dalam perdagangan internasional dikenal dengan sebutan agarwood, eaglewood, atau aloewood adalah produk Hasil Hutan Non Kayu dalam bentuk gumpalan, serpihan atau bubuk yang memiliki aroma keharuman khas bersumber dari kandungan bahan kimia berupa resin. Selain mengandung resin, gaharu juga mengandung essens yang disebut sebagai minyak essens (essential oil) yang dibuat dengan ekstraksi atau penyulingan dari gubal gaharu. Essens gaharu ini digunakan sebagai bahan pengikat dari berbagai jenis parfum, kosmetika, dan obat-obatan herbal. Selain itu, serbuk atau abu dari gaharu dapat digunakan sebagai bahan pembuatan dupa/hio dan bubuk aroma theraphy dan daun gaharu bisa dibuat menjadi teh yang dapat membantu kebugaran tubuh (Sofyan et al, 2010).

Taksonomi tumbuhan gaharu (A. malaccensis Lamk.) menurut Tarigan (2004) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dikotil

(5)

Ordo : Myrtales Famili : Thymeleaceae Genus : Aquilaria

Species : A. malaccensis Lamk.

Daerah sebaran tumbuh pohon penghasil gaharu di Indonesia dijumpai di wilayah hutan Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Irian Jaya dan Nusa Tenggara. Secara ekologis berada pada ketinggian 0 – 2400 mdpl, pada daerah beriklim panas dengan suhu antara 28º – 34C, berkelembaban sekitar 80 %

dan bercurah hujan antara 1000 – 2000 mm/th. Lahan tempat tumbuh pada berbagai variasi kondisi struktur dan tekstur tanah, baik pada lahan subur, sedang hingga lahan marginal. Gaharu dapat dijumpai pada ekosistem hutan rawa, gambut, hutan dataran rendah atau hutan pegunungan, bahkan dijumpai pada lahan berpasir berbatu yang ekstrim (Sumarna, 2012).

(6)

persaingan, sehingga populasi anakan tingkat semai akan menurun hingga 60 – 70 %. Aspek pertumbuhan permudaan alam tingkat semai penting diketahui sebagai dasar dalam penyediaan bibit tanaman dengan cara memanfaatkan cabutan permudaan alam (Sumarna, 2012).

A. malaccensis Lamk.pohon dengan tinggi batang yang dapat mencapai antara 35 – 40 m, berdiameter sekitar 60 cm, kulit batang licin berwarna putih atau keputih-putihan dan berkayu keras. Daun lonjong memanjang dengan ukuran panjang 5 – 8 cm dan lebar 3 – 4 cm, ujung daun runcing, warna daun hijau mengkilat. Bunga berada diujung ranting atau diketiak atas dan bawah daun. Buah berada dalam polongan berbentuk bulat telur aatau lonjong berukuran sekitar 5 cm panjang dan 3 cm lebar. Biji/benih berbentuk bulat atau bulat telur yang tertutup bulu-bulu halus berwarna kemerahan (Sumarna, 2012).

Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.)

Berdasarkan penelitian Silaban (2014), ekstrak daun gaharu dari jenis Aquilaria malaccensis mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, senyawa glikosida, tanin, dan steroid/Triterpenoid. Hasil uji fitokimia yang dilakukan Silaban (2014), diketahui bahwa senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut yang diperkirakan mempunyai aktivitas sebagai antiradikal bebas.

(7)

seng, tembaga dan selenium (Se) juga berperan sebagai antioksidan. Diantara zat-zat antioksidan ini diduga ada dalam ekstrak metanol daun gaharu seperti senyawa fenol dan flavonoid (Mega dan Swastini, 2010).

Berdasarkan penelitian Silaban (2014), ekstrak daun gaharu dari jenis Aquilaria malaccensis mengandung senyawa metabolit sekunder flavonoid, senyawa glikosida, tanin, dan steroid/Triterpenoid. Hasil uji fitokimia daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk.) dapat dilihat pada Tabel 1:

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Simplisia, Ekstrak Etanol Daun Gaharu Segar dan

Ekstrak Etanol Gaharu Simplisia

No. Pemeriksaan Simplisia Ekstrak Etanol Ekstrak Etanol

daun gaharu daun gaharu Simplisia

1. Alkaloid - - -

Hasil uji fitokimia yang dilakukan Silaban (2014), diketahui bahwa senyawa-senyawa metabolit sekunder tersebut yang diperkirakan mempunyai aktivitas sebagai antiradikal bebas.

Tanin

(8)

batang, daun dan buah – buahan. Ada beberapa jenis tumbuh – tumbuhan atau tanaman yang dapat menghasilkan tanin, antara lain : tanaman pinang, tanaman akasia, gabus, bakau, pinus dan gambir. Tanin juga yang dihasilkan dari tumbuh-tumbuhan mempunyai ukuran partikel dengan range besar. Tanin ini disebut juga asam tanat, galotanin atau asam galotanat. Adapun kegunaan dari tanin antara lain adalah

1. Sebagai pelindung pada tumbuhan pada saat massa pertumbuhan bagian tertentu pada tanaman .

2. Sebagai anti hama bagi tanaman shingga mencegah serangga dan fungi 3. Digunakan dalam proses metabolisme pada bagian tertentu tanaman. 4. Pada industri farmasi tanin digunakan sebagai anti septik pada jaringan

luka,misalnya luka bakar yaitu dengan cara mengendapkan protein. Selain itu tanin juga digunakan untuk campuran obat cacing dan anti kanker. 5. Pada industri kulit tanin banyak dipergunakan karena kemampuannya

mengikat bermacam – macam protein sehinggga dapat mencegah kulit dari

proses pembusukkan.

6. Tanin juga dipergunakan pada industri pembuatan tinta dan cat karena dapat memberikan warna biru tua atau hijau kehitam – hitaman dengan kombinasi -kombinasi tertentu.

7. Tanin dapat berperan sebagai antidotum (keracunan alkaloid) dengan cara mengeluarkan asam tamak yang tidak terlarut

(9)

Gambar

Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia Simplisia, Ekstrak Etanol Daun Gaharu Segar dan Ekstrak Etanol Gaharu  Simplisia

Referensi

Dokumen terkait

I could have gone home on time but the bus was late last night.. 

orang siswa yang mencapai KKM yaitu 74 dan persentase ketuntasannya yaitu 15%.Dilihat dari hasil evaluasi yang tidak memenuhi tujuan tersebut, hal ini disebabkan oleh

Kompon karet yang mengandung bahan pelunak lindi hitam tanpa perlakuan ataupun dengan perlakukan penambahan bahan pembasa NH OH dan NaOH memiliki 4 waktu masak optimum (t

Hal tersebut menunjukkan bahwa potensi pertumbuhan tunas pada bibit okulasi dini menggunakan mata tunas cabang primer dari tanaman entres usia muda jauh lebih

[r]

Perkenankan kami Biro Perjalanan Segar Alam Abadi Travel menyampaikan surat penawaran paket tour kami kepada Kepala Sekolah SMP Negeri Harapan Bangsa Kota Bandung.. Segar Alam

informasi yang diberikan Jawaban panjang dan bertele- tele sulit untuk direkam dan diproses. Informasi sukarela yang mungkin tidak terpikirkan oleh si pewawancara untuk

Sumber : BPJS Ketenagakerjaan, Diolah