• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Obat Kumur dengan Kandungan Minyak Esensial terhadap Status Kesehatan Rongga Mulut Ditinjau dari Indeks Plak pada Pasien Ortodonti Cekat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Obat Kumur dengan Kandungan Minyak Esensial terhadap Status Kesehatan Rongga Mulut Ditinjau dari Indeks Plak pada Pasien Ortodonti Cekat"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

12

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gigi berjejal, malposisi dan protusif telah menjadi permasalahan bagi manusia

sejak dulu, sehingga manusia bertujuan untuk menciptakan pesawat ortodonti untuk

mengoreksi kelainan pada gigi sejak 1000 S.M.1 Tujuan utama dari perawatan

ortodonti adalah untuk meningkatkan penampilan dento fasial, memperbaiki fungsi

pengunyahan yang kurang baik, dan mengeliminasi kesalahan oklusi yang dapat

menyebabkan kerusakan pada gigi dan jaringan periodonsium.2

Perawatan ortodonti memiliki banyak keuntungan, namun di sisi lain juga

memiliki beberapa risiko yang harus diperhitungkan. Jika perawatan ortodonti pada

dasarnya membawa keuntungan bagi pasien, maka perawatan juga harus mampu

mengeliminasi kemungkinan kerusakan yang dapat disebabkan oleh perawatan

ortodonti itu sendiri. Merupakan hal yang penting menilai potensi keuntungan dan

risiko perawatan, kemudian menyeimbangkan kedua aspek tersebut sebelum

memutuskan untuk melakukan perawatan ortodonti.3

Demineralisasi enamel pada umumnya adalah komplikasi yang paling sering

dijumpai pada perawatan ortodonti, prevalensinya sekitar 2-96% ditemukan pada gigi

pasien ortodonti. Gorelick (1982) meneliti tentang white spot pada pasien anak yang

memakai ortodonti cekat, hasilnya ditemukan bahwa setengah dari pasien tersebut

memiliki paling sedikit satu white spot setelah perawatan ortodonti cekat. Gorelick

menemukan bahwa demineralisasi terjadi secara cepat bahkan dalam bulan pertama

pemakaian ortodonti cekat.Beberapa studi menunjukkan bahwa terdapat peningkatan

level dari Streptococcus mutans dan Lactobacilli, yaitu bakteri patogen yang berperan

utama dalam pembentukan dental plak dan karies setelah pemasangan pesawat

ortodonti cekat.3

Selama perawatan ortodonti, perkembangan white spot tidak dapat dihindari

jika kebersihan rongga mulut pasien jelek. Selain itu, pemakaian pesawat ortodonti

(2)

13

cekat memiliki risiko meningkatnya penyakit periodontal, akibat kesulitan pada

pasien saat menyikat gigi sehingga menyebabkan penumpukan plak. Aspek penting

dari perawatan ortodonti adalah untuk memiliki standar yang tinggi dari kebersihan

rongga mulut. Oleh sebab itu, pasien memerlukan perawatan khusus dalam mencegah

risiko karies akibat perawatan ortodonti.4

Langkah-langkah pembersihan gigi yang dianjurkan dalam perawatan

ortodonti adalah menggosok gigi dan flossing. Salah satu strategi untuk

meningkatkan pembersihan plak adalah menggunakan obat kumur antibakteri.

Beberapa uji klinis menunjukkan bahwa status kebersihan rongga mulut meningkat

ketika obat kumur antibakteri ditambahkan ke dalam langkah-langkah pembersihan

rongga mulut sehari-hari (menyikat gigi dan flossing) dibandingkan dengan hanya

menyikat gigi dan flossing saja. Oleh karena itu, obat kumur berperan penting sebagai

metode pembersihan gigi pada pasien ortodonti cekat.4

Pada saat ini, terdapat dua obat kumur antiseptik yang berpotensial

mengurangi jumlah plak dan gingivitis dan mendapatkan The Scientific Affairs Seals

of Acceptance dari Dewan American Dental Assosiation yaitu Chlorhexidine dan

Listerine. Namun, di samping kegunaan Chlorhexidine terdapat beberapa kekurangan

dari obat kumur tersebut, antara lain dijumpai stain kecoklatan pada gigi, lidah,

tambalan restorasi, mengubah sensasi rasa sampai 4 jam setelah berkumur dan

terkadang dihubungkan dengan penumpukan kalkulus pada supragingival. Di sisi

lain, obat kumur yang mengandung minyak esensial yang mengandung campuran

dari tiga zat fenolik turunan minyak esensial yaitu 0,064% thymol, 0,092%

eucalyptol, dan 0,024% menthol digabungkan dengan 0,060% metil salisilat

merupakan obat kumur yang mempunyai efek yang serupa dengan chlorhexidine,

yaitu sebagai antiplak dan antigingivitis namun tidak memiliki efek samping yang

tidak diinginkan.5

Menurut penelitian Habashneh dkk., (2014) dalam studi perbandingan

berkumur dengan obat kumur yang mengandung minyak esensial dan air

menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur yang mengandung minyak esensial

dalam 4 minggu mampu mengurangi 24,1% permukaan plak sedangkan terdapat

(3)

14

0,5% peningkatan permukaan plak pada kelompok penggunaan air ditinjau dengan

pengukuran indeks plak.5 Sejumlah penelitian periodontal menegaskan bahwa obat

kumur yang mengandung minyak esensial mampu membunuh sejumlah

mikroorganisme secara in vitro dan in vivo.4,5

Penelitian Santos (2003), dalam 6-9 bulan, obat kumur dengan minyak

esensial secara signifikan lebih baik dibandingkan berkumur dengan air biasa, obat

kumur yang mengandung minyak esensial secara signifikan mampu mengurangi plak

dan menaikkan kekebalan terhadap gingivitis. Studi ini menyimpulkan obat kumur

yang mengandung minyak esensial adalah agen pembersih mulut sehari-hari yang

mampu mengontrol plak dan gingivitis.16

Penilitian Kumar dkk., (2006) membandingkan clorhexidine, listerine dan

sodium flouride menunjukkan bahwa listerine adalah yang paling efektif dalam

mengurangi penumpukan plak pada pasien ortodonti cekat. Listerine menduduki

peringkat kedua setelah chlorhexidine sebagai obat kumur yang mampu mengurangi

total koloni bakteri patogen, mengurangi insiden gingivitis, dan inhibitor plak bakteri.

Studi ini menunjukkan bahwa penggunaan obat kumur dalam prosedur pembersihan

rongga mulut selama perawatan ortodonti memiliki peranan yang penting dalam

merawat kebersihan rongga mulut pasien.17,18

Minimnya penelitian mengenai efek obat kumur terhadap status kebersihan

rongga mulut membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan salah satu

obat kumur dengan kandungan minyak esensial terhadap status kebersihan rongga

mulut ditinjau dari indeks plak pada pasien ortodonti cekat.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat pengaruh obat kumur dengan kandungan minyak esensial

terhadap indeks plak pada pasien ortodonti cekat?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh obat kumur dengan

kandungan minyak esensial terhadap indeks plak pada pasien ortodonti cekat.

(4)

15

1.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh obat kumur dengan kandungan

minyak esensial terhadap indeks plak pada pasien ortodonti cekat.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai penelitian pendahuluan tentang pengaruh obat kumur dengan

kandungan minyak esensial terhadap status kebersihan rongga mulut pada pasien

ortodonti cekat.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi dokter gigi dan ahli ortodonti untuk

menambahkan obat kumur dengan kandungan minyak esensial sebagai pemeliharaan

kebersihan rongga mulut dalam perawatan ortodonti.

3. Sebagai edukasi kepada pasien ortodonti cekat untuk menambahkan obat

kumur dengan kandungan minyak esensial sebagai pemeliharaan kebersihan rongga

mulut dalam perawatan ortodonti.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus II maka peneliti melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan pada siklus II yang hasilnya

Five variables were measured — change in mean approach r avoidance distance from the food box, change in frequency of elimination, change in frequency of turning away from the

[r]

[r]

The OGC provides clear documentation on a number of the registered uses of the "ogc" NID. Additional uses developed by the OGC membership in the future will

[r]

Judul Percobaan aaaaaa :”PENGGUNAAN INVERTER UNTUK PENGATURAN PUTARAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR.. SANGKAR (Aplikasi Pada Pompa Air

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Ditjen Binapenta yang dibentuk dengan Surat Keputusan. Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Ditjen Binapenta Nomor :