BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Musik merupakan salah satu sarana yang dapat membawa pikiran manusia kedalam sebuah imajinasi atau emosional dalam diri manusia. Ketika musik membentuk nuansa dan memberikan rangsangan ke otak seseorang, maka di pikiran setiap orang akan muncul visualisasi dan emosional dari musik yang didengarkan baik berupa pengalaman, harapan, bahkan hal yang tidak mungkin terjadi sekalipun.
Menurut Alf Gabrielsson seorang ahli di bidang psikologi musik, untuk memahami ekspresi emosi dalam musik, kita perlu membedakan
dua proses “Emotion Perception” dan “Emotion Induction”.1
Emotion Perception artinya, seorang pendengar musik dapat menangkap ekspresi emosi yang bernuansa sedih, gembira, rileks dari sebuah musik tanpa perlu mengalami emosi itu sendiri. Proses ini yang dimaksud dengan Emotion perception. Sedangkan Emotion Induction
artinya, di mana musik dapat membawa pendengarnya hanyut dalam emosi tertentu dan seorang pendengar musik dapat dengan bebas memberikan respon emosi terhadap musik yang didengarnya.
Terkadang ketika kita mendengarkan musik instrumental maupun musik non instrumental, tanpa kita sadari musik membawa kita hanyut kedalam emosional tertentu inilah yang dimaksut dengan Emotion Induction. Musik dapat dibedakan menjadi dua, Musik Program dan Musik Absolut.
Musik Program merupakan musik yang bercerita / bercerita lewat musik yang diperdengarkan kepada Audience sehingga pendengar dapat merasakan apa yang hendak disampaikan komponisnya, inilah yang
1
dimaksut dengan Emotion Induction. Musik Program dibuat berdasarkan sebuah peristiwa, latar belakang, puisi, dongeng atau bisa dibuat berdasarkan sejarah hidup komponisnya. Salah satu komponis Musik Program adalah Franz Liszt. Liszt membuat “Symphonic Poem”
berdasarkan puisi romantik karya Victor Hugo. Antonio Vivaldi membuat
Four Season memggambarkan empat musim yang berbeda yang dibuat berdasarkan pengalaman personal. Berbeda dengan Musik Absolut. Musik Absolut kebalikannya. Musik ini dibuat tanpa harus berdasarkan cerita/ sejarah/ latar belakang yang menjadi dasar. Musik Absolut biasanya untuk kepentingan latihan teknik (pada instrumen apapun). Seperti Etude, Minuette, Rondo, Prelude, Fugue, dan sejenisnya.2
Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk menyusun
komposisi “ Nuansa Hati “ dengan format Combo Band menggunakan
Musik Program dibuat berdasarkan isi puisi Sayap-sayap Patah karya Kahlil Gibran, komposisi ini memiliki tiga bagian yaitu Bahagia, Sepi dan Sedih. Penulis terinspirasi karya Franz Liszt “Symphonic Poem”. Symphonic Poem adalah Musik Program dengan format Simponi yang dibuat berdasarkan isi puisi Victor Hugo. Penulis menggunakan Musik Program karena komposisi Nuansa Hati dibuat berdasarkan sebuah puisi. Penulis menggunakan format Combo Band karna penulis ingin membuat format berbeda dari komposisi Franz-Liszt. Combo Band adalah permainan musik yang mengkombinasikan instrumen band dan mendapatkan tambahan instrumen seperti tiup, string, dll dalam jumlah sedikit. Biasanya Combo Band diterapkan dalam ansamble kecil bisa berbentuk musik instrumental maupun musik vokal.
2
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul dan latar belakang, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana proses penyusunan komposisi Musik Program berdasarkan puisi Sayap-sayap Patah karya Kahlil Gibran dengan format Combo Band?
2. Bagaimana analisis bentuk dan struktur komposisi “Nuanasa Hati”
dengan format Combo Band?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan proses penyusunan komposisi Musik Program berdasarkan idiom-idiom puisi Sayap-sayap Patah karya Kahlil Gibran dengan format Combo Band.
2. Memaparkan analisis bentuk dan struktur komposisi “Nuansa Hati”
dengan format Combo Band.
D. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat sebagai berikut :
1. Penulis, dapat lebih memahami dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama proses perkuliahan dalam pembuatan komposisi musik ini.
2. Mahasiswa, diharapkan hasil komposisi ini bisa menjadi tambahan wawasan pengetahuan dalam pembuatan komposisi musik khususnya Musik Program.
4. Masyarakat, diharapkan komposisi ini bisa berdampak positif bagi lingkungan masyarakat.
E. Batasan Masalah
Penulis membuat batasan masalah agar permasalahan tidak keluar dari topik penelitian. Batasan tersebut adalah bagaimana menyusun
komposisi ”Nuansa Hati” untuk format Combo Band dengan
menggunakan Musik Program, serta teknik komposisi yang tidak rumit namun tetap menarik dan estetis.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam proses penulisan tugas akhir ini adalah metode kualitatif dengan kajian tekstual. Dalam penelitian ini kajian tekstual mengarah pada penelitian teks komposisi ini sendiri, untuk itu pendekatan yang di gunakan adalah studi pustaka, dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan tiga tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data:
1. Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data, penulis mengumpulkan data yang diperlukan dari buku atau literatur yang sesuai dengan pokok bahasan dalam membuat komposisi. Data tersebut akan digunakan sebagai refrensi dan acuan dalam membuat komposisi “Nuasa Hati” dalam format Combo Band.
2. Pengolahan data
3. Analisis data
Pada tahap analisis data, analisis data dilakukan setelah semua data
terkumpul dan setelah komposisi “Nuansa Hati” dengan format
Combo Band tersusun, memainkan kembali tiap bagian dari komposisi
“Nuansa Hati” menggunakan perangkat lunak Sibelius untuk