• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Manusia hidup dalam suatu rentang perjalanan yang sangat panjang, yang diawali dengan kelahiran, masa bayi, masa kanak-kanak, masa dewasa, masa tua, dan meninggal dunia. Tahapan kehidupan manusia itu tidak bisa dihindari atau dipungkiri oleh siapapun.1 Karena hal tersebut sudah merupakan tahapan dalam proses kehidupan manusia yang ditentukan oleh Tuhan. Dalam proses kehidupan manusia tersebut tidak ada seorang manusiapun yang dapat mengarungi hidup sendiri dan tidak pernah bergaul dengan orang lain. Dimana dalam menjalani hidupnya manusia tidak berdiri sendiri, terlepas dari orang lain. Menyadari akan kelemahannya itulah manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan-kecenderungan sosial yakni selalu ingin hidup bersama orang lain, ingin pertolongan dan perlindungan dari orang lain. Manusia ingin juga dihargai, dicintai dan dikasih sayangi oleh lingkungannya. Sebagai makhluk sosial, banyak hal yang dibutuhkan oleh manusia yang justru mereka akan dapati dalam hidup bersama.2 Dan dengan adanya bersosialisasi dengan orang lain dapat saling mengoreksi karakter dan prilaku baik atau buruk dari setiap manusia.3

Dalam diri manusia terdapat sifat-sifat dan karakter yang mempengaruhi perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:

1

I Gede Ardhana Wisnu, Musuh-musuh dalam Diri Manusia, Jakarta: Manikgeni, 1994, hlm. 7.

2

Departeman agama RI, Buku Bacaan Agama Hindu, Jakarta: Hanuman Sakti, 2001, hlm. 14.

3

(2)

1. Unsur biologis

Unsur biologis merupakan unsur naluri sebagai makhluk hidup yang memiliki sifat instinct dan pikiran atau amanah, mereka perlu makan, minum, perlindungan.

2. Unsur yang kedua yaitu unsur triguna

Unsur triguna yaitu sifat naluri yang ada sejak manusia dilahirkan. Unsur triguna ini adalah tiga sifat dasar yang paling fundamental yakni:

- Sattwam - Rajas - Tomas4

Apabila terjadi pengaruh maka triguna itu akan mengalami proses penyelarasan yang menuju kepada keseimbangan atau sebaliknya. Jadi unsur triguna itu merupakan sifat dasar yang telah membelanggu jasmani manusia sejak lahir. Sebagaimana dipaparkan dalam kitab Bhagawadgita BAB XIV pasal 6:

“Sattwam rajas lama iti gunah prakitisambhawah nibadhtanti mahabaho defe dehiram avyayam”5

Artinya: “Ketika sifat sattwam, rajas dan tomas terlahir dari pada prakiti membelenggu badan yang tidak termusnahkan dalam jasad ini, wahai Mahabatu.”

Dalam keadaan seimbang masing-masing sifat itu mempunyai dominan yang sebaliknya apabila terjadi ketidak keseimbangan maka masing-masing sifat itu akan saling berlomba-lomba dalam mengambil simpati manusia yang dimasukinya, unsur itu mempengaruhi sifat-sifat manusia sehingga sifat manusia itu ada yang baik dan ada yang buruk. Dimana setiap perbuatan, perkataan, pikiran yang selalu dilakukan akan selalu mempunyai akibat. Baik buruk perbuatan dilihat dari akibat yang

4

I Gede Sura, Pengendalian Diri dan Etika, (Dalam Ajaran Agama Hindu), Denpasar: Hanoman Sakti, 2001, hlm. 6.

5

(3)

ditimbulkannya, perbuatan yang baik kelak mendapat pahala yang baik pula, dan sebaliknya bila itu buruk akan mendapat balasannya.6

Setiap makhluk dan manusia yang hidup ia pasti berbuat, ia bekerja, ia bertingkah laku, ia tidur, ia makan, ia jalan, ia memberi, ia mengambil, semua kata kerja itu adalah satu karma. Orang bekerja meninggalkan hasil, perbuatan juga menimbulkan hasil, kalau kita mengambil barang orang lain, mencuri, akibatnya membuat orang lain susah, kalau tertangkap kita dihukum, kalau mati kita kelak akan masuk neraka. Jadi perbuatan itu selalu mempunyai akibat.

Acoda manani yatha puspani Ca phalani ca,

Suam kalam nativartante tatha Karma pura krtam.7

Artinya: “Dan lagi ingat pada masanya yang disebut buah hasil perbuatan dulu itu, artinya mendatangkan dirinya sendiri, tidak dapat ditolak, tidak dapat dijauhkan, sebagai halnya bunga-bunga dan buah-buah yang ingat akan musuhnya, itulah yang sekan-akan mengingatkan dirinya”.

Demikian kualitas pribadi sesorang sangat ditentukan oleh karmanya sendiri, dan orang tidak dapat mengelak dari kenyataan hidupnya. Apapun yang dinikmati dan dialami orang pada kehidupan sekarang adalah merupakan hasil karma phalanya sendiri. Orang lain hanya sebagai perantara bagi seseorang dalam menerima karma phalanya. Untuk itulah dalam usaha meningkatkan kualitas diri seseorang wajib berbuat kebajikan sebanyak mungkin dalam hidup ini.

Dalam kehidupan di dunia ini, orang-orang Hindu percaya pada kehidupan sesudah mati, mereka juga percaya pada hukum karma phala. Dalam kitab suci Kristen, Perjanjian Baru ada ungkapan, “Apa yang ditabur oleh seorang manusia, itulah yang akan dituainya.” (Galatians 6:7). Diungkapkan dalam kalimat ilmu pengetahuan modern, orang-orang Hindu

6

I Gede Ardhana Wisnu, op. cit., hlm. 11.

7

I Nyoman Kajeng dkk, Sarasamuccaya (Dengan Teks Bahasa Sansekerta dan Jawakuno), Surabaya: Paramita, 2003, hlm. 265.

(4)

percaya bahwa setiap aksi memiliki reaksi, tidak ada reaksi tanpa hasil. Orang-orang Hindu percaya bahwa setiap pikiran menghasilkan reaksi dan orang-orang Hindu percaya bahwa setiap pikiran dan setiap tindakan ditimbang pada neraca keadilan yang abadi.8 Pembalasan atau hukum karma phala adalah sebab dan akibat. Dia di dalam dunia. Hukum karma phala yang tertulis ini adalah universal dan kita tidak bisa lain harus patuh padanya. Hukum-hukum itu bertindak dalam cara yang sama di dalam lingkungan dan ini berlaku pada setiap tempat dan setiap waktu, berlaku bagi bayi yang baru lahir dan semua makhluk yang melakukan perbuatan, dan tidak seorang makhluk pun yang mampu bebas dari cakar hukum karma phala karena secara ilmiah kita selalu melakukan tindakan sepanjang waktu, bahkan mereka yang duduk menganggur juga melakukan tindakan dengan pikiran mereka sekalipun tindakan mereka tidak menghasilkan apa-apa. Jadi setiap perbuatan akan menghasilkan balasan dan setiap perbuatan itu dilakukan manusia maka setiap balasan itu akan selalu menyelubungi atau mengikuti manusia sehingga manusia adalah pemilik karma phala, pewaris karma phala

dan dengan karma phalalah yang membedakan manusia dilihat dari sifat rendah dan unggul.9

Hukum karma phala merupakan bagian dari hukuman alamiah

yangmengatur kehidupan manusia di bumi ini, dimana hukum karma phala

menyatakan bahwa didalam kehidupan ini apa yang kita tanamkan itulah yang kita petik.

Dalam agama Islam, manusia merupakan tokoh sentral di dalam Al Qur’an dan kitab ini juga dimaksudkan sebagai petunjuk dan penjelas bagi manusia, oleh kerana Al Qur’an hanya berbicara kepada manusia, karena manusia adalah salah satu dari mahluk-mahluk Allah, mempunyai sifat yang

8

Ed Visvanathan, Apakah Saya Seorang Hindu, Denpasar: Manik geni, 2000, hlm. 102.

9

(5)

sama yang dimiliki oleh mahluk lain. Tapi disisi lain manusia mempunyai kelebihan dimana manusia dikaruniai kemampuan berfikir.10

Kelebihan yang lain yang diberikan Tuhan kepada manusia selain kemampuan berfikir, manusia juga diberi tabiat sejak lahir, dimana tabiat untuk beragama, yang mana dengan beragama merupakan pegangan hidup bagi manusia dan dengan agama dapat membimbing manusia dalam mendapatkan makna dari pengalaman hidupnya,11 dan dengan agama manusia dapat mengerti baik dan buruk.12 Dimana fitrah yang baik mendorong kepada kebaikan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam perkembangan jiwanya yang baik, sehingga jiwanya merasa gembira dapat menemukan dan melakukan kebaikan-kebaikan, karena jiwanya mengetahui bahwa kebenaran itu adalah berkembangnya fitrah yang baik dalam garis hidup yang benar. Di samping fitrah manusia yang baik di dalam jiwa ada kecondongan yang buruk, sehingga jiwa merasa kecewa dengan kejahatan dan merasa sedih dengan melaksanakannya. Karena kecenderungan yang buruk itu menyeret jiwa ke luar dari jalur jalan yang benar, sehingga mewujudkan perbuatan yang membawa bencana bagi manusia dan menjerumuskan ke jurang kehinaan.

Posisi manusia yang unik dalam tatanan dan semesta, membawa konsekuensi yang berat baginya. Pilihan atas apa yang dilakukannya tidak hilang begitu saja bersamaan habisnya kehidupan di dunia, tetapi semua itu tercatat dalam buku catatan,13 sesuai dengan itu manusia terikat dengan apa yang dilakukannya.

Tapi dalam kenyataannya manusia yang melupakan atau tidak menyadari hal ini, hidup sering kali dianggapnya sebagai permainan yang tidak mempunyai konsekuensi apapun di dalam kehidupan yang akan datang

10

Machasin, Menyelami Kebebasan Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, hlm. 1-2.

11

Djamari, Agama dalam Perspektif Sosiologi, Bandung: Alfa Beta, 1993, hlm. 57.

12

Muhammad al-Ghozali, Aklah Seorang Muslim, Semarang: Wicaksana, 1985, hlm. 40.

13

(6)

nanti. Sementara dari perbuatan manusia dalam kehidupan ini menunjukkan bahwa mereka tidak harus bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan.

Dalam kehidupan di dunia ini, seseorang mungkin dapat menutup-nutupi perbuatannya yang tidak baik, sehingga orang lain tidak bisa melihatnya, atau ia lupa akan sesuatu yang dilakukannya, akan tetapi itu semua akan terungkap dimana manusia dibangkitkan kembali dan dikumpulkan semuanya, diperlihatkannya kepada mereka, seluruh amal dan tingkah laku, perbuatannya dahulu di dunia. Segala tabir rahasia dibukakan tidak ada lagi tersembunyi dari kerja-kerja jahat dan baik, sekalipun sebesar atom14 sehingga manusia tidak dapat mengelak lagi dari pertanggung jawaban. Firman Allah SWT

ﻢﻬﹶﻟﺎﻤﻋﹶﺃ ﺍﻭﺮﻴﱢﻟ ﺎﺗﺎﺘﺷﹶﺃ ﺱﺎﻨﻟﺍ ﺭﺪﺼﻳ ٍﺬِﺌﻣﻮﻳ

.

ﻩﺮﻳ ﺍﺮﻴﺧ ٍﺓﺭﹶﺫ ﱠﻝﺎﹶﻘﹾﺜِﻣ ﹾﻞﻤﻌﻳ ﻦﻤﹶﻓ

.

ﻩﺍﺮﻳ ﺍﺮﺷ ٍﺓﺭﹶﺫ ﹶﻝﺎﹶﻘﹾﺜِﻣ ﹾﻞﻤﻌﻳ ﻦﻣﻭ

.

Artinya: “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat jarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasannya)”. (Q.S Al Zalzalah: 6-8)15

Manusia akan kembali kepada Allah, yakni dihadapkan kepada-Nya, kemudian akan diberitahukan kepadanya apa yang telah dilakukannya di dalam dunia. Kehidupan di dunia ini merupakan cobaan baginya. Karena alasan itulah Allah menciptakan dan membekalinya dengan penglihatan dan pendengaran, dimana segala yang ada di atas bumi dijadikan sebagai hiasan untuk menguji manusia. Dengan demikian akan diketahui siapakah yang paling baik amalnya, dan kematian, kehidupan, rizki, kedudukan adalah ujian pula untuk mengetahui orang yang paling baik perbuatannya. Cobaan atau

14

Nasruddin Rozak, Dienul Islam, Bandung: Al Ma’arif, t.th., hlm. 43.

15

Yayasan penyelenggara dan penterjemah Al-qur'an, Al-Qur’an dan Terjemahan, Jakarta: Departemen Agama RI, 1971 hlm. 1087.

(7)

ujian untuk mengetahui nilai seseorang ini menurut kebebasan, yakni kemungkinan untuk berbuat baik dan buruk yang diserahkan kepada kehendaknya.

Mengenai kebebasan manusia, al Qur’an banyak membicarakn tentang kebebasan manusia untuk menentukan sendiri perbuatannya yang bersifat ikhtiariah, dimana perbuatan yang dinisbahkan kepada manusia dan menjadi tanggung jawab karena memang ia mempunyai kemampuan untuk melakukan atau meninggalkannya.16

Kebebasan ini bermuara kepada balasan. Balasan yang diberikan Allah kepada manusia sesuai dengan perbuatannya sesuai dengan apa yang dilakukannya di dunia ini.

B. Pokok Permasalahan

Dari keterangan dan berbagai penjelasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka jelas sekali pokok permasalahan yang akan penulis telaah lebih lanjut, yaitu:

1. Bagaimana pandangan Hindu mengenai hukum karma phala? 2. Bagaimana pandangan Islam mengenai pembalasaan amal?

3. Apakah persamaan dan perbedaan antara karma phala dan pembalasan amal perbuatan ?

C. Tujuan Penulisan Skripsi

Berpijak dari pokok permasalahan diatas maka dapat dijelaskan tujuan penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pandangan Hindu mengenai karma phala.

2. Untuk mengetahui pandangan Islam mengenai pembalasan amal perbuataan.

16

(8)

3. Untuk dapat mengetahui persamaan dan perbedaan antara karma phala dan pembalasan amal perbuatan

D. Manfaat Penulisan Skripsi

1. Diharapkan dari hasil penulisan ini dapat menjadi bahan masukan dalam mengkaji agama Hindu dan Islam bagi mahasiswa Perbandingan Agama khususnya dan mahasiswa IAIN pada umumnya.

2. Diharapkan dari hasil penulisan ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sehingga tidak menimbulkan adanya sikap saling menjelekkan ajaran agama satu dengan agama yang lain.

D. Tinjauan Kepustakaan

Untuk melengkapi karya skripsi yang ilmiah berikut ini akan penulis kemukakan sekilas gambaran dari sumber rujukan yang relevan dengan penulisan ini, yakni yang banyak menguraiakan tentang karma phala dalam Hindu dan pembalasan amal perbuatan dalam Islam. Sepengetahuan penulis belum ada yang membahas secara spesifik membandingkan kedua agama itu tentang karma phala dan pembalasan amal perbuatan.

Adapun buku yang berkaitan dengan hukum karma phala dalam Islam dan pembalasan amal perbuatan dalam Islam diantaranya karya Muhammad Yusup Musa yang berjudul Islam (Suatu Kajian Komparatif), dimana buku tersebut menguraikan tentang pokok-pokok keimanan, titik tekannya adalah mengenai keimanan hari akhir dan pembalasan yang nantinya akan mendapatkan kehidupan yang kekal di mana setiap manusia akan diberi balasan atas perbuatan yang dilakukan.

Buku Hidup di Alam Akhirat karya Abdurazaq Naufal, dimana buku ini menguraikan kehidupan yang akan dijalani di alam akhirat dan fokus karya ini adalah mengenai amal yang tidsak boleh (buruk) dan amal-amal yang wajib (baik) dikerjakan dimana dalam kehidupan di akhirat nanti akan dimintai pertanggung jawaban. Buku Apakah Saya Orang Hndu karya

(9)

Ed Visuanathan karya ini banyak mengulas mengenai hal-hal yang (dipercayai) menjadikan kemantapan dalam keimanan sebagi seorang yang beragama Hindu. Titik tekan tulisan ini pada kepercayaan terhadap hukum

karma phala dan reinkarnasi di mana di dalam kehidupan manusia tidak akan lepas dari hukum karma phala dan menurut Hindu, jiwa meneruskan perjalanan dengan membawa beban karma phala, dari satu kehidupan yang lain sampai dia menghabiskan karma phalanya dengan mengalami penderitaan.

Buku Kembali Lagi (Sain Tentang Reinkarnasi) karya A.C. Bhaktivendanta Swami Probhupada, karya ini mengulas mengenai kelahiran kembali sebagai balasan.Titik tekan pada penulisan ini membahas mengenai perjalanan manusia mulai hidup di dunia hingga kembali lagi untuk menjalani reinkarnasi dan menerangkan mengenai kinerja reinkarnasi sesuai dengan hasil karma phalanya. Buku Pancha Cradha karya I B Oka Punyatmadya, karya ini mengulas mengenai lima sila sebagai ajaran agama Hindu yakni kenyakinan terhadap adanya Tuhan, jivatma yang ada pada manusia, hukum karma, punarbhawa tatta, moksa. Titik tekan pada tulisan ini terletak pada ajaran hukum karma dan kaitannya dengan surga dan neraka.

Selain itu karya Abdul Majid al-Zandani dkk. yang berjudul Al-Iman. Karya ini banyak mengulas tentang konsep keimanan, iman kepada Allah, iman kepada Rosul as, iman kepada malaikat, iman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah, iman kepada hari akhir, iman kepada qodar, dan hal-hal yang merusak iman. Titik tekan pada tulisan ini terletak pada keimanan kepada hari akhir yang mana dalam keimanan kepada hari akhir terdapat kepercayaan terhadap hidup sesudah mati. Syayid Abbas bin Mohammad Reza al-Qummi karyanya Menelusuri Alam Akhirat. Karya ini menjelaskan perjalanan ke alam akhirat mulai dari tahap awal dimana manusia mengalami kematian hingga sampai manusia mengalami pembalasan di alam akhirat, surga, neraka dan kejadian di sekitar orang yang bertakwa. Buku Hari Akhirat Menurut al Qur’an karya Sayid Qutub, Buku ini menjelaskan

(10)

mengenai alam akhirat dilihat dalam batin manusia, alam akhirat dalam al Qur’an, bukti-bukti kiamat, dan seni pelukisan alam akhirat dalam al Qur’an. Yang menjadi titik tekan dalam buku ini kehidupan di alam akhirat dan seluk beluk alam akhirat dan dalam al Qur’an juga diterangkan mengenai kehidupan alam akhirat memang ada.

Titik tekan penulisan skripsi yang berjudul karma phala dalam Hindu dan pembalasan amal perbuatan dalam Islam ini adalah terletak pada tempat dimana perbuatan makhluk hidup khususnya manusia mendapat balasan. Pembalasan mengenai perbuatan yang dilakukan dalam kedua agama tersebut memiliki persamaan dan perbedaan serta dapat memberikan motivasi terhadap sikap dan tingkah laku individu.

F. Metode Penulisan Skripsi

Dalam suatu karya ilmiah, metode merupakan peranan yang sangat penting. Karena metode adalah upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengelola objek yang menjadi sarana dari suatu ilmu yang dikaji. Dan untuk menghasilkan penulisan yang tidak kabur maka diperlukan cara kerja yang baik dalam mencapainya. Pada skripsi ini penulis melakukan penelitian kepustakan, yaitu penelitian yang didasarkan pada data-data dari literatur-literatur yang berkaitan dengan pembahasan.

1. Sumber Data

Sebagai langkah awal sebelum memaparkan jenis penelitian dalam penulisan ini, penulis berusaha mengumpulkan data yang sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan permasalahan. Adapun data yang tersedia akan diplah-pilah berdasarkan kriteria sumber primer dan sumber skunder.

a. Sumber Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukur atau alat pengambilan

(11)

data langsung pada subjek sebagai informasi yang dicari. Data primer ini diperoleh dari kitab suci agama Hindu seperti kitab saracamuccaya, bhagawadgita, veda dan kitab suci agama Islam seperti Al Qur’an dan Al Hadits.

b. Sumber Skunder

Data skunder adalah data penunjang yang dapat digunakan untuk mendukung atau menguatkan data primer, sehingga keutuhan informasi terpenuhi. Data skunder ini meliputi buku-buku atau sumber-sumber tulisan lain yang diperoleh melalui kepustakaan diluar data primer.

2. Metode Pengumpulan Data

Setelah data tersedia dan dikimpulkan, maka sebagai langkah selanjutnya menentukan data yang akan dilakukan dalam penulisan ini. Maka dalam metode pengumpulan data penelitian dilakukan dengan

Liberary research17 yaitu dengan cara mengumpulkan buku-buku dan literatur yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. Buku-buku kemudian dibaca, dipahami dan diseleksi untuk mendapatkan data yang benar-benar sesuai dan berkaitan dengan tema yang penulis angkat.

3. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka pengolahan data dilakukan dengan content analysis yaitu analisis ilmiah isi pesan dan komunikasi dengan menggunakan kriteria dasar klasifikasi.18

Analisis data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi dan untuk meningkatkan pemahaman penelitian tentang kasus yang diteliti dan menyajikan sebagai temuan

17

Sutrisno Hadi, Metode Research, Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 1989, hlm. 3.

18

Noeng Muhadjir, Metode Penelitian Kualitatif: Pendekatan Positivisktik, Rasionalistik, Fenomenologik dan Realisme Metafisik (Telaah Studi Teks dan Penelitian Agama), Yogyakarta: Rake Sarasin, 1989, hlm. 49

(12)

bagi orang lain, maka penulis menggunakan analisis data sebagai berikut:

a. Metode deskriptif

Yaitu merupakan metode penelitian dalam rangka untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti terhadap suatu objek penelitian.19 Metode ini dicapai dalam pengertian umum segi teknik untuk mendeskripsikan yaitu menguraikan dan menjelaskan karma phala menurut agama hindu dan pembalasan amal perbuatan menurut agama Islam.

c. Metode komparatif

Yaitu metode yang menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang ide-ide, kritik terhadap orang.20

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam upaya mempermudah pembahasan skripsi ini penulis membaginya ke dalam lima bab. Adapun sistematika penyusunannya adalah sebagai berikut:

Bab Pertama, merupakan pertanggung jawaban akademis dan metodologis dari skripsi ini yang memuat gambaran mengenai latar belakang permasalahan, faktor-faktor dan fenomena apa yang melatar belakangi sehingga penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul ini. Pokok permasalahan dalam skripsi ini, tujuan penulisan sebagai target yang ingin dicapai penulis. Tinjauan pustaka ingin memberikan informasi ada atau tidak adanya penulis lain yang membahas judul ini, metode penulisan skripsi sebagai langkah awal untuk menyusun skripsi secara benar dan betul-betul terarah yang kemudian diakhiri dengan sistematika penulisan skripsi untuk memudahkan pembaca dalam memahami skripsi ini.

19

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990, hlm. 63.

20

Suharsimil Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Renika Cipta, 1998, hlm. 247.

(13)

Bab Kedua, menerangkan gambaran tentang karma phala sebagai acuan pembahasan ini, maka pembahasan dalam bab ini meliputi pengertian karma phala, sebagai pengatar ke pembahasan inti dilanjutkan dengan dasar ajaran karma phala yang bersumber dari kitab suci agama Hindu seperti Bhagawadgita, Sarasamuccaya dan Veda, sehingga mempermudah umat Hindu untuk mengetahui dan memahami isi ajaran karma phala sebagai penuntun jalan bagi umatnya dan macam-macam karma phala.

Bab Ketiga, menerangkan gambaran tentang pembalasan amal sebagai acuan pembahasan ini, maka pembahasan dalam bab ini meliputi pengertian pembalasan amal perbuatan, sebagai pengantar ke pembahasan inti dilanjutkan dengan dasar ajaran pembalasan amal perbuatan yang bersumber dari kitab suci agama Islam Al Qur’an dan Al Hadis, sehingga mempurmudah umat Islam untuk mengetahui dan memahami isi ajaran pembalasan amal perbuatan sebagai penuntun jalan bagi umatnya dan macam-macam pembalasan amal perbuatan.

Bab Keempat, bab ini merupakan analisis pokok masalah, inti pokok dari analisa tersebut meliputi persamaan dan perbedaan karma phala dan pembalasan amal perbuatan, signifikasi ajaran karma phala dan pembalasan amal dalam menumbuhkan motivasi terhadap sikap dan tingkah laku individu, hubungan karma phala dan pembalasan amal perbuatan dengan surga dan neraka, hal ini sangat diperlukan sebagai wujud adanya kemanfaatan untuk kemaslahatan umat Hindu dan Islam.

Bab Kelima, merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan untuk memberikan gambaran bagi pembaca secara menyeluruh dari setiap isi skripsi tersebut, agar mudah untuk dipahami, berupa saran-saran yang memberi motivasi kepada umat Hindu dan Islam untuk menjalankan kehidupan di dunia dengan perbuatan yang baik. Sebagaimana dalam pembahasan dalam skripsi ini dan diakhiri dengan penutup sebagai akhir pembahasan skripsi ini.

(14)

KERANGKA SKRIPSI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah B. Pokok Permasalahan C. Tujuan Penelitian Skripsi D. Manfaat Penelitian Skripsi E. Tinjauan Kepustakaan F. Metode Penulisan Skripsi G. Sistematika Penulisan Skripsi

BAB II: KARMA PHALA DALAM AGAMA HINDU A. Pengertian karma phala dalam agama Hindu

B. Dasar ajaran Karma phala dalam Bhagawadgita, Saracamuccaya, dan Veda.

C. Macam-macam Karma phala dalam Agama Hindu

BAB III: PEMBALASAN AMAL PERBUATAN DALAM AGAMA ISLAM A. Pengertian pembalasan amal perbuatan dalam agama Islam

B. Dasar ajaran pembalasan amal perbuatan dalam al Qur’an dan Hadits.

C. Macam-macam pembalasan amal perbuatan dalam agama Islam BAB IV: ANALISIS

A. Persamaan dan perbedaan antara karma phala dalam agama Hindu dan pembalasan amal perbuatan dalam agama Islam

B. Signifikasi ajaran karma phala dan pembalasan amal dalam menumbuhkan motivasi terhadap sikap dan tingkah laku individu. C. Hubungan karma phala dan pembalasan amal perbuatan dengan

surga dan neraka BAB V: PENUTUP

(15)

B. Saran C. Penutup

DAFTAR PUSTAKA

Departeman agama RI, Buku Bacaan Agama Hindu, Jakarta: Hanuman Sakti, 2001

Departemen Agama RI, Al Qur’an dan Terjemahannya, Semarang: Toha Putra, 1989

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990

Djamari, Agama dalam Perspektif Sosiologi, Bandung: Alfa Beta, 1993 Ed Visvanathan, Apakah Saya Seorang Hindu, Denpasar: Manik geni, 2000 G.Pudja, Bhagawadgita (Pancama Veda), Surabaya: Paramita, 2003

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1990

I Gede Ardhana Wisnu, Musuh-musuh dalam Diri Manusia, Jakarta: Manikgeni, 1994

I Gede Sura, Pengendalian Diri dan Etika, (Dalam Ajaran Agama Hindu), Denpasar: Hanoman Sakti, 2001

I Nyoman Kajeng dkk, Sarasamuccaya ( Dengan Teks Bahasa Sansekerta dan Jawakuno), Surabaya: Paramita, 2003

Machasin, Menyelami Kebebasan Manusia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999 Mettavittena, Karma Dan Tumimbal Lahir, Solo: Es Te Be, 1998

Muhammad al-Ghozali, Aklah Seorang Muslim, Semarang: Wicaksana, 1985 Nasruddin Rozak, Dienul Islam, Bandung: Al Ma’arif, t.th

(16)

Suharsimil Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Renika Cipta, 1998

Referensi

Dokumen terkait

Maka dapat di katakan bila pendapatan asli daerah yang tinggi akan ikut meningkatkan pengeluaran pemerintah dalam mengalokasikan dana untuk belanja modal guna

Hasil penelitian yang diperoleh adalah kasus spondilitis tuberkulosis yang ditemukan pada tahun 2014 sebanyak 44 pasien.. Penyakit ini dapat menyerang segala jenis kelamin dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Secara simultan variabel perilaku kepemimpinan berpengaruh sebesar 47 % terhadap keberlanjutan usaha anggota, dan secara parsial

1) Program Kemitraan dan Bina lingkungan yang dilaksanakan oleh PTPN VII memiliki pengaruh terhadap kenaikan profit dari mitra binaan. Kenaikan profit, bila

Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 telah direklasifikasi kembali penyajiannya agar sesuai

– Dapat bekerja seperti DBMS yg ada – Mendukung model data spasial, tipe data abstrak spasial (ADT /Abstract Data Type ) & bahasa queri yg dapat memanggil ADT.. –

Dalam kegiatan ekstrakurikuler metode part adalah salah satu komponen yang mempunyai peran penting. Metode part merupakan bentuk latihan keterampilan yang dilakukan secara

Scramble merupakan model pembelajaran yang mengajak siswa untuk menemukan jawaban dan menyelesaikan permasalahan yang ada dengan cara membagikan lembar soal dan