• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Sebagai bahan masukan bagi Desa Cempa dalam peningkatan pelayanan b. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "a. Sebagai bahan masukan bagi Desa Cempa dalam peningkatan pelayanan b. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

a. Sebagai bahan masukan bagi Desa Cempa dalam peningkatan pelayanan klinik KB di Desa Cempa .

b. Sebagai bahan referensi bagi perpustakaan FKM-USU Medan dan penelitian yang sejenis berikutnya

c. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di FKM-USU dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defenisi Perubahan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perubahan berasal dari kata dasar

ubah yang artinya adalah lain, beda. Imbuhan Per dan an menyatakan suatu hal dan

kondisi. Jadi perubahan adalah Kondisi yang berbeda dari keadaan semula. Bentuk-bentuk perubahan perilaku adalah:14

2.1.1. Perubahan Alamiah (Natural Change)

Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan.

2.1.2. Perubahan Terencana (Planned Change)

Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjeknya.

(2)

2.1.3. Ketersediaan untuk berubah (Readiness to Change)

Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut

Menurut pendapat Rogers dan Shoemaker, keputusan seseorang menerima atau menolak inovasi, proses keputusan inovasi disebut dengan adopsi yang terdiri dari beberapa tahap yaitu :15

a. Tahap kesadaran, dimana seseorang mengetahui adanya ide-ide baru tetapi kekurangan informasi mengenai hal tersebut. Sehubungan dengan masalah di atas, pada tahap ini seseorang mengetahui adanya bermacam-macam jenis alat kontrasepsi tapi kurang informasi mengenai kontrasepsi yang efektif.

b. Tahap menaruh minat, dimana seorang mulai menaruh minat terhadap alat kontrasepsi dan mencari informasi yang lebih banyak mengenai alat kontrasepsi tersebut.

c. Tahap penilaian, dimana seseorang mengadakan penilaian terhadap alat kontrasepsi dan dihubungkan dengan situasi dirinya sendiri saat ini dan masa mendatang dan menetukan mencobanya atau tidak.

d. Tahap percobaan, dimana seseorang menerapkan alat kontrasepsi dalam skala kecil untuk menentukan kegunaanya apakah sesuai dengan situasi dirinya.

e. Tahap penerimaan (adopsi), dimana seseorang menggunakan alat kontrasepsi secara tetap dalam skala yang luas

(3)

Teori di atas akhirnya diperbaharui oleh ahlinya sendiri menjadi empat tahap yakni : a. Pengenalan, dimana seseorang mengetahui adanya inovasi dalam hal ini adalah

alat kontrasepsi dan memperoleh beberapa pengertian tentang bagaimana inovasi itu.

b. Persuasi, dimana seseorang membentuk sikap berkenaan atau tidak berkenaan terhadap alat kontrasepsi.

c. Keputusan,dimana seseorang terlibat dalam kegiatan yang membawa dirinya pada pemilihan untuk menerima atau menolak penggunaan alat kontrasepsi.

d. Konfirmasi, dimana seseorang mencari penguat bagi keputusan inovasi yang telah dibuatnya. Pada tahap ini mungkin terjadi seseorang merubah keputusannya jika ia memperoleh informasi yang bertentangan

2.2. Alat Kontrasepsi19

Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Jadi maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya pertemuan antara sel telur dengan sperma.

Adapun Jenis-Jenis Metode Kontrasepsi adalah :20 2.2.1. Kondom Pria

Merupakan selubung/sarung karet tipis yang dipasang pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan pria pada saat senggama sehingga

(4)

tidak tercurah pada vagina. Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing. Bentuk berputing ada kelebihannya yaitu untuk menampung sperma setelah ejakulasi. Cara kerja kondom yaitu mencegah pertemuan ovum dan sperma atau mencegah spermatozoa mencapai saluran genital wanita.

a. Jenis/tipe kondom laki-laki adalah :

a.1. Sebagian besar kondom terbuat dari karet lateks halus dan berbentuk silinder bulat, umumnya panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08 mm, garis tengah sekitar 3,0-3,5 cm, dengan satu ujung buntu yang polos atau berpentil dan dipangkal yang terbuka bertepi bulat. Namun untuk sekarang telah tersedia dalam ukuran yang lebih besar atau lebih kecil dari standar.

a.2. Sebagai usaha untuk meningkatkan akseptabilitas, telah diperkenalkan variasi kondom yang berpelumas, mengandung spermatiside, berwarna, memiliki rasa, dan beraroma.

a.3. Tersedia kondom anti alergi, yang terbuat dari karet lateks dengan rendah residu dan tidak dipralubrikasi.

a.4. Kondom yang lebih tebal dan melebihi standar, dipasarkan terutama untuk hubungan intim per-anus pada pria homoseks untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap penularan HIV/AIDS

b. Keuntungan Menggunakan Kondom laki-laki adalah : b.1. Murah dan dapat dibeli secara umum

b.2. Tidak ada persyaratan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan b.3. Tidak memerlukan pengawasan khusus dari tenaga kesehatan

(5)

b.4. Mudah cara pemakaiannya

b.5. Tingkat proteksi yang cukup tinggi terhadap infeksi menular seksual (PMS)

b.6. Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten b.7. Tidak mengganggu produksi

c. Indikasi

Semua pasangan usia subur yang ingin berhubungan sekual dan belum menginginkan kehamilan

d. Kontra Indikasi penggunaan kondom laki-laki adalah

d.1. Apabila secara psikologis pasangan tidak dapat menerima metoda ini d.2. Malformasi penis

d.3. Apabila salah satu dari pasangan alergi terhadap karet lateks e. Efek samping penggunan kondom laki-laki adalah :

Kecewa karena gagal (bocor) dan alergi (namun jarang terjadi) f. Cara penaggulangan:

f.1. Jika bocor ganti kondom dengan kualitas yang lebih baik f.2. Anjurkan cara pemakaian yang benar

f.3. Ganti cara/metode kontrasepsi yang lain

(6)

Kondom untuk wanita adalah suatu sarung poliuretan dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka melekat ke suatu cincin poliuretan lentur. Cincin poliuretan ini berfungsi sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom di vagina. Kondom wanita mengandung pelumas berbahan dasar silikon dan tidak memerlukan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai. Efektifitas dari penggunaan kondom ini menunjukkan sama dengan efektifitas dari penggunaan diafragma.

a. Indikasi penggunaan kondom wanita adalah:

a.1. Apabila pasangan menghendaki pihak wanita yang menggunakan metode barier reversible sebagai kontrasepsi

a.2. Untuk perlindungan maksimum terhadap infeksi menular seksual(IMS) b. Keuntungan penggunaan kondom wanita adalah:

b.1. Memberikan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi menular seksual (IMS)

b.2. Tidak mengganggu produksi

b.3. Efektif jika digunakan secara benar dan konsisten

b.4. Bagi pasangan pria, penurunan kenikmatan seks lebih kecil dibandingkan kondom laki-laki

c. Kekurangan penggunaan kondom wanita adalah :

c.1. Kenikmatan bisa terganggu karena timbul suara gemerisik saat berhubungan intim

(7)

c.3. Pada awal menggunakan alat ini, proses pemasangannya agak sulit c.4. Kadang-kadang dapat terdorong seluruhnya ke dalam vagina c.5. Harganya masih mahal

2.2.3. PIL KB

Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil atau tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estrogen dan progesteron atau yang hanya terdiri dari hormon progesteron saja. Kebijaksanaan penggunaan pil diarahkan terhadap pemakaian pil dosis rendah, tetapi meskipun demikian pil dosis tinggi masih disediakan terutama untuk membina peserta KB lama yang menggunakan dosis tinggi.

a. Jenis-jenis tablet menurut kandungan hormon estrogennya a.1. Tablet dosis tinggi (High Dose): Berisi 50 mcg.

Adalah tablet yang mengandung estrogen 50-150 mcg dan progesterone 1-10 mg. yang termasuk jenis ini adalah :

a.1.1. Tablet KB Noriday (dari Population Council) a.1.2. Tablet KB Ovostat (PT Organon)

a.2. Pil dosis rendah (low dose) : berisi 30 mcg

Adalah pil yang mengandung 30-50 mcg estrogen dan kurang dari 1 mg progesterone. Yang termasuk dalam jenis ini adalah :

(8)

a.2.1. Pil KB Microgynon 30 (PT Schering) atau kimia farma Lisensi Schering.

a.2.2. Pil KB Marvelon (PT organon) a.3. Pil Mini

Adalah pil yang mengandung hormon progesteron kurang dari 1 mg. yang termasuk dalam jenis ini adalah Pil KB Exluton.

b. Cara kerja Pil Kontrasepsi

b.1. Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur dari indung telur.

b.2. Mengendalikan lendir mulut rahim menjadi lebih kental sehingga sel mani atau sperma sukar dapat masuk ke dalam rahim

b.3. Menipiskan lapisan endometrium

c. Efektifitas :

Efektifitas pemakaian pil sangat tinggi ini tergantung pada disiplin pemakai. Kegagalan teoritis lebih dari 0,35%, tetapi dalam praktek berkisar 1-8% untuk pil kombinasi , 3-10% untuk pil mini.

d. Keuntungan :

d.1. Reversibilitasnya atau kembalinya kesuburan tinggi d.2. Mudah menggunakannya

(9)

d.4. Mencegah anemia defesiensi zat besi

d.5. Mengurangi kemungkinan infeksi panggul dan kehamilan ektopik d.6. Mengurangi resiko kanker ovarium

d.7. Cocok sekali digunakan untuk menunda kehamilan pertama dari PUS muda d.8. Tidak mempengaruhi produksi ASI pada pil yang mengandung

progesterone antara lain exluton/mini pil d.9. Tidak mengganggu hubungan seksual e. Kerugian

e.1. Memerlukan disiplin dari pemakai

e.2. Dapat mengurangi ASI pada pil yang mengandung estrogen e.3. Dapat meningkatkan resiko infeksi klamidia

e.4. Nyeri payudara

e.5. Berhenti haid, tapi pada penggunaan pil kombinasi jarang terjadi e.6. Mual, terutama pada 3 bulan pertama pemakaian

e.7. Dapat meningkatkan tekanan darah

e.8. Tidak dianjurkan pada wanita yang berumur diatas 30 tahun karena akan mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh.

f. Indikasi

f.1. Siklus haid tidak teratur f.2. Usia subur

f.3. Telah mempunyai anak atau yang belum mempunyai anak f.4. Anemia karena haid yang berlebihan

(10)

f.5. Nyeri haid yang hebat g. Kontra Indikasi

g.1. Menyusui, kecuali pil mini g.2. Pernah sakit jantung g.3. Tumor/keganasan

g.4. Kelainan Jantung, varises dan darah tinggi

g.5. Perdarahan pervagina (perdarahan melalui liang senggama, kecuali tidak diketahui penyebabnya)

g.6. Migraine (sakit kepala yang hebat) g.7. Penyakit Hepatitis

h. Efek Samping

h.1. Perdarahan Pervagina/Spotting h.2. Tekanan darah meningkat h.3. Perubahan berat badan h.4. Kloasama

h.5. Tromboemboli h.6. Air susu berkurang h.7. Rambut rontok h.8. Varises

h.9. Perubahan libido h.10. Depresi

(11)

2.2.4. Suntikan KB a. Jenis Suntik KB

Terdapat dua jenis kontrasepsi hormon suntikan KB. Jenis yang beredar di Indonesia adalah :

a.1. Yang mengandung hormon progesteron yaitu : a.1.1. Depo Provero 150 mg

a.1.2. Depo Progestin 150 mg a.1.3. Depo Geston 150 mg a.1.4. Noristerat 200 mg

a.2. Yang mengandung 25 mg Medroxy progesteron acetate dan 5 mg estradiol cypionate yaitu Cyclofem

b. Cara kerja suntik KB

b.1. Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita

b.2. Mengentalkan lender mulut rahim, sehingga menghambat spermatozoa (sel mani) masuk ke dalam tahim

b.3. Menipiskan endometrium, sehingga tidak siap untuk kehamilan c. Efektifitas : efektifitas sangat tinggi, kegagalan kurang dari 1% d. Keuntungan suntik KB :

d.1. Praktis, efektif dan aman

d.2. Tidak mempengaruhi ASI, cocok digunakan untuk ibu menyusui d.3. Dapat menurunkan kemungkinan anemia

(12)

e. Kontra Indikasi suntik KB e.1. Tersangka hamil

e.2. Perdarahan akibat kelainan ginekologi atau (perdarahan dari liang senggama) yang tidak dketahui penyebabnya

e.3. Adanya tanda-tanda tumor/keganasan

e.4. Adanya riwayat penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi, kencing manis (penyakit metabolisme paru berat)

f. Efek Samping pengunaan suntik KB f.1. Gangguan haid

f.2. Depresi f.3. Keputihan f.4. Jerawat

f.5. Perubahan Libido f.6. Perubahan berat badan f.7. Pusing dan sakit kepala f.8. Hematoma

f.9. Infeksi dan abses : akibatkan pemakaian jarum suntik yang tidak suci hama/steril

2.2.5. Implant (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)

Implant adalah alat kontrasepsi yang disusupkan di bawah kulit a. Cara Kerja Implant

(13)

Dengan disusupkannya kapsul silastik implant di bawah kulit, maka setiap hari dilepaskan secara tetap sejumlah levonorgestrel ke dalam darah melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silasik tersebut.

Besar kecilnya levonorgestrel tergantung besara kecilnya permukaan kapsul silastik dan ketebalan dari dinding tersebut. Satu sel implant yang terdiri dari 2,4 atau 6 kapsul dapat bekerja secara efektif selama lima tahun b. Cara Kerja Dalam Mencegah Kehamilan

Dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan kontiniu maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik terdiri dari 3 mekanisme dasar yaitu :

b.1. Menghambat terjadinya ovulasi

b.2. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi b.3. Mempertebal lendir laspisan endometrium

c. Efektifitas

Efektifitas penggunaan implant sangat tinggi, kegagalan teoritisnya adalah 0,2%, sedangkan dalam prakteknya 1-3%

d. Keuntungan Implant

d.1. Tidak menekan produksi ASI d.2. Praktis, efektif

d.3. Tidak ada faktor lupa

(14)

d.5. Membantu mencegah anemia

d.6. Kasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan implant

f. Kekurangan Implant

f.1. Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang terlatih

f.2. Implant lebih mahal daripada pil KB atau suntikan dan cara KB jangka pendek lainnya.

f.3. Implant sering mengubah pola haid

f.4. Wanita tidak dapat menghentikan pemakaiannya sendiri

f.5. Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum dikenalnya

f.6. Susuk mungkin dapat terlihat di bawah kulit. g. Kontra Indikasi

g.1. Hamil atau diduga hamil

g.2. Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya g.3. Tumor /keganasan

g.4. Penyakit jantung,kelainan haid,darah tinggi, kencing manis. h. Efek Samping

h.1. Gangguan haid h.2. Depresi

(15)

h.4. Jerawat

h.5. Perubahan Libido h.6. Perubahan berat badan h.7. Hematoma

h.8. Infeksi

2.2.6. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastic (polyethylene). Ada yang dililit tembaga , ada yang dililit tembaga bercampur , dan yang berisi hormon progesterone.

a. Jenis-jenis AKDR

a.1. AKDR generasi pertama : disebut Lippesloop, berbentuk spiral atau huruf S ganda, terbuat dari plastik

a.2. AKDR generasi kedua ;

a.2.1. Cu T 200 B; berbentuk T yang batangnya dililit tembaga dengan kandungan tembaga

a.2.2. Cu 7; berbentuk angka 7 yang batangnya dililit tembaga a.2.3. ML Cu 250; berbentuk 3/3 lingkaran yang batangnya dililit

(16)

a.3. AKDR generasi ketiga :

a.3.1. CU T. 380 A: berbentuk huruf T dengan lilian tembaga yang lebih banyak dan perak

a.3.2. Ml Cu 375 batangnya dililit tembaga berlapis perak a.3.3. Nova T.Cu 200 A; batang dan lengannya dililit tembaga a.4. AKDR generasi keempat

Ginefix, merupakan AKDR tanpa rangka, terdiri dari benang polipropilen monofilament dengan enam butir tembaga

b. Cara kerja AKDR

b.1. Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu blastokista sampai ke rahim, endometrium belum siap untuk menerima nidasi hasil konsepsi

b.2. Menimbulkan reaksi mikro infeksi, sehingga terjadi penumpukan sel darah putih, yang melarutkan blastokista

b.3. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas c. Efektifitas AKDR

Efektifitas AKDR tinggi, angka kegagalan berkisar 1% d. Keuntungan AKDR

d.1. Praktis, ekonomis mudah dikontrol, aman untuk jangka panjang dan kembalinya masa kesuburan cukup tinggi

(17)

e. Indikasi Pemakaian AKDR

Merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat di prioritaskan pemakaiannya pada ibu dalam fase menjarangkan kehamilan dan mengakhiri kesuburan serta menunda kehamilan, dengan jenis AKDR mini.

g. Kontra Indikasi g.1. Kehamilan

g.2. Gangguan perdarahan yang tidak diketahui sebabnya

g.3. Peradangan pada alat kelamin, endometrium dan pngkal panggul g.4. Kecurigaan tumor ganas di alat kelamin

g.5. Tumor jinak rahim dan kelainan bawaan rahim h. Efek samping penggunaan AKDR

Perdarahan dari liang vagina di luar haid h.1. Keputihan h.2. Ekspulsi h.3. Nyeri h.4. Infeksi h.5. Translokasi 2.2.7. Vasektomi

(18)

Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani (vas defferent) sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama

a. Keuntungan vasektomi a.1. Tidak ada mortalitas a.2. Morbiditas kecil sekali

a.3. Pasien tak perlu dirawat di RS

a.4. Dilakukan dengan anestesi local/pembiusan setempat dan hanya berlangsung kurang lebih 15 menit

a.5. Efektif, karena dapat dicek kepastiannya di laboratorium a.6. Tidak mengganggu hubungan seks selanjutnya

b. Kerugian vasektomi

b.1. Harus dengan tindakan pembedahan

b.2. Masih adanya keluhan seperti kemungkinan perdarahan dan infeksi b.3. Harus menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma 0 dalam

beberapa bebas agar tidak terjadi kehamilan

b.4. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi

c. Indikasi vasektomi

c.1. Harus secara sukarela c.2. Mendapat persetujuan isteri c.3. Jumlah anak cukup

(19)

c.4. Mengetahui akibat-akibat vasektomi c.5. Umur calon tidak kurang dari 30 tahun

c.6. Pasangan suami isteri telah mempunyai anak minimal 2 orang, dan anak paling kecil harus sudah berumur diatas 2 tahun

d. Kontra Indikasi

d.1. Apabila ada peradangan kulit atau penyakit jamur di daerah skrotum

d.2. Apabila ada tanda-tanda orchitis/epididimis d.3. Apabila menderita DM yang tidak terkontrol d.4. Apabila menderita kelainan pembekuan darah e. Komplikasi

Komplikasi atau gangguan yang mungkin timbul pasca vasekomi antara lain :

e.1. Perdarahan e.2. Hematoma

e.3. Infeksi bisa terjadi pada kulit, epididimis atau orkitis e.4. Granuloma sperma

2.2.8. Tubektomi

Tubektomi adalah suatu kontrasepsi permanent untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba.

(20)

Dengan demikian maka ovum yang matang tidak akan bertemu dengan sperma karena adanya hambatan pada tuba.

Operasi dapat dilakukan segera setelah melahirkan,setelah abortus, dalam masa interval, bersamaan dengan operasi sesar atau pada saat operasi besar lain yang membuka perut.

a. Keuntungan Tubektomi

a.1. Tekniknya mudah, sehingga dapat dilakukan oleh dokter umum a.2. Perlengkapan dan peralatan bedah sederhana

a.3. Dapat dilakukan di RS kecil atau di Puskesmas

a.4. Dapat dilakukan pada pasca persalinan, pasca keguguran dan masa interval

a.5. Dapat dilakukan dengan anestesi local

a.6. Luka pembedahan dapat diperlebar jika diperlukan

a.7. Kegagalan teknik sangat rendah dan keberhasilan hampir 100% a.8. Sebagai tekhnik pengganti jika teknik laparaskopik atau kuldoskopi

gagal

a.9. Waktu pembedahan singkat, biaya relatif murah a.10. Prosedur dapat dilakukan tanpa dirawat

a.11. Masa penyembuhan pasca beda singkat b. Komplikasi Tubektomi

(21)

b.2. Perdarahan karena perlukaan pembuluh darah besar b.3. Perporasi usus

b.4. Emboli udara b.5. Perforasi rahim

2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan Penggunaan Alat Kontrasepsi

2.3.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan itu terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman sendiri, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (Notoatmojo.S, 2003).13

Menurut Bloom (1908) yang terdapat dalam buku Notoatmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu :13

i. Tahu (Know)

Tahu artinya sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

(22)

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah

ii. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagaimana terhadap objek yang dipelajari

iii. Aplikasi (Aflication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

iv. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau sesuatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

v. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

(23)

2.3.2. Umur

Masa kehamilan reproduksi wanita pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga periode, yakni kurun reproduksi muda (15-19 tahun), kurun reproduksi sehat (20-35 tahun ), dan kurun reproduksi tua (36-45 tahun). Pembagian ini didasarkan atas data epidemiologi bahwa resiko kehamilan dan persalinan baik bagi ibu maupun bagi anak lebih tinggi pada usia kurang dari 20 tahun, paling rendah pada usia 20-35 tahun dan meningkat lagi secara tajam setelah lebih dari 35 tahun. Jenis kontrasepsi yang sebaiknya dipakai disesuaikan dengan tahap masa reproduksi tersebut.16

Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa umur merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam pemakaian alat kontrasepsi. Mereka yang berumur tua mempunyai peluang lebih kecil untuk menggunakan alat kontrasepsi dibandingkan dengan yang muda.14

2.3.3. Pendidikan

Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Sedangkan pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk intervensi yang ditujukan kepada pelaku agar pelaku tersebut kondusif untuk kesehatan. Secara operasional pendidikan kesehatan adalah semua kejadian yang memberikan atau meningkatkan pengaruh sikap dan praktek masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri.15

(24)

Menurut teori perubahan sosial dan kebudayaan variabel pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jalannya proses perubahan. Sebagaimana dikatakan Soerjono Soekamto 2006, “Pendidikan memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka pikiran, serta menerima hal-hal baru, serta bagaimana caranya untuk berpikir secara ilmiah. Pendidikan mengajarkan manusia berpikir secara objektif, hal mana akan dapat memberikan kemampuan baginya untuk menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya atau tidak. Dari sini dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan mempunyai pengaruh bagi pemilihan alat kontrasepsi.17

Penelitian Nerseri dkk (1991) menunjukkan bahwa ada hubungan aspek pendidikan dengan perubahan pemakaian jenis alat kontrasepsi.23

2.3.4. Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktifitas seorang untuk memperoleh penghasilan, guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Dimana pekerjaan tersebut sangat erat dengan kehidupan sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup. Dalam hal ini pekerjaan tersebut dapat mempengaruhi PUS untuk menggunakan alat kontrasepsi .15

Pekerjaan sangat mempengaruhi tingkat ekonomi, dalam prakteknya sangat nyata dalam mempengaruhi perilaku masyarakat dalam kesehatan reproduksi. Hal ini tampak nyata khususnya pada saat terjadinya krisis moneter di Indonesia yang

(25)

kemudian menjadi krisis multi-dimensi yang berkepanjangan hingga saat ini. Krisis moneter secara nyata berpengaruh pada rendahnya daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pokok pangan. Ironisnya, selain mahal, alat kontrasepsi menjadi langka.21

Menurut The ford Foundation (2002) dalam Yustina memperlihatkan bahwa mahal dan langkanya alat kontrasepsi berdampak pada perilaku hubungan seksual suami istiri petani di pedesaan. Disisi lain, akibat ketidakmampuan menyisihkan sebagian pendapatannya yang relatif minim untuk membeli alat kontrasepsi, banyak para ibu yang terpaksa menerima kehamilannya. Di tingkat makro, kondisi tersebut secara agregatif diperhitungkan akan berdampak pada kenaikan jumlah penduduk. 2.3.5. Nilai Anak Dalam Keluarga.18

Tidak dapat dipungkiri bahwa anak mempunyai nilai tertentu bagi orang tua. Anak yang diibaratkan sebagai titipan Tuhan bagi orang tua memiliki nilai tertentu serta menuntut dipenuhinya beberapa konsekuensi atas kehadirannya. Latar belakang sosial yang berbeda tingkat pendidikan, kesehatan, adat istiadat atau kebudayaan suatu kelompok sosial serta penghasilan atau mata pencaharian yang berlainan, menyebabkan pandangan yang berbeda mengenai anak.

Anak memiliki nilai universal namun nilai anak tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor sosio kultural dan lain-lain. Yang dimaksud dengan persepsi nilai anak oleh orang tua adalah merupakan tanggapan dalam memahami adanya anak, yang berwujud suatu pendapat untuk memiliki diantara pilihan-pilihan yang berorientasi pada suatu hal yang pada dasarnya terbuka dalam situasi yang datangnya dari luar.

(26)

Pandangan orang tua mengenai nilai anak dan jumlah anak dalam keluarga dapat merupakan hambatan bagi keberhasilan program KB.

Di daerah pedesaan anak mempunyai nilai yang tinggi bagi keluarga. Anak dapat memberikan kebahagiaan kepada orang tuanya selain itu akan merupakan jaminan di hari tua dan dapat membantu ekonomi keluarga, banyak masyarakat di desa di Indonesia yang berpandangan bahwa banyak anak banyak rejeki. Dari penelitian Mohamad Koesnoe di daerah Tengger, petani yang mempunyai tanah luas akan mencari anak angkat sebagai tambahan tenaga kerja. Studi lain yang dilakukan oleh proyek VOC (Value Of Children) menemukan bahwa keluarga-keluarga yang tinggal di pedesaan Taiwan, Philipina, Thailand mempunyai anak yang banyak dengan alasan bahwa anak memberikan keuntungan ekonomi dan rasa aman bagi keluarganya.

Secara umum disimpulkan bahwa orang tua di desa lebih menitikberatkan manfaat ekonomi dan kegunaan praktis (termasuk tunjangan hari tua) dari anak-anak, sedangkan orang tua di kota (terutama yang berpendidikan tinggi) menekankan aspek emosional dan psikologisnya. Pada negara berkembang didaerah pedesaan beban ekonomi biasanya jauh lebih rendah bila anak tidak sekolah. Pada usia yang sangat dini anak mulai dapat menyokong penghasilan keluarga dengan bekerja di sawah, mengembala ternak dan mengerjakan pekerjaan lain. Dengan bertambahnya usia orang tua anak-anak dapat memberikan bantuan ekonomi, mungkin dengan bekerja disawah milik orang tua. Cadwell (1979) mengatakan hal ini dengan cara lain yaitu di negara maju, kekayaan mengalir dari orang tua ke anak, sedangkan negara

(27)

berkembang sebaliknya kekayaan mengalir dari anak ke orang tua. Jika anak merupakan sumber utama jaminan ekonomi maka masyarakat tersebut akan mengalami fertilitas yang tinggi.

Masri Singmimbun (1974) melakukan penelitian pada penduduk di sekitar Yogyakarta menunjukkan bahwa jumlah anak yang dianggap ideal 4 dan 5 orang anak. Motivasi untuk mempunyai jumlah anak yang sedikit dan nilai-nilai tentang anak merupakan aspek yang penting. Kadang-kadang jumlah anak yang diinginkan lebih besar daripada jumlah anak yang mampu dirawat dengan baik

2.3.6. Kualitas Pelayanan KB

Menurut Gunawan dalam Ida Yustina (2007) Pelayanan Kesehatan merupakan hubungan antara klien yang memerlukan layanan kesehatan (pasien) dan professional sebagai pemberi layanan. Adapun akses terhadap pelayanan kesehatan antara lain meliputi keterjangkauan lokasi tempat pelayanan, jenis dan kualitas pelayanan yang tersedia, serta keterjangkauan terhadap informasi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi alasan pemilihan metode kontrasepsi diantaranya adalah tingkat ekonomi, pekerjaan dan tersedianya layanan kesehatan yang terjangkau. Adanya keterkaitan pendapatan dengan kemampuan membayar jelas berhubungan dengan masalah ekonomi, sedangkan kemampuan membayar bisa

(28)

tergantung variabel non ekonomi dalam hal selera atau persepsi individu terhadap suatu barang dan jasa.21

Ketersediaan alat kontrasepsi terwujud dalam bentuk fisik, tersedia atau tidaknya fasilitas atau sarana kesehatan (tempat pelayanan kontrasepsi). Untuk dapat digunakan, pertama kali suatu metode kontrasepsi harus tersedia dan mudah didapat. Promosi metode tersebut melalui media, melalui kontak langsung oleh petugas program KB, oleh dokter dan sebagainya, dapat meningkatkan secara nyata pemilihan metode kontrasepsi.8

Menurut Penelitian Hutauruk (2006) terdapat hubungan antara Kualitas pelayanan KB, yang terdiri dari ketersediaan pelayanan KB, Ketercapaian pelayanan KB, Keterjangkauan Pelayanan KB dengan utilitas pelayanan KB.22

BAB 3

KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Dari teori dan beberapa penelitian terdahulu di susun kerangka teori yang merupakan alur pikir peneliti, faktor-faktor yang berhubungan dengan perubahan penggunaan metode alat kontrasepsi seperti terlihat di bawah ini :

Faktor Independen

Faktor Dependen Perubahan Metode Alat

Kontrasepsi 1. Umur 2. Umur Menikah 3. Pendidikan 4. Pekerjaan 5. Pengetahuan 6. Jumlah anak

Referensi

Dokumen terkait

Semua peserta yang lulus pembuktian kualifikasi dimasukkan oleh Pokja ULP ke dalam Daftar Pendek (shortlist), untuk Seleksi Umum paling kurang 3 (tiga) dan

Responden yang kebanyakan adalah orang tua penderita gangguan jiwa menunjukkan motivasi yang sedang dikarenakan responden menganggap anak adalah karunia dari Tuhan Yang Maha

Tulisan ini bermaksud untuk membahas dan meninjau ide-ide mereka dalam rangka membangun pendekatan tata bahasa manayang paling efektif untuk belajar dan

Ada sebagian orang yang senang sekali membatasi hidup orang lain berdasarkan warna yang dia gunakan, misalnya mengatakan “kamu sih suka baju warna hitam,

Pada aplikasi website ini berisi tentang metode pembelajaran yang berisikan modul-modul dan soal-soal Fisika Mekanika yang diberikan secara virtual yang dikerjakan di komputer

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pengetahuan Santri, Lokasi dan Fasilitas Perbankan Syariah Terhadap Minat Memilih Produk

kisi-kisi instrumen final yang digunakan untuk mengukur variabel kompetensi.

Ari KSK téh tujulna atawa oriéntasina kana (1) hasil jeung dampak anu dipiharep muncul di diri siswa ngaliwatan runtuyan kagiatan diajar nu miharti, jeung (2) rupining hal