• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 9 SISTEMA DIGESTIVA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 9 SISTEMA DIGESTIVA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Gadjah Mada 1 BAB 9

SISTEMA DIGESTIVA

PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT :

Bab ini membicarakan tentang sistema digestiva yang melibatkan organ-organ cavum oris,. epiglottis, pharynx, oesophagus, gaster, duodenum, illeum dan jejenum, intestinum crassum, rectum.

MANFAAT DAN RELEVANSINYA :

Mahasiswa dapat memahami perjalanan makanan yang masuk ke dalam tubuh melalui organ-organ yang terlibat dalam sistema digestiva. Hal ini berguna sebagai bekal mahasiswa mengikuti mata kuliah di semester selanjutnya terutama faal, biokomia dan farmakologi. TIK :

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan tentang organ-organ yang terlibat dalam systema digestive.

(2)

Universitas Gadjah Mada 2

SISTEMA DIGESTIVA

OLEH: DRG.DIGESTIVARUSLIN, MKES

Usus embrionik berupa tube makanan, dan cavum oris berakhir pada anus, terdiri dari : 1. Cavum oris tempat makanan dipersiapkan untuk dicerna, refleks 2. Epiglotis Menghalangi makanan masuk ke saluran udara pharynx 3. Pharynx Cavitas tempat rnasuknya makanan dan udara

4. Esophagus membawa makanan melalui leher ke thorax 5. Gaster Struktur berbentuk J seperti tube menuju duodenum 6. Duodenum Bagian usus pendek 25 cm dalam abdomen

7. lIleum dan jejunum Kumparan tube 6 — 7 m mendominasi cavum abdomen 8. Intes. Crassum Terletak pada daerah pelvis yang berlanjut menjadi rectum 9. Rectum membawa sisa makanan ke inf. Menuju anus

(3)

Universitas Gadjah Mada 3 CAVUM ORIS

 Terdiri dari 2 daerah

1. Vestibulum : ruang antara gigi - geligi dan batas mukosa bagian dalam dari pipi dan labium oris

2. C O Proprium : kavitas dalam arcus dentalis superior dan inferior  Anterior dan lateral

- vestibulum perrnukaan intreoral bibir dan pipi

- CO Proprium permukaan lingual gigi-geligi dan proc.alveolaris. Apertura Cavum oris dilindungi gigi geligi dan dikontrol oleh otot mastikasi

Karena gigi-geligi saling berkontak maka satu-satunya hubungan antara vestibulum dan CO Proprium adalah melalui daerah terbuka bag. Posterior antara molar terakhir dan tepi ramus mandibula.

 Posterior

Di posterior CO berhubungan dengan pharynx melalui isthmus oropharyrigeus. Isthmus dapat terbuka dan tertutup oleh aksi otot lingua dan palatum molle. Betas posterior CO adalah Arcus Palatoglossus

 Superior

Atap CO terbentuk dan palatum durärn yang memisahkan CO dan C nasi di atasnya  Inferior

m. mylohyoideus membentuk diaphragma muscularis yang menopang lingua dan struktur dasar mulut.

(4)

Universitas Gadjah Mada 4 Epigtotis

 Merupakan kartilago fibroelastik berbentuk daun. Batang atau dahannya melekat pada permukaan dalam sudut lamina thyroidea. Bagian daun yang besar bersudut ke atas dan posterior serta berakhir sebagai tepi arcus di alas tinggi os hyoldeum, tepat di balik sepertiga posterior lingua.

 Epiglotis memiliki permukaan anterior dan posterior. kedua tertutup oleh tunica mukosa. Plica glossoepiglotica mediana dan dua pilca glossoepiglotica lateralls meluas dan permukaan anterior ke 1/3 posterior lingua. Di bawah tunic mukosa prrnukan anterior, ligaluentum hyoeplgloticum metuas dan epiglotis ke corpus os. Hyoldeurn.

 Permukaan posterior di bawah tunica mukosa bertanda untuk tempat glanduta mucosa yang besar.

Ptiarynx

 Setetah makanan ditelan, makanan berjalan dart cavum ohs ke posterior, ke pharynx, yaltu tabung fibromuskuleir berbentuk terowongan yang merupakan daerah tempat lewat udara dan makanan. Balk cavum nasi maupun cavum oris di bagian posterior berhubungan dengan pharynx.

 Di interior udara berjalan melalui pharynx yang terletak lebih ke anterior pada saat menuju ke trachea dan tractus bronchialis. Makanan berjalan di posterior larynx ke oesophagus.

 Walaupun udara berjalan melalui pharynx, daerah ini secara struktural merupakan bagian sistem digesti dinding pharynx mengandung empat lapisan dasar seperti daerah saluran pencernaan lain.

(5)

Universitas Gadjah Mada 5 1. Lapisan areolar yang menutupi bagian luar pharynx. Berhubungan dengan fascia

oesophagus yang menutupi m. buccinator, sehingga disebut fascia buccopharyngeus. Seperti semua lapisan fascia, lapisan ini bekerja sebagai media perpindahan neurovaskular. Berjalan melewati fascia adalah plexus venosus pharyngeus.

2. Tunica muscularis pha,yngis yang terdini dari lima pasang otot yang membentuk lapisan luar semicirculair, dan dua otot longintudinat bagian dalam.

3. Tela submucosa atau fascia pharyngobasilaris, suatu lapisan fibrosa yang keras. Melekat pads pharynx ke dasan cranium dengan perlekatan berbentuk „U‟. daerah perlekatan ke dasara cranium adalah ikuti garis ke posterior dan lamina medialis processus pterygoidei ke tepi anterior canais caroticus. Tandai batas lateralnya. Suatu garis yang berhubungan dengan permukaan anterior canalis sinistra dan dextra menandai tepi posterior. Garis mi berjalan melewati tuberculum pharyngeum. Pharynx membuka ke anterior, ke cavum nasi di atas dan ke cavum oris, di bawah. 4. Mucasa yang menutupi permukaan dalam pharynx

(6)

Universitas Gadjah Mada 6 OESOPHAGUS

 Oesophagus adalah bagman tractus gastrointestinais seperti tabung dan meluas dan pharynx pada vertebrae C6 ke abdomen pada vertebrae T11.

 Karena itu, oesophagus memiliki tiga komponen: 1. pars cervicalis

2. pars thoracica

3. pars abdominalis yang pendek

 Qesophagus merniliki empat daerah penyempitan: 1. sebagai daerah origo atau ujung pharyngeal

2. pada daerah dimana oesophagus melewati arcus aortae pada mediastinum superior 3. pada bifurcatio trachea

4. pada ujung abdomen

 kedua ujung oesophagus memitiki sphincter:

1. ujung pharyngeal dindungi oleh sphincter cricopharyngeus

2. ujung abdomen dikontrol sphincter cardiaca Thoraco-oesophagus

 oesophagus masuk ke thorax dan mediastinum superior melalui apertura thoracis, di depan corpus vertebralis dan di belakang trachea

 pada vertebrae T8, T9 dan T10, arcus aortae descendens terletak diantara corpus vertebralis dan oesophagus di bawah tinggi jantung. Di sini, oesophagus dilewati mesoesophagus dan aortae di belakangnya, oesophagus bebas bcrjalan ke depan dan sedikit ke kiri, ketika melewati diaphragma.

Suplai darah

 Oesophagus mendapat suplai darah ketika berjalan turun 1. pada pars cervicatis, menerima cabang-cabang a. laryngea 2. pada pars thoracica menerima beberapa cabang adri aortae

3. pada pars abdominalis menerima cabang dan a. gastrica sinistra dan aa. Gastricae breves

Suplai saraf

 oesophagus menerirna suplai saratotonom ketika berjalan turun.

1. pada pars cervicalis, meneniria serabut sympaticus dan ganglia sympatici cen.‟icalis dan serabut parasympaticus dan n. laryngeus recuren cabang nervus vagus

2. pada pars thoracica dan abdominaHs, suptai sympaticus berasal dan truncus sympaticus dan suplal parasympaticus dan nervus vagus.

(7)

Universitas Gadjah Mada 7  Pada mediastinum superior. n. vagus dextra dan sinistra membentuk plexus di sekitar

oesophagus (plexus oesophagus) dan merjikuti oesophagus melalui diaphragma ke abdomen. Dalam abdomen, n. vagus berkonstitusi sebagai truncus vagalis anterior dan superior.

GASTER

 Oesophagus, setelah berjalan ke inferior melalui diaphragma, mengikuti perjalanan abdomen sepanjang 2,5 cm den kemudian membesar, membentuk gaster

 Walaupun biasanya disebut berbentuk “J”, bentuk dan posisi gaster tergantung pada keadaan fisiologi dan pada sosok tubuh individu itu sendiri.

 Ujung proksimal dan distal gaster biasanya cekat, sedang bagian tengahnya dapat bergerak. Kapasitas rata-rata gaster 1 liter.

 Posisi gaster terletak pada kuadran kiri atas, dengan ujung proksimal terletak tepat di bawah di‟nding kin diaphragrna. Gaster juga berhubungan dengan hepar ke kanan:

(8)

Universitas Gadjah Mada 8 lympha, pancreas, dan ren kin ke posterior, dan dinding anterior abdomen ke anterior fungsi caster untuk rnernecah diri mencampur makanan yang sudah dicerna.

 gaster ditutupi oleh viscera penitonium. Peritonium ini berhubungan dengan viscera lain, melalui dua omentum, omentum majus dan minus

1. omentum minus, menghubungkancurvatura gastrica minor dan bagian proksimal duodenum (3 cm), ke hepar di atasnya. Tepi omentum mius berakhir mendadak sebagal tepi bebas. Ductus biliferous, vena portae dan a. hepatica, berjalan melalui omentim minus. Tepat di belakang tepi bebas terdapat foramen epiploicum yang menghubungkan saccus minus an majus

2. omoritum majus, menghubungkan curvatura gastnica mayor pada ketiga strukiur terpisah atau ligamentum; a) Hg. Gastrocolicum berjalan dan curvatura gastrica mayor ke bewah ke abdomen sepenti celemek, metengkung ke atas den melekat pada colon transversum; b) Hg. Gastrollenale berjalan dan curvalura ke lympha; C) 11g. Gastrophrenicum yang berjalan dan curiatura mayor serla berhubungan dengan peritonium panietalis dan diaphragm

 karena ornentum majus berjalan ke abdomen sebelum membentuk arcus ke superior, ornenturn ml dapat bergercik. Ornentum majus bergeser ke daerah infeksi, seperli misatnya apendiks yang pecah, dan berusaha merighalanigi penyebaran infeksi

Suplai darah ke Gaster

 berasal dari tiga truncus celiacus yang keluar dan permukaan depan aorta, tepat di bawah diphragma dan berjalan 1-2 cm sebelum terbelah menjadi tiga cabang terminal: 1. A. gastrica sinistra berjelan ke kiri, superior dan tinggi oesophagus, kemudian

berjalan ke inferior sepanjang curvatura minor dan mensuplai gaster

2. A. spienicus berjatan ke kiri, di batik gasterdan saccus minus di sepanjang tepi superior pancreas. Pada saat mencapai hilus lympha, arterni ini mengeluarkan satu cabangnya ke superior, sepanjang curvatura major, berupa aa. Gastnicae breves ke gaster. Cabang kedua, a. gastroepiploica sinistra, turun sepanjang curvatura major untuk mensuplai gaster

3. A. hepatice comunis berjalan ke kanan den terpisah di dek& duodenum menijadi due cabang. a) a. hepatica naik mensuplal hati dan mengeluarkan a. gastnica dextra, yang mensuplai curvature gastnica minor senta beranastomosis dengan a. gastnica sinistra. b) a. gastroduodenalls berjalan ke inferior, di posterior duodenum dan terbagi menjadi dua cabang. A. pancreaticoduodenalis superior mensuplai sebagian pancreas den duodenum. A. gastroepiploica dextra berputar ke kiri sepanjang curvature gastrica major serta benanastomosis dengan a. gastroepiploica sinistra.

(9)

Universitas Gadjah Mada 9  Gasten disuplai oleh (1) a. gastrica sinistra, cabang langsung truncus celiacus. (2)

a. ga.frica dextra, cabang a. hepatica cornunis melalui a. hepatica; (3) aa. Gas fricae breves, cabang dan atteri splenica; (4) a. gastroepiploica, cabang dan a. splenica dan (5) a. gas froepiploice dextra, cabang a. hepetica comunis melalui a. gastroduodenalis dan pancreaficoduodenalis superior.

(10)

Universitas Gadjah Mada 10 Posisi

 Duodenum terletak relatif di tengah dinding posterior corpus. Ujung proksimalnya dimulai 2-3 cm di seblah kanan garis tengah. Hanya 5 cm jarak yang rnemisahkan ujung distal dan proksimal

 Kedua bagian horisontal „C‟, terletak diantara vertebrae lumbales kedua dan ketiga. Di postenor, terdapat aorta abdominalis dan vena cava inferior. Dalam lengan „C‟ teletak caput dan collum pancreatis.

Bagian-bagiannya

 Secara klasik dibagi menjadi 4 bagian, tiap bagian berhubungan dengan bagian „C‟ 1. Superior, memiliki panjang 5 cm dan berjalan ke posterior serta ke kanan, berkontak

dengan hepar di atasnya dan leher vesica urinaria

2. descendens, turun 10 cm, sejajar vena cava inferior dan tepi tengah ginjal kiri, di bagian belakangnya. Baik ductus biliaris maupun pancreaticus berdrainasi ke bagian kedua duodenum melalui orifisum pada permukaan cekung „C‟

3. horisental, berja!an ke kiri dari vertebrae lumbales ketiga serta berjalan pada bidang horisontal ke kanan sekitar 10 cm

4. ascendens, naik ke atas dengan mendadak. 2-3 cm, dan kemudian menjadi ujung proksimal jejunurn.

Dinding duodenum serta fungsinya

 dinding duodenum relatit tebal sel-ta terdiri dari empat lapisan yang dapat dijumpai pada seluruh usus. Membrana mukosa bagian datam tersusun dalam beberapa lipatan sirkuair (plicae circutares) dan mengandung berbagai glandulac duodenalis.

 Duodenum merupakan tempat enzim dan pancreas dan empedu dari hati, untuk ditambahkan pada makanan yang udah dicerna.

Suplai darah

 Berasal dari truncus celiacus dan a. mesenterica superior. Cabang antara pembuluh pembuluhnya mendekati tinggi lubang masuk ductus biliferous pada bagian kedua. 1. A. pancreaticoduodenalis superior, keluar tidak langsung dari truncus celiacus,

sebagai berikut ; truncus celiacus, a. hepatica comunis. a. gastroduodenalis dan akhirnya a. pancreaticoduodenalis. Arteri ini berjalan mengikuti lengkung dalam duodenum dan mensuplai bagian pancreas serta duodenum.

(11)

Universitas Gadjah Mada 11 2. A. pancreaticoduodenalis inferior, adalah cabang pertarna a. mesenterica superior,

dan mensuplai sebagian pancreas serta bagian duodenum lainnya.

Ileum dan jejunum

 Bagian keempat duodenum menjadi jejunum. Pada daerah ini, intestinum tenue bersifat mesenteriurn dan dapat sedikit bergerak

 Walaupun tidak ada perbedaan yang jelas. jejunum dianggap sebagai dua perlima bagian proksimal intestinum tenue yang bergerak (tidak termasuk duodenum), dan ileum adalah tiga perlima bagian distal. Bagian intestinum tenue yang bergerak memiliki panjang 6-7 meter.

Posisi

 Jejunum dan ileum terletak di tengah dibatasi di superior dan lateral olh intestinum crassum, Omentum majus menutupi bagian depan kumparan intestinum tenue.

Perlekatan peritoneum

 Jejunum sebesar 6-7 meter meluas dari dinding posterior corpus dengan bantuan mesenterium. Radix mesenterii (dimana terletak lapisan peritoniurn ganda dan mesentenium meluas ke dinding corpus sebagai peritonlum parietale), hanya 15-20 cm panjangnya ,dan berjalan diagonal dari daerah pertemuan duodenal dan ileocolic.

 Dari dasar yang relatif kecil ini, mesentriurn harus mendukung usus kecil 6-7 meter pada bagian tepinya. Susunan ini sama seperti kipas dan ikut berperan pada sifat menggembung dan abdomen.

(12)

Universitas Gadjah Mada 12 Dinding dan fungsi intestinum tenue

 Tunica mukosa intestinum tenue cocok untuk mengabsorpsi. Daerah perrnukaan mukosa sangat luas untuk absorpsi, dengan cara sebagai berikut:

1. tunica mukosa menjadi beberapa lipatan sirkulair (plicae s‟rculares)

2. lipatan tersebut akan ditutupi secara mikroskopis oleh proyeksi sepenti jari yang disebut villi.

 Tiap villi mengandung arteriole, daerah kapiler tempat diserapnya makanan yang sudah dicerna, dan vena yang membawa aliran darah vena yang mengandung nutrien ke vena mesenterica. Selain itu tiap villi mengandung kapiler lymphatici central atau lacteal yang menyerap lemak.

 Di antera villi terdapat kantung yang berhubungan dengan glandulae intestinalis Lieberkuhn, yang mensekresi enzim pencernaan.

Perbandingan jejunum dan ileum

 Umumnya, diameter intestinum tenue mengecil dan proksimal ke distal, dan aktivitas pencernaan senta penyerapan makanan yang sudah dicerna berkurang dan proksirnal ke distal. Perubahan fungsional yang perlahan-lahan terlihat pada perbedaan morfologi yang lambat ketika jejunum perlahan-lahan menjadi ileum

 Untuk perbandingan, jejunum

1. memiliki dinding otot yang lebih tebal untuk gerak peristaltik yang lebih aktiv yang lebih aktif

2. memiliki batas mukosa dalam berdiameter lebih besar untuk penyerapan

3. memiliki lebih banyak plicae circulares dan villi untuk penyerapan yang lebih benyak  Sebaliknya lleum merniliki:

1. lebih banyak lemak mesentenium

2. lebih banyak jaringan limfoid (bercak peyer) untuk menangani bahan sisa 3. suplai darah memiliki pola konfigurasi Iebih rumit

Suplal darab ke jejunum dan Ileum

 Suplai darah ke bagian intestinum lenue yang bergerak berasal dari a. mesenterica superior. Seratus atau lebih cabang intestinum dikeluarkan, berjalan melalui mesentenium ke intestinum tenue

 Di distal, anteri bergabung sebagai kumparan atau lengkungan. Cabang-cahang lurus atau vasa recta yang menopang usus keluar dari lengkung ini.

(13)

Universitas Gadjah Mada 13 Gambar 9.Jejunum dan Ileum

Intestinum Crassum, Rectum dan Anus

 Intestinum crassum meluas dari pertautan iliocolic ke anus, panjangnya 15 meter dan diameternya mengecil dari proksimal ke distal

Posisi

 Terletak dalam abdomen sepenti suatu tanda tanya besar, dengan tepi lateral serta superiornya mengelilingi kumparan intestinum tenue

Ciri dan Bagian

 Berbeda dengan intestinurn tenue datam beberapa hal: 1. Lumennya berdiameter lebih besar

2. lapisan otot longintudinal terdiri dari tiga band longintudinal, yang disebut tenia coil. Teniae berorigo pada dasar appendix dan berjalan di sepanjang intestinum crassum (tidak termasuk rectum)

3. Intestinum crassum memiliki kantung, atau haustra yang disebabkan oleh kontraksi teniae coil

(14)

Universitas Gadjah Mada 14 4. omenta bursa berisi lemak, yang disebut appendices epiploicae, bergantung dari

lapisan penitoneum luar colon.

Cecum dan appendix . ileum berakhir pada orifisum ileocecal, yang membengkak seperti struktur kantung besar dalam fossa iliaca dextra, disebut cecum. Katup kecil melindungi orifisum, untuk mencegah regurgitasi viscera kolon kembali ke ileum. Appendix vermiformis (vemiiforrn, seperti sarang lebah), suatu diventiculum berujung tumpul, membuka ke cecum 2 cm di bawah orifisum ileocolical.

 Appendix memiliki panjang berbeda-beda 5-18 cm, dan mengandung sejumlah jaringan limfoid dalam submucosanya. Karena inilah Appendix dapat terinfeksi (apendiksitis) seperti daerah limfoid tonsilar dan oropharynx (tonsilitis). Namun, Appendix yang terinfeksi tampak berupa struktur berlubang; bila tidak dirawat, dapat pecah, mengeluarkan isinya ke cavurn peritonei

 Colon Ascendens colon naik dari daerah cecum pada sisi kanan ke permukaan inferior hepar. Di sini colon membelok sebagai flexuna coil dextra atau flexura hepatica. Colon ascendens merupakan bagian intestinum crassum yang terpendek, dan melekat erat pada dinding posterior corpus.

 Colon transversurn. Dapat bergerak dan bergantung ke bawah ke abdomen dengan jarak tententu. Pada titik terbawah, colon ini meluas ke umbiliculus atau lebih bawah dari umbiliculus.

 Bila colon mendekati sisi kiri, colon naik sampai ke empedu dan kemudian rnembelok tajam ke bawah pada sisi kiri. sehagai colon desndens, Flexura tersebut disebut flexura coil sinistra atau liexura spienica

 Colon descendens bagian usus ini lidah bergerak, dan sejajar dengan tepi lateral ginjal kiri. Pada krista Ilieca sinistra, colon membelok ke tengah sebagai colon sigmoideum atau pelvis.

 Colon sigmoideum pada daerah ini, colon kembali dapat bergerak dengan adanya mesentenium. Bentuknya „S‟ dalam kavitas pelvis dan bagian tengah sacrum, intestinum crassum berjalan lurus ke bawah berupa rectum.

 Canalls rectalls dan analis. Walaupun istllah rectum mempunyai arti lurus, canalis ini mengikuti lengkungan sacrum ke diaphragma pelvis, serta berputar 900 ke canalis analis (panjangnya 4 cm). Rectum tidak memiliki kantung-kantung kecil dan lapisan otot polos longintudinalnya, utuh-teniae tidak tedapat pada rectum.

 Kedua otot sphincter yang mengkontrol aliran isi mengelilingi canalis analis. Sphincter internal merupakan bagian lapisan m. circularis yang tebal dan dikontrol secara tidak sadar (dibawah kontrol parasimpatik). Sphincter externa terbentuk dari m. levator ani dan

(15)

Universitas Gadjah Mada 15 dibawah kontrol sadar. M. levator ini menggerakkan canalis analis ke atas, di alas feces selama buang air besar.

Dinding dan fungsi intestinurn crassum

 Batas mukosa membran usus besar tidak mengandung villi. Namun, benih glandula mucous dapat ditemukan di sini. Permukaan batas mukosa berfungsi untuk absorpsi air.  Betas rectumberbeda dengan bagian usus besar lainnya. Lipatan transversal tunica

mukosa menonjol pada tiga daerah, mungkin untuk mencegah aliran kembali bahan feses.

 Dalam canalis analis terdapat seri crista verticalis dan tunica mukosa yang disebut columnae anales. Plicae transversalis kecil menghubungkan ujung bawah columna sebagai valva analis. Vena kecil dalam olica ini dapat membesar atau terserang vanises, menimbulkan hemorhoid.

 Di distal, canalis analis berasal dari corpus pada anus. Garis putih memisahkan tunica mukosa canalis analis dari cutis anus bagian luar.

Suplai darah ke intestinum crassum

 lntestinum crassum disupiai oleh cabang-cabang mesentenica dan a. mesenterica Inferior

Arteri mesnterica superior

1. A. ileocolica keluar dan a. mesontenica superior, berjalan melalui mesenterium ke arah pertemuan ileocecal dan mengeluarkan beberapa cabang.

a. aa. Ileales, yang berjalan kemball ke ileum secara recuren untuk mensuplai ujung distal ileum

b. a. apendicularis, yang berjalan melalui mesoappendix rnensuplai appendix. Cabang ini diikat selama apendiktomi

c. c. colice yang naik mensuplai colon ascendens

2. A. colica dextra keluar dan a. mesenterica superior dan mensuplai bagian superior colon ascendens

3. A. colia media berjalan melalui mesocolon transversum mensuplai colon transversun.

A. inesenterica inferior keluar dan aorta abdominalis, 5 cm di bawah a. mesenterica superior. Arteri ini berjalan ke kiri dan terpisah menjadi tiga cabang terminal

1. a. colica sinistra 2. aa. Sigmoidae

(16)

Universitas Gadjah Mada 16 3. a. rectales

TES FORMATIF :

1. Sebutkan organ-organ yang terlibat dalam sistema digestiva!

2. Ceritakanlah bentuk anatomis masing-masing organ dalam sistema digestiva beserta fungsinya!

(17)

Universitas Gadjah Mada 17 3. Sebutkan arteri yang memvaskularisasi dan nervus yang menginervasi masingmasing

organ yang terlibat di dalam sistema digestiva! PENILAIAN DAN UMPAN BALIK :

Apabila anda dapat menjawab semua soal di atas maka anda dapat melanjutkan ke bab selanjutnya. Apabila anda hanya dapat menjawab 2 soal dan 3 soal yang ada, maka anda dapat mengulangi membaca bab ini.

TINDAK LANJUT :

Apabila anda masih kurang jelas, maka anda dapat membaca buku pedoman yang tercantum pada daftar pustaka.

Gambar

Gambar 2. Cavum Oris

Referensi

Dokumen terkait

Flash point biodiesel lebih tinggi dan tidak memproduksi asap, dapat didegradasi, dan toksisitas rendah, karena biodiesel tidak mengandung hidrokarbon aromatik

2) Pertahankan Posisi semi fowler. Rasional : Posisi ini memungkinkan tidak terjadinya penekanan isi perut terhadap diafragma sehingga meningkatkan ruangan untuk

alasan kedua adalah sifat karbohidrat secara umum adalah lebih cepat mereduksi pada suasana basa maka pemanasan tidak dibutuhkan terlalu lama dan alasan terakhir adalah

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena (variabel) alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010). Instrumen yang digunakan dalam

berbudaya dan mencintai lingkungan. Misi keempat mengarah pada kualitas dan daya saing sumber daya manusia Jawa Tengah, agar semakin sehat, pintar, berbudaya, dan lebih

Pelayanan Gereja yang dimaksud adalah Pendampingan Personal dalam Perspektif Pastoral terdapat beberapa bagian pelayanan seperti halnya fungsi Gereja menurut Petrus

hasil penyeleggaraan PSG, dengan melihat indikator relevansi tersebut seperti berikut : 1. Masa tunggu tamatannya sampai memperoleh pekerjaan yang relevan

Berdasarkan catatan tahun penerbitan, surat kabar ini terbit pertama kali tahun 1907, akan tetapi informasi yang dapat diakses paling tua adalah tahun 1914 (Hutomo, 1994:8-10)