• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Setelah melaksanakan penelitian selama 1 bulan mulai tanggal 15 April – 30 April 2013. Tahapan penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus. Dalam tiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan/tindakan, observasi dan refleksi. Dan di setiap siklusnya terdiri dari dua kali pertemuan. Penelitian ini sesuai dengan jadwal pelajaran matematika kelas 4 SD Negeri 01 Pengkol Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan yang dilaksanakan dua kali dalam satu minggu yaitu pada hari Senin dan Kamis.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 4.1.1.1Rencana Tindakan

Sebelum melaksanakan tindakan pada siklus 1, peneliti menyusun strategi, metode atau media yang sesuai dengan pembelajaran dengan tujuan siswa menjadi lebih aktif saat pembelajaran berlangsung. Pembelajaran pada siklus 1 dilaksanakan dalam dua pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan (2 x 35) menit.

Instrumen yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan. Sebelum proses pembelajaran berlangsung peneliti menjelaskan terlebih dahulu kepada guru yang bersangkutan tentang materi dan metode yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung. Berikut materi dan metode yang digunakan dalam pembelajaran pada siklus 1 :

1. Materi yang diajarkan pada pertemuan 1 adalah Operasi Hitung Perkalian Bilangan Bulat 4 angka dengan 1 angka dan 4 angka dengan 2 angka, pertemuan 2 adalah Operasi Hitung Perkalian Bilangan Bulat 4 angka

(2)

33

dengan 3 angka dan memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan operasi hitung perkalian bilangan bulat serta tes evaluasi siklus 1. 2. Metode yang digunakan yaitu Teams Games Tournament dengan langkah

(3)

34

3. pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, Teams (kelompok) Pembentukan kelompok yang anggotanya terdiri dari 4-6 siswa secara heterogen, Games (permainan) Terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dengan kartu bernomor, Tournament (pertandingan/kompetisi) Kompetisi antar kelompok, Team-Recognize (penghargaan kelompok).

a. Menyiapkan media Kartu Domino untuk masing-masing kelompok yang sesuai dengan metode yang digunakan yaitu Teams Games Tournamen (TGT).

b. Menyusun lembar pengamatan untuk aktivitas guru dan angket siswa sebagai panduan pengamat dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran. c. Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

Latihan soal untuk diskusi yang disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan.

d. Merancang tes evaluasi siklus 1

Tes siklus 1 diberikan pada akhir pembelajaran siklus 1. Jumlah soal yang diberikan adalah 20 butir soal yang terdiri dari soal pilihan ganda. Tes siklus 1 digunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa belajar matematika setelah dilakukan tindakan pada silkus 1.

4.1.1.2Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, guru melaksanakan tindakan dengan RPP dan Skenario Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun peneliti dan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan. Pada pelaksanaan siklus 1 terdiri dari 2 pertemuan.

a. Pertemuan 1 Siklus 1

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 15 April 2013 dengan kegiatan sebagai berikut : Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam. Melakukan absensi kelas. Dan apersepsi. Pernahkah kalian bermain dengan Kartu Domino? Setelah melakukan apersepsi guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran.

(4)

35

Guru mendemonstrasikan cara menggunakan Kartu Domino. Kemudian guru meminta siswa untuk berkelompok (4 orang) dan memberi Kartu Domino pada tiap-tiap kelompok. Masing – masing kelompok yang terdiri dari 4 orang berlatih mengerjakan soal-soal menggunakan Kartu Domino untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat melaksanakan Games dan Tournament. Siswa diarahkan untuk melakukan Games yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan.Setiap siswa memilih satu Kartu Bernomor yang memuat satu pertanyaan dan berusaha untuk menjawabnya menggunakan Kartu Domino. Setelah semua siswa menyelesaikan tugas Kartu Bernomornya,guru menunjuk siswa secara acak untuk mendemonstrasikan jawabanya di depan kelas. Selanjutnya siswa diarahkan melakukan Tournament,guru menjelaskan tata caranya “(Masing-masing kelompok mengambil Kartu Soal(berisi 10 soal perkalian).Masing-masing kelompompok mengerjakan dengan media Karto Domino dan dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru.Yang paling cepat menyelesaikan dan mendapat skor paling banyak maka akan mendapat penghargaan dari guru). Siswa diberi penguatan materi oleh guru tentang perkalian menggunakan media Kartu Domino.

Siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari. Refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dengan beberapa pertanyaan.

b. Pertemuan 2 Siklus 1

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 18 April 2013 dengan kegiatan sebagai berikut : Pada awal kegiatan guru mengucapkan salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama dilanjutkan absensi. Kemudian guru mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya dan mengkaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari. Dan menyampaikan tujuan pembelajaran.

(5)

36

Pada kegiatan inti yang pertama dilakukan adalah Siswa memperlihatkan Kartu Domino yang telah dibuatnya sebagai PR pada pertemuan sebelumnya. Guru meminta siswa untuk berkelompok (4 orang). Masing – masing kelompok yang terdiri dari 4 orang berlatih mengerjakan soal-soal menggunakan Kartu Domino untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat melaksanakan Games dan Tournament. Siswa diarahkan untuk melakukan Games yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan.Setiap siswa memilih satu Kartu Bernomor yang memuat satu pertanyaan dan berusaha untuk menjawabnya menggunakan Kartu Domino. Setelah semua siswa menyelesaikan tugas Kartu Bernomornya,guru menunjuk siswa secara acak untuk mendemonstrasikan jawabanya di depan kelas. Selanjutnya siswa diarahkan melakukan Tournament,guru menjelaskan tata caranya “(Masing-masing kelompok mengambil Kartu Soal (berisi 10 soal perkalian). Masing-masing kelompompok mengerjakan dengan media Karto Domino dan dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Yang paling cepat menyelesaikan dan mendapat skor paling banyak maka akan mendapat penghargaan dari guru).

Pada kegiatan akhir siswa diberi penguatan materi oleh guru tentang perkalian menggunakan media Kartu Domino.

4.1.1.3Observasi

Obsevasi terhadap kinerja guru hanya dilakukan pada pertemuan pertama. Hasil analisis observasi kinerja guru siklus 1 diperoleh kinerja guru 83,28% yang berarti masih ada beberapa aspek observasi kinerja guru yang belum terlaksana secara optimal.

Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan ke- 1 diperoleh 67 % yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masih dalam kategori cukup. Hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan ke- 2 diperoleh 73,6% masuk dalam kategori baik.

(6)

37

Berdasarkan observasi dan analisis hasil tes pada siklus 1 terdapat 11 siswa yang tuntas dan 9 siswa belum tuntas belajar, sehingga perlu diadakan perbaikan pembelajaran. Dari hasil pelaksanaan pembelajaran siklus 1, diketahui bahwa masih terdapat beberapa siswa yang tidak mendengarkan penjelasan dari guru pada saat proses pembelajaran berlangsung serta siswa kurang semangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi pada siklus I telah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa yaitu pada kondisi awal yang dapat dilihat dari rata-rata nilai ulangan harian 55 naik menjadi 65 pada hasil post tes siklus 1. Berdasarkan kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus 1, ada 9 siswa yang nilainya belum mencapai KKM yang ditentukan, maka akan peneliti perbaiki dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 agar prestasi belajar siswa tercapai secara optimal. Hal-hal yang perlu dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus 2 antara lain dengan cara :

a. Setelah pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 selesai dilakukan refleksi baik terhadap siswa maupun terhadap guru. Refleksi terhadap siswa dilakukan setelah pembelajaran selesai dengan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran matematika. Hasil tanya jawab tersebut antara lain bahwa kegiatan yang paling disukai adalah permainan, tidak ada kegiatan yang tidak disukai, manfaat yang diperoleh dari permainan matematika adalah melatih kekompakan, kerjasama, belajar sambil bermain, serta menyenangkan.

b. Sedangkan refleksi terhadap guru yang dalam hal ini peneliti sendiri antara lain yaitu adanya masukan dari kolaborator bahwa kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dan lancar karena dukungan alat peraga dan permainan yang menyenangkan, tetapi ada kendala pada pengelolaan waktu yang melebihi jam pelajaran. Dalam mengerjakan soal-soal matematika secara berkelompok, masih bingung dalam hal menempatkan letak kartunya. Peneliti harus memperhatikan dua hal yaitu pengelolaan waktu dan penjelasan lebih detail lagi. Kegiatan pada saat tournament membuat anak tergesa-gesa dalam mengerjakan soal sehingga kurang teliti dalam mengerjakan soal.

(7)

38

c. Refleksi dari peneliti sendiri adalah bahwa harus dilakukan pendekatan individual secara intensif kepada siswa yang konsep perkaliaannya lemah, karena meskipun hasil analisis data menunjukkan bahwa pada siklus 1 sudah terjadi peningkatan nilai dan sudah banyak peserta didik yang mencapai kKM maupun target yang diprediksikan, akan tetapi masih ada yang belum memenuhi KKM.

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 2 4.1.2.1 Rencana Tindakan

Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melaksanakan siklus 2 ini agar efektifitas pembelajaran dapat meningkat dibanding pada siklus 1. Instrumen yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran siklus 1 adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

RPP disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan. Sebelum proses pembelajaran berlangsung peneliti menjelaskan terlebih dahulu kepada guru yang bersangkutan tentang materi dan metode yang akan digunakan saat pembelajaran berlangsung. Berikut materi dan metode yang digunakan dalam pembelajaran pada siklus 1 :

1. Materi yang diajarkan pada pertemuan 1 adalah Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat serta tes evaluasi siklus 2.

2. Metode yang digunakan yaitu Teams Games Tournament dengan langkah sebagai berikut : Class-Presentation (penyajian/Presentasi kelas) Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, Teams (kelompok) Pembentukan kelompok yang anggotanya terdiri dari 4-6 siswa secara heterogen, Games (permainan) Terdiri dari pertanyaan-pertanyaan dengan kartu bernomor, Tournament (pertandingan/kompetisi) Kompetisi antar kelompok, Team-Recognize (penghargaan kelompok).

(8)

39

a. Menyiapkan media Kartu Domino untuk masing-masing kelompok yang sesuai dengan metode yang digunakan yaitu Teams Games Tournament. b. Menyusun lembar pengamatan untuk aktivitas guru dan angket siswa

sebagai panduan pengamat dalam mengamati pelaksanaan pembelajaran. c. Menyusun lembar kerja siswa (LKS)

Latihan soal untuk diskusi yang disusun oleh peneliti dengan pertimbangan dosen pembimbing dan guru yang bersangkutan.

d. Merancang tes evaluasi siklus 2

Tes siklus 2 diberikan pada akhir pembelajaran siklus 2. Jumlah soal yang diberikan adalah 20 butir soal yang terdiri dari soal pilihan ganda. Tes siklus 2 digunakan untuk mengetahui ketuntasan siswa belajar matematika setelah dilakukan tindakan pada silkus 2.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan 1 Siklus 2

Pada kegiatan awal guru mengucapkan salam kemudian melakukan absen. Apersepsi (Pada minggu sebelumnya kalian sudah belajar tentang perkalian kan? Nah,selain perkalian di dalam operasi hitung itu ada apa saja? Selanjutnya guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti dimulai dengan guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi aturan operasi hitung campuran. Guru meminta siswa untuk berkelompok (4 orang) dan memberi Kartu Domino pada tiap-tiap kelompok. Masing – masing kelompok yang terdiri dari 4 orang berlatih mengerjakan soal-soal menggunakan Kartu Domino untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat melaksanakan Games dan Tournament. Kegiatan selanjutnya siswa diarahkan untuk melakukan Games yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan. Setiap siswa memilih satu Kartu Bernomor yang memuat satu pertanyaan dan berusaha untuk menjawabnya menggunakan Kartu Domino. Setelah semua siswa menyelesaikan tugas Kartu Bernomornya,guru menunjuk

(9)

40

siswa secara acak untuk mendemonstrasikan jawabanya di depan kelas. Selanjutnya siswa diarahkan melakukan Tournament,guru menjelaskan tata caranya “Masing-masing kelompok mengambil Kartu Soal(berisi 10 soal hitung campuran).Masing-masing kelompompok mengerjakan dengan media Karto Domino dan dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru.Yang paling cepat menyelesaikan dan mendapat skor paling banyak maka akan mendapat penghargaan dari guru”. Siswa diberi penguatan materi oleh guru tentang operasi hitung campuran dengan menggunakan media Kartu Domino.

Pada kegiatan penutup siswa bersama guru membuat kesimpulan dari materi yang dipelajari.

b. Pertemuan 2 Siklus 2

Pada pertemuan kedua siklus 2 dimulai dengan salam dan meminta salah satu siswa memimpin berdoa bersama dilanjutkan dengan absensi. Guru mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya dan mengkaitkan pengetahuan dengan materi yang akan dipelajari serta menyempaikan tujuan pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru berdemontrasi menjelaskan materi penyelesaian soal cerita yang mengandung pengerjaan hitung campuran. Siswa berlatih menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan pengerjaan hitung campuran. Kemudian guru meminta siswa untuk berkelompok (4 orang). Masing – masing kelompok yang terdiri dari 4 orang berlatih mengerjakan soal-soal menggunakan Kartu Domino untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat melaksanakan Games dan Tournament. Siswa diarahkan untuk melakukan Games yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan.Setiap siswa memilih satu Kartu Bernomor yang memuat satu pertanyaan dan berusaha untuk menjawabnya menggunakan Kartu Domino. Setelah semua siswa menyelesaikan tugas Kartu Bernomornya,guru menunjuk siswa secara acak untuk mendemonstrasikan jawabanya di depan kelas. Selanjutnya siswa diarahkan

(10)

41

melakukan Tournament,guru menjelaskan tata caranya “Masing-masing kelompok mengambil Kartu Soal(berisi 10 soal cerita yang mengandung pengerjaan hitung campuran).Masing-masing kelompompok mengerjakan dengan media Karto Domino dan dikerjakan dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru.Yang paling cepat menyelesaikan dan mendapat skor paling banyak maka akan mendapat penghargaan dari guru. Dan diakhir kegiatan siswa diberi penguatan materi oleh guru tentang cara mengerjakan soal cerita yang mengandung operasi hitung campuran menggunakan media Kartu Domino.

Pada kegiatan penutupsiswa bersama guru membuat kesimpulan dari tiap materi yang dipelajari. Dan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

4.1.2.3 Observasi

Obsevasi terhadap kinerja guru hanya dilakukan pada pertemuan pertama. Hasil analisis observasi kinerja guru siklus 2 diperoleh kinerja guru 91,64% yang berarti kinerja guru masuk dalam katagori sangat baik.Hasil observasi aktivitas siswa pada pertemuan ke- 1 diperoleh 93,4% yang berarti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran masuk dalam kategori sangat baik. Hasil analisis observasi aktifitas siswa pada pertemuan ke- 2 juga diperoleh 93,4% yang berarti masuk dalam kategori sangat baik baik.

4.1.2.4 Refleksi

Pada akhir kegiatan pembelajaran dilakukan refleksi dengan siswa. Hasil tanya jawab dengan siswa mengungkapkan bahwa siswa lebih mudah memenuhi pelajaran matematika tanpa merasa jenuh dan bosan, lebih memperlancar perkalian bilangan bulat. Selain itu siswa merasa senang, mendapatkan tambahan ilmu, belajar menjadi lebih mudah, serta belajar sambil bermain. Pendapat dari teman sejawat sebagai kritikan selalu ditrima. Kolaborator memberikan masukan kepada peneliti, bahwa dengan bantuan alat peraga, peserta didik dapat mengerjakan soal dengan cepat, namun ada yang tidak teliti sehingga

(11)

42

pekerjaannya salah. Siswa yang belum lancar menggunakan media Kartu Domino masih bingung serta membutuhkan waktu yang agak lama.

Berdasarkan analisis data, menujukkan bahwa ada peningkatan yang baik dan signifikan untuk hasil belajarnya. Berdasarkan hasil analisis tes pada siklus 2 ini, terdapat 20 siswa tuntas belajar atau ketuntasan belajar mencapai 100%. Dari hasil tes siswa pada siklus 2 ini nilai rata-ratanya adalah 75,5 dengan kata lain bahwa nilai rata-rata tersebut sudah diatas KKM (65) yang ditentukan sehingga tidak perlu diadakan tindakan siklus berikutnya.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Data

Deskripsi data ini merupakan deskripsi hasil belajar matematika. Masing-masing data akan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi. Data hasil belajar matematika akan disajikan dengan cara sebagai berikut :

4.2.1.1 Data Siklus 1

Data siklus 1 merupakan data hasil belajar matematika. Secara rinci dideskripsikan dalam tabel 4.1 dan tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.1

Deskriptif Statistik Hasil Belajar Matematika Siklus I Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Siklus_1 20 30.00 50.00 80.00 65.000 0 7.60886 Valid N (listwise) 20

(12)

43

Dari tabel 4.1 tampak bahwa hasil belajar dari jumlah 20 siswa pada Mata Pelajaran Matematika sub pokok bahasan Operasi Hitung Perkalian Bilangan Bulat pada siklus 1 nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 50 sedangkan nilai tertinggi yaitu 80. Nilai rata-ratanya adalah 65 dengan rentang nilai 30. Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil ulangan harian tetapi masih ada 9 siswa yang nilainya masih dibawah KKM yang telah ditentukan. Dibawah ini disajikan daftar distribusi hasil belajar siswa pada siklus 1.

Tabel 4.2

Distribusi Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Siklus 1

Katagori Rentang nilai Frekuensi Prosentase

Sangat rendah 0-20 0 0% Rendah 21-40 0 0% Sedang 41-60 9 45% Tinggi 61-80 11 55% Sangat tinggi 81-100 0 0% Jumlah 20 100%

Tabel 4.2 mendeskripsikan hasil ulangan siswa dari 20 siswa kelas 4 menunjukkan hasil sebaran nilai sebagai berikut ada 9 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 41-60 pada kategori sedang dan ada 11 siswa yang memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi.

0 0 9 11 0 0 2 4 6 8 10 12 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100 Rentang Nilaii Frekuensi

(13)

44

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I

Gambar 4.1 di atas mendeskripsikan hasil belajar pada siklus 1 yaitu dari 20 siswa tidak ada siswa yang mendapat nilai pada rentang 0-20 dan 21-40, tetapi pada rentang nilai 41-60 terdapat 9 siswa, kemudian yang pada rentang nilai 61-80 terdapat 11 siswa.

4.2.1.2 Data Siklus 2

Data siklus 2 merupakan data hasil belajar matematika. Secara rinci dideskripsikan dalam tabel 4.3 dan tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.3

Deskriptif Statistik Hasil Belajar Matematika Siklus 2 Descriptive Statistics

N Range Minimum Maximum Mean

Std. Deviation Siklus_2 20 20.00 70.00 90.00 75.500 0 6.86333 Valid N (listwise) 20

Pada tabel 4.3 di atas memaparkan prestasi belajar siswa siklus 2 pada sub pokok bahasan Operasi Hitung Campuran tampak bahwa nilai terendah adalah 70 dan nilai tertinggi mencapai 90 dengan rata-rata yaitu 75,5 dengan rentang nilai yaitu 20. Dilihat dari hasil belajar siswa dengan nilai terendah yaitu 70 dapat dikatakan bahwa hasil belajar pada pada siklus 2 mengalami peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada siklus 1. Di bawah ini disajikan persebaran nilai yang diperoleh siswa pada siklus 2.

Tabel 4.4

(14)

45

Katagori Rentang nilai Frekuensi Prosentase

Sangat rendah 0-20 0 0% Rendah 21-40 0 0% Sedang 41-60 0 0% Tinggi 61-80 18 90% Sangat tinggi 81-100 2 10% Jumlah 20 100%

Tabel 4.4 di atas mendeskripsikan hasil belajar siswa siklus 2 dari 20 siswa menunjukkan hasil sebaran nilai adalah sebagai berikut, ada 18 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi , ada 2 siswa memperoleh nilai pada rentang skor 81-100 pada kategori sangat tinggi. Berdasarkan sebaran hasil belajar siswa pada siklus 2, bila dituangkan dalam bentuk diagram maka akan tampak pencapaian hasil belajar siswa pada siklus 2 adalah sebagai berikut.

Gambar 4.2 Grafik Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus 2

Gambar 4.4 di atas mendeskripsikan prestasi belajar siswa pada siklus 2 yaitu dari 20 siswa, pada rentang nilai 61-80 terdapat 18 siswa dan pada rentang nilai 81-100 terdapat 2 siswa.

4.2.2 Analisis Data

Analisis data dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis data ketuntasan hasil belajar dan analisis data komparatif.

0 0 0 18 2 0 5 10 15 20 0-20 21-40 41-60 61-80 81-100 Rentang Nilai Frekuensi

(15)

46

4.2.2.1 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 1

Untuk analisis hasil tes ketuntasan pembelajaran siswa pada siklus 1 dapat dilihat dalam tabel 4.5 di bawah ini .

Tabel 4.5

Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Siklus 1

Nilai Frekuensi Prosentase Ketuntasan

≥ 65 11 55% Tuntas

< 65 9 45% Belum

Tuntas

Jumlah 20 100%

Tabel 4.5 mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus 1 dari 20 siswa kelas 4 menunjukkan hasil sebaran sebagai berikut, ada 11 siswa yang nilainya di atas nilai KKM yaitu 65 atau sebesar 55% tuntas belajar dan 9 siswa (45%) nilainya di bawah 65 belum tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan. Akibat dari ketidak tuntasan siswa belajar yaitu siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran karena pada kegiatan pembelajaran penyampaian materi menggunakan metode ceramah yang membuat siswa cepat bosan sehingga siswa tidak memperhatikan guru dalam menyampaikan materi Jika disajikan dalam bentuk diagram ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 adalah sebagai berikut :

(16)

47

Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Siklus 1

Gambar 4.3 di atas mendeskripsikan persentase ketuntasan belajar dari 20 siswa pada siklus 1 prosentase ketuntasan tersebut adalah sebagai berikut. Siswa yang tuntas adalah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 65 atau diatas KKM yang ditentukan yaitu sebesar 55%, sedangkan siswa yang belum tuntas adalah siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 yaitu sebesar 45%.

4.2.2.2 Analisis Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siklus 2

Untuk analisis hasil tes ketuntasan pembelajaran siswa pada siklus 1 dapat dilihat dalam tabel 4.6 di bawah ini.

Tabel 4.6

Distribusi Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Siklus 2

Nilai Frekuensi Prosentase Ketuntasan

≥ 65 20 100% Tuntas < 65 - - Belum Tuntas Jumlah 20 100% 55% 45% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% ? 65 < 65 Nilai Siswa Prosentase Ketuntasan

(17)

48

Tabel 4.6 mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa siklus 2 dari 20 siswa kelas 4 menunjukkan hasil kesulurahan siswa mencapai nilai diatas KKM yaitu 65 atau sebesar 100% tuntas belajar sesuai dengan KKM yang ditentukan. Jika disajikan dalam bentuk diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 4.4 Grafik Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus 2

Gambar 4.4 di atas mendeskripsikan prosentase ketuntasan belajar dari 20 siswa pada siklus 2 prosentase kelulusan tersebut adalah sebagai berikut. Siswa yang tuntas adalah siswa yang mendapatkan nilai lebih besar sama dengan 65 atau di atas KKM yang telah di tentukan sebanyak 100%.

4.2.2.3 Analisis Komparatif Hasil Belajar Matematika

Berdasarkan hasil tindakan dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar matematika pada siswa kelas 4 di SD Negeri 01 Pengkol Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2012/2013. Perbandingan hasil belajar matematika siswa disajikan pada tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Pada Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2 Semester 2 SD N 01 Pengkol 100% 0 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120% ? 65 < 65 Nilai Siswa Prosentase Ketuntasan

(18)

49

Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

F % F % F % Tuntas 5 25% 11 55% 20 100% Tidak Tuntas 15 75% 9 45% 0 - Jumlah 20 100% 20 100% 20 100% Rata-rata 55 65 75,5 Maksimum 75 80 90 Minimum 40 50 70

Pada tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat ketuntasan hasil belajar matematika dari prasiklus sampai dengan siklus 2 mengalami peningkatan. Pada prasiklus siswa yang tuntas belajar adalah 5 siswa (25%), pada siklus 1 menjadi 11 siswa (55%) dan pada siklus 2 menjadi 20 siswa (100%). Sedangkan siswa yang belaum tuntas menjadi menurun jumlahnya. Pada saat prasiklus terdapat 15 siswa (75%) yang belaum tuntas, pada siklus 1 ada 9 siswa (45%) yang belum tuntas, dan pada siklus dua semua siswa tuntas. Nilai rata-rata dari prasiklus sampai siklus 2 juga mengalami peningkatan dari prasiklus 55 menjadi 65 pada siklus 1 dan pada siklus 2 menjadi 75,5. Selanjutnya untuk lebih jelasnya perbandingan hasil belajar dan ketuntasan belajar dari prasiklus sampai siklus 2 disajikan pada gambar 4.5 di bawah ini :

55 65 75.5 0 10 20 30 40 50 60 70 80

PRA SIKLUS_1 SIKLUS_2

(19)

50

Gambar 4.5 Persentase Perbandingan Frekuensi Ketuntasan Prasiklus, Siklus 1, Siklus 2 pada Semester 2 SD N 01 Pengkol

Data dalam gambar 4.5, dapat dijelaskan bahwa banyaknya siswa yang mencapai ketuntasan belajar matematika prasiklus sampai dengan siklus 2 mengalami peningkatan. Pada saat prasiklus ke siklus 1 besarnya peningkatan adalah dari 5 siswa (25%) menjadi 11 siswa (55%), dan siklus 1 ke siklus 2 adalah dari 11 siswa (55%) menjadi 20 siswa (100%)

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi sebelum tindakan diperoleh data nilai hasil belajar matematika masih cenderung rendah, dilihat dari rata-rata nilai yang dicapai oleh siswa masih dibawah KKM (≤65). Mata pelajaran matematika termasuk salah satu pelajaran yang masih dianggap sulit oleh siswa.

Hal tersebut dapat terjadi mungkin karena salah satu penyebab yang digunakan oleh guru sebagai pendidik dalam mengajarkanya yang tidak sesuai bagi siswa. Salam pembelajaran guru diharapkan untuk tidah mendominasi kelas tetapi pengajaran tersebut berpusat pada siswa itu sendiri. Karena dalam pengajaran masih banyak siswa yang kurang aktif, tidak memperhatikan dan malas mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran yang masih dilakukan dengan metode ceramah kebanyakan di dominasi oleh guru dan masih bersifat abstrak, sedangkan sifat pemikiran siswa masih pada tahap konkret. Karena pada saat pembelajaran siswa cenderung pasif, hanya menyaksikan tanpa ada suatu umpan balik antara guru dan siswa.

Hal ini sejalan dengan penerapan pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang digunakan penulis. Dalam pembelajaran ini, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat sampai lima orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin, dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan tournamen, dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk

(20)

51

menyumbangkan poin bagi skor timnya. TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.

Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan terlihat ada perubahan positif pada siswa. Siswa yang awalnya hanya mendengar penjelasan dari guru. Setelah dilakukan tindakan dengan penerapan TGT, siswa terlihat bersungguh-sungguh dalam mengikuti proses belajar mengajar, dapat menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat pada waktunya, berpartisipasi aktif dalam kelompok dan berani mempresentasikan hasil kelompoknya. Peningkatan ini karena beberapa tahapan dan penerapan TGT sehingga siswa dapat lebih memahami dari pengetahuan konkrit hingga abstrak.

Dari pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dan siklus 2 serta membandingkan dengan prasiklus, ternyata penerapan metode pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Seperti yang diharapkan peneliti, peningkatan terjadi cukup signifikan.

Hasil belajar matematika siswa dari prasiklus sampai siklus 2 terjadi peningkatan presentase nilai ketuntasan belajar matematika dan indikator keberhasilan belajar mengajar. Pada prasiklus siswa yang tuntas belajar adalah 5 siswa (25%), pada siklus 1 menjadi 11 siswa (55%), dan pada siklus 2 menjadi 20 siswa (100%). Dan nilai rata-rata dari prasiklus sampai siklus 2 juga mengalami peningkatan. Dari prasiklus 55 menjadi 65 pada siklus 1 dan pada siklus 2 menjadi 75,5. Ini menggambarkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus 2 sudah menjadi apa yang diharapkan oleh peneliti karena sudah melebihi indikator keberhasilan mengajar. Peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari indikator keberhasilan mengajar. Peningkatan hasil belajar juga dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dalam setiap siklus.

Gambar

Tabel  4.2  mendeskripsikan  hasil  ulangan  siswa  dari  20  siswa  kelas  4  menunjukkan  hasil  sebaran  nilai  sebagai  berikut  ada  9  siswa  memperoleh  nilai  pada rentang skor 41-60 pada kategori sedang dan ada 11 siswa yang memperoleh  nilai pada
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I  Gambar 4.1 di atas mendeskripsikan hasil belajar pada siklus 1 yaitu dari 20  siswa  tidak  ada  siswa  yang  mendapat  nilai  pada  rentang  0-20  dan  21-40,  tetapi  pada rentang  nil
Tabel 4.4 di atas mendeskripsikan hasil belajar siswa siklus 2 dari 20 siswa  menunjukkan hasil sebaran nilai adalah sebagai berikut, ada 18 siswa memperoleh  nilai pada rentang skor 61-80 pada kategori tinggi , ada 2 siswa memperoleh nilai  pada rentang
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Belajar Matematika Siswa Siklus 1  Gambar  4.3  di  atas  mendeskripsikan  persentase  ketuntasan  belajar  dari  20  siswa pada  siklus  1  prosentase ketuntasan tersebut adalah  sebagai  berikut
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Frenzied giant size billboards placed on city infrastructure on Jalan Pandanaran (2014).. Billboard is a form of Out-of-Home advertising or simply put an outdoor

[r]

xiv Copyright © 2012 Open Geospatial Consortium The service proposed in this standard is intended to support the ordering of Earth Observation (EO) data products either

Ekstrak pekat akar Widuri yang diperoleh ini selanjutnya digunakan untuk uji antimalaria secara in vivo pada mencit jantan galur Balb/C, uji golongan senyawa aktif

Dari hasil penelitian ini telah dilakukan pemetaan dengan metode fotogrametri menggunakan UAV jenis Fix Wing dengan jumlah foto 686 dan tinggi terbang rata-rata

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, peneliti bersama guru mitra dalam pelaksanaan proses pembelajaran masih terdapat kelemahan-kelemahan yaitu guru

6. Apakah ruang dapur Ibu memiliki sistem ventilasi / jendela? 7. Apakah ruang dapur Ibu memiliki penerangan yang baik? 8. Apakah Ibu memiliki fasilitas untuk cuci tangan