Briket adalah gumpalan yang terbuat dari
Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang dikeraskan. Brikbahan lunak yang dikeraskan. Brik et merupakan salah satuet merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang memiliki prospek bagus
bahan bakar alternatif yang memiliki prospek bagus untuk dikembangkan. Karena, selain dari prosesuntuk dikembangkan. Karena, selain dari proses pembuatannya yang mudah, ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Beranjak dari
pembuatannya yang mudah, ketersediaan bahan bakunya juga mudah didapat. Beranjak dari kondisikondisi tersebut, peneliti berupaya membuat arang briket dengan kombinasi bahan arang
tersebut, peneliti berupaya membuat arang briket dengan kombinasi bahan arang tempurung kelapatempurung kelapa dan ampas tebu. Untuk mengetahui kualitas yang
dan ampas tebu. Untuk mengetahui kualitas yang baik pada arang briket yang baik pada arang briket yang dihasilkan dapat dilihatdihasilkan dapat dilihat dari hasil pengujian kimia meliputi kadar air, kadar abu dan kadar zat menguap sedangkan pengujian dari hasil pengujian kimia meliputi kadar air, kadar abu dan kadar zat menguap sedangkan pengujian fisik dengan pengujian indrawi terhadap tekstur, warna dan l
fisik dengan pengujian indrawi terhadap tekstur, warna dan l ama pembakaran (Anonim 2009).ama pembakaran (Anonim 2009).
http://wellydeglas.blogspot.com/ http://wellydeglas.blogspot.com/
Pada dasarnya briket bioarang adalah salah satu inovasi energi alternatif sebagai pengganti arang
Pada dasarnya briket bioarang adalah salah satu inovasi energi alternatif sebagai pengganti arang
konvensional yang berasal dari kayu. Bahan dasarnya dapat di ambil dari serasah dan daun-daun
konvensional yang berasal dari kayu. Bahan dasarnya dapat di ambil dari serasah dan daun-daun
kering lainnya. Keuntungan yang diperoleh dari briket bioarang ini antara lain adalah :
kering lainnya. Keuntungan yang diperoleh dari briket bioarang ini antara lain adalah :
1. Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi
1. Dapat menghasilkan panas pembakaran yang tinggi
2. Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga meminimalisir
2. Asap yang dihasilkan lebih sedikit daripada arang konvensional, sehingga meminimalisir
pencemaran udara
pencemaran udara
3. Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat ceta
3. Bentuknya lebih seragam dan menarik, karena dicetak dengan menggunakan alat ceta
sederhana
sederhana
4. Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaran
4. Pembuatan bahan baku tidak menimbulkan masalah dan dapat mengurangi pencemaran
lingkungan
lingkungan
5. Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan kayu bakar sebagai sumber
5. Pada kondisi tertentu dapat menggantikan fungsi minyak tanah dan kayu bakar sebagai sumber
energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga
energi bahan bakar untuk keperluan rumah tangga
6. Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.
6. Lebih murah bila dibandingkan dengan minyak tanah atau arang kayu.
7. Masa bakar jauh lebih lama daripada arang biasa
http://saragihonline.blogspot.com/2009/08/konversi-limbah-padat-menjadi-produk.html
Mendengar kata briket, kebanyakan orang akan langsung berfikir kepada batu
bara. Sebenarnya briket tidaklah identik dengan bahan bakar karena definisi briket itu
sendiri adalah suatu bahan yang berupa serbuk atau potongan ± potongan kecil yang
dipadatkan dengan menggunakan mesin
pressdengan dicampur bahan perekat
sehingga menjadi bentuk yang solid. Dipasaran ada briket garam yang notabene
bukanlah bahan bakar. Namun tidak dipungkiri briket memang menjurus kepada bahan
bakar. Untuk jenis briket bahan bakar ini tergolong ke dalam dua kelompok besar yaitu
briket batu bara dan briket biomasa. Berdasarkan bahan bakunya, briket biomasa
terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya briket tempurung kelapa, briket
cangkang sawit, briket serbuk kayu / gergaji, briket ranting dan daun kering serta tidak
menutup kemungkinan akan ada jenis ± jenis briket biomasa lainnya.
Briket biomasa adalah energi alternatif yang ramah lingkungan. Bahan baku dari
briket ini menggunakan limbah ± limbah sisa produksi, baik itu rumah tangga,
perkebunan maupun sampah dari proses alam, seperti daun ± daun yang gugur.
Manfaat briket adalah bisa menjadi pengganti bahan bakar minyak untuk pembakaran
dan bisa menjadi pengganti arang aktif / arang kayu sehingga mengurangi proses
pembabatan hutan, khususnya hutan bakau.
Mengapa bahan ± bahan biomasa itu harus melalui proses pembriketan, mengapa tidak
langsung dibakar saja ? Manfaat proses pembriketan adalah supaya didapatkan nilai kalor yang
lebih tinggi jika dibandingkan jika bahan ± bahan tersebut langsung dibakar. Bahan ± bahan yang
telah melalui proses pembriketan akan menjadi lebih padat sehingga nilai kalor bisa melebihi
5000 kal. Makin padat briket yang dibuat maka maka makin tinggi nilai kalornya dengan syarat
komposisi bahan perekat harus sesuai.
Pendahuluan
Pada awal perkembangannya, kayu adalah sumber bahan bakar yang paling banyak dipakai karena mudah didapat dan sederhana penggunaannya. Namun dewasa ini
tekanan terhadap hutan sangatlah berat sehingga mengurangi persediaan kayu sebagai bahan bakar. Untuk itu diperlukan alternatif penggantiannya, dan salah satunya adalah pembuatan briket arang. Dalam upaya pemanfaatan limbah serbuk gergaji, dimana serbuk gergaji merupakan bahan yang masih mengikat energi, oleh karena itu rantai pelepasan energi dimaksud diperpanjang dengan cara memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang.
Manfaat Briket Arang
Dengan penggunaan briket arang sebagai bahan bakar maka kita dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil utama dari hutan. Selain itu penggunaan briket arang dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak tanah atau gas elpiji.Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah hasil hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara, karena selama ini serbuk gergaji kayu yang ada hanya dibakar begitu saja.Manfaat lainnya adalah dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bila pembuatan briket arang ini dikelola dengan baik untuk selanutnya briket arang dijual.Bahan pembuatan briket arang mudah didapatkan disekitar kita berupa serbuk kayu gergajian.
http://my-briket.blogspot.com/
Bioarang adalah arang (salah satu jenis bahan bakar) dari aneka macam bahan hayati atau
biomassa, misalnya kayu, ranting, rumput, jerami, dan limbah pertanian lainnya. Biasanya
bahan-bahan tersebut merupakan limbah yang terbuang. Namun bahan-bahan tersebut dapat
diolah menjadi arang, yang selanjutnya disebut bioarang. Briket adalah gumpalan yang terbuat
dari bahan lunak yang dikeraskan. Briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan atau
batang- batangan arang yang terbuat dari bioarang. Briket bioarang ini merupakan sumber energi yang
penting seperti bahan bakar lainnya.(1)
Faktor-faktor
yang
mempengaruhisifat
briket
arang
adalah:
1.
Berat
jenis
bahan
bakar
atau
berat
jenis
serbuk
arang
2.
Kehalusan
serbuk
3.
Suhu
karbonisasi
4.
Tekanan
pengempaan
5.
Pencampuran
formula
dengan
briket.(2)
Proses pembriketan adalah proses pengolahan yang mengalami perlakuan penggerusan,
pencampuran bahan baku, pencetakan dan pengeringan pada kondisi tertentu, sehingga diperoleh
briket yangmempunyai bentuk, ukuran fisik, dan sifat kimia tertentu. Tujuan dari pembriketan
adalah untuk meningkatkan kualitas bahan sebagai bakar, mempermudah penanganan dan
transportasi serta mengurangi kehilangan bahan dalam bentuk debu pada proses
pengangkutan.(3)
Syarat
briket
yang
baik
adalah:
1.
Permukaannya
halus
dan
rata
2.
Tidak
meninggalkan
bekas
hitam
di
tangan
3.
Mudah
dinyalakan
4.
Tidak
mengeluarkan
asap
5.
Emisi
gas
hasil
pembakaran
tidak
mengandung
racun
7. Menunjukkan upaya laju pembakaran (waktu, laju pembakaran, dan suhu pembakaran)
yang
baik.
8.
Tidak
mengeluarkan
bau,
tidak
beracun
dan
tidak
berbahaya.(3)
Briket bioarang mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan arang biasa (konvensional), antara
lain:
1.
Panas yang dihasilkan oleh briket bioarang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kayu
biasa dan nilai kalor dapat mencapai 5.000 kalori. Beberapa nilai kalor dari beberapa jenis bahan
bakar
ditunjukkan
oleh
Tabel.
2.
Briket bioarang bila dibakar tidak menimbulkan asap maupun bau, sehingga bagi
masyarakat ekonomi lemah yang tinggal di kota-kota dengan ventilasi perumahannya kurang
mencukupi,
sangat
praktis
menggunakan
briket
bioarang.
3.
Setelah briket bioarang terbakar (menjadi bara) tidak perlu dilakukan pengipasan atau diberi
udara.
4.
Teknologi pembuatan briket bioarang sederhana dan tidak memerlukan bahan kimia lain
kecuali
yang
terdapat
dalam
bahan
briket
itu
sendiri.
5.
Peralatan yang digunakan juga sederhana, cukup dengan alat yang ada dibentuk sesuai
kebutuhan.(4)
Tabel
Nilai
Kalor
Rata-rata
dari
Beberapa
Jenis
Bahan
Bakar
(5)
Bahan
Bakar
Nilai
Kalor
(kal/g)
Bahan
bakar
minyak
10224,6
Minyak
bumi
(mentah)
10081,2
Gas
alam
9722,9
Batubara
6999,5
Kayu
(kering
mutlak)
4491,2
Batubara
muda
(lignit)
1887,3
Jenis bahan baku yang umum dipakai sebagai perekat untuk pembuatan briket, yaitu :
1.
Perekat
anorganik
permeabilitas bahan bakar tidak terganggu. Perekat anorganik ini mempunyai kelemahan yaitu
adanya tambahan abu yang berasal dari bahan perekat sehingga dapat menghambat pembakaran
dan menurunkan nilai kalor. Contoh dari perekat anorganik antara lain semen, lempung, natrium
silikat.
2.
Perekat
organik
Perekat organik menghasilkan abu yang relatif sedikit setelah pembakaran briket dan umumnya
merupakan bahan perekat yang efektif. Contoh dari perekat organik di antaranya kanji, tar, aspal,
amilum,
molase
dan
parafin.
a.
Clay
(lempung)
Clay atau yang sering disebut lempung umumnya banyak digunakan sebagai bahan perekat
briket. Jenis-jenis lempung yang dapat dipakai untuk pembuatan briket terdiri dari jenis lempung
warna
kemerah-merahan,
kekuning-kuningan
dan
abu-abu.
b.
Tapioka
dan
Caustic
Soda
Jenis tapioka beragam kualitasnya tergantung dari pemakaian. Jenis Caustic Soda yang
dipergunakan memiliki konsentrasi 98 % dan berbentuk Flake. Apabila dicampur dengan tapioka
akan membentuk sebagai perekat.(3)
http://www.iptek.net.id/ind/warintek/?mnu=6&ttg=6&doc=6d41
Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang
dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai
keperluan.
Warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari
dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi
busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa
simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk
minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti
manisan, dodol, keripik, dan sale.
Sari buah adalah cairan yang dihasilkan dari pemerasan atau penghancuran
buah segar yang telah masak.
Pada prinsipnya dikenal 2 (dua) macam sari buah, yaitu :
1) Sari buah encer (dapat langsung diminum), yaitu cairan buah yang diperoleh
dari pengepresan daging buah, dilanjutkan dengan penambahan air dan gula
pasir.
2) Sari buah pekat/Sirup, yaitu cairan yang dihasilkan dari pengepresan daging
buah dan dilanjutkan dengan proses pemekatan, baik dengan cara
pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan
hampa udara, dan lain-lain. Sirup ini tidak dapat langsung diminum, tetapi
harus diencerkan dulu dengan air (1 bagian sirup dengan 5 bagian air).
Buah-buahan yang sering diolah menjadi sari buah atau sirup antara lain : pala,
pisang, jambu biji, mangga, sirsak, wortel, tomat, kueni, markisa, nangka, jahe,
asam, hampir semua jenis jeruk, dan lain-lain. Sari buah atau sirup buah dapat
tahan selama
a
3bulan.
Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Sebagian besar produk pertanian, khususnya buah-buahan dan sayuran lebih banyak dikonsumsi dalam bentuk segar dari pada dalam bentuk olahan. Disamping mengandung bahan-bahan seperti protein, karbohidrat dan vitamin masih cukup tinggi, juga masih mempunyai cita rasa yang segar dan menarik.
Kelebihan ini bisa kita peroleh dengan mengkonsumsi buah segar. Namun demikian kelebihan ini bisa menjadi kekurangan. Kadar air yang tinggi serta kandungan zat-zat gizi yang cukup bervariasi di dalam buah segar bisa mempermudah kerusakan buah. Akibatnya warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologi s (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang m asa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale.
Oleh karena itu pengolahan buah untuk memperpanjang masa sim pannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Tingkat kerusakan produk pertanian khususnya buah dan sayuran diperkirakan sekitar 30 % sampai dengan 40 % , sedangkan 60 % dikonsumsi dalam bentuk segar dan olahan.
Sari buahmerupakan cairan jernih atau agak jernih, tidak difermentasi, diperoleh dari pengepresan
buah-buahan yang telah matang dan masih segar. Pembuatan sari buah terutama ditujukan untuk
meningkatkan ketahanan simpan serta daya guna buah-buahan. Pada dasarnya sari buah dibuat dengan
cara penghancuran daging buah dan kemudian ditekan. Gula ditambahkan untuk mendapatkan rasa manis. Untuk memperpanjang daya simpan, ditambahkan bahan pengawet.
Selanjutnya cairan disaring, dibotolkan, kemudian di pasteurisasi agar tahan lama.Pemurnian sari buah
bertujuan untuk menghilangkan sisa serat-serat dari buah dengan cara penyaringan, pengendapan atau sentrifugasi dengan kecepatan tinggi yang dapat memisahkan sari buahdari serat-serat berdasarkan perbedaan kerapatannya. Sari buah yang tidak dimurnikan akan berakibat terjadinya pengendapan di dasar botol. Hal tersebut tidak diinginkan k arena akan menurunkan penerimaan konsumen
http://topagriculture.blogspot.com/2009/05/pembuatan-minuman-sari-buah.html
Tips Membuat Sirop
1. Sirop bisa dibuat dengan buah asli atau essense perasa, atau keduanya. Sirop yang dibuat dengan buah asli, hasilnya tidak sejernih sirup yang dibuat dengan essense perasa. Tetapi dari rasa tentu saja yang lebih segar sirop dari buah asli.
2. Pembuatan sirop harus menggunakan alat-alat yang benar-benar bersih supaya sirup tidak berjamur. Botol harus steril, kering dan tidak berbau. Cara membersihkan botol, setelah dicuci bersih, sterilkan dengan cara merebus bersuhu 80 derajat Celcius, atau dikukus, lalu keringkan. Jangan memasukkan sirop jika botol masih berair.
3. Gunakan gula pasir putih dan bersih. Ketika memasak gula anda akan menemukan lapisan busa dipermukaan larutan, aduk sebentar lalu teruskan memasak. Busanya akan
berkurang, busa yang tersisa dapat anda buang.
4. Sirop yang baik harus kental. Untuk itulah campuran larutan gula dan larutan gula harus dimasak kembali. Sirop akan mengkristal kalau terlalu lama dimasak.
5. Untuk pembuatan sirop murni tanpa tambahan juice buah asli, sebaiknya tambahkan Glukose syrup (beli di tempat penjual bahan kue) sebanyak 100 gram tiap 1Kg gula, agar sirop tidak mengkristal kembali.
6. Setelah agak dingin baru masukkan pewarna makanan, essense perasa (artificial flavour). 7. Jika mau diberi pengawet makanan (benzoat) ukurannya 1gr = 1 Kg bahan atau 1L cairan.
Caranya Pengawet dicairkan dulu dengan sedikit air, dimasukkan ketika sirop sudah diangkat dari atas kompor, namun masih dalam keadaan agak panas.