• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing Terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis Dan Motivasi Belajar Siswa SMP"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)42585.pdf. TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER (TAPM). PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP. TAPM Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :. SUMBOGO B. M. NIM: 017984372. PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS TERBUKA JAKARTA. 2015. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(2) 42585.pdf. ABSTRAK. PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PENINGKA TAN KEMAMPUAN BERPIKIR MA TEMATIS DAN MOTIV ASI BELAJAR SISWA SMP SUMBOGO B. M. bmsumbogo@gmail.com Pasca Sarjana Universitas Terbuka. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah pengaruh metode penemuan terbimbing terhadap peningkatan kemampuan berpikir matematis dan motivasi belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan metode penemuan terbimbing. Desain penelitian dalam penelitian ini eksperimen semu yang terdiri atas dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (metode penemuan terbimbing) dan kelas kontrol. Pertimbangan penggunaan desain penelitian ini adalah bahwa kelas yang ada sudah terbentuk sebelumnya, sehingga tidak dilakukan lagi pengelompokkan secara acak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Siswa SMP Negeri 1 Banjar Margo Tahun Pelajaran 2013/2014 semester genap. Banyak siswa kelas VIII seluruhnya adalah 242 siswa yang didistribusikan ke dalam 8 kelas. Sampel penelitian ini adalah kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen yang masingmasing berjumlah 32 dan 32 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen tes kemampuan berpikir matematis dan angket motivasi siswa. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa yang memperoleh metode pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; (2) Peningkatan motivasi belajar siswa yang memperoleh metode pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Penelitian ini membuktikan bahwa metode penemuan terbimbing berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa.. Kata kunci:. Kemampuan berpikir matematis, metode penemuan terbimbing, motivasi be/ajar siswa. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(3) 42585.pdf. ABSTRACTION. THE EFFECT OF GUIDED INVENTION METHOD TOW ARD THE ABILITY PROGRESS OF MATHEMATICAL THINKING AND STUDENTS' MOTIVATION LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL. SUMBOGOB. M brnsurnbogo(?ilgrnail.corn Pasca Sarjana Universitas Terbuka. The research is proposed to analyze The Effect of Guided Invention Method toward The Ability Progress of Mathematical Thinking and Students' motivation Leaming of Junior High School which the process of learning use a guided invention method. The design used in this research is Pseudo-experiment that consist of two groups of research, that is experimental class (guided invention method) and controlled class. The use of this method is based on the consideration that the group in the class has been formed before, so it is needn't to form the other groups. The populations (objects) of this research are from all eighth grade students of Junior High School (SMP Negeri 01) Banjar Margo for second semester in Academic Year 2013/2014. The total number of students in the school are 242 students and grouped into 8 (eight) class rooms. The sample of research is taken from eighth grade A (kelas VIII A) as controlled class and eighth grade B (kelas VIII B) as experimental class which each class consist of 32 and 32 students. The collecting of data is taken from instrument test of Mathematical ability thinking and motivation student's inquiry. The result of analyze shows that: (I) The students' mathematical Thinking Ability Progress who gets Guided invention Leaming are better than those who gets the learning process conventionally; and (2) The students' motivation progress who gets Guided Invention Method are better than those who gets their learning process conventionally. The research indicates that a guided invention method has more effect toward The students' mathematical thinking progress. Key word. : Mathematical Thinking Progress, Guided Invention Method, and Students' Motivation Leaming.. ii. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(4) 42585.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA LEMBAR PERSETUJUAN TAPM. Judul TAPM. Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SMP. Penyusun T APM Nama. : Sumbogo B. M.. NIM Program Studi. : 017984372 : Magister Pendidikan Matematika. Hari I Tanggal. : Sabtu/ IO Janumi 2015. Menyetujui: Pembimbing I. Pembimbing II. .Sc. Dr. Caswita. M.Si. NIP.196710041993031004 Mengefahui; Ketua Bidang Tlmu/Program Magister Pendidikan Matematika -. (\. <L,,__ _ _. ~l~. -. Dr. Sandra Sukmaning Adji, M.Pd., M.Ed. NJP.195901051985032001. iii. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. 95202131985032001.

(5) 42585.pdf. UNIVERSITAS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MA TEMATIKA PENGESAHAN. Nama. Sumbogo B. M.. NIM. 017984372. Program Studi. Magister Pendidikan Matematika. Judul TAPM. Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SMP. Telah dipertahankan di hadapan Sidang Panitia Penguji TAPM Program Pascasarjana, Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Terbuka pada:. Hari I Tanggal. : Sabtu / 10 Januari 2015. Waktu. : 15.00-17.00 WIB. Dan telah dinyatakan LULUS. P ANITIA PENGUJI TESIS Ketua Komisi Penguji. : Drs. Irlan Soelaeman, M.Ed. NIP. 1957082219881110001 Penguji Ahli. : Prot: H. Yaya S. Kusumah, M.Sc., Ph.D. NIP.1959092219830310003. Pembimbing I. : Dr. Caswita. M.Si. NIP. 196710041993031004 Pembimbing II. : Dr. M. Gorky Sembiring, M.Sc. NIP. 195809211985031001. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. -. G ~·/ ........ C.\ .. .................. .. ·······/Vf;.

(6) 42585.pdf. UNIVERSIT AS TERBUKA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA. LEM BAR PERNY AT AAN BE BAS PLAGIASI. T APM yang berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap. Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SMP" adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila dikemudian hari temyata ditemukan adanya penjiplakan (plagiat), maka saya bersedia menerima sanksi akademik.. ar Lampung, Januari 2015 an Menyatakan. v Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(7) 42585.pdf. KATA PENGANTAR. Puji syukur kchadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga TAPM ini dapat diselesaikan.. Sholawat serta salam. senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang Insya Allah akan memberikan syafa'atnya kepada kita di yaumil akhir nanti, Amin ya Robbal Alamin. Tesis yang berjudul "Pengaruh Metode Penemuan Terbimbing terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis dan Motivasi Belajar Siswa SMP" merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana, Universitas Terbuka. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesainya penyusunan T APM ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rektor Universitas Terbuka, 2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Terbuka, 3. Bapak Drs. Irlan Soelaiman, M.Ed. selaku kepala UPBJJ-UT Bandar Lampung, 4. Bapak Dr. Caswita, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan sumbang pemikiran,. perhatian, kritik, saran, dan motivasi kepada penulis. sehingga T APM ini dapat terselesaikan dengan baik,. Vl Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(8) 42585.pdf. 5. Bapak Dr. M. Gorky Sembiring, M.Sc selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan T APM ini, 6. Bapak dan Ibu Dosen pengampu matakuliah pada Program Magister Pendidikan Matematika UPBJJ-UT Bandar Lampung yang telah mengajar dan membimbing penulis, 7.. Masnah, S. Ag istriku yang selalu memberi semangat, dukungan dan do'a,. 8.. M. Ozaki Khawarizmi, Salsabila Azkia Salwa dan M. Farhan Rosyad AshShiddiqi, anak-anakku tersayang yang selalu berdo'a untuk kesuksesan orang tuanya,. 9. Teman-teman Program Studi Magister Pendidikan Matematika UPBJJ-UT Bandar Lampung, I 0. Nego Linuhung dan keluarga yang telah membantu baik materil maupun moril hingga terselesainya tesis ini, 11. Sahabat yang lain yang telah banyak memberikan motivasi dan bantuan.. Penulis berharap semoga bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala dari Allah SWT dan T APM ini bermanfaat bagi pembaca, Amin.. Bandar Lampung, Januari 2015. Penulis. Vil. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(9) 42585.pdf. DAFT AR ISi. Halaman. ABSTRAK ........................................................................................................ . LEMBAR PERSETUJUAN T APM.................................................................... m. LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. IV. LEMBAR PERNY AT AAN BEBAS PLAGIASI ............................................... v. KAT A PEN GANT AR......................................................................................... VI. DAFT AR ISI ...................................................................................................... viii DAFTAR TABEL............................................................................................... x. DAFTAR GAMBAR ·························································································. XII. DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii. BAB! PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. . B. Rumusan Masalah ..... ..................... .... ........... .. ............................... 10. C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10. D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 11. BAB II KAHAN PUST AKA A. Kajian Teori ................................................................................... 14. 1. Kemampuan Berpikir Matematis .............................................. 14. 2. Motivasi Belajar Siswa............................ .................................. 21. 3. Metode Penemuan Terbimbing dalam Pembelajaran Matematika................................................................................ 30. 4. Langkah-langkah Utama Pembelajaran Metode Penemuan Terbimbing ................................................................................ 40. 5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Penemuan Terbimbing ................................................................................ 43. B. Kerangka Pikir ............................................................................... 46. Vlll. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(10) 42585.pdf. C.. Teori yang Mendukung.................................................................. 47. D. Penelitian yang Relevan................................................................. 52. E.. Definisi Operasional ...................................................................... 55. F.. Hipotesis Penelitian........................................................................ 56. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian............................................................................ 57. B.. Populasi dan Sampel ...................................................................... 58. C.. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya ................................ 59. D. Prosedur Pengumpulan Data.......................................................... 67. E.. 71. Metode Analisis Data..................................................................... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................. 76. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 92. B.. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................... 100 B. lmplikasi .. .. .... .. ..... .. ........ ... ... .. .... .............. ....... ...... ...... ..... ... .... ... .. . 100 C. Saran .............................................................................................. 101 103. DAFTAR PUSTAKA LAMP IRAN. lX Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(11) 42585.pdf. DAFT ART ABEL. Tabet. Halaman. Rata-rata Nilai Ulangan Akhir Semester dalam Tiga Tahun Terakhir...................................................................................................... 6. 2. Langkah-langkah Penemuan Terbimbing .................................................. 43. 3. Kriteria Penilaian Kemampuan Berpikir Matematis ..................... .... .. ...... 60. 4. Kriteria Interpretasi Validitas Butir Soal ................................................... 62. 5. Hasil Uji Validitas Butir Soal .................................................................... 62. 6. Deskripsi Reliabilitas................................................................................. 63. 7. Reliabilitas Tes Berpikir Matematis .......................................................... 63. 8. Deskripsi Daya Pembeda ........................................................................... 64. 9. Daya Pembeda Soal Tes Berpikir Matematis ............................................ 65. 10. Deskripsi Tingkat Kesukaran..................................................................... 66. 11. Tingkat Kesukaran Tes Berpikir Matematis...... .. ... ... .. ..... .. .......... ... .. ...... . 66. 12. Interpretasi Gain Jndeks ............................................................................. 74. 13. Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Matematis .............................. 77. 14. Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Matematis sebelum Pembelajaran.............................................................................................. 15. 78. Uji Homogenitas Varians Skor Pretes Kemampuan Berpikir Matematis.. .. .. .. ... .... .... ... ... ....... .... ... ... ....... ........ .. .. .. ... ...... .. ...... ... .... ...... .. ... 78. 16. Uji Kesamaan Kemampuan Berpikir Matematis sebelum Pembelajaran .. .. .... .. ... ....... .... ... .. ... ........... .. .. ...... ..... .... ....... .. .... .. ... ... .......... 79 x. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(12) 42585.pdf. 17. Rataan N-gain Kemampuan Berpikir Matematis................ ............... .... .. .. 80. 18. Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Berpikir Matematis ................. 82. 19. Uji Homogenitas Varians Skor N-gain Kemampuan Berpikir Matematis.. .. ..... .. .......... ........ ... .... .. ... .... ............. ........ .. .... .. ... .. ... .. ....... ....... 83. 20. Uji Perbedaan Rataan N-gain Skor Kemampuan Berpikir Matematis... .. ....... ............... .............. ........... ... ............ .......................... ...... 85. 21. Rataan Skor Pretes dan Postes Motivasi Belajar Siswa............................. 86. 22. Uji Normalitas Skor Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran .................. 87. 23. Uji Homogenitas Varians Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran.......... 88. 24. Uji Kesamaan Rataan Skor Pretes Motivasi Belajar ................................. 89. 25. Uji Normalitas Skor N-gain Motivasi Belajar Siswa................................. 90. 26. Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain Motivasi Belajar ................................ 91. XI Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(13) 42585.pdf. DAFT AR GAMBAR. Garn bar. Halaman. Kerangka Berpikir.. .. ... ..... ... .. ... .... .. .. ... ............ ................................ .......... 46 2. Kerangka Penelitian .................................................................................. 75. 3. Perbandingan Rataan Skor N-gain Kemampuan Berpikir Matematis Siswa ......................................................................................................... 81. 4. Perbandingan Rataan Skor Pretes dan Postes Motivasi belajar Siswa ..... 86. Xll Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(14) 42585.pdf. DAFT AR LAMPI RAN. Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 108. Lampi ran 2 Lem bar Kerja Siswa....... .... ........... .. ... ......... ........... ........................ 116. Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Matematis ................... 124. Lampiran 4 Soal Pretes/Postes Kemampuan Berpikir Matematis..................... 127. Lampiran 5 Altematif Kunci Jawaban Soal Pretes/Postes Kemampuan Berpikir Matematis......................................................................... 128. Lampi ran 6 Analisis Data Kemampuan Berpikir Matematis. .... .......... ........ ..... 131. Lampiran 7 Rangkuman Pretes, Postes, dan N-Gain Kemampuan Berpikir Matematis Kelas Eksperimen/Penemuan Terbimbing ................... 133. Lampiran 8 Rangkuman Pretes, Postes, dan N-Gain Kemampuan Berpikir Matematis Ke las Konvensional................ .. ................ ... .. .... .... ... ... 134 Lampiran 9 Analisis Uji Coba Soal Berpikir Matematis .................................. 140. Lampiran 10 Analisis Uji Coba Angket Motivasi Siswa ................................. 144. Lampiran 11 Rangkuman Pretes, Postes, dan N-Gain Motivasi Siswa Kelas Eksperimen/Penemuan Terbimbing............................................. 149. Lampiran 12 Rangkuman Pretes, Postes, dan N-Gain Motivasi Siswa Kelas Konvensional ......................... .... ............ ..... ................................. 142. Lampiran 13 Analisis Data Motivasi Belajar Siswa ......................................... 151. Lampiran 14 Kisi-Kisi Angket Motivasi Siswa ............................................... 152. Lampiran 15 Instrumen Angket Motivasi Belajar Sikap .................................. 153. Lampiran 16 Lembar Pertimbangan Expert...................................................... 158. Xlll Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(15) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(16) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(17) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(18) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(19) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(20) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(21) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(22) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(23) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(24) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(25) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(26) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(27) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(28) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(29) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(30) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(31) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(32) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(33) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(34) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(35) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(36) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(37) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(38) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(39) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(40) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(41) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(42) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(43) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(44) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(45) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(46) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(47) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(48) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(49) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(50) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(51) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(52) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(53) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(54) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(55) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(56) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(57) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(58) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(59) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(60) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(61) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(62) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(63) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(64) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(65) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(66) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(67) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(68) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(69) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(70) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(71) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(72) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(73) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(74) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(75) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(76) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(77) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(78) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(79) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(80) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(81) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(82) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(83) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(84) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(85) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(86) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(87) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(88) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(89) 42585.pdf. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(90) 42585.pdf. BABIV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari pengolahan data hasil penelitian ini yang dipaparkan pada BAB I adalah untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir matematis dan motivasi belajar siswa, mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan berpikir matematis serta motivasi. belajar siswa. setelah. diterapkan. pembelajaran. penemuan. terbimbing dan pembelajaran konvensional. Pada bab ini, akan diuraikan deskripsi mengenai kegiatan pembelajaran, analisis data hasil penelitian serta pembahasan dari keseluruhan tindakan pembelajaran yang dilaksanakan selama penelitian. Data kuantitatif diperoleh melalui tes kemampuan berpikir matematis di awal dan akhir pembelajaran, serta data kualitatif yaitu motivasi belajar, jumal dan lembar observasi siswa. Pengolahan data kuantitatif dilakukan menggunakan bantuan software 16 for windows dan sofiware Microsoft Qffice Excel 2007. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Banjar Margo tahun pelajaran 2013/2014. Sampel 32 siswa dari kelas kontrol dan 32 siswa dari kelas eksperimen.. A. Hasil Penelitian. 1. Kemampuan Berpikir matematis. Data kemampuan berpikir matematis diperoleh dari basil pretes, postes dan N-gain. Analisis skor pretes mengunaan uji kesamaan pretes dengan tujuan untuk memperlihatkan signifikansi kemampuan awal kedua kelas, sama atau berbeda. 76. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(91) 42585.pdf. 77. Tabel 13 menunjukkan deskriptif data pretes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk kemampuan berpikir matematis siswa.. Tabel 13 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Matematis Nilai Pretes Postes N-gain. Eksperimen N 32 32 32. Kontrol. Xmin. Xmaks. x. 1,00 7,00 0,38. 6,00 15,00 1,00. 3,50 10,16 0,59. N 32 32 32. Xmin. Xmaks. x. 1,00 6,00 0,25. 7,00 15,00 1,00. 3,59 8,97 0,48. Berdasarkan Tabel 13 di atas, diperoleh rataan pretes untuk kelas eksperimen sebesar 3,50 dan untuk kelas kontrol sebesar 3,59 dan Rataan N-gain kemampuan bcrpikir matematis pada kelas eksperimen adalah 0,59 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,48.. a. Analisis Kemampuan Berpikir Matematis sebelum Pembelajaran Analisis skor pretes menggunakan uji kesamaan pretes. Uji tersebut bertujuan untuk memperlihatkan apakah kemampuan awal kedua kelas sama atau berbeda signifikan.. 1). Uji. Normalitas. Kemampuan. Berpikir. Matematis. sebelum. Pembelajaran Uji normalitas distribusi data pretes pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16, dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji normalitas distribusi. data pretes s1swa kedua kelas. pembelajaran disajikan pada Tabel 14 berikut:. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(92) 42585.pdf. 78. Tabet 14 Uji Normalitas Kemampuan Berpikir Matematis sebelum Pembelajaran Kolmogorov-Smirnov Ke las Keputusan Kesimpulan Statistic Df Sig. Data Berdistribusi 0,145 Eksperimen 32 0,085 Ho: diterima Normal Data Berdistribusi 0, 148 Kontrol 32 0,072 Ho: diterima Normal H11: sampel herdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk uji. Kolmogorov-Smirnov siswa kelas eksperimen adalah 0,085 dan kelas kontrol adalah 0,072. Nilai signifikansi untuk siswa <li kedua kelas lebih besar dari 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data pretes yang diperoleh dari siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Karena kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang variansinya sama atau tidak.. 3). Uji Homogenitas Kemampuan Berpikir Matematis sebelum Pembelajaran. Kriteria pengujian yang digunakan adalah nilai signifikansi (Sig.) lebih. besar dari 0,05 (a ~ 0,05), maka Ho diterima; untuk kondisi sebaliknya, Ho ditolak.. Hasil perhitungan uji. homogenitas skor pretes kelas. eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari Tabel 15.. Tabel 15 Uji Homogenitas Varians Skor Pretes Kemampuan Berpikir Materna tis Levene Kesimpulan Keputusan Sig. dfl df2 Hasil Statistic Variansi H 0 : diterima 0,43 62 0,626 Pretes homogen H0 : varians kedua ke/ompok homogen. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(93) 42585.pdf. 79. Tabel 15 memperlihatkan skor pretes memiliki Sig. lebih besar dari a= 0.05 yaitu 0,43 untuk pretes, sehingga Ho diterima. Artinya. skor pretes kemampuan berpikir matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang homogen.. 4). Uji Kesamaan Pembelajaran. Kemampuan. Berpikir. Matematis. sebelum. Setelah diketahui bahwa data skor pretes berdistribusi normal dan homogen, maka bisa dilanjutkan pada uji kesamaan rataan pretes. Kemudian dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rataan pretes dengan menggunakan uji-t atau Compare Mean Independent Samples Test, pada taraf signifikansi a= 0,05. Hipotesis yang diuji adalah: Ho. Tidak terdapat perbedaan skor pretes kemampuan berpikir matematis siswa yang mendapat pembelajaran penemuan terbimbing dengan s1swa yang mendapat pembelajaran konvensional.. H1. Terdapat perbedaan skor pretes kemampuan berpikir matematis siswa yang mendapat pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.. Berikut disajikan basil. UJl. kesamaan rataan skor pretes kemampuan. berpikir matematis:. Tabel 16 Uji Kesamaan Kemampuan Berpikir Matematis sebelum Pembelajaran __t_-_te_:s~tfi~o_r_e~q~u_a_1i~·1y~of~m_e_a_n_s__ Keterangan Kesimpulan T df Sig. (2-tailed) Tidak Terdapat -.257 62 0,798 Ho Diterima Perbedaan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(94) 42585.pdf. 80. Berdasarkan hasil uji perbedaan rataan di atas, diperoleh nilai p-value atau Sig. (2-tailed) yaitu 0,798. Jika diambil a= 0,05 maka hasil Sig (2-. tailed) > a, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretes kemampuan berpikir matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata Jain kemampuan awal berpikir matematis kedua kelas sama.. b. Analisis Skor N-gain Kemampuan Berpikir Matematis Analisis data gain temormalisasi kemampuan berpikir matematis bertujuan untuk menguji salah satu hipotesis penelitian, yaitu peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika dengan penemuan terbimbing lebih baik dari siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Untuk mengetahui signifikansi perbedaan mutu peningkatan ini akan dilakukan uji perbedaan dua rataan data gain temormalisasi kemampuan berpikir matematis siswa dari kedua kelas. Berikut disajikan rangkuman rataan N-gain kemampuan berpikir matematis siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol:. Tabel 17 Rataan N-gain Kemampuan Berpikir Matematis Kelas Rataan N-gain KJasifikasi Eksperimen 0,59 Sedang Kontrol 0,48 Sedang Tabel 17 memperlihatkan rataan gain temormalisasi kemampuan berpikir matematis siswa antara kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(95) 42585.pdf. 81. walaupun termasuk dalam kategori yang sama yaitu sedang, namun rataan dari kedua kelas terlihat berbeda jauh. Secara visual, data gain temormalisasi kemarnpuan berpikir matematis siswa kedua pembelajaran dapat dilihat pada Gambar berikut:. N-Gain 5. T. 4.5. 4 . 3.5 3. ~-. -. 2.5 - ii. 2. N-Gain. 1.5 -. I O.~. l. --. 0. Eksperimen. Kontrol. ·-··----~--------------~. Gambar 3 Perbandingan Rataan Skor N-gain Kemampuan Berpikir Matematis Siswa Gambar 3 menunjukkan siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing memiliki rataan skor N-gain yang lebih besar daripada s1swa yang mendapatkan pembelajaran konvensional (kelas kontrol).. Hal. ini mengindikasikan bahwa pembelajaran penemuan. terbimbing lebih memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir matematis dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Akan tetapi kategori peningkatan pada kelas eksperimen pada setiap aspek rataan tergolong ke dalam kategori peningkatan yang sedang, dan untuk kelas kontrol rataan peningkatan tergolong ke dalam peningkatan yang sedang.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(96) 42585.pdf. 82. Uji statistik yang diperlukan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan "peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional" yaitu uji perbedaan rataan skor N-gain dengan uji independent t-test, sebelum dilakukan uji terse but data skor N-gain harus memenuhi uj i prasyarat normalitas dan homogenitas.. l). Uji Normalitas Skor N-gain Rumusan hipotesis statistik untuk menguji normalitas distribusi data. gain temormalisasi kemampuan berpikir matematis. Kriteria penguJian yang digunakan adalah nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 (a 2: 0,05), maka Ho diterima; untuk kondisi sebaliknya, Ho ditolak. Uji. normalitas skor N-gain dihitung dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16.. Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat. apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas distribusi data gain. temormalisasi. siswa kedua kelas. pembelajaran disajikan pada Tabel 18 berikut:. Tabel 18 Uji Normalitas Skor N-gain Kemampuan Berpikir Matematis Ke las. Kolmogorov-Smirnov Sig. Statistic Df. Eksperimen. 0,134. 32. Kontrol. 0, 112. 32. H 0: sampel berdistribusi normal. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. Keputusan. 0, 152. H 0 : diterima. 200·. Ho: diterima. '. Kesimpulan Data Berdistribusi Normal Data Berdistribusi Normal.

(97) 42585.pdf. 83. Berdasarkan Tabel 18 di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk uji Kolmogorov-Smirnov siswa kelas eksperimen adalah 0, 152 dan kelas kontrol adalah 2,00. Nilai signifikansi untuk siswa di kedua kelas lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data N-gain yang diperoleh dari siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Karena kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji homogenitas untuk mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang variansinya sama atau tidak. 2). Uji Homogenitas Untuk menguji homogenitas vanans skor pretes menggunakan. UJI. Levene dengan bantuan program SPSS 16 pada taraf signifikansi a= 0,05.. Kriteria pengujian yang digunakan adalah nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 (a ;::: 0,05), maka Ho diterima; untuk kondisi sebaliknya, Ho ditolak. Hasil perhitungan uji homogenitas skor pretes kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari Tabel 19 berikut:. Tabel 19 Uji Homogenitas Varians Skor N-gain Kemampuan Berpikir Materna tis Levene Keputusan Kesimpulan Has ii dfl df2 Sig. Statistic Variansi 1,36 62 0,24 7 H 0 : diterima N-gain (sama) H0 : varians kedua kelompok homogen. Kriteria pengujian adalah dengan a. =. 0,05. Jika nilai Sig > a , maka. Ho diterima. Berdasarkan tabel tersebut memperlihatkan bahwa skor N-. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(98) 42585.pdf. 84. gain memiliki Sig. lebih besar dari a. =. 0,05 yaitu 0,247 untuk N-gain,. sehingga Ho diterima. Hal ini berarti, skor N-y,ain kemampuan berpikir matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang homogen.. 3). Uji Perbedaan Rataan N-gain Skor Setelah diketahui bahwa data skor pretes berdistribusi normal dan. homogen, maka bisa dilanjutkan pada uji kesamaan rataan pretes Kemudian dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rataan pretes dengan menggunakan uji-t atau Compare Mean Independent S'amples Test, pada taraf signifikansi a= 0,05. Hipotesis yang diuji adalah: Ho. Peningkatan kemampuan berpikir matematis s1swa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing sama dengan. SISWa. yang. memperoleh. pembelajaran. konvensional. H1. Peningkatan kemampuan berpikir matematis. s1swa yang. memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.. Ho:. µ1 = µ1. H1:. µ1 > µ1. Keterangan:. µ 1 = rataan skor N-gain s1swa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(99) 42585.pdf. 85. µ2. rataan skor N-gain s1swa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hasil uji perbedaan rataan N-Rain kemampuan berpikir matematis dapat dilihat pada Tabel 20 berikut:. Tabel 20 Uji Perbedaan Rataan N-gain Materna tis t-test for equality of means Sig. (2Sig. (1Df t tailed) tailed) 2,695. 62. 0,009. 0,0045. Skor. Kemampuan. Berpikir. Keterangan. Kesimpulan. Ho ditolak. terdapat peningkatan. Berdasarkan hasil uji di atas didapat nilai p-value atau Sig (I-tailed) yaitu Sig. (I-tailed) artinya. =. 0.0045 <a. Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak,. peningkatan. kemampuan. berpikir. matematis. siswa. kelas. eksperimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Dengan demikian terbukti. bahwa. hipotesis. yang. menyatakan. bahwa. peningkatan. kemampuan berpikir matematis siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.. 2. Motivasi Belajar Siswa Skala motivasi belajar siswa diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol di awal dan akhir pembelajaran. Skala ini digunakan untuk mengetahui. gambaran. mengenai. motivasi. belajar. siswa terhadap. pembelajaran matematika. Data motivasi diperoleh dari pemberian angket yang tersusun atas 20 pemyataan. Hasil penskoran dan transformasi data. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(100) 42585.pdf. 86. ordinal ke interval skala motivasi dapat dilihat secara lengkap pada Lampiran. Berikut rangkuman deskripsi skor motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kontrol.. Tabel 21 Rataan Skor Motivasi Belajar Siswa sebelum dan setelah Pembelajaran Rataan sebelum Rataan setelah Ke las l!embelajaran eembelajaran Penemuan Terbimbing 6628 82,28 Konvensional 67,97 78,28 Untuk lebih jelasnya Tabel 21. di atas, dapat dibuat diagram. perbandingan rataan skor sebelum dan setelah pembelajaran sebagai berikut: 90 f. I l I I. 80 70 60 50 • eksperimen. 40. 111 kontrol. 30 20 10. 0 sebelum. setelah. Gambar 4 Perbandingan Rataan sebelum dan setelah Pembelajaran Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Gambar 4 di atas, tampak bahwa rataan dapat dilihat bahwa rataan skor motivasi belajar sebelum pembelajaran pada kelas pembelajaran penemuan terbimbing dan kelas konvensional berbeda, nilai rataan skor kelas pembelajaran penemuan terbimbing (66,28) lebih rendah daripada nilai rataan pada kelas konvensional (67,96), sedangkan untuk motivasi belajar sebelum pembelajaran kelas pembelajaran penemuan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(101) 42585.pdf. 87. terbimbing (82,28) Iebih tinggi. daripada nilai. rataan pada kelas. konvensional (78.28). a. Analisis Skor Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran Analisis skor sebelum pembelajaran mengunaan uji kesamaan dengan tujuan untuk memperlihatkan signifikansi kemampuan awal kedua kelas, sama atau berbeda.. 1). Uji Normalitas Rataan Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran Uji normalitas distribusi data pada siswa kelas eksperimen dan kelas. kontrol dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS I 6, dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji normalitas distribusi data siswa kedua kelas pembelajaran disajikan pada Tabel 22 berikut:. Tabel 22 Uji Normalitas Skor Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran Kolmogorov-Smirnov Kesimpulan Keputusan Ke las Sig. Statistic Df * Data Berdistribusi 0, 112 ,200 H 0 : diterima 32 Eksperimen Norma1 * Data Berdistribusi 0,080 32 Kontrol ,200 H 0 : diterima Normal ------------·-11 :. H sampel berdistribusi normal. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk uji Kolmogorov-Smirnov siswa kelas eksperimen adalah 2,00 dan kelas kontrol adalah 2,00. Nilai signifikansi untuk siswa di kedua kelas lebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data motivasi belajar sebelum pembelajaran yang diperoleh dari siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Karena kedua sarnpel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka akan dilakukan uji homogenitas untuk. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(102) 42585.pdf. 88. mengetahui apakah kedua sampel berasal dari populasi yang variansinya sama atau tidak.. 2). Uji Homogenitas Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran Untuk. menguJI. homogenitas. vanans. skor. motivasi. belajar. menggunakan uji Levene dengan bantuan program SPSS I 6 pada taraf signifikansi a= 0,05. Kriteria pengujian yang digunakan adalah nilai signifikansi (Sig.) lebih besar dari 0,05 (a. ~. 0,05), maka Ho diterima; untuk kondisi sebaliknya,. Ho ditolak. Hasil perhitungan uji homogenitas skor motivasi kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari Tabel 25 berikut:. Tabel 23 Uji Homogenitas Varians Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran Levene Statistic 0,83. dfl. df2. Sig.. Keputusan. 1 62 0,366 H 0 : diterima H0 : varians kedua kelompok homogen. Kesimpulan Variansi homogen. Tabel 25 memperlihatkan bahwa skor motivasi siswa memiliki Sig. lebih besar dari a = 0,05 yaitu 0,366, sehingga Ho diterima. Hal ini berarti, skor motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari varians yang homogen.. 3). Uji Kesamaan Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran Setelah diketahui. bahwa data. skor motivasi. belajar sebelum. pembelajaran berdistribusi normal dan homogen, maka bisa dilanjutkan pada uji kesamaan rataan. Kemudian dilanjutkan dengan uji kesamaan dua. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(103) 42585.pdf. 89. rataan dengan menggunakan uji-t atau Compare Mean Independent. Samples Test, pada taraf signifikansi a. =. 0,05.. Hipotesis yang diuji adalah: Ho. Tidak terdapat perbedaan motivasi belajar s1swa yang mendapat pembelajaran. penemuan terbimbing dengan. siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. H1. Terdapat perbedaan motivasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran penemuan terbimbing dengan s1swa yang mendapat pembelajaran konvensional.. Berikut disajikan hasil uji kesamaan rataan skor motivasi belajar:. Tabel 24 Uji Kesamaan Rataan Skor Motivasi Belajar sebelum Pembelajaran t-test for equality of means T df Sig. (2-tailed). ---~-~-~~----. -1.138. 62. 0,260. Keterangan. Kesimpulan. H 0 Diterima. Tidak Terdapat Perbedaan. Berdasarkan hasil uji kesamaan rataan di atas, diperoleh nilai p-value atau Sig. (2-tailed) yaitu 0,260. Jika diambil a = 0,05 maka hasil Sig. (2-. tailed) > a, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain, motivasi belajar sebelum pembelajaran kedua kelas sama. Selanjutnya, uji statistik yang diperlukan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan "peningkatan motivasi belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional" yaitu uji perbedaan rataan skor. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(104) 42585.pdf. 90. N-gain dengan uji independent I-test, sebelum dilakukan uji tersebut data skor N-gain harus memenuhi uji prasyarat normalitas dan homogenitas.. 1). Uji Normalitas Skor N-gain Motivasi Belajar Siswa setelab Pembelajaran Uji normalitas distribusi data N-gain pada siswa kelas eksperimen dan. kelas kontrol dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 16, dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil uji normalitas distribusi data N-gain s1swa kedua kelas pembelajaran disajikan pada Tabel 25 berikut.. Tabel 25 Uji Normalitas Skor N-gain Motivasi Belajar Siswa Ke las. Kolmogorov-Smirnov Df Statistic Sig.. Keputusan. Eksperimen. 0,173. 32. 0,016. H0 : ditolak. Kontrol. 0,149. 32. 0.069. Ho: diterima. Kesimpulan Data Tidak Berdistribusi Normal Data Berdistribusi Normal. H0 : sampel berdistribusi normal. Berdasarkan Tabel 25 di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk uji Kolmogorov-Smirnov siswa kelas eksperimen adalah 0,016 dan kelas kontrol adalah 0,069. Nilai signifikansi untuk siswa kelas penemuan terbimbing lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa data N-gain yang diperoleh dari siswa kelas eksperimen tidak berdistribusi normal. Karena salah satu sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas. Selanjutnya dilakukan uji perbedaan rataan non-parametrik Mann-Whitney U. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(105) 42585.pdf. 91. 2). Uji Perbedaan Rataan N-gain Motivasi Belajar Siswa Setelah diketahui. bahwa hasil N-gain kelas eksperimen tidak. berdistribusi normal dan kelas kontrol berdistribusi normal, maka digunakan uji Mann-Whitney untuk menguji perbedaan rataan N-gain motivasi belajar siswa. Hipotesis yang diuji adalah: Ho. Tidak terdapat perbedaan skor N-gain motivasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.. H1. Terdapat perbedaan skor N-gain motivasi belajar siswa yang mendapat pembelajaran penemuan terbimbing dengan siswa yang mendapat pembelajaran konvensional.. Berikut disajikan hasil uji perbedaan rataan skor N-gain motivasi be lajar: Tabel 26 Uji Perbedaan Rataan Skor N-gain Motivasi Belajar Mann-Whitney U Keterangan Kesimpulan Sig. (1-tailed) 0,00 Ho Ditolak terdapat perbedaan Berdasarkan hasil uji perbedaan rataan di atas, diperoleh nilai p-value atau Sig. (I-tailed) yaitu 0,00. Jika diambil a = 0,05 maka hasil Sig. (1tailed) < a, Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya peningkatan. motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa. peningkatan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. motivasi. belajar. s1swa. yang. mendapatkan.

(106) 42585.pdf. 92. pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada s1swa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. B. Pembahasan Hasil Penelitian. Berdasarkan hasil analisis data yang telah disajikan sebelumnya, berikut ini akan diuraikan beberapa faktor yang menjadi pengamatan selama berlangsungnya penelitian. Faktor-faktor tersebut meliputi metode pembelajaran (penemuan terbimbing dan konvensional), kemampuan berpikir matematis dan motivasi belajar. 1. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan berpikir matematis siswa yang memperoleh pembelajaran penemuan terbimbing secara signifikan lebih baik. dibandingkan. dengan. siswa yang. memperoleh. pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan skor N-gain siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional. Hasil tersebut memberikan gambaran bahwa pembelajaran penemuan terbimbing dapat mengembangkan kemampuan berpikir matematis siswa. ini terjadi karena dalam pembelajaran penemuan terbimbing siswa diberikan kesempatan. menemukan. sendiri. dalam. menyelesaikan masalah. yang. diberikan. Penemuan terbimbing yang diterapkan pada kelas eksperimen melatih. s1swa. untuk. berkerjasama. mengaitkan. dan. merekonstruksi. pengetahuan yang dimiliki untuk merumuskan penyelesaian dari situasi yang diberikan secara bersama-sama, sehingga pembelajaran menjadi lebih dinamis.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(107) 42585.pdf. 93. Sesuai dengan kajian yang telah disamapaikan sebelumnya yaitu mengenai kelebihan dari pembelajaran penemuan terbimbing yang diungkapkan oleh Marzano (dalam Markaban, 2008) yaitu: (I) Siswa dapat berpatisipasi aktif dalam. pembelajaran. yang. disajikan;. (2). Menumbuhkan. sekaligus. menanamkan sikap inquiri (mencari-temukan); (3) Mendukung kemampuan problem solving siswa; (4) Memberikan wahana interaksi antar siswa, maupun siswa dengan guru, sehingga siswa terlatih untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar; (6) Materi yang dipelajari dapat mencapai tingkat kemampuan yang tinggi dan lebih lama membekas karena s1swa dilibatkan. dalam. proses. menemukannya.. Berdasarkan. sintaks. yang. dilaksanakan selama proses pembelajaran penemuan terbimbing, hasil pengolahan data N-gain menunjukkan pembelajaran penemuan terbimbing memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan berpikir matematis siswa. Bruner (dalam Markaban, 2006), belajar dengan penemuan adalah belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu masalah atau situasi yang tampaknya ganjil, sehingga siswa dapat mencari jalan pemecahan. Menurut Bruner ( 1966) penemuan merupakan suatu proses, suatu jalan/cara dalam mendekati permasaiahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu. Proses penemuan dapat menjadi kemampuan umum melalui latihan pemecahan masalah dan praktek membentuk dan menguji hipotesis. Dengan metode ini siswa dihadapkan kepada situasi di mana ia bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Guru bertindak sebagai penunjuk jalan yang membantu siswa untuk menggunakan ide, konsep dan ketrampilan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(108) 42585.pdf. 94. yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru melalui pertanyaan-pertanyaan. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka dalam menemukan pengetahuan barn, sehingga tercapai tujuan pendidikan. Pada pembelajaran konvensional, guru menjelaskan dan memberikan konsep materi pembelajaran. Kemudian contoh soal diberikan untuk melengkapi penjelasan materi, dilanjutkan pemberian tugas pada siswa dengan meminta salah seorang siswa untuk mengerjakan di depan kelas. Selanjutnya, pada akhir pembelajaran siswa diberi tugas. pekerjaan rumah.. Pada. pembelajaran konvensional guru jarang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa lain, sehingga interaksi yang terjadi hanya antara guru-siswa atau siswa-guru saja. Hasil penelitian ini terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh Effendi (2012) hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan kemampuan representasi dan pemecahan masalah matematis kelas penemuan terbimbing lebih baik daripada kelas kontrol, terdapat interaksi yang signifikan antara pembelajaran dengan kategori kemampuan awal matematis siswa dan iswa memiliki sikap positif terhadap matematika dan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing. Hasil. penelitian. yang. dilakukan. oleh Ginanjar. (2011). diperoleh. kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan penguasaan konsep dan motivasi belajar ditinjau dari level sekolah sedang dan rendah. Pembelajaran dengan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(109) 42585.pdf. 95. menggunakan metode penemuan terbimbing dapat meningkatkan kemampuan penguasaan konsep dan motivasi belajar ditinjau dari level sekolah sedang dan rendah. Pembelajaran metode penemuan terbimbing ini menggunakan LAS (Lembar Aktifitas Siswa) dan alat peraga sebagai media sehingga siswa dapat mengerjakan atau memahami metode ini dengan langkah-langkah dan jelas, oleh karena itu peneliti memilih pokok bahasan keliling dan luas agar siswa dapat mengerjakan soal-soal dan mengaplikasikan serta menemukan sendiri rumus keliling dan luas. Hasil rata-rata gain penguasaan konsep dari kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat dari level sekolah terdapat peningkatan, begitu juga terdapat peningkatan motivasi setelah pembelajaran melalui metode penemuan terbimbing. Dengan demikian seorang guru hendaknya menggunakan pembelajaran yang berorientasi pada penggunaan metode yang tepat. salahsatunya. penemuan. terbimbing,. karena. dengan. demikian. ketercapaian siswa untuk memahami sebuah konsep dapat dicapai karena siswa dapat menemukan dan mengaplikasikannya sendiri. Guru juga memperhatikan motivasi belajar siswa saat diberi pembelajaran, karena dengan metode yang tidak menjenuhkan memberikan motivasi yang tinggi terhadap siswa. Motivasi ini sangat penting untuk mendukung siswa untuk lebih giat lagi belajar. Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Wulandari (2012) diperoleh peningkatan kemampuan generalisasi matematis siswa yang memperoleh metode pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional, Hasil penelitian yang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(110) 42585.pdf. 96. dilakukan oleh Yuliza (2013) Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: l) Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis pada siswa SMA yang mendapatkan pembelajaran dengan metode penemuan terbimbing lebih baik dari siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan metode ekspositori; 2) Semua siswa bersikap positif terhadap penggunaan metode pembelajaran penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Shen (2007) Kesimpulan pada penelitian ini adalah pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing dengan menggunakan media yang sesuai dan memadai dapat meningkatkan kemampuan penguasaan konsep IP A dan meningkatkan kemampuan kerja ilmiah di SDN 2 dan SON 5 Mataram. Kemadirian siswa dapat ditingkatkan melalui pendekatan pembelajaran penemuan terbimbing secara benar. Berdasarkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, terdapat kesesuaian dengan hasil penelitian ini yaitu pembelajaran penemuan terbimbing, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir matematis yang ingin dicapai. Salah satu pembelajaran yang tepat adalah dengan, yaitu pembelajaran yang menekankan pada belajar bermakna dan pembelajaran yang dihubungkan ke situasi nyata serta pengalaman peserta didik. 2. Kemampuan Bepikir Matematis. Dalam mengembangkan kemampuan berpikir matematis melalui metode pembelajaran penemuan terbimbing, lembar kerja siswa yang diberikan dikemas sedemikian rupa memunculkan sejumlah data awal yang akan. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(111) 42585.pdf. 97. dijadikan sumber untuk menemukan data berikutnya berdasarkan data yang diberikan. Guru lebih berperan sebagai fasilitator, sedangkan intervensi yang diberikan oleh guru secara kondisional pada permasalahan-permasalahan yang dianggap sulit oleh siswa. Berdasarkan hasil uji perbedaan peningkatan kemampuan berpikir matematis menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa kelas eksperimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Dengan demikian terbukti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa yang mendapatkan. pembelajaran penemuan. terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. 3. Motivasi Belajar Siswa. Motivasi merupakan kumpulan ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya sendiri dan mempengaruhinya dalam berinteraksi dengan orang lain. Hasil analisis rataan skor N-gain motivasi belajar siswa menunujukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan, ini menunjukkan pembelajaran penemuan terbimbing memberikan pengaruh yang positif terhadap pengembangan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji normalitas, menyatakan bahwa data motivasi belajar siswa sebelum pembelajaran bkedua kelas tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal, setelah data telah menmenuhi uji normalitas dan homogenitas maka dilakukan uji persamaan rataan. Berdasarkan hasil uji persamaan rataan di atas, diperoleh nilai p-value atau Sig. (2-tailed) yaitu. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(112) 42585.pdf. 98. 0,260. Jika diambil a = 0,05 maka hasil Sig. (2-tailed) > a, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara skor Motivasi belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan kata lain memiliki motivasi belajar kedua kelas sama. Selanjutnya, uji statistik yang diperlukan untuk membuktikan hipotesis yang menyatakan "peningkatan motivasi belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing. lebih baik daripada. s1swa. yang. mendapatkan pembelajaran konvensional" yaitu uji perbedaan rataan skor N-. gain dengan uji independent t-test, sebelum dilakukan uji tersebut data skor Ngain harus memenuhi uji prasyarat normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil uji perbedaan rataan di atas, diperoleh nilai p-value atau. Sig. (1-tailed) yaitu 0,00. Jika diambil a= 0,05 maka hasil Sig. (1-tailed) < a, Hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya peningkatan motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada siswa kelas kontrol. Hasil analisis uji perbedaan rataan gain temormalisasi menunjukkan bahwa terdapat perbedaan motivasi belajar siswa antara siswa yang memperoleh metode pembelajaran. penemuan. terbimbing. dengan. siswa. yang. memperoleh. pembelajaran konvensional, sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang memperoleh. metode. pembelajaran. penemuan. terbimbing. memiliki. kemampuan dan peningkatan lebih baik dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional pada motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil uji perbedaan rataan di atas, menunjukkan bahwa Ho ditolak, artinya peningkatan motivasi belajar siswa kelas eksperimen lebih. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(113) 42585.pdf. 99. baik daripada siswa kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan motivasi belajar siswa yang mendapatkan pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(114) 42585.pdf. BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan temuan penelitian serta pembahasan yang sudah diungkapkan pada bab sebelumnya, diperoleh beberapa kesimpulan dan saran sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan berpikir matematis s1swa yang memperoleh metode pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada s1swa yang memperoleh pembelajaran konvensional 2. Peningkatan. motivasi. belajar. s1swa. yang. memperoleh. metode. pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik daripada s1swa yang memperoleh pembelajaran konvensional 3. Siswa memiliki respon yang positif terhadap pembelajaran dengan metode pembelajaran penemuan terbimbing. Sebagian besar siswa aktif ketika kegiatan belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran penemuan terbimbing. B. lmplikasi. Mengacu pada hasil-hasil penelitian sebagaimana yang diungkapkan di atas, implikasi dari hasil-hasil tersebut diuraikan berikut ini. 1.. Penerapan model pembelajaran penemuan terbimbing dapat dijadikan sebagai. altematif. pembelajaran. di. 100 Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka. JenJang. SMP. dalam. upaya.

(115) 42585.pdf. 101. mengembangkan kemampuan berpikir matematis dan motivasi belajar SJSWa.. 2.. Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing direspon dengan baik oleh siswa, sehingga dipandang berpotensi untuk mengubah cara pandang siswa bahwa belajar matematika bukan belajar tentang rumus tetapi belajar memahami matematika dari masalah yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.. 3.. Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing yang dikelola dengan baik oleh guru, memberikan nuansa pedagogik yang sangat kondusif khususnya bagi siswa yang memiliki kemampuan atas dan tengah dalam mengembangkan kemampuan berpikir matematis dan nilai-nilai afektif.. 4.. Penerapan metode pembelajaran penemuan terbimbing meningkatkan interaksi antar siswa dan antara siswa dengan guru, dapat mengembangkan keyakinan siswa dalam belajar.. C. Saran. Berdasarkan. kesimpulan. dan. temuan. hasil. penelitian,. selanjutnya. dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1.. Metode pembelajaran penemuan terbimbing hendaknya dijadikan pilihan model pembelajaran yang dapat digunakan guru di sekolah.. 2.. Siswa harus banyak diberi latihan soal-soal siswa dan hendaknya telah memahami konsep-konsep dasar yang berhubungan dengan materi yang akan disajikan sebelum melaksanakan pembelajran penemuan terbimbing.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(116) 42585.pdf. 102. 3.. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya metode pembelajaran penemuan terbimbing diterapkan dengan berbagai kemampuan matematis lainnya.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(117) 42585.pdf. 103. DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Adan Widodo Supriono (2003). Psikologi Be/ajar. Edisi revisi Aisyah, N. (2012) Pengaruh Model Pembelajaran Advance Arganizer Berbasis Mind Map terhadap Hasil Be/ajar Siswa pada Materi Pokok Tekanan di Ke/as VII Semester I SMP Negeri I 0 Medan. Akhmad, S. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. Ali, M. (1984). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Arikunto, S. (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, S. dkk. (2012). Penelitian Tindakan Ke/as. Jakarta: Bumi Aksara Ariyadi, W. (2011). Pendidikan Matematika Realistik "Suatu Altematif Pendekatan pembelajaran Matematika". [online). Yogyakarta: Graha Ilmu Balitbang. (2011 ). Laporan Hasil TIMSS 2007. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Bruner, J. ( 1966). Toward a Theory of Jnstrucction. Harvard University Press, Cambridge, Massachussets Carin, A. A. ( 1993). Teaching Modern Science. Sixth Edition. New York. Merrill Publishers Dahar, R. W. 2011. Teori-teori Be/ajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga Dahar, W.R., (1988), Teori Be/ajar, Erlangga, Jakarta Darmadi. (1996). Meningkatkan Kemampuan Menu/is. Yogyakarta: Andi Offset. Darmadi, H. (2011 ). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Darminto, B. P. (2008). Studi Perbandingan Model-Model Pemhelajaran Berbasis Komputer dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Ca/on Guru di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Disertasi PPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar lsi. Jakarta: Depdiknas.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(118) 42585.pdf. 104. Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 41 Tahun 2006 tentang Standar Jsi. Jakarta: Depdiknas. Dewanto, S. (2004). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematik Tingkat Tinggi melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Jnduktif-Deduktif. Tesis PPS UPI Bandung Ditasona, C. (2013). Penerapan Pendekatan D(fferentiated Instruction dalam Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Penalaran Matematis Siswa SMA. Tesis. SPs UPI. Bandung. Dradjat, Zakiah. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta : Bumi Aksara Effendi, Leo Adhar. (2012). Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Represcntasi dan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP. Tesis. SPs UPI. Bandung Gufron, A. & Sutama.(2011 ). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka. Hamalik, 0. (2001). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. [Online]. Tersedia pada http://www.physics Indiana.edu/sdi/AnalyzingChange-Gain.pdf. [di akses 13 Februari 2014]. Huda, M. (2013). Cooperative Learning, Metode Teknik, Struktur, dan Model Penerapan. Yogyakarta. Pustaka Pelajar lsjoni. (2013). Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Krismanto, A. (2003). Beberapa Teknik, Model, Dan Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika.. Dalam. Lewy, Z & Aisyah, N. (2009). Pengembangan Soal Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX Akselerasi SMP Xaverius Maria Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika. 3 (28), pp. 14-28. Majid, A. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Markaban. (2008) Model Penemuan Terbilang pada Pembelajaran Matematika SMK. Yogyakarta. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Matematika.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(119) 42585.pdf. 105. Marhaeni, A.A.I.N. 2005. Pengaruh Asesmen Porto.folio dan Motivasi Berprestasi dalam Be/ajar Bahasa lnggris Terhadap Kemampuan Menu/is Bahasa lnggris (Studi Eksperimen pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa lnggris /KIP Negeri Singaraja. 2004). Desertasi: IKIP Negeri Jakarta. Middleton, J & Spanias, P. (1999) "Motivation for Achievement in Mathematics: Finding, Generalization, and Criticism of the Research". Journal in Mathematics Education. Vol. 30. No. I, 65-88 NCTM. (2000). Principles and standarts for school mathematics. Reason, VA: NCTM Nur, M. 2000. Strategi-Strategi Be/ajar. Surabaya: Unesa-University Press Purwanto. (2007). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ruseffendi, E. T. (1980). Pengajaran Matematika Modern untuk Orang Tua Murid, Guru dan SPG. Bandung: Tarsito _______ . (1991). Penilaian Pendidikan dan Hasil Be/ajar Siswa Khususnya dalam Pengajaran Matematika Untuk Guru dan Ca/on Guru. Bandung: Tarsito _ _ _ _ _ _ . (2005). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito. Ramdani, Y. (2011). Pembelajaran untuk Meningkatan Kemampuan Berpikir Matematika Tingkat Tinggi melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan. 2, (I), pp. 449-458. Rianawaty, I. (2011). Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Level Thinking). [Online]. Tersedia:http://idarianawaty. blogspot.corn/2011 /08/berpikirtingkat-tinggi-higher-order.html [9 januari 2014]. Rochaminah, S.(2008). Penggunaan Metode Penemuan untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Mahasiswa Keguruan. [Online] http://www.puslitjaknov.org/data/file/2008/makalah peserta/07 Sutji%20 Rochaminah Penggunaan%20Metode%20Penemuan%20untuk%20menin gkatkan%20kemampuan.pdf. Diakses 25 januari 2014 Rusman. (2001). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Rajawali Press.. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(120) 42585.pdf. 106. Sanjaya, W. (2008). Pembelajaran dalam lmplementasi Kurikulum Bebasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Medra Group. Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sardiman, A. M. (2007). lnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta. Rajawali Press Sardiman. (1994). Jnteraksi dan Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Shadiq, F. (Ed). (2009). Model-Model Pembelajaran Matematika SMP. Yogyakarta: PPPPTK Matematika. Sentosa. (2013). Peningkatan Kemampuan Penalaran Komunikasi Matematika serla Kemandirian Be/ajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Eksploratif Bandung: UPI Septiani, N. I. (2013 ). Pembelajaran Matematika dengan menggunakan Met ode Penemuan Terhimbing untuk Meningkatkan Penalaran Induktif Siswa SMP. Bandung: Repository UPI. Siregar, S. (2011 ). Statistic Deskripsitif untuk Penelitian, Jakarta: Rajagrafindo Persada. Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning Practice Boston: Allyn and Bacon Soedjadi. (1997). Surabaya. Model. Pemhelajaran. Theory, Research, and. Penemuan. Terbimbing.. IKIP.. Sudjana, N. (2009). Penilaian dan Hasil Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjana, N. (2009). Dasar-Dasar Proses Be/ajar Mengajar. Bandung. Seminar Baru Algensindo. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran. Tersedia: http://akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/09/ 12/pendekatan-strategi-metode-teknik-danmodel-pem be lajaran. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(121) 42585.pdf. 107. Sugiharto, B. (2012). Revisi Taksonomi Bloom. http://bowo.staff.fkip.uns.ac.id 1200910610 l/revisi-taksonomi-bloom/. Tersedia [online] Diakses 25 Januari 2014 Suherman, dkk. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA FPMIPA UPI. Suherman, E. (2003). "Common Text Book" dalam Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung. JICA UPI. Sumarmo, U. (2010). Berpikir dan Disposisi Matematik: Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan pada Peserta Didik. FMIP A UPI. Supamo, P. (1997). Filsafat Konstrukitvis dalam Pendidikan. Jakarta: Kanisius Suprijono, A. (2013 ). Cooperative Learning (teori & aplikasi paikem) Yogyakarta: Pustaka pelajar Supriyadi. (2001 ). Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Metode Penemuan. Tesis SPs UPI Bandung. Suyitno, A. (2004). Dasar-dasar dan Proses Pembelajaran Matematika I. Semarang. UNNES Trianto. (2009). Mende.min Model Pembelajaran lnovatif Progres~f" Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana. Universitas Terbuka. (2014). Pedoman Penulisan Tugas Akhir Program Magister. Jakarta: Universitas Terbuka. Wahyudin. (2008). Pembelajaran dan Model-Model Pembelajaran. Jakarta: CV. IPA Abong. Widdhiharto, R. (2005). Model-model Pembelajaran Matematika SMP. Wijaya, A. (2012). Pendidikan Matematika Realistik; Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Y ogyakarta: Graha Ilmu Winkel, W .S. (1983) Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Be/ajar. Jakarta: Gramedia. Zak.aria, E & Iksan, Z. (2006). Promoting Cooperative Leaming in Science and Mathematics Education: A Malaysian Perspective. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, Volume 3 Number 1 Page 35-39, diakses dart URL: httpl/www.ejrnste.com. diakses pada tanggal 2 Januari 2014. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(122) 42585.pdf. 108. Lampiran I. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah. : SMP Negeri 1 Banjar Margo. Mata Pelajaran. : Matematika. Kelas I Semester. : VIII/ 2. Tahun Pelajaran. : 2013 / 2014. Standar Kompetensi. : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar. : 4.2. Menghitung Keliling dan luas daerah lingkaran. Indikator. : Menentukan nilai phi, rumus keliling lingkaran dan menghitungnya. Alokasi Waktu. : 2 x 40 menit. A. Tujuan Pembelajaran. Siswa dapat B. Materi Ajar. Menemukan nilai phi : Nilai phi. C. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing D. Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan •. Apersepsi :. Mengingat kembali bilangan pecahan biasa dan desimal. •. Motivasi :. Siswa diminta menentukan hasil bagi suatu bilangan yang Pembilangnya lebih dari penyebutnya. Kegiatan inti •. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 3 atau 4 orang. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(123) 42585.pdf. 109. •. Dengan diskusi kelompok siswa diharapkan dapat Mengukur diameter suatu benda yang alasnya berbentuk lingkaran Mengukur keliling lingkaran suatu benda yang alasnya berbentuk lingkaran Membandingkan keliling lingkaran dengan diametemya Siswa diminta mencari nilai phi. •. Salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain menanggap1,. guru memfasilitasi. dan. mengarahkan. apabila terjadi. peny1mpangan •. Siswa diminta menghitung nilai phi. Penutup •. Dengan bimbingan guru, siswa bersama-sama membuat rangkuman. •. Siswa diberi pekerjaan rumah (PR). E. Alat dan Sumber Belajar A lat. : penggaris, jangka, jangka sorong, benda-benda yang alasnya berbentuk lingkaran. Sumber belajar. : Buku teks, Lembar Kerja Siswa (LKS). F. Penilaian Teknik. : tes tertulis. Bentuk Instrumen : tes uraian. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(124) 42585.pdf. 110. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. (RPP) Sekolah. : SMP Negeri 1 Banjar Margo. Mata Pelajaran. : Matematika. Kelas I Semester. : VIII/ 2. Tahun Pelajaran. : 201312014. Standar Kornpetensi. : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar. : 4.2. Menghitung Keliling dan luas daerah lingkaran. Indikator. : Menemukan rumus keliling lingkaran dan menghitungnya. Alokasi W aktu. : 4 x 40 menit. A Tujuan Pembelajaran Siswa dapat Menemukan rumus keliling lingkaran Menghitung keliling lingkaran B. Materi Ajar. : Keliling lingkaran. C. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing D. Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan •. Apersepsi :. Mengingat kembali nilai phi. •. Motivasi :. Siswa dirninta memberikan contoh benda-benda yang berbentuk lingkaran. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(125) 42585.pdf. 111. Kegiatan inti •. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 3 atau 4 orang. •. Dengan diskusi kelompok siswa diharapkan dapat Memanipulasi rumus dari Menemukan rumus keliling lingkaran Menyusun Siswa diminta mencan rumus-rumus keliling lingkaran dengan menggunakan jari-jari dan diameter. •. Salah satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya, kelompok lain menanggap1,. guru. memfasilitasi. dan. mengarahkan apabila terjadi. peny1mpangan •. Siswa diminta menghitung luas daerah lingkaran. Penutup •. Dengan bimbingan guru, siswa bersama-sama membuat rangkuman. •. Siswa diberi pekerjaan rumah (PR). E. Alat dan Sumber Belajar. Alat. : jangka, gunting, !em. Sumber belajar. : Buku teks, Lembar Kerja Siswa (LKS). F. Penilaian. Teknik. : tes tertulis. Bentuk Instrumen : tes uraian. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

(126) 42585.pdf. 112. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. (RPP) Sekolah. : SMP Negeri I Banjar Margo. Mata Pelajaran. : Matematika. Kelas I Semester. : VIII/ 2. Tahun Pelajaran. : 2013 / 2014. Standar Kompetensi. : 4. Menentukan unsur, bagian lingkaran serta ukurannya. Kompetensi Dasar. : 4.2. Menghitung Keliling dan luas daerah lingkaran. Indikator. : Menentukan rumus luas daerah lingkaran dan menghitungnya. Alokasi Waktu. : 4 x 40 menit. A. Tujuan Pembelajaran. Siswa dapat. Menemukan rumus luas daerah lingkaran Menghitung luas daerah lingkaran. B. Materi Ajar. : Luas daerah lingkaran. C. Metode Pembelajaran Penemuan Terbimbing D. Langkah-langkah Kegiatan Pendahuluan •. Apersepsi :. Mengingat kembali nilai phi. •. Motivasi :. Siswa diminta memberikan contoh benda-benda yang. berbentuk lingkaran. Koleksi Perpustakaan Universitas terbuka.

Gambar

Tabel  13  menunjukkan  deskriptif data  pretes  siswa  kelas  eksperimen  dan kelas kontrol  untuk kemampuan berpikir matematis siswa
Tabel  15  memperlihatkan skor pretes memiliki Sig.  lebih besar dari  a=
Gambar 3 Perbandingan Rataan Skor N-gain  Kemampuan Berpikir Matematis Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Saya sedang melakukan penelitian tentang Analisis Health Belief Model pada Pemanfaatan Pelayanan Klinik Voluntary Counselling and Testing (VCT) di RSUD Dr.. Pringadi Medan

Dimana sebelum alat di modifikasi, hanya menghasilkan kuat medan magnet sebesar 800 Gauss pada kuat arus 15 A, sedangkan setelah dimodifikasi dan dikembangkan mengahsilkan kuat

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENGENAI SIBLING RIVALRY PADA ANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN CIKUTRA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

diberikan, diperkirakan semakin baik karakteristik magnet yang akan dihasilkan.. Dengan teknologi proses yang digunakan ini yang relatif lebih sederhana

penelitian menunjukkan bahwa OHIS dengan kategori baik mempunyai rerata DMFT. 1,67 ± 1,40 sedangkan OHIS dengan kategori buruk mempunyai rerata

Bahwa Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik mengamanatkan bahwa gugatan ke pengadilan terhadap putusan ajudikasi Komisi Informasi dapat

Mustika Ratu, yaitu dengan melihat nilai r adalah 0,982 dan dari persamaan y =2023,32 + 25,51x artinya besar kecilnya biaya distribusi yang dikeluarkan sangat mempengaruhi

Kepuasan pelanggan dapat tercermin dari mutu pelayanan yang diberikan oleh wisma gardenia kepada penghuni, sebagai upaya untuk mempertahakan penghuni kost yang sudah ada